SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013

IDENTIFIKASI KOMPONEN PENYUSUN ASAP CAIR DARI AMPAS SAGU DAN KULIT
BATANG TANAMAN SAGU (Metroxylon sagu Rottb) SERTA PENENTUAN SENYAWA
FENOLAT TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
1

1

2

Riswandi Aditria , Bambang Cahyono , Fronthea Swastawati
1) Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Jl.
Prof Sudarto, Semarang 50275
2) Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof
Sudarto, Semarang 50275

Abstrak
Asap cair merupakan salah satu bahan yang telah dikembangkan sebagai bahan pengawet makanan
pada dasawarsa terakhir ini. Potensi asap cair sebagai bahan pengawet sangat dipengaruhi oleh aktivitas
antioksidannya yang disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya yang terkandung di dalamnya.
Pada penelitian ini ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu telah diproses menjadi asap cair. Aktivitas
menjadi pengawet bahan makanan sangat erat hubungannya dengan indikator struktur penyusunnya senyawa
fenolat , total, dan aktivitas antioksidannya. Asap cair ampas sagu berhasil diperoleh dengan rendemen 33%
dan asap cair kulit batang tanaman sagu 44%. Data GCMS menunjukkan adanya beberapa senyawa dengan
gugus karbonil dan fenolat teridentifikasi, diperoleh 10 senyawa yang mempunyai indeks kemiripan minimum
80% dengan senyawa referensi. Senyawa fenolat total untuk ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu
masing-masing adalah 130,59 dan 105,30 mg/g asap cair ekuivalen asam galat. Uji aktivitas antioksidan
menghasilkan nilai IC50 303,63 mg/L pada asap cair ampas sagu dan 442,45 mg/L pada asap cair kulit batang
tanaman sagu. Asap cair dari ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu mempunyai aktivitas antioksidan
yang kurang kuat sehingga perlu adanya pengembangan lebih lanjut.
Kata kunci : asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu, senyawa fenolat, antioksidan

Abstract
Liquid smoke is one or the other material which had depeloved as food recently. Potential of liquid
smoke as preservatives very influence by its antioxidant activity that caused by phenol and its derivates
content. In this research sago waste and sago palm stem shell had processed to be liquid smoke. Activity as
foodstuffs preservation very strong correlation with indicator of it composer structure, total phenolic
compounds, and antioxidant activity. Liquid smoke from sago waste had succeed obtained with yield 33% and
liquid smoke from sago palm stem shell 44%. GCMS data is show existence some compounds with carbonyl
group and phenolic, 10 compound had obtained which possess index similarity minimum 80% with reference
compounds. Total phenolic compounds for sago waste and sago palm stem shell is 130.59 and 105.30 mg/g
liquid smoke equivalent galic acid, respectively. Antioxidant activity test had obtained IC50 number is 303.63
mg/L at sago waste ligid smoke and 442.45 mg/L at sago palm stem shell. Liquid smoke from sago waste and
sago palm stem shell have antioxidant activity that un potential, so that must existence more depeloving.
Keyword: liquid smoke of sago waste and sago palm stem shell, phenolic compounds, antioxidant

PENDAHULUAN
Asap cair merupakan fraksi cairan yang
mengandung komponen senyawa kimia yang
sangat kompleks, terdiri dari aldehid, keton,
alkohol, asam karboksilat, ester, furan, turunan
piran, fenol, turunan fenol (senyawa-senyawa
fenolat), hidrokarbon, dan senyawa-senyawa

nitrogen (Visciano dkk., 2008); (Manu dkk.,
2009), diperoleh melalui degradasi termal
biomassa
yang
mengandung
lignin,
hemiselulosa, dan selulosa dengan sedikit
oksigen. Komponen senyawa fenol dan
turunannya yang terkandung dalam asap cair
240
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013

untuk menghilangkan senyawa-senyawa volatil
fraksi berat molekul rendah.

berpotensi
sebagai
bahan
antioksidan
(Swastawati 2008) dan telah dikembangkan
sebagai bahan pengawetan ikan (Swastawati
dkk., 2007). Kandungan fenol dan turunannya
pada asap cair dipengaruhi oleh kandungan
lignin dan temperatur pirolisis. Menurut
Wendroff (2010) fenol dan turunannya
merupakan hasil degredasi lignin pada
o
temperatur 400 C.
Salah satu bahan yang mempunyai
kandungan lignin cukup tinggi adalah ampas
sagu. Menurut Kuroda dkk., (2001) ampas sagu
mengandung
64,4%
selulosa,
25,1%
hemiselulosa, dan 10,5% lignin. Telah diketahui
secara umum bahwa penyebaran kandungan
senyawa-senyawa pada tiap bagian tanaman
berbeda, sehingga kulit batang tanaman sagu
juga dapat digunakan sebagai bahan membuat
asap cair.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
memproduksi asap cair, mengidentifikasi
senyawa kimia, menentukan kandungan total
senyawa fenolat, dan menentukan aktivitas
antioksidan dari asap cair ampas sagu dan kulit
batang tanaman sagu.

Analisis Kualitatif
Turunannya

Senyawa

Fenol

dan

Asap cair pekat ditentukan beratnya 0,5
gram dilarutkan dalam 5 ml akuades dan
dipanaskan hingga mendidih. Penambahan
FeCl3 dilakukan untuk mengetahui adanya
kandungan fenol dan turunannya di dalam asap
cair.
Identifikasi Komponen Senyawa
menggunakan GCMS-QP2010S

Kimia

Identifikasi komponen kimia asap cair
menggunakan GCMS-QP2010S Shimadzu yang
o
dioptimasikan pada suhu kolom 60 C selama 5
menit, kemudian ditingkatkan 10 oC / menit
hingga mencapai 215 oC dan dipertahankan
selama 30 menit, suhu injektor diatur pada 215
o
C. Gas helium dengan kemurnian 99,99%
digunakan sebagai gas pembawa dengan
tekanan gas 12,0 kPa. Sampel di injeksikan
dalam kromatografi gas sebanyak 1µl. Data MS
diatur pada berat molekul komponen antara
33,00 sampai 600,00 dalam waktu 5,00 sampai
50,00 menit

