2.
Pendahuluan
Pencemaran adalah peristiwa penambahan bermacam-
macam bahan dalam lingkungan sebagai akibat dari
aktivitas manusia yang dapat memberikan pengaruh
berbahaya terhadap lingkungan. Pencemaran terhadap
lingkungan ini merupakan perubahan sifat-sifat fisik,
kimia, dan biologi yang tidak dikehendaki pada udara,
tanah, air, manusia atau makhluk hidup yang lain, proses-
proses industri dan tempat tinggal. Salah satu bahan
pencemar adalah ammonia. Ammonia dapat ditemukan
sebagian besar berasal dari air seni, tinja, maupun dari
oksidasi biologis bahan organik. Ammonia yang menguap
akan mencemari udara dan mengganggu pernapasan.
Ammonia (NH3) adalah gas yang tidak bewarna dengan
bau tajam yang khas dan merupakan senyawa kaustik,
dapat berubah menjadi NH4
+ (ion ammonium) pada pH
perairan yang relatif rendah, dan dapat merusak
kesehatan.
3.
Hasil percobaan yang dilakukan ini akan memberikan informasi
kepada dosen dan teman-teman mahasiswa tentang
kandungan amoniak (NH3) dalam udara ambien.
• Dapat mengetahui cara melakukan pengambilan sampel
(sampling) udara ambient NH3 (ammonia).
• Dapat menentukan volume sampel udara yang diserap.
• Dapat menentukan kadar gas amoniak (NH3) di udara
ambient dengan menggunakan metode indofenol secara
spektrofotometri pada panjang gelombang 640 nm.
TUJUAN
MANFAAT
4.
Definisi
Udara adalah salah satu komponen
yang terpenting bagi kehidupan
manusia. Tanpa udara kita tidak dapat
hidup. Hewan, tumbuh-tumbuhan pun
tidak dapat hidup. Akan tetapi karena
udara terdapat dalam jumlah yang
berlebihan, kita tidak menginsyafi
betapa vitalnya udara. Namun udara
yang banyak itu sebenarnya bukanlah
tidak terbatas. Hal ini barulah kita
insyafi apabila terjadi pencemaran
udara yang berat. pencemaran udara
akan terus meningkat dan meluas
dengan makin cepatnya proses
industrialisasi dan makin banyaknya
kendaraan bermotor.
Biaya yang ditimbulkan oleh
pencemaran tidaklah mudah untuk
dihitung. biaya itu sebagian akan
berupa penyakit, pengobatan, dan
mengurangi kemampuan kerja, dan
sebagian lagi menjadi kotornya
lingkungan. Udara yang dibutuhkan
adalah udara yang bersih, minim
partikulat materi-materi yang
berbahaya namun kaya akan
oksigen. Udara sebagai komponen
lingkungan yang penting dalam
kehidupan perlu dipelihara dan
ditingkatkan kualitasnya sehingga
dapat memberikan daya dukungan
bagi mahluk hidup untuk hidup
secara optimal.
5.
Pembuatan Larutan Penjerap Asam Borat (H3BO3) 0,5
% (b/v)
Larutkan 0,5 gram H3BO3 di dalam labu ukur 100 mL
dengan air suling, encerkan hingga tanda terra lalu
homogenkan. Simpan larutan ini di dalam botol coklat
di lemari dingin.
Pembuatan Larutan Pencuci H202 3%
(v/v)
Pipet 10 mL H202 30 % ke dalam labu
ukur 100 mL, encerkan dengan air suling
sampai tanda tera lalu homogenkan.
Pembuatan Larutan Fenol – Natrium Nitroprusid
(C5FeN6Na2O.2 H20)
Larutkan 5 gram fenol (C6H5OH) dan 25 mg natrium
nitroprusid dengan air suling 500 mL, campurkan hingga
homogen. Pindahkan ke dalam botol pereaksi yang
berwarna gelap.
Prosedur
6.
Pembuatan Larutan Penyangga
Larutkan 10 gram NaOH dan 35,8 gram NaHPO4 dengan
air suling di dalam gelas piala, kemudian pindahkan ke
dalam labu ukur 1000 mL. Tambahkan 12 mL NaOCl
(konsentrasi klorin 5%), ke dalam labu ukur tersebut,
encerkan dengan air suling hingga tanda tera lalu
homogenkan.
