MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
1. NAMA : FENTY UVIA DEWI
LPTK : UNIVERSITAS NUSA CENDANA
LK. 2.2 Menentukan Solusi
No.
Masalah
Terpilih
Yang Akan
Diselesaikan
Eksplorasi Alternatif Solusi Solusi Yang Relevan
Analisis Penentuan
Solusi
Analisis Alternatif Solusi
1 Bidang Karir
Rendahnya
minat
peserta
didik untuk
melanjutkan
studi ke
perguruan
tinggi
Akar
penyebab
masalah:
Kurangnya
pengetahuan
dan
pemahaman
peserta didik
mengenai
informasi
perguruan
tinggi
KAJIAN LITERATUR
1. Annisa, (2021) menyebutkan
pelaksanaan bimbingan klasikal
dengan teknik diskusi kelompok
dapat berpengaruh terhadap
peningkatkan pemahaman studi
lanjut peserta didik kelas XI IPS 1
SMA YP UNILA Bandar Lampung,
karena terjadi peningkatan
pemahaman pilihan studi lanjut
siswa setelah diberikan informasi
jurusan bidang studi dalam
bimbingan klasikal.
Annisa, Maulfi Amalia.
(2021). Pengaruh Pelaksanaan
Bimbingan Klasikal Dengan Teknik
Diskusi Terhadap Peningkatkan
Pemahaman Studi Lanjutan Peserta
Didik Kelas XI IPS 1 SMA Yp Unila
Bandar Lampung. Undergraduate
Thesis, Uin Raden Intan Lampung.
http://repository.radenintan.ac.id/1
5160/
Berdasarkan hasil
analisis eksplorasi
alternatif solusi dari
kajian literatur dan
wawancara, maka
ditentukan solusi
yang paling relevan
adalah:
Layanan bimbingan
klasikal
model pembelajaran
mind mapping
dengan teknik
diskusi kelompok
untuk meningkatkan
pemahaman peserta
didik mengenai
informasi perguruan
tinggi
KAJIAN LITERATUR
1. Annisa, (2021)
menyebutkan
pelaksanaan
bimbingan klasikal
dengan teknik diskusi
kelompok dapat
berpengaruh terhadap
peningkatkan
pemahaman studi
lanjut peserta didik
kelas XI IPS 1 SMA YP
UNILA Bandar
Lampung, karena
terjadi peningkatan
pemahaman pilihan
studi lanjut siswa
setelah diberikan
informasi jurusan
bidang studi dalam
bimbingan klasikal.
Annisa, Maulfi Amalia.
(2021). Pengaruh
Pelaksanaan Bimbingan
Klasikal Dengan Teknik
Analisis alternatif solusi yang dapat
digunakan digunakan adalah
bimbingan klasikal model
pembelajaran mind mapping dengan
teknik diskusi kelompok. Adapun
kelebihan dan kelemahan sebagai
berikut:
1. Layanan Bimbingan Klasikal
Layanan bimbingan klasikal
adalah salah satu pelayanan dasar
bimbingan yang dirancang
menuntut konselor untuk
melakukan kontak langsung
dengan para siswa secara
terjadwal, berupa kegiatan diskusi
kelas, tanya jawab dan praktik
langsung yang dapat membuat
peserta didik aktif dan kreatif
dalam mengikuti kegiatan yang
diberikan.
• Kelebihan
a. Informasi yang disampaikan
atau jenis kegiatan bimbingan
yang dilakukan dapat
menjangkau sejumlah siswa
secara merata, para siswa di
kelas dapat menerima informasi
2. 2. Caroline (2012) menyatakan
terdapat pengaruh teknik Jigsaw
dalam bimbingan klasikal
terhadap pemahaman siswa
mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan
kelompok IPS di Perguruan Tinggi,
karena penerapan teknik Jigsaw
dalam layanan bimbingan klasikal
dapat memberikan pemahaman
kepada siswa bahwa persiapan
karir merupakan hal penting dan
kompleks, serta dengan
pemahaman yang dimiliki siswa
diharapkan dapat memilih
kelompok IPS di Perguruan Tinggi
yang sesuai dengan minat
kepribadiannya dan dukungan
orangtua.
