SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
SULFONAMIDA
KELOMPOK 2
WARDA WAHYUNINGSI
D1B123046
DESYA DAMAYANTI
D1B123004
NUR AISYAH SYAFITRI
D1B123398
NUR HELMY SUPARMAN
D1B123067
Sulfonamida
20XX presentation title 3
Sulfonamida atau juga dikenal dengan Sulfanilamide
mempunyai nama IUPAC 4-
methylbenzenesulfonamide merupakan senyawa
antimikroba sintetik yang aktif melawan bakteri gram
positif dan gram negatif (Mayefis, D, dkk.2023).
Ciri-Ciri
Sulfonamida
Sulfonamida mempunyai ciri-ciri struktural yang penting
diantaranya yaitu cincin benzena dengan dua subtituen yang
para satu sama lain: gugus amino diposisi keempat dan
gugus 1-sulfonamid yang bersubtitusi Tunggal (Mayefis, D,
dkk.2023). Rumus Umum
Sulfonamida
CARA MENENTUKAN ANALISIS
KUANTITATIF SULFONAMID
1. Metode Nitrimetri
2. Metode Titrasi Bebas Air
3. Metode Brometri
4. Metode Argentometri
5. Metode Bratton Mashall
6. Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
20XX presentation title 5
1. Metode Nitrimetri
20XX presentation title 6
Cara penetapan kadar sulfadiazin:
• Sebanyak kurang lebih 500mg sulfadiazin yang ditimbang seksama,
dilarutkan dalam 10 ml. asam klorida pekat dan 75 ml. air (jika perlu
hangatkan sampai larut) lalu didinginkan.
• Larutan dititrasi secara perlahan-lahan dengan larutan baku natrium
nitrit 0,1 N pada suhu tidak lebih dari 15°C. Natrium nitrit
ditambahkan dengan kecepatan 4-8 ml. setiap menit sampai lebih
kurang 1 ml sebelum titik akhir, kemudian penambahan lebih lambat
hingga satu tetes larutan segera memberikan warna biru pada
kertas kanji-iodida. Titrasi dianggap selesai jika titik akhir dapat
ditunjukkan lagi setelah larutan dibiarkan selama satu menit. Titik
akhir dapat juga ditetapkan secara potensiometri, Tiap ml. natrium
nitrit 0,1 N setara dengan 25,03 mg sulfadiazin.
Metode yang biasa digunakan untuk menetapkan titik akhir pada
titrasi ialah dengan menggunakan pasta kanji iodida sebagai
indikator luar.
Cara pembuatan Pasta Kanji iodide:
• Pasta kanji iodida dibuat dengan cara melarutkan 750 mg kalium
iodida dalam 5 ml. air. Sebanyak 2 gram seng klorida dilarut- kan
dalam 10 ml air. Kedua larutan dicampur dan ditambah 100 mL air.
Larutan dipanaskan higga mendidih. Suspensi 5 gram pati dalam.
35 ml air ditambahkan sambil diaduk lalu dididihkan selama 2
menit.dan didinginkan.
• Kertas kanji iodida dibuat dengan cara menggerus 500 mg pati
atau pati larut dengan 5 ml air dan ditambah sambil terus
diaduk.dengan air secukupnya sehinga 100 mL, dididihkan selama
beberapa menit, didinginkan dan disaring. Larutan diencerkan
dengan larutankalium iodida 0,4% volume sama dan kertas yang
tidak mengkilap dicelupkan kedalamnya.
20XX presentation title 7
• Pada sulfadiazin hanya gugus amin aromatis primer yang
bereaksi dengan asam nitrit. Atom nitrogen pada inti
heterosiklik dan atom nitrogen pada gugus sulfonamid tidak
bereaksi dengan asam nitrit. Pada penetapan kadar sulfadiazin
di atas, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
20XX presentation title 8
Reaksi penetapan kadar sulfadiazine dengan metode
nitrimetri
2. Metode Titrasi Bebas Air
Sebagai pelarut dapat digunakan alkohol, aseton, dimetil formamid dan
butilamin, sedangkan sebagai titran dapat digunakan larutan basa dalam air,
natrium metoksida atau basa kuarterner. Beberapa sulfonamid juga dapat
dititrasi sebagai basa setelah dilarutkan dalam asam asetat glasial dan
dititrasi dengan asam perklorat.
