SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015
111
OPTIMASI PROSES REDUKSI KLORAMFENIKOL MENGGUNAKAN REDUKTOR Zn
DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
OPTIMIZATION OF CHLORAMPHENICOL REDUCTION USING Zn AS REDUCTOR
BY SPECTROPHOTOMETRY UV-Vis
Fadillah Firda Azizah*, Maria Monica Sianita B., Ganden Supriyanto
Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences
State University of Surabaya
Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-8298761
*Corresponding author, email: fadila_azizah@yahoo.co.id
Abstrak. Penelitian tentang optimasi proses reduksi kloramfenikol menggunakan reduktor Zn dengan
Spektrofotometri UV-Vis dan Fourier Transformed Infra Red (FTIR) telah dilakukan. Tujuan penelitian ini
adalah mengubah gugus nitro aromatic pada kloramfenikol menjadi gugus amina primer yang diikuti proses
diazotasi dan pengkopling menggunakan N-(1-Naphtyl)ethylendiamine dihydrochloride (NEDA) sebagai
pengkopling. Hasil akhir penelitian ini adalah terbentuknya senyawa azo yang dapat diukur pada panjang
gelombang 560-568 nm. Senyawa ini stabil apabila proses reduksi dilakukan pada temperatur di bawah
10o
C. Kondisi optimum proses reduksi dapat diperoleh dengan mereduksi 100 ppm kloramfenikol
menggunakan 3 gram Zn dalam 2,5 ml asam format.
Kata kunci: kloramfenikol, reduktor Zn, diazotasi, spektrofotometri, NEDA.
Abstract. Research about optimization of chloramphenicol reduction process using zinc (Zn) as
reductor by Spectrophotometry UV-Vis and Fourier Transformed Infra Red (FTIR) has been conducted.
The purpose of this research is to convert the nitro aromatic group in chloramphenicol into primary amine
group followed by diazotization and coupling process using N-(1-Naphtyl)ethylendiamine dihydrochloride
(NEDA) as a coupling agent. The final result of this research is the formation of azo compound measured at
560-568 nm. This compound is stable when the reduction process is conducted at temperature below 10o
C.
The optimum condition of the reduction process can be obtained by reducting 100 ppm of chloramphenicol
using 3 gram of Zn in 2.5 ml of formic acid.
Keywords: chloramphenicol, reductor Zn, diazotization, spectrophotometry, NEDA.
PENDAHULUAN
Kloramfenikol merupakan antibiotik
berspektrum luas yang bekerja dengan cara
menghambat sintesis protein bakteri, karena itu
sering digunakan dalam sektor perikanan.
Kloramfenikol banyak digunakan pada
ikan/udang untuk mengatasi berbagai macam
penyakit yang berasal dari golongan parasit,
bakteri, virus, dan jamur yang muncul pada
organisme budidaya seperti udang dan ikan.
Penyakit pada organisme tersebut muncul
disebabkan oleh penimbunan senyawa organik di
dasar tempat budidaya, oleh karena itu
pembudidaya sering menggunakan antibiotik
untuk mengatasinya, salah satunya yaitu
kloramfenikol. Tetapi pemberian antibiotik secara
terus menerus dapat menimbulkan resisten bakteri
patogen terhadap antibiotik sintetik[1].
Akumulasi residu antibiotik berpotensi merusak
kesehatan manusia yang mengkonsumsinya[2].
Pada manusia, kloramfenikol digunakan
dalam pengobatan demam tifoid, disamping
tiamfenikol dan ampisilin/amoksisilin karena
efektif, murah, mudah didapat, dan dapat
diberikan secara oral. Namun pemakaian
kloramfenikol juga dapat menimbulkan efek
samping. Kloramfenikol juga memiliki efek
samping pada manusia yaitu dapat menyebabkan
penyakit gangguan saluran cerna, anemia
aplastik, alergi, dan resistensi[3].
Adanya efek samping kloramfenikol pada
manusia tersebut menyebabkan badan
pengawasan obat dan produk-produk makanan di
Amerika Serikat (FDA) melarang penggunaan
kloramfenikol tersebut pada hewan yang
dikonsumsi oleh manusia [4], sedangkan komisi
UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015
112
negara Uni Eropa (Europian Union) memberi
batasan penggunaan kloramfenikol sebesar 0,3
mg/kg (0,3 ppb)[5].
Pada umumnya identifikasi kloramfenikol
dilakukan dengan menggunakan metode
kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) namun
membutuhkan biaya yang sangat mahal, waktu
lama dan juga lebih rumit. Berdasarkan uraian di
atas perlu adanya pengembangan metode untuk
analisis kloramfenikol yang lebih mudah,
sederhana, akurat dan biaya yang lebih murah.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan
metode analisis kloramfenikol secara
spektrofotometri UV-Vis dengan prinsip reaksi
diazotasi, dimana gugus nitro pada kloramfenikol
akan direduksi menggunakan Zn dan asam
menjadi gugus amina primer. Gugus amina
primer inilah yang kemudian melewati reaksi
diazotasi. Diazotasi adalah reaksi antara amina
primer dengan asam nitrit. Asam nitrit diperoleh
dari hasil reaksi natrium nitrit dan asam klorida.
Reaksi amina primer dengan asam nitrit pada
suhu dingin membentuk garam diazonium [6].
Selanjutnya garam ini direaksikan dengan
menambahkan pengkopling N-(1-Naphtyl)
ethylendiamine dihydrochloride (NEDA) agar
terbentuk senyawa azo yang berwarna violet yang
dapat dideteksi pada panjang gelombang 560-568
nm.
Umumnya penelitian-penelitian yang telah
dilakukan tidak mengoptimasi proses reduksi
yang terjadi. Mustafa (2007) hanya
mengidentifikasi kloramfenikol murni
menggunakan reduktor Zn dan HCl dan metode
spektrofotometri UV-Vis. Padahal optimasi
proses reduksi tersebut berperan penting dalam
pembentukan senyawa azo yang berwarna.
Adapun yang dioptimasi adalah jenis
asam, massa reduktor, jumlah asam dan
konsentrasi kloramfenikol.
METODE PENELITIAN
Alat yang digunakan
Spektrofotometer FT-IR, Spektrofotometri
UV-Vis, neraca digital, magnetic stirrer, vortex,
spatula, kaca arloji, botol gelap, vial, tabung
reaksi, rak tabung, gelas kimia, gelas ukur,
corong, Erlenmeyer, pipet volume, pipet tetes,
pinset, labu ukur, kertas saring whatman, dan
termometer.
Bahan yang digunakan
HCl (Merck), asam format (Merck),
aquades, aquabidest, etanol (Merck),
kloramfenikol (Sigma), reduktor Zn (Merck), N-
(1-naphtyl)ethylendiamine dihidroklorida
(Merck), ammonium sulfamat (Merck), NaNO2
(Sigma) dan es batu.
PROSEDUR PENELITIAN
Optimasi Jenis Asam Pada Proses Reduksi
Kloramfenikol
Pada penelitian ini 5 ml CAP 1.000 ppm
ditambah 3 g Zn dan 2,5 ml HCl. Kemudian
distirer sampai 20 menit, setelah itu disaring dan
filtrat yang diperoleh diencerkan sampai 10 ml.
Lalu diambil 5 ml dan ditambah 1 ml HCl, 1 ml
NaNO2 dan 1 ml ammonium sulfamat (tiap
penambahan divortex). Reaksi dilakukan dalam
penangas es pada suhu <10o
C. Filtrat yang
diperoleh diencerkan kembali sampai 10 ml.
Kemudian disimpan dalam lemari es, pengujian
Spektrofotometri UV-Vis dan FT-IR dilakukan
setelah 1 hari penyimpanan. Diulangi prosedur
tersebut dengan mengganti HCl dengan asam
format pada awal penambahan. Jenis asam yang
memberikan hasil terbaik digunakan pada proses
optimasi berikutnya.
Optimasi Massa Reduktor Pada Proses
Reduksi Kloramfenikol
Pada penelitian ini 5 ml CAP 1.000 ppm
ditambah 3 g Zn dan 2,5 ml asam (hasil optimasi
jenis asam). Kemudian distirer sampai 20 menit,
setelah itu disaring dan filtrat yang diperoleh
diencerkan sampai 10 ml. Lalu diambil 5 ml dan
ditambah 1 ml HCl, 1 ml NaNO2 dan 1 ml
ammonium sulfamat (tiap penambahan divortex).
Reaksi dilakukan dalam penangas es pada suhu
<10o
C. Filtrat yang diperoleh diencerkan kembali
sampai 10 ml. Kemudian disimpan dalam lemari
es, pengujian Spektrofotometri UV-Vis dan FT-
IR dilakukan setelah 1 hari penyimpanan.
Diulangi prosedur tersebut dengan mengganti
massa Zn menjadi 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 dan 3,5
gram. Massa reduktor yang memberikan hasil
terbaik digunakan pada proses optimasi
berikutnya.
Optimasi Jumlah Asam Pada Proses Reduksi
Kloramfenikol
Pada penelitian ini 5 ml CAP 1.000 ppm
ditambah 3 g Zn (hasil optimasi massa) dan 2,5
ml asam (hasil optimasi jenis asam). Kemudian
distirer sampai 20 menit, setelah itu disaring dan
filtrat yang diperoleh diencerkan sampai 10 ml.
Kemudian diambil 5 ml dan ditambah 1 ml HCl,
1 ml NaNO2 dan 1 ml ammonium sulfamat (tiap
penambahan divortex). Reaksi dilakukan dalam
penangas es pada suhu <10o
C. Filtrat yang
diperoleh diencerkan kembali sampai 10 ml.
UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015
113
Kemudian disimpan dalam lemari es, pengujian
Spektrofotometri UV-Vis dan FT-IR dilakukan
setelah 1 hari penyimpanan. Diulangi prosedur
tersebut dengan mengganti jumlah asam menjadi
2; 3; 3,5 dan 4 ml. Jumlah asam yang membe-
rikan hasil terbaik digunakan pada proses
optimasi berikutnya.
Optimasi Konsentrasi Kloramfenikol Pada
Proses Reduksi Kloramfenikol
Pada penelitian ini 5 ml CAP 1.000 ppm
ditambah 3 g Zn (hasil optimasi massa) dan 2,5
ml asam (hasil optimasi jumlah & jenis asam).
Kemudian distirer sampai 20 menit, setelah itu
disaring dan filtrat yang diperoleh diencerkan
sampai 10 ml. Lalu diambil 5 ml dan ditambah 1
ml HCl, 1 ml NaNO2 dan 1 ml ammonium
sulfamat (tiap penambahan divortex). Reaksi
dilakukan dalam penangas es pada suhu <10o
C.
Filtrat yang diperoleh diencerkan kembali sampai
10 ml. Kemudian disimpan dalam lemari es,
pengujian Spektrofotometri UV-Vis dan FT-IR
dilakukan setelah 1 hari penyimpanan. Diulangi
prosedur tersebut dengan mengganti konsentrasi
kloramfenikol setelah pengenceran menjadi 40,
60, 80, dan 100 ppm.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada proses reduksi kloramfenikol ini
gugus nitro pada kloramfenikol diubah menjadi
gugus amina. Mekanisme reaksi reduksi
kloramfenikol ditampilkan pada gambar 1.
N
+
O
-
O
OH
OH
H
N
O
Cl
Cl
N
O
-
O
OH
OH
H
N
O
Cl
Cl
N
OH
HO
OH
OH
H
N
O
Cl
Cl
N
O
OH
OH
H
N
O
Cl
Cl
N
-
O
OH
OH
H
N
O
Cl
Cl
N
H
-
O
OH
OH
H
N
O
Cl
Cl
N
H
+
OH2
OH
OH
H
N
O
Cl
Cl
HN OH
OH
H
N
O
Cl
Cl
H2N OH
OH
H
N
O
Cl
Cl
Zn H+
-H2O
Zn
H+
2H+
Zn H+
Gambar 1. Mekanisme reaksi reduksi
kloramfenikol
Kloramfenikol murni dan kloramfenikol
tereduksi dikarakterisasi dengan FTIR. Tujuan
karakterisasi dengan FTIR adalah untuk
mengamati perubahan gugus fungsi dari
kloramfenikol murni dan kloramfenikol tereduksi.
Hasil karakterisasi dapat dilihat pada gambar 10.
Tabel 1. Perbedaan spektrum FTIR kloramfenikol
murni dan kloramfenikol tereduksi (Day
dan A.L. Underwood, 2002)
No
Bilangan
gelombang
Gugus
Gugus
Murni Tereduksi
1 3580-3650 OH + +
2 ~1600 C=C + +
3 1300-1400 NO + -
4 3300-3700 NH - +
Pada tabel 1 terlihat bahwa kloramfenikol
murni terdapat pada bilangan gelombang 1350
cm-1
yang merupakan pita vibrasi khas dari gugus
NO2. Sedangkan pada kloramfenikol tereduksi
puncak tersebut tidak muncul. Pita vibrasi khas
spektra FTIR amina primer untuk N-H ulur
(stretch) terdapat pada daerah bilangan gelombang
3300-3700 cm-1
yang baru muncul pada
kloramfenikol tereduksi.
Larutan natrium nitrit (NaNO2) dan asam
klorida (HCl) dimasukkan ke dalam larutan
kloramfenikol tereduksi pada tabung reaksi.
Reaksi dilakukan pada penangas es dengan suhu
<15 o
C. Garam diazonium pada reaksi diazotasi
memiliki stabilitas yang rendah. Reaksi diazotasi
sebaiknya dilakukan pada suhu rendah <15
o
C[13]. NaNO2 dan HCl menghasilkan asam nitrit
(HONO) prekursor ion nitrosonium (NO+
). Ion
tersebut akan bereaksi dengan kloramfenikol
tereduksi untuk pembentukan garam diazonium
sebelum ditambahkan agen pengkopling, larutan
tersebut diberi ammonium sulfamat terlebih
dahulu. Ammonium sulfamat disini berfungsi
untuk menghilangkan/mengurangi gas nitrit yang
dihasilkan. Setelah itu agen pengkopling NEDA
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Hasil reaksi
azo kopling antara garam diazonium dengan
NEDA adalah larutan berwarna ungu violet.
Larutan tersebut diukur dengan spektrofotometri
UV-Vis sehingga didapatkan panjang gelombang
maksimum yaitu 554 nm seperti gambar 2.
UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015
114
Gambar 2. Panjang gelombang maksimum (a)
kloramfenikol dan (b) senyawa azo
kloramfenikol tereduksi-NEDA
Mekanisme reaksi pembentukan garam
diazonium kloramfenikol tereduksi terdapat pada
gambar 3. Garam diazonium merupakan elektrofil
yang bereaksi dengan agen pengkopling NEDA
(nukleofil) yang memiliki gugus pelepas elektron
NH2. Nitrogen terminal garam diazonium
menyerang pada posisi para dari NEDA. Reaksi
pembentukan senyawa azo dari kloramfenikol
tereduksi terdapat dalam gambar 4.
Intensitas warna senyawa azo dipengaruhi
oleh adanya gugus kromofor dan ausokrom.
Gugus kromofor dan ausokrom pada senyawa azo
ini berturut-turut adalah (N=N) dan (NH2). Gugus
kromofor adalah gugus pengemban warna, dan
gugus ausokrom adalah gugus fungsional yang
mengintensifkan warna.
N
H
H
OH
OH
H
N
Cl
Cl
O
+HN
(Kloramfenikol tereduksi)
N
H
OH
OH
H
N
Cl
Cl
O
N
H
O
O
N
OH
OH
H
N
Cl
Cl
O
N
H
O + H3O
+
N
OH
OH
H
N
Cl
Cl
O
N
H
O H
N
OH
OH
H
N
Cl
Cl
O
N
H
OH
H2O
OH
OH
H
N
Cl
Cl
O
N N OH + H3O
+
OH
OH
H
N
Cl
Cl
O
N N OH2
OH
OH
H
N
Cl
Cl
O
N N
Gambar 3. Mekanisme reaksi pembentukan
garam diazonium kloramfenikol tereduksi
OH
H
N
O
Cl
Cl OH
N N
HN
NH2
HO
N
H
O
Cl
Cl
OH
N
N
HN
NH2
Gambar 4. Reaksi pembentukan senyawa azo
dari kloramfenikol tereduksi
Penentuan jenis asam pada proses reduksi
kloramfenikol
Penentuan jenis asam pada proses reduksi
kloramfenikol untuk mengetahui efektivitas jenis
asam yang digunakan sebagai sumber H+
. Sangat
penting untuk mengetahui efektivitas jenis asam,
karena H+
yang terbentuk akan mempengaruhi
proses reduksi kloramfenikol. Karina (2014)
menggunakan reduktor Zn dan HCl untuk
mereduksi gugus nitro dalam nitrofuran, dan
Gowda (2001) menggunakan reduktor Zn dan
asam format untuk mereduksi gugus nitro. Pada
penelitian ini digunakan 2 jenis asam yaitu asam
klorida (HCl) dan asam format (HCOOH).
Gambar 5. Grafik perbandingan pengukuran
absorbansi asam format dan HCl
Pada gambar 5 terlihat bahwa proses
reduksi dengan menggunakan asam format
memiliki sensitivitas yang lebih tinggi daripada
proses reduksi yang menggunakan HCl. Dengan
kata lain, asam format lebih optimum dalam
mereduksi gugus nitro pada kloramfenikol
menjadii gugus amina primer dibandingkan
dengan HCl.
Penentuan massa Zn pada proses reduksi
kloramfenikol
Penentuan massa Zn pada proses reduksi
kloramfenikol sangat penting karena jumlah
massa menentukan jumlah mol reduktor yang
dapat mereduksi gugus nitro pada kloramfenikol.
Pada penelitian ini digunakan reduktor Zn dengan
variasi massa antara lain 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 dan 3
g. Grafik pengukuran absorbansi dengan variasi
massa Zn terdapat pada gambar 6.
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
200 300 400 500 600 700
Absorbansi
PanjangGelombang(nm)
(a)
(b)
UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015
115
Gambar 6. Grafik pengukuran absorbansi dengan
variasi massa
Pada gambar 6 terlihat bahwa absorbansi
pada massa 0,5; 1; 1,5; dan 2 g mencapai 1 pada
menit ke-30, sedangkan pada massa 2,5 g
absorbansi mencapai 1 pada menit ke-40, pada
massa 3 g absorbansi mencapai 1 pada menit ke-
20, dan pada massa 3,5 g absorbansi mencapai 1
padda menit ke-50. Hal tersebut menunjukkan
bahwa Zn dengan massa 3 g lebih sensitif
daripada massa-massa yang lain.
Penentuan jumlah asam pada proses reduksi
kloramfenikol
Jumlah asam berpengaruh terhadap
jumlah H+
yang terbentuk. Digunakan variasi
jumlah asam antara lain 2; 2,5; 3; 3,5 dan 4 ml
karena untuk melihat berapa jumlah asam yang
dibutuhkan untuk mereduksi gugus nitro dalam
kloramfenikol menjadi gugus amina primer.
Grafik pengukuran absorbansi dengan variasi
jumlah asam dapat dilihat pada gambar 7.
Pada gambar 7 terlihat bahwa absorbansi
pada jumlah asam 2 dan 4 ml mencapai 1 pada
menit ke-30, sedangkan pada jumlah asam 2,5 ml
absorbansi mencapai 1 pada menit ke-20, dan
pada jumlah asam 3 dan 3,5 ml absorbansi
mencapai 1 pada menit ke-50. Hal tersebut
menunjukkan bahwa dengan jumlah asam 2,5 ml
lebih sensitif daripada jumlah asam yang lain
karena absorbansinya lebih cepat mencapai 1
yaitu pada menit ke-20.
Gambar 7. Grafik pengukuran absorbansi dengan
variasi jumlah asam
Penentuan konsentrasi kloramfenikol pada
proses reduksi kloramfenikol
Konsentrasi kloramfenikol berpengaruh
terhadap seberapa besar pengaruh konsentrasi
yang dapat direduksi menjadi gugus amina primer
aromatis. Digunakan variasi konsentrasi
kloramfenikol antara lain 40, 60, 80 dan 100 ppm
karena untuk mendeteksi seberapa tinggi
konsentrasi yang dapat terbaca oleh
spektrofotometri UV-Vis. Grafik pengukuran
absorbansi dengan variasi konsentrasi
kloramfenikol terdapat pada gambar 8 dan tabel 2.
Gambar 8. Grafik pengukuran absorbansi dengan
variasi konsentrasi kloramfenikol
Tabel 2. Absorbansi tiap konsentrasi dari menit
ke-10 sampai menit ke-60
Menit
ke-
Konsentrasi (ppm)
40 60 80 100
10 0,004 0,01 0,028 0,037
20 0,052 0,069 0,099 0,128
30 0,095 0,122 0,157 0,202
40 0,128 0,166 0,217 0,26
50 0,157 0,205 0,262 0,316
60 0,18 0,241 0,307 0,362
Pada gambar 8 dan tabel 2 terlihat bahwa
absorbansi pada tiap konsentrasi kloramfenikol
semakin meningkat dengan bertambahnya waktu.
Terlihat pula bahwa absorbansi pada konsentrasi
100 ppm lebih sensitif dibandingkan dengan
konsentrasi yang lain.
Dari penentuan parameter analitik diatas,
diperoleh kondisi optimum untuk proses reduksi
kloramfenikol dalam penelitian ini yaitu massa Zn
sebagai reduktor adalah 3 gram; asam yang
digunakan adalah asam format sebanyak 2,5 ml,
sedangkan konsentrasi kloramfenikol yang
digunakan adalah 100 ppm
0
0,5
1
1,5
0 10 20 30 40 50 60
absorbansi
waktu (menit)
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0
0,5
1
1,5
0 20 40 60
absorbansi
waktu (menit)
2
2,5
3
3.5
4
UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015
116
Gambar 9. Kurva kalibrasi proses reduksi
kloramfenikol pada kondisi optimum
Gambar 9 terlihat bahwa kurva kalibrasi
tersebut memiliki regresi 0,9907. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kurva kalibrasi tersebut linear
pada konsentrasi 10 sampai 120 ppm. Konsentrasi
100 ppm termasuk dalam rentang linearitas
tersebut.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diambil
kesimpulan antara lain :
1. Jenis asam yang optimum dalam proses
reduksi kloramfenikol untuk
pembentukan senyawa azo adalah asam
format.
2. Massa reduktor Zn yang optimum dalam
proses reduksi kloramfenikol untuk
pembentukan senyawa azo adalah 3 g.
3. Jumlah asam yang optimum dalam proses
reduksi kloramfenikol dengan reduktor Zn
untuk pembentukan senyawa azo adalah
2,5 ml asam format (HCOOH).
4. Konsentrasi kloramfenikol yang optimum
dalam proses reduksi kloramfenikol
dengan reduktor Zn untuk pembentukan
senyawa azo adalah 100 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cabello, F. C. 2006. Heavy Use of
Prophylactic Antibiotics in Aquaculture :
A Growimg Problem for Human and
Animal Health and for The Environment.
Journal of Environment Microbiology,
8(7): 1137-1144.
2. Naylor, R., and Burke, M. 2005.
Aquaculture and Ocean Resources:
Raising Tigers of the Sea. Annual Review
of Environmental Resources, 30:185-218.
3. FDA. 2002. Department of Health and
Human Services. Food and Drug
Administration. Topical Kloramfenikol;
Extralabel Animal Drug Use; Order of
Prohibitation, Federal Register 67, 5470-
5471.
4. Commission Regulation (EU) No.
37/2010 of 22 December 2009, 2010. On
Pharmacologically Active Subtances and
Their Classification Regarding Maximum
Residue Limits in Foodstuffs of Animal
Origin. Official Journal of the Europian
Union L15, 1-72
5. Comission Decision No. 2003/181/EC of
13 March 2003 Amending Decision
2002/657/EC as Regards the Setting of
Minimum Performance Limits (Mprls) for
Certain Residues in food Animal Origin
(2003). Official Journal of the Europian
Union L71/17
6. Fessenden, R.J. dan Fessenden J.S. 1992.
Kimia Organik. Cetakan ketiga. Jilid I.
Erlangga:Jakarta.
7. Vogel. 1985. Buku Teks Analisis
Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Edisi ke lima. Bagian I. PT
Kalman Media Pusaka:Jakarta.
8. Jiang, H and Zhu, S. 2008. Synthesis and
Structure of Trifluoromethylated
Arylhydrazones Formed from Coupling of
4-(Dimethylamino)-1,1,1-Trifluorobut-3-
En-2-One with Diazonium Salts. Journal
of Fluorine Chemistry Vol. 129; 40-44.
y = 0,0017x + 0,0216
R² = 0,9907
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0 20 40 60 80 100 120
absorbansi
konsentrasi(ppm)

More Related Content

What's hot

Laporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriLaporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriNisfah Hasik
 
nitrimetri
nitrimetrinitrimetri
nitrimetriRani Ye
 
laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminaqlp
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airqlp
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromqlp
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcqlp
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri zaeied
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidaqlp
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
 

What's hot (19)

permanganometri
permanganometripermanganometri
permanganometri
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Laporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriLaporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometri
 
nitrimetri
nitrimetrinitrimetri
nitrimetri
 
laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis imina
 
Ali diazotasi
Ali diazotasiAli diazotasi
Ali diazotasi
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Redoks Bromometri
Redoks BromometriRedoks Bromometri
Redoks Bromometri
 
Zat organik
Zat organikZat organik
Zat organik
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
 
Ebook kimia analisis
Ebook kimia analisisEbook kimia analisis
Ebook kimia analisis
 
HIDROKARBON
HIDROKARBONHIDROKARBON
HIDROKARBON
 

Similar to OPTIMASI REDUKSI KLORAMFENIKOL

119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasiHaInYoo
 
kadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitritkadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitritnadya parmitha
 
76-Article Text-277-1-10-20160229.pdf
76-Article Text-277-1-10-20160229.pdf76-Article Text-277-1-10-20160229.pdf
76-Article Text-277-1-10-20160229.pdfPandu401
 
(Jurnal) nur asmi h311 11 029
(Jurnal) nur asmi h311 11 029(Jurnal) nur asmi h311 11 029
(Jurnal) nur asmi h311 11 029Heru Yan
 
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptxPPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptxssuserd986061
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3Syifa Tamami
 
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratLaporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratMelina Eka
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksiIffa M.Nisa
 
Review Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasReview Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasSalsabila Azzahra
 
Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIshakZw
 
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docxtutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docxsandrakaryati1
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperbrawijaya university
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxCitraCirebon
 
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi NitrimetriShilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetrishilvianauswatunkhas1
 

Similar to OPTIMASI REDUKSI KLORAMFENIKOL (20)

119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
 
kadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitritkadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitrit
 
76-Article Text-277-1-10-20160229.pdf
76-Article Text-277-1-10-20160229.pdf76-Article Text-277-1-10-20160229.pdf
76-Article Text-277-1-10-20160229.pdf
 
(Jurnal) nur asmi h311 11 029
(Jurnal) nur asmi h311 11 029(Jurnal) nur asmi h311 11 029
(Jurnal) nur asmi h311 11 029
 
Artikel fenil tiourea
Artikel fenil tioureaArtikel fenil tiourea
Artikel fenil tiourea
 
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptxPPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3
 
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratLaporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksi
 
Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
 
1884 3673-1-sm
1884 3673-1-sm1884 3673-1-sm
1884 3673-1-sm
 
Review Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasReview Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi Gas
 
Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi Antioksidan
 
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docxtutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi NitrimetriShilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
 
Resume
Resume Resume
Resume
 
Kimia rumondang klt jurnal
Kimia rumondang klt jurnalKimia rumondang klt jurnal
Kimia rumondang klt jurnal
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 

More from HaInYoo

Indonesian national consensus of dyspepsia
Indonesian national consensus of dyspepsiaIndonesian national consensus of dyspepsia
Indonesian national consensus of dyspepsiaHaInYoo
 
Konsensus penatalaksanaan-dispepsia-dan-indeksi-hellicobacter-pylori (1)
Konsensus penatalaksanaan-dispepsia-dan-indeksi-hellicobacter-pylori (1)Konsensus penatalaksanaan-dispepsia-dan-indeksi-hellicobacter-pylori (1)
Konsensus penatalaksanaan-dispepsia-dan-indeksi-hellicobacter-pylori (1)HaInYoo
 
16111 58433-2-pb
16111 58433-2-pb16111 58433-2-pb
16111 58433-2-pbHaInYoo
 
383 988-1-sm
383 988-1-sm383 988-1-sm
383 988-1-smHaInYoo
 
Makalah kimia farmasi_analis
Makalah kimia farmasi_analisMakalah kimia farmasi_analis
Makalah kimia farmasi_analisHaInYoo
 
12352 article text-16072-1-10-20150709
12352 article text-16072-1-10-2015070912352 article text-16072-1-10-20150709
12352 article text-16072-1-10-20150709HaInYoo
 

More from HaInYoo (6)

Indonesian national consensus of dyspepsia
Indonesian national consensus of dyspepsiaIndonesian national consensus of dyspepsia
Indonesian national consensus of dyspepsia
 
Konsensus penatalaksanaan-dispepsia-dan-indeksi-hellicobacter-pylori (1)
Konsensus penatalaksanaan-dispepsia-dan-indeksi-hellicobacter-pylori (1)Konsensus penatalaksanaan-dispepsia-dan-indeksi-hellicobacter-pylori (1)
Konsensus penatalaksanaan-dispepsia-dan-indeksi-hellicobacter-pylori (1)
 
16111 58433-2-pb
16111 58433-2-pb16111 58433-2-pb
16111 58433-2-pb
 
383 988-1-sm
383 988-1-sm383 988-1-sm
383 988-1-sm
 
Makalah kimia farmasi_analis
Makalah kimia farmasi_analisMakalah kimia farmasi_analis
Makalah kimia farmasi_analis
 
12352 article text-16072-1-10-20150709
12352 article text-16072-1-10-2015070912352 article text-16072-1-10-20150709
12352 article text-16072-1-10-20150709
 

Recently uploaded

pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 

Recently uploaded (14)

pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 

OPTIMASI REDUKSI KLORAMFENIKOL

  • 1. UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015 111 OPTIMASI PROSES REDUKSI KLORAMFENIKOL MENGGUNAKAN REDUKTOR Zn DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis OPTIMIZATION OF CHLORAMPHENICOL REDUCTION USING Zn AS REDUCTOR BY SPECTROPHOTOMETRY UV-Vis Fadillah Firda Azizah*, Maria Monica Sianita B., Ganden Supriyanto Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences State University of Surabaya Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-8298761 *Corresponding author, email: fadila_azizah@yahoo.co.id Abstrak. Penelitian tentang optimasi proses reduksi kloramfenikol menggunakan reduktor Zn dengan Spektrofotometri UV-Vis dan Fourier Transformed Infra Red (FTIR) telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengubah gugus nitro aromatic pada kloramfenikol menjadi gugus amina primer yang diikuti proses diazotasi dan pengkopling menggunakan N-(1-Naphtyl)ethylendiamine dihydrochloride (NEDA) sebagai pengkopling. Hasil akhir penelitian ini adalah terbentuknya senyawa azo yang dapat diukur pada panjang gelombang 560-568 nm. Senyawa ini stabil apabila proses reduksi dilakukan pada temperatur di bawah 10o C. Kondisi optimum proses reduksi dapat diperoleh dengan mereduksi 100 ppm kloramfenikol menggunakan 3 gram Zn dalam 2,5 ml asam format. Kata kunci: kloramfenikol, reduktor Zn, diazotasi, spektrofotometri, NEDA. Abstract. Research about optimization of chloramphenicol reduction process using zinc (Zn) as reductor by Spectrophotometry UV-Vis and Fourier Transformed Infra Red (FTIR) has been conducted. The purpose of this research is to convert the nitro aromatic group in chloramphenicol into primary amine group followed by diazotization and coupling process using N-(1-Naphtyl)ethylendiamine dihydrochloride (NEDA) as a coupling agent. The final result of this research is the formation of azo compound measured at 560-568 nm. This compound is stable when the reduction process is conducted at temperature below 10o C. The optimum condition of the reduction process can be obtained by reducting 100 ppm of chloramphenicol using 3 gram of Zn in 2.5 ml of formic acid. Keywords: chloramphenicol, reductor Zn, diazotization, spectrophotometry, NEDA. PENDAHULUAN Kloramfenikol merupakan antibiotik berspektrum luas yang bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri, karena itu sering digunakan dalam sektor perikanan. Kloramfenikol banyak digunakan pada ikan/udang untuk mengatasi berbagai macam penyakit yang berasal dari golongan parasit, bakteri, virus, dan jamur yang muncul pada organisme budidaya seperti udang dan ikan. Penyakit pada organisme tersebut muncul disebabkan oleh penimbunan senyawa organik di dasar tempat budidaya, oleh karena itu pembudidaya sering menggunakan antibiotik untuk mengatasinya, salah satunya yaitu kloramfenikol. Tetapi pemberian antibiotik secara terus menerus dapat menimbulkan resisten bakteri patogen terhadap antibiotik sintetik[1]. Akumulasi residu antibiotik berpotensi merusak kesehatan manusia yang mengkonsumsinya[2]. Pada manusia, kloramfenikol digunakan dalam pengobatan demam tifoid, disamping tiamfenikol dan ampisilin/amoksisilin karena efektif, murah, mudah didapat, dan dapat diberikan secara oral. Namun pemakaian kloramfenikol juga dapat menimbulkan efek samping. Kloramfenikol juga memiliki efek samping pada manusia yaitu dapat menyebabkan penyakit gangguan saluran cerna, anemia aplastik, alergi, dan resistensi[3]. Adanya efek samping kloramfenikol pada manusia tersebut menyebabkan badan pengawasan obat dan produk-produk makanan di Amerika Serikat (FDA) melarang penggunaan kloramfenikol tersebut pada hewan yang dikonsumsi oleh manusia [4], sedangkan komisi
  • 2. UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015 112 negara Uni Eropa (Europian Union) memberi batasan penggunaan kloramfenikol sebesar 0,3 mg/kg (0,3 ppb)[5]. Pada umumnya identifikasi kloramfenikol dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) namun membutuhkan biaya yang sangat mahal, waktu lama dan juga lebih rumit. Berdasarkan uraian di atas perlu adanya pengembangan metode untuk analisis kloramfenikol yang lebih mudah, sederhana, akurat dan biaya yang lebih murah. Pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan metode analisis kloramfenikol secara spektrofotometri UV-Vis dengan prinsip reaksi diazotasi, dimana gugus nitro pada kloramfenikol akan direduksi menggunakan Zn dan asam menjadi gugus amina primer. Gugus amina primer inilah yang kemudian melewati reaksi diazotasi. Diazotasi adalah reaksi antara amina primer dengan asam nitrit. Asam nitrit diperoleh dari hasil reaksi natrium nitrit dan asam klorida. Reaksi amina primer dengan asam nitrit pada suhu dingin membentuk garam diazonium [6]. Selanjutnya garam ini direaksikan dengan menambahkan pengkopling N-(1-Naphtyl) ethylendiamine dihydrochloride (NEDA) agar terbentuk senyawa azo yang berwarna violet yang dapat dideteksi pada panjang gelombang 560-568 nm. Umumnya penelitian-penelitian yang telah dilakukan tidak mengoptimasi proses reduksi yang terjadi. Mustafa (2007) hanya mengidentifikasi kloramfenikol murni menggunakan reduktor Zn dan HCl dan metode spektrofotometri UV-Vis. Padahal optimasi proses reduksi tersebut berperan penting dalam pembentukan senyawa azo yang berwarna. Adapun yang dioptimasi adalah jenis asam, massa reduktor, jumlah asam dan konsentrasi kloramfenikol. METODE PENELITIAN Alat yang digunakan Spektrofotometer FT-IR, Spektrofotometri UV-Vis, neraca digital, magnetic stirrer, vortex, spatula, kaca arloji, botol gelap, vial, tabung reaksi, rak tabung, gelas kimia, gelas ukur, corong, Erlenmeyer, pipet volume, pipet tetes, pinset, labu ukur, kertas saring whatman, dan termometer. Bahan yang digunakan HCl (Merck), asam format (Merck), aquades, aquabidest, etanol (Merck), kloramfenikol (Sigma), reduktor Zn (Merck), N- (1-naphtyl)ethylendiamine dihidroklorida (Merck), ammonium sulfamat (Merck), NaNO2 (Sigma) dan es batu. PROSEDUR PENELITIAN Optimasi Jenis Asam Pada Proses Reduksi Kloramfenikol Pada penelitian ini 5 ml CAP 1.000 ppm ditambah 3 g Zn dan 2,5 ml HCl. Kemudian distirer sampai 20 menit, setelah itu disaring dan filtrat yang diperoleh diencerkan sampai 10 ml. Lalu diambil 5 ml dan ditambah 1 ml HCl, 1 ml NaNO2 dan 1 ml ammonium sulfamat (tiap penambahan divortex). Reaksi dilakukan dalam penangas es pada suhu <10o C. Filtrat yang diperoleh diencerkan kembali sampai 10 ml. Kemudian disimpan dalam lemari es, pengujian Spektrofotometri UV-Vis dan FT-IR dilakukan setelah 1 hari penyimpanan. Diulangi prosedur tersebut dengan mengganti HCl dengan asam format pada awal penambahan. Jenis asam yang memberikan hasil terbaik digunakan pada proses optimasi berikutnya. Optimasi Massa Reduktor Pada Proses Reduksi Kloramfenikol Pada penelitian ini 5 ml CAP 1.000 ppm ditambah 3 g Zn dan 2,5 ml asam (hasil optimasi jenis asam). Kemudian distirer sampai 20 menit, setelah itu disaring dan filtrat yang diperoleh diencerkan sampai 10 ml. Lalu diambil 5 ml dan ditambah 1 ml HCl, 1 ml NaNO2 dan 1 ml ammonium sulfamat (tiap penambahan divortex). Reaksi dilakukan dalam penangas es pada suhu <10o C. Filtrat yang diperoleh diencerkan kembali sampai 10 ml. Kemudian disimpan dalam lemari es, pengujian Spektrofotometri UV-Vis dan FT- IR dilakukan setelah 1 hari penyimpanan. Diulangi prosedur tersebut dengan mengganti massa Zn menjadi 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 dan 3,5 gram. Massa reduktor yang memberikan hasil terbaik digunakan pada proses optimasi berikutnya. Optimasi Jumlah Asam Pada Proses Reduksi Kloramfenikol Pada penelitian ini 5 ml CAP 1.000 ppm ditambah 3 g Zn (hasil optimasi massa) dan 2,5 ml asam (hasil optimasi jenis asam). Kemudian distirer sampai 20 menit, setelah itu disaring dan filtrat yang diperoleh diencerkan sampai 10 ml. Kemudian diambil 5 ml dan ditambah 1 ml HCl, 1 ml NaNO2 dan 1 ml ammonium sulfamat (tiap penambahan divortex). Reaksi dilakukan dalam penangas es pada suhu <10o C. Filtrat yang diperoleh diencerkan kembali sampai 10 ml.
  • 3. UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015 113 Kemudian disimpan dalam lemari es, pengujian Spektrofotometri UV-Vis dan FT-IR dilakukan setelah 1 hari penyimpanan. Diulangi prosedur tersebut dengan mengganti jumlah asam menjadi 2; 3; 3,5 dan 4 ml. Jumlah asam yang membe- rikan hasil terbaik digunakan pada proses optimasi berikutnya. Optimasi Konsentrasi Kloramfenikol Pada Proses Reduksi Kloramfenikol Pada penelitian ini 5 ml CAP 1.000 ppm ditambah 3 g Zn (hasil optimasi massa) dan 2,5 ml asam (hasil optimasi jumlah & jenis asam). Kemudian distirer sampai 20 menit, setelah itu disaring dan filtrat yang diperoleh diencerkan sampai 10 ml. Lalu diambil 5 ml dan ditambah 1 ml HCl, 1 ml NaNO2 dan 1 ml ammonium sulfamat (tiap penambahan divortex). Reaksi dilakukan dalam penangas es pada suhu <10o C. Filtrat yang diperoleh diencerkan kembali sampai 10 ml. Kemudian disimpan dalam lemari es, pengujian Spektrofotometri UV-Vis dan FT-IR dilakukan setelah 1 hari penyimpanan. Diulangi prosedur tersebut dengan mengganti konsentrasi kloramfenikol setelah pengenceran menjadi 40, 60, 80, dan 100 ppm. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada proses reduksi kloramfenikol ini gugus nitro pada kloramfenikol diubah menjadi gugus amina. Mekanisme reaksi reduksi kloramfenikol ditampilkan pada gambar 1. N + O - O OH OH H N O Cl Cl N O - O OH OH H N O Cl Cl N OH HO OH OH H N O Cl Cl N O OH OH H N O Cl Cl N - O OH OH H N O Cl Cl N H - O OH OH H N O Cl Cl N H + OH2 OH OH H N O Cl Cl HN OH OH H N O Cl Cl H2N OH OH H N O Cl Cl Zn H+ -H2O Zn H+ 2H+ Zn H+ Gambar 1. Mekanisme reaksi reduksi kloramfenikol Kloramfenikol murni dan kloramfenikol tereduksi dikarakterisasi dengan FTIR. Tujuan karakterisasi dengan FTIR adalah untuk mengamati perubahan gugus fungsi dari kloramfenikol murni dan kloramfenikol tereduksi. Hasil karakterisasi dapat dilihat pada gambar 10. Tabel 1. Perbedaan spektrum FTIR kloramfenikol murni dan kloramfenikol tereduksi (Day dan A.L. Underwood, 2002) No Bilangan gelombang Gugus Gugus Murni Tereduksi 1 3580-3650 OH + + 2 ~1600 C=C + + 3 1300-1400 NO + - 4 3300-3700 NH - + Pada tabel 1 terlihat bahwa kloramfenikol murni terdapat pada bilangan gelombang 1350 cm-1 yang merupakan pita vibrasi khas dari gugus NO2. Sedangkan pada kloramfenikol tereduksi puncak tersebut tidak muncul. Pita vibrasi khas spektra FTIR amina primer untuk N-H ulur (stretch) terdapat pada daerah bilangan gelombang 3300-3700 cm-1 yang baru muncul pada kloramfenikol tereduksi. Larutan natrium nitrit (NaNO2) dan asam klorida (HCl) dimasukkan ke dalam larutan kloramfenikol tereduksi pada tabung reaksi. Reaksi dilakukan pada penangas es dengan suhu <15 o C. Garam diazonium pada reaksi diazotasi memiliki stabilitas yang rendah. Reaksi diazotasi sebaiknya dilakukan pada suhu rendah <15 o C[13]. NaNO2 dan HCl menghasilkan asam nitrit (HONO) prekursor ion nitrosonium (NO+ ). Ion tersebut akan bereaksi dengan kloramfenikol tereduksi untuk pembentukan garam diazonium sebelum ditambahkan agen pengkopling, larutan tersebut diberi ammonium sulfamat terlebih dahulu. Ammonium sulfamat disini berfungsi untuk menghilangkan/mengurangi gas nitrit yang dihasilkan. Setelah itu agen pengkopling NEDA dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Hasil reaksi azo kopling antara garam diazonium dengan NEDA adalah larutan berwarna ungu violet. Larutan tersebut diukur dengan spektrofotometri UV-Vis sehingga didapatkan panjang gelombang maksimum yaitu 554 nm seperti gambar 2.
  • 4. UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015 114 Gambar 2. Panjang gelombang maksimum (a) kloramfenikol dan (b) senyawa azo kloramfenikol tereduksi-NEDA Mekanisme reaksi pembentukan garam diazonium kloramfenikol tereduksi terdapat pada gambar 3. Garam diazonium merupakan elektrofil yang bereaksi dengan agen pengkopling NEDA (nukleofil) yang memiliki gugus pelepas elektron NH2. Nitrogen terminal garam diazonium menyerang pada posisi para dari NEDA. Reaksi pembentukan senyawa azo dari kloramfenikol tereduksi terdapat dalam gambar 4. Intensitas warna senyawa azo dipengaruhi oleh adanya gugus kromofor dan ausokrom. Gugus kromofor dan ausokrom pada senyawa azo ini berturut-turut adalah (N=N) dan (NH2). Gugus kromofor adalah gugus pengemban warna, dan gugus ausokrom adalah gugus fungsional yang mengintensifkan warna. N H H OH OH H N Cl Cl O +HN (Kloramfenikol tereduksi) N H OH OH H N Cl Cl O N H O O N OH OH H N Cl Cl O N H O + H3O + N OH OH H N Cl Cl O N H O H N OH OH H N Cl Cl O N H OH H2O OH OH H N Cl Cl O N N OH + H3O + OH OH H N Cl Cl O N N OH2 OH OH H N Cl Cl O N N Gambar 3. Mekanisme reaksi pembentukan garam diazonium kloramfenikol tereduksi OH H N O Cl Cl OH N N HN NH2 HO N H O Cl Cl OH N N HN NH2 Gambar 4. Reaksi pembentukan senyawa azo dari kloramfenikol tereduksi Penentuan jenis asam pada proses reduksi kloramfenikol Penentuan jenis asam pada proses reduksi kloramfenikol untuk mengetahui efektivitas jenis asam yang digunakan sebagai sumber H+ . Sangat penting untuk mengetahui efektivitas jenis asam, karena H+ yang terbentuk akan mempengaruhi proses reduksi kloramfenikol. Karina (2014) menggunakan reduktor Zn dan HCl untuk mereduksi gugus nitro