CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
LAPORAN KIMIA ORGANIK
1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
HIDROKARBON JENUH & TIDAK JENUH
Disusun Oleh :
ALFIN GHANESA PUTRA
NPM: 062120012
Tanggal Percobaan : 9 OKtober 2021
Kelas : Kimia Non Reguler B1
Dosen Praktikum : Diana Widiastuti,M.Phil
Asisten Dosen : Zahra Sahara Maharani
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK 1
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2021
2. BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Tujuan Percobaan
a. Untuk mengetahui reaksi antara senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak
jenuh.
I.2 Dasar Teori
Senyawa organik yang hanya mengandung atom karbon dan hidrogen disebut
hidrokarbon. Masyarakat menggunakan hidrokarbon ini untuk minyak dan
sumber bahan mentah yang murah. Hidrokarbon terdapat dialam terutama
sebagai gas alam dan minyak mentah (crude oil). Kebanyakan dari minyak-minyak
yang kita pakai seperti bensin, minyak tanah dan minyak bakar didapat dari
permurnian minyak mentah yaitu suatu campuran senyawa kompleks yang
kebanyakan terdiri dari hidrokarbon. Gas alam yang mengandung 60% - 90% gas
metana adalah bahan bakar yang biasa dipakai dalam rumah tangga atau gedung-
gedung. Minyak mentah dan gas alam menghasilkan juga bahan mentah untuk
industri petrokimia suatu industri yang menghasilkan 90% lebih bahan kimia
organik.
Hidrokarbon adalah suatu senyawa yang mengandung unsur hidrogen dan
karbon (H dan C) terdiri atas alkana, alkena dan alkuna. Senyawa hidrokarbon
dalam minyak bumi atau lumpur minyak bumi merupakan salah satu cemaran
yang relatif sulit didegradasi selain senyawa hidrokarbon, minyak bumi juga
mengandung unsur nitrogen, sulfur dan oksigen. Degradasi minyak bumi juga
mengandung unsur senyawa lain misalnya alkohol, aldehida, fenol, asam
karboksilat, air dan karbon dioksida.
Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia
C6H14. Senyawa ini sering digunakan sebagai pelarut organic yg inert dan juga
senyawa ini umumnya terdapat pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil.
Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan yang tak berwarna yang
tidak larut dalam air. N-Heksana menjadi pelarut yang paling umum digunakan
dalam ekstraksi. Namun demikian, n-Heksana merupakan pelarut paling
3. berbahaya di dunia. N-Heksana termasuk senyawa tidak terbarukan karena
berasal dari minyak bumi dan memiliki dampak buruk bagi Kesehatan dan
lingkungan.
4. BAB II
ALAT DAN BAHAN
II.1 Alat dan Bahan
a. Minyak kelapa
b. N-Heksana
c. Br2 dalam CCl4
d. KMnO4
e. Na2CO3
f. H2SO4
g. Pipet tetes
h. Tabung reaksi
i. Gelas ukur
5. BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Uji Bromine
a. Menyiapkan 2 buah tabung reaksi yang berisi masing-masing sampel yaitu
minyak kelapa (tabung 1) dan n-Heksana (tabung 2).
b. Menambahkan 2 ml Br2 dalam CCl4 ke maisng-masing tabung reaksi dan
kemudian melakukan pengamatan terhadap perubahan warna larutan.
III.2 Uji Bayer
a. Menyiapkan 2 buah tabung reaksi yang berisi masing-masing 2 ml KMnO4
0.5% dalam 2 ml Na2CO3 10%.
b. Pada tabung 1 ditambahkan sampel minyak kelapa dan pada tabung 2
ditambahkan sampel n-Heksana. Tabung reaksi kemudian dikocok dan
dilakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada larutan.
III.3 Uji H2SO4
a. Menyiapkan 2 buah tabung reaksi yang berisi masing-masing sampel yaitu
minyak kelapa (tabung 1) dan n-Heksana (tabung 2) sebanyak 1 ml.
b. Menambahkan 3 ml H2SO4 pekat ke masing-masing tabung reaksi dan
kemudian melakukan pengamatan terhadap perubahan warna larutan.
6. BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
IV.1 Data Pengamatan dan Perhitungan
No. Jenis Pengujian Sampel Pengamatan
1 Uji Bromine
Minyak kelapa
Terjadi perubahan warna bromine
menjadi tak berwarna secara cepat
N-Heksana
Tidak terjadi perubahan warna
bromine. Dan Ketika di tempatkan
dibawah matahari, maka warna
bromine menjadi tak berwarna.
2 Uji Bayer
Minyak kelapa Terbentuk endapan coklat
N-Heksana
Tidak terjadi perubahan warna pada
larutan
3 Uji H2SO4
Minyak kelapa
Terjadi panas pada saat
pencampuran dan terbentuk 2 fasa
N-Heksana
Tidak terbentuk panas dan hanya 1
fasa.
Reaksi :
a. Uji Brom
Sampel N-Heksana
H3C
CH3 + Br2
H3C
CH2Br + HBr
Sampel Minyak kelapa
H3C
O
OH + Br2 H3C
O
OH
Br
Br
7. b. Uji Bayer
Reaksi Sampel Minyak kelapa dengan KMnO4
H3C OH
O
+ 2KMnO4 + 4H2O
H3C OH
O
OH
OH
+ 2MnO4 + 2KOH
c. Uji H2SO4
Reaksi Sampel Minyak kelapa dengan KMnO4
H3C OH
O
+ H2SO4
H3C OH
O
H
OSO3H
8. BAB V
PEMBAHASAN
Uji bromine bertujuan agar dapat mengetahui pengaruh cahaya dalam
mempercepat terjadinya reaksi senyawa hidrokarbon. Pengujian ini sering disebut
dengan reaksi halogenasi atau sering juga disebut dengan brominasi atau
klorinasi. Halogenasi dari alkana dilakukan pada tempat terang dan gelap serta
pada temperature yang tinggi. Pada tempat yang gelap, reaksi yang terjadi akan
cenderung lambat, tetapi apabila diletakkan ditempat yang terang maka reaksi
akan terjadi secara cepat. Hal itu yang menyebabkan pada pengujian sampel n-
heksana reaksi terjadi sangat lambat pada saat di dalam ruangan, tetapi Ketika
dibiarkan dibawah matahari maka larutan akan langsung berubah atau reaksi
akan terjadi sangat cepat. Dan pada sampel minyak kelapa yang merupakan
senyawa hidrokarbon tak jenuh karena memiliki ikatan rangkap pada struktur
senyawa nya akan mengalami reaksi halogenasi brom pada rantai karbon rangkap
nya. Sehingga ikatan rangkap pada minyak akan putus dan mengikat atom Br.
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh sangat mudah bereaksi dengan brom. Sehingga
sesaat setelah ditambahkan dengan larutan brom, larutan sampel langsung akan
bereaksi dan ditandai dengan berubahnya warna larutan sesuai dengan
pengamatan.
Uji bayer atau uji permanganate digunakan reaksi antar sampel dengan
KMnO4. Senyawa alkana atau hidrokarbon jenuh akan lambat atau susah bereaksi
dengan KMnO4. Sedangkan untuk senyawa hidrokarbon tidak jenuh akan sangan
mudah melakukan oksidasi pada suhu kamar. Hal ini ditandai dengan
terbentuknya endapan coklat pada sampel minyak kelapa (hidrokarbon tidak
jenuh) setelah dtambahkan dengan larutan KMnO4. Beda hal nya dengan sampel
n-Heksana tidak terjadi perubahan pada larutan sampel sesaat setelah
penambahan larutan KMnO4.
Uji sulfat akan menghasilkan suatu senyawa alkil sulfonat yang diperoleh dari
reaksi adisi antara sampel dengan H2SO4 pekat. Pada sampel minyak kelapa
terjadi perubahan suhu sesaat setelah ditambahkan H2SO4 pekat dan terbentuk 2
9. fasa dan pada sampel n-heksana tidak terjadi perubahan suhu pada saat
penambahan reaksi dan terbentuk 1 fasa.
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organic yang tersusun dari atom
karbon (C) dan hydrogen (H). berdasarkan jenis ikatannya, senyawa hidrokarbon
dapat dibedakan menjadi hydrocarbon jenuh dan tidak jenuh. Senyawa
hidrokarbon jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan
tunggal. Sedangkan senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa
hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap pada struktur senyawa nya.
10. BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain sebagai berikut:
a. Pada percobaan hydrocarbon jenuh dan tidak jenuh untuk sampel
minyak kelapa dan n-heksana digunakan 3 pengujian untuk
menentukan sampel tersebut merupakan senyawa hidrokarbon jenuh
atau tidak jenuh yaitu uji brom, uji bayer dan uji sulfat.
b. Pada uji brom, sampel minyak kelapa mengalami perubahan warna
larutan sedangkan pada sampel n-heksana tidak terjadi perubahan
warna larutan. Tetapi Ketika dibiarkan dibawah matahari, larutan akan
langsung berubah warna.
c. Pada uji bayer, sampel minyak kelapa akan membentuk endapan coklat
sedangkan pada sampel n-heksana tidak terjadi perubahan warna dan
tidak terbentuk endapan pada larutan sampel.
d. Pada uji sulfat, sampel minyak kelapa akan mengalami kenaikan suhu
dan terbentuk 2 fasa. Sedangkan pada sampel n-heksana tidak
mengalam perubahan suhu dan terbentuk 1 fasa.
e. Minyak kelapa merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Karena
pada struktur senyawa nya terdapat ikatan rangkap. Hal ini juga
ditandai dengan hasil dari uji brom dan bayer yang mana pada uji brom
ikatan rangkap pada minyak akan diputus dan digantikan dengan atom
brom. Begitu pula dengan pada pengujian bayer.
f. N-heksana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh. Karena pada
struktur senyawa nya hanya terdapat ikatan tunggal
Bekasi, 11 Oktober 2021
Mengetahui / Menyetujui, Praktikan
(Diana Widiastuti, M.Phil) (Alfin Ghanesa Putra)
11. DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralp J dan Joan S. Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
Hart, Harold. 1983. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam.
Terjemahan Suminar. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralp H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan modern Edisi Keempat
Jilid 3. Terjemahan Suminar. Jakarta: Erlangga
Hadanu, Ruslin. 2019. Kimia Organik Jilid 1. Kolaka:Leisyah.