SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Oleh :
Nurul Anisha Hakim
131501128
DOSEN :
Prof. Dra. Siti Morin Sinaga., M.Sc., Apt
istem Endokrin/ sistem
Hormon
FUNGSI HORMON
HORMON
 Hormon berasal dari kata “Hormaen” yaitu
Menggerakan
 “Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa
organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin”
 Hormon dibutuhkan dalam jumlah standar. Tidak
kurang dan tidak lebih
 Cara kerja hormon butuh waktu lama, berbeda
dengan saraf
karena hormon yang dihasilkan akan langsung
diedarkan oleh darah melalui pembuluh
darah,sehingga memerlukan waktu yang panjang.
CIRI-CIRI HORMON
 Diproduksi dan di sekresikan ke dalam darah oleh
sel kelenjar endokrin
 Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus
yang terdapat di sel target.
 Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
 Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel
target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa
sel target berlainan
KELENJAR BERDASARKAN LETAK
1. Hypothalamus
2. Hypophysis
3. Thyroid
4. Parathyroid
5. Adrenal
6. Pancreas
7. Thymus
8. Testis
9. Ovarium
Menghasilkan Hormon
:
 GnRH
 TRH
 CRH
 STH-RH
 STH-IH
 PRH
 PIH
“HYPOTHALAMUS”
• Terletak dibawah otak besar
• Berperan dalam koordinasi sistem saraf dan sistem
endokrin tubuh
• Hipotalamus menghasilkan beberapa jenis hormon yang
disekresikan langsung ke hipofisis.
 Lobus Anterior
Menghasilkan hormon :
FSH, LH, LTH, TSH, ACTH,
MSH
 Lobus Posterior
Menghasilkan hormon :
ADH, Oxytoxin
“HYPOPHYSIS”
Kelenjar hipofisis atau pituitari adalah kelenjar
yang paling banyak menghasilkan hormon
Letaknya ada didasar otak (dibawah hipotalamus)
“THYROID”
Merupakan kelenjar yang terdiri
dari folikel-folikel dan terdapat di
depan trakea
Hormon yang dihasilkan:
 Hormon Tiroksin
 Hormon Triodontironin
 Hormon Kalsitonin
“PARATHYROID”
Merupakan kelenjar hasil penimbunan
hormon somatotrof atau hormon
pertumbuhan.
Hormon yang dihasilkan:
 Hormon Parathormon
“PANCREAS”
Merupakan sekelompok sel yang
terletak pada pankreas, sehingga
dikenal dengan pulau – pulau
Langerhans.
Hormon yang dihasilkan:
 Hormon Insulin
 Hormon Glukogen
“ADRENAL”
Menghasilkan hormon aldosterone
Cortex  Menghasilkan hormon corticosteroid
Medulla Menghasilkan hormon Adrenaline
dan Noradrenaline
Terdiri atas dua jaringan aktif
penghasil hormon yang secara
struktur dan fungsinya berbeda,
yaitu:
– adrenal korteks
– adrenal medulla.
 Menghasilkan Hormon estrogen, progesteron,
relaxin dan inhibin.
 Estrogen dan progesteron berfungsi:
membangun dan mempertahankan karakteristik
kelamin wanita: siklus mentruasi, kehamilan dan
perkembangan kelenjar mamae.
 Relaxin: membantu dilatasi uterus pada akhir
kehamilan.
 Inhibin: Menghambat sekresi FSH pada akhir
siklus menstruasi.
“OVARIUM
”
 Kelenjar testes terletak didalam scrotum.
 Menghasilkan hormon : testosteron dan
inhibin
 Testosteron: berfungsi membangun dan
mempertahankan karakteristik kelamin
(seksual) pria dan regulasi
spermatogenesis.
 Inhibin: Menghambat sekresi FSH untuk
mengatur produksi sperma.
“TESTIS”
MEKANISME KERJA HORMON
Reseptor
Hormon bekerja melalui pengikatan dengan reseptor
spesifik .
Pengikatan dari hormon ke reseptor ini pada umumnya
memicu suatu perubahan penyesuaian pada reseptor
sedemikian rupa sehingga menyampaikan informasi
kepada unsur spesifik lain dari sel.
Reseptor ini terletak pada permukaan sel atau intraselular.
Interaksipermukaan hormon reseptor memberikan sinyal
pembentukan dari "mesenger kedua“
Interaksi hormon-reseptor ini menimbulkan pengaruh pada
ekspresi gen
INTERAKSI HORMON-RESEPTOR
Hormon menemukan permukaan dari sel melalui
kelarutannya serta disosiasi mereka dari protein pengikat
plasma. Hormon yang berikatan dengan permukaan sel
kemudian berikatan dengan reseptor. Hormon steroid
tampaknya mempenetrasi membrana plasma sel secara
bebas dan berikatan dengan reseptor sitoplasmik. Pada
beberapa kasus (contohnya, estrogen), hormon juga perlu
untuk mempenetrasi inti sel (kemungkinan melalui pori-pori
dalam membrana inti) untuk berikatan dengan reseptor inti-
setempat. Kasus pada hormon trioid tidak jelas. Bukt-ibukti
mendukung pendapat bahwa hormon-hormon ini
memasuki sel melalui mekanisme transpor; masih belum
jelas bagaimana mereka mempenetrasi membrana inti
STUDI KASUS
KASUS PENYAKIT KELAINAN HORMON
Penyakit Withdrawal Addison
(insufisiensi adrenal sekunder)
Presiden almarhum John F. Kennedy
menderita penyakit addison. Penyakit ini
mempengaruhi sekitar 1 dari 100.000
orang. Penyakit addison adalah sesuatu
kondisi medis dimana kelenjar adrenal
berhenti membuat hormon penting untuk
fungsi tubuh tertentu.
Penggunaan Hormon Pada Kosmetik
 Hormon bisa dipakai sebagai preparat kosmetika karena dapat
menghambat proses penuaan kulit, menghilangkan kerutan
dan mencegah kulit tampak kering sehingga dihasilkan
performance kulit yang nampak lebih muda, lebih cantik, segar,
atraktif dan lembut seperti kulit bayi. Hormon yang biasa
dipakai dalam kosmetika adalah hormon estrogen, ekstrak
timus maupun hormon melantonin.Hormon estrogen memiliki
beberapa efek pada kulit, antara lain:
1.Menyebabkan proliferasi pada sel sel epidermis sehingga
epidermis menebal
2 Meningkatkan water holding sehingga cell content epidermis
bertambah
3.Meningkatkan pembentukan serat serat elastin sehingga
elastisitas kulit bertambah
4. Meningkatkan sirkulasi darah pada kulit
5. Menyebabkan turgor kulit bertambah
Penyakit addison terjadi karena kerusakan dari
korteks adrenal. Akibatnya baik hormon kortisol
dan aldosteron sering kurang. Penyakit gejala
addison biasanya dimulai ketika setidaknya 90
persen dari korteks adrenal telah dihancurkan.
Pada sekitar 70% dari kasus penyakit addison
penghancuran korteks adrenal disebabkan oleh
sistem kekebalan tubuh sendiri ( penyakit
autoimun).
Penyebab lain bisa tuberkulosis, infeksi kronis, dan sel kanker
yang menyebar dari bagian tubuh lain ke kelenjar adrenal
(khususnya kanker payudara)
PENYEBAB PENYAKIT ADDISON
CUSHING SYNDROM
 Sindrom Cushing, yang juga dikenal dengan
hiperkortisolisme, adalah kondisi medis yang
ditandai dengan berlebihannya kortisol,
suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
adrenal, di dalam darah. Kortisop adalah
sejenis hormon steroid yang berperan dalam
konversi glukisa dan lemak untuk energi,
terutama sewaktu stress.
PENYEBAB CUSHING SYNDROME
 disebabkan karena overdosis pengobatan
kortikosteroid untuk kondisi-kondisi yang
menyebabkan peradangan, seperti asma,
artritis dan ekzema. Sindrom Cushing Endogen
terjadi lebih jarang daripada sindrom Cushing
iatrogenik, dan disebabkan karena produksi
berlebihan kortisol oleh tubuh, akibat tumor
pada kelenjar hipofise (suatu kelenjar yang
menghasilkan hormon adrenokortikotropin, yang
merangsang kelenjar adrenal untuk
menghasilkan kortisol) atau kelenjar adrenal.
 Penderita sindrom Cushing biasanya
memiliki karakteristik, seperti wajah bulat,
tengkuk berlemak di antara kedua bahu dan
kenaikan berat badan.
HORMON HGH DAN AWET MUDA
HYPOPARATYROIDISM
 Hipotiroidisme adalah istilah yang mengacu
pada simtoma menurunnya sintesis dan sekresi
hormon tiroid dari kelenjar tiroid.
 Pada umumnya, penyebab hipotiroidisme
adalah kurangnya asupan gizi berupa iodina
atau yodium.[2] Hipotiroidisme transien, dapat
terjadi setelah konsumsi iodina dalam jumlah
banyak yang menginduksi kelainan enzimatik
ringan yang menyebabkan terhambatnya
sintesis hormon pada kelenjar tiroid, yang
dikenal sebagai efek Wolff-Chaicoff.
Gejala hipotiroidisme
yang tampak pada bayi
berusia 6 bulan.
HORMON SISTEM