METODOLOGI
Pembuatan dan Pemekatan Asap Cair

Analisis Kuantitatif Total Senyawa Fenolat
Ampas sagu dan kulit batang tanaman
sagu diperoleh dari daerah Desa Plajan,
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sampel
dibersihkan dari kotoran dan dikeringkan.
Selanjutnya sampel yang telah dikeringkan
ditentukan kadar airnya. Sampel yang telah
ditentukan kadar airnya ditimbang 100 gram.
Sampel yang sudah ditimbang kemudian
dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis. Proses
pirolisis dilakukan berdasarkan metode yang
dikembangkan oleh Swastawati (2008) pada
o
temperatur 400 C yang terseting pada
termokontrol.
Asap cair yang diperoleh didiamkan
selama 24 jam, dipisahkan menggunakan kertas
saring, dan ditempatkan dalam botol kaca.
Pemekatan asap cair dilakukan pada
o
water batch dengan temperatur optimal 90 C

Analisis kuantitatif total senyawa fenolat
dilakukan dengan metode folin-ciocalteau yang
dikembangkan oleh Rungruang dan Suwanne
(2010) dengan sedikit pengembangan. Larutan
asam galat (dalam akuades) dibuat dalam
konsentrasi (100, 200, 300, 400, dan 500 mg/L).
Larutan asam galat tersebut diambil 1 ml,
diencerkan dengan penambahan 10 ml akuades,
kemudian direaksikan dengan 5 ml reagen folinciocalteau 10% dan digoyangkan selama 8
menit. Setelah penggoyangan ditambahkan 4 ml
larutan Na2CO3 20% dan di inkubasikan selama
30 menit pada temperatur ruang, setelah itu
ditentukan serapannya pada λ = 760 dengan
Spektrofotometer UV-Vis. Perlakuan yang sama
juga dilakukan pada asap cair ampas sagu dan
kulit batang tanaman sagu dengan konsentrasi
1000 mg/L.
241
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013

yang diperoleh berwarna coklat kehitaman
dengan bau yang sangat khas.
Pemilihan sampel berdasarkan pada
keberadaannya sebagai limbah sisa produksi
tepung sagu yang tidak dimanfaatkan dan
karakteristik komponen kimia selulosa 64,4%,
hemiselulosa 25,1% dan 10,5% lignin (Kuroda
dkk., 2001). Asap cair yang telah diproduksi
didiamkan selama 24 jam agar terjadi
pemisahan antara padatan dan cairan, pemisahan
dilakukan menggunakan kertas saring. Masingmasing
asap
cair
dipekatkan
untuk
menghilangkan senyawa-senyawa volatil dan
ditimbang. Menurut Danarto dkk. (2010) selain
menghasilkan asap cair, proses pirolisis juga
menghasilkan gas volatil seperti CO, CO2, H2O,

Analisis Aktivitas Antioksidan
Analisis aktivitas antioksida pada asap
cair dilakukan menggunakan metode DPPH
yang dikembangkan oleh Rungruang dan
Suwannee
(2010)
dengan
sedikit
pengembangan. Asap cair diambil 0,2 ml (40,
60, 80, dan 100 mg/L) kemudian ditambahkan 5
ml larutan DPPH 0,1 mM. Peredaman senyawa
radikal DPPH ditentukan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis pada λ = 517 nm.
Senyawa pembanding digunakan kuersetin yang
mempunyai aktivitas antioksidan dengan
konsentrasi (20, 40, 60, dan 80 mg/L). Aktivitas
antioksidan ditentukan melalui perhitungan %
peredaman DPPH dengan menggunakan
persamaan :

H2, CH4, dan senyawa hidrokarbon lainnya.
Hasil yang diperoleh disajikan pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil pemekatan asap cair
Bahan Baku

Berat Asap Cair
Pekat (g)

Ampas sagu
Kulit batang tanaman
sagu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kadar
(%)

1,24

4,428

4,32

11,72

Pembuatan dan Pemekatan Asap Cair
Data yang diperoleh dari produksi asap
cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu
kulit batang tanaman sagu di sajikan pada tabel
1.

Analisis Kualitatif
Turunannya

Berat bahan (g)
Kadar air (%)
Berat asap cair (g)
Rendemen asap cair (%)
Rendemen arang dan gasgas yang teruapkan (%)

Bahan Baku Asap Cair
Ampas
Kulit Batang
Sagu
Tanaman Sagu
100
100
17,0068
16,5015
28
36,86
33,7377
44,1445
66,2623

Fenol

dan

Analisis kualitatif senyawa fenol dan
turunannya dilakukan untuk mengetahui secara
kualitatif keberadaan senyawa-senyawa tersebut
pada asap cair ampas sagu dan kulit batang
tanaman sagu. Hasil analisis kulitatif senyawa
fenol dan turunannya pada asap cair ampas sagu
dan kulit batang tanaman sagu dapat dilihat
pada Tabel 3.

Tabel 1. Hasil proses pirolisis
Parameter

Senyawa

55,8555

Tabel 3. Hasil analisis kualitatif senyawa fenol
dan turunannya

Proses
pirolisis
dilakukan
pada
o
temperatur 400 C. Proses pirolisis pada
temperatur tersebut terjadi pendegradasian
lignin (Wendroff, 2010). Asap cair kulit batang
tanaman sagu mempunyai rendemen yang lebih
besar dibandingkan dengan asap cair ampas
sagu. Hal tersebut dipengaruhi oleh karakteristik
komponen kimia penyusun bahan. Asap cair

Asap cair
Kulit batang tanaman sagu
Ampas sagu

Senyawa fenolat
+
+

Berdasarkan tabel 3. senyawa fenol dan
turunannya terdapat pada kedua jenis asap cair,
242
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013

sehingga penelitian selanjutnya difokuskan
pada kedua jenis asap cair tersebut.
Identifikasi Komponen
Menggunakan GCMS

Senyawa

di dalam asap cair. Menurut (Visciano dkk.,
2008); (Manu dkk., 2009) komponen kimia asap
cair disusun oleh aldehid, keton, alkohol, asam
karboksilat, ester, furan, turunan piran, fenol,
turunan fenol (senyawa-senyawa fenolat),
hidrokarbon, dan senyawa-senyawa nitrogen.