o Cara penetapan kadar sulfisoksazol dengan metode TBA: lebih kurang
300 mg sulfisoksazol yang ditimbang seksama, dilarutkan dalam 20 mL
dimetil formamid lalu dititrasi dengan litium metoksida 0,1 N menggunakan
indikator 2 tetes biru timol atau secara potensio- metri. Tiap mL 0,1 N litium
metoksida setara dengan 26,73 mg sulfisoksazol.
20XX presentation title 9
o Pada penetapan kadar sulfoksazol dengan metode
TBA menggunakan larutan baku Litium metoksida,
berikut reaksi yang terjadi adalah :
20XX presentation title 10
o Penetapan titik akhir dapat dilakukan secara potensiometri
dengan elektroda gelas-antimon untuk pelarut basa,
sedangkan untuk pelarut benzen atau alkohol lebih baik
digunakan elektroda kalomelantimon. Dalam pelarut basa,
elektroda antimon sebagai elektrodaindikator, sementara
elektroda gelas sebagai indikator baku.
20XX presentation title 11
3. Metode Brometri
• Metode bromometri dan argentometri dapat digunakan untuk
penetapan kadar sulfonamid akan tetapi tidak seluas
penggunaan metode diazotasi dan titrasi bebas air. Brom akan
mensubstitusi sulfo- namid pada inti benzen dan dalam beberapa
hal dalam inti heterosik- lik. Reaksi umum dapat ditulis sebagai
berikut:H₂NCH SO₂NHR+ 2 Br₂→ H₂NCH₂Br₂SO₂NHR+2HBr
20XX presentation title 12
Metode Brometri terbagi atas dua :
1. Metode Titrasi Kembali
Cara penetapan kadar sulfomamid dengan metode titrasi kem-
bali: lebih kurang 250 mg sulfonamid yang ditimbang seksama dila-
rutkan dalam asam klorida 3% sedikit mungkin lalu ditambah 5 g
kalium bromida dan ditambah asam klorida pekat sehingga larutan
mengandung 25% asam klorida. Larutan ditambah baku kalium
bromat 0.1 N setetes demi setetes dari buret hingga timbul warna
kuning. Larutan ditambah segera 1 g kalium iodida dan iodium bebas.
dititrasi dengan baku natrium tiosulfat 0.1 N dengan indikator kanji.
2. Metode Titra Langsung
Metode ini serupa dengan metode titrasi kembali tetapi dengan
menggunakan indikator merah metil dan larutan dititrasi dengan baku.
kalium bromat 0,1 N sampai warna merah hilang.
4. Metode Argentometri
20XX presentation title 13
Metode Argentometri Beberapa sulfonamid membentuk garam perak yang tidak
larut dalam suasana basa. Sulfadiazin, sulfamerazin, sulfametazin, sulfapi- ridin,
sulfatiazol, elkosin dan suksinil sulfatiazol dapat ditetapkan secara kuantitatif
dengan garam perak.
Cara penetapan kadar sulfonamid secara argentometri: lebih kurang 250 mg
sulfonamid yang ditimbang secara seksama dilarutkan dalam sesedikit mungkin natrium
hidroksida 0,1 N. Larutan dibuat sehingga berwarna biru lemah terhadap timolftalin dan
diencerkan dengan 50 mL air. Warna biru yang terbentuk tersebut dihilangkan dengan
beberapa tetes asam sulfat 0,1 N, lalu ditambah 25,0 mL perak nitrat 0,1 N. Setelah
didiamkan di tempat gelap, endapan disaring dengan dua lapis kertas saring dan dicuci
dengan air. Filtrat diasamkan dengan asam nitrat dan kelebihan perak nitrat dititrasi
dengan amonium tiosianat 0,1 N menggunakan indikator besi(III) amoniumsulfat. Tiap mL
perak nitrat 0,1 N setara dengan 0,1 mmol sulfonamid. Pada penetapan kadar sulfonamid
di atas, reaksi umum yang terjadi adalah sebagai berikut:
5. Metode Bratton Marshall
20XX presentation title 14
Prosedur pengujian Analisa sulfonamida dengan menggunakan metode
Bratton-Marshall dilakukan dengan:
o menyiapkan larutan turunan sulfonamida (sulfanilamide,
sulfamethoxazole, sulfamethiazole, sulfathiazole, sulfacetamide,
