SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Laporan Penentuan kadar senyawa obat
dengan metode Nitrimetri
TUJUAN
 Mengetahui dan memahami prinsip penetapan kadar dengan metoda nitrimetri
 Mengetahui dan memahami penerapan metode nitrimetri dalam bidang farmasi
 Mampu menetapkan kadar senyawa obat berdasarkan metoda nitrimetri
DASAR TEORI
Nitrimetri adalah metoda titrasi yang menggunakan NaNO2 sebagai pentiter dalam suasana
asam. Pada suasana asam, NaNO2 berubah menjadi HNO2 (asam nitrit) yang akan bereaksi
dengan sampel yang dititrasi membentuk garam diazonium (Gandjar et al, 2007).
Pembentukan garam diazonium berjalan lambat, oleh karena itu untuk mempercepatnya dapat
ditambahkan KBr sebagai katalis (Hamdani, 2013).
Zat yang dapat dititrasi dengan nitrimetri adalah zat yang mengandung gugus –NH2 (amin)
aromatis primer atau zat lain yang dapat dihidrolisis/direduksi menjadi amin aromatis primer
(Setyawati et al, 2010).
Paracetamol ( 3 : 37 )
Nama resmi : Acetaminophenum
Nama lain : Paaracetamol
RM / BM : C8H9NO2 / 151,56
NHCOCH3
Pemerian : Hablur atau hablur serbuk putih, tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan :Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol 95 % p,
dalam 17 bagian aseton p, dalam 40 Bagian gliserol.
Khasiat : Analgetikumantipiretikum.
Kegunaan : Sebagai sampel.
Persyaratan kadar : Mengandung tidk kurang dari 98 % dan tidak lebih dari 101,0
% C8H9NO2 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. (FI III, 1979).
Titrasi nitrimetri merupakan titrasi yang dipergunakan dalam analisa senyawa-senyawa
organik, khususnya untuk persenyawaan amina primer. Penetapan kuantitas zat didasari oleh
reaksi antara fenil amina primer (aromatic) dengan natrium nitrit dalam suasana asam
menbentuk garam diazonium. Reaksi ini dikenal dengan reaksi diazotasi, dengan persamaan
yang berlangsung dalam dua tahap seperti dibawah ini :
NaNO2 + HCl → NaCl + HNO2
Ar- NH2 + HNO2 + HCl → Ar-N2Cl + H2O
(Zulfikar, 2010).
Reaksi ini tidak stabil dalam suhu kamar, karena garam diazonium yang terbentu mudah
tergedradasi membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen. Sehingga reaksi dilakukan pada
suhu dibawah 15oC. Reaksi diazotasi dapat dipercepat dengan panambahan garam kalium
bromida (Hamdani, 2013).
Reaksi dilakukan dibawah 15 oC, sebab pada suhu yang lebih tinggi garam diazonium akan
terurai menjadi fenol dan nitrogen. Reaksi diazonasi dapat dipercepat dengan menambahkan
kalium bromida (Hamdani, 2013).
Penentuan titik akhir titrasi dapat dilakukan secara :
1. Visual
Dengan indikator dalam, dengan tropeolin-OO (5 tetes) dan metilen blue (3 tetes). Indikator
dalam adalah indicator yang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, penggunaan indicator dalam
mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu :
a) Kelebihan :
 cara kerja cepat dan praktis
 dapat dilakukan pada suhu kamar
b) Kekurangan :
 penggunaan terbatas hanya untuk beberapa zat saja, untuk beberapa zat lainnya
perubahannya tidak jelas.
Dengan indicator luar, dengan pasta kanji-KI. Indikator luar diletakkan diluar Erlenmeyer.
a) Kelebihan :
 untuk beberapa zat lebih tepat dipakai karena perubahan warna lebih jelas
b) Kekurangan :
 cara kerja tidak praktis
 terlalu sering menotol menyebabkan adanya kemungkinan zat terbuang
 titrasi harus dilakukan pada suhu dibawah 15oC
2. Elektrometri (potensiometri)
Elektroda yang digunakan adalah sepasang elektroda platinum, atau elektroda natrium. Titik
akhir ditandai dengan terdepolarisasinya elektroda tersebut sehingga jarum petunjuk pada
galvanometer tidak kembali ketempat semula.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nitrimetri :
Apabila digunakan indicator luar, suhu harus dibawah 15oC karena bila suhu tinggi garam
diazonium akan pecah uap NO hasil tidak akurat, bila menggunakan indicator dalam
suhunya tidak harus 15oC tetapi harus tetap dijaga supaya tidak terlalu tinggi.
Penetesan NaNO2 dari buret jangan terlalu cepat karena pembentukan garam diazonium
memerlukan waktu yang lama. Bila penetesan terlalu cepat HONO belum bereaksi dengan
sampel begitu diteteskan dengan indicator luar akan menimbulkan warna biru langsung,
maka hasil tidak akurat. pH harus asam karena apabila keasaman kurang maka titik akhir
titrasi tidak jelas dan garam diazonium yang terbentuk tidak sempurna karena garam
diazonium tidak stabil pada suasana netral atau basa pemakaian KBr boleh dilakukan
ataupun tidak, tetapi apabila tidak ditambahkan KBr suhu harus dibawah 15oC bila
menggunakan indicator luar, hati-hati pada reaksi titik akhir palsu.
Prinsip Titrasi Nitrimetri
Prinsipnya adalah reaksi diazotasi :
1. Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer (amin aromatic
sekuder dan gugus nitro aromatic);
2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder;
3. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan
4. Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan
asam nitrit dalam suasana asam.
1. III. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan Bahan yang digunakan
1. Lumpang dan alu
2. Kertas timbang
3. Spatula
4. Labu Erlenmeyer 100, 250 mL
5. Gelas kimia 250mL
1. Tablet Parasetamol
2. Parasetamol Standar
3. Asam sulfanilat
4. Larutan NaNO2 0,1 M
5. Aquades
6. Kondensor
7. Neraca analitik
8. Penangas air
9. Buret
10. Pipet tetes
6. Ammonia 25%
7. Larutan HCl pekat
8. KBr padat
9. Indikator metilen blue 0,1%
10. Indicator Tropeolin-OO
0,1%
Prosedur Praktikum (DOWNLOAD FILE LAPORAN DIBAWAH)
Data dan Perhitungan
1. Pembakuan larutan natrium nitrit terhadap asam sulfanilat
Berat asam sulfanilat
(gram)
Volume NaNO2 yang digunakan
(mL)
0,1747 11,25
0,1730 11,20
Rata – rata 0,1738 11,225
 Perhitungan konsentrasi asam sulfanilat :
Dik. : BE asam sulfonilat : 173,0
Nasam sulfanilat = 0,0335 N
 Perhitungan konsentrasi natrium nitrit
Vsulfanilat x N sulfanilat = V NaNO2 x N NaNO2
30 mL x 0,0335 N = 11,225 mL x NNaNO2
NNaNO2 = 0,0895 N
2. Penentuan kadar parasetamol
a. Pada parasetamol standar
Berat parasetamol
standar (gram)
Volume NaNO2 yang digunakan
(mL)
0,6030 16,4
0,6004 16,7
Rata – rata : 0,6017 16,55
PERHITUNGAN LIHAT DI FILE DOWNLOAD DI BAWAH
b. Pada obat tablet
Berat sampel parasetamol
(gram)
Volume NaNO2 yang digunakan
(mL)
0,6006 7,75
0,6004 7,65
Rata – rata : 0,6005 7,7
PERHITUNGAN LIHAT DI FILE DOWNLOAD DI BAWAH
VI. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan penetapan kadar paracetamol dengan menggunakan metode
titrimetri berdasarkan reaksi diazotasi. Metode titrasi diazotasi disebut juga nitritometri yakni
metode penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit.
Titrasi diazotasi didasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugusan amino
aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan
cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam. Hal ini dilakukan karena asam nitrit
sangat tidak stabil. Asam nitrit sangat mudah teroksidasi menjadi asam nitrat oleh udara.
Pembakuan larutan natrium nitrit terhadap asam sulfanilat
Natrium nitrit (sebagai larutan sekunder) sebelum digunakan untuk penentuan kadar
parasetamol, harus dilakukan pembakuan terlebih dahulu dengan asam sulfanilat (larutan
primer). Percobaan ini dilakukan pada suhu kurang dari 15oC, hal ini dilakukan karena asam
nitrit yang diperoleh dari reaksi natrium nitrit dengan asam klorida tidak stabil dan mudah
terurai dalam suhu kamar. Selain itu, garam diazonium yang terbentuk pun tidak stabil.
Ketidakstabilan ini dikarenakan garam diazonium yang terbentuk mudah terdegradasi
membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen. Sehingga reaksi dilakukan pada suhu dibawah
15 oC. Reaksi diazotasi dapat dipercepat dengan panambahan garam kalium bromida.
Indikator yang digunakan adalah jenis indikator dalam, yaitu indikator tropeolin OO dan
metilen biru. Tropeolin OO merupakan indicator asam-basa yang berwarna merah dalam
suasana asam dan berwarna kuning bila dioksidasi oleh adanya kelebihan asam nitrit,
sedangkan metilen biru sebagai pengkontras warna sehingga pada titik akhir titrasi akan
terjadi perubahan dari ungu menjadi biru sampai hijau. Metilen blue harus di tambahkan
karena titik akhir dari indikator Tropeolin OO ini transparan sehingga harus ditabahkan
pengontras warna.
Dalam nitrimetri, BE suatu senyawa sama dengan BM nya karena 1 mol senyawa bereaksi
dengan 1 mol asam nitrit dan menghasilkan 1 mol garam diazonium.
Dari hasil perhitungan, maka didapat konsentrasi NaNO2 adalah 0,0895 N.
Penentuan kadar parasetamol
Pada penentuan kadar parasetamol, kami menggunakan parasetamol standar dan obat
parasetamol. Parasetamol dilarutkan dengan larutan HCl dalam air (1:2) untuk membentuk
suasana asam dan sebagai penghidrolisis amina sekunder menjadi amina primer. Kemudian
dilakukan proses refluks selama 30 menit dengan tujuan mempercepat terjadinya reaksi.
Parasetamol adalah senyawa yang memiliki gugus fenol, sehingga dalam perlakuannya, titrasi
ini dilakukan pada suhu rendah (kurang dari 15oC) demi mencegah terbentuknya fenol dan
gas nitrogen dari hasil reaksi asam nitrit dengan parasetamol. KBr ditambahkan sebagai
katalisator dan stabilisator yang bekerja dengan memperkecil energi aktivasi sehingga reaksi
akan berlangsung lebih cepat. Indikator yang digunakan adalah jenis indikator dalam, yaitu
tropeolin OO dan metilen biru.
Dari hasil perhitungan, didapatkan kadar parasetamol standar adalah 37,41% dan kadar
parasetamol pada obat tablet adalah 17,44%. Standar memiliki kadar yang lebih tinggi
dibandingkan sampel obat. Namun kadar yang terukur pada sampel obat hanya 17,44%.
padahal pada kemasan tertera kadar parasetamol sebesar 500mg/600mg obat. Ini berarti kadar
parasetamol obat tersebut sebesar 83,33%. Terjadi begitu besar selisih pengukuran antara
pengukuran secara nitrimetri dengan pengukuran yang dilakukan di industri farmasi terhadap
obat tersebut.
Perbedaan tersebut tentunya diakibatkan kesalahan manusia akibat kesalahan deteksi titik
akhir titrasi. Karena titik akhir titrasi tersebut tidak begitu jelas seperti titrasi asam basa pada
umumnya. Sehingga perlu dilakukan ketelitian dan pengalaman yang lebih untuk menentukan
kadar obat secara nitrimetri.
VII. Kesimpulan
1. Kadar parasetamol standar adalah 37,41%
2. Kadar parasetamol pada obat tablet adalah 17,44%
Daftar Pustaka
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-
analisis/titrasi-nitrimetri/
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/laporan-praktikum-analisis-
kadar.html
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/laporan-praktikum-analisis-
kadar.html#ixzz2jL9HV2lb
Software British Pharmacopeia 2013
Titrasi nitrimetri merupakan titrasi yang dipergunakan dalam analisa senyawa-senyawa
organik, khususnya untuk persenyawaan amina primer. Penetapan kuantitas zat didasari oleh
reaksi antara fenil amina primer (aromatic) dengan natrium nitrit dalam suasana asam
menbentuk garam diazonium. Reaksi ini dikenal dengan reaksi diazotasi, dengan persamaan
yang berlangsung dalam dua tahap seperti dibawah ini :
NaNO2 + HCl → NaCl + HONO
Ar- NH2 + HONO + HCl → Ar-N2Cl + H2O
Reaksi ini tidak stabil dalam suhu kamar, karena garam diazonium yang terbentu mudah
tergedradasi membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen. Sehingga reaksi dilakukan pada
suhu dibawah 15oC. Reaksi diazotasi dapat dipercepat dengan panambahan garam kalium
bromida.
Reaksi dilakukan dibawah 15 oC, sebab pada suhu yang lebih tinggi garam diazonium akan
terurai menjadi fenol dan nitrogen. Reaksi diazonasi dapat dipercepat dengan menambahkan
kalium bromida.
Titik ekivalensi atau titik akhir titrasi ditunjukan oleh perubahan warna dari pasta kanji iodide
atau kertas iodida sebagai indicator luar. Kelebihan asam nitrit terjadi karena senyawa fenil
sudah bereaksi seluruhnya, kelebihan ini dapat berekasi dengan yodida yang ada dalam pasta
kanji atas kertas, reaksi ini akan mengubah yodida menjadi iodine diikuti dengan perubahan
warna menjadi biru. Kejadian ini dapat ditunjukkan setelah larutan didiamkan selama
beberapa menit. Reaksi perubahan warna yang dijadikan infikator dalam titrasi ini adalah :
KI +HCl → KCl + HI
2 HI + 2 HONO → I2 + 2 NO + H2O
I2 + Kanji yod (biru)
Penetapan titik akhir dapat juga ditunjukkan dengan campuran tropiolin dan metilen blue
sebagai indikator dalam larutan. Titik akhir titrasi juga dapat ditentukan dengan teknik
potensiometri menggunakan platina sebagai indikator elektroda dan saturated calomel
elektroda sebagai elektroda acuan.
Nitrimetri adalah metoda titrasi yang menggunakan NaNO2 sebagai pentiter dalam suasana
asam. Pada suasana asam, NaNO2 berubah menjadi HNO2 (asam nitrit) yang akan bereaksi
dengan sampel yang dititrasi membentuk garam diazonium.
Pembentukan garam diazonium berjalan lambat, oleh karena itu untuk mempercepatnya dapat
ditambahkan KBr sebagai katalis.
Zat yang dapat dititrasi dengan nitrimetri adalah zat yang mengandung gugus –NH2 (amin)
aromatis primer atau zat lain yang dapat dihidrolisis/direduksi menjadi amin aromatis primer.
Penentuan titik akhir titrasi dapat dilakukan secara:
1. Visual
Dengan indicator dalam, dengan tropeolin oo (5 tetes) dan metilen blue (3 tetes). Indikator