Kimia

Identifikasi
senyawa
bertujuan
untuk
mengetahui komponen kimia yang terkandung
Tabel 4. Komponen senyawa asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu yang mempunyai
kemiripan dengan data base senyawa referensi (indeks kemiripan minimum 80%)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Komponen senyawa

Kandungan (%)
Ampas sagu

asam asetat
2-hidroksi-3-metil-2-siklopenten-1-on
fenol
2-metil fenol
3-metil fenol
4-metil fenol
4-etil fenol
dibenzofuran
2,6-dimetoksi fenol
1,2,6-trimetoksi benzen
5-metil-1,2,6-trimetoksi benzen
1,4;3,6-dianhidro-α-d-glukopiranosa
4-metoksikarbonil-4-butanolid
penantren

23,75
3,74
5,82
9,46
0,41
20,78
3,11
5,66
3,26
5,52

Kulit batang tanaman sagu
5,44
9,29
39,09
2,14
4,19
1,48
14,95
5,13
2,97
7,31
-

dengan proporsi paling tinggi yaitu sebesar
14,87%, 2-metil fenol (3,63 %), dan 3-metil
fenol (3,92%).

Hasil identifikasi komponen senyawa
kimia asap cair ampas sagu dan kulit batang
tanaman sagu dengan indeks kemiripan
minimum 80% berdasarkan pada kesamaan
puncak dasar, ion molekul, dan pola fragmentasi
menunjukkan bahwa senyawa fenol dan
turunannya merupakan komponen senyawa
kimia terbesar pada asap cair ampas sagu dan
kulit batang tanaman sagu, hal tersebut sesuai
dengan laporan Swastawati (2008) bahwa asap
cair sekam padi dan tempurung kelapa
didominasi oleh senyawa fenol dan turunannya
serta menurut hasil penelitian Budijanto dkk.
(2008) asap cair tempurung kelapa didominasi
oleh senyawa fenol dan turunannya yang terdiri
dari 6 komponen d fenol merupakan komponen

Analisis Kuantitatif Total Senyawa Fenolat
Analisis kuantitatif total senyawa fenolat
dibuat untuk mengetahui total senyawa fenolat
pada asap cair ampas sagu dan kulit batang
tanaman sagu. Kandungan total senyawa fenolat
pada asap cair dapat diketahui melalui
pembuatan kurva kalibrasi asam galat sebagai
pembanding. Hasil analisis kandungan total
senyawa fenolat ditunjukkan sebagai mg
ekivalen asam galat/gram asap cair.

243
Absorbansi

Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0

y = 0,0012x + 0,0313
r = 0,9808
asam galat
Linear (asam
galat)
0

100

200

300

400 500

600

konsentrasi Asam Galat (mg/L)
Gambar 1. Kurva kalibrasi asam galat dengan reagen folin-ciocalteau (λ = 765 nm)

kurva kalibrasi asam galat adalah y = 0,0012x +
0,0313 dengan nilai koefisien linear (r) yaitu
0,9808. Nilai r yang mendekati 1 menunjukkan
bahwa konsentrasi sangat mempengaruhi
absorbansi (Andayani dkk., 2008).
Tabel 5. Hasil penentuan total senyawa
fenolat pada asap cair
Asap Cair

Ampas sagu
Kulit batang
tanaman sagu

Absorb
ansi

0,188
0,157

Senyawa Fenolat
Total
(mg ekivalen
asam galat/ g
asap cair)
130,583
105,305

Kadar
(%)

13,0583%
10,5305%

tabel 5. menunjukkan bahwa total
senyawa fenolat pada asap cair ampas sagu
mempunyai
kadar
yang
lebih
besar
dibandingkan pada asap cair kulit batang
tanaman sagu. Penelitian Swastawati (2008)
menunjukkan bahwa komponen fenolat pada

tempurung kelapa 26,28%. Kandungan senyawa
kimia dalam asap cair sangat bergantung pada
jenis bahan yang digunakan, hal tersebut sangat
dipengaruhi oleh perbandingan kandungan
selulosa, hemiselulosa, dan lignin (Wendroff,
2010), serta perbedaan kadar air sampel pada
saat pirolisis dapat mempengaruhi jumlah
senyawa volatil yang diperoleh.
Analisis Aktivitas Antioksidan
Analisis aktivitas antioksidan digunakan
untuk mengetahui potensi suatu bahan dalam
meredam senyawa radikal melalui penentuan
nilai Inhibite Concentration (IC50). Inhibite
Concentration merupakan konsentrasi yang
dibutuhkan untuk meredam 50% senyawa
radikal (Gurav dkk., 2007). DPPH (1,1-difenil2-pikrilhidrasil) digunakan sebagai senyawa
radikal karena merupakan senyawa radikal yang
cukup stabil.

244
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013
ampas sagu
100
90

y = 1,0151x + 10,15
R² = 0,9994

% Peredaman

80

kulit batang
tanaman sagu

70
kuersetin

60
50
40

y = 0,1561x + 2,603

30

R² = 0,9875

20
10

y = 0,1091x + 1,728
R² = 0,9957
80
100

0
0

20

40

60

Linear
(ampas sagu)
Linear (kulit
batang tanaman

sagu)
Linear (kuersetin)

Konsentrasi (mg/L)

Gambar 2. Kurva peredaman radikal DPPH
menggunakan metode peredaman DPPH
menunjukkan bahwa asap cair ampas sagu
mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih
besar dibandingkan asap cair kulit batang
tanaman sagu hal tersebut dapat diketahui dari
nilai IC50 nya, zat yang mempunyai aktivitas
antioksidan yang tinggi mempunyai nilai IC50
yang kecil (Gurav dkk., 2007). Aktivitas
antioksidan sangat dipengaruhi oleh kandungan
senyawa
fenolat.
Berdasarkan
laporan
Rungruang dan Suwannee (2010) semakin besar
kandungan senyawa fenolat dalam suatu bahan
akan meningkatkan aktivitas antioksidannya.
Secara
keseluruhan
aktivitas
antioksidan asap cair ampas sagu dan kulit
batang tanaman sagu masih dibawah standar
aktivitas antoksidan kuersetin sintesis, hal
tersebut sudah umum mengingat komponen
senyawa kimia yang terdapat dalam asap cair
bukanlah senyawa kimia yang murni.

dalam Kuntorini dkk., 2011), sehingga asap cair
ampas sagu dan kulitaatang tanaman sagu
mempunyai aktivitas antioksidan kurang
potensial.