Ssulfamerazine, sulfadiazine, sulfadimethoxine) dalam labu 10 mL.
o Selanjutnya ditambahkan 1 ml larutan natrium nitrit (NaNO₂) (1% b/v)
dan 1 mL HCI 1 M ditambahkan sambil kocok homogen pada suhu
kamar. Setelah 5 menit, ditambahkan 1 mL asam sulfamat (HNSO3)
(2% b/v) dan 1 ml N-(1-naftil) etilendiamin. dihidroklorida (1% b/v).
Volumenya disesuaikan sampai tanda batas dengan menggunakan
aquadest lalu dikocok hingga homogen sehingga terbentuk larutan
berwarna merah muda terang yang selanjutnya akan di diukur pada
panjang gelombang 536 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis
6. Metode Kromatografi Lapis Tipis
20XX presentation title 15
Pada Analisa sulfonamida menggunakan metode KLT. Eluen yang
digunakan berupa eter atau campuran kloroform: metanol (100:10).
Kemudian dilakukan prepasi sampel dan proses elusi, Setelah
dilakukan elusi dan dikeringanginkan beberapa saat, selanjutnya
semprotkan plat KLT dengan larutan natrium nitrit 1: 10 yang baru
disiapkan dalam asam klorida 0,1 N lalu keringkan. dalam oven pada
suhu sekitar 100°C selama 5 menit. Kemudian semprotkan kembali
dengan larutan naftol 0,2% dalam natrium hidroksida 0.1 N. Evaluasi
kromatogram dengan membandingkan noda sulfonamida dalam
campuran sampel dengan bercak zat pembanding.
Thank you
Kelompok 2
20XX presentation title 17
Sesi Diskusi
Pertanyaan 1
Penanya: Amelia Nissy Treresia (D1B123045)
Pada sulfonamid penentuan kadar menggunakan spektrofotometri uv
atau spektrofotometri uv-vis ??
Jawaban : Nur Helmy Suparman (D1B123067)
Penentuan kadar sulfonamid dapat digunakan spektrofotometri
uv dan spektrofotometri uv-vis hanya saja yg membedakan pada
spektrofotometri uv-vis digunakan untuk menentukan kadar
sulfonamid yang kecil. Untk panjang gelombang spektrofotometri uv
200-400 nm dan spektrofotometri uv-vis 400-750 nm. Pada penetapan
kadar sulfonamid terbaca pada spektrofotometri uv-vis karna
didapatkan panjang gelombang sulfonamid yaitu 545 nm.
20XX presentation title 18
Pertanyaan 2
Penanya: Qisti Ardhini
Apa peran sulfonamida dalam pengembangan obat dan bagaimana
obat ini telah berkembang dari waktu ke waktu?
Jawaban: Warda Wahyuningsi D1B123046
Sulfonamid biasanya digunakan dalam sediaan berbentuk
tablet, suspensi, injeksi, tetes mata, dan salep mata. Sulfonamid
mempunyai spektrum antibakteri yang luas. Sulfonamida diserap
dengan baik secara oral dan diekskresikan terutama melalui urin.
Meskipun obat ini awalnya merupakan agen antibiotik berspektrum
luas, sejumlah besar resistensi telah berkembang terhadap obat ini
selama 60 tahun terakhir penggunaannya. Saat ini sulfonamida
umumnya digunakan dalam kombinasi dengan agen antimikroba
lainnya. Sebagai monoterapi, obat ini sebagian besar digunakan untuk
mengobati infeksi saluran kemih akut yang sederhana.
20XX presentation title 19
Pertanyaan 3
Penanya: Sahar
Pada penetapan kadar dengan metode nitrimetri yaitu pada
titrasi larutan baku natrium nitrit kenapa suhunya tdk boleh
melebihi 15°C?
Jawaban: Nur Aisyah Syaffitri (D1B123398)
Suhu titrasi sebaiknya dilakukan pada suhu rendah, lebih
kecil dari 15°C karena asam nitrit yang terbentuk dari reaksi
natrium nitrit dengan asam tidak stabil dan mudah terurai, dan
garam diazonium yang terbentuk pada hasil titrasi juga tidak
stabil. Reaksi ini tidak stabil dalam suhu kamar, karena garam
diazonium yang terbentuk mudah tergedradasi membentuk
senyawa fenol dan gas nitrogen.