Caroline, Sabrina, dkk. (2012).
Pengaruh Teknik Jigsaw Terhadap
Pemahaman Siswa Mengenai Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Kelompok IPS di
Perguruan Tinggi. Insight: Jurnal
Bimbingan dan Konseling,
1(2).https://doi.org/10.21009/INSIG
HT.012.13
3. Pambudi (2021) menyatakan
implementasi mind mapping
melalui bimbingan kelompok
efektif untuk meningkatkan
pemahaman studi lanjut siswa
kelas IX GSMP N 18 Purworejo.,
karena pemahaman studi lanjut
Diskusi Terhadap
Peningkatkan
Pemahaman Studi
Lanjutan Peserta Didik
Kelas XI IPS 1 SMA Yp
Unila Bandar
Lampung. Undergraduate
Thesis, Uin Raden Intan
Lampung.
http://repository.radenin
tan.ac.id/15160/
2. Ngongo (2019)
menyebutkan layanan
penguasaan konten
melalui mind mapping
efektif untuk
meningkatkan
perencanaan studi
lanjut ke SMK atau
SMA, karena hasil
sesudah diberikan
tindakan sebanyak dua
siklus terjadi
peningkatan
presentase sebesar
90,32%.
Ngongo, Agustamal.
(2019). Peningkatan
Perencanaan Studi Lanjut
Melalui Mind Mapping.
Jurnal Konseling
Gusjigang Vol. 5, No. 2,
Desember 2019, Hal. 115-
119.
https://jurnal.umk.ac.id/
yang sama dari konselor secara
bersama-sama, dengan
demikian dapat meminimalkan
kesalahan persepsi
b. Bimbingan klasikal membuka
peluang untuk siswa secara
serempak mempunyai
pengalaman belajar yang sama
dan seragam
c. Bimbingan klasikal
memungkinkan para siswa
saling memahami secara
terbuka, menilai, mengomentari
dengan jujur dan tulus sesuai
pengarahan konselor
d. Bimbingan klasikal membantu
siswa membina sikap asertif
yang sangat diperlukan siswa
dalam kehidupan mereka di
masa mendatang
e. Bimbingan klasikal akan
memberikan peluang bagi siswa
untuk belajar bertoleransi,
memahami, mengenal,
menerima dan mengarahkan
diri secara positif
f. Dalam bimbingan klasikal
konselor menggunakan metode-
metode pembelajaran yang
bervariasi, menarik dan
menyenangkan sehingga dapat
dinikmati oleh siswa bersama-
sama
g. Metode belajar konseptual yang
digunakan konselor dalam
bimbingan klasikal
memungkinkan siswa belajar
3. siswa sebelum diberikan
implementasi mind mapping
melalui bimbingan kelompok
masuk kriteria rendah, sedangkan
sesudah diberikan implementasi
mind mapping masuk kategori
tinggi.
Pambudi, Laras P. & Awalya. (2021).
Bimbingan Kelompok dengan Teknik
Mind Mapping untuk Meningkatkan
Pemahaman Studi Lanjut Siswa.
Journal of Education and
Counseling,Vol.1, No. 2,2021,
Hlm.71–79.
https://www.jurnal.masoemuniversit
y.ac.id/
4. Ramadhanis (2019) Layanan
informasi Bimbingan Klasikal
yang telah dilakukan
menunjukkan adanya perubahan
pandangan siswa/i yang positif
terhadap pemilihan perguruan
tinggi dan program studi bagi kelas
XII IPA3 SMAN 1 Pulau Punjung
berdasarkan observasi awal dan
setelah diadakannya kegiatan.
Ramadhanis. 2019. Layanan
Informasi Bimbingan Konseling
Memudahkan Siswa/I Memilih
Perguruan Tinggi Dan Program Studi
Sesuai Minat Dan Kemampuan Pada
Siswa/I Kelas XII IPA3 SMAN 1 Pulau
Punjung Kabupaten Dharmasraya.
index.php/gusjigang/arti
cle/view/6361/2710
3. Prahmawati (2018)
menyatakan career -
mind mapping melalui
teknik diskusi
kelompok dapat
meningkatkan
kemampuan
perencanaan karir pada
siswa sekolah menengah
pertama, dimana hasil
penelitian menunjukkan
adanya peningkatan
perencanaan karir
siswa.
Prahmawati, Citta Ayu.
(2018). Career - Mind
Mapping Melalui Teknik
Diskusi Kelompok Untuk
Meningkatkan
Kemampuan Perencanaan
Karir Pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama.
Skripsi. Fakultas Psikologi
Universitas
Muhammadiyah Malang.
https://repository.uin-
suska.ac.id/
4. Pambudi (2021)
menyatakan
implementasi mind
mapping melalui
dari mengalami sendiri bukan
dari pemberian orang.
• Kelemahan
a. Tidak semua sekolah
memprogramkan Guru
Bimbingan dan Konseling masuk
kelas.
b. Kreatifitas Guru Bimbingan dan
Konseling untuk menyusun
program dan mengembangkan
materi bimbingan klasikal
kurang.
c. Tidak ada paket panduan
bimbingan klasikal.
d. Keterbatasan media elektronik.
e. Ketrampilan dasar mengajar
kurang memadai.
2. Model Pembelajaran Mind
Mapping
Model pembelajaran mind
mapping merupakan model
pembelajaran yang dapat
mengembangkan kreatifitas,
keaktifan, daya hafal, pengetahuan
dan kemandirian siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Mind Mapping adalah cara mencatat
yang kreatif, efektif, dan
memetakan pikiran-pikiran secara
menarik, mudah dan berdaya guna
bagi setiap siswa untuk
menghasilkan gagasan, mencatat
apa yang dipelajari atau
merencanakan tugas baru.
4. Jurnal Inovasi Pendidikan. 6(1).
http://jurnal.umsb.ac.id/
HASIL WAWANCARA
1. Endah Nugrahaningtyas,
S.Pd.,M.Si.
Koordinator BK SMKN 2 Tuban
Kesimpulan hasil wawancara:
• Untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang studi
lanjut di perguruan tinggi bisa
menggunakan bimbingan
klasikal model cooperative
learning dengan metode
penugasan karena dapat
mendorong setiap siswa untuk
punya kontribusi yang sama
kepada kelompok dan dapat
memfasilitasi siswa dalam
membuat keputusan.
2. Rizqi Ainur Rohmi, S.Pd.
Guru BK SMKN 2 Tuban
Kesimpulan hasil wawancara:
• Untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang studi
lanjut di perguruan tinggi bisa
menggunakan bimbingan
klasikal model PJBL (Project
Based Learning) dengan metode
diskusi kelompok, curah
pendapat (brainstorming) dan
penugasan, karena peserta didik
akan lebih aktif menyampaikan
bimbingan kelompok
efektif untuk
meningkatkan
pemahaman studi
lanjut siswa kelas IX G
SMP N 18 Purworejo.,
karena pemahaman
studi lanjut siswa
sebelum diberikan
implementasi mind
mapping melalui
bimbingan kelompok
masuk kriteria rendah,
sedangkan sesudah
diberikan
implementasi mind
mapping masuk
kategori tinggi.
Pambudi, Laras P. &
Awalya. (2021). Bimbingan
Kelompok dengan Teknik
Mind Mapping untuk
Meningkatkan Pemahaman
Studi Lanjut Siswa. Journal
of Education and
Counseling,Vol.1, No.
2,2021, Hlm.71–79.
https://www.jurnal.masoe
muniversity.ac.id/
• Kelebihan
a. Dapat meningkatkan kerjasama
antara siswa karena
pembelajaran dilakukan dalam
kelompok.
b. Cara terbaik siswa untuk
mendapatkan dan mengeluarkan
ide baru secara baik dan
sistematis sehingga mampu
melatih kemampuan
merencanakan
c. Dapat digunakan sebagai
jembatan diskusi, artinya kita
dapat mengembangkan mind
mapping yang telah kita buat
dengan mind mapping anggota
kelompok lain untuk diskusikan.
d. Cara baru untuk belajar dan
berlatih dengan cepat dan
efisien.
e. Cara mudah menggali informasi
dari dalam dan dari luar otak,
serta membuat catatan agar
tidak membosankan.
f. Alat berfikir yang mengasyikan
karena membantu berfikir 2 kali
lebih baik, 2 kali lebih cepat, 2
kali lebih jernih dan dengan lebih
menyenangkan
• Kelemahan
a. Hanya siswa aktif yang terlibat.
b. Penggunaan waktu adakalanya
kurang efektif pada saat
melakukan diskusi.
c. Harus membutuhkan
konsentrasi tingkat tinggi,
sementara siswa susah diajak
5. pendapat dan menghasilkan
sebuah karya yang dapat
meningkatkan pemahaman
siswa.