KESIMPULAN DAN SARAN
Ampas sagu dan kulit batang tanaman
sagu berpotensi digunakan sebagai bahan asap
cair. Kedua bahan tersebut mempunyai
karakteristik komponen senyawa kimia, total
senyawa fenolat, dan aktivitas antioksidan yang
berbeda. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan
melalui pengkombinasian ampas sagu dan kulit
batang tanaman sagu dengan bahan lain agar
diperoleh aktivitas antioksidan yang lebih baik,
sehingga dapat diaplikasikan sebagai bahan
pengawet ikan dan bahan makan lainnya yang
berpotensi.

Tabel 6. Aktivitas antioksidan kuersetin, dan asap cair
ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu
Sampel
Kuersetin
Asap cair ampas sagu
Asap cair kulit batang tanaman sagu

Nilai IC50
(mg/L)
39,26
303,63
442,45

Suatu zat mempunyai aktivitas
antioksidan yang potensial apabila mempunyai

DAFTAR PUSTAKA
Andayani, R., Lisnawati, Y., dan Maimunah.,
2008, Penentuan Aktivitas Antioksidan,
Kadar Fenolat Total dan Likopen pada
Buah Tomat, Jurnal Sains dan Teknologi
Farmasi, 13, 1-9

245
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013

Budijanto, S., Rokhani, H., Sulusi, P., Setyadjit.,
Sukarno., dan Ita, Z., 2008, Identifikasi
dan Uji Keamanan Asap Cair
Tempurung Kelapa untuk Produk
Pangan, J.Pascapanen, 5(1), 32-40
Danarto, Y.C., Adrian, N., Dwi Panggih, S., dan
Novan Dwi, K., 2010, Pengaruh Waktu
Operasi terhadap Karakteristik Char
Hasil Pirolisis Sekam Padi sebagai
Bahan Pembuatan Nano Structured
Supermicrosporous Carbon, Proseding
Seminar Nasional Teknik Kimia
“Kejuangan”, E04-1-E04-6
Gurav, S., Deshkar., Gulkari., Duragkar., dan
Patil, 2007, Free Radical Scavengeng
Activity of Polygala Chinensis L. J.
Parmacologyonline, 2, 245-253
Kuntorini, E.M., Maria, D.A., dan Norma, M.,
2011, Struktur Anatomi dan Kerapatan
Sel Sekresi serta Aktivitas Antioksidan
Ekstrak
Etanol
dari
Rimpang
Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza
Roxb) Asal Kecamatan Pengaron
Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan,
J. Bioscientiae, 8, 1, 28-37
Kuroda, Ken-ichi., Tetsuo, O., dan Takahiro, U.,
2001, Characterization of Sago Palm
(Metroxylon sagu) Lignin by Analytical
Pyrolysis, J. agric. Food Chem, 49,
1840-1847

Manu, R., dan Suparporn, S., 2009, Evaluation
of Antioxidant and Radical Scavenging
Activities in Pyroligenous Acid Samples,
Pure and Applied Chemistry
international Conference, 51-53
Rungruang, P., dan Suwanne, J., 2010,
Antioxidative Activity of Phenolic
Compounds in Pyroligneous Acid
Produced from Eucalyptus Wood, The
8th International Symposium on
Biocontrol and Biotechnology, 102-106
Swastawati, F., 2008, Quality and Safety of
Smoked Catfish (Aries talassinus) Using
Paddy Chaff and Coconut Shell Liquid,
J. of Coast Dev, 12(1), 47-55
Swastawati, F., Tri Winarni, A., YS, Darmanto.,
dan Eko Nurcahya, D., 2007, Liquid
Smoke Performance of Lamtoro Wood
and Corn Cob, J. of Coast Dev, 10(3),
189 - 196
Visciano, P., M, Perugini., F, Conte., dan M,
Amorena., 2008, Polycyclic Aromatic
Hydrocarbons in Farmed Rainbow Trout
(Oncorhynus mykiss) Processed by
Traditional Flue Gas Smoking and by
Liquid Smoke Flavourings, J. Food and
Chemical toxicology, 46, 1409-1413
Wendroff, W.L., 2011, Smoked Cheese A
Comprehensive guide for Cheedemakers,
Wisconia Center for Dairly Research

Menyetujui,

Pembimbing I,

Semarang, Desember 2012
Pembimbing II,

Dr. Bambang Cahyono, M.S.
NIP 1963 03 16 1988 10 1 001

Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc.
NIP 1959 02 23 1984 03 2 001

246

More Related Content

What's hot

Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...
Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...
Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...Beby Offduty
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digesterIffa M.Nisa
 
Jurnal rekayasa kimia dan lingkungan
Jurnal rekayasa kimia dan lingkunganJurnal rekayasa kimia dan lingkungan
Jurnal rekayasa kimia dan lingkunganFadilah Akbar
 
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassumfisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassumIrham Maladi
 
Hasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorinHasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorinmuhlisun_azim
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcqlp
 
Makalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alamMakalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alamFuthanul Wwee
 
Nitrogen treatment in water Incl. Amonia,Amonium, Nitrate and Nitrite - by m...
Nitrogen treatment in water Incl. Amonia,Amonium, Nitrate and Nitrite  - by m...Nitrogen treatment in water Incl. Amonia,Amonium, Nitrate and Nitrite  - by m...
Nitrogen treatment in water Incl. Amonia,Amonium, Nitrate and Nitrite - by m...Anggi Nurbana Wahyudi
 
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolFarhan Yuzevan
 
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWITLIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWITriesonetwo
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianDianaEP
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperbrawijaya university
 

What's hot (20)

Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...
Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...
Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
Chitosan sebagai bahan pengawet tahu
Chitosan sebagai bahan pengawet tahuChitosan sebagai bahan pengawet tahu
Chitosan sebagai bahan pengawet tahu
 
Isi
Isi Isi
Isi
 
Farmakognosi
Farmakognosi Farmakognosi
Farmakognosi
 
Jurnal rekayasa kimia dan lingkungan
Jurnal rekayasa kimia dan lingkunganJurnal rekayasa kimia dan lingkungan
Jurnal rekayasa kimia dan lingkungan
 
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassumfisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Hasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorinHasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorin
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
 
04 textil
04 textil04 textil
04 textil
 
2501 3310-1-sm
2501 3310-1-sm2501 3310-1-sm
2501 3310-1-sm
 
Makalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alamMakalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alam
 
Nitrogen treatment in water Incl. Amonia,Amonium, Nitrate and Nitrite - by m...
Nitrogen treatment in water Incl. Amonia,Amonium, Nitrate and Nitrite  - by m...Nitrogen treatment in water Incl. Amonia,Amonium, Nitrate and Nitrite  - by m...
Nitrogen treatment in water Incl. Amonia,Amonium, Nitrate and Nitrite - by m...
 