More Related Content

Similar to PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx

Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi NitrimetriShilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetrishilvianauswatunkhas1
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromqlp
 
nitrimetri
nitrimetrinitrimetri
nitrimetriRani Ye
 
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfLarasPutri35
 
KFA Sulfa.pptx
KFA Sulfa.pptxKFA Sulfa.pptx
KFA Sulfa.pptx212ff05074
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawaLaporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawaHaInYoo
 
kadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitritkadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitritnadya parmitha
 
Makalah kimia farmasi_analis
Makalah kimia farmasi_analisMakalah kimia farmasi_analis
Makalah kimia farmasi_analisHaInYoo
 
Laporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriLaporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriNisfah Hasik
 
Sulfonamida antidiabetik
Sulfonamida antidiabetik Sulfonamida antidiabetik
Sulfonamida antidiabetik Miftah Annur
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisSapan Nada
 
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)chichi mitha
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriqlp
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Sabila Izzati
 
Diazotasi
DiazotasiDiazotasi
DiazotasiD_DEVRI
 

Similar to PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx (20)

Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi NitrimetriShilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
 
nitrimetri
nitrimetrinitrimetri
nitrimetri
 
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
 
Ali diazotasi
Ali diazotasiAli diazotasi
Ali diazotasi
 
KFA Sulfa.pptx
KFA Sulfa.pptxKFA Sulfa.pptx
KFA Sulfa.pptx
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawaLaporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
kadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitritkadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitrit
 
Makalah kimia farmasi_analis
Makalah kimia farmasi_analisMakalah kimia farmasi_analis
Makalah kimia farmasi_analis
 
Laporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriLaporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometri
 
Makalah kiman
Makalah kimanMakalah kiman
Makalah kiman
 
Sulfonamida antidiabetik
Sulfonamida antidiabetik Sulfonamida antidiabetik
Sulfonamida antidiabetik
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
 
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetri
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
Diazotasi
DiazotasiDiazotasi
Diazotasi
 

More from ssuserd986061

KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
KELOMPOK 3_S1 FARMASI KELAS MKJDFHUFLJH03(1).pptx
KELOMPOK 3_S1 FARMASI KELAS MKJDFHUFLJH03(1).pptxKELOMPOK 3_S1 FARMASI KELAS MKJDFHUFLJH03(1).pptx
KELOMPOK 3_S1 FARMASI KELAS MKJDFHUFLJH03(1).pptxssuserd986061
 
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbx
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbxNYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbx
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbxssuserd986061
 
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHD
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHDTUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHD
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHDssuserd986061
 
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJPemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJssuserd986061
 
Penetapan Kadar Multikomponen_Analisis Farmasi.pptx
Penetapan Kadar Multikomponen_Analisis Farmasi.pptxPenetapan Kadar Multikomponen_Analisis Farmasi.pptx
Penetapan Kadar Multikomponen_Analisis Farmasi.pptxssuserd986061
 
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhd
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhdPPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhd
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhdssuserd986061
 
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdudKEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdudssuserd986061
 
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptxKELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptxssuserd986061
 
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣ssuserd986061
 

More from ssuserd986061 (10)

KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
KELOMPOK 3_S1 FARMASI KELAS MKJDFHUFLJH03(1).pptx
KELOMPOK 3_S1 FARMASI KELAS MKJDFHUFLJH03(1).pptxKELOMPOK 3_S1 FARMASI KELAS MKJDFHUFLJH03(1).pptx
KELOMPOK 3_S1 FARMASI KELAS MKJDFHUFLJH03(1).pptx
 
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbx
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbxNYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbx
NYERI OSTEOARTRITIS.basgfsfsfgsyyhwbvscxcvbx
 
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHD
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHDTUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHD
TUGAS KIMIA KLINIK 03 R.NSAXHXHBHXB,VCVGHD
 
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJPemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
 
Penetapan Kadar Multikomponen_Analisis Farmasi.pptx
Penetapan Kadar Multikomponen_Analisis Farmasi.pptxPenetapan Kadar Multikomponen_Analisis Farmasi.pptx
Penetapan Kadar Multikomponen_Analisis Farmasi.pptx
 
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhd
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhdPPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhd
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhd
 
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdudKEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
 
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptxKELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
KELOMPOK 1 ANATOMI KULIT KOSMETOLOGI-1.pptx
 
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
KELOMPOK 1-HPLC hjshhsgdgxggxgs bshhshs🤭🫣
 

