SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
REAKSI ASETILASI EUGENOL DAN OKSIDASI 
METIL ISO EUGENOL 
RUMONDANG BULAN 
Program Studi Teknik Kimia 
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam 
Universitas Sumatera Utara 
BABI 
PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang. 
Minyak daun cengkeh dihasilkan dari daun-daun cengkeh yang telah jatuh dengan destilasi uap. Disamping mengandung dua komponen utama yaitu eugenol dan karyofillen, minyak itu mengandung beberapa senyawa dalam jumlah kecil. 
Eugenol dapat dengan mudah dipisahkan dari senyawa-senyawa bukan fenolat dengan mengekstraksi minyak daun cengkeh dengan larutan natrium hidroksida. 
Pengasaman larutan alkali menghasilkan kembali eugenol yang kemudian dimurnikan dengan destilasi bertingkat dengan pengurangan tekanan. 
Analisis penyusun-penyusun bukan fenolat dengan cara kromatografi gas dan spektroskopi massa menghasilkan 8 komponen (Hardjono 1981). Enam dari padanya diidentifikasi sebagai : αkubena, α kopaen, βkaryofillen, humulen, kadina 1,3,5-trien dan δ kadinen. Penyusun utama dari fraksi fraksi bukan fenolat adalah βkaryofillen. 
Pada percobaan ini, eugenol akan diubah menjadi ester dengan reaksi asetilasi kemudian diproses lebih lanjut menjadi vanilin melalui reaksi oksidasi. 
Ester-ester dari eugenol digunakan dalam pembuatan minyak wangi karena baunya lebih halus dari pada eugenol. Vanilin adalah merupakan bahan utama dari pembuatan vanilabuatan. 
1.2. Tujuan Penelitian 
Adapun tujuan penelitian ini adalah : 
1. Untuk memperoleh ester eugenol dengan reaksi asetilasi eugenol dengan asam asetat. 
2. Pembuatan vanilin dari metil eugenol dengan reaksi oksidasi. 
1.3. Manfaat Penelitian. 
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan minyak daun cengkeh sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa senyawa yang lebih berdaya guna. Dengan demikian, daun cengkeh dapat lebih dimanfaatkan secara efisien sehingga akan memperoleh nilai tambah. 
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
2.1. Sistematika Tanaman Cengkeh. 
Tanaman cengkeh dalam bahasa latin mempunyai beberapa nama yaitu, Eugenia Aromatica, Eugenia Crropyta TUMB, Jambosa Caryophyllus Spengel dan lain sebagainya. 
Sistematika tanaman cengkeh adalah sebagai berikut : 
© 2004 Digitized by USU digital library 1
Divisio : Spermatophyta 
Sub-Divisio : Angiospermae 
Klas : Dicotyledoneae 
Sub-Klas : Choripetalae 
Ordo : Myrtales 
Famili : Eugenia 
Spesies : Eugenia Carryophyllus 
2.2. Minyak Daun Cengkeh 
Minyak yang diperoleh dari daun cengkeh disebut minyak cengkeh (CLove Leaf Oil) dengan cara destilasi uap dari daun cengkeh yang sudah tua atau yang telah gugur. Kadar minyak cengkeh tergantung kepada jenis, umur dan tempat tumbuh tanaman cengkeh yaitu sekitar 5-6 %. 
Komponen utama minyak cengkeh adalah eugenol yaitu sekitar 70-90 % dan merupakan cairan tak berwarna atau kuning pucat, bila kena cahaya matahari berubah menjadi coklat hitam yang berbau spesifik. 
2.3. Sifat fisika dan Kimia Minyak Daun Cengkeh 
Minyak daun cengkeh berwarna kuning pucat, bila kena cahaya matahari akan segera berubah menjadi coklat gelap. Minyak dapat larut dalam dua bagian volume etanol 70 %, dapat larut dalam etanol 90 % dan eter. 
Berat Jenis (25°C) = 1,014 -1,054 
Putaran Optik (20°C) = 0 -15 
Indeks Bias (20°c) = 1,528 -1,537 
2.4. Eugenol 
Eugenol merupakan cairan tidak berwarna atau berwarna kuning-pucat, dapat larut dalam alkohol, eter dan kloroform. Mempunyai rumus molekul C10H1202 ' bobot molekulnya adalah 164,20 dan titik didih 250 -255°C. Rumus Bangunnya adalah : 
2.5. Reaksi Esterifikasi 
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat dan turunan asam karboksilat membentuk ester karboksilat. Reaksinya disebut reaksi esterifikasi.Ester dapat dibuat dengan merefluks alkohol, asam karboksilat dan sedikit asam. Alkohol disamping sebagai pereaksi juga berfungsi sebagai pelarut. 
