Dokumen ini membahas reaktivitas senyawa amin aromatik primer seperti sulfonamida dan asam aminobenzoat dalam reaksi diazotasi. Reaksi diazotasi mengubah gugus amin aromatik primer menjadi garam diazonium dengan asam nitrit dalam kondisi asam. Dokumen ini juga menjelaskan titrasi diazotasi untuk menentukan kadar analit menggunakan natrium nitrit sebagai titran dan indikator iodida atau biamperometri.

1. Reaktivitas Senyawa Amin
Aromatik Primer
KIMIA FARMASI ANALISIS II
Fauzan Zein M

3. Sulfonamida (antibakteri)
Sulfonamida  mempunyai gugus amin
aromatik primer
sulphacetamide sulphanylamide

4. Asam Aminobenzoat (anestetik lokal)
Asam aminobenzoat (dan turunannya) 
mempunyai gugus amin aromatik primer
benzocaine
Procaine HCl

5. Reaksi Diazotasi
Diazotasi adalah reaksi antara amin aromatis
primer dengan asam nitrit yang berasal dari
natrium nitrit dalam suasana asam untuk
membentuk garam diazonium.

6. Reaksi Diazotasi

8. Titrasi Diazotasi (Nitrimetri)
Titrasi dilakukan menggunakan natrium nitrit
dalam suasana asam  konversi gugus
amin aromatik primer menjadi garam
diazonium.
Indikator pasta kanji iodida  kelebihan
asam nitrit mengubah iodia (I-) menjadi
iodium (I2) yang segera membentuk
kompleks berwarna biru dengan kanji

9. Penentuan titik akhir secara biamperometri
menghasilkan pengukuran yang lebih baik.
Menggunakan elektrode platina kembar
Analit (sulfonamida & asam aminobenzoat)
bukan spesi elektroaktif
Pereaksi (Natrium nitrit dlm suasana asam)
adalah spesi elektroaktif

10. Di awal titrasi, setiap penambahan natrium
nitrit segera bereaksi dengan analit 
polarisasi  tidak ada arus listrik yang
mengalir
Pada saat semua analit tepat habis
bereaksi, penambahan 1 tetes natrium nitrit
akan menyebabkan depolarisasi pada
elektroda  arus listrik mengalir