More Related Content

What's hot (20)

Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Kelenjar gonad
Kelenjar gonadKelenjar gonad
Kelenjar gonad
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Kerja Enzim
Kerja EnzimKerja Enzim
Kerja Enzim
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitter
 
Menstruasi (Materi Biologi)
Menstruasi (Materi Biologi)Menstruasi (Materi Biologi)
Menstruasi (Materi Biologi)
 
PRESENTASI FOTOSINTESIS
PRESENTASI FOTOSINTESISPRESENTASI FOTOSINTESIS
PRESENTASI FOTOSINTESIS
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Anabolisme
AnabolismeAnabolisme
Anabolisme
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
 
sistem saraf otonom perifer
sistem saraf otonom perifersistem saraf otonom perifer
sistem saraf otonom perifer
 
Materi biologi sel -- kloning
Materi biologi sel  --  kloningMateri biologi sel  --  kloning
Materi biologi sel -- kloning
 
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XI
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XISistem Endokrin - Biologi Kelas XI
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XI
 
Soal hipersensitivitas aulia
Soal hipersensitivitas auliaSoal hipersensitivitas aulia
Soal hipersensitivitas aulia
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
 
PPT Hormon
PPT HormonPPT Hormon
PPT Hormon
 
Struktur dan fungsi kulit
Struktur dan fungsi kulitStruktur dan fungsi kulit
Struktur dan fungsi kulit
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 

Similar to HORMON SISTEM (20)

2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
 
Biologi - sistem endokrin
Biologi - sistem endokrinBiologi - sistem endokrin
Biologi - sistem endokrin
 
PPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxPPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptx
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
2. psikologi faal-pertemuan-11
2. psikologi faal-pertemuan-112. psikologi faal-pertemuan-11
2. psikologi faal-pertemuan-11
 
Pjm3106.n4
Pjm3106.n4Pjm3106.n4
Pjm3106.n4
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNASistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Fisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
Fisiologi-II-Pertemuan-7.pptFisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
Fisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluranSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
media interaktif sistem endokrin
media interaktif sistem endokrinmedia interaktif sistem endokrin
media interaktif sistem endokrin
 

More from nisha althaf

Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat nisha althaf
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obatnisha althaf
 
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
Pelayanan kefarmasian di Rumah SakitPelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakitnisha althaf
 
Tugas pharmaceutical care
Tugas pharmaceutical careTugas pharmaceutical care
Tugas pharmaceutical carenisha althaf
 
Tugas etika dan disiplin farmasis
Tugas etika dan disiplin farmasisTugas etika dan disiplin farmasis
Tugas etika dan disiplin farmasisnisha althaf
 
Laporan pkpa resep
Laporan pkpa resepLaporan pkpa resep
Laporan pkpa resepnisha althaf
 
PSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatPSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatnisha althaf
 
Compounding: Sublingual Topic
Compounding: Sublingual TopicCompounding: Sublingual Topic
Compounding: Sublingual Topicnisha althaf
 
Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal nisha althaf
 
Tugas farmakognosi
Tugas farmakognosiTugas farmakognosi
Tugas farmakognosinisha althaf
 
Tugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahariTugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam baharinisha althaf
 
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)nisha althaf
 
kelarutan dan aktivitas biologis
kelarutan dan aktivitas biologiskelarutan dan aktivitas biologis
kelarutan dan aktivitas biologisnisha althaf
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatnisha althaf
 
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implanStabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implannisha althaf
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacologynisha althaf
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretiknisha althaf
 

More from nisha althaf (20)

Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
Pelayanan kefarmasian di Rumah SakitPelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
 
Tugas pharmaceutical care
Tugas pharmaceutical careTugas pharmaceutical care
Tugas pharmaceutical care
 
Tugas etika dan disiplin farmasis
Tugas etika dan disiplin farmasisTugas etika dan disiplin farmasis
Tugas etika dan disiplin farmasis
 
Laporan pkpa resep
Laporan pkpa resepLaporan pkpa resep
Laporan pkpa resep
 
PSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatPSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obat
 
Compounding: Sublingual Topic
Compounding: Sublingual TopicCompounding: Sublingual Topic
Compounding: Sublingual Topic
 
Elektroforesis
Elektroforesis Elektroforesis
Elektroforesis
 
Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal Tugas nutrasetikal
Tugas nutrasetikal
 
Tugas farmakognosi
Tugas farmakognosiTugas farmakognosi
Tugas farmakognosi
 
Tugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahariTugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahari
 
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
 
Abstract copy
Abstract   copyAbstract   copy
Abstract copy
 
kelarutan dan aktivitas biologis
kelarutan dan aktivitas biologiskelarutan dan aktivitas biologis
kelarutan dan aktivitas biologis
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
 
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implanStabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretik
 
DNA
DNADNA
DNA
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 

Recently uploaded (18)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 

HORMON SISTEM

  • 1. Oleh : Nurul Anisha Hakim 131501128 DOSEN : Prof. Dra. Siti Morin Sinaga., M.Sc., Apt
  • 4. HORMON  Hormon berasal dari kata “Hormaen” yaitu Menggerakan  “Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin”  Hormon dibutuhkan dalam jumlah standar. Tidak kurang dan tidak lebih  Cara kerja hormon butuh waktu lama, berbeda dengan saraf karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah,sehingga memerlukan waktu yang panjang.
  • 5. CIRI-CIRI HORMON  Diproduksi dan di sekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin  Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.  Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus  Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target berlainan
  • 6. KELENJAR BERDASARKAN LETAK 1. Hypothalamus 2. Hypophysis 3. Thyroid 4. Parathyroid 5. Adrenal 6. Pancreas 7. Thymus 8. Testis 9. Ovarium
  • 7.
  • 8. Menghasilkan Hormon :  GnRH  TRH  CRH  STH-RH  STH-IH  PRH  PIH “HYPOTHALAMUS” • Terletak dibawah otak besar • Berperan dalam koordinasi sistem saraf dan sistem endokrin tubuh • Hipotalamus menghasilkan beberapa jenis hormon yang disekresikan langsung ke hipofisis.
  • 9.  Lobus Anterior Menghasilkan hormon : FSH, LH, LTH, TSH, ACTH, MSH  Lobus Posterior Menghasilkan hormon : ADH, Oxytoxin “HYPOPHYSIS” Kelenjar hipofisis atau pituitari adalah kelenjar yang paling banyak menghasilkan hormon Letaknya ada didasar otak (dibawah hipotalamus)
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. “THYROID” Merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terdapat di depan trakea Hormon yang dihasilkan:  Hormon Tiroksin  Hormon Triodontironin  Hormon Kalsitonin
  • 14. “PARATHYROID” Merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan. Hormon yang dihasilkan:  Hormon Parathormon
  • 15. “PANCREAS” Merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau Langerhans. Hormon yang dihasilkan:  Hormon Insulin  Hormon Glukogen
  • 16. “ADRENAL” Menghasilkan hormon aldosterone Cortex  Menghasilkan hormon corticosteroid Medulla Menghasilkan hormon Adrenaline dan Noradrenaline Terdiri atas dua jaringan aktif penghasil hormon yang secara struktur dan fungsinya berbeda, yaitu: – adrenal korteks – adrenal medulla.
  • 17.  Menghasilkan Hormon estrogen, progesteron, relaxin dan inhibin.  Estrogen dan progesteron berfungsi: membangun dan mempertahankan karakteristik kelamin wanita: siklus mentruasi, kehamilan dan perkembangan kelenjar mamae.  Relaxin: membantu dilatasi uterus pada akhir kehamilan.  Inhibin: Menghambat sekresi FSH pada akhir siklus menstruasi. “OVARIUM ”
  • 18.  Kelenjar testes terletak didalam scrotum.  Menghasilkan hormon : testosteron dan inhibin  Testosteron: berfungsi membangun dan mempertahankan karakteristik kelamin (seksual) pria dan regulasi spermatogenesis.  Inhibin: Menghambat sekresi FSH untuk mengatur produksi sperma. “TESTIS”
  • 19. MEKANISME KERJA HORMON Reseptor Hormon bekerja melalui pengikatan dengan reseptor spesifik . Pengikatan dari hormon ke reseptor ini pada umumnya memicu suatu perubahan penyesuaian pada reseptor sedemikian rupa sehingga menyampaikan informasi kepada unsur spesifik lain dari sel. Reseptor ini terletak pada permukaan sel atau intraselular. Interaksipermukaan hormon reseptor memberikan sinyal pembentukan dari "mesenger kedua“ Interaksi hormon-reseptor ini menimbulkan pengaruh pada ekspresi gen