Recently uploaded

IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoAdePutraTunggali
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdveinlatex
 
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxELASONIARTI
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpAdePutraTunggali
 
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapPPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapAhmadMuhtadi11
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxmuhnurmufid123
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfAndiAliyah2
 

Recently uploaded (7)

IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
 
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
 
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapPPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
 

PPT SULFONAMID KELOMPOK bhvvjjjvcsdbhhhh2 KLS 02.pptx

  • 2. KELOMPOK 2 WARDA WAHYUNINGSI D1B123046 DESYA DAMAYANTI D1B123004 NUR AISYAH SYAFITRI D1B123398 NUR HELMY SUPARMAN D1B123067
  • 3. Sulfonamida 20XX presentation title 3 Sulfonamida atau juga dikenal dengan Sulfanilamide mempunyai nama IUPAC 4- methylbenzenesulfonamide merupakan senyawa antimikroba sintetik yang aktif melawan bakteri gram positif dan gram negatif (Mayefis, D, dkk.2023).
  • 4. Ciri-Ciri Sulfonamida Sulfonamida mempunyai ciri-ciri struktural yang penting diantaranya yaitu cincin benzena dengan dua subtituen yang para satu sama lain: gugus amino diposisi keempat dan gugus 1-sulfonamid yang bersubtitusi Tunggal (Mayefis, D, dkk.2023). Rumus Umum Sulfonamida
  • 5. CARA MENENTUKAN ANALISIS KUANTITATIF SULFONAMID 1. Metode Nitrimetri 2. Metode Titrasi Bebas Air 3. Metode Brometri 4. Metode Argentometri 5. Metode Bratton Mashall 6. Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 20XX presentation title 5
  • 6. 1. Metode Nitrimetri 20XX presentation title 6 Cara penetapan kadar sulfadiazin: • Sebanyak kurang lebih 500mg sulfadiazin yang ditimbang seksama, dilarutkan dalam 10 ml. asam klorida pekat dan 75 ml. air (jika perlu hangatkan sampai larut) lalu didinginkan. • Larutan dititrasi secara perlahan-lahan dengan larutan baku natrium nitrit 0,1 N pada suhu tidak lebih dari 15°C. Natrium nitrit ditambahkan dengan kecepatan 4-8 ml. setiap menit sampai lebih kurang 1 ml sebelum titik akhir, kemudian penambahan lebih lambat hingga satu tetes larutan segera memberikan warna biru pada kertas kanji-iodida. Titrasi dianggap selesai jika titik akhir dapat ditunjukkan lagi setelah larutan dibiarkan selama satu menit. Titik akhir dapat juga ditetapkan secara potensiometri, Tiap ml. natrium nitrit 0,1 N setara dengan 25,03 mg sulfadiazin.
  • 7. Metode yang biasa digunakan untuk menetapkan titik akhir pada titrasi ialah dengan menggunakan pasta kanji iodida sebagai indikator luar. Cara pembuatan Pasta Kanji iodide: • Pasta kanji iodida dibuat dengan cara melarutkan 750 mg kalium iodida dalam 5 ml. air. Sebanyak 2 gram seng klorida dilarut- kan dalam 10 ml air. Kedua larutan dicampur dan ditambah 100 mL air. Larutan dipanaskan higga mendidih. Suspensi 5 gram pati dalam. 35 ml air ditambahkan sambil diaduk lalu dididihkan selama 2 menit.dan didinginkan. • Kertas kanji iodida dibuat dengan cara menggerus 500 mg pati atau pati larut dengan 5 ml air dan ditambah sambil terus diaduk.dengan air secukupnya sehinga 100 mL, dididihkan selama beberapa menit, didinginkan dan disaring. Larutan diencerkan dengan larutankalium iodida 0,4% volume sama dan kertas yang tidak mengkilap dicelupkan kedalamnya. 20XX presentation title 7
  • 8. • Pada sulfadiazin hanya gugus amin aromatis primer yang bereaksi dengan asam nitrit. Atom nitrogen pada inti heterosiklik dan atom nitrogen pada gugus sulfonamid tidak bereaksi dengan asam nitrit. Pada penetapan kadar sulfadiazin di atas, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: 20XX presentation title 8 Reaksi penetapan kadar sulfadiazine dengan metode nitrimetri