Pembuatan Larutan Induk Amoniak
Keringkan amonium sulfat ((NH4)2SO4) di oven pada temperatur 130o C
selama 1 jam, didinginkan dalam desikator. Larutkan 0,295 gram (NH4)2SO4
di dalam labu ukur 1000 mL ,lalu larutkan dan tepatkan hingga tanda tera
dengan air suling.
Pembuatan Larutan Standar amoniak
Pipet 5 mL larutan induk amonia ke dalam labu ukur 500 mL,
encerkan dengan larutan penjerat sampai tanda tera lalu
homogenkan.
7.
Pengambilan contoh uji
Susun peralatan pengambilan contoh uji seperti pada gambar. Masukkan 50 mL larutan
penjerap amoniak ke dalam masing-masing botol penjerap dan masukkan pula 50 mL
larutan pencuci ke dalam botol pencuci. Kemudian panaskan pipa pengambil contoh pada
uji suhu 120 oc dan pertahankan suhu pipa pengambilan contoh uji. Arahkan aliran gas
buang ke posisi pencucian hingga aliran akan melalui botol pencuci. Hidupkan pompa
penghisap udara dan atur laju aliran 1 L/menit dan matikan pompa setelah 5 menit.
Arahkan aliran gas buang ke posisi pengambilan contoh uji hingga aliran akan melalui botol
penjerap. Baca penunjukkan awal pada gas meter V1 (L). Hidupkan pompa dan lakukan
pengambiolan contoh uji sampai volume total 20 L dengan mengatur laju alir gas meter 1
L/menit. Catat temperature dan tekanan gas buang pada saat pengambilan contoh dengan
menggunakan thermometer dan manometer pada gas meter. Matikan pompa, tutp aliran
gas dan baca penunjukkan akhir volume pada gas meter, V2 (L).
Pembuatan kurva kalibrasi
Dipipet masing-masing 0 mL,1 mL, 3 mL, 5 mL, 7 mL, 10 mL larutan standar ammonia ke dalam 6
buah tabung penguji 25 mL. Tambahkan larutan penjerap ke dalam masing-masing tabung
hingga volumenya tepat 10 mL. Tambahkan 5 mL larutan fenol-natrium nitroprusid lalu dikocok.
Tambahkan larutan penyangga lalu dikocok, diamkan selama 1 jam. Kemudian dimasukkan ke
dalam kuvet dan diukur serapannya dengan spektrofotometer sinar tampak pada panjang
gelombang 640 nm. Buat kurva kalibrasi antara serapan dengan jumlah amoniak (mg).
8.
Penentuan konsentrasi sampel
Pindahkan larutan yang berisi sampel ammonia dari udara dari kedua botol penjerap
kedalam labu ukur 250 mL secara kuantitatif, bilas botol penjerap dengan akuades
kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur yang sama. Encerkan dengan akuades hingga
mencapai tanda batas lalu dihomogenkan. Kemudian dipipet sebanyak 10 mL dan
dimasukkan ke dalam tabung uji 25 mL. Tambahkan 5 mL larutan fenol-natrium nitroprusid
lalu dikocok. Tambahkan larutan penyangga lalu dikocok, diamkan selama 1 jam. Kemudian
dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur serapannya dengan spektrofotometer sinar tampak
pada panjang gelombang 640 nm. Hitung konsentrasi sampel dengan menggunakan kurva
kalibrasi.
12.
Kesimpulan
Senyawa ammonia (NH3) terdapat di atmosfer. Peningkatan
konsentrasi NH3 di atmosfer berasal dari aktivitas mikroba, industri
ammonia, pengolahan limbah, pertanian, peternakan dan
pengolahan batu bara. Di atmosfer, NH3 bereaksi dengan nitrat dan
sulfat sehingga terbentuk garam ammonium yang sangat korosif.
Konsentrasi maksimum NH3 di udara ambient yang tidak
mengganggu kesehatan manusia adalah sebesar 2 ppm. Penentuan
kadar ammonia pada udara ambient dapat dilakukan dengan
metode indofenol dan diukur dengan menggunakan
spektrofotometri sinar tampak pada panjang gelombang 640 nm.