HASIL WAWANCARA
1. Endah
Nugrahaningtyas,
S.Pd.,M.Si.
Koordinator BK SMKN
2 Tuban
Kesimpulan hasil
wawancara:
• Untuk
meningkatkan
pemahaman siswa
tentang studi lanjut
di perguruan tinggi
bisa menggunakan
bimbingan klasikal
dengan mind
mapping teknik
diskusi kelompok
karena dengan mind
mapping peserta
didik akan lebih
gampang memahami
dan pembelajaran
jadi lebih menarik.
2. Rizqi Ainur Rohmi,
S.Pd.
Guru BK SMKN 2
Tuban
Kesimpulan hasil
wawancara:
• Untuk
meningkatkan
pemahaman siswa
tentang studi lanjut
untuk berkonsentrasi secara
penuh atau totalitas
3.Teknik Diskusi Kelompok
Dengan teknik diskusi kelompok
peserta didik akan memperoleh
kesempatan yaitu berupa
pengalaman, informasi atau
pengetahuan dan wawasan tentang
dirinya sendiri, memahami tentang
potensi diri dan karakteristik
kepribadian siswa.
• Kelebihan
a. Memberi kesempatan peserta
didik untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran.
b. Melatih peserta didik untuk
mengutarakan pendapatnya
secara runtut dengan
menggunakan bahasa baku,
sekaligus melatih peserta didik
menghargai pendapat teman
dengan kesadaran bahwa diskusi
adalah pengkajian kebenaran
dan adanya perbedaan sudut
pandang adalah suatu
kewajaran.
c. Diskusi memberi kemungkinan
perluasaan informasi, bahkan
penambahan informasi baru bagi
pesertanya (peserta didik).
d. Diskusi memberi kesempatan
kerjasama, peserta didik yang
cenderung cerdas dapat
membantu peserta didik yang
cenderung lambat belajar.
e. Diskusi melatih peserta didik
untuk berpikir mandiri dan
6. di perguruan tinggi
bisa menggunakan
bimbingan klasikal
metode diskusi
kelompok dengan
menghasilkan karya
mind mapping
karena peserta didik
akan lebih aktif
menyampaikan
pendapat tentang
pikirannya dan
menghasilkan
sebuah karya yang
dapat meningkatkan
pemahaman siswa
tentang informasi
perguruan tinggi.
sekaligus meningkatkan taraf
kepercayaan dirinya.
f. Situasi pembelajaran dengan
berdiskusi melatih peserta didik
untuk hidup secara demokratis
di masyarakatnya.
• Kelemahan
a. Pembicaraan terkadang
menyimpang, sehingga
memerlukan waktu yang
panjang;
b. kemungkinan ada siswa yang
tidak ikut aktif, sehingga bagi
siswa ini diskusi merupakan
kesempatan untuk melepaskan
diri dari tanggung jawab
c. Tidak bisa dipakai pada
kelompok yang besar;
d. Peserta mendapat informasi yang
terbatas;
e. Kemungkinan besar diskusi
hanya dikuasai oleh orang-orang
yang suka berbicara atau ingin
menonjolkan diri
2 Bidang
pibadi-sosial
Peserta
didik
membolos
sekolah
Akar
penyebab
masalah:
KAJIAN LITERASI
1. Trisnawati (2020) menyatakan
bahwa penggunaan konseling
individu dengan teknik latihan
asertif sangat efektif untuk
menurunkan perilaku membolos
pada siswa, karena dengan
layanan konseling individu melalui
teknik latihan asertif peserta didik
dapat menolak dengan tegas
Berdasarkan hasil
analisis eksplorasi
alternatif solusi dari
kajian literatur dan
wawancara, maka
ditentukan solusi
yang paling relevan
adalah:
Layanan konseling
individu dengan
pendekatan behavior
KAJIAN LITERASI
1. Trisnawati (2020)
menyatakan bahwa
penggunaan konseling
individu dengan teknik
latihan asertif sangat
efektif untuk
menurunkan perilaku
membolos pada siswa,
karena dengan layanan
konseling individu
Analisis alternatif solusi yang dapat
digunakan digunakan adalah layanan
konseling individu pendekatan
behavior dengan teknik latihan
asertif. Adapun kelebihan dan
kelemahan sebagai berikut:
1. Layanan Konseling Individu
Konseling individu merupakan
layanan konseling yang
diselenggarakan oleh konselor
terhadap konseli untuk
7. Peserta didik
tidak bisa
tegas
menolak
ajakan teman
(nongkrong
di cafe)
ajakan teman membolos ataupun
berkata tidak untuk membolos.