  • 9. 2. Metode Titrasi Bebas Air Sebagai pelarut dapat digunakan alkohol, aseton, dimetil formamid dan butilamin, sedangkan sebagai titran dapat digunakan larutan basa dalam air, natrium metoksida atau basa kuarterner. Beberapa sulfonamid juga dapat dititrasi sebagai basa setelah dilarutkan dalam asam asetat glasial dan dititrasi dengan asam perklorat. o Cara penetapan kadar sulfisoksazol dengan metode TBA: lebih kurang 300 mg sulfisoksazol yang ditimbang seksama, dilarutkan dalam 20 mL dimetil formamid lalu dititrasi dengan litium metoksida 0,1 N menggunakan indikator 2 tetes biru timol atau secara potensio- metri. Tiap mL 0,1 N litium metoksida setara dengan 26,73 mg sulfisoksazol. 20XX presentation title 9
  • 10. o Pada penetapan kadar sulfoksazol dengan metode TBA menggunakan larutan baku Litium metoksida, berikut reaksi yang terjadi adalah : 20XX presentation title 10 o Penetapan titik akhir dapat dilakukan secara potensiometri dengan elektroda gelas-antimon untuk pelarut basa, sedangkan untuk pelarut benzen atau alkohol lebih baik digunakan elektroda kalomelantimon. Dalam pelarut basa, elektroda antimon sebagai elektrodaindikator, sementara elektroda gelas sebagai indikator baku.
  • 11. 20XX presentation title 11 3. Metode Brometri • Metode bromometri dan argentometri dapat digunakan untuk penetapan kadar sulfonamid akan tetapi tidak seluas penggunaan metode diazotasi dan titrasi bebas air. Brom akan mensubstitusi sulfo- namid pada inti benzen dan dalam beberapa hal dalam inti heterosik- lik. Reaksi umum dapat ditulis sebagai berikut:H₂NCH SO₂NHR+ 2 Br₂→ H₂NCH₂Br₂SO₂NHR+2HBr
  • 12. 20XX presentation title 12 Metode Brometri terbagi atas dua : 1. Metode Titrasi Kembali Cara penetapan kadar sulfomamid dengan metode titrasi kem- bali: lebih kurang 250 mg sulfonamid yang ditimbang seksama dila- rutkan dalam asam klorida 3% sedikit mungkin lalu ditambah 5 g kalium bromida dan ditambah asam klorida pekat sehingga larutan mengandung 25% asam klorida. Larutan ditambah baku kalium bromat 0.1 N setetes demi setetes dari buret hingga timbul warna kuning. Larutan ditambah segera 1 g kalium iodida dan iodium bebas. dititrasi dengan baku natrium tiosulfat 0.1 N dengan indikator kanji. 2. Metode Titra Langsung Metode ini serupa dengan metode titrasi kembali tetapi dengan menggunakan indikator merah metil dan larutan dititrasi dengan baku. kalium bromat 0,1 N sampai warna merah hilang.
  • 13. 4. Metode Argentometri 20XX presentation title 13 Metode Argentometri Beberapa sulfonamid membentuk garam perak yang tidak larut dalam suasana basa. Sulfadiazin, sulfamerazin, sulfametazin, sulfapi- ridin, sulfatiazol, elkosin dan suksinil sulfatiazol dapat ditetapkan secara kuantitatif dengan garam perak. Cara penetapan kadar sulfonamid secara argentometri: lebih kurang 250 mg sulfonamid yang ditimbang secara seksama dilarutkan dalam sesedikit mungkin natrium hidroksida 0,1 N. Larutan dibuat sehingga berwarna biru lemah terhadap timolftalin dan diencerkan dengan 50 mL air. Warna biru yang terbentuk tersebut dihilangkan dengan beberapa tetes asam sulfat 0,1 N, lalu ditambah 25,0 mL perak nitrat 0,1 N. Setelah didiamkan di tempat gelap, endapan disaring dengan dua lapis kertas saring dan dicuci dengan air. Filtrat diasamkan dengan asam nitrat dan kelebihan perak nitrat dititrasi dengan amonium tiosianat 0,1 N menggunakan indikator besi(III) amoniumsulfat. Tiap mL perak nitrat 0,1 N setara dengan 0,1 mmol sulfonamid. Pada penetapan kadar sulfonamid di atas, reaksi umum yang terjadi adalah sebagai berikut:
  • 14. 5. Metode Bratton Marshall 20XX presentation title 14 Prosedur pengujian Analisa sulfonamida dengan menggunakan metode Bratton-Marshall dilakukan dengan: o menyiapkan larutan turunan sulfonamida (sulfanilamide, sulfamethoxazole, sulfamethiazole, sulfathiazole, sulfacetamide, Ssulfamerazine, sulfadiazine, sulfadimethoxine) dalam labu 10 mL. o Selanjutnya ditambahkan 1 ml larutan natrium nitrit (NaNO₂) (1% b/v) dan 1 mL HCI 1 M ditambahkan sambil kocok homogen pada suhu kamar. Setelah 5 menit, ditambahkan 1 mL asam sulfamat (HNSO3) (2% b/v) dan 1 ml N-(1-naftil) etilendiamin. dihidroklorida (1% b/v). Volumenya disesuaikan sampai tanda batas dengan menggunakan aquadest lalu dikocok hingga homogen sehingga terbentuk larutan berwarna merah muda terang yang selanjutnya akan di diukur pada panjang gelombang 536 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis
  • 15. 6. Metode Kromatografi Lapis Tipis 20XX presentation title 15 Pada Analisa sulfonamida menggunakan metode KLT. Eluen yang digunakan berupa eter atau campuran kloroform: metanol (100:10). Kemudian dilakukan prepasi sampel dan proses elusi, Setelah dilakukan elusi dan dikeringanginkan beberapa saat, selanjutnya semprotkan plat KLT dengan larutan natrium nitrit 1: 10 yang baru disiapkan dalam asam klorida 0,1 N lalu keringkan. dalam oven pada suhu sekitar 100°C selama 5 menit. Kemudian semprotkan kembali dengan larutan naftol 0,2% dalam natrium hidroksida 0.1 N. Evaluasi kromatogram dengan membandingkan noda sulfonamida dalam campuran sampel dengan bercak zat pembanding.
  • 17. 20XX presentation title 17 Sesi Diskusi Pertanyaan 1 Penanya: Amelia Nissy Treresia (D1B123045) Pada sulfonamid penentuan kadar menggunakan spektrofotometri uv atau spektrofotometri uv-vis ?? Jawaban : Nur Helmy Suparman (D1B123067) Penentuan kadar sulfonamid dapat digunakan spektrofotometri uv dan spektrofotometri uv-vis hanya saja yg membedakan pada spektrofotometri uv-vis digunakan untuk menentukan kadar sulfonamid yang kecil. Untk panjang gelombang spektrofotometri uv 200-400 nm dan spektrofotometri uv-vis 400-750 nm. Pada penetapan kadar sulfonamid terbaca pada spektrofotometri uv-vis karna didapatkan panjang gelombang sulfonamid yaitu 545 nm.
  • 18. 20XX presentation title 18 Pertanyaan 2 Penanya: Qisti Ardhini Apa peran sulfonamida dalam pengembangan obat dan bagaimana obat ini telah berkembang dari waktu ke waktu? Jawaban: Warda Wahyuningsi D1B123046 Sulfonamid biasanya digunakan dalam sediaan berbentuk tablet, suspensi, injeksi, tetes mata, dan salep mata. Sulfonamid mempunyai spektrum antibakteri yang luas. Sulfonamida diserap dengan baik secara oral dan diekskresikan terutama melalui urin. Meskipun obat ini awalnya merupakan agen antibiotik berspektrum luas, sejumlah besar resistensi telah berkembang terhadap obat ini selama 60 tahun terakhir penggunaannya. Saat ini sulfonamida umumnya digunakan dalam kombinasi dengan agen antimikroba lainnya. Sebagai monoterapi, obat ini sebagian besar digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih akut yang sederhana.
  • 19. 20XX presentation title 19 Pertanyaan 3 Penanya: Sahar Pada penetapan kadar dengan metode nitrimetri yaitu pada titrasi larutan baku natrium nitrit kenapa suhunya tdk boleh melebihi 15°C? Jawaban: Nur Aisyah Syaffitri (D1B123398) Suhu titrasi sebaiknya dilakukan pada suhu rendah, lebih kecil dari 15°C karena asam nitrit yang terbentuk dari reaksi natrium nitrit dengan asam tidak stabil dan mudah terurai, dan garam diazonium yang terbentuk pada hasil titrasi juga tidak stabil. Reaksi ini tidak stabil dalam suhu kamar, karena garam diazonium yang terbentuk mudah tergedradasi membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen.