2. Kelompok 1
Kelas XI MIPA 2
Disusun oleh :
ANGGITA FAUZIAH RAMADHA
ALFIN ALWIANSAH
MUHAMAD PAUJI
ASWIN ALFAR MUHAMMAD
MUHAMMAD ABDUL SYAKIR
PUTRA.W
3. Pengertian Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi
hormon.
Apa itu hormon?
Hormon (Yunani, horman= yang menggerakkan) adalah senyawa organik
pembawa pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju ke sel-sel atau jaringan
tubuh.
Hubungan Sistem Endokrin dan Sistem Saraf
Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf berfungsi mengatur aktivitas
tubuh seperti metabolisme, homeostasis (misalnya pengendalian tekanan darah
dan kadar gula darah), pertumbuhan, perkembangan seksual dan siklus
reproduksi, siklus tidur, serta siklus nutrisi.
PENGERTIAN SISTEM ENDOKRIN (HORMON)
4. Kelenjar endokrin memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut
1. Kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran (duktus) dan menyekresikan hormon
langsung ke dalam cairan di sekitar sel-sel.
2. Pada umumnya menyekresi lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar paratiroid
yang hanya menyekresi hormon paratiroid.
3. Kelenjar endokrin memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh
darah dan ditopang oleh jaringan ikat.
4. Masa aktivitas kelenjar endokrin dalam menghasilkan hormon berbeda-beda, ada yang
seumur hidup (contohnya hormon metabolisme), dimulai pada masa tertentu
(contohnya hormon kelamin), atau bekerja sampai masa tertentu (contohnya hormon
pertumbuhan).
5. Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat oleh kadar hormon lainnya dan
senyawa nonhormon (misalnya glukosa dan kalsium) dalam darah, serta impuls saraf.
Karakteristik Kelenjar Endokrin
7. Hipofisis
(pituitari)
01
Terletak di dasar otak besar,
kelenjar satu ini ialah yang terbesar
dan dapat memengaruhi aktivitas
kelenjar lainnya.
Kelenjar hipofisis terbagi menjadi
tiga lobus dan masing-masingnya
menghasilkan hormon yang
berbeda-beda
8. a. Hipofisis Lobus Anterior
Hormon Fungsi
Hormon pertumbuhan (growth
bormone/GH) atau
hormonsomatotropin (STH)
Mengendalikan pertumbuhan dan perbanyakan sel-sel tubuh.
Hormon perangsang tiroid
(tirotropin, thyroid stimulating
bormonel TSH)
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kelenjar tiroid
(kelenjar gondok), laju produksi hormonnya(tiroksin) dan metabolisme sel.
Hormon adrenokortikotropik
atau kortikotropin
(adrenocorticotropic hormonel
ACTH).
Merangsang kelenjar korteks adrenal untuk menyekresi glukokortikoid
(hormon untuk metabolisme karbohidrat).
FSH (follicle stimulating
hormone)
Pada wanita, FSH berfungsi menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium
dan memproduksi hormon estrogen. Pada laki-laki, FSH berfungsi
menstimulasi pertumbuhan danperkembangan spermatozoa dalam
tubulus seminiferus testis.
LH (luteinizing hormone) Menstimulasi produksi estrogen dan menstimulasi sel-sel interstisial
tubulus seminiferus testis untuk memproduksi androgen (testosteron).
Hormon prolaktin (PRL) Disekresikan pada saat hamil dan menyusui.
9. b. Hipofisis Lobus Intermedia
c. Hipofisis Lobus Posterior
Hormon Fungsi
Endorfin Zat penghilang nyeri alamiah, merespons stres,
dan aktivitas seperti olahraga.
Melanocyte Stimulating Hormone
(MSH)
Merangsang pembentukan pigmen dan
penyebaran sel-sel penghasil pigmen (melanosit)
pada epidermis.
Hormon Fungsi
ADH (antiduretic hormone) Menurunkan volume air yang hilang dalam urine
melalui peningkatan reabsorpsi air dari tubulus
kontortus distal dan duktus kolektivus di ginjal.
Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada saat
melahirkan dan pengeluaran ASI pada ibu
menyusui.
11. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Hormon Fungsi
Tiroksin Untuk membantu dalam proses metabolisme, pertumbuhan
fisik, perkembangan mental, dan kematangan seks.
Triidotironin Untuk mengatur distribusi air dan garam dalam tubuh.
Kalsitonin Untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.
15. a. Bagian Medula
b. Bagian Adrena;
Hormon Fungsi
Adrenalin (Epinefrin) Meningkatkan frekuensi jantung, metabolisme, dan
konsumsi oksigen.
Noradrenalin (Norepinefrin). Meningkatkan tekanan darah dan menstimulasi otot
jantung.
Hormon Fungsi
Aldosteron Mengatur keseimbangan air dan elektrolit melalui
pengendalian kadar natrium dan kalium dalam
darah.
Glukokortikoid (kortisol, kortison, dan
kortikosteron)
Memengaruhi metabolisme glukosa, protein,
lemak, serta menjaga membran lisosom sehingga
mencegah kerusakan jaringan.
Gonadokortikoid (steroid kelamin) Sebagai prekursor pengubahan testosteron dan
estrogen oleh jaringan lain.
17. Pankreas
Hormon Fungsi
Glukagon Dihasilkan oleh sel alfa, berfungsi meningkatkan penguraian glikogen hati
menjadi glukosa sehingga kadar gula darah meningkat, dan sintesis
glukosa dari sumber nonkarbohidrat dalam hati.
Insulin Dihasilkan oleh sel bera, berfungsi menurunkan katabolisme lemak dan
protein, menurunkan kadar gula darah, serta meningkatkan sintesis
protein dan lemak.
Somatostatin Dihasilkan oleh sel delta, merupakan penghalang hormon pertumbuhan
dan penghambat sekresi glukagon dan insulin.
Polipeptida pankreas Hormon pencernaan yang dilepaskan setelah makan, fungsi belum
diketahui.
19. Pineal (Epifisis Serebri)
Hormon Fungsi
Melatonin Berpengaruh pada pelepasan gonadotropin dan
menghambat produksi melanin. Produksi melatonin
terendah terjadi pada siang hari dan terbesar pada
malam hari.
20. Timus
07
Terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-
merahan, terletak di bagian posterior
toraks di atas jantung.
22. Gonad (Kelamin)
08
Kelenjar Gonad memilki letak yang
berbeda menurut jenis kelamin, terletak
pada daerah perut untuk wanita dan
terletak di dalam skrotum buah zakar
untuk laki laki.
23. a. Pada Wanita
b. Pada Laki-Laki
Hormon Fungsi
Estrogen Berperan menentukan ciri pertumbuhan kelamin
sekunder.
Progesteron Berperan menebalkan dan memperbaiki dinding
uterus.
Hormon Fungsi
Testosteron Berperan menentukan ciri pertumbuhan kelamin
sekunder
24. Gangguan Sistem
Endokrin
Kelainan hormon yang terjadi pada
tubuh manusia dapat terjadi akibat
adanya hipersekresi (sekresi hormon
berlebihan) ataupun hiposekresi
(penurunan sekresi hormon) di dalam
kelenjar-kelenjar pada sistem
Endokrin.
25. Gangguan pada Sistem Hormon
Nama Gangguan Penyebab
Gigantisme Gigantisme adalah pertumbuhan raksas akibat kelebihan hormon
somatotrof.
Akromegali Akromegali adalah pertumbuhan pada ujung-ujung tulang pipa akibat
kelebihan hormon somatotrof.
Kretinisme Kretinisme adalah kekerdilan yang diakibatkan kekurangan hormon
somatotrof.
Morbus basedow Morbus basedow adalah meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional,
peulupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot (eksoftalmus)
diakibatkan karena kelebihan hormon tiroksin.
Mixoedem Mixoedem adalah kegemukan yang luar biasa serta kecerdasan menurun
diakibatkan kelebihan hormon tiroksin.
Tetanus Tetanus adalah gangguan kekurangan hormon parathohormon.
Akromegali Akromegali adalah gangguan kelebihan hormon somatotrof.
Diabetes mellitus Diabetes melitus adalah gangguan kekurangan hormon insulin.