Pembuatan ester dari fenol dan asam karboksilat, lambat sekali. Pembuatan ester dari fenol dapat dibuat dengan baik dari turunan asam, seperti anhidrida atau asil klorida. Turunan asam ini lebih reaktif dari pada asam, sehingga pembuatan ester dari alkohol dan anhidrida asam atau asil klorida dapat memberikan hasil yang baik. Ester dapat dihidrolisa dengan katalisator asam atau basa. 
© 2004 Digitized by USU digital library 2
Hidrolisa dengan katalis asam, menyebabkan gugus karbonil lebih positip yang memudahkan untuk diserang oleh nukleofil. Dari uraian di atas, maka dari eugenol yang merupakan senyawa fenolat dapat dibuat ester-ester dari eugenol dan asam asetat anhidrida dengan menggunakan pelarut benzena dan asam sulfat sebagai katalis. 
2.6. Reaksi Oksidasi 
Yang dinamakan reaksi oksidasi dalam kimia organik adalah penghilangan atom H atau pembentukan ikatan baru antara C dan H. Oksidasi terhadap senyawa dengan ikatan rangkap dapat dibagi menjadi 2 golongan. 
1. Oksidasi ikatan π tanpa pemutusan ikatan λ 
2. Oksidasi ikatan π dengan pemutusan ikatan λ . 
Oksidasi tanpa pemutusan ikatan akan menghasilkan epoksida atau diol, sedangkan oksidasi dengan pemutusan ikatan akan menghasilkan aldehida, keton asam karboksilat. 
© 2004 Digitized by USU digital library 3
Pereaksi-pereaksi yang umum digunakan untuk oksidasi alkena., antara lain KMn04, OsO4,C6H5CO3H, CF6CO3H, 03. 
Berdasarkan. uraian di atas maka oksida,si metil iso eugenol dengan KMo4 adalah oksidasi yang terjadi dengan pemutusan ikatan λ yang diikuti dengan pemutusan ikatan π menghasilkan vanilin. Mekanisme reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut : 
BAB III 
BAHAN DAN METODE 
3.1. Alat-alat Yang Digunakan 
Satu alat- alat destilasi dengan pengurangan tekanan 
Satu set alat evaporator Buchi 
Kromatografi gas Hitachi 163 
Pengaduk listrik 
Kompor listrik, penangas minyak 
NMR Spektrometer JEOL, JNM-PMX 60, Varian 390 (proton) 
Labu leher tiga 
Corong pisah 
penyaring Buchner 
Pipet, erlenmeyer 
3.2. Bahan-bahan Yang Digunakan 
Eugenol, Metil eugenol 
Asam asetat anhidrida (E Merck) 
Benzena (E Merck) 
Natrium bikarbonat (E Merck) 
Natrium sulfat (E Merck) 
PTC (E Merck) 
Magnesium sulfet (E Merck) 
Dikloro metana (E Merck) 
Kalium permanganat (E Merck) 
Petroleum eter (E Merck) 
Metanol (E Merck) 
Ferri klorida (E Merck) 
© 2004 Digitized by USU digital library 4
3.3. Prosedur Kerja 
Reaksi Asetilasi Eugenol 
1. Eugenol sebanyak 16,4 g (0,1 mol) dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan berturut-turut dimasukkan asam asetat anhidrida 10 g (0,1 mol), 75 ml benzena, asam sulfat 0,01 mol (0,95 g) dan batu didih. Labu tersebut dilengkapi dengan perangkap Dean Stock, kuler pendingin yang diisi dengan silika gel biru. 
2. Kemudian campuran direfluks di atas penangas minyak pada suhu 1200C selama 6,5 jam. 
3. Setelah reaksi berjalan sempurna, campuran didinginkan sisa asam asetat dan katalis dicuci dengan larutan natrium bikarbonat jenuh sehingga sedikit basa. Kemudian campuran dicuci dengan air hingga netral dan dikeringkan dengan natrium sulfat anhidrous lalu disaring dan benzena yang masih tertinggal dalam senyawa diuapkan. 
4. Residu adalah eugenol asetat yang dimurnikan lebih dulu dengan destilasi vakum. 
5. Hasil reaksi yang diperoleh diuji dengan TLC. 
6. Kemurnian diuji dengan kromatografi gas. 
7. Strukturnya di tentukan dengan NMR. 
Reaksi Oksidasi Metil Iso Eugenol 
1. Dimasukkan berturut-turut KMn048 g (50 mmol), FTC 0,1 g, MgSO4 3,5 g ke dalam erlenmeyer ukuran 500 ml yang berisi 100 ml H20 dan 100 ml CH2C12 dan diaduk dengan pengaduk magnit. 
2. Diteteskan pelan-pelan 3,56 g metil iso eugenol ditambah 5 ml CH2Cl2 selama 15 menit dan pengadukan dilanjutkan kira-kira 15 menit lagi. 
3. Hasil reaksi disaring dengan penyaring Buchner yang dilengkapi dengan silika gel sebagai penyaring. 
4. Kemudian filtratnya diekstraksi dengan CH2Cl2. 
5. Dipisahkan dengan corong pemisah. Lapisan atas air, lapisan bawah larutan CH2Cl2 dan metil vanilin. 
6. Kepada lapisan bawah ditambahkan Na2S04 anhidrous dan di saring. 
7. Kemudian filtratnya dievaporasi untuk menguapkan CH2C12. 
8. Hasilnya diuji dengan NMR. 
Pengujian Dengan Kromatografi Gas 
Kromatografi gas yang digunakan adalah Kitachi 163 dengan menggunakan detektor FID dan kondisi sebagai berikut : 
Jenis kolom : OV 17;10% 
Suhu kolom : 200oC 
Suhu injeksi : 225oC 
Gas pembawa : Nitrogen 
Sensitivitas : 16/32 
Kecepatan Kertas : 5 mm/menit 
Jumlah sampel : 1/2μl 
Setelah kondisi alat stabil maka sampel diinjeksikan. 
Pengujian Dengan NMR 
NMR yang digunakan adalah NMR spektrometer JEOL, JNM-PMX 60, 
sebagai pelarut digunakan CDCl3 dan standar TMS. 
© 2004 Digitized by USU digital library 5
Pengujian Dengan Kromatografi Lapis Tipis 
Untuk menentukan bahwa produk telah terjadi ditentukan dengan cara KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Pada plat KLT diteteskan standar dan produk yang akan ditentukan dengan menggunakan petroleum eter dan metanol. Kemudian dilihat harga Rf (Retardation factor). Apabila harga Rf antara kedua senyawa berbeda maka reaksi telah terjadi. 
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
4.1. Hasil Penelitian 
Reaksi asetilasi eugenol 
Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut : 
© 2004 Digitized by USU digital library 6
4.2. Pembahasan 
Hasil pengamatan kromatografi lapis tipis pada pembuatan asetilasi eugenol diperoleh harga Rf dari hasil percobaan adalah 0,48 sedangkan harga Rf standard 0,33 dan pengujian dengan larutan FeCl3 pada hasil asetil eugenol memberikan warna kuning sedangkan eugenol memberikan warna violet. 
Hasil analisa gas kromatografi terdapat 2 puncak yang berdekatan puncak pertama adalah eugenol dan puncak kedua asetil eugenol. Dengan menghitung tinggi dan lebar setengah dari masing-masing puncak, diperoleh luas dari masing- masing komponen. L = H x W 1/2 
Kemudian persentase mesing-masing komponen dihitung dengan menggunakan rumus : 
% komponen X = luas komponen X x 100 
luas total 
akan diperoleh eugenol 31 % dan asetil eugenol 69 %. 
Dari data tersebut di atas dapat dikatakan bahwa Rereaksi eugenol dengan asetat anhidrida tidak terjadi secara sempurna, hal ini terlihat bahwa pada kromatogram menunjukkan adanya 2 puncak. Untuk mendapatkan asetil eugenol murni perlu dilakukan pemisahan selanjutnya. 
Dari hasil reaksi oksidasi metil iso eugenol dengan KMn04 diperoleh metil vanilin sebanyak 2,8 g. 
Dari data NMR yang terlihat pada lampiran 3 bahwa reaksi berjalan tidak sempurna dan masih mengandung CH2Cl2 untuk itu maka perlu dilakukan evaporasi ulang dan diuji kemurniannya dengan kromatografi gas, kemudian dilakukan pemisahan,untuk mendapatkan metil vanilin. 
KESIMPULAN DAN SARAN 
5.1. Kesimpulan 
1. Asetil eugenol dapat dibuat dengan cara esterifikasi antara eugenol dan asam asetat anhidrida dengan asam sulfat sebagai katalis. 
2. Metil vanilin dapat dibuat dengan cara oksidasi metil iso eugenol dengan kalium permanganat. 
5.2. Saran 
1. Perlu dilakukan pemisahan selanjutnya untuk mendapatkan asetil eugenol yang lebih murni. 
2. Perlu dicari kondisi yang sesuai untuk memperoleh metil vanilin yang lebih murni. 
© 2004 Digitized by USU digital library 7
DAFTAR PUSTAKA 
Gary M, et all, 1983, J. Chern. Education, volume 60, No 6. p. 503 -504. 
Guenther E, 1965, The Essential Oils, Vol. II, D Van Nostrand Company, Inc., NewYork. 
Guenther E, 1987, Minyak Atsiri, Jilid I, Terjemahan S. Ketaren, Universitas Indonesia, Jakarta, p. 242-54. 
Guenther E, 1987, Minyak Atsiri, Jilid IV-B, Terjemahan S. Ketaren, Universitas Indonesia, Jakarta, p 478. 
Haris R., 1987, Tanaman Minyak Atsiri, Penerbit Swadaya, Jakarta, p. 15 -18. 
Ketaren S., 1985, Pengantar Teknologi Minyak Atsiri, PK Balai Pustaka, Jakarta, p. 239 -(259. 
Retno D.S., 1986, Petunjuk Praktikum Kimia Organik, FMIPA UGM, Yogyakarta. 
Sastrohamidjojo H., Kromatografi, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1985. 
Sastrohamidjojo.H., 1985, Spektroskopi, Edisi I, Penerbit Liberty Yogyakarta, p. 45 - 145. 
Silverstein, 1986, Penyelidikan Spektroskopi Senyawa Organik, Terjemahan Hartono A.J. dan Purba A.V., Edisi IV, Penerbit Erlangga, Jakarta, p. 95-105; 181- 212. 
Toyib Hadiwijaya., Cengkeh, Data dan Petunjuk kearah Swa sembada, Gunung Agung, Jakarta, 19?9, p. 11 -17. 
© 2004 Digitized by USU digital library 8

More Related Content

What's hot

Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimiapure chems
 
12352 article text-16072-1-10-20150709 (1)
12352 article text-16072-1-10-20150709 (1)12352 article text-16072-1-10-20150709 (1)
12352 article text-16072-1-10-20150709 (1)HaInYoo
 
laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminaqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftolqlp
 
Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Hani Ani
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholFirda Shabrina
 
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikDwi Karyani
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiFransiska Puteri
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoPujiati Puu
 
mekanisme pembentukan terpen/steroid
mekanisme pembentukan terpen/steroidmekanisme pembentukan terpen/steroid
mekanisme pembentukan terpen/steroidGustia Ningsih
 

What's hot (18)

SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimia
 
12352 article text-16072-1-10-20150709 (1)
12352 article text-16072-1-10-20150709 (1)12352 article text-16072-1-10-20150709 (1)
12352 article text-16072-1-10-20150709 (1)
 
laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis imina
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
 
Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
 
Praktikum 1
Praktikum 1Praktikum 1
Praktikum 1
 
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilik
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
mekanisme pembentukan terpen/steroid
mekanisme pembentukan terpen/steroidmekanisme pembentukan terpen/steroid
mekanisme pembentukan terpen/steroid
 
Review materi jurnal kimia
Review materi jurnal kimiaReview materi jurnal kimia
Review materi jurnal kimia
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 

Similar to REAKSI KIMIA

Terpenoid dan steroid materi koba (kimia bahan alam)
Terpenoid dan steroid materi koba (kimia bahan alam)Terpenoid dan steroid materi koba (kimia bahan alam)
Terpenoid dan steroid materi koba (kimia bahan alam)AfdhalAmri1
 
BAB 2. METABOLISME.pptx
BAB 2. METABOLISME.pptxBAB 2. METABOLISME.pptx
BAB 2. METABOLISME.pptxyulikurniati1
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolismeakurice
 
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxPertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxValentinaYesiFebrian
 
32.tridewiputri.pptx
32.tridewiputri.pptx32.tridewiputri.pptx
32.tridewiputri.pptxcingahputri
 
ALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdfALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdfCacakansha1
 
ITP UNS SEMESTER 2 Alkohol & eter
ITP UNS SEMESTER 2 Alkohol & eterITP UNS SEMESTER 2 Alkohol & eter
ITP UNS SEMESTER 2 Alkohol & eterFransiska Puteri
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon25 34
 
96619533 etil-benzene
96619533 etil-benzene96619533 etil-benzene
96619533 etil-benzeneAlbiFR
 
96619533 etil-benzene
96619533 etil-benzene96619533 etil-benzene
96619533 etil-benzeneAlbiFR
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 zakirafi
 
Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar
Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasarMateri Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar
Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasarLidyaEvangelistaTamp
 
4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolisms4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolismsNur Hidayat
 

Similar to REAKSI KIMIA (20)

3547 7597-1-sm(1)
3547 7597-1-sm(1)3547 7597-1-sm(1)
3547 7597-1-sm(1)
 
Terpenoid dan steroid materi koba (kimia bahan alam)
Terpenoid dan steroid materi koba (kimia bahan alam)Terpenoid dan steroid materi koba (kimia bahan alam)
Terpenoid dan steroid materi koba (kimia bahan alam)
 
BAB 2. METABOLISME.pptx
BAB 2. METABOLISME.pptxBAB 2. METABOLISME.pptx
BAB 2. METABOLISME.pptx
 
Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
KELOMPOK 5(KETON).pptx
KELOMPOK 5(KETON).pptxKELOMPOK 5(KETON).pptx
KELOMPOK 5(KETON).pptx
 
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxPertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
 
32.tridewiputri.pptx
32.tridewiputri.pptx32.tridewiputri.pptx
32.tridewiputri.pptx
 
ALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdfALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdf
 
Bab 5 senyawa organik
Bab 5 senyawa organikBab 5 senyawa organik
Bab 5 senyawa organik
 
ITP UNS SEMESTER 2 Alkohol & eter
ITP UNS SEMESTER 2 Alkohol & eterITP UNS SEMESTER 2 Alkohol & eter
ITP UNS SEMESTER 2 Alkohol & eter
 
Resume
Resume Resume
Resume
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
96619533 etil-benzene
96619533 etil-benzene96619533 etil-benzene
96619533 etil-benzene
 
96619533 etil-benzene
96619533 etil-benzene96619533 etil-benzene
96619533 etil-benzene
 
126 236-1-sm
126 236-1-sm126 236-1-sm
126 236-1-sm
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2
 
Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar
Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasarMateri Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar
Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar
 
Anabolisme
AnabolismeAnabolisme
Anabolisme
 
4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolisms4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolisms
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

REAKSI KIMIA

  • 1. REAKSI ASETILASI EUGENOL DAN OKSIDASI METIL ISO EUGENOL RUMONDANG BULAN Program Studi Teknik Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Minyak daun cengkeh dihasilkan dari daun-daun cengkeh yang telah jatuh dengan destilasi uap. Disamping mengandung dua komponen utama yaitu eugenol dan karyofillen, minyak itu mengandung beberapa senyawa dalam jumlah kecil. Eugenol dapat dengan mudah dipisahkan dari senyawa-senyawa bukan fenolat dengan mengekstraksi minyak daun cengkeh dengan larutan natrium hidroksida. Pengasaman larutan alkali menghasilkan kembali eugenol yang kemudian dimurnikan dengan destilasi bertingkat dengan pengurangan tekanan. Analisis penyusun-penyusun bukan fenolat dengan cara kromatografi gas dan spektroskopi massa menghasilkan 8 komponen (Hardjono 1981). Enam dari padanya diidentifikasi sebagai : αkubena, α kopaen, βkaryofillen, humulen, kadina 1,3,5-trien dan δ kadinen. Penyusun utama dari fraksi fraksi bukan fenolat adalah βkaryofillen. Pada percobaan ini, eugenol akan diubah menjadi ester dengan reaksi asetilasi kemudian diproses lebih lanjut menjadi vanilin melalui reaksi oksidasi. Ester-ester dari eugenol digunakan dalam pembuatan minyak wangi karena baunya lebih halus dari pada eugenol. Vanilin adalah merupakan bahan utama dari pembuatan vanilabuatan. 1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk memperoleh ester eugenol dengan reaksi asetilasi eugenol dengan asam asetat. 2. Pembuatan vanilin dari metil eugenol dengan reaksi oksidasi. 1.3. Manfaat Penelitian. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan minyak daun cengkeh sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa senyawa yang lebih berdaya guna. Dengan demikian, daun cengkeh dapat lebih dimanfaatkan secara efisien sehingga akan memperoleh nilai tambah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistematika Tanaman Cengkeh. Tanaman cengkeh dalam bahasa latin mempunyai beberapa nama yaitu, Eugenia Aromatica, Eugenia Crropyta TUMB, Jambosa Caryophyllus Spengel dan lain sebagainya. Sistematika tanaman cengkeh adalah sebagai berikut : © 2004 Digitized by USU digital library 1
  • 2. Divisio : Spermatophyta Sub-Divisio : Angiospermae Klas : Dicotyledoneae Sub-Klas : Choripetalae Ordo : Myrtales Famili : Eugenia Spesies : Eugenia Carryophyllus 2.2. Minyak Daun Cengkeh Minyak yang diperoleh dari daun cengkeh disebut minyak cengkeh (CLove Leaf Oil) dengan cara destilasi uap dari daun cengkeh yang sudah tua atau yang telah gugur. Kadar minyak cengkeh tergantung kepada jenis, umur dan tempat tumbuh tanaman cengkeh yaitu sekitar 5-6 %. Komponen utama minyak cengkeh adalah eugenol yaitu sekitar 70-90 % dan merupakan cairan tak berwarna atau kuning pucat, bila kena cahaya matahari berubah menjadi coklat hitam yang berbau spesifik. 2.3. Sifat fisika dan Kimia Minyak Daun Cengkeh Minyak daun cengkeh berwarna kuning pucat, bila kena cahaya matahari akan segera berubah menjadi coklat gelap. Minyak dapat larut dalam dua bagian volume etanol 70 %, dapat larut dalam etanol 90 % dan eter. Berat Jenis (25°C) = 1,014 -1,054 Putaran Optik (20°C) = 0 -15 Indeks Bias (20°c) = 1,528 -1,537 2.4. Eugenol Eugenol merupakan cairan tidak berwarna atau berwarna kuning-pucat, dapat larut dalam alkohol, eter dan kloroform. Mempunyai rumus molekul C10H1202 ' bobot molekulnya adalah 164,20 dan titik didih 250 -255°C. Rumus Bangunnya adalah : 2.5. Reaksi Esterifikasi Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat dan turunan asam karboksilat membentuk ester karboksilat. Reaksinya disebut reaksi esterifikasi.Ester dapat dibuat dengan merefluks alkohol, asam karboksilat dan sedikit asam. Alkohol disamping sebagai pereaksi juga berfungsi sebagai pelarut. Pembuatan ester dari fenol dan asam karboksilat, lambat sekali. Pembuatan ester dari fenol dapat dibuat dengan baik dari turunan asam, seperti anhidrida atau asil klorida. Turunan asam ini lebih reaktif dari pada asam, sehingga pembuatan ester dari alkohol dan anhidrida asam atau asil klorida dapat memberikan hasil yang baik. Ester dapat dihidrolisa dengan katalisator asam atau basa. © 2004 Digitized by USU digital library 2