Trisnawati, I. (2020). Menurunkan
Perilaku Membolos Dengan Layanan
Konseling Individu Melalui Teknik
Latihan Asertif Pada Siswa Kelas XI
TKJ 2 SMK Raden Paku
Wringinanom. Nusantara of Research
: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri (e-
Journal), 7(2), 86-91.
https://doi.org/10.29407/nor.v7i2.1
5059
2. Fauziah (2021) menyatakan untuk
menyelesaikan permasalahan
membolos siswa adalah dengan
menggunakan konseling individu
dengan teknik behavioral
contract. Yang mana teknik ini
berguna atau dapat untuk
mengubah perilaku siswa sehingga
dapat diharapkan agar siswa-siswa
yang sebelumnya sering membolos
tidak membolos lagi. Berdasarkan
hasil konseling diketahui siswa
sudah ada kemajuan, sudah bisa
memerankan strategi latihan
asertif dan mampu bermain peran
dengan peneliti, sehingga dia
mampu menolak ajakan temannya
dan perilaku membolos dapat
diturunkan.
Fauziyah, Nur Vita. (2021).
Efektivitas Layanan Konseling
teknik latihan asertif
untuk membantu
peserta didik mampu
tegas menolak ajakan
teman untuk
membolos sekolah
melalui teknik latihan
asertif peserta didik
dapat menolak dengan
tegas ajakan teman
membolos ataupun
berkata tidak untuk
membolos.
Trisnawati, I. (2020).
Menurunkan Perilaku
Membolos Dengan
Layanan Konseling
Individu Melalui Teknik
Latihan Asertif Pada Siswa
Kelas XI TKJ 2 SMK Raden
Paku Wringinanom.
Nusantara of Research :
Jurnal Hasil-Hasil
Penelitian Universitas
Nusantara PGRI Kediri (e-
Journal), 7(2), 86-91.
https://doi.org/10.29407
/nor.v7i2.15059
2. Efendi (2022)
menyatakan terjadi
pengurangan perilaku
membolos setelah
dilaksanakan layanan
konseling individu
pada peserta didik di
SMK Negeri 7 Bandar
Lampung, hasilnya
dilihat dari hasil kartu
kasus peserta didik
dan wawancara dengan
guru bimbingan dan
mengentaskan suatu masalah yang
dihadapi konseli, yang mana
memungkinkan peserta didik
mendapatkan layanan lansung
secara tatap muka dengan guru
pembimbing/konselor dalam
rangka pembahasan dan
pengentasan permasalahannya.
• Kelebihan
a. Waktu dan tempat lebih fleksibel
sesuai dengan persetujuan
konselor dan konseli
b. Kerahasiaan lebih terjaga
c. Hubungan interpersonal lebih
terjalin dengan baik
d. Tidak membutuhkan banyak alat
dan bahan
e. Proses konseling dilakukan lebih
mendalam ke titik masalah yang
sedang dihadapi
• Kelemahan
a. Hanya melayani satu orang saja
b. Tidak semua orang mau untuk
melakukan konseling individual
c. Konselor harus dapat
membangun hubungan
konseling dengan konseli, karena
keberhasilan proses konseling
individu sangat ditentukan oleh
keberhasilan pada tahap ini.