dalam adalah indicator yang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, penggunaan indicator dalam
mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu :
Kelebihan :
 cara kerja cepat dan praktis
 dapat dilakukan pada suhu kamar
Kekurangan :
 penggunaan terbatas hanya untuk beberapa zat saja, untuk beberapa zat
lainnyaperubahannya tidak jelas
Dengan indicator luar, dengan pasta kanji-KI. Indikator luar diletakkan diluar Erlenmeyer.
Kelebihan :
 untuk beberapa zat lebih tepat dipakai karena perubahan warna lebih jelas
Kekurangan :
 cara kerja tidak praktis
 terlalu sering menotol menyebabkan adanya kemungkinan zat terbuang
 titrasi harus dilakukan pada suhu dibawah 15oC
2. Elektrometri (potensiometri)
Elektroda yang digunakan adalah sepasang elektroda platinum, atau elektroda natrium. Titik
akhir ditandai dengan terdepolarisasinya elektroda tersebut sehingga jarum petunjuk pada
galvanometer tidak kembali ketempat semula.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nitrimetri :
1. apabila digunakan indicator luar, suhu harus dibawah 15oC karena bila suhu tinggi
garam diazonium akan pecah uap NO hasil tidak akurat, bila menggunakan
indicator dalam suhunya tidak harus 15oC tetapi harus tetap dijaga supaya tidak terlalu
tinggi.
2. penetesan NaNO2 dari buret jangan terlalu cepat karena pembentukan garam
diazonium memerlukan waktu yang lama. Bila penetesan terlalu cepat HONO
belum bereaksi dengan sampel begitu diteteskan dengan indicator luar akan
menimbulkan warna biru langsung, maka hasil tidak akurat.
3. pH harus asam karena apabila keasaman kurang maka titik akhir titrasi tidak jelas dan
garam diazonium yang terbentuk tidak sempurna karena garam diazonium tidak stabil
pada suasana netral atau basa
4. pemakaian KBr boleh dilakukan ataupun tidak, tetapi apabila tidak ditambahkan KBr
suhu harus dibawah 15oC
5. bila menggunakan indicator luar, hati-hati pada reaksi titik akhir palsu. Titik akhir
dicapai bila saat digoreskan pada pasta kanji-KI langsung terbentuk warna biru. bila
lama-kelamaan pasta-kanji-KI menjadi biru bukan titik akhir, hal ini bisa terjadi
karena oksidasi udara atau garam diazonium yang bereaksi dengan KI
TITRASINITRIMETRI
Titrasi nitrimetri merupakantitrasi yangdipergunakandalamanalisasenyawa-senyawa
organik,khususnyauntukpersenyawaanaminaprimer.Penetapankuantitaszatdidasari olehreaksi
antara fenil aminaprimer(aromatic) dengannatriumnitritdalamsuasanaasammenbentukgaram
diazonium.Reaksi inidikenal denganreaksi diazotasi,denganpersamaanyang berlangsungdalam
dua tahapseperti dibawahini :
NaNO2 + HCl → NaCl + HONO
Ar- NH2 + HONO+ HCl → Ar-N2Cl +H2O
Reaksi ini tidakstabil dalamsuhukamar,karenagaram diazoniumyangterbentumudah
tergedradasi membentuksenyawafenol dangasnitrogen.Sehinggareaksi dilakukanpadasuhu
dibawah15o
C. Reaksi diazotasi dapatdipercepatdenganpanambahangaramkaliumbromida.
Reaksi dilakukandibawah15 o
C,sebabpada suhuyang lebihtinggi garamdiazoniumakan
terurai menjadi fenoldannitrogen.Reaksidiazonasidapatdipercepatdenganmenambahkankalium
bromida.
Prinsipnyaadalahreaksi diazotasi :
1. Pembentukangaramdiazoniumdari gugusaminaromaticprimer(aminaromatic sekuder dan gugus
nitro aromatic).
2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder.
3. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan
4. Pemasukangugusnitroyangjarangterjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit
dalam suasana asam.
Contoh zat yang memiliki gugu amin aromatic primer misalnya benzokain, sulfa; yang
mempunyai gugusaminalifatis misalnyaNa siklamat, yang memiliki gugus hidrazida misalnya INH,
yang memiliki gugu amin aromatis sekunder adalah parasetamol, fenasetin, dan yang memiliki
gugus nitroaromatik adalah kloramfenikol.
Dalamnitrimetri,beratekivalensuatusenyawasamadenganberat molekulnya karena 1 mol
senyawa bereaksi dengan 1 mol asam nitrit dan menghasilkan 1 mol garam diazonium. Dengan
alasan ini pula, untuk nitrimetri, konsentrasi larutan baku sering dinyatakan dengan molitas (M)
karena maloritasnya sama dengan normalitasnya.
Titikekivalensi atautitikakhirtitrasi ditunjukanolehperubahanwarnadari pasta kanji iodide
atau kertas iodida sebagai indicator luar. Kelebihan asam nitrit terjadi karena senyawa fenil sudah
bereaksi seluruhnya, kelebihan ini dapat berekasi dengan yodida yang ada dalam pasta kanji atas
kertas, reaksi ini akan mengubah yodida menjadi iodine diikuti dengan perubahan warna menjadi
biru. Kejadian ini dapat ditunjukkan setelah larutan didiamkan selama beberapa menit. Reaksi
perubahan warna yang dijadikan infikator dalam titrasi ini adalah :
KI +HCl → KCl + HI
2HI + 2HONO → I2 + 2NO + H2O
I2 + Kanji yod→ (biru)
Penetapantitikakhirdapatjugaditunjukkandengancampurantropiolindanmetilenblue
sebagai indikatordalamlarutan.Titikakhirtitrasi jugadapatditentukandenganteknikpotensiometri
menggunakanplatinasebagai indikatorelektrodadansaturatedcalomel elektrodasebagai elektroda
acuan.
Titikakhirtitrasi tercapai apabilapadapenggoresanlarutanyangdititrasi padapastakanji-
iodidaataukertaskanji-iodidaakanterbentukwarnabirusegerasebabwarnabirujugaterbentuk
beberapasaatsetelahdibiarkandi udara.Hal ini disebabkankarenaoksidasi iodideolehudara(O2)
menurutreaksi :
4KI + 4HCI + O2 → 2H2O + 212 + 4KCI
I2 Kanji → kanji iod (biru)
NITRIMETRI
A. PEMBAHASAN
Nitrimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan baku NaNO2. Metoda ini didasarkan
atas reaksi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit dalam suasana asam, membentuk garam
diazonium. Karena asam nitrit sendiri tidak stabil (3HNO3 → H2O + 2NO + HNO3), maka digunakan
garamnya : Natrium nitrit (NaNO2). Untuk membuat suasana asam umumnya digunakan asam klorida.
Reaksi diazotasi dapat dituliskan :
NaNO2 + HCl → NaCl + HNO2
C6H2 – NH2 + HNO2 + HCl → C6H2 – N2Cl + H2O
Guna HCl dalam penentuan kadar sulfat :
1. Untuk membuat suasana asam
2. Untuk melarutkan Sulfatnya
3. Untuk membentuk asam nitrit
Nitritometri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan
baku natrium nitrit. Nitritometri disebut juga dengan metode titrasi diazotasi. Senyawa-senyawa yang
dapat ditentukan kadarnya dengan metode nitritometri diantaranya adalah penisilin dan sulfamerazin.
Penetapan kadar senyawa ini dilakukan untuk mengetahui kemurnian zat tersebut dalam satu sample.
Dalam nitrimetri, berat ekivalen suatu senyawa sama dengan berat molekulnya karena 1
mol senyawa bereaksi dengan 1 mol asam nitrit dan menghasilkan 1 mol garam diazonium. Dengan
alasan ini pula, untuk nitrimetri, konsentrasi larutan baku sering dinyatakan dengan molitas (M) karena
maloritasnya sama dengan normalitasnya.
Prinsip Titrasi nitrimetri adalah reaksi diazotasi, :
1. Pembrtukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer (amin aromatic sekuder dan gugus
nitro aromatik)
2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder
3. Pembentukan senyawa azi dari gugus hidrazida dan
4. Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit
dalam suasana asam.
Reaksi diazotasi telah digunakan secara umum untuk penetapan gugusan amino aromatis
dalam industri zat warna dan dapat dipakai untuk penetapan sulfanilamida dan semua senyawa-
senyawa yang mengandung gugus amino aromatisan metode nitritometri antara lain sulfamerazin,
sulfadiazine, sulfanilamide. Tirtasi diazotasi dapat digunakan untuk :
1. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mempunyai gugus amin aromatis primer bebas seperti
selfamilamid.
2. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mana gugus amin aromatic terikat dengan gugus lain
seperti suksinil sulfatiazol, ftalil sulfatiazol dan parasetamol. Pada penetapan kadar senyawa yang
mempunyai gugus aromatic yang terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol harus dihidrolisis
lebih dahulu sehingga diperoleh gugus amin aromatis bebas untuk selanjutnya bereaksi dengan
natrium nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium.
3. Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus nitro aromatis seperti kloramfenikol. Senyawa-senyawa
nitro aromatis dapat ditetapkan kadarnya secara nitrimetri setelah direduksi terlebih dahulu untuk
menghasilkan senyawa amin aromatis primer. Kloramfenikol yang mepunyai gugus nitro aromatis
direduksi terlebih dahulu dengan Zn/HCI untuk menghasilkan senyawa amin aromatis primer yang
bebas yang selanjutnya bereaksi dengan asam nitric untuk membentuk garam diazonium.
Dengan syarat-syarat tertentu reaksi tersebut bersifat kuantitatif sehingga dapat digunakan
sebagai dasar penetapan kadar senyawa – senyawa yang mengandung gugus amina aromatik primer
bebas atau yang dapat menghasilkan gugus tersebut. Persyaratan tersebut antara lain :
1. Suhu
Suhu harus rendah, secara teoritis suhu harus dibawah 15ºC. Sebab pada suhu yang lebih tinggi maka
:
a. Senyawa diazonium tidak setabil dan akan terhidrolisa menghasilkan fenol dan gas nitrogen
b. Pada suhu kamar asam nitrit akan lebih cepat terurai sehingga reaksinya tidak stiokiometri
Walaupun demikian ternyata titrasi pada suhu kamar memberikan hasil yang tidak berbeda bila
dibandingkan dengan suhu yang lebih rendah, asalkan titrasi dilakukan perlahan-lahan. Selain dari
pada itu, untuk mempercepatkeadaan diazotasi sering digunakan garam kalium bromida (KBr). Kalium
bromida juga dapat berfungsi sebagai stabilisator.
2. Keasaman
Titrasi ini berlangsung pada PH + 2, hal ini dibutuhkan untuk :
a. Mengubah NaNO2 menjadi HNO₂‾
b. Pembentukan garam diazonium
3. Kecepatan reaksi
Reaksi diazotasi berlangsung lambat sekali, sehingga agar reaksi sempurna maka titrasi harus
dilakukan perlahan-lahan dan dengan pengocokan yang kuat. Frekuensi tetesan pada awal titrasi kira-
kira 1 ml/menit, lalu menjelang titik-titik akhir menjadi 2 tetes/menit.
B. PENETAPAN TITIK AKHIR TITRASI
T.a.t dapat diketahui dengan menggunakan indikator dalam, indilator luar ataupun secara
potensiometrik. Penentuan titik akhir titrasi dapat dilakukan secara :
1. Dengan Indikator Dalam (visual)
Dengan indicator dalam, dengan tropeolin 00 (5 tetes) dan metilen blue (3 tetes). Pada titik
akhir titrasi terjadi perubahan warna dari merah violet menjadi biru sampai biru hijau. Terjadinya
perubahan ini disebabkan karena kelebihan HNO2 akan menoksidasi tropeolin OO menjadi senyawa
yang tidak berwarna, sedangkan biru metil tidak mengalami perubahab sehingga yang nampak hanya
warna biru metil. Sebelum titik ekivalen warna yang nampak adalah gabungan antara biru metil (biru)
dengan tropeolin OO yaitu violet.
Indikator dalam adalah indicator yang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, penggunaan indicator
dalam mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu :
Kelebihan :
a. cara kerja cepat dan praktis
b. dapat dilakukan pada suhu kamar
Kekurangan :
a. Penggunaan terbatas hanya untuk beberapa zat saja, untuk beberapa zat lainnya perubahannya tidak
jelas.
b. Perubahan warna yang terjadi pada t.a.t berbeda – beda untuk sampel yang berbeda.
2. Dengan Indikator Luar
Sebagai indikator luar, digunakan pasta kanji iodida atau kertas kanji iodida. Setelah tercapai
titik ekivalen, kelebihan asam nitrit akan mengoksidasi ion iodida menjadi I2 yang dengan amilum akan
bereaksi menjadi Iod amilum yang berwarna biru.
Dengan indicator luar, dengan pasta kanji-KI. Indikator luar diletakkan diluar Erlenmeyer.
Kelebihan :
untuk beberapa zat lebih tepat dipakai karena perubahan warna lebih jelas
Kekurangan :
a. cara kerja tidak praktis
b. terlalu sering menotol menyebabkan adanya kemungkinan zat terbuang
c. titrasi harus dilakukan pada suhu dibawah 15ºC
d. Harus diketahui jumlah volume titran yang dibutuhkan. Kalau tidak, titrasi akan berlangsung sangat
lama yang berarti makin banyak larutan yang dititrasi yang hilang (karena digoreskan pada pasta kanji
iodida untuk mengetahui t.a.t.)
3. Potensiometri (elektrometri)
Metoda yang baik untuk menetapkan t.a.t nitrimetri adalah secara potensiometrik, dengan
menggunakan elektroda platina yang yang dicelupkan kedalam larutan titrat. Pada saat tecapai titik
akhir, akibat adanya asam nitrit yang bebas akan terjadi depolarisai elektroda sehingga terjadi
perubahan – perubahan arus yang mendadak diamati pada galvanometer.
C. PENGGUNAAN LARUTAN BAKU NATRIUM NITRIT
Pada titrasi nitrimetri reaksi antara zat yang dititrasi dengan penitrasi (titran) merupakan
reaksi molekuler (bukan reaksi ion) dan satu mol NaNO2 setara dengan satu mol zat yang dititrasi.
Dengan demikian apabila zat A dapat dititrasi dengan larutan baku NaNO2 maka : 1 ml 0,1 M NaNO2
∞ BM zat A/10 mg. Penggunaan larutan baku NaNO2 :
1. Penetapan kadar natrium amino sulfat. Jika garam ini dihitung terhadap anhidratnya, maka : 1ml 0,1M
NaNO2 ∞ 17,52 mg C7H6NNaO3.
2. Penetapan kadar Kloramfenikol
Cara penetapan kadar senyawa ini berdasarkan adanya gugus nitro aromatik yang dapat diubah
menjadi gugus amina aromatik dengan carahidrogenasi. selanjutnya senyawa amina aromatik yang
terjadi ditetapkan secara nitrimetri.
D. HAL-HAL YANG PERLUDIPERHATIKAN DALAM NITRIMETRI
Penetesan NaNO2 dari buret jangan terlalu cepat karena pembentukan garam diazonium
memerlukan waktu yang lama. Bila penetesan terlalu cepat HNO3 belum bereaksi dengan sampel
begitu diteteskan dengan indicator luar akan menimbulkan warna biru langsung, maka hasil tidak
akurat.
pH harus asam karena apabila keasaman kurang maka titik akhir titrasi tidak jelas dan
garam diazonium yang terbentuk tidak sempurna karena garam diazonium tidak stabil pada suasana
netral atau basa. Pemakaian KBr boleh dilakukan ataupun tidak, tetapi apabila tidak ditambahkan KBr
suhu harus dibawah 15ºC.
Bila menggunakan indicator luar, hati-hati pada reaksi titik akhir palsu. Titik akhir dicapai
bila saat digoreskan pada pasta kanji-KI langsung terbentuk warna biru. bila lama-kelamaan pasta-
kanji-KI menjadi biru bukan titik akhir, hal ini bisa terjadi karena oksidasi udara atau garam diazonium
yang bereaksi dengan K.
Reaksi dilakukan dibawah 15ºC, sebab pada suhu yang lebih tinggi garam diazonium akan
terurai menjadi fenol dan nitrogen. Reaksi diazonasi dapat dipercepat dengan menambahkan kalium
bromida.
titrasi nitrimetri
Latar Belakang
Seorangfarmasisdituntununtukmenguasasi berbagaimetodeyangdigunakanuntuk
menetapkankadar maupunpembakuansuatubahanataumenganalisissenyawaobatsalahsatunya
adalahdengantitrasi nitrimetri yangtermasukkedalamtitrasi volumetric.Nitrimetri umumnya
digunakansebagai penentuansebagianbesarobatsulfonamidadanobat-obatlainsesui
penggunaannya.
Nitritometrimerupakanpenetapankadarsecarakuantitatif denganmenggunakanlarutan
bakunatriumnitrit..Nitritometri disebutjugadenganmetode titrasidiazotasi.Senyawa-senyawa
yang dapatditentukankadarnyadenganmetode nitritometridiantaranyaadalahpenisilindan
sulfamerazin.Penetapankadarsenyawaini dilakukanuntukmengetahuikemurnianzattersebut
dalamsatu sample.
Reaksi diazotasi telahdigunakansecaraumumuntukpenetapangugusanaminoaromatis
dalamindustri zatwarna dan dapatdipakai untukpenetapansulfanilamidadansemuasenyawa-
senyawayangmengandunggugusaminoaromatis.
an metode nitritometri antaralainsulfamerazin,sulfadiazine,sulfanilamide.Senyawa-senyawaini
dalamfarmasi sangat bermanfaatseperti sulfanilamidesebagai antimikroba.Melihatkegunaannya
tersebut,makapercobaanini perludilakukan.
TujuanTitrasi Nitrimetri adalahuntukMemperolehmolaritaslarutanbakuNaNO2-,serta
Menetapkankadarzat dalamsampel secaranitrimetri.-
Analisistitrimetriadalahpemeriksaanataupenentuansesuatubahandenganteliti.Analisisini
dapat dibagi menjadi 2bagian yaituanalisiskuantitatif dananalisiskulitatif.Analisiskulitatif adalah
pemeriksaansesuatuberdasarkankomposisi ataukualitas,sedangkananalisisi kuantitatifadalah
pemeriksaanberdasarkanjumlahnyaataukuantitinya.Padasaat ini yang dibahashanyalahanalisis
kuantitatif.Salahsatucara analisiskuntitatif adalahtitirimetri,yaituanalisispenentuankonsentrasi
denganmengukurvolume larutanyangakanditentukankonsentrasinyadenganvolume larutanyang
telahdiketahui konsentrasinyadenganteliti atauanalisisyangberdasarkanpadareaksi kimia.Reaksi
pada penentuanini harusberlangsungsecarakuantitatif.
Jenisreaksi yangterjadi padatitrimetri ini dapatdibagi menjadi2bagianyaitu:
1. reaksi yang tidakmengalami perubahanbilanganoksidasiataureaksi yangtidakterjadi
transfer/perpindahanelektron;
2. reaksi yang mengalami perubahanbilanganoksidasiataureaksi yangterjadi transfer/
perpindahanelektron.
Padasaat ini yangakan dipelajariadalahreaksi yangtidakmengalamiperubahanbilangan
oksidasi,karenadasaryangdipelajari barusampai tahapini.Reaksi yangtidakmengalamiperubahan
bilanganoksidasi meliputi (1)reaksipenetralan(asam-basa),reaksi pembentukanendapan,reaksi
pembentukankompleks.Untukkegiatan inireaksi yangdibahashanyalahreaksiasam-basakarena
dasar-dasarmengenai teori ini sudahdiperolehyaituteori asam-basa,sifat-sifatunsurgolongan
IA(1),IIA(2),IVA(16),IIVA(17),larutan,dankonsentrasi larutan.Reaksiasambasaadalahreaksi yang
terjadi antaralarutan asamdenganlarutanbasa, hasil reaksi ini dapatbersifatnetral disebutjuga
reaksi penetralan,asam,danbasatergantungpadalarutanyang direaksikan.Larutanyang
direaksikanini salahsatunyadisebutlarutanbaku.
Titrasi redoksbanyakdigunakandalampemeriksaankimiakarenaberbagai zatorganikdan
zat anorganikdapatditentukandengancaraini.Namundemikianagartirasi redoksini berhasil
denganbaik,makapersyaratanberikutharusdipenuhi(1) :
Salahsatu metode yangtermasukdalamtitrasi redoksadalahdiazotasi (nitritometri).Titrasi
diazotasi berdasarkanpadapembentukangaramdiazoniumdari gugusamin aromatisbebasyang
direaksikandenganasamnitrit,dimanaasamnitritini diperolehdengan caramereaksikannatrium
nitritdengansuatuasam (2:114).
1.2. TujuanPercobaan
Untuk mengetahui caraanalisis/penetapankadarzat/obat dalamsediaanfarmasi dengan
menggunakanmetode nitrimetri.
1.3. PrinsipPercobaan
Berdasarkanreaksi pembentukangaramdiazoniumantaraNaNO2denganasam sulfanilat.
Titrasi diazotasi ini sangatsederhanadansangatbergunauntukmenetapkankadarsenyawa-
senyawaantibiotiksulfonamidadanjugasenyawa-senyawaanestetikalokal golonganasamamino
benzoat.Metode titrasi diazotasi disebutjuganitrimetri yakni metode penetapankadarsecara
kuantitatif denganmenggunakanlarutanbakuNaNO3.Metode ini didasarkanpadareaksi diazotasi
yak ni reaksi antara aminaaromatikprimerdenganasamnitritdalamsuasanaasam membentuk
garam diazonium.
Dalamnitrimetri,BEsuatusenyawasamadenganBM nya karena1 mol senyawabereaksidengan1
mol asam nitritdanmenghasilkan1mol garam diazonium.Denganalasanini pula,untuknitrimetri,
konsentrasi larutanbakuseringdinyatakandenganM( molaritas) karenamolaritasnyasama
dengannormalitasnya.Padatitrasi diazotasi,penentuantitikakhirtitrasi dapatmenggunakan
indikatorluar,indikatordalamdansecarapotensiometri.
· IndikatorLuar
Indikatorluaryangdigunakanadalahpasta kanji-iodidaataudapatpulamenggunakankertaskanji-
iodida,ketikalarutandigoreskanpadapasta/kertas,adanyakelebihanasamnitritakanmengoksidasi
iodidamenjadi iodiumdandenganadanyakanji/amilumakan menghasilkanwarnabirusegera.
Indikatorkanji-iodidaini pekaterhadapkelebihan0,05-0,10 ml natriumnitritdalam200 ml larutan.
Reaksi yangterjadi dapatdituliskansbb:
Titikakhirtitrasi tercapai apabilapadapenggoresanlarutanyang dititrasi padapastakanji-iodida
atau kertaskanji iodidaakanterbentukwarnabirusebabwarnabirujugaterbentukbeberapasaat
setelahdibiarkandiudara.Hal ini disebabkankarenaoksidasi iodidaolehudara(O2) menurutreaksi :
Untuk meyakinkanapakahbenar-benarsudahterjadi titikakhirtitrasi,makapengujiansepertidiatas
dilakukanlagi setelahduamenit.(IbnudanAbdul,2007 : 161-165)
Titrasi redoksbanyakdigunakandalampemeriksaankimiakarenabeebagaizatorganikdanzat
anorganikdapatditentukandengancaraini.Namundemikianagartitrasi redoksini berhasil dengan
baik,maka persyaratanberikutharusdipenuhi :
1. Harus tersediapasangansistemredoksyangsesuai sehinggaterjadi pertukaranelektronsecara
stokhiometri.
2. Reaksi redoksharusberjalancukupcepatdanberlangsungsecaraterukur(kesempurnaan
99%). Harus tersediacarapenentuantitikakhiryangsesuai.(Rivai,1995 : 346)
Salahsatu metode yangtermasukdalamtitrasi redoksadalahdiazotasi (nitritometri).Titrasi
diazotasi berdasarkanpadapembentukangaramdiazoniumdari gugusaminaromatisbebasyang
direaksikandenganasamnitrit,dimanaasamnitritini diperolehdengancaramereaksikannatrium
nitritdengansuatuasam.
Hal-hal yangperludiperhatikanpadareaksi diazotasi:
1. Suhu
Titrasi diazotasi sebaiknyadilakukanpadasuhurendah,lebihkecil dari 15°Ckarenaasam nitrityang
terbentukdari reaksi natriumnitritdenganasamtidakstabil danmudahterurai,dangaram
diazoniumyangterbentukpadahasil titrasi jugatidakstabil.
2. Kecepatanreaksi
Reaksi titrasi aminaromatispadareaksi diazotasi barjalanagaklambat,titrasi sebaiknyadilakukan
secra perlahan-lahan,danreaksi diazotasidapatdikatalisadenganpenambahannatriumdankalium
bromidasebagai katalisator.(Wunas,1986 :115)
Sudahkita lihatbahwadalamtitrasi redoksadadua jenisindikator,indikatorkhususyangbereaksi
dengansalahsatu komponenyangbereaksi,danindikatoroksidasireduksiyangsebenarnyatidak
tergantungdari salahsatu zat, tetapi hanyapadapotensial larutanselamatitrasi.Pemilihanindikator
yang cocokditentukanolehkekuatanoksidasititrandantitrat,denganperkataanlain,potensial titik
ekivalentitrasitersebut.Bilapotensialperalihanindikator tergantungdari pH,maka jugaharus
diusahakanagarpH tidakberubahselamatitrasi berlangsung.(Harjadi,1986 : 227)
Dalamtitrasi diazotasi,digunakanduamacamindikator,yaituindikatordalamdanindikatorluar.
Sebagai indikatordalamdigunakancampuranindikatortropeolinoodanmetilenbiru,yang
mengalami perubahanwarnadari ungumenjadi birukehijauan.Sedangkanuntukindikatorluarnya
digunakankertaskanji iodida.(Wunas,1986 : 116)
· IndikatorDalam
Indikatordalamterdiri atascampurantropeolinOOdanmetilenbiru.TropeolinOOmerupakan
indicatorasam-basayangberwarnamerahdalamsuasanaasam dan berwarnakuningbiladioksidari
olehadanyakelebihanasamnitrit,sedangkanmetilenbirusebagaipengkontraswarnasehingga
pada titikakhirtitrasi akanterjadi perubahandari ungumenjadi birusampai hijautergantung
senyawayangdititrasi.
Pemakaiankeduaindicatorini ternyatamemiliki kekuarangan.Padaindikatorluarharusdikerahui
duluperkiraanjumlahtitranyangdiperlukan,sebabkalautidaktahuperkiraanjumlahtitrayang
dibutuhkan,makaseringmelakukanpengujianapakahsudahtercapai titikakhirtitrasi ataubelum.
Di sampingitu,kalauseringmelakukanpengujian,dikhawatirkanakanbanyaklarutanyangdititrasi
(sampel) yanghilangpadasaatpengujiantitikakhirsementaraitupadapemakaianindicatordalam
walaupunpelaksanaannyamudahtetapi seringkali untukmengatasi hal ini,makadigunakanmetode
pengamatantitikakhirsecarapotensiomerti.
a. Metode Potensiometri
Metode yangbaik untukpenetapantitikakhirnitrimetri adalahmetodepotensiometridengan
menggunakanelectrode kolomelplatinayangdicelupkanke dalamtitrat.Padasaattitikakhirtitrasi
(adanyakelebihanasamnitrit),akanterjadi depolarisasi elektodasehinggaakanterjadi perubahan
arus yang sangattajam sekitar+0,80 Voltsampai +0,90 Volt.Metode ini sangatcocokuntuksampel
dalambentuksediaansirupyangberwarna.
Tirtasi diazotasi dapatdigunakanuntuk:
a) Penetapankadarsenyawa-senyawayangmempunyaigugusaminaromatisprimerbebas
seperti sulfanilamid.
b) Penetapankadarsenyawa-senyawayangmanagugusaminaromatic terikatdenganguguslain
seperti suksinil sulfatiazol,ftalil sulfatiazol danparasetamol.Padapenetapankadarsenyawayang
mempunyai gugusaromaticyangterikatdenganguguslainseperti suksinil sulfatiazol harus
dihidrolisislebihdahulusehinggadiperolehgugusaminaromatisbebasuntukselanjutnyabereaksi
dengannatriumnitritdalamsuasanaasam membentuk garamdiazonium.Reaksiyangterjadi pada
analisissuksinil sulfatiazol.
c) Senyawa-senyawayangmempunyai gugusnitroaromatissepertikloramfenikol.Senyawa-
senyawanitroaromatisdapatditetapkankadarnyasecaranitrimetri setelahdireduksi terlebih
dahuluuntukmenghasilkansenyawaaminaromatisprimer.Kloramfenikolyangmepunyai gugus
nitroaromatisdireduksi terlebihdahuludenganZn/HCIuntukmenghasilkansenyawaaminaromatis
primeryangbebasyang selanjutnyabereaksidenganasamnitrituntukmembentukgaram
diazonium.
Dalamfarmakope indonesia,titrasi diazotasi digunakanuntukmenetapkankadaradalahbenzokain;
primakuinfosfatdansediaantabletnya;prokainHCl;sulfasetamid;sulfametazin;sufadoksin;
sulfametoksazol;tetrakain;dantetakainHCl.(http//pharmaceutical world.blogspot.com)
Titrasi nitrimetri merupakantitrasi yangdipergunakandalamanalisasenyawa-senyawa
organik,khususnyauntukpersenyawaanaminaprimer.Penetapankuantitaszatdidasari olehreaksi
antarafenil aminaprimer(aromatic) dengannatriumnitritdalamsuasanaasammenbentuk
garamdiazonium.Reaksiini dikenal denganreaksi diazotasi,denganpersamaanyang
berlangsungdalamduatahapseperti dibawahini :
NaNO2+ HCl → NaCl + HONO
Ar- NH2 + HONO + HCl → Ar-N2Cl + H2O
Reaksi ini tidakstabil dalamsuhukamar,karenagaram diazoniumyangterbentumudahtergedradasi
membentuksenyawafenoldangasnitrogen.Sehinggareaksi dilakukanpadasuhudibawah15oC.
Reaksi diazotasi dapatdipercepatdenganpanambahangaramkaliumbromida.Reaksi dilakukan
dibawah15 oC,sebabpada suhuyanglebihtinggi garamdiazoniumakanterurai menjadifenoldan
nitrogen.
Reaksi diazonasi dapatdipercepatdenganmenambahkankaliumbromida.Titikekivalensiatautitik
akhirtitrasi ditunjukanolehperubahanwarnadari pastakanji iodideataukertasiodidasebagai
indicatorluar.Kelebihanasamnitritterjadi karenasenyawafenilsudahbereaksiseluruhnya,
kelebihanini dapatberekasi denganyodidayangadadalam pastakanji ataskertas,reaksi ini akan
mengubahyodidamenjadiiodine diikutidenganperubahanwarnamenjadibiru.
Kejadianini dapatditunjukkansetelahlarutandidiamkanselamabeberapamenit.Reaksiperubahan
warna yangdijadikaninfikatordalamtitrasi ini adalah:
KI +HCl → KCl + HI
2 HI + 2 HONO → I2 + 2 NO + H2O
I2 + Kanji yod(biru)
Penetapantitikakhirdapatjugaditunjukkandengancampurantropiolindanmetilenblue
sebagaiindikatordalamlarutan.Titikakhirtitrasi jugadapatditentukandenganteknik
potensiometrimenggunakanplatinasebagai indikatorelektrodadansaturatedcalomel elektroda
sebagai elektrodaacuan.Padaberbagai macamindikatoryangdigunakandalamtitrasi nitrimetri ini,
maka dapatdikatakanbahwasetiapindikatortersebutmemiliki keuntungandankerugian.salah
satunyaadalahindikatorluar,dimanakeuntungandari indikatorini adalahterjadinyaperubahan
warna yangjelas,sedangkankerugiannyaadalah:
a. Pelaksanaantidakpraktiskarenakitaharusmenggoreskansetiapkali penambahantitran.
b. Larutan yang dititerharusdidinginkan.
c. Memerlukanreaksi orientasi untukmemperkirakantitikakhirtitrasi.
(http//Scribs.com)
Sumber
DirjenPOM.1979. Farmakope IndonesiaEdisi III.Jakarta:DepartemenKesehatanRI
GholibGanjar,Ibnudan Rohman,Abdul.2009. KimiaFarmasi Analisis.Yogyakarta:Pustakapelajar
Harjadi,W. 1986. IlmuKimiaAnalitikDasar.Jakarta: Gramedia
Rivai,H. 1995. Asas PemeriksaanKimia.Jakarta:UIPress
Wunas,J. Said.1986. AnalisaKimiaFarmasi Kuantitatif.Makassar: UNHAS
(http//pharmaceutical world.blogspot.com)
titrasi nitrimetri
Latar Belakang
Seorangfarmasisdituntununtukmenguasasi berbagaimetodeyangdigunakanuntuk
menetapkankadar maupunpembakuansuatubahanataumenganalisissenyawaobatsalahsatunya
adalahdengantitrasi nitrimetri yangtermasukkedalamtitrasi volumetric.Nitrimetri umumnya
digunakansebagai penentuansebagianbesarobatsulfonamidadanobat-obatlainsesui
penggunaannya.
Nitritometrimerupakanpenetapankadarsecarakuantitatif denganmenggunakanlarutan
bakunatriumnitrit..Nitritometri disebutjugadenganmetode titrasidiazotasi.Senyawa-senyawa
yang dapatditentukankadarnyadenganmetode nitritometridiantaranyaadalahpenisilindan
sulfamerazin.Penetapankadarsenyawaini dilakukanuntukmengetahuikemurnianzattersebut
dalamsatu sample.
Reaksi diazotasi telahdigunakansecaraumumuntukpenetapangugusanaminoaromatis
dalamindustri zatwarna dan dapatdipakai untukpenetapansulfanilamidadansemuasenyawa-
senyawayangmengandunggugusaminoaromatis.
an metode nitritometri antaralainsulfamerazin,sulfadiazine,sulfanilamide.Senyawa-senyawaini
dalamfarmasi sangat bermanfaatseperti sulfanilamidesebagai antimikroba.Melihatkegunaannya
tersebut,makapercobaanini perludilakukan.
TujuanTitrasi Nitrimetri adalahuntukMemperolehmolaritaslarutanbakuNaNO2-,serta
Menetapkankadarzat dalamsampel secaranitrimetri.-
Analisistitrimetriadalahpemeriksaanataupenentuansesuatubahandenganteliti.Analisisini
dapat dibagi menjadi 2bagian yaituanalisiskuantitatif dananalisiskulitatif.Analisiskulitatif adalah
pemeriksaansesuatuberdasarkankomposisi ataukualitas,sedangkananalisisi kuantitatifadalah
pemeriksaanberdasarkanjumlahnyaataukuantitinya.Padasaat ini yang dibahashanyalahanalisis
kuantitatif.Salahsatucara analisiskuntitatif adalahtitirimetri,yaituanalisispenentuankonsentrasi
denganmengukurvolume larutanyangakanditentukankonsentrasinyadenganvolume larutanyang
telahdiketahui konsentrasinyadenganteliti atauanalisisyangberdasarkanpadareaksi kimia.Reaksi
pada penentuanini harusberlangsungsecarakuantitatif.
Jenisreaksi yangterjadi padatitrimetri ini dapatdibagi menjadi2bagianyaitu:
1. reaksi yang tidakmengalami perubahanbilanganoksidasiataureaksi yangtidakterjadi
transfer/perpindahanelektron;
2. reaksi yang mengalami perubahanbilanganoksidasiataureaksi yangterjadi transfer/
perpindahanelektron.
Padasaat ini yangakan dipelajariadalahreaksi yangtidakmengalamiperubahanbilangan
oksidasi,karenadasaryangdipelajari barusampai tahapini.Reaksi yangtidakmengalamiperubahan
bilanganoksidasi meliputi (1)reaksipenetralan(asam-basa),reaksi pembentukanendapan,reaksi
pembentukankompleks.Untukkegiatan inireaksi yangdibahashanyalahreaksiasam-basakarena
dasar-dasarmengenai teori ini sudahdiperolehyaituteori asam-basa,sifat-sifatunsurgolongan
IA(1),IIA(2),IVA(16),IIVA(17),larutan,dankonsentrasi larutan.Reaksiasambasaadalahreaksi yang
terjadi antaralarutan asamdenganlarutanbasa, hasil reaksi ini dapatbersifatnetral disebutjuga
reaksi penetralan,asam,danbasatergantungpadalarutanyang direaksikan.Larutanyang
direaksikanini salahsatunyadisebutlarutanbaku.
Titrasi redoksbanyakdigunakandalampemeriksaankimiakarenaberbagai zatorganikdan
zat anorganikdapatditentukandengancaraini.Namundemikianagartirasi redoksini berhasil
denganbaik,makapersyaratanberikutharusdipenuhi(1) :
Salahsatu metode yangtermasukdalamtitrasi redoksadalahdiazotasi (nitritometri).Titrasi
diazotasi berdasarkanpadapembentukangaramdiazoniumdari gugusamin aromatisbebasyang
direaksikandenganasamnitrit,dimanaasamnitritini diperolehdengan caramereaksikannatrium
nitritdengansuatuasam (2:114).
1.2. TujuanPercobaan
Untuk mengetahui caraanalisis/penetapankadarzat/obat dalamsediaanfarmasi dengan
menggunakanmetode nitrimetri.
1.3. PrinsipPercobaan
Berdasarkanreaksi pembentukangaramdiazoniumantaraNaNO2denganasam sulfanilat.
Titrasi diazotasi ini sangatsederhanadansangatbergunauntukmenetapkankadarsenyawa-
senyawaantibiotiksulfonamidadanjugasenyawa-senyawaanestetikalokal golonganasamamino
benzoat.Metode titrasi diazotasi disebutjuganitrimetri yakni metode penetapankadarsecara
kuantitatif denganmenggunakanlarutanbakuNaNO3.Metode ini didasarkanpadareaksi diazotasi
yak ni reaksi antara aminaaromatikprimerdenganasamnitritdalamsuasanaasam membentuk
garam diazonium.
Dalamnitrimetri,BEsuatusenyawasamadenganBM nya karena1 mol senyawabereaksidengan1
mol asam nitritdanmenghasilkan1mol garam diazonium.Denganalasanini pula,untuknitrimetri,
konsentrasi larutanbakuseringdinyatakandenganM( molaritas) karenamolaritasnyasama
dengannormalitasnya.Padatitrasi diazotasi,penentuantitikakhirtitrasi dapatmenggunakan
indikatorluar,indikatordalamdansecarapotensiometri.
· IndikatorLuar
Indikatorluaryangdigunakanadalahpasta kanji-iodidaataudapatpulamenggunakankertaskanji-
iodida,ketikalarutandigoreskanpadapasta/kertas,adanyakelebihanasamnitritakanmengoksidasi
iodidamenjadi iodiumdandenganadanyakanji/amilumakan menghasilkanwarnabirusegera.
Indikatorkanji-iodidaini pekaterhadapkelebihan0,05-0,10 ml natriumnitritdalam200 ml larutan.
Reaksi yangterjadi dapatdituliskansbb:
Titikakhirtitrasi tercapai apabilapadapenggoresanlarutanyang dititrasi padapastakanji-iodida
atau kertaskanji iodidaakanterbentukwarnabirusebabwarnabirujugaterbentukbeberapasaat
setelahdibiarkandiudara.Hal ini disebabkankarenaoksidasi iodidaolehudara(O2) menurutreaksi :
Untuk meyakinkanapakahbenar-benarsudahterjadi titikakhirtitrasi,makapengujiansepertidiatas
dilakukanlagi setelahduamenit.(IbnudanAbdul,2007 : 161-165)
Titrasi redoksbanyakdigunakandalampemeriksaankimiakarenabeebagaizatorganikdanzat
anorganikdapatditentukandengancaraini.Namundemikianagartitrasi redoksini berhasil dengan
baik,maka persyaratanberikutharusdipenuhi :
1. Harus tersediapasangansistemredoksyangsesuai sehinggaterjadi pertukaranelektronsecara
stokhiometri.
2. Reaksi redoksharusberjalancukupcepatdanberlangsungsecaraterukur(kesempurnaan
99%). Harus tersediacarapenentuantitikakhiryangsesuai.(Rivai,1995 : 346)
Salahsatu metode yangtermasukdalamtitrasi redoksadalahdiazotasi (nitritometri).Titrasi
diazotasi berdasarkanpadapembentukangaramdiazoniumdari gugusaminaromatisbebasyang
direaksikandenganasamnitrit,dimanaasamnitritini diperolehdengancaramereaksikannatrium
nitritdengansuatuasam.
Hal-hal yangperludiperhatikanpadareaksi diazotasi:
1. Suhu
Titrasi diazotasi sebaiknyadilakukanpadasuhurendah,lebihkecil dari 15°Ckarenaasam nitrityang
terbentukdari reaksi natriumnitritdenganasamtidakstabil danmudahterurai,dangaram
diazoniumyangterbentukpadahasil titrasi jugatidakstabil.
2. Kecepatanreaksi
Reaksi titrasi aminaromatispadareaksi diazotasi barjalanagaklambat,titrasi sebaiknyadilakukan
secra perlahan-lahan,danreaksi diazotasidapatdikatalisadenganpenambahannatriumdankalium
bromidasebagai katalisator.(Wunas,1986 :115)
Sudahkita lihatbahwadalamtitrasi redoksadadua jenisindikator,indikatorkhususyangbereaksi
dengansalahsatu komponenyangbereaksi,danindikatoroksidasireduksiyangsebenarnyatidak
tergantungdari salahsatu zat, tetapi hanyapadapotensial larutanselamatitrasi.Pemilihanindikator
yang cocokditentukanolehkekuatanoksidasititrandantitrat,denganperkataanlain,potensial titik
ekivalentitrasitersebut.Bilapotensialperalihanindikator tergantungdari pH,maka jugaharus
diusahakanagarpH tidakberubahselamatitrasi berlangsung.(Harjadi,1986 : 227)
Dalamtitrasi diazotasi,digunakanduamacamindikator,yaituindikatordalamdanindikatorluar.
Sebagai indikatordalamdigunakancampuranindikatortropeolinoodanmetilenbiru,yang
mengalami perubahanwarnadari ungumenjadi birukehijauan.Sedangkanuntukindikatorluarnya
digunakankertaskanji iodida.(Wunas,1986 : 116)
· IndikatorDalam
Indikatordalamterdiri atascampurantropeolinOOdanmetilenbiru.TropeolinOOmerupakan
indicatorasam-basayangberwarnamerahdalamsuasanaasam dan berwarnakuningbiladioksidari
olehadanyakelebihanasamnitrit,sedangkanmetilenbirusebagaipengkontraswarnasehingga
pada titikakhirtitrasi akanterjadi perubahandari ungumenjadi birusampai hijautergantung
senyawayangdititrasi.
Pemakaiankeduaindicatorini ternyatamemiliki kekuarangan.Padaindikatorluarharusdikerahui
duluperkiraanjumlahtitranyangdiperlukan,sebabkalautidaktahuperkiraanjumlahtitrayang
dibutuhkan,makaseringmelakukanpengujianapakahsudahtercapai titikakhirtitrasi ataubelum.
Di sampingitu,kalauseringmelakukanpengujian,dikhawatirkanakanbanyaklarutanyangdititrasi
(sampel) yanghilangpadasaatpengujiantitikakhirsementaraitupadapemakaianindicatordalam
walaupunpelaksanaannyamudahtetapi seringkali untukmengatasi hal ini,makadigunakanmetode
pengamatantitikakhirsecarapotensiomerti.
a. Metode Potensiometri
Metode yangbaik untukpenetapantitikakhirnitrimetri adalahmetodepotensiometridengan
menggunakanelectrode kolomelplatinayangdicelupkanke dalamtitrat.Padasaattitikakhirtitrasi
(adanyakelebihanasamnitrit),akanterjadi depolarisasi elektodasehinggaakanterjadi perubahan
arus yang sangattajam sekitar+0,80 Voltsampai +0,90 Volt.Metode ini sangatcocokuntuksampel
dalambentuksediaansirupyangberwarna.
Tirtasi diazotasi dapatdigunakanuntuk:
a) Penetapankadarsenyawa-senyawayangmempunyaigugusaminaromatisprimerbebas
seperti sulfanilamid.
b) Penetapankadarsenyawa-senyawayangmanagugusaminaromatic terikatdenganguguslain
seperti suksinil sulfatiazol,ftalil sulfatiazol danparasetamol.Padapenetapankadarsenyawayang
mempunyai gugusaromaticyangterikatdenganguguslainseperti suksinil sulfatiazol harus
dihidrolisislebihdahulusehinggadiperolehgugusaminaromatisbebasuntukselanjutnyabereaksi
dengannatriumnitritdalamsuasanaasam membentukgaram diazonium.Reaksiyangterjadi pada
analisissuksinil sulfatiazol.
c) Senyawa-senyawayangmempunyai gugusnitroaromatissepertikloramfenikol.Senyawa-
senyawanitroaromatisdapatditetapkankadarnyasecaranitrimetri setelahdireduksi terlebih
dahuluuntukmenghasilkansenyawaaminaromatisprimer.Kloramfenikolyangmepunyai gugus
nitroaromatisdireduksi terlebihdahuludenganZn/HCIuntukmenghasilkansenyawaaminaromatis
primeryangbebasyang selanjutnyabereaksidenganasamnitrituntukmembentukgaram
diazonium.
Dalamfarmakope indonesia,titrasi diazotasi digunakanuntukmenetapkankadaradalahbenzokain;
primakuinfosfatdansediaantabletnya;prokainHCl;sulfasetamid;sulfametazin;sufadoksin;
sulfametoksazol;tetrakain;dantetakainHCl.(http//pharmaceutical world.blogspot.com)
Titrasi nitrimetri merupakantitrasi yangdipergunakandalamanalisasenyawa-senyawa
organik,khususnyauntukpersenyawaanaminaprimer.Penetapankuantitaszatdidasari olehreaksi
antarafenil aminaprimer(aromatic) dengannatriumnitritdalamsuasanaasammenbentuk
garamdiazonium.Reaksiini dikenal denganreaksi diazotasi,denganpersamaanyang
berlangsungdalamduatahapseperti dibawahini :
NaNO2+ HCl → NaCl + HONO
Ar- NH2 + HONO + HCl → Ar-N2Cl + H2O
Reaksi ini tidakstabil dalamsuhukamar,karenagaram diazoniumyangterbentumudahtergedradasi
membentuksenyawafenoldangasnitrogen.Sehinggareaksi dilakukanpadasuhudibawah15oC.
Reaksi diazotasi dapatdipercepatdenganpanambahangaramkaliumbromida.Reaksi dilakukan
dibawah15 oC,sebabpada suhuyanglebihtinggi garamdiazoniumakanterurai menjadifenoldan
nitrogen.
Reaksi diazonasi dapatdipercepatdenganmenambahkankaliumbromida.Titikekivalensiatautitik
akhirtitrasi ditunjukanolehperubahan warnadari pastakanji iodideataukertasiodidasebagai
indicatorluar.Kelebihanasamnitritterjadi karenasenyawafenilsudahbereaksiseluruhnya,
kelebihanini dapatberekasi denganyodidayangadadalam pastakanji ataskertas,reaksi ini akan
mengubah yodidamenjadiiodine diikutidenganperubahanwarnamenjadibiru.
Kejadianini dapatditunjukkansetelahlarutandidiamkanselamabeberapamenit.Reaksiperubahan
warna yangdijadikaninfikatordalamtitrasi ini adalah:
KI +HCl → KCl + HI
2 HI + 2 HONO → I2 + 2 NO + H2O
I2 + Kanji yod(biru)
Penetapantitikakhirdapatjugaditunjukkandengancampurantropiolindanmetilenblue
sebagaiindikatordalamlarutan.Titikakhirtitrasi jugadapatditentukandenganteknik
potensiometrimenggunakanplatinasebagai indikatorelektrodadansaturatedcalomel elektroda
sebagai elektrodaacuan.Padaberbagai macamindikatoryangdigunakandalamtitrasi nitrimetri ini,
maka dapatdikatakanbahwasetiapindikatortersebutmemiliki keuntungandankerugian.salah
satunyaadalahindikatorluar,dimanakeuntungandari indikatorini adalahterjadinyaperubahan
warna yangjelas,sedangkankerugiannyaadalah:
a. Pelaksanaantidakpraktiskarenakitaharusmenggoreskansetiapkali penambahantitran.
b. Larutan yang dititerharusdidinginkan.
c. Memerlukanreaksi orientasi untukmemperkirakantitikakhirtitrasi.
(http//Scribs.com)
Sumber
DirjenPOM.1979. Farmakope IndonesiaEdisi III.Jakarta:DepartemenKesehatanRI
GholibGanjar,Ibnudan Rohman,Abdul.2009. KimiaFarmasi Analisis.Yogyakarta:Pustakapelajar
Harjadi,W. 1986. IlmuKimiaAnalitikDasar.Jakarta: Gramedia
Rivai,H. 1995. Asas PemeriksaanKimia.Jakarta:UIPress
Wunas,J. Said.1986. AnalisaKimiaFarmasi Kuantitatif.Makassar: UNHAS
(http//pharmaceutical world.blogspot.com)

More Related Content

What's hot

Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanMina Audina
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...guest1fb560
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetrijundizg
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanuus17F
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyKopertis Wilayah I
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)aufia w
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllIkhsan Bz
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesMusrin Salila
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 

What's hot (20)

Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
Redoks Bromometri
Redoks BromometriRedoks Bromometri
Redoks Bromometri
 
Kolorimetri
KolorimetriKolorimetri
Kolorimetri
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 
kompleksometri
kompleksometrikompleksometri
kompleksometri
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 

Similar to KADAR PARASETAMOL

Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawaLaporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawaHaInYoo
 
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfLarasPutri35
 
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakanPPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakandessyratnasari13
 
Titrasi Nitrimetri
Titrasi NitrimetriTitrasi Nitrimetri
Titrasi NitrimetriDinaMaulina7
 
Laporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriLaporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriNisfah Hasik
 
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)chichi mitha
 
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3qlp
 
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi NitrimetriShilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetrishilvianauswatunkhas1
 
Bromatometri dan Bromometri mengenai titrasi
Bromatometri dan Bromometri mengenai titrasiBromatometri dan Bromometri mengenai titrasi
Bromatometri dan Bromometri mengenai titrasidessyratnasari13
 
Diazotasi
DiazotasiDiazotasi
DiazotasiD_DEVRI
 
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptx
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptxPemisahan senyawa identifikasi obat.pptx
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptxpradea1
 
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptxPPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptxssuserd986061
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 

Similar to KADAR PARASETAMOL (20)

Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawaLaporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
 
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
 
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakanPPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
 
Titrasi Nitrimetri
Titrasi NitrimetriTitrasi Nitrimetri
Titrasi Nitrimetri
 
Laporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriLaporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometri
 
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
 
Ali diazotasi
Ali diazotasiAli diazotasi
Ali diazotasi
 
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3
 
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi NitrimetriShilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Bromatometri dan Bromometri mengenai titrasi
Bromatometri dan Bromometri mengenai titrasiBromatometri dan Bromometri mengenai titrasi
Bromatometri dan Bromometri mengenai titrasi
 
Analisis farmasi
Analisis farmasiAnalisis farmasi
Analisis farmasi
 
Diazotasi
DiazotasiDiazotasi
Diazotasi
 
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptx
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptxPemisahan senyawa identifikasi obat.pptx
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptx
 
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptxPPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx
PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx
 
Tujuan
TujuanTujuan
Tujuan
 
Argentometri kelompok 11.pdf
Argentometri kelompok 11.pdfArgentometri kelompok 11.pdf
Argentometri kelompok 11.pdf
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Ebook kimia analisis
Ebook kimia analisisEbook kimia analisis
Ebook kimia analisis
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

KADAR PARASETAMOL

  • 1. Laporan Penentuan kadar senyawa obat dengan metode Nitrimetri TUJUAN  Mengetahui dan memahami prinsip penetapan kadar dengan metoda nitrimetri  Mengetahui dan memahami penerapan metode nitrimetri dalam bidang farmasi  Mampu menetapkan kadar senyawa obat berdasarkan metoda nitrimetri DASAR TEORI Nitrimetri adalah metoda titrasi yang menggunakan NaNO2 sebagai pentiter dalam suasana asam. Pada suasana asam, NaNO2 berubah menjadi HNO2 (asam nitrit) yang akan bereaksi dengan sampel yang dititrasi membentuk garam diazonium (Gandjar et al, 2007). Pembentukan garam diazonium berjalan lambat, oleh karena itu untuk mempercepatnya dapat ditambahkan KBr sebagai katalis (Hamdani, 2013). Zat yang dapat dititrasi dengan nitrimetri adalah zat yang mengandung gugus –NH2 (amin) aromatis primer atau zat lain yang dapat dihidrolisis/direduksi menjadi amin aromatis primer (Setyawati et al, 2010). Paracetamol ( 3 : 37 ) Nama resmi : Acetaminophenum Nama lain : Paaracetamol RM / BM : C8H9NO2 / 151,56 NHCOCH3 Pemerian : Hablur atau hablur serbuk putih, tidak berbau, rasa pahit. Kelarutan :Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol 95 % p, dalam 17 bagian aseton p, dalam 40 Bagian gliserol. Khasiat : Analgetikumantipiretikum. Kegunaan : Sebagai sampel. Persyaratan kadar : Mengandung tidk kurang dari 98 % dan tidak lebih dari 101,0 % C8H9NO2 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. (FI III, 1979).
  • 2. Titrasi nitrimetri merupakan titrasi yang dipergunakan dalam analisa senyawa-senyawa organik, khususnya untuk persenyawaan amina primer. Penetapan kuantitas zat didasari oleh reaksi antara fenil amina primer (aromatic) dengan natrium nitrit dalam suasana asam menbentuk garam diazonium. Reaksi ini dikenal dengan reaksi diazotasi, dengan persamaan yang berlangsung dalam dua tahap seperti dibawah ini : NaNO2 + HCl → NaCl + HNO2 Ar- NH2 + HNO2 + HCl → Ar-N2Cl + H2O (Zulfikar, 2010). Reaksi ini tidak stabil dalam suhu kamar, karena garam diazonium yang terbentu mudah tergedradasi membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen. Sehingga reaksi dilakukan pada suhu dibawah 15oC. Reaksi diazotasi dapat dipercepat dengan panambahan garam kalium bromida (Hamdani, 2013). Reaksi dilakukan dibawah 15 oC, sebab pada suhu yang lebih tinggi garam diazonium akan terurai menjadi fenol dan nitrogen. Reaksi diazonasi dapat dipercepat dengan menambahkan kalium bromida (Hamdani, 2013). Penentuan titik akhir titrasi dapat dilakukan secara : 1. Visual Dengan indikator dalam, dengan tropeolin-OO (5 tetes) dan metilen blue (3 tetes). Indikator dalam adalah indicator yang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, penggunaan indicator dalam mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu : a) Kelebihan :  cara kerja cepat dan praktis  dapat dilakukan pada suhu kamar b) Kekurangan :  penggunaan terbatas hanya untuk beberapa zat saja, untuk beberapa zat lainnya perubahannya tidak jelas. Dengan indicator luar, dengan pasta kanji-KI. Indikator luar diletakkan diluar Erlenmeyer. a) Kelebihan :  untuk beberapa zat lebih tepat dipakai karena perubahan warna lebih jelas b) Kekurangan :  cara kerja tidak praktis
  • 3.  terlalu sering menotol menyebabkan adanya kemungkinan zat terbuang  titrasi harus dilakukan pada suhu dibawah 15oC 2. Elektrometri (potensiometri) Elektroda yang digunakan adalah sepasang elektroda platinum, atau elektroda natrium. Titik akhir ditandai dengan terdepolarisasinya elektroda tersebut sehingga jarum petunjuk pada galvanometer tidak kembali ketempat semula. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nitrimetri : Apabila digunakan indicator luar, suhu harus dibawah 15oC karena bila suhu tinggi garam diazonium akan pecah uap NO hasil tidak akurat, bila menggunakan indicator dalam suhunya tidak harus 15oC tetapi harus tetap dijaga supaya tidak terlalu tinggi. Penetesan NaNO2 dari buret jangan terlalu cepat karena pembentukan garam diazonium memerlukan waktu yang lama. Bila penetesan terlalu cepat HONO belum bereaksi dengan sampel begitu diteteskan dengan indicator luar akan menimbulkan warna biru langsung, maka hasil tidak akurat. pH harus asam karena apabila keasaman kurang maka titik akhir titrasi tidak jelas dan garam diazonium yang terbentuk tidak sempurna karena garam diazonium tidak stabil pada suasana netral atau basa pemakaian KBr boleh dilakukan ataupun tidak, tetapi apabila tidak ditambahkan KBr suhu harus dibawah 15oC bila menggunakan indicator luar, hati-hati pada reaksi titik akhir palsu. Prinsip Titrasi Nitrimetri Prinsipnya adalah reaksi diazotasi : 1. Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer (amin aromatic sekuder dan gugus nitro aromatic); 2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder; 3. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan 4. Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam. 1. III. Alat dan Bahan Alat yang digunakan Bahan yang digunakan 1. Lumpang dan alu 2. Kertas timbang 3. Spatula 4. Labu Erlenmeyer 100, 250 mL 5. Gelas kimia 250mL 1. Tablet Parasetamol 2. Parasetamol Standar 3. Asam sulfanilat 4. Larutan NaNO2 0,1 M 5. Aquades
  • 4. 6. Kondensor 7. Neraca analitik 8. Penangas air 9. Buret 10. Pipet tetes 6. Ammonia 25% 7. Larutan HCl pekat 8. KBr padat 9. Indikator metilen blue 0,1% 10. Indicator Tropeolin-OO 0,1% Prosedur Praktikum (DOWNLOAD FILE LAPORAN DIBAWAH) Data dan Perhitungan 1. Pembakuan larutan natrium nitrit terhadap asam sulfanilat Berat asam sulfanilat (gram) Volume NaNO2 yang digunakan (mL) 0,1747 11,25 0,1730 11,20 Rata – rata 0,1738 11,225  Perhitungan konsentrasi asam sulfanilat : Dik. : BE asam sulfonilat : 173,0 Nasam sulfanilat = 0,0335 N  Perhitungan konsentrasi natrium nitrit Vsulfanilat x N sulfanilat = V NaNO2 x N NaNO2 30 mL x 0,0335 N = 11,225 mL x NNaNO2 NNaNO2 = 0,0895 N 2. Penentuan kadar parasetamol a. Pada parasetamol standar Berat parasetamol standar (gram) Volume NaNO2 yang digunakan (mL) 0,6030 16,4 0,6004 16,7 Rata – rata : 0,6017 16,55
  • 5. PERHITUNGAN LIHAT DI FILE DOWNLOAD DI BAWAH b. Pada obat tablet Berat sampel parasetamol (gram) Volume NaNO2 yang digunakan (mL) 0,6006 7,75 0,6004 7,65 Rata – rata : 0,6005 7,7 PERHITUNGAN LIHAT DI FILE DOWNLOAD DI BAWAH VI. Pembahasan Pada praktikum ini dilakukan penetapan kadar paracetamol dengan menggunakan metode titrimetri berdasarkan reaksi diazotasi. Metode titrasi diazotasi disebut juga nitritometri yakni metode penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit. Titrasi diazotasi didasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugusan amino aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam. Hal ini dilakukan karena asam nitrit sangat tidak stabil. Asam nitrit sangat mudah teroksidasi menjadi asam nitrat oleh udara. Pembakuan larutan natrium nitrit terhadap asam sulfanilat Natrium nitrit (sebagai larutan sekunder) sebelum digunakan untuk penentuan kadar parasetamol, harus dilakukan pembakuan terlebih dahulu dengan asam sulfanilat (larutan primer). Percobaan ini dilakukan pada suhu kurang dari 15oC, hal ini dilakukan karena asam nitrit yang diperoleh dari reaksi natrium nitrit dengan asam klorida tidak stabil dan mudah terurai dalam suhu kamar. Selain itu, garam diazonium yang terbentuk pun tidak stabil. Ketidakstabilan ini dikarenakan garam diazonium yang terbentuk mudah terdegradasi membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen. Sehingga reaksi dilakukan pada suhu dibawah 15 oC. Reaksi diazotasi dapat dipercepat dengan panambahan garam kalium bromida. Indikator yang digunakan adalah jenis indikator dalam, yaitu indikator tropeolin OO dan metilen biru. Tropeolin OO merupakan indicator asam-basa yang berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna kuning bila dioksidasi oleh adanya kelebihan asam nitrit, sedangkan metilen biru sebagai pengkontras warna sehingga pada titik akhir titrasi akan terjadi perubahan dari ungu menjadi biru sampai hijau. Metilen blue harus di tambahkan karena titik akhir dari indikator Tropeolin OO ini transparan sehingga harus ditabahkan pengontras warna. Dalam nitrimetri, BE suatu senyawa sama dengan BM nya karena 1 mol senyawa bereaksi dengan 1 mol asam nitrit dan menghasilkan 1 mol garam diazonium. Dari hasil perhitungan, maka didapat konsentrasi NaNO2 adalah 0,0895 N. Penentuan kadar parasetamol
  • 6. Pada penentuan kadar parasetamol, kami menggunakan parasetamol standar dan obat parasetamol. Parasetamol dilarutkan dengan larutan HCl dalam air (1:2) untuk membentuk suasana asam dan sebagai penghidrolisis amina sekunder menjadi amina primer. Kemudian dilakukan proses refluks selama 30 menit dengan tujuan mempercepat terjadinya reaksi. Parasetamol adalah senyawa yang memiliki gugus fenol, sehingga dalam perlakuannya, titrasi ini dilakukan pada suhu rendah (kurang dari 15oC) demi mencegah terbentuknya fenol dan gas nitrogen dari hasil reaksi asam nitrit dengan parasetamol. KBr ditambahkan sebagai katalisator dan stabilisator yang bekerja dengan memperkecil energi aktivasi sehingga reaksi akan berlangsung lebih cepat. Indikator yang digunakan adalah jenis indikator dalam, yaitu tropeolin OO dan metilen biru. Dari hasil perhitungan, didapatkan kadar parasetamol standar adalah 37,41% dan kadar parasetamol pada obat tablet adalah 17,44%. Standar memiliki kadar yang lebih tinggi dibandingkan sampel obat. Namun kadar yang terukur pada sampel obat hanya 17,44%. padahal pada kemasan tertera kadar parasetamol sebesar 500mg/600mg obat. Ini berarti kadar parasetamol obat tersebut sebesar 83,33%. Terjadi begitu besar selisih pengukuran antara pengukuran secara nitrimetri dengan pengukuran yang dilakukan di industri farmasi terhadap obat tersebut. Perbedaan tersebut tentunya diakibatkan kesalahan manusia akibat kesalahan deteksi titik akhir titrasi. Karena titik akhir titrasi tersebut tidak begitu jelas seperti titrasi asam basa pada umumnya. Sehingga perlu dilakukan ketelitian dan pengalaman yang lebih untuk menentukan kadar obat secara nitrimetri. VII. Kesimpulan 1. Kadar parasetamol standar adalah 37,41% 2. Kadar parasetamol pada obat tablet adalah 17,44% Daftar Pustaka http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan- analisis/titrasi-nitrimetri/ http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/laporan-praktikum-analisis- kadar.html http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/laporan-praktikum-analisis- kadar.html#ixzz2jL9HV2lb Software British Pharmacopeia 2013
  • 7. Titrasi nitrimetri merupakan titrasi yang dipergunakan dalam analisa senyawa-senyawa organik, khususnya untuk persenyawaan amina primer. Penetapan kuantitas zat didasari oleh reaksi antara fenil amina primer (aromatic) dengan natrium nitrit dalam suasana asam menbentuk garam diazonium. Reaksi ini dikenal dengan reaksi diazotasi, dengan persamaan yang berlangsung dalam dua tahap seperti dibawah ini : NaNO2 + HCl → NaCl + HONO Ar- NH2 + HONO + HCl → Ar-N2Cl + H2O Reaksi ini tidak stabil dalam suhu kamar, karena garam diazonium yang terbentu mudah tergedradasi membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen. Sehingga reaksi dilakukan pada suhu dibawah 15oC. Reaksi diazotasi dapat dipercepat dengan panambahan garam kalium bromida. Reaksi dilakukan dibawah 15 oC, sebab pada suhu yang lebih tinggi garam diazonium akan terurai menjadi fenol dan nitrogen. Reaksi diazonasi dapat dipercepat dengan menambahkan kalium bromida. Titik ekivalensi atau titik akhir titrasi ditunjukan oleh perubahan warna dari pasta kanji iodide atau kertas iodida sebagai indicator luar. Kelebihan asam nitrit terjadi karena senyawa fenil sudah bereaksi seluruhnya, kelebihan ini dapat berekasi dengan yodida yang ada dalam pasta kanji atas kertas, reaksi ini akan mengubah yodida menjadi iodine diikuti dengan perubahan warna menjadi biru. Kejadian ini dapat ditunjukkan setelah larutan didiamkan selama beberapa menit. Reaksi perubahan warna yang dijadikan infikator dalam titrasi ini adalah : KI +HCl → KCl + HI 2 HI + 2 HONO → I2 + 2 NO + H2O I2 + Kanji yod (biru) Penetapan titik akhir dapat juga ditunjukkan dengan campuran tropiolin dan metilen blue sebagai indikator dalam larutan. Titik akhir titrasi juga dapat ditentukan dengan teknik potensiometri menggunakan platina sebagai indikator elektroda dan saturated calomel elektroda sebagai elektroda acuan. Nitrimetri adalah metoda titrasi yang menggunakan NaNO2 sebagai pentiter dalam suasana asam. Pada suasana asam, NaNO2 berubah menjadi HNO2 (asam nitrit) yang akan bereaksi dengan sampel yang dititrasi membentuk garam diazonium. Pembentukan garam diazonium berjalan lambat, oleh karena itu untuk mempercepatnya dapat ditambahkan KBr sebagai katalis. Zat yang dapat dititrasi dengan nitrimetri adalah zat yang mengandung gugus –NH2 (amin) aromatis primer atau zat lain yang dapat dihidrolisis/direduksi menjadi amin aromatis primer. Penentuan titik akhir titrasi dapat dilakukan secara:
  • 8. 1. Visual Dengan indicator dalam, dengan tropeolin oo (5 tetes) dan metilen blue (3 tetes). Indikator dalam adalah indicator yang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, penggunaan indicator dalam mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu : Kelebihan :  cara kerja cepat dan praktis  dapat dilakukan pada suhu kamar Kekurangan :  penggunaan terbatas hanya untuk beberapa zat saja, untuk beberapa zat lainnyaperubahannya tidak jelas Dengan indicator luar, dengan pasta kanji-KI. Indikator luar diletakkan diluar Erlenmeyer. Kelebihan :  untuk beberapa zat lebih tepat dipakai karena perubahan warna lebih jelas Kekurangan :  cara kerja tidak praktis  terlalu sering menotol menyebabkan adanya kemungkinan zat terbuang  titrasi harus dilakukan pada suhu dibawah 15oC 2. Elektrometri (potensiometri) Elektroda yang digunakan adalah sepasang elektroda platinum, atau elektroda natrium. Titik akhir ditandai dengan terdepolarisasinya elektroda tersebut sehingga jarum petunjuk pada galvanometer tidak kembali ketempat semula. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nitrimetri : 1. apabila digunakan indicator luar, suhu harus dibawah 15oC karena bila suhu tinggi garam diazonium akan pecah uap NO hasil tidak akurat, bila menggunakan indicator dalam suhunya tidak harus 15oC tetapi harus tetap dijaga supaya tidak terlalu tinggi. 2. penetesan NaNO2 dari buret jangan terlalu cepat karena pembentukan garam diazonium memerlukan waktu yang lama. Bila penetesan terlalu cepat HONO belum bereaksi dengan sampel begitu diteteskan dengan indicator luar akan menimbulkan warna biru langsung, maka hasil tidak akurat.
  • 9. 3. pH harus asam karena apabila keasaman kurang maka titik akhir titrasi tidak jelas dan garam diazonium yang terbentuk tidak sempurna karena garam diazonium tidak stabil pada suasana netral atau basa 4. pemakaian KBr boleh dilakukan ataupun tidak, tetapi apabila tidak ditambahkan KBr suhu harus dibawah 15oC 5. bila menggunakan indicator luar, hati-hati pada reaksi titik akhir palsu. Titik akhir dicapai bila saat digoreskan pada pasta kanji-KI langsung terbentuk warna biru. bila lama-kelamaan pasta-kanji-KI menjadi biru bukan titik akhir, hal ini bisa terjadi karena oksidasi udara atau garam diazonium yang bereaksi dengan KI TITRASINITRIMETRI Titrasi nitrimetri merupakantitrasi yangdipergunakandalamanalisasenyawa-senyawa organik,khususnyauntukpersenyawaanaminaprimer.Penetapankuantitaszatdidasari olehreaksi antara fenil aminaprimer(aromatic) dengannatriumnitritdalamsuasanaasammenbentukgaram diazonium.Reaksi inidikenal denganreaksi diazotasi,denganpersamaanyang berlangsungdalam dua tahapseperti dibawahini : NaNO2 + HCl → NaCl + HONO Ar- NH2 + HONO+ HCl → Ar-N2Cl +H2O Reaksi ini tidakstabil dalamsuhukamar,karenagaram diazoniumyangterbentumudah tergedradasi membentuksenyawafenol dangasnitrogen.Sehinggareaksi dilakukanpadasuhu dibawah15o C. Reaksi diazotasi dapatdipercepatdenganpanambahangaramkaliumbromida. Reaksi dilakukandibawah15 o C,sebabpada suhuyang lebihtinggi garamdiazoniumakan terurai menjadi fenoldannitrogen.Reaksidiazonasidapatdipercepatdenganmenambahkankalium bromida. Prinsipnyaadalahreaksi diazotasi : 1. Pembentukangaramdiazoniumdari gugusaminaromaticprimer(aminaromatic sekuder dan gugus nitro aromatic). 2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder. 3. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan 4. Pemasukangugusnitroyangjarangterjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam. Contoh zat yang memiliki gugu amin aromatic primer misalnya benzokain, sulfa; yang mempunyai gugusaminalifatis misalnyaNa siklamat, yang memiliki gugus hidrazida misalnya INH,
  • 10. yang memiliki gugu amin aromatis sekunder adalah parasetamol, fenasetin, dan yang memiliki gugus nitroaromatik adalah kloramfenikol. Dalamnitrimetri,beratekivalensuatusenyawasamadenganberat molekulnya karena 1 mol senyawa bereaksi dengan 1 mol asam nitrit dan menghasilkan 1 mol garam diazonium. Dengan alasan ini pula, untuk nitrimetri, konsentrasi larutan baku sering dinyatakan dengan molitas (M) karena maloritasnya sama dengan normalitasnya. Titikekivalensi atautitikakhirtitrasi ditunjukanolehperubahanwarnadari pasta kanji iodide atau kertas iodida sebagai indicator luar. Kelebihan asam nitrit terjadi karena senyawa fenil sudah bereaksi seluruhnya, kelebihan ini dapat berekasi dengan yodida yang ada dalam pasta kanji atas kertas, reaksi ini akan mengubah yodida menjadi iodine diikuti dengan perubahan warna menjadi biru. Kejadian ini dapat ditunjukkan setelah larutan didiamkan selama beberapa menit. Reaksi perubahan warna yang dijadikan infikator dalam titrasi ini adalah : KI +HCl → KCl + HI 2HI + 2HONO → I2 + 2NO + H2O I2 + Kanji yod→ (biru) Penetapantitikakhirdapatjugaditunjukkandengancampurantropiolindanmetilenblue sebagai indikatordalamlarutan.Titikakhirtitrasi jugadapatditentukandenganteknikpotensiometri menggunakanplatinasebagai indikatorelektrodadansaturatedcalomel elektrodasebagai elektroda acuan. Titikakhirtitrasi tercapai apabilapadapenggoresanlarutanyangdititrasi padapastakanji- iodidaataukertaskanji-iodidaakanterbentukwarnabirusegerasebabwarnabirujugaterbentuk beberapasaatsetelahdibiarkandi udara.Hal ini disebabkankarenaoksidasi iodideolehudara(O2) menurutreaksi : 4KI + 4HCI + O2 → 2H2O + 212 + 4KCI I2 Kanji → kanji iod (biru) NITRIMETRI
  • 11. A. PEMBAHASAN Nitrimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan baku NaNO2. Metoda ini didasarkan atas reaksi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit dalam suasana asam, membentuk garam diazonium. Karena asam nitrit sendiri tidak stabil (3HNO3 → H2O + 2NO + HNO3), maka digunakan garamnya : Natrium nitrit (NaNO2). Untuk membuat suasana asam umumnya digunakan asam klorida. Reaksi diazotasi dapat dituliskan : NaNO2 + HCl → NaCl + HNO2 C6H2 – NH2 + HNO2 + HCl → C6H2 – N2Cl + H2O Guna HCl dalam penentuan kadar sulfat : 1. Untuk membuat suasana asam 2. Untuk melarutkan Sulfatnya 3. Untuk membentuk asam nitrit Nitritometri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit. Nitritometri disebut juga dengan metode titrasi diazotasi. Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan kadarnya dengan metode nitritometri diantaranya adalah penisilin dan sulfamerazin. Penetapan kadar senyawa ini dilakukan untuk mengetahui kemurnian zat tersebut dalam satu sample. Dalam nitrimetri, berat ekivalen suatu senyawa sama dengan berat molekulnya karena 1 mol senyawa bereaksi dengan 1 mol asam nitrit dan menghasilkan 1 mol garam diazonium. Dengan alasan ini pula, untuk nitrimetri, konsentrasi larutan baku sering dinyatakan dengan molitas (M) karena maloritasnya sama dengan normalitasnya. Prinsip Titrasi nitrimetri adalah reaksi diazotasi, : 1. Pembrtukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer (amin aromatic sekuder dan gugus nitro aromatik) 2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder 3. Pembentukan senyawa azi dari gugus hidrazida dan 4. Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam. Reaksi diazotasi telah digunakan secara umum untuk penetapan gugusan amino aromatis dalam industri zat warna dan dapat dipakai untuk penetapan sulfanilamida dan semua senyawa- senyawa yang mengandung gugus amino aromatisan metode nitritometri antara lain sulfamerazin, sulfadiazine, sulfanilamide. Tirtasi diazotasi dapat digunakan untuk : 1. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mempunyai gugus amin aromatis primer bebas seperti selfamilamid.
  • 12. 2. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mana gugus amin aromatic terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol, ftalil sulfatiazol dan parasetamol. Pada penetapan kadar senyawa yang mempunyai gugus aromatic yang terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol harus dihidrolisis lebih dahulu sehingga diperoleh gugus amin aromatis bebas untuk selanjutnya bereaksi dengan natrium nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium. 3. Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus nitro aromatis seperti kloramfenikol. Senyawa-senyawa nitro aromatis dapat ditetapkan kadarnya secara nitrimetri setelah direduksi terlebih dahulu untuk menghasilkan senyawa amin aromatis primer. Kloramfenikol yang mepunyai gugus nitro aromatis direduksi terlebih dahulu dengan Zn/HCI untuk menghasilkan senyawa amin aromatis primer yang bebas yang selanjutnya bereaksi dengan asam nitric untuk membentuk garam diazonium. Dengan syarat-syarat tertentu reaksi tersebut bersifat kuantitatif sehingga dapat digunakan sebagai dasar penetapan kadar senyawa – senyawa yang mengandung gugus amina aromatik primer bebas atau yang dapat menghasilkan gugus tersebut. Persyaratan tersebut antara lain : 1. Suhu Suhu harus rendah, secara teoritis suhu harus dibawah 15ºC. Sebab pada suhu yang lebih tinggi maka : a. Senyawa diazonium tidak setabil dan akan terhidrolisa menghasilkan fenol dan gas nitrogen b. Pada suhu kamar asam nitrit akan lebih cepat terurai sehingga reaksinya tidak stiokiometri Walaupun demikian ternyata titrasi pada suhu kamar memberikan hasil yang tidak berbeda bila dibandingkan dengan suhu yang lebih rendah, asalkan titrasi dilakukan perlahan-lahan. Selain dari pada itu, untuk mempercepatkeadaan diazotasi sering digunakan garam kalium bromida (KBr). Kalium bromida juga dapat berfungsi sebagai stabilisator. 2. Keasaman Titrasi ini berlangsung pada PH + 2, hal ini dibutuhkan untuk : a. Mengubah NaNO2 menjadi HNO₂‾ b. Pembentukan garam diazonium 3. Kecepatan reaksi Reaksi diazotasi berlangsung lambat sekali, sehingga agar reaksi sempurna maka titrasi harus dilakukan perlahan-lahan dan dengan pengocokan yang kuat. Frekuensi tetesan pada awal titrasi kira- kira 1 ml/menit, lalu menjelang titik-titik akhir menjadi 2 tetes/menit.
  • 13. B. PENETAPAN TITIK AKHIR TITRASI T.a.t dapat diketahui dengan menggunakan indikator dalam, indilator luar ataupun secara potensiometrik. Penentuan titik akhir titrasi dapat dilakukan secara : 1. Dengan Indikator Dalam (visual) Dengan indicator dalam, dengan tropeolin 00 (5 tetes) dan metilen blue (3 tetes). Pada titik akhir titrasi terjadi perubahan warna dari merah violet menjadi biru sampai biru hijau. Terjadinya perubahan ini disebabkan karena kelebihan HNO2 akan menoksidasi tropeolin OO menjadi senyawa yang tidak berwarna, sedangkan biru metil tidak mengalami perubahab sehingga yang nampak hanya warna biru metil. Sebelum titik ekivalen warna yang nampak adalah gabungan antara biru metil (biru) dengan tropeolin OO yaitu violet. Indikator dalam adalah indicator yang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, penggunaan indicator dalam mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu : Kelebihan : a. cara kerja cepat dan praktis b. dapat dilakukan pada suhu kamar Kekurangan : a. Penggunaan terbatas hanya untuk beberapa zat saja, untuk beberapa zat lainnya perubahannya tidak jelas. b. Perubahan warna yang terjadi pada t.a.t berbeda – beda untuk sampel yang berbeda. 2. Dengan Indikator Luar Sebagai indikator luar, digunakan pasta kanji iodida atau kertas kanji iodida. Setelah tercapai titik ekivalen, kelebihan asam nitrit akan mengoksidasi ion iodida menjadi I2 yang dengan amilum akan bereaksi menjadi Iod amilum yang berwarna biru. Dengan indicator luar, dengan pasta kanji-KI. Indikator luar diletakkan diluar Erlenmeyer. Kelebihan : untuk beberapa zat lebih tepat dipakai karena perubahan warna lebih jelas Kekurangan : a. cara kerja tidak praktis b. terlalu sering menotol menyebabkan adanya kemungkinan zat terbuang
  • 14. c. titrasi harus dilakukan pada suhu dibawah 15ºC d. Harus diketahui jumlah volume titran yang dibutuhkan. Kalau tidak, titrasi akan berlangsung sangat lama yang berarti makin banyak larutan yang dititrasi yang hilang (karena digoreskan pada pasta kanji iodida untuk mengetahui t.a.t.) 3. Potensiometri (elektrometri) Metoda yang baik untuk menetapkan t.a.t nitrimetri adalah secara potensiometrik, dengan menggunakan elektroda platina yang yang dicelupkan kedalam larutan titrat. Pada saat tecapai titik akhir, akibat adanya asam nitrit yang bebas akan terjadi depolarisai elektroda sehingga terjadi perubahan – perubahan arus yang mendadak diamati pada galvanometer. C. PENGGUNAAN LARUTAN BAKU NATRIUM NITRIT Pada titrasi nitrimetri reaksi antara zat yang dititrasi dengan penitrasi (titran) merupakan reaksi molekuler (bukan reaksi ion) dan satu mol NaNO2 setara dengan satu mol zat yang dititrasi. Dengan demikian apabila zat A dapat dititrasi dengan larutan baku NaNO2 maka : 1 ml 0,1 M NaNO2 ∞ BM zat A/10 mg. Penggunaan larutan baku NaNO2 : 1. Penetapan kadar natrium amino sulfat. Jika garam ini dihitung terhadap anhidratnya, maka : 1ml 0,1M NaNO2 ∞ 17,52 mg C7H6NNaO3. 2. Penetapan kadar Kloramfenikol Cara penetapan kadar senyawa ini berdasarkan adanya gugus nitro aromatik yang dapat diubah menjadi gugus amina aromatik dengan carahidrogenasi. selanjutnya senyawa amina aromatik yang terjadi ditetapkan secara nitrimetri. D. HAL-HAL YANG PERLUDIPERHATIKAN DALAM NITRIMETRI Penetesan NaNO2 dari buret jangan terlalu cepat karena pembentukan garam diazonium memerlukan waktu yang lama. Bila penetesan terlalu cepat HNO3 belum bereaksi dengan sampel begitu diteteskan dengan indicator luar akan menimbulkan warna biru langsung, maka hasil tidak akurat.
  • 15. pH harus asam karena apabila keasaman kurang maka titik akhir titrasi tidak jelas dan garam diazonium yang terbentuk tidak sempurna karena garam diazonium tidak stabil pada suasana netral atau basa. Pemakaian KBr boleh dilakukan ataupun tidak, tetapi apabila tidak ditambahkan KBr suhu harus dibawah 15ºC. Bila menggunakan indicator luar, hati-hati pada reaksi titik akhir palsu. Titik akhir dicapai bila saat digoreskan pada pasta kanji-KI langsung terbentuk warna biru. bila lama-kelamaan pasta- kanji-KI menjadi biru bukan titik akhir, hal ini bisa terjadi karena oksidasi udara atau garam diazonium yang bereaksi dengan K. Reaksi dilakukan dibawah 15ºC, sebab pada suhu yang lebih tinggi garam diazonium akan terurai menjadi fenol dan nitrogen. Reaksi diazonasi dapat dipercepat dengan menambahkan kalium bromida. titrasi nitrimetri Latar Belakang Seorangfarmasisdituntununtukmenguasasi berbagaimetodeyangdigunakanuntuk menetapkankadar maupunpembakuansuatubahanataumenganalisissenyawaobatsalahsatunya adalahdengantitrasi nitrimetri yangtermasukkedalamtitrasi volumetric.Nitrimetri umumnya digunakansebagai penentuansebagianbesarobatsulfonamidadanobat-obatlainsesui penggunaannya. Nitritometrimerupakanpenetapankadarsecarakuantitatif denganmenggunakanlarutan bakunatriumnitrit..Nitritometri disebutjugadenganmetode titrasidiazotasi.Senyawa-senyawa yang dapatditentukankadarnyadenganmetode nitritometridiantaranyaadalahpenisilindan sulfamerazin.Penetapankadarsenyawaini dilakukanuntukmengetahuikemurnianzattersebut dalamsatu sample. Reaksi diazotasi telahdigunakansecaraumumuntukpenetapangugusanaminoaromatis dalamindustri zatwarna dan dapatdipakai untukpenetapansulfanilamidadansemuasenyawa- senyawayangmengandunggugusaminoaromatis. an metode nitritometri antaralainsulfamerazin,sulfadiazine,sulfanilamide.Senyawa-senyawaini dalamfarmasi sangat bermanfaatseperti sulfanilamidesebagai antimikroba.Melihatkegunaannya tersebut,makapercobaanini perludilakukan. TujuanTitrasi Nitrimetri adalahuntukMemperolehmolaritaslarutanbakuNaNO2-,serta Menetapkankadarzat dalamsampel secaranitrimetri.- Analisistitrimetriadalahpemeriksaanataupenentuansesuatubahandenganteliti.Analisisini dapat dibagi menjadi 2bagian yaituanalisiskuantitatif dananalisiskulitatif.Analisiskulitatif adalah pemeriksaansesuatuberdasarkankomposisi ataukualitas,sedangkananalisisi kuantitatifadalah pemeriksaanberdasarkanjumlahnyaataukuantitinya.Padasaat ini yang dibahashanyalahanalisis
  • 16. kuantitatif.Salahsatucara analisiskuntitatif adalahtitirimetri,yaituanalisispenentuankonsentrasi denganmengukurvolume larutanyangakanditentukankonsentrasinyadenganvolume larutanyang telahdiketahui konsentrasinyadenganteliti atauanalisisyangberdasarkanpadareaksi kimia.Reaksi pada penentuanini harusberlangsungsecarakuantitatif. Jenisreaksi yangterjadi padatitrimetri ini dapatdibagi menjadi2bagianyaitu: 1. reaksi yang tidakmengalami perubahanbilanganoksidasiataureaksi yangtidakterjadi transfer/perpindahanelektron; 2. reaksi yang mengalami perubahanbilanganoksidasiataureaksi yangterjadi transfer/ perpindahanelektron. Padasaat ini yangakan dipelajariadalahreaksi yangtidakmengalamiperubahanbilangan oksidasi,karenadasaryangdipelajari barusampai tahapini.Reaksi yangtidakmengalamiperubahan bilanganoksidasi meliputi (1)reaksipenetralan(asam-basa),reaksi pembentukanendapan,reaksi pembentukankompleks.Untukkegiatan inireaksi yangdibahashanyalahreaksiasam-basakarena dasar-dasarmengenai teori ini sudahdiperolehyaituteori asam-basa,sifat-sifatunsurgolongan IA(1),IIA(2),IVA(16),IIVA(17),larutan,dankonsentrasi larutan.Reaksiasambasaadalahreaksi yang terjadi antaralarutan asamdenganlarutanbasa, hasil reaksi ini dapatbersifatnetral disebutjuga reaksi penetralan,asam,danbasatergantungpadalarutanyang direaksikan.Larutanyang direaksikanini salahsatunyadisebutlarutanbaku. Titrasi redoksbanyakdigunakandalampemeriksaankimiakarenaberbagai zatorganikdan zat anorganikdapatditentukandengancaraini.Namundemikianagartirasi redoksini berhasil denganbaik,makapersyaratanberikutharusdipenuhi(1) : Salahsatu metode yangtermasukdalamtitrasi redoksadalahdiazotasi (nitritometri).Titrasi diazotasi berdasarkanpadapembentukangaramdiazoniumdari gugusamin aromatisbebasyang direaksikandenganasamnitrit,dimanaasamnitritini diperolehdengan caramereaksikannatrium nitritdengansuatuasam (2:114). 1.2. TujuanPercobaan Untuk mengetahui caraanalisis/penetapankadarzat/obat dalamsediaanfarmasi dengan menggunakanmetode nitrimetri. 1.3. PrinsipPercobaan Berdasarkanreaksi pembentukangaramdiazoniumantaraNaNO2denganasam sulfanilat.
  • 17. Titrasi diazotasi ini sangatsederhanadansangatbergunauntukmenetapkankadarsenyawa- senyawaantibiotiksulfonamidadanjugasenyawa-senyawaanestetikalokal golonganasamamino benzoat.Metode titrasi diazotasi disebutjuganitrimetri yakni metode penetapankadarsecara kuantitatif denganmenggunakanlarutanbakuNaNO3.Metode ini didasarkanpadareaksi diazotasi yak ni reaksi antara aminaaromatikprimerdenganasamnitritdalamsuasanaasam membentuk garam diazonium. Dalamnitrimetri,BEsuatusenyawasamadenganBM nya karena1 mol senyawabereaksidengan1 mol asam nitritdanmenghasilkan1mol garam diazonium.Denganalasanini pula,untuknitrimetri, konsentrasi larutanbakuseringdinyatakandenganM( molaritas) karenamolaritasnyasama dengannormalitasnya.Padatitrasi diazotasi,penentuantitikakhirtitrasi dapatmenggunakan indikatorluar,indikatordalamdansecarapotensiometri. · IndikatorLuar Indikatorluaryangdigunakanadalahpasta kanji-iodidaataudapatpulamenggunakankertaskanji- iodida,ketikalarutandigoreskanpadapasta/kertas,adanyakelebihanasamnitritakanmengoksidasi iodidamenjadi iodiumdandenganadanyakanji/amilumakan menghasilkanwarnabirusegera. Indikatorkanji-iodidaini pekaterhadapkelebihan0,05-0,10 ml natriumnitritdalam200 ml larutan. Reaksi yangterjadi dapatdituliskansbb: Titikakhirtitrasi tercapai apabilapadapenggoresanlarutanyang dititrasi padapastakanji-iodida atau kertaskanji iodidaakanterbentukwarnabirusebabwarnabirujugaterbentukbeberapasaat setelahdibiarkandiudara.Hal ini disebabkankarenaoksidasi iodidaolehudara(O2) menurutreaksi :
  • 18. Untuk meyakinkanapakahbenar-benarsudahterjadi titikakhirtitrasi,makapengujiansepertidiatas dilakukanlagi setelahduamenit.(IbnudanAbdul,2007 : 161-165) Titrasi redoksbanyakdigunakandalampemeriksaankimiakarenabeebagaizatorganikdanzat anorganikdapatditentukandengancaraini.Namundemikianagartitrasi redoksini berhasil dengan baik,maka persyaratanberikutharusdipenuhi : 1. Harus tersediapasangansistemredoksyangsesuai sehinggaterjadi pertukaranelektronsecara stokhiometri. 2. Reaksi redoksharusberjalancukupcepatdanberlangsungsecaraterukur(kesempurnaan 99%). Harus tersediacarapenentuantitikakhiryangsesuai.(Rivai,1995 : 346) Salahsatu metode yangtermasukdalamtitrasi redoksadalahdiazotasi (nitritometri).Titrasi diazotasi berdasarkanpadapembentukangaramdiazoniumdari gugusaminaromatisbebasyang direaksikandenganasamnitrit,dimanaasamnitritini diperolehdengancaramereaksikannatrium nitritdengansuatuasam. Hal-hal yangperludiperhatikanpadareaksi diazotasi: 1. Suhu Titrasi diazotasi sebaiknyadilakukanpadasuhurendah,lebihkecil dari 15°Ckarenaasam nitrityang terbentukdari reaksi natriumnitritdenganasamtidakstabil danmudahterurai,dangaram diazoniumyangterbentukpadahasil titrasi jugatidakstabil. 2. Kecepatanreaksi Reaksi titrasi aminaromatispadareaksi diazotasi barjalanagaklambat,titrasi sebaiknyadilakukan secra perlahan-lahan,danreaksi diazotasidapatdikatalisadenganpenambahannatriumdankalium bromidasebagai katalisator.(Wunas,1986 :115) Sudahkita lihatbahwadalamtitrasi redoksadadua jenisindikator,indikatorkhususyangbereaksi dengansalahsatu komponenyangbereaksi,danindikatoroksidasireduksiyangsebenarnyatidak tergantungdari salahsatu zat, tetapi hanyapadapotensial larutanselamatitrasi.Pemilihanindikator yang cocokditentukanolehkekuatanoksidasititrandantitrat,denganperkataanlain,potensial titik ekivalentitrasitersebut.Bilapotensialperalihanindikator tergantungdari pH,maka jugaharus diusahakanagarpH tidakberubahselamatitrasi berlangsung.(Harjadi,1986 : 227) Dalamtitrasi diazotasi,digunakanduamacamindikator,yaituindikatordalamdanindikatorluar. Sebagai indikatordalamdigunakancampuranindikatortropeolinoodanmetilenbiru,yang mengalami perubahanwarnadari ungumenjadi birukehijauan.Sedangkanuntukindikatorluarnya digunakankertaskanji iodida.(Wunas,1986 : 116) · IndikatorDalam