  • 3. Hidrolisa dengan katalis asam, menyebabkan gugus karbonil lebih positip yang memudahkan untuk diserang oleh nukleofil. Dari uraian di atas, maka dari eugenol yang merupakan senyawa fenolat dapat dibuat ester-ester dari eugenol dan asam asetat anhidrida dengan menggunakan pelarut benzena dan asam sulfat sebagai katalis. 2.6. Reaksi Oksidasi Yang dinamakan reaksi oksidasi dalam kimia organik adalah penghilangan atom H atau pembentukan ikatan baru antara C dan H. Oksidasi terhadap senyawa dengan ikatan rangkap dapat dibagi menjadi 2 golongan. 1. Oksidasi ikatan π tanpa pemutusan ikatan λ 2. Oksidasi ikatan π dengan pemutusan ikatan λ . Oksidasi tanpa pemutusan ikatan akan menghasilkan epoksida atau diol, sedangkan oksidasi dengan pemutusan ikatan akan menghasilkan aldehida, keton asam karboksilat. © 2004 Digitized by USU digital library 3
  • 4. Pereaksi-pereaksi yang umum digunakan untuk oksidasi alkena., antara lain KMn04, OsO4,C6H5CO3H, CF6CO3H, 03. Berdasarkan. uraian di atas maka oksida,si metil iso eugenol dengan KMo4 adalah oksidasi yang terjadi dengan pemutusan ikatan λ yang diikuti dengan pemutusan ikatan π menghasilkan vanilin. Mekanisme reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut : BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Alat-alat Yang Digunakan Satu alat- alat destilasi dengan pengurangan tekanan Satu set alat evaporator Buchi Kromatografi gas Hitachi 163 Pengaduk listrik Kompor listrik, penangas minyak NMR Spektrometer JEOL, JNM-PMX 60, Varian 390 (proton) Labu leher tiga Corong pisah penyaring Buchner Pipet, erlenmeyer 3.2. Bahan-bahan Yang Digunakan Eugenol, Metil eugenol Asam asetat anhidrida (E Merck) Benzena (E Merck) Natrium bikarbonat (E Merck) Natrium sulfat (E Merck) PTC (E Merck) Magnesium sulfet (E Merck) Dikloro metana (E Merck) Kalium permanganat (E Merck) Petroleum eter (E Merck) Metanol (E Merck) Ferri klorida (E Merck) © 2004 Digitized by USU digital library 4
  • 5. 3.3. Prosedur Kerja Reaksi Asetilasi Eugenol 1. Eugenol sebanyak 16,4 g (0,1 mol) dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan berturut-turut dimasukkan asam asetat anhidrida 10 g (0,1 mol), 75 ml benzena, asam sulfat 0,01 mol (0,95 g) dan batu didih. Labu tersebut dilengkapi dengan perangkap Dean Stock, kuler pendingin yang diisi dengan silika gel biru. 2. Kemudian campuran direfluks di atas penangas minyak pada suhu 1200C selama 6,5 jam. 3. Setelah reaksi berjalan sempurna, campuran didinginkan sisa asam asetat dan katalis dicuci dengan larutan natrium bikarbonat jenuh sehingga sedikit basa. Kemudian campuran dicuci dengan air hingga netral dan dikeringkan dengan natrium sulfat anhidrous lalu disaring dan benzena yang masih tertinggal dalam senyawa diuapkan. 4. Residu adalah eugenol asetat yang dimurnikan lebih dulu dengan destilasi vakum. 5. Hasil reaksi yang diperoleh diuji dengan TLC. 6. Kemurnian diuji dengan kromatografi gas. 7. Strukturnya di tentukan dengan NMR. Reaksi Oksidasi Metil Iso Eugenol 1. Dimasukkan berturut-turut KMn048 g (50 mmol), FTC 0,1 g, MgSO4 3,5 g ke dalam erlenmeyer ukuran 500 ml yang berisi 100 ml H20 dan 100 ml CH2C12 dan diaduk dengan pengaduk magnit. 2. Diteteskan pelan-pelan 3,56 g metil iso eugenol ditambah 5 ml CH2Cl2 selama 15 menit dan pengadukan dilanjutkan kira-kira 15 menit lagi. 3. Hasil reaksi disaring dengan penyaring Buchner yang dilengkapi dengan silika gel sebagai penyaring. 4. Kemudian filtratnya diekstraksi dengan CH2Cl2. 5. Dipisahkan dengan corong pemisah. Lapisan atas air, lapisan bawah larutan CH2Cl2 dan metil vanilin. 6. Kepada lapisan bawah ditambahkan Na2S04 anhidrous dan di saring. 7. Kemudian filtratnya dievaporasi untuk menguapkan CH2C12. 8. Hasilnya diuji dengan NMR. Pengujian Dengan Kromatografi Gas Kromatografi gas yang digunakan adalah Kitachi 163 dengan menggunakan detektor FID dan kondisi sebagai berikut : Jenis kolom : OV 17;10% Suhu kolom : 200oC Suhu injeksi : 225oC Gas pembawa : Nitrogen Sensitivitas : 16/32 Kecepatan Kertas : 5 mm/menit Jumlah sampel : 1/2μl Setelah kondisi alat stabil maka sampel diinjeksikan. Pengujian Dengan NMR NMR yang digunakan adalah NMR spektrometer JEOL, JNM-PMX 60, sebagai pelarut digunakan CDCl3 dan standar TMS. © 2004 Digitized by USU digital library 5