2. Pendekatan Konseling Behavior
Pendekatan behavior merupakan
suatu proses
dimana konselor membantu konseli
8. Individu dengan Teknik Behavior
Contract Untuk Mengatasi Perilaku
Membolos Siswa: Literature Review.
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan
Konseling: Teori dan Praktik), 5(1), 17-
21.
https://doi.org/10.26740/bikotetik.
v5n1.p17-21
3. Nurhalimah (2018) menyatakan
Layanan konseling kelompok
behavioral dengan teknik latihan
asertif efektif di berikan kepada
siswa yang membolos, dimana
teknik ini digunakan untuk
melihat siswa yang mengalami
kesulitan untuk menyatakan diri
bahwa tindakanya adalah layak
atau benar. Latihan ini terutama
berguna diantaranya untuk
membantu individu yang tidak
mampu mengungkapkan perasaan
tersinggung. Kesulitan
menyatakan tidak,
mengungkapkan afeksi dan positif
lainya. Diskusi-diskusi kelompok
juga dapat diterapkan dalam
latihan asertif. Dengan
memperhatikan penyebab perilaku
membolos, maka teknik latihan
asertif sesuai untuk menyelesaikan
masalah siswa-siswa yang
membolos.
Nurhalimah, Siti & Siti Napisah.
(2018). Pengaruh Konseling
Kelompok Behavioral Teknik Latihan
konseling di SMK
Negeri 7 Bandar
Lampung bahwa
perencanaan dan
pelaksanaan layanan
konseling individu
dalam mengurangi
perilaku membolos
berjalan sesuai dengan
tahapan-tahapan yang
ada pada layanan
konseling individu.
Effendi, Ayu. (2022).
Pelaksanaan Layanan
Konseling Individu Oleh
Guru Bimbingan Dan
Konseling Dalam
Mengurangi Perilaku
Membolos Peserta Didik Di
SMK Negeri 7 Bandar
Lampung. Diploma thesis,
UIN RADEN INTAN
LAMPUNG.
http://repository.radenin
tan.ac.id/21420/
3. Nurhalimah (2018)
menyatakan Layanan
konseling kelompok
behavioral dengan
teknik latihan asertif
efektif di berikan
kepada siswa yang
membolos, dimana
teknik ini digunakan
untuk melihat siswa
yang mengalami
atau klien untuk
belajar memecahkan masalah
interpersonal, emosional dan
keputusan tertentu yang
bertujuan agar ada perubahan
perilaku pada diri konseli.
Konseling dengan pendekatan
behavior cenderung bersifat direktif
dan memberi arahan kepada
konseli. Konselor memilliki posisi
aktif untuk membantu konseli
mengubah perilakunya.
• Kelebihan
a. Dengan memfokuskan pada
perilaku khusus bahwa klien
dapat berubah, konselor dapat
membantu klien kearah
pengertian yang lebih baik
terhadap apa yang harus
dilakukan sebagai bagian dari
proses konseling.
b. Dengan menitikberatkan pada
tingkah laku khusus,
memudahkan dalam
menentukan criteria
keberhasilan proses konseling
c. Memberikan peluang pada
konselor untuk dapat
menggunakan berbagai teknik
khusus guna menghasilkan
perubahan perilaku.
• Kelemahan
a. Kurangnya kesempatan bagi
klien untuk terlibat kreatif
9. Asertif Dalam Meminimalisasi
Perilaku Membolos Pada Siswa SMK
Muhammadiyah 6 Rogojampi Tahun
Ajaran 2017/2018. DOI:
10.31227/osf.io
HASIL WAWANCARA
1. Endah Nugrahaningtyas, S.Pd.,
M.Si.
Koordinator BK SMKN 2 Tuban
Kesimpulan hasil wawancara:
• Untuk mengatasi perilaku
membolos karena peserta didik
tidak bisa tegas menolak ajakan
teman (nongkrong di cafe) dapat
menggunakan konseling individu
pendekatan behavior dengan
teknik latihan asertif (assertive
training), karena nantinya hasil
akhir dari proses konseling ini
adalah adanya perubahan
tingkah laku dari tidak bisa
asertif menjadi bisa asertif.