  • 19. Indikatordalamterdiri atascampurantropeolinOOdanmetilenbiru.TropeolinOOmerupakan indicatorasam-basayangberwarnamerahdalamsuasanaasam dan berwarnakuningbiladioksidari olehadanyakelebihanasamnitrit,sedangkanmetilenbirusebagaipengkontraswarnasehingga pada titikakhirtitrasi akanterjadi perubahandari ungumenjadi birusampai hijautergantung senyawayangdititrasi. Pemakaiankeduaindicatorini ternyatamemiliki kekuarangan.Padaindikatorluarharusdikerahui duluperkiraanjumlahtitranyangdiperlukan,sebabkalautidaktahuperkiraanjumlahtitrayang dibutuhkan,makaseringmelakukanpengujianapakahsudahtercapai titikakhirtitrasi ataubelum. Di sampingitu,kalauseringmelakukanpengujian,dikhawatirkanakanbanyaklarutanyangdititrasi (sampel) yanghilangpadasaatpengujiantitikakhirsementaraitupadapemakaianindicatordalam walaupunpelaksanaannyamudahtetapi seringkali untukmengatasi hal ini,makadigunakanmetode pengamatantitikakhirsecarapotensiomerti. a. Metode Potensiometri Metode yangbaik untukpenetapantitikakhirnitrimetri adalahmetodepotensiometridengan menggunakanelectrode kolomelplatinayangdicelupkanke dalamtitrat.Padasaattitikakhirtitrasi (adanyakelebihanasamnitrit),akanterjadi depolarisasi elektodasehinggaakanterjadi perubahan arus yang sangattajam sekitar+0,80 Voltsampai +0,90 Volt.Metode ini sangatcocokuntuksampel dalambentuksediaansirupyangberwarna. Tirtasi diazotasi dapatdigunakanuntuk: a) Penetapankadarsenyawa-senyawayangmempunyaigugusaminaromatisprimerbebas seperti sulfanilamid. b) Penetapankadarsenyawa-senyawayangmanagugusaminaromatic terikatdenganguguslain seperti suksinil sulfatiazol,ftalil sulfatiazol danparasetamol.Padapenetapankadarsenyawayang mempunyai gugusaromaticyangterikatdenganguguslainseperti suksinil sulfatiazol harus dihidrolisislebihdahulusehinggadiperolehgugusaminaromatisbebasuntukselanjutnyabereaksi dengannatriumnitritdalamsuasanaasam membentuk garamdiazonium.Reaksiyangterjadi pada analisissuksinil sulfatiazol. c) Senyawa-senyawayangmempunyai gugusnitroaromatissepertikloramfenikol.Senyawa- senyawanitroaromatisdapatditetapkankadarnyasecaranitrimetri setelahdireduksi terlebih dahuluuntukmenghasilkansenyawaaminaromatisprimer.Kloramfenikolyangmepunyai gugus nitroaromatisdireduksi terlebihdahuludenganZn/HCIuntukmenghasilkansenyawaaminaromatis primeryangbebasyang selanjutnyabereaksidenganasamnitrituntukmembentukgaram diazonium. Dalamfarmakope indonesia,titrasi diazotasi digunakanuntukmenetapkankadaradalahbenzokain; primakuinfosfatdansediaantabletnya;prokainHCl;sulfasetamid;sulfametazin;sufadoksin; sulfametoksazol;tetrakain;dantetakainHCl.(http//pharmaceutical world.blogspot.com) Titrasi nitrimetri merupakantitrasi yangdipergunakandalamanalisasenyawa-senyawa organik,khususnyauntukpersenyawaanaminaprimer.Penetapankuantitaszatdidasari olehreaksi antarafenil aminaprimer(aromatic) dengannatriumnitritdalamsuasanaasammenbentuk
  • 20. garamdiazonium.Reaksiini dikenal denganreaksi diazotasi,denganpersamaanyang berlangsungdalamduatahapseperti dibawahini : NaNO2+ HCl → NaCl + HONO Ar- NH2 + HONO + HCl → Ar-N2Cl + H2O Reaksi ini tidakstabil dalamsuhukamar,karenagaram diazoniumyangterbentumudahtergedradasi membentuksenyawafenoldangasnitrogen.Sehinggareaksi dilakukanpadasuhudibawah15oC. Reaksi diazotasi dapatdipercepatdenganpanambahangaramkaliumbromida.Reaksi dilakukan dibawah15 oC,sebabpada suhuyanglebihtinggi garamdiazoniumakanterurai menjadifenoldan nitrogen. Reaksi diazonasi dapatdipercepatdenganmenambahkankaliumbromida.Titikekivalensiatautitik akhirtitrasi ditunjukanolehperubahanwarnadari pastakanji iodideataukertasiodidasebagai indicatorluar.Kelebihanasamnitritterjadi karenasenyawafenilsudahbereaksiseluruhnya, kelebihanini dapatberekasi denganyodidayangadadalam pastakanji ataskertas,reaksi ini akan mengubahyodidamenjadiiodine diikutidenganperubahanwarnamenjadibiru. Kejadianini dapatditunjukkansetelahlarutandidiamkanselamabeberapamenit.Reaksiperubahan warna yangdijadikaninfikatordalamtitrasi ini adalah: KI +HCl → KCl + HI 2 HI + 2 HONO → I2 + 2 NO + H2O I2 + Kanji yod(biru) Penetapantitikakhirdapatjugaditunjukkandengancampurantropiolindanmetilenblue sebagaiindikatordalamlarutan.Titikakhirtitrasi jugadapatditentukandenganteknik potensiometrimenggunakanplatinasebagai indikatorelektrodadansaturatedcalomel elektroda sebagai elektrodaacuan.Padaberbagai macamindikatoryangdigunakandalamtitrasi nitrimetri ini, maka dapatdikatakanbahwasetiapindikatortersebutmemiliki keuntungandankerugian.salah satunyaadalahindikatorluar,dimanakeuntungandari indikatorini adalahterjadinyaperubahan warna yangjelas,sedangkankerugiannyaadalah: a. Pelaksanaantidakpraktiskarenakitaharusmenggoreskansetiapkali penambahantitran. b. Larutan yang dititerharusdidinginkan. c. Memerlukanreaksi orientasi untukmemperkirakantitikakhirtitrasi. (http//Scribs.com) Sumber DirjenPOM.1979. Farmakope IndonesiaEdisi III.Jakarta:DepartemenKesehatanRI
  • 21. GholibGanjar,Ibnudan Rohman,Abdul.2009. KimiaFarmasi Analisis.Yogyakarta:Pustakapelajar Harjadi,W. 1986. IlmuKimiaAnalitikDasar.Jakarta: Gramedia Rivai,H. 1995. Asas PemeriksaanKimia.Jakarta:UIPress Wunas,J. Said.1986. AnalisaKimiaFarmasi Kuantitatif.Makassar: UNHAS (http//pharmaceutical world.blogspot.com) titrasi nitrimetri Latar Belakang Seorangfarmasisdituntununtukmenguasasi berbagaimetodeyangdigunakanuntuk menetapkankadar maupunpembakuansuatubahanataumenganalisissenyawaobatsalahsatunya adalahdengantitrasi nitrimetri yangtermasukkedalamtitrasi volumetric.Nitrimetri umumnya digunakansebagai penentuansebagianbesarobatsulfonamidadanobat-obatlainsesui penggunaannya. Nitritometrimerupakanpenetapankadarsecarakuantitatif denganmenggunakanlarutan bakunatriumnitrit..Nitritometri disebutjugadenganmetode titrasidiazotasi.Senyawa-senyawa yang dapatditentukankadarnyadenganmetode nitritometridiantaranyaadalahpenisilindan sulfamerazin.Penetapankadarsenyawaini dilakukanuntukmengetahuikemurnianzattersebut dalamsatu sample. Reaksi diazotasi telahdigunakansecaraumumuntukpenetapangugusanaminoaromatis dalamindustri zatwarna dan dapatdipakai untukpenetapansulfanilamidadansemuasenyawa- senyawayangmengandunggugusaminoaromatis. an metode nitritometri antaralainsulfamerazin,sulfadiazine,sulfanilamide.Senyawa-senyawaini dalamfarmasi sangat bermanfaatseperti sulfanilamidesebagai antimikroba.Melihatkegunaannya tersebut,makapercobaanini perludilakukan. TujuanTitrasi Nitrimetri adalahuntukMemperolehmolaritaslarutanbakuNaNO2-,serta Menetapkankadarzat dalamsampel secaranitrimetri.- Analisistitrimetriadalahpemeriksaanataupenentuansesuatubahandenganteliti.Analisisini dapat dibagi menjadi 2bagian yaituanalisiskuantitatif dananalisiskulitatif.Analisiskulitatif adalah pemeriksaansesuatuberdasarkankomposisi ataukualitas,sedangkananalisisi kuantitatifadalah pemeriksaanberdasarkanjumlahnyaataukuantitinya.Padasaat ini yang dibahashanyalahanalisis kuantitatif.Salahsatucara analisiskuntitatif adalahtitirimetri,yaituanalisispenentuankonsentrasi denganmengukurvolume larutanyangakanditentukankonsentrasinyadenganvolume larutanyang telahdiketahui konsentrasinyadenganteliti atauanalisisyangberdasarkanpadareaksi kimia.Reaksi pada penentuanini harusberlangsungsecarakuantitatif. Jenisreaksi yangterjadi padatitrimetri ini dapatdibagi menjadi2bagianyaitu:
  • 22. 1. reaksi yang tidakmengalami perubahanbilanganoksidasiataureaksi yangtidakterjadi transfer/perpindahanelektron; 2. reaksi yang mengalami perubahanbilanganoksidasiataureaksi yangterjadi transfer/ perpindahanelektron. Padasaat ini yangakan dipelajariadalahreaksi yangtidakmengalamiperubahanbilangan oksidasi,karenadasaryangdipelajari barusampai tahapini.Reaksi yangtidakmengalamiperubahan bilanganoksidasi meliputi (1)reaksipenetralan(asam-basa),reaksi pembentukanendapan,reaksi pembentukankompleks.Untukkegiatan inireaksi yangdibahashanyalahreaksiasam-basakarena dasar-dasarmengenai teori ini sudahdiperolehyaituteori asam-basa,sifat-sifatunsurgolongan IA(1),IIA(2),IVA(16),IIVA(17),larutan,dankonsentrasi larutan.Reaksiasambasaadalahreaksi yang terjadi antaralarutan asamdenganlarutanbasa, hasil reaksi ini dapatbersifatnetral disebutjuga reaksi penetralan,asam,danbasatergantungpadalarutanyang direaksikan.Larutanyang direaksikanini salahsatunyadisebutlarutanbaku. Titrasi redoksbanyakdigunakandalampemeriksaankimiakarenaberbagai zatorganikdan zat anorganikdapatditentukandengancaraini.Namundemikianagartirasi redoksini berhasil denganbaik,makapersyaratanberikutharusdipenuhi(1) : Salahsatu metode yangtermasukdalamtitrasi redoksadalahdiazotasi (nitritometri).Titrasi diazotasi berdasarkanpadapembentukangaramdiazoniumdari gugusamin aromatisbebasyang direaksikandenganasamnitrit,dimanaasamnitritini diperolehdengan caramereaksikannatrium nitritdengansuatuasam (2:114). 1.2. TujuanPercobaan Untuk mengetahui caraanalisis/penetapankadarzat/obat dalamsediaanfarmasi dengan menggunakanmetode nitrimetri. 1.3. PrinsipPercobaan Berdasarkanreaksi pembentukangaramdiazoniumantaraNaNO2denganasam sulfanilat. Titrasi diazotasi ini sangatsederhanadansangatbergunauntukmenetapkankadarsenyawa- senyawaantibiotiksulfonamidadanjugasenyawa-senyawaanestetikalokal golonganasamamino benzoat.Metode titrasi diazotasi disebutjuganitrimetri yakni metode penetapankadarsecara kuantitatif denganmenggunakanlarutanbakuNaNO3.Metode ini didasarkanpadareaksi diazotasi yak ni reaksi antara aminaaromatikprimerdenganasamnitritdalamsuasanaasam membentuk garam diazonium.
  • 23. Dalamnitrimetri,BEsuatusenyawasamadenganBM nya karena1 mol senyawabereaksidengan1 mol asam nitritdanmenghasilkan1mol garam diazonium.Denganalasanini pula,untuknitrimetri, konsentrasi larutanbakuseringdinyatakandenganM( molaritas) karenamolaritasnyasama dengannormalitasnya.Padatitrasi diazotasi,penentuantitikakhirtitrasi dapatmenggunakan indikatorluar,indikatordalamdansecarapotensiometri. · IndikatorLuar Indikatorluaryangdigunakanadalahpasta kanji-iodidaataudapatpulamenggunakankertaskanji- iodida,ketikalarutandigoreskanpadapasta/kertas,adanyakelebihanasamnitritakanmengoksidasi iodidamenjadi iodiumdandenganadanyakanji/amilumakan menghasilkanwarnabirusegera. Indikatorkanji-iodidaini pekaterhadapkelebihan0,05-0,10 ml natriumnitritdalam200 ml larutan. Reaksi yangterjadi dapatdituliskansbb: Titikakhirtitrasi tercapai apabilapadapenggoresanlarutanyang dititrasi padapastakanji-iodida atau kertaskanji iodidaakanterbentukwarnabirusebabwarnabirujugaterbentukbeberapasaat setelahdibiarkandiudara.Hal ini disebabkankarenaoksidasi iodidaolehudara(O2) menurutreaksi : Untuk meyakinkanapakahbenar-benarsudahterjadi titikakhirtitrasi,makapengujiansepertidiatas dilakukanlagi setelahduamenit.(IbnudanAbdul,2007 : 161-165) Titrasi redoksbanyakdigunakandalampemeriksaankimiakarenabeebagaizatorganikdanzat anorganikdapatditentukandengancaraini.Namundemikianagartitrasi redoksini berhasil dengan baik,maka persyaratanberikutharusdipenuhi :
  • 24. 1. Harus tersediapasangansistemredoksyangsesuai sehinggaterjadi pertukaranelektronsecara stokhiometri. 2. Reaksi redoksharusberjalancukupcepatdanberlangsungsecaraterukur(kesempurnaan 99%). Harus tersediacarapenentuantitikakhiryangsesuai.(Rivai,1995 : 346) Salahsatu metode yangtermasukdalamtitrasi redoksadalahdiazotasi (nitritometri).Titrasi diazotasi berdasarkanpadapembentukangaramdiazoniumdari gugusaminaromatisbebasyang direaksikandenganasamnitrit,dimanaasamnitritini diperolehdengancaramereaksikannatrium nitritdengansuatuasam. Hal-hal yangperludiperhatikanpadareaksi diazotasi: 1. Suhu Titrasi diazotasi sebaiknyadilakukanpadasuhurendah,lebihkecil dari 15°Ckarenaasam nitrityang terbentukdari reaksi natriumnitritdenganasamtidakstabil danmudahterurai,dangaram diazoniumyangterbentukpadahasil titrasi jugatidakstabil. 2. Kecepatanreaksi Reaksi titrasi aminaromatispadareaksi diazotasi barjalanagaklambat,titrasi sebaiknyadilakukan secra perlahan-lahan,danreaksi diazotasidapatdikatalisadenganpenambahannatriumdankalium bromidasebagai katalisator.(Wunas,1986 :115) Sudahkita lihatbahwadalamtitrasi redoksadadua jenisindikator,indikatorkhususyangbereaksi dengansalahsatu komponenyangbereaksi,danindikatoroksidasireduksiyangsebenarnyatidak tergantungdari salahsatu zat, tetapi hanyapadapotensial larutanselamatitrasi.Pemilihanindikator yang cocokditentukanolehkekuatanoksidasititrandantitrat,denganperkataanlain,potensial titik ekivalentitrasitersebut.Bilapotensialperalihanindikator tergantungdari pH,maka jugaharus diusahakanagarpH tidakberubahselamatitrasi berlangsung.(Harjadi,1986 : 227) Dalamtitrasi diazotasi,digunakanduamacamindikator,yaituindikatordalamdanindikatorluar. Sebagai indikatordalamdigunakancampuranindikatortropeolinoodanmetilenbiru,yang mengalami perubahanwarnadari ungumenjadi birukehijauan.Sedangkanuntukindikatorluarnya digunakankertaskanji iodida.(Wunas,1986 : 116) · IndikatorDalam Indikatordalamterdiri atascampurantropeolinOOdanmetilenbiru.TropeolinOOmerupakan indicatorasam-basayangberwarnamerahdalamsuasanaasam dan berwarnakuningbiladioksidari olehadanyakelebihanasamnitrit,sedangkanmetilenbirusebagaipengkontraswarnasehingga pada titikakhirtitrasi akanterjadi perubahandari ungumenjadi birusampai hijautergantung senyawayangdititrasi. Pemakaiankeduaindicatorini ternyatamemiliki kekuarangan.Padaindikatorluarharusdikerahui duluperkiraanjumlahtitranyangdiperlukan,sebabkalautidaktahuperkiraanjumlahtitrayang dibutuhkan,makaseringmelakukanpengujianapakahsudahtercapai titikakhirtitrasi ataubelum.
  • 25. Di sampingitu,kalauseringmelakukanpengujian,dikhawatirkanakanbanyaklarutanyangdititrasi (sampel) yanghilangpadasaatpengujiantitikakhirsementaraitupadapemakaianindicatordalam walaupunpelaksanaannyamudahtetapi seringkali untukmengatasi hal ini,makadigunakanmetode pengamatantitikakhirsecarapotensiomerti. a. Metode Potensiometri Metode yangbaik untukpenetapantitikakhirnitrimetri adalahmetodepotensiometridengan menggunakanelectrode kolomelplatinayangdicelupkanke dalamtitrat.Padasaattitikakhirtitrasi (adanyakelebihanasamnitrit),akanterjadi depolarisasi elektodasehinggaakanterjadi perubahan arus yang sangattajam sekitar+0,80 Voltsampai +0,90 Volt.Metode ini sangatcocokuntuksampel dalambentuksediaansirupyangberwarna. Tirtasi diazotasi dapatdigunakanuntuk: a) Penetapankadarsenyawa-senyawayangmempunyaigugusaminaromatisprimerbebas seperti sulfanilamid. b) Penetapankadarsenyawa-senyawayangmanagugusaminaromatic terikatdenganguguslain seperti suksinil sulfatiazol,ftalil sulfatiazol danparasetamol.Padapenetapankadarsenyawayang mempunyai gugusaromaticyangterikatdenganguguslainseperti suksinil sulfatiazol harus dihidrolisislebihdahulusehinggadiperolehgugusaminaromatisbebasuntukselanjutnyabereaksi dengannatriumnitritdalamsuasanaasam membentukgaram diazonium.Reaksiyangterjadi pada analisissuksinil sulfatiazol. c) Senyawa-senyawayangmempunyai gugusnitroaromatissepertikloramfenikol.Senyawa- senyawanitroaromatisdapatditetapkankadarnyasecaranitrimetri setelahdireduksi terlebih dahuluuntukmenghasilkansenyawaaminaromatisprimer.Kloramfenikolyangmepunyai gugus nitroaromatisdireduksi terlebihdahuludenganZn/HCIuntukmenghasilkansenyawaaminaromatis primeryangbebasyang selanjutnyabereaksidenganasamnitrituntukmembentukgaram diazonium. Dalamfarmakope indonesia,titrasi diazotasi digunakanuntukmenetapkankadaradalahbenzokain; primakuinfosfatdansediaantabletnya;prokainHCl;sulfasetamid;sulfametazin;sufadoksin; sulfametoksazol;tetrakain;dantetakainHCl.(http//pharmaceutical world.blogspot.com) Titrasi nitrimetri merupakantitrasi yangdipergunakandalamanalisasenyawa-senyawa organik,khususnyauntukpersenyawaanaminaprimer.Penetapankuantitaszatdidasari olehreaksi antarafenil aminaprimer(aromatic) dengannatriumnitritdalamsuasanaasammenbentuk garamdiazonium.Reaksiini dikenal denganreaksi diazotasi,denganpersamaanyang berlangsungdalamduatahapseperti dibawahini : NaNO2+ HCl → NaCl + HONO Ar- NH2 + HONO + HCl → Ar-N2Cl + H2O Reaksi ini tidakstabil dalamsuhukamar,karenagaram diazoniumyangterbentumudahtergedradasi membentuksenyawafenoldangasnitrogen.Sehinggareaksi dilakukanpadasuhudibawah15oC. Reaksi diazotasi dapatdipercepatdenganpanambahangaramkaliumbromida.Reaksi dilakukan
  • 26. dibawah15 oC,sebabpada suhuyanglebihtinggi garamdiazoniumakanterurai menjadifenoldan nitrogen. Reaksi diazonasi dapatdipercepatdenganmenambahkankaliumbromida.Titikekivalensiatautitik akhirtitrasi ditunjukanolehperubahan warnadari pastakanji iodideataukertasiodidasebagai indicatorluar.Kelebihanasamnitritterjadi karenasenyawafenilsudahbereaksiseluruhnya, kelebihanini dapatberekasi denganyodidayangadadalam pastakanji ataskertas,reaksi ini akan mengubah yodidamenjadiiodine diikutidenganperubahanwarnamenjadibiru. Kejadianini dapatditunjukkansetelahlarutandidiamkanselamabeberapamenit.Reaksiperubahan warna yangdijadikaninfikatordalamtitrasi ini adalah: KI +HCl → KCl + HI 2 HI + 2 HONO → I2 + 2 NO + H2O I2 + Kanji yod(biru) Penetapantitikakhirdapatjugaditunjukkandengancampurantropiolindanmetilenblue sebagaiindikatordalamlarutan.Titikakhirtitrasi jugadapatditentukandenganteknik potensiometrimenggunakanplatinasebagai indikatorelektrodadansaturatedcalomel elektroda sebagai elektrodaacuan.Padaberbagai macamindikatoryangdigunakandalamtitrasi nitrimetri ini, maka dapatdikatakanbahwasetiapindikatortersebutmemiliki keuntungandankerugian.salah satunyaadalahindikatorluar,dimanakeuntungandari indikatorini adalahterjadinyaperubahan warna yangjelas,sedangkankerugiannyaadalah: a. Pelaksanaantidakpraktiskarenakitaharusmenggoreskansetiapkali penambahantitran. b. Larutan yang dititerharusdidinginkan. c. Memerlukanreaksi orientasi untukmemperkirakantitikakhirtitrasi. (http//Scribs.com) Sumber DirjenPOM.1979. Farmakope IndonesiaEdisi III.Jakarta:DepartemenKesehatanRI GholibGanjar,Ibnudan Rohman,Abdul.2009. KimiaFarmasi Analisis.Yogyakarta:Pustakapelajar Harjadi,W. 1986. IlmuKimiaAnalitikDasar.Jakarta: Gramedia Rivai,H. 1995. Asas PemeriksaanKimia.Jakarta:UIPress Wunas,J. Said.1986. AnalisaKimiaFarmasi Kuantitatif.Makassar: UNHAS (http//pharmaceutical world.blogspot.com)