  • 6. Pengujian Dengan Kromatografi Lapis Tipis Untuk menentukan bahwa produk telah terjadi ditentukan dengan cara KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Pada plat KLT diteteskan standar dan produk yang akan ditentukan dengan menggunakan petroleum eter dan metanol. Kemudian dilihat harga Rf (Retardation factor). Apabila harga Rf antara kedua senyawa berbeda maka reaksi telah terjadi. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Reaksi asetilasi eugenol Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut : © 2004 Digitized by USU digital library 6
  • 7. 4.2. Pembahasan Hasil pengamatan kromatografi lapis tipis pada pembuatan asetilasi eugenol diperoleh harga Rf dari hasil percobaan adalah 0,48 sedangkan harga Rf standard 0,33 dan pengujian dengan larutan FeCl3 pada hasil asetil eugenol memberikan warna kuning sedangkan eugenol memberikan warna violet. Hasil analisa gas kromatografi terdapat 2 puncak yang berdekatan puncak pertama adalah eugenol dan puncak kedua asetil eugenol. Dengan menghitung tinggi dan lebar setengah dari masing-masing puncak, diperoleh luas dari masing- masing komponen. L = H x W 1/2 Kemudian persentase mesing-masing komponen dihitung dengan menggunakan rumus : % komponen X = luas komponen X x 100 luas total akan diperoleh eugenol 31 % dan asetil eugenol 69 %. Dari data tersebut di atas dapat dikatakan bahwa Rereaksi eugenol dengan asetat anhidrida tidak terjadi secara sempurna, hal ini terlihat bahwa pada kromatogram menunjukkan adanya 2 puncak. Untuk mendapatkan asetil eugenol murni perlu dilakukan pemisahan selanjutnya. Dari hasil reaksi oksidasi metil iso eugenol dengan KMn04 diperoleh metil vanilin sebanyak 2,8 g. Dari data NMR yang terlihat pada lampiran 3 bahwa reaksi berjalan tidak sempurna dan masih mengandung CH2Cl2 untuk itu maka perlu dilakukan evaporasi ulang dan diuji kemurniannya dengan kromatografi gas, kemudian dilakukan pemisahan,untuk mendapatkan metil vanilin. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Asetil eugenol dapat dibuat dengan cara esterifikasi antara eugenol dan asam asetat anhidrida dengan asam sulfat sebagai katalis. 2. Metil vanilin dapat dibuat dengan cara oksidasi metil iso eugenol dengan kalium permanganat. 5.2. Saran 1. Perlu dilakukan pemisahan selanjutnya untuk mendapatkan asetil eugenol yang lebih murni. 2. Perlu dicari kondisi yang sesuai untuk memperoleh metil vanilin yang lebih murni. © 2004 Digitized by USU digital library 7
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Gary M, et all, 1983, J. Chern. Education, volume 60, No 6. p. 503 -504. Guenther E, 1965, The Essential Oils, Vol. II, D Van Nostrand Company, Inc., NewYork. Guenther E, 1987, Minyak Atsiri, Jilid I, Terjemahan S. Ketaren, Universitas Indonesia, Jakarta, p. 242-54. Guenther E, 1987, Minyak Atsiri, Jilid IV-B, Terjemahan S. Ketaren, Universitas Indonesia, Jakarta, p 478. Haris R., 1987, Tanaman Minyak Atsiri, Penerbit Swadaya, Jakarta, p. 15 -18. Ketaren S., 1985, Pengantar Teknologi Minyak Atsiri, PK Balai Pustaka, Jakarta, p. 239 -(259. Retno D.S., 1986, Petunjuk Praktikum Kimia Organik, FMIPA UGM, Yogyakarta. Sastrohamidjojo H., Kromatografi, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1985. Sastrohamidjojo.H., 1985, Spektroskopi, Edisi I, Penerbit Liberty Yogyakarta, p. 45 - 145. Silverstein, 1986, Penyelidikan Spektroskopi Senyawa Organik, Terjemahan Hartono A.J. dan Purba A.V., Edisi IV, Penerbit Erlangga, Jakarta, p. 95-105; 181- 212. Toyib Hadiwijaya., Cengkeh, Data dan Petunjuk kearah Swa sembada, Gunung Agung, Jakarta, 19?9, p. 11 -17. © 2004 Digitized by USU digital library 8