  • 20. INTERAKSI HORMON-RESEPTOR Hormon menemukan permukaan dari sel melalui kelarutannya serta disosiasi mereka dari protein pengikat plasma. Hormon yang berikatan dengan permukaan sel kemudian berikatan dengan reseptor. Hormon steroid tampaknya mempenetrasi membrana plasma sel secara bebas dan berikatan dengan reseptor sitoplasmik. Pada beberapa kasus (contohnya, estrogen), hormon juga perlu untuk mempenetrasi inti sel (kemungkinan melalui pori-pori dalam membrana inti) untuk berikatan dengan reseptor inti- setempat. Kasus pada hormon trioid tidak jelas. Bukt-ibukti mendukung pendapat bahwa hormon-hormon ini memasuki sel melalui mekanisme transpor; masih belum jelas bagaimana mereka mempenetrasi membrana inti
  • 22. KASUS PENYAKIT KELAINAN HORMON Penyakit Withdrawal Addison (insufisiensi adrenal sekunder) Presiden almarhum John F. Kennedy menderita penyakit addison. Penyakit ini mempengaruhi sekitar 1 dari 100.000 orang. Penyakit addison adalah sesuatu kondisi medis dimana kelenjar adrenal berhenti membuat hormon penting untuk fungsi tubuh tertentu.
  • 23. Penggunaan Hormon Pada Kosmetik  Hormon bisa dipakai sebagai preparat kosmetika karena dapat menghambat proses penuaan kulit, menghilangkan kerutan dan mencegah kulit tampak kering sehingga dihasilkan performance kulit yang nampak lebih muda, lebih cantik, segar, atraktif dan lembut seperti kulit bayi. Hormon yang biasa dipakai dalam kosmetika adalah hormon estrogen, ekstrak timus maupun hormon melantonin.Hormon estrogen memiliki beberapa efek pada kulit, antara lain: 1.Menyebabkan proliferasi pada sel sel epidermis sehingga epidermis menebal 2 Meningkatkan water holding sehingga cell content epidermis bertambah 3.Meningkatkan pembentukan serat serat elastin sehingga elastisitas kulit bertambah 4. Meningkatkan sirkulasi darah pada kulit 5. Menyebabkan turgor kulit bertambah
  • 24. Penyakit addison terjadi karena kerusakan dari korteks adrenal. Akibatnya baik hormon kortisol dan aldosteron sering kurang. Penyakit gejala addison biasanya dimulai ketika setidaknya 90 persen dari korteks adrenal telah dihancurkan. Pada sekitar 70% dari kasus penyakit addison penghancuran korteks adrenal disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh sendiri ( penyakit autoimun). Penyebab lain bisa tuberkulosis, infeksi kronis, dan sel kanker yang menyebar dari bagian tubuh lain ke kelenjar adrenal (khususnya kanker payudara) PENYEBAB PENYAKIT ADDISON
  • 25. CUSHING SYNDROM  Sindrom Cushing, yang juga dikenal dengan hiperkortisolisme, adalah kondisi medis yang ditandai dengan berlebihannya kortisol, suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal, di dalam darah. Kortisop adalah sejenis hormon steroid yang berperan dalam konversi glukisa dan lemak untuk energi, terutama sewaktu stress.
  • 26. PENYEBAB CUSHING SYNDROME  disebabkan karena overdosis pengobatan kortikosteroid untuk kondisi-kondisi yang menyebabkan peradangan, seperti asma, artritis dan ekzema. Sindrom Cushing Endogen terjadi lebih jarang daripada sindrom Cushing iatrogenik, dan disebabkan karena produksi berlebihan kortisol oleh tubuh, akibat tumor pada kelenjar hipofise (suatu kelenjar yang menghasilkan hormon adrenokortikotropin, yang merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol) atau kelenjar adrenal.
  • 27.  Penderita sindrom Cushing biasanya memiliki karakteristik, seperti wajah bulat, tengkuk berlemak di antara kedua bahu dan kenaikan berat badan.
  • 28.
  • 29. HORMON HGH DAN AWET MUDA
  • 30. HYPOPARATYROIDISM  Hipotiroidisme adalah istilah yang mengacu pada simtoma menurunnya sintesis dan sekresi hormon tiroid dari kelenjar tiroid.  Pada umumnya, penyebab hipotiroidisme adalah kurangnya asupan gizi berupa iodina atau yodium.[2] Hipotiroidisme transien, dapat terjadi setelah konsumsi iodina dalam jumlah banyak yang menginduksi kelainan enzimatik ringan yang menyebabkan terhambatnya sintesis hormon pada kelenjar tiroid, yang dikenal sebagai efek Wolff-Chaicoff.
  • 31. Gejala hipotiroidisme yang tampak pada bayi berusia 6 bulan.