Hasil review
Hasil reviewHasil review
Hasil review
 
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
 
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWITLIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Hamlet Adrian, Joey and Sergi
Hamlet Adrian, Joey and SergiHamlet Adrian, Joey and Sergi
Hamlet Adrian, Joey and Sergi
 
Spencer peter golden on Hard Gelatin Capsul
Spencer peter golden on Hard Gelatin CapsulSpencer peter golden on Hard Gelatin Capsul
Spencer peter golden on Hard Gelatin Capsul
 
Fact corp
Fact corpFact corp
Fact corp
 
[YM2013] The BoXs' Twitter teaser
[YM2013] The BoXs' Twitter teaser[YM2013] The BoXs' Twitter teaser
[YM2013] The BoXs' Twitter teaser
 
Spencer peter golden
Spencer peter goldenSpencer peter golden
Spencer peter golden
 
Spencer Golden Costa Rica
Spencer Golden Costa RicaSpencer Golden Costa Rica
Spencer Golden Costa Rica
 
Kỹ thuật lập trình.
Kỹ thuật lập trình.Kỹ thuật lập trình.
Kỹ thuật lập trình.
 
Aliyı
AliyıAliyı
Aliyı
 
Undergrad thesis
Undergrad thesisUndergrad thesis
Undergrad thesis
 
Seminar
SeminarSeminar
Seminar
 

Similar to 1884 3673-1-sm

Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Fendi Pradana
 
1 85-1-pb
1 85-1-pb1 85-1-pb
1 85-1-pbRsnyln
 
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...Repository Ipb
 
Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIshakZw
 
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumJurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumMarsono Tarmadi
 
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)Repository Ipb
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airqlp
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxIrenee9
 
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...Repository Ipb
 
Review Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasReview Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasSalsabila Azzahra
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3Syifa Tamami
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubiFransiska Puteri
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxCitraCirebon
 
Parameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptxParameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptxFarmasiSains
 
Pengembangan produksi minyak serai wangi sebagai bioaditif pada bahan bakar ...
Pengembangan produksi minyak serai wangi sebagai bioaditif  pada bahan bakar ...Pengembangan produksi minyak serai wangi sebagai bioaditif  pada bahan bakar ...
Pengembangan produksi minyak serai wangi sebagai bioaditif pada bahan bakar ...Hendro Baskoro
 

Similar to 1884 3673-1-sm (20)

Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
 
1 85-1-pb
1 85-1-pb1 85-1-pb
1 85-1-pb
 
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
 
Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi Antioksidan
 
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumJurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
 
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL SURIAN (Toona sinensis)
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Makalah seminar
Makalah seminar Makalah seminar
Makalah seminar
 
Jurnalsak
JurnalsakJurnalsak
Jurnalsak
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptx
 
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
 
6563 15871-1-pb
6563 15871-1-pb6563 15871-1-pb
6563 15871-1-pb
 
Review Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasReview Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi Gas
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
 
297839843
297839843297839843
297839843
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 
Parameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptxParameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptx
 
Pengembangan produksi minyak serai wangi sebagai bioaditif pada bahan bakar ...
Pengembangan produksi minyak serai wangi sebagai bioaditif  pada bahan bakar ...Pengembangan produksi minyak serai wangi sebagai bioaditif  pada bahan bakar ...
Pengembangan produksi minyak serai wangi sebagai bioaditif pada bahan bakar ...
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

1884 3673-1-sm

  • 1. Chem Info Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013 IDENTIFIKASI KOMPONEN PENYUSUN ASAP CAIR DARI AMPAS SAGU DAN KULIT BATANG TANAMAN SAGU (Metroxylon sagu Rottb) SERTA PENENTUAN SENYAWA FENOLAT TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN 1 1 2 Riswandi Aditria , Bambang Cahyono , Fronthea Swastawati 1) Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Jl. Prof Sudarto, Semarang 50275 2) Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof Sudarto, Semarang 50275 Abstrak Asap cair merupakan salah satu bahan yang telah dikembangkan sebagai bahan pengawet makanan pada dasawarsa terakhir ini. Potensi asap cair sebagai bahan pengawet sangat dipengaruhi oleh aktivitas antioksidannya yang disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya yang terkandung di dalamnya. Pada penelitian ini ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu telah diproses menjadi asap cair. Aktivitas menjadi pengawet bahan makanan sangat erat hubungannya dengan indikator struktur penyusunnya senyawa fenolat , total, dan aktivitas antioksidannya. Asap cair ampas sagu berhasil diperoleh dengan rendemen 33% dan asap cair kulit batang tanaman sagu 44%. Data GCMS menunjukkan adanya beberapa senyawa dengan gugus karbonil dan fenolat teridentifikasi, diperoleh 10 senyawa yang mempunyai indeks kemiripan minimum 80% dengan senyawa referensi. Senyawa fenolat total untuk ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu masing-masing adalah 130,59 dan 105,30 mg/g asap cair ekuivalen asam galat. Uji aktivitas antioksidan menghasilkan nilai IC50 303,63 mg/L pada asap cair ampas sagu dan 442,45 mg/L pada asap cair kulit batang tanaman sagu. Asap cair dari ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu mempunyai aktivitas antioksidan yang kurang kuat sehingga perlu adanya pengembangan lebih lanjut. Kata kunci : asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu, senyawa fenolat, antioksidan Abstract Liquid smoke is one or the other material which had depeloved as food recently. Potential of liquid smoke as preservatives very influence by its antioxidant activity that caused by phenol and its derivates content. In this research sago waste and sago palm stem shell had processed to be liquid smoke. Activity as foodstuffs preservation very strong correlation with indicator of it composer structure, total phenolic compounds, and antioxidant activity. Liquid smoke from sago waste had succeed obtained with yield 33% and liquid smoke from sago palm stem shell 44%. GCMS data is show existence some compounds with carbonyl group and phenolic, 10 compound had obtained which possess index similarity minimum 80% with reference compounds. Total phenolic compounds for sago waste and sago palm stem shell is 130.59 and 105.30 mg/g liquid smoke equivalent galic acid, respectively. Antioxidant activity test had obtained IC50 number is 303.63 mg/L at sago waste ligid smoke and 442.45 mg/L at sago palm stem shell. Liquid smoke from sago waste and sago palm stem shell have antioxidant activity that un potential, so that must existence more depeloving. Keyword: liquid smoke of sago waste and sago palm stem shell, phenolic compounds, antioxidant PENDAHULUAN Asap cair merupakan fraksi cairan yang mengandung komponen senyawa kimia yang sangat kompleks, terdiri dari aldehid, keton, alkohol, asam karboksilat, ester, furan, turunan piran, fenol, turunan fenol (senyawa-senyawa fenolat), hidrokarbon, dan senyawa-senyawa nitrogen (Visciano dkk., 2008); (Manu dkk., 2009), diperoleh melalui degradasi termal biomassa yang mengandung lignin, hemiselulosa, dan selulosa dengan sedikit oksigen. Komponen senyawa fenol dan turunannya yang terkandung dalam asap cair 240
  • 2. Chem Info Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013 untuk menghilangkan senyawa-senyawa volatil fraksi berat molekul rendah. berpotensi sebagai bahan antioksidan (Swastawati 2008) dan telah dikembangkan sebagai bahan pengawetan ikan (Swastawati dkk., 2007). Kandungan fenol dan turunannya pada asap cair dipengaruhi oleh kandungan lignin dan temperatur pirolisis. Menurut Wendroff (2010) fenol dan turunannya merupakan hasil degredasi lignin pada o temperatur 400 C. Salah satu bahan yang mempunyai kandungan lignin cukup tinggi adalah ampas sagu. Menurut Kuroda dkk., (2001) ampas sagu mengandung 64,4% selulosa, 25,1% hemiselulosa, dan 10,5% lignin. Telah diketahui secara umum bahwa penyebaran kandungan senyawa-senyawa pada tiap bagian tanaman berbeda, sehingga kulit batang tanaman sagu juga dapat digunakan sebagai bahan membuat asap cair. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi asap cair, mengidentifikasi senyawa kimia, menentukan kandungan total senyawa fenolat, dan menentukan aktivitas antioksidan dari asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu. Analisis Kualitatif Turunannya Senyawa Fenol dan Asap cair pekat ditentukan beratnya 0,5 gram dilarutkan dalam 5 ml akuades dan dipanaskan hingga mendidih. Penambahan FeCl3 dilakukan untuk mengetahui adanya kandungan fenol dan turunannya di dalam asap cair. Identifikasi Komponen Senyawa menggunakan GCMS-QP2010S Kimia Identifikasi komponen kimia asap cair menggunakan GCMS-QP2010S Shimadzu yang o dioptimasikan pada suhu kolom 60 C selama 5 menit, kemudian ditingkatkan 10 oC / menit hingga mencapai 215 oC dan dipertahankan selama 30 menit, suhu injektor diatur pada 215 o C. Gas helium dengan kemurnian 99,99% digunakan sebagai gas pembawa dengan tekanan gas 12,0 kPa. Sampel di injeksikan dalam kromatografi gas sebanyak 1µl. Data MS diatur pada berat molekul komponen antara 33,00 sampai 600,00 dalam waktu 5,00 sampai 50,00 menit METODOLOGI Pembuatan dan Pemekatan Asap Cair Analisis Kuantitatif Total Senyawa Fenolat Ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu diperoleh dari daerah Desa Plajan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sampel dibersihkan dari kotoran dan dikeringkan. Selanjutnya sampel yang telah dikeringkan ditentukan kadar airnya. Sampel yang telah ditentukan kadar airnya ditimbang 100 gram. Sampel yang sudah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis. Proses pirolisis dilakukan berdasarkan metode yang dikembangkan oleh Swastawati (2008) pada o temperatur 400 C yang terseting pada termokontrol. Asap cair yang diperoleh didiamkan selama 24 jam, dipisahkan menggunakan kertas saring, dan ditempatkan dalam botol kaca. Pemekatan asap cair dilakukan pada o water batch dengan temperatur optimal 90 C Analisis kuantitatif total senyawa fenolat dilakukan dengan metode folin-ciocalteau yang dikembangkan oleh Rungruang dan Suwanne (2010) dengan sedikit pengembangan. Larutan asam galat (dalam akuades) dibuat dalam konsentrasi (100, 200, 300, 400, dan 500 mg/L). Larutan asam galat tersebut diambil 1 ml, diencerkan dengan penambahan 10 ml akuades, kemudian direaksikan dengan 5 ml reagen folinciocalteau 10% dan digoyangkan selama 8 menit. Setelah penggoyangan ditambahkan 4 ml larutan Na2CO3 20% dan di inkubasikan selama 30 menit pada temperatur ruang, setelah itu ditentukan serapannya pada λ = 760 dengan Spektrofotometer UV-Vis. Perlakuan yang sama juga dilakukan pada asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu dengan konsentrasi 1000 mg/L. 241
  • 3. Chem Info Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013 yang diperoleh berwarna coklat kehitaman dengan bau yang sangat khas. Pemilihan sampel berdasarkan pada keberadaannya sebagai limbah sisa produksi tepung sagu yang tidak dimanfaatkan dan karakteristik komponen kimia selulosa 64,4%, hemiselulosa 25,1% dan 10,5% lignin (Kuroda dkk., 2001). Asap cair yang telah diproduksi didiamkan selama 24 jam agar terjadi pemisahan antara padatan dan cairan, pemisahan dilakukan menggunakan kertas saring. Masingmasing asap cair dipekatkan untuk menghilangkan senyawa-senyawa volatil dan ditimbang. Menurut Danarto dkk. (2010) selain menghasilkan asap cair, proses pirolisis juga menghasilkan gas volatil seperti CO, CO2, H2O, Analisis Aktivitas Antioksidan Analisis aktivitas antioksida pada asap cair dilakukan menggunakan metode DPPH yang dikembangkan oleh Rungruang dan Suwannee (2010) dengan sedikit pengembangan. Asap cair diambil 0,2 ml (40, 60, 80, dan 100 mg/L) kemudian ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,1 mM. Peredaman senyawa radikal DPPH ditentukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada λ = 517 nm. Senyawa pembanding digunakan kuersetin yang mempunyai aktivitas antioksidan dengan konsentrasi (20, 40, 60, dan 80 mg/L). Aktivitas antioksidan ditentukan melalui perhitungan % peredaman DPPH dengan menggunakan persamaan : H2, CH4, dan senyawa hidrokarbon lainnya. Hasil yang diperoleh disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Hasil pemekatan asap cair Bahan Baku Berat Asap Cair Pekat (g) Ampas sagu Kulit batang tanaman sagu HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar (%) 1,24 4,428 4,32 11,72 Pembuatan dan Pemekatan Asap Cair Data yang diperoleh dari produksi asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu kulit batang tanaman sagu di sajikan pada tabel 1. Analisis Kualitatif Turunannya Berat bahan (g) Kadar air (%) Berat asap cair (g) Rendemen asap cair (%) Rendemen arang dan gasgas yang teruapkan (%) Bahan Baku Asap Cair Ampas Kulit Batang Sagu Tanaman Sagu 100 100 17,0068 16,5015 28 36,86 33,7377 44,1445 66,2623 Fenol dan Analisis kualitatif senyawa fenol dan turunannya dilakukan untuk mengetahui secara kualitatif keberadaan senyawa-senyawa tersebut pada asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu. Hasil analisis kulitatif senyawa fenol dan turunannya pada asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 1. Hasil proses pirolisis Parameter Senyawa 55,8555 Tabel 3. Hasil analisis kualitatif senyawa fenol dan turunannya Proses pirolisis dilakukan pada o temperatur 400 C. Proses pirolisis pada temperatur tersebut terjadi pendegradasian lignin (Wendroff, 2010). Asap cair kulit batang tanaman sagu mempunyai rendemen yang lebih besar dibandingkan dengan asap cair ampas sagu. Hal tersebut dipengaruhi oleh karakteristik komponen kimia penyusun bahan. Asap cair Asap cair Kulit batang tanaman sagu Ampas sagu Senyawa fenolat + + Berdasarkan tabel 3. senyawa fenol dan turunannya terdapat pada kedua jenis asap cair, 242
  • 4. Chem Info Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013 sehingga penelitian selanjutnya difokuskan pada kedua jenis asap cair tersebut. Identifikasi Komponen Menggunakan GCMS Senyawa di dalam asap cair. Menurut (Visciano dkk., 2008); (Manu dkk., 2009) komponen kimia asap cair disusun oleh aldehid, keton, alkohol, asam karboksilat, ester, furan, turunan piran, fenol, turunan fenol (senyawa-senyawa fenolat), hidrokarbon, dan senyawa-senyawa nitrogen. Kimia Identifikasi senyawa bertujuan untuk mengetahui komponen kimia yang terkandung Tabel 4. Komponen senyawa asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu yang mempunyai kemiripan dengan data base senyawa referensi (indeks kemiripan minimum 80%) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Komponen senyawa Kandungan (%) Ampas sagu asam asetat 2-hidroksi-3-metil-2-siklopenten-1-on fenol 2-metil fenol 3-metil fenol 4-metil fenol 4-etil fenol dibenzofuran 2,6-dimetoksi fenol 1,2,6-trimetoksi benzen 5-metil-1,2,6-trimetoksi benzen 1,4;3,6-dianhidro-α-d-glukopiranosa 4-metoksikarbonil-4-butanolid penantren 23,75 3,74 5,82 9,46 0,41 20,78 3,11 5,66 3,26 5,52 Kulit batang tanaman sagu 5,44 9,29 39,09 2,14 4,19 1,48 14,95 5,13 2,97 7,31 - dengan proporsi paling tinggi yaitu sebesar 14,87%, 2-metil fenol (3,63 %), dan 3-metil fenol (3,92%). Hasil identifikasi komponen senyawa kimia asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu dengan indeks kemiripan minimum 80% berdasarkan pada kesamaan puncak dasar, ion molekul, dan pola fragmentasi menunjukkan bahwa senyawa fenol dan turunannya merupakan komponen senyawa kimia terbesar pada asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu, hal tersebut sesuai dengan laporan Swastawati (2008) bahwa asap cair sekam padi dan tempurung kelapa didominasi oleh senyawa fenol dan turunannya serta menurut hasil penelitian Budijanto dkk. (2008) asap cair tempurung kelapa didominasi oleh senyawa fenol dan turunannya yang terdiri dari 6 komponen d fenol merupakan komponen Analisis Kuantitatif Total Senyawa Fenolat Analisis kuantitatif total senyawa fenolat dibuat untuk mengetahui total senyawa fenolat pada asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu. Kandungan total senyawa fenolat pada asap cair dapat diketahui melalui pembuatan kurva kalibrasi asam galat sebagai pembanding. Hasil analisis kandungan total senyawa fenolat ditunjukkan sebagai mg ekivalen asam galat/gram asap cair. 243
  • 5. Absorbansi Chem Info Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 y = 0,0012x + 0,0313 r = 0,9808 asam galat Linear (asam galat) 0 100 200 300 400 500 600 konsentrasi Asam Galat (mg/L) Gambar 1. Kurva kalibrasi asam galat dengan reagen folin-ciocalteau (λ = 765 nm) kurva kalibrasi asam galat adalah y = 0,0012x + 0,0313 dengan nilai koefisien linear (r) yaitu 0,9808. Nilai r yang mendekati 1 menunjukkan bahwa konsentrasi sangat mempengaruhi absorbansi (Andayani dkk., 2008). Tabel 5. Hasil penentuan total senyawa fenolat pada asap cair Asap Cair Ampas sagu Kulit batang tanaman sagu Absorb ansi 0,188 0,157 Senyawa Fenolat Total (mg ekivalen asam galat/ g asap cair) 130,583 105,305 Kadar (%) 13,0583% 10,5305% tabel 5. menunjukkan bahwa total senyawa fenolat pada asap cair ampas sagu mempunyai kadar yang lebih besar dibandingkan pada asap cair kulit batang tanaman sagu. Penelitian Swastawati (2008) menunjukkan bahwa komponen fenolat pada tempurung kelapa 26,28%. Kandungan senyawa kimia dalam asap cair sangat bergantung pada jenis bahan yang digunakan, hal tersebut sangat dipengaruhi oleh perbandingan kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin (Wendroff, 2010), serta perbedaan kadar air sampel pada saat pirolisis dapat mempengaruhi jumlah senyawa volatil yang diperoleh. Analisis Aktivitas Antioksidan Analisis aktivitas antioksidan digunakan untuk mengetahui potensi suatu bahan dalam meredam senyawa radikal melalui penentuan nilai Inhibite Concentration (IC50). Inhibite Concentration merupakan konsentrasi yang dibutuhkan untuk meredam 50% senyawa radikal (Gurav dkk., 2007). DPPH (1,1-difenil2-pikrilhidrasil) digunakan sebagai senyawa radikal karena merupakan senyawa radikal yang cukup stabil. 244
  • 6. Chem Info Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013 ampas sagu 100 90 y = 1,0151x + 10,15 R² = 0,9994 % Peredaman 80 kulit batang tanaman sagu 70 kuersetin 60 50 40 y = 0,1561x + 2,603 30 R² = 0,9875 20 10 y = 0,1091x + 1,728 R² = 0,9957 80 100 0 0 20 40 60 Linear (ampas sagu) Linear (kulit batang tanaman sagu) Linear (kuersetin) Konsentrasi (mg/L) Gambar 2. Kurva peredaman radikal DPPH menggunakan metode peredaman DPPH menunjukkan bahwa asap cair ampas sagu mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih besar dibandingkan asap cair kulit batang tanaman sagu hal tersebut dapat diketahui dari nilai IC50 nya, zat yang mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi mempunyai nilai IC50 yang kecil (Gurav dkk., 2007). Aktivitas antioksidan sangat dipengaruhi oleh kandungan senyawa fenolat. Berdasarkan laporan Rungruang dan Suwannee (2010) semakin besar kandungan senyawa fenolat dalam suatu bahan akan meningkatkan aktivitas antioksidannya. Secara keseluruhan aktivitas antioksidan asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu masih dibawah standar aktivitas antoksidan kuersetin sintesis, hal tersebut sudah umum mengingat komponen senyawa kimia yang terdapat dalam asap cair bukanlah senyawa kimia yang murni. dalam Kuntorini dkk., 2011), sehingga asap cair ampas sagu dan kulitaatang tanaman sagu mempunyai aktivitas antioksidan kurang potensial. KESIMPULAN DAN SARAN Ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu berpotensi digunakan sebagai bahan asap cair. Kedua bahan tersebut mempunyai karakteristik komponen senyawa kimia, total senyawa fenolat, dan aktivitas antioksidan yang berbeda. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan melalui pengkombinasian ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu dengan bahan lain agar diperoleh aktivitas antioksidan yang lebih baik, sehingga dapat diaplikasikan sebagai bahan pengawet ikan dan bahan makan lainnya yang berpotensi. Tabel 6. Aktivitas antioksidan kuersetin, dan asap cair ampas sagu dan kulit batang tanaman sagu Sampel Kuersetin Asap cair ampas sagu Asap cair kulit batang tanaman sagu Nilai IC50 (mg/L) 39,26 303,63 442,45 Suatu zat mempunyai aktivitas antioksidan yang potensial apabila mempunyai DAFTAR PUSTAKA Andayani, R., Lisnawati, Y., dan Maimunah., 2008, Penentuan Aktivitas Antioksidan, Kadar Fenolat Total dan Likopen pada Buah Tomat, Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 13, 1-9 245
  • 7. Chem Info Vol 1, No 1, Hal 240 – 246, 2013 Budijanto, S., Rokhani, H., Sulusi, P., Setyadjit., Sukarno., dan Ita, Z., 2008, Identifikasi dan Uji Keamanan Asap Cair Tempurung Kelapa untuk Produk Pangan, J.Pascapanen, 5(1), 32-40 Danarto, Y.C., Adrian, N., Dwi Panggih, S., dan Novan Dwi, K., 2010, Pengaruh Waktu Operasi terhadap Karakteristik Char Hasil Pirolisis Sekam Padi sebagai Bahan Pembuatan Nano Structured Supermicrosporous Carbon, Proseding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”, E04-1-E04-6 Gurav, S., Deshkar., Gulkari., Duragkar., dan Patil, 2007, Free Radical Scavengeng Activity of Polygala Chinensis L. J. Parmacologyonline, 2, 245-253 Kuntorini, E.M., Maria, D.A., dan Norma, M., 2011, Struktur Anatomi dan Kerapatan Sel Sekresi serta Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dari Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Asal Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, J. Bioscientiae, 8, 1, 28-37 Kuroda, Ken-ichi., Tetsuo, O., dan Takahiro, U., 2001, Characterization of Sago Palm (Metroxylon sagu) Lignin by Analytical Pyrolysis, J. agric. Food Chem, 49, 1840-1847 Manu, R., dan Suparporn, S., 2009, Evaluation of Antioxidant and Radical Scavenging Activities in Pyroligenous Acid Samples, Pure and Applied Chemistry international Conference, 51-53 Rungruang, P., dan Suwanne, J., 2010, Antioxidative Activity of Phenolic Compounds in Pyroligneous Acid Produced from Eucalyptus Wood, The 8th International Symposium on Biocontrol and Biotechnology, 102-106 Swastawati, F., 2008, Quality and Safety of Smoked Catfish (Aries talassinus) Using Paddy Chaff and Coconut Shell Liquid, J. of Coast Dev, 12(1), 47-55 Swastawati, F., Tri Winarni, A., YS, Darmanto., dan Eko Nurcahya, D., 2007, Liquid Smoke Performance of Lamtoro Wood and Corn Cob, J. of Coast Dev, 10(3), 189 - 196 Visciano, P., M, Perugini., F, Conte., dan M, Amorena., 2008, Polycyclic Aromatic Hydrocarbons in Farmed Rainbow Trout (Oncorhynus mykiss) Processed by Traditional Flue Gas Smoking and by Liquid Smoke Flavourings, J. Food and Chemical toxicology, 46, 1409-1413 Wendroff, W.L., 2011, Smoked Cheese A Comprehensive guide for Cheedemakers, Wisconia Center for Dairly Research Menyetujui, Pembimbing I, Semarang, Desember 2012 Pembimbing II, Dr. Bambang Cahyono, M.S. NIP 1963 03 16 1988 10 1 001 Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. NIP 1959 02 23 1984 03 2 001 246