2. Rizqi Ainur Rohmi, S.Pd.
Guru BK SMKN 2 Tuban
Kesimpulan hasil wawancara:
• Untuk mengatasi perilaku
membolos karena peserta didik
tidak bisa tegas menolak ajakan
teman (nongkrong di cafe) dapat
menggunakan konseling
individu dengan teknik kontrak
perilaku (behavior contract),
karena dengan teknik kontrak
kesulitan untuk
menyatakan diri bahwa
tindakanya adalah
layak atau benar.
Latihan ini terutama
berguna diantaranya
untuk membantu
individu yang tidak
mampu
mengungkapkan
perasaan tersinggung.
Kesulitan menyatakan
tidak, mengungkapkan
afeksi dan positif
lainya. Diskusi-diskusi
kelompok juga dapat
diterapkan dalam
latihan asertif. Dengan
memperhatikan
penyebab perilaku
membolos, maka
teknik latihan asertif
sesuai untuk
menyelesaikan
masalah siswa-siswa
yang membolos.
Nurhalimah, Siti & Siti
Napisah. (2018). Pengaruh
Konseling Kelompok
Behavioral Teknik Latihan
Asertif Dalam
Meminimalisasi Perilaku
Membolos Pada Siswa
SMK Muhammadiyah 6
Rogojampi Tahun Ajaran
2017/2018. DOI:
10.31227/osf.io
dengan keseluruhan penemuan
diri atau aktualisasi diri
b. Kemungkinan terjadi bahwa
klien mengalami
“depersonalized” dalam
interaksinya dengan konselor.
c. Keseluruhan proses mungkin
tidak dapat digunakan bagi klien
yang memiliki permasalahan
yang tidak dapat dikaitkan
dengan tingkah laku yang jelas.
d. Bagi klien yang berpotensi cukup
tinggi dan sedang mencari arti
dan tujuan hidup mereka, tidak
dapat berharap banyak dari
konseling behavioral.
3. Teknik Latihan Asertif
Latihan asertif adalah suatu
kemampuan untuk
mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan dan
dipikirkan pada orang lain namun
tetap menjaga dan menghargai hak-
hak serta perasaan orang lain.
Latihan asertif ini diberikan pada
individu yang mengalami
kecemasan, tidak mampu
mempertahankan hak-haknya,
terlalu lemah, membiarkan orang
lain melecehkan dirinya, tidak
mampu mengekspresikan
amarahnya dengan benar dan cepat
tersinggung.
• Kelebihan
a. Pelaksanaannya yang cukup
sederhana
10. perilaku dapat mengubah
perilaku tertentu konseli sesuai
dengan kesepakatan antara
konseli dan konselor. Setelah
perilaku dimunculkan sesuai
dengan kesepakatan, reward
dapat diberikan kepada konseli.
HASIL WAWANCARA
1. Endah
Nugrahaningtyas,
S.Pd., M.Si.
Koordinator BK SMKN
2 Tuban
Kesimpulan hasil
wawancara:
• Untuk mengatasi
perilaku membolos
karena peserta didik
tidak bisa tegas
menolak ajakan
teman (nongkrong di
cafe) dapat
menggunakan
konseling individu
pendekatan behavior
dengan teknik latihan
asertif (assertive
training), karena
nantinya hasil akhir
dari proses konseling
ini adalah adanya
perubahan tingkah
laku dari tidak bisa
asertif menjadi bisa
asertif, sehingga
diharapkan dapat
mengurangi perilaku
membolos siswa.
2. Linda Agus A., S.Pd.
Guru BK SMA N
Baureno Bojonegoro
b. Penerapannya dikombinasikan
dengan beberapa pelatihan
seperti relaksasi, ketika
individu lelah dan jenuh dalam
berlatih, kita dapat melakukan
relaksasi supaya menyegarkan
individu itu kembali.
c. Pelatihan ini dapat mengubah
perilaku individu secara
langsung melalui perasaan dan
sikapnya.
d. Disamping dapat dilaksanakan
secara perorangan juga dapat
dilaksanakan dalam kelompok.
• Kelemahan
a. Meskipun