SlideShare a Scribd company logo
1 of 73
Perkembangan Teori Atom
Spektrum Atom Hidrogen
Model Atom Bohr
Atom Berelektron
Perkembangan Teori Atom
Demokritus
(460 – 370 SM)
Perkembangan Teori Atom
Demokritus
(460 – 370 SM) John Dalton
(1766-1844)
Perkembangan Teori Atom
Demokritus
(460 – 370 SM) John Dalton
(1766-1844)
JJ. Thomson
( 1856 - 1940 )
Perkembangan Teori Atom
Demokritus
(460 – 370 SM) John Dalton
(1766-1844)
JJ. Thomson
( 1856 - 1940 )
Ernest Rutherford
(1871-1937)
Perkembangan Teori Atom
Demokritus
(460 – 370 SM) John Dalton
(1766-1844)
JJ. Thomson
( 1856 - 1940 )
Ernest Rutherford
(1871-1937)Niels Bohr
Teori Atom
Demokritus
Demokritus
(460 – 370 SM)
John Dalton
(1766-1844)
John Dalton
(1766-1844)
Menyempurnakan teori Domocritus
atau teori Sebelumnya.
Teori Dalton tidak menerangkan
hubungan antara larutan senyawa
daya hantar arus listrik
Teori Atom
Thompson
Atom berbentuk bola padat dengan
muatan-muatan listrik positif
tersebar merata di seluruh bagian
bola, muatan-muatan positif ini
dinetralkan oleh elektron-elektron
bermuatan negatif yang melekat
pada bola seragam bermuatan positif
tersebut.
JJ. Thomson
( 1856 - 1940 )
elektron
Muatan positif
• J.J Thompson, melakukan percobaan dengan
menggunakan tabung katoda.
• Berkas sinar katoda dibelokkan oleh medan
magnet. Pembelokkan ini menunjukkan bahwa sinar
katoda bermuatan negatif.
KELEMAHAN:
Tidak dapat menjelaskan susunan
muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut.
KELEBIHAN:
dapat menerangkan bahwa atom
masih terdiri atas bagian terkecil yaitu
elektron.
Atom terdiri dari inti yang
bermuatan positif di pusat dan
hampir seluruh massa atom
terpusat pada inti atom
Pada jarak yang relative jauh
dari inti terdapat electron-
elektron yang mengelilinginya
Jumlah muatan positif dan
negative adalah sama
Electron bergerak agar electron
tidak jatuh ke intinya = 9x109
Nm2C2
Tahun 1911 E Rutherford membuat
percobaan menggunakan lempeng emas yang
sangat tipis dan logam lain (tebal 10-4 s.d. 10-
5 cm) sebagai sasaran partikel  yang berasal
dari zat radioaktif.
1. Sebagian besar
dari partikel 
menembus lempeng
logam tanpa
pembelokkan.
2. Sebagian (~1 dari tiap 20.000) mengalami
pembelokkan setelah menembus lempeng
logam.
3. Dalam jumlah yang sama (poin 2) tidak menembus
lempeng logam sama sekali tetapi berbalik sesuai arah
datangnya sinar.
E: Energi Total elektron (J)
k: kostanta keseimbangan (9x10
m2c2)
r: jari-jari lintasan elektron
e: muatan elementer (1,6x10-19 c)
m: massa elektron
v: kecepatan linear
Menurut hukum Coulomb, antara inti bermuatan
positif dan elektron bermuatan negatif ada gaya
sebesar:
Gaya sentripetal elektron
Gaya sentripetal = Gaya elektrostatika
2
2
r
e
KFc 
r
mv
F
2
s 
2
22
r
e
K
r
mv

r
e
Kmv
2
2

Ek elektron saat mengorbit
EP elektron pada jarak r dari inti
Energi total elektron selama
mengorbit
r
e
KE
2
p 
2r
e
KE
2
k 2
k mv
2
1
E 
2r
e
KE
2

r
e
K-
2r
e
KEEE
22
pk 
Sebuah lintasan memiliki jari-jari 5m dan muatan
elektronnya sebanyak 1,60 x 10-19 C, dengan Konstanta
keseimbangannya 9 x 109 N m2/C2. Tentukanlah Energi
total elektronnya!
Dik: k: 9x109 m2c2
r: 5 m
e: 1,6x10-19 C
Dit: E...?
Penyelesaian:
J2,304x10
10
2,56x10.9x10
10
).(1,6x109x10
2r
e
KE
29
389
2199
2







a. Tidak dapat menjelaskan
kestabilan atom
b. Tidak dapat menjelaskan
spektrum garis hidrogen
Atom stabil
Spektrum menurut teori Atom
Rutherford
Spektrum hasil pengamatan
Atom hidrogen
Atom tidak stabil
Kelemahan
1. model atom Rutherford ini belum
mampu menjelaskan dimanaletak elektron
dan car rotasinya terhadap inti atom.
2. elektron memancarkan energi ketika
bergerak, sehingga energi atom menjadi
tidak stabil.
3. tidak dapat menjelaskan spektrum garis
pada atom hidrogen.
Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun
dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti
Teori Atom Bohr
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang
diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen.
Neils Bohr dengan percobaan spektrum
atom hidrogen menyatakan empat postulat:
2. Selama elektron berada dalam lintasan
stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang
dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu
lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
4. besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama
sifat yang disebut momentum sudut.
• elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit
elektron (tingkat energi).
• Tingkat energi paling rendah: kulit elektron
yang terletak paling dalam
• semakin keluar semakin besar nomor
kulitnya, semakin tinggi tingkat energinya
Model atom Bohr dinyatakan dengan dua postulat
1. Elektron tidak dapat bergerak mengelilingi inti
melalui sembarang lintasan , tetapi hanya
dapat melalui lintasan tertentu saja tanpa
mebebaskan energi. Lintasan itu disebut
lintasan stasioner. Pada lintasan ini elektron
memiliki momentum angular (sudut)
2π
h
nmvr 
m = massa elektron (kg)
v = keecepatan linier elektron (m/s)
r = jari-jari lintasan elektron (m)
n = bilangan kwantum
h = tetapan planck =6,626.10-34 Js
2. Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan
yang lain dengan memancarkan atau menyerap energi
foton. Energi foton yang dipancarkan atau diserap saat
terjadi perpindahan lintasan sebanding dengan
frekuensinya
E = Energi Foton (j)
h = konstanta Planck (Js)
EA = energi elektron pada lintasan dengan
bilangan kuantum A (J)
EB = energi elektron pada lintasan dengan
bilangan kuantum B (J)
F = frekuensi yang dipancarkan atau
diserap (Hz)
DE =hf
hfEE BA 
apabila elektron pindah dari lintasan dengan bilangan
kuantum utama besar ke lintasan dengan bilangan kuantum
utama kecil, elektron memancarkan energi, jika
sebaliknya, elektron menyerap energi.
n=1
n=2
n=3
n=4
Memancarkan energi dari n besar ke n kecil
Menyerap energi ,dari n kecil ke n besar
Foton
22
2
2
n
mke4π
h
nr 
Dengan menggabungkan teori Rutherford dan teori Planck Bohr
menghitung jari-jari lintasan orbit elektron
h = tetapan Planck = 6,626 x 10 -34 J.s
k = tetapan = 9 x 10 9 Nm2C-2
m = massa elektron = 9,1 x 10 -31 kg
e = muatan elektron 1,6 x 10 -19 C
p = 3,14
Dengan memasukkan nilai-nilai variabel yang ada pada rumus
ini diperoleh nilai r = n2 (0.529 x 10 -10)meter.
Bohr beranggapan bahwa suatu elektron tunggal dengan massa m
bergerak dalam lintasan orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari r,
dan kecepatan v, mengelilingi inti bermuatan positif.
r
v
m
r
e
K
FF
2
2
2
SC


Untuk lintasan orbit elektron lebih jauh dari inti dirumuskan :
Perbandingan jari-jari orbit elektron atau kulit atom pd
bilangan kuantum:
rn = n2 x r1 atau rn = n2 x 0,53 Å
....:9:2:1...:r:r:r
...:3:2:1...:r:r:r
...:n:n:n...:r:r:r
MLk
222
321
2
3
2
2
2
1321



Jari-jari lintasan orbit elektron yang terdekat dengan inti n =1
adalah : r1 = 12 (0.529 x 10 -10) meter
= 0.529 x 10 -10 meter 0,529 Å
Dik: n = 3
r1 = 0,53 Å
Dit: rn ...?
Penyelesaian: rn = n2 x r1
= 32 x 0,53
= 4,77 Å
Contoh Soal:
Elektron atom hidrogen berada pada orbit Bohr n = 2.
Jika k = 9× 109 Nm2/c2, dengan e = 1,6 × 10-19 C, me
= 9,1 × 10-31 kg, tentukan:
a. jari-jari orbit,
b. gaya elektrostatik yang bekerja pada elektron (Fc)
c. kelajuan elektron!
c.
a. rn = 0,53 . n2
= (0,53)(2)2
= 2,12 Å
b.
•Keberhasilan teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk
meeramalkan garis-garis dalam spektrum atom hidrogen
•Salah satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama
jika atom-atom yang dieksitasikan diletakkan pada medan magnet
1.Struktur garis halus ini dijelaskan melalui modifikasi teori
Bohr tetapi teori ini tidak pernah berhasil memerikan
spektrum selain atom hydrogen
2. Belum mampu menjelaskan adanya stuktur halus(fine
structure) pada spectrum, yaitu 2 atau lebih garis yang sangat
berdekatan
3. Belum dapat menerangkan spektrum atom kompleks
4. Itensitas relatif dari tiap garis spektrum emisi.
5. Efek Zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum bila atom
berada dalam medan magnet.
22
422
n
hn
me2πk
E  eV
n
13,6
E 2n 
Apabila elektron menyerap energi
foton dari luar cukup besar maka
elektron tersebut dapat tereksitasi
sampai ke lintasan dengan bilangan
kuantum utama n = ∞. Eksitasi
elektron ke n = ∞ disebut ionisasi
dan energi yang diserap disebut
energi ionisasi.
1 eV = 1,6 x 10 -19 J
Eksitasi elektron
Energi elektron pada keadaan dasar didalam atom
hidrogen adalah -13,6 eV. Energi elektron pada
orbit dengan bilangan kuantum n=4 adalah....
Dik: Eo = -13,6 eV
n = 4
Dit: En...?
Penyelesaian:
eV0,85
4
13,6
eV
n
13,6
E
2
2n



Beberapa energi yang dilepas atau diserap
elektron ketika berpindah dari tingkat nA ke
tingkat nB yaitu:
ΔE = EnB – EnA








  2
A
2
B n
1
n
1
-13,6ΔE
J-1,632x10
eV-10,2
-13,6
-13,6
18-
22
2
A
2
B
2
1
1
1
n
1
n
1





















ΔE
Tanda (-) menyatakan
pemancaran energi
Spektrum Atom Hidrogen
λ : Panjang gelombang spektrum (m)
R : Konstanta Rydberg (R= 1,097x107 m-1)
n : Bilangan kuantum utama (3,4,5,6,...)
Pada tahun 1886 John Jacob Balmer secara empiris
membuat perumusan tentang deret-deret yang sesuai
dengan panjang gelombang pada spektrum atom
hidrogen. Secara matematis dapat dirumuskan sbb:





 22
n n
1
2
1
R
λ
1
n= 3 λ3 = 6.560 Å
n= 4 λ4 = 4.862 Å
n= 5 λ5 = 4.341 Å
n= 6 λ6 = 4.102 Å








 2
t
2
r n
1
n
1
R
λ
1
Deret Lyman : nr = 1
Deret Balmer : nr = 2
Deret Pachen : nr = 3
Deret Bracket : nr = 4
Deret Pfund : nr = 5
nt : 2,3,4,...
nt : 3,4,5,...
nt : 4,5,6,...
nt : 5,6,7,...
nt : 6,7,8,...
Adapun yang ditemukan dalam inframerah
adalah Paschen,Bracket, dan Pfund. Secara
umum rumus deret dinyatakan sebagai:
Deret Lyman
Elektron pindah ke n =1
Spektrum yang dihasilkan
cahaya ultra violet
Deret Balmer
Elektron pindah ke n = 2
Spektrum yang dihasilkan
cahaya tampak
Deret Paschen
Elektron pindah
ke n =3
Spektrum yang
dihasilkan cahaya
infra merah 1
Deret Bracket
Elektron pindah
ke n =4
Spektrum yang
dihasilkan cahaya
infra merah 2
Deret Pfund : Elektron pindah ke n =5
Spektrum yang dihasilkan cahaya
infra merah 3
n = 2
n = 1
n = 3
n = 4
n = 5
n = 6
n = 7
Garis-Garis Spektrum Atom Hidrogen
a. Deret Lyman
Gambar 7.13
Loncatan elektron yang
menimbulkan spektrum
hidrogen
Deret Lyman merupakan spektrum gelombang elektromagnetik akibat
perpin dahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuan tum lebih besar
daripada satu (n > 1) ke lintasan dengan bilangan kuantum satu (n = 1).
Saat elektron berpindah lintasan terpancar cahaya ultraviolet, sehingga deret
Lyman disebut juga deret ultraviolet.
b. Deret Balmer
Deret Balmer merupakan spektrum akibat perpindahan elektron dari
lintasan dengan bilangan kuantum lebih besar daripada dua (n > 2) ke
lintasan dengan bilangan kuantum dua (n = 2). terpancar spektrum cahaya tampak
pada n = 3, terpancar sinar merah (Hα),
pada n = 4, terpancar sinar biru (Hβ),
pada n = 5, terpancar sinar ungu (Hγ), dan
pada n = 6, terpancar sinar ultraungu (Hδ).
c. Deret Paschen
Perpindahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuantum lebih besar
daripada tiga (n > 3) ke lintasan dengan bilangan kuantum tiga (n = 3).
Pada perpindahan itu, elektron memancarkan sinar inframerah, sehingga
deret Paschen disebut juga deret inframerah I
d. Deret Bracket
Perpin dahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuantum lebih besar
daripada empat (n > 4) ke lintasan dengan bilangan kuantum empat (n =4).
Pada perpindahan itu terpancar sinar inframerah, sehingga deret Bracket
disebut juga deret inframerah II.
e. Deret Pfund
Pada perpindahan ini terpancar sinar inframerah, sehingga deret
Bracket disebut juga deret inframerah III.
C. Efek Zeeman
Dalam medan magnetik, energi keadaan suatu atom tidak hanya
bergantung pada bilangan kuantum n, tetapi juga bergantung
pada medan magnetik dalam ruang tempat atom tersebut berada.
Pada keadaan ini, energi keadaan pada tiap bilangan kuantum n
terbagi menjadi beberapa subkeadaan yang ditandai dengan
bilangan kuantum magnetik ml. Besarnya energi pada subkeadaan
tersebut bisa sedikit lebih besar atau sedikit lebih kecil dari pada
keadaan atom tanpa pengaruh medan magnet. Perhatikan
Gambar 7.14!
Gambar 7.14
Spektrum energi atom pada
bilangan kuantum n = 2, (a) tanpa
pengaruh medan magnetik dan
(b) dalam pengaruh medan
magnerik
Pengaruh medan magnetik itu menyebabkan "terpecahnya"
garis spektrum individual menjadi garis-garis terpisah dengan
jarak antara garis bergantung dari besar medan itu.
Terpecahnya garis spektrum oleh medan magnetik disebut
efek Zeeman; nama ini diambil dari nama seorang fisikawan
Belanda Zeeman yang mengamati efek itu pada tahun 1896.
Jawab :
= 1,097.107 ( 1 - 1/~ )
= 1,097.107 ( 1) = 1,097.107
l  9,12.10-8 m
Jika konstanta Rydberg = 1,097.107 m-1, hitunglah panjang
gelombang terpendek dan terpanjang dari deret Lyman atom
hidrogen.
Dik: n1 = 1 ; R = 1,097.107 m-1
Dit : panjang gelombang terpendek
dan terpanjang.








 2
2
2
1 n
1
n
1
R
λ
1








 2
2
2
1 n
1
n
1
R
λ
1
= 1,097.107 ( 1 - 1/22 )
= 1,097.107(3/4) =8,2275.106
l  1,215.10-7 m
Untuk panjang gelombang
terpanjang n2 =2
Untuk panjang gelombang
terpendek n1 = ~
Suatu bilangan yang menunjukkan orbit elektron mengelilingi inti
pada kulit atau tingkat energi tertentu disebut bilangan
kuantum (quantum number).
Orbit elektron mengelilingi lingkaran berkaitan dengan bilangan
bulat panjang gelombang, diberikan oleh:
mv
h
λ 
r2π
mv
nh
nλ 
Bilangan
Kuantum
n : Bilangan Kuantum
λ : Panjang gelombang de Broglie
r : Jari-jari orbit
Panjang gelombang dikaitkan dengan momentum
En = energi total elektron (eV)
Z = nomor atom
n = bilangan kuantum utama
eV
n
Z13,6
E 2
2
n 
Tentukanlah energi total elektron jika diketahui
nomor atom He (2) berada pada kulit k!
eV54,4-
eV
1
4.13,6
eV
1
2.13,6
eV
n
Z13,6
E
2
2
2
2
n




Dit: En...? Diketahui:
n: kulit k= 1
Z: 2
Bilangan kuantum orbital menyatakan besar momentum
anguler(sudut) orbital elektron. Besar momentum sudut
menurut teori mekanika kuantum dinyatakan dengan
persamaan:
l = 0, 1, 2,..., (n–
1)
1)l(l L
34
1,054x10
2π
h 

Ket:
L: momentum Sudut (Js)
l : bilangan kuantum orbital
Lambang yang dipakai berasal dari klasifikasi empiris spektrum,
yaitu deret sharp (tajam), principal (utama), diffuse (kabur), dan
fundamental (pokok), yang terjadi sebelum teori atom
dikembangkan.
Dik: l = 4
h= 1,054x10-34
Dit: L....?
Penyelesaian:
Tentukanlah besar momentum sudut, jika
diketahui l = 4!
34
34
10x4,71
1,054x10x20
2π
h
x1)4(4





 1)l(lL
Contoh:
ml = 0, ±1, ±2, ±3, ....±l
Elektron dalam suatu atom dengan momentum sudut
tertentu dapat berinteraksi dengan medan magnetik luar.
Bila arah medan magnetik luar adalah sejajar dengan sumbu
z, maka nilai L dalam arah z memenuhi persamaan:
lmLZ LZ: Momentum sudut pada arah
Ml : bilangan kuantum magnetik
Aturan
Aufbau
1.
Aturan
Hund
2.
Menurut Aufbau, konfigurasi elektron dimulai dari
subkulit yg memiliki tingkat energi terendah dan diikuti
dgn subkulit yg memiliki tingkat energi lebih rendah.
2s
5f
2p
4f
1s
3d 4d 5d 6d
3p 4p 5p 6p 7p
8s3s 4s 5s 6s 7s
Aturan Hund, yaitu dalam suatu subtingkatan energi
tertentu, tiap orbital dihuni oleh 1 elektron terlebih
dahulu sebelum ada orbital yg memiliki sepasang
elektron. Elektron-elektron tunggal dlm orbital itu
mempunyai spin searah (paralel).
Subkulit s p d f
..
.
l 0 1 2 3 ...
ml
(2l + 1)
1 3 5 7 ...
Jumlah elektron= 2 x
ml
2 6 10 14 ...
d10
n: Bilangan kuantum utama
(nomor kulit)
l : Bilangan kuantum orbital
(nomor subkulit)
m : Bilangan kuantum
magnetik (nomor orbital)
s : Bilangan Kuantum spin
Tentukan panjang gelombang terpanjang dan terpendek
deret Balmer atomR = 1,097× 107 m-1!
Dik: R= 1,097x107
n= Panjang gelombang terpanjang terjadi jika elektro
mengalami transisi dari kulit n = 3 ke n = 2.
Dit: λ...?






 22
32
11
R
λ
1
nm656λ
m656x10λ
5
1,097x10
λ
1
9-
7
36


 




Jawab:
terdiri dari
garis terang
pada latar
belakang gelap
Zat yang beradiasi memancarkan spektrum emisi,
zat tersebut merupakan zat yang baik untuk
mengabsorbsi spektrumnya.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat Inti
 
Kapasitor
Kapasitor Kapasitor
Kapasitor
 
R3 franck hertz
R3 franck hertzR3 franck hertz
R3 franck hertz
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
 
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohmLaporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
 
Spektrum atom hidrogen
Spektrum atom hidrogenSpektrum atom hidrogen
Spektrum atom hidrogen
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Hukum faraday
Hukum faradayHukum faraday
Hukum faraday
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2
 
Sifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombangSifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombang
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
Partikel Alfa
Partikel AlfaPartikel Alfa
Partikel Alfa
 
Presentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapPresentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom Lengkap
 

Similar to Teori Atom Bohr

teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O MIwan Setiawan
 
Bab 7 Struktur Elektron Atom
Bab 7 Struktur Elektron AtomBab 7 Struktur Elektron Atom
Bab 7 Struktur Elektron AtomJajang Sulaeman
 
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMEnergi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMkemenag
 
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.pptPertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.pptAndreanSaputra13
 
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt12345678
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt12345678Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt12345678
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt12345678nurislamiah449
 
Kuliah ke 5_Struktur Atom.ppt
Kuliah ke 5_Struktur Atom.pptKuliah ke 5_Struktur Atom.ppt
Kuliah ke 5_Struktur Atom.pptHarrisSilitonga3
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentationhafizona
 
Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01irp1001
 
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 YogyakartaSTRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 YogyakartaResma Puspitasari
 
Elektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - SemikonduktorElektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - Semikonduktorfiernadr
 
Senyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ionSenyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ionDwi Karyani
 

Similar to Teori Atom Bohr (20)

Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12
 
Fisika atom bab 8
Fisika atom bab 8Fisika atom bab 8
Fisika atom bab 8
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O M
 
Fsk atom lengkap
Fsk atom lengkapFsk atom lengkap
Fsk atom lengkap
 
Atom bohr
Atom bohrAtom bohr
Atom bohr
 
Model Atom Bohr
Model Atom BohrModel Atom Bohr
Model Atom Bohr
 
Bab 7 Struktur Elektron Atom
Bab 7 Struktur Elektron AtomBab 7 Struktur Elektron Atom
Bab 7 Struktur Elektron Atom
 
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMEnergi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
 
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.pptPertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt
 
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt12345678
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt12345678Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt12345678
Pertemuan-5.-Struktur-Atom-1.ppt12345678
 
Kuliah ke 5_Struktur Atom.ppt
Kuliah ke 5_Struktur Atom.pptKuliah ke 5_Struktur Atom.ppt
Kuliah ke 5_Struktur Atom.ppt
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
 
Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01
 
Fisika Atom
Fisika AtomFisika Atom
Fisika Atom
 
Bab vi kel. ii
Bab vi kel. iiBab vi kel. ii
Bab vi kel. ii
 
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 YogyakartaSTRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
 
Elektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - SemikonduktorElektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - Semikonduktor
 
Senyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ionSenyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ion
 
01b model atom
01b model atom01b model atom
01b model atom
 

More from Hanarsp

Bioenergenetika, Oksidasi Biologis, Rantai Respiratorik
Bioenergenetika, Oksidasi Biologis, Rantai RespiratorikBioenergenetika, Oksidasi Biologis, Rantai Respiratorik
Bioenergenetika, Oksidasi Biologis, Rantai RespiratorikHanarsp
 
Biosintesis Eikosanoid
Biosintesis EikosanoidBiosintesis Eikosanoid
Biosintesis EikosanoidHanarsp
 
Bioenergenetika
BioenergenetikaBioenergenetika
BioenergenetikaHanarsp
 
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XISistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XIHanarsp
 
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaSistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaHanarsp
 
Presentasi Gelombang elektromagnetik Kelas X
Presentasi Gelombang elektromagnetik Kelas XPresentasi Gelombang elektromagnetik Kelas X
Presentasi Gelombang elektromagnetik Kelas XHanarsp
 
Presentasi Sejarah Mesir kuno
Presentasi Sejarah Mesir kuno Presentasi Sejarah Mesir kuno
Presentasi Sejarah Mesir kuno Hanarsp
 

More from Hanarsp (7)

Bioenergenetika, Oksidasi Biologis, Rantai Respiratorik
Bioenergenetika, Oksidasi Biologis, Rantai RespiratorikBioenergenetika, Oksidasi Biologis, Rantai Respiratorik
Bioenergenetika, Oksidasi Biologis, Rantai Respiratorik
 
Biosintesis Eikosanoid
Biosintesis EikosanoidBiosintesis Eikosanoid
Biosintesis Eikosanoid
 
Bioenergenetika
BioenergenetikaBioenergenetika
Bioenergenetika
 
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XISistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
 
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaSistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
 
Presentasi Gelombang elektromagnetik Kelas X
Presentasi Gelombang elektromagnetik Kelas XPresentasi Gelombang elektromagnetik Kelas X
Presentasi Gelombang elektromagnetik Kelas X
 
Presentasi Sejarah Mesir kuno
Presentasi Sejarah Mesir kuno Presentasi Sejarah Mesir kuno
Presentasi Sejarah Mesir kuno
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Teori Atom Bohr

  • 1. Perkembangan Teori Atom Spektrum Atom Hidrogen Model Atom Bohr Atom Berelektron
  • 2.
  • 4. Perkembangan Teori Atom Demokritus (460 – 370 SM) John Dalton (1766-1844)
  • 5. Perkembangan Teori Atom Demokritus (460 – 370 SM) John Dalton (1766-1844) JJ. Thomson ( 1856 - 1940 )
  • 6. Perkembangan Teori Atom Demokritus (460 – 370 SM) John Dalton (1766-1844) JJ. Thomson ( 1856 - 1940 ) Ernest Rutherford (1871-1937)
  • 7. Perkembangan Teori Atom Demokritus (460 – 370 SM) John Dalton (1766-1844) JJ. Thomson ( 1856 - 1940 ) Ernest Rutherford (1871-1937)Niels Bohr
  • 10.
  • 13. Menyempurnakan teori Domocritus atau teori Sebelumnya. Teori Dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa daya hantar arus listrik
  • 15. Atom berbentuk bola padat dengan muatan-muatan listrik positif tersebar merata di seluruh bagian bola, muatan-muatan positif ini dinetralkan oleh elektron-elektron bermuatan negatif yang melekat pada bola seragam bermuatan positif tersebut. JJ. Thomson ( 1856 - 1940 )
  • 17. • J.J Thompson, melakukan percobaan dengan menggunakan tabung katoda. • Berkas sinar katoda dibelokkan oleh medan magnet. Pembelokkan ini menunjukkan bahwa sinar katoda bermuatan negatif.
  • 18.
  • 19. KELEMAHAN: Tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut. KELEBIHAN: dapat menerangkan bahwa atom masih terdiri atas bagian terkecil yaitu elektron.
  • 20.
  • 21. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif di pusat dan hampir seluruh massa atom terpusat pada inti atom Pada jarak yang relative jauh dari inti terdapat electron- elektron yang mengelilinginya Jumlah muatan positif dan negative adalah sama Electron bergerak agar electron tidak jatuh ke intinya = 9x109 Nm2C2
  • 22. Tahun 1911 E Rutherford membuat percobaan menggunakan lempeng emas yang sangat tipis dan logam lain (tebal 10-4 s.d. 10- 5 cm) sebagai sasaran partikel  yang berasal dari zat radioaktif.
  • 23. 1. Sebagian besar dari partikel  menembus lempeng logam tanpa pembelokkan.
  • 24. 2. Sebagian (~1 dari tiap 20.000) mengalami pembelokkan setelah menembus lempeng logam.
  • 25. 3. Dalam jumlah yang sama (poin 2) tidak menembus lempeng logam sama sekali tetapi berbalik sesuai arah datangnya sinar.
  • 26. E: Energi Total elektron (J) k: kostanta keseimbangan (9x10 m2c2) r: jari-jari lintasan elektron e: muatan elementer (1,6x10-19 c) m: massa elektron v: kecepatan linear Menurut hukum Coulomb, antara inti bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif ada gaya sebesar: Gaya sentripetal elektron Gaya sentripetal = Gaya elektrostatika 2 2 r e KFc  r mv F 2 s  2 22 r e K r mv  r e Kmv 2 2  Ek elektron saat mengorbit EP elektron pada jarak r dari inti Energi total elektron selama mengorbit r e KE 2 p  2r e KE 2 k 2 k mv 2 1 E  2r e KE 2  r e K- 2r e KEEE 22 pk 
  • 27. Sebuah lintasan memiliki jari-jari 5m dan muatan elektronnya sebanyak 1,60 x 10-19 C, dengan Konstanta keseimbangannya 9 x 109 N m2/C2. Tentukanlah Energi total elektronnya! Dik: k: 9x109 m2c2 r: 5 m e: 1,6x10-19 C Dit: E...? Penyelesaian: J2,304x10 10 2,56x10.9x10 10 ).(1,6x109x10 2r e KE 29 389 2199 2       
  • 28. a. Tidak dapat menjelaskan kestabilan atom b. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis hidrogen Atom stabil Spektrum menurut teori Atom Rutherford Spektrum hasil pengamatan Atom hidrogen Atom tidak stabil
  • 29. Kelemahan 1. model atom Rutherford ini belum mampu menjelaskan dimanaletak elektron dan car rotasinya terhadap inti atom. 2. elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil. 3. tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen. Kelebihan Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti
  • 31. 1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Neils Bohr dengan percobaan spektrum atom hidrogen menyatakan empat postulat:
  • 32. 2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
  • 33. 3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
  • 34. 4. besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut.
  • 35. • elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron (tingkat energi). • Tingkat energi paling rendah: kulit elektron yang terletak paling dalam • semakin keluar semakin besar nomor kulitnya, semakin tinggi tingkat energinya
  • 36. Model atom Bohr dinyatakan dengan dua postulat 1. Elektron tidak dapat bergerak mengelilingi inti melalui sembarang lintasan , tetapi hanya dapat melalui lintasan tertentu saja tanpa mebebaskan energi. Lintasan itu disebut lintasan stasioner. Pada lintasan ini elektron memiliki momentum angular (sudut) 2π h nmvr  m = massa elektron (kg) v = keecepatan linier elektron (m/s) r = jari-jari lintasan elektron (m) n = bilangan kwantum h = tetapan planck =6,626.10-34 Js
  • 37. 2. Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan yang lain dengan memancarkan atau menyerap energi foton. Energi foton yang dipancarkan atau diserap saat terjadi perpindahan lintasan sebanding dengan frekuensinya E = Energi Foton (j) h = konstanta Planck (Js) EA = energi elektron pada lintasan dengan bilangan kuantum A (J) EB = energi elektron pada lintasan dengan bilangan kuantum B (J) F = frekuensi yang dipancarkan atau diserap (Hz) DE =hf hfEE BA  apabila elektron pindah dari lintasan dengan bilangan kuantum utama besar ke lintasan dengan bilangan kuantum utama kecil, elektron memancarkan energi, jika sebaliknya, elektron menyerap energi.
  • 38. n=1 n=2 n=3 n=4 Memancarkan energi dari n besar ke n kecil Menyerap energi ,dari n kecil ke n besar Foton
  • 39. 22 2 2 n mke4π h nr  Dengan menggabungkan teori Rutherford dan teori Planck Bohr menghitung jari-jari lintasan orbit elektron h = tetapan Planck = 6,626 x 10 -34 J.s k = tetapan = 9 x 10 9 Nm2C-2 m = massa elektron = 9,1 x 10 -31 kg e = muatan elektron 1,6 x 10 -19 C p = 3,14 Dengan memasukkan nilai-nilai variabel yang ada pada rumus ini diperoleh nilai r = n2 (0.529 x 10 -10)meter. Bohr beranggapan bahwa suatu elektron tunggal dengan massa m bergerak dalam lintasan orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari r, dan kecepatan v, mengelilingi inti bermuatan positif. r v m r e K FF 2 2 2 SC  
  • 40. Untuk lintasan orbit elektron lebih jauh dari inti dirumuskan : Perbandingan jari-jari orbit elektron atau kulit atom pd bilangan kuantum: rn = n2 x r1 atau rn = n2 x 0,53 Å ....:9:2:1...:r:r:r ...:3:2:1...:r:r:r ...:n:n:n...:r:r:r MLk 222 321 2 3 2 2 2 1321    Jari-jari lintasan orbit elektron yang terdekat dengan inti n =1 adalah : r1 = 12 (0.529 x 10 -10) meter = 0.529 x 10 -10 meter 0,529 Å
  • 41. Dik: n = 3 r1 = 0,53 Å Dit: rn ...? Penyelesaian: rn = n2 x r1 = 32 x 0,53 = 4,77 Å Contoh Soal:
  • 42. Elektron atom hidrogen berada pada orbit Bohr n = 2. Jika k = 9× 109 Nm2/c2, dengan e = 1,6 × 10-19 C, me = 9,1 × 10-31 kg, tentukan: a. jari-jari orbit, b. gaya elektrostatik yang bekerja pada elektron (Fc) c. kelajuan elektron! c. a. rn = 0,53 . n2 = (0,53)(2)2 = 2,12 Å b.
  • 43. •Keberhasilan teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk meeramalkan garis-garis dalam spektrum atom hidrogen •Salah satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama jika atom-atom yang dieksitasikan diletakkan pada medan magnet 1.Struktur garis halus ini dijelaskan melalui modifikasi teori Bohr tetapi teori ini tidak pernah berhasil memerikan spektrum selain atom hydrogen 2. Belum mampu menjelaskan adanya stuktur halus(fine structure) pada spectrum, yaitu 2 atau lebih garis yang sangat berdekatan 3. Belum dapat menerangkan spektrum atom kompleks 4. Itensitas relatif dari tiap garis spektrum emisi. 5. Efek Zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum bila atom berada dalam medan magnet.
  • 44. 22 422 n hn me2πk E  eV n 13,6 E 2n  Apabila elektron menyerap energi foton dari luar cukup besar maka elektron tersebut dapat tereksitasi sampai ke lintasan dengan bilangan kuantum utama n = ∞. Eksitasi elektron ke n = ∞ disebut ionisasi dan energi yang diserap disebut energi ionisasi. 1 eV = 1,6 x 10 -19 J Eksitasi elektron
  • 45. Energi elektron pada keadaan dasar didalam atom hidrogen adalah -13,6 eV. Energi elektron pada orbit dengan bilangan kuantum n=4 adalah.... Dik: Eo = -13,6 eV n = 4 Dit: En...? Penyelesaian: eV0,85 4 13,6 eV n 13,6 E 2 2n   
  • 46. Beberapa energi yang dilepas atau diserap elektron ketika berpindah dari tingkat nA ke tingkat nB yaitu: ΔE = EnB – EnA           2 A 2 B n 1 n 1 -13,6ΔE
  • 48. Spektrum Atom Hidrogen λ : Panjang gelombang spektrum (m) R : Konstanta Rydberg (R= 1,097x107 m-1) n : Bilangan kuantum utama (3,4,5,6,...) Pada tahun 1886 John Jacob Balmer secara empiris membuat perumusan tentang deret-deret yang sesuai dengan panjang gelombang pada spektrum atom hidrogen. Secara matematis dapat dirumuskan sbb:       22 n n 1 2 1 R λ 1 n= 3 λ3 = 6.560 Å n= 4 λ4 = 4.862 Å n= 5 λ5 = 4.341 Å n= 6 λ6 = 4.102 Å
  • 49.          2 t 2 r n 1 n 1 R λ 1 Deret Lyman : nr = 1 Deret Balmer : nr = 2 Deret Pachen : nr = 3 Deret Bracket : nr = 4 Deret Pfund : nr = 5 nt : 2,3,4,... nt : 3,4,5,... nt : 4,5,6,... nt : 5,6,7,... nt : 6,7,8,... Adapun yang ditemukan dalam inframerah adalah Paschen,Bracket, dan Pfund. Secara umum rumus deret dinyatakan sebagai:
  • 50. Deret Lyman Elektron pindah ke n =1 Spektrum yang dihasilkan cahaya ultra violet Deret Balmer Elektron pindah ke n = 2 Spektrum yang dihasilkan cahaya tampak Deret Paschen Elektron pindah ke n =3 Spektrum yang dihasilkan cahaya infra merah 1 Deret Bracket Elektron pindah ke n =4 Spektrum yang dihasilkan cahaya infra merah 2 Deret Pfund : Elektron pindah ke n =5 Spektrum yang dihasilkan cahaya infra merah 3 n = 2 n = 1 n = 3 n = 4 n = 5 n = 6 n = 7
  • 51. Garis-Garis Spektrum Atom Hidrogen a. Deret Lyman Gambar 7.13 Loncatan elektron yang menimbulkan spektrum hidrogen Deret Lyman merupakan spektrum gelombang elektromagnetik akibat perpin dahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuan tum lebih besar daripada satu (n > 1) ke lintasan dengan bilangan kuantum satu (n = 1). Saat elektron berpindah lintasan terpancar cahaya ultraviolet, sehingga deret Lyman disebut juga deret ultraviolet.
  • 52. b. Deret Balmer Deret Balmer merupakan spektrum akibat perpindahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuantum lebih besar daripada dua (n > 2) ke lintasan dengan bilangan kuantum dua (n = 2). terpancar spektrum cahaya tampak pada n = 3, terpancar sinar merah (Hα), pada n = 4, terpancar sinar biru (Hβ), pada n = 5, terpancar sinar ungu (Hγ), dan pada n = 6, terpancar sinar ultraungu (Hδ).