dalam nitrofuran, dan Gowda (2001) menggunakan reduktor Zn dan asam format untuk mereduksi gugus nitro. Pada penelitian ini digunakan 2 jenis asam yaitu asam klorida (HCl) dan asam format (HCOOH). Gambar 5. Grafik perbandingan pengukuran absorbansi asam format dan HCl Pada gambar 5 terlihat bahwa proses reduksi dengan menggunakan asam format memiliki sensitivitas yang lebih tinggi daripada proses reduksi yang menggunakan HCl. Dengan kata lain, asam format lebih optimum dalam mereduksi gugus nitro pada kloramfenikol menjadii gugus amina primer dibandingkan dengan HCl. Penentuan massa Zn pada proses reduksi kloramfenikol Penentuan massa Zn pada proses reduksi kloramfenikol sangat penting karena jumlah massa menentukan jumlah mol reduktor yang dapat mereduksi gugus nitro pada kloramfenikol. Pada penelitian ini digunakan reduktor Zn dengan variasi massa antara lain 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 dan 3 g. Grafik pengukuran absorbansi dengan variasi massa Zn terdapat pada gambar 6. 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 200 300 400 500 600 700 Absorbansi PanjangGelombang(nm) (a) (b)
  • 5. UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015 115 Gambar 6. Grafik pengukuran absorbansi dengan variasi massa Pada gambar 6 terlihat bahwa absorbansi pada massa 0,5; 1; 1,5; dan 2 g mencapai 1 pada menit ke-30, sedangkan pada massa 2,5 g absorbansi mencapai 1 pada menit ke-40, pada massa 3 g absorbansi mencapai 1 pada menit ke- 20, dan pada massa 3,5 g absorbansi mencapai 1 padda menit ke-50. Hal tersebut menunjukkan bahwa Zn dengan massa 3 g lebih sensitif daripada massa-massa yang lain. Penentuan jumlah asam pada proses reduksi kloramfenikol Jumlah asam berpengaruh terhadap jumlah H+ yang terbentuk. Digunakan variasi jumlah asam antara lain 2; 2,5; 3; 3,5 dan 4 ml karena untuk melihat berapa jumlah asam yang dibutuhkan untuk mereduksi gugus nitro dalam kloramfenikol menjadi gugus amina primer. Grafik pengukuran absorbansi dengan variasi jumlah asam dapat dilihat pada gambar 7. Pada gambar 7 terlihat bahwa absorbansi pada jumlah asam 2 dan 4 ml mencapai 1 pada menit ke-30, sedangkan pada jumlah asam 2,5 ml absorbansi mencapai 1 pada menit ke-20, dan pada jumlah asam 3 dan 3,5 ml absorbansi mencapai 1 pada menit ke-50. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan jumlah asam 2,5 ml lebih sensitif daripada jumlah asam yang lain karena absorbansinya lebih cepat mencapai 1 yaitu pada menit ke-20. Gambar 7. Grafik pengukuran absorbansi dengan variasi jumlah asam Penentuan konsentrasi kloramfenikol pada proses reduksi kloramfenikol Konsentrasi kloramfenikol berpengaruh terhadap seberapa besar pengaruh konsentrasi yang dapat direduksi menjadi gugus amina primer aromatis. Digunakan variasi konsentrasi kloramfenikol antara lain 40, 60, 80 dan 100 ppm karena untuk mendeteksi seberapa tinggi konsentrasi yang dapat terbaca oleh spektrofotometri UV-Vis. Grafik pengukuran absorbansi dengan variasi konsentrasi kloramfenikol terdapat pada gambar 8 dan tabel 2. Gambar 8. Grafik pengukuran absorbansi dengan variasi konsentrasi kloramfenikol Tabel 2. Absorbansi tiap konsentrasi dari menit ke-10 sampai menit ke-60 Menit ke- Konsentrasi (ppm) 40 60 80 100 10 0,004 0,01 0,028 0,037 20 0,052 0,069 0,099 0,128 30 0,095 0,122 0,157 0,202 40 0,128 0,166 0,217 0,26 50 0,157 0,205 0,262 0,316 60 0,18 0,241 0,307 0,362 Pada gambar 8 dan tabel 2 terlihat bahwa absorbansi pada tiap konsentrasi kloramfenikol semakin meningkat dengan bertambahnya waktu. Terlihat pula bahwa absorbansi pada konsentrasi 100 ppm lebih sensitif dibandingkan dengan konsentrasi yang lain. Dari penentuan parameter analitik diatas, diperoleh kondisi optimum untuk proses reduksi kloramfenikol dalam penelitian ini yaitu massa Zn sebagai reduktor adalah 3 gram; asam yang digunakan adalah asam format sebanyak 2,5 ml, sedangkan konsentrasi kloramfenikol yang digunakan adalah 100 ppm 0 0,5 1 1,5 0 10 20 30 40 50 60 absorbansi waktu (menit) 0,5 1 1,5 2 2,5 3 0 0,5 1 1,5 0 20 40 60 absorbansi waktu (menit) 2 2,5 3 3.5 4
  • 6. UNESA Journal of Chemistry Vol. 4, No. 2, May 2015 116 Gambar 9. Kurva kalibrasi proses reduksi kloramfenikol pada kondisi optimum Gambar 9 terlihat bahwa kurva kalibrasi tersebut memiliki regresi 0,9907. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kurva kalibrasi tersebut linear pada konsentrasi 10 sampai 120 ppm. Konsentrasi 100 ppm termasuk dalam rentang linearitas tersebut. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan antara lain : 1. Jenis asam yang optimum dalam proses reduksi kloramfenikol untuk pembentukan senyawa azo adalah asam format. 2. Massa reduktor Zn yang optimum dalam proses reduksi kloramfenikol untuk pembentukan senyawa azo adalah 3 g. 3. Jumlah asam yang optimum dalam proses reduksi kloramfenikol dengan reduktor Zn untuk pembentukan senyawa azo adalah 2,5 ml asam format (HCOOH). 4. Konsentrasi kloramfenikol yang optimum dalam proses reduksi kloramfenikol dengan reduktor Zn untuk pembentukan senyawa azo adalah 100 ppm. DAFTAR PUSTAKA 1. Cabello, F. C. 2006. Heavy Use of Prophylactic Antibiotics in Aquaculture : A Growimg Problem for Human and Animal Health and for The Environment. Journal of Environment Microbiology, 8(7): 1137-1144. 2. Naylor, R., and Burke, M. 2005. Aquaculture and Ocean Resources: Raising Tigers of the Sea. Annual Review of Environmental Resources, 30:185-218. 3. FDA. 2002. Department of Health and Human Services. Food and Drug Administration. Topical Kloramfenikol; Extralabel Animal Drug Use; Order of Prohibitation, Federal Register 67, 5470- 5471. 4. Commission Regulation (EU) No. 37/2010 of 22 December 2009, 2010. On Pharmacologically Active Subtances and Their Classification Regarding Maximum Residue Limits in Foodstuffs of Animal Origin. Official Journal of the Europian Union L15, 1-72 5. Comission Decision No. 2003/181/EC of 13 March 2003 Amending Decision 2002/657/EC as Regards the Setting of Minimum Performance Limits (Mprls) for Certain Residues in food Animal Origin (2003). Official Journal of the Europian Union L71/17 6. Fessenden, R.J. dan Fessenden J.S. 1992. Kimia Organik. Cetakan ketiga. Jilid I. Erlangga:Jakarta. 7. Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi ke lima. Bagian I. PT Kalman Media Pusaka:Jakarta. 8. Jiang, H and Zhu, S. 2008. Synthesis and Structure of Trifluoromethylated Arylhydrazones Formed from Coupling of 4-(Dimethylamino)-1,1,1-Trifluorobut-3- En-2-One with Diazonium Salts. Journal of Fluorine Chemistry Vol. 129; 40-44. y = 0,0017x + 0,0216 R² = 0,9907 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0 20 40 60 80 100 120 absorbansi konsentrasi(ppm)