  • 53. c. Deret Paschen Perpindahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuantum lebih besar daripada tiga (n > 3) ke lintasan dengan bilangan kuantum tiga (n = 3). Pada perpindahan itu, elektron memancarkan sinar inframerah, sehingga deret Paschen disebut juga deret inframerah I d. Deret Bracket Perpin dahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuantum lebih besar daripada empat (n > 4) ke lintasan dengan bilangan kuantum empat (n =4). Pada perpindahan itu terpancar sinar inframerah, sehingga deret Bracket disebut juga deret inframerah II.
  • 54. e. Deret Pfund Pada perpindahan ini terpancar sinar inframerah, sehingga deret Bracket disebut juga deret inframerah III. C. Efek Zeeman Dalam medan magnetik, energi keadaan suatu atom tidak hanya bergantung pada bilangan kuantum n, tetapi juga bergantung pada medan magnetik dalam ruang tempat atom tersebut berada. Pada keadaan ini, energi keadaan pada tiap bilangan kuantum n terbagi menjadi beberapa subkeadaan yang ditandai dengan bilangan kuantum magnetik ml. Besarnya energi pada subkeadaan tersebut bisa sedikit lebih besar atau sedikit lebih kecil dari pada keadaan atom tanpa pengaruh medan magnet. Perhatikan Gambar 7.14!
  • 55. Gambar 7.14 Spektrum energi atom pada bilangan kuantum n = 2, (a) tanpa pengaruh medan magnetik dan (b) dalam pengaruh medan magnerik Pengaruh medan magnetik itu menyebabkan "terpecahnya" garis spektrum individual menjadi garis-garis terpisah dengan jarak antara garis bergantung dari besar medan itu. Terpecahnya garis spektrum oleh medan magnetik disebut efek Zeeman; nama ini diambil dari nama seorang fisikawan Belanda Zeeman yang mengamati efek itu pada tahun 1896.
  • 56. Jawab : = 1,097.107 ( 1 - 1/~ ) = 1,097.107 ( 1) = 1,097.107 l  9,12.10-8 m Jika konstanta Rydberg = 1,097.107 m-1, hitunglah panjang gelombang terpendek dan terpanjang dari deret Lyman atom hidrogen. Dik: n1 = 1 ; R = 1,097.107 m-1 Dit : panjang gelombang terpendek dan terpanjang.          2 2 2 1 n 1 n 1 R λ 1          2 2 2 1 n 1 n 1 R λ 1 = 1,097.107 ( 1 - 1/22 ) = 1,097.107(3/4) =8,2275.106 l  1,215.10-7 m Untuk panjang gelombang terpanjang n2 =2 Untuk panjang gelombang terpendek n1 = ~
  • 57. Suatu bilangan yang menunjukkan orbit elektron mengelilingi inti pada kulit atau tingkat energi tertentu disebut bilangan kuantum (quantum number). Orbit elektron mengelilingi lingkaran berkaitan dengan bilangan bulat panjang gelombang, diberikan oleh: mv h λ  r2π mv nh nλ  Bilangan Kuantum n : Bilangan Kuantum λ : Panjang gelombang de Broglie r : Jari-jari orbit Panjang gelombang dikaitkan dengan momentum
  • 58. En = energi total elektron (eV) Z = nomor atom n = bilangan kuantum utama eV n Z13,6 E 2 2 n 
  • 59. Tentukanlah energi total elektron jika diketahui nomor atom He (2) berada pada kulit k! eV54,4- eV 1 4.13,6 eV 1 2.13,6 eV n Z13,6 E 2 2 2 2 n     Dit: En...? Diketahui: n: kulit k= 1 Z: 2
  • 60. Bilangan kuantum orbital menyatakan besar momentum anguler(sudut) orbital elektron. Besar momentum sudut menurut teori mekanika kuantum dinyatakan dengan persamaan: l = 0, 1, 2,..., (n– 1) 1)l(l L 34 1,054x10 2π h   Ket: L: momentum Sudut (Js) l : bilangan kuantum orbital
  • 61. Lambang yang dipakai berasal dari klasifikasi empiris spektrum, yaitu deret sharp (tajam), principal (utama), diffuse (kabur), dan fundamental (pokok), yang terjadi sebelum teori atom dikembangkan.
  • 62. Dik: l = 4 h= 1,054x10-34 Dit: L....? Penyelesaian: Tentukanlah besar momentum sudut, jika diketahui l = 4! 34 34 10x4,71 1,054x10x20 2π h x1)4(4       1)l(lL Contoh:
  • 63. ml = 0, ±1, ±2, ±3, ....±l Elektron dalam suatu atom dengan momentum sudut tertentu dapat berinteraksi dengan medan magnetik luar. Bila arah medan magnetik luar adalah sejajar dengan sumbu z, maka nilai L dalam arah z memenuhi persamaan: lmLZ LZ: Momentum sudut pada arah Ml : bilangan kuantum magnetik
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 68. Menurut Aufbau, konfigurasi elektron dimulai dari subkulit yg memiliki tingkat energi terendah dan diikuti dgn subkulit yg memiliki tingkat energi lebih rendah. 2s 5f 2p 4f 1s 3d 4d 5d 6d 3p 4p 5p 6p 7p 8s3s 4s 5s 6s 7s
  • 69. Aturan Hund, yaitu dalam suatu subtingkatan energi tertentu, tiap orbital dihuni oleh 1 elektron terlebih dahulu sebelum ada orbital yg memiliki sepasang elektron. Elektron-elektron tunggal dlm orbital itu mempunyai spin searah (paralel). Subkulit s p d f .. . l 0 1 2 3 ... ml (2l + 1) 1 3 5 7 ... Jumlah elektron= 2 x ml 2 6 10 14 ... d10
  • 70. n: Bilangan kuantum utama (nomor kulit) l : Bilangan kuantum orbital (nomor subkulit) m : Bilangan kuantum magnetik (nomor orbital) s : Bilangan Kuantum spin
  • 71. Tentukan panjang gelombang terpanjang dan terpendek deret Balmer atomR = 1,097× 107 m-1! Dik: R= 1,097x107 n= Panjang gelombang terpanjang terjadi jika elektro mengalami transisi dari kulit n = 3 ke n = 2. Dit: λ...?        22 32 11 R λ 1 nm656λ m656x10λ 5 1,097x10 λ 1 9- 7 36         Jawab:
  • 72. terdiri dari garis terang pada latar belakang gelap
  • 73. Zat yang beradiasi memancarkan spektrum emisi, zat tersebut merupakan zat yang baik untuk mengabsorbsi spektrumnya.

Editor's Notes

  1. ----- Meeting Notes (1/13/15 10:58) -----
  2. ----- Meeting Notes (1/13/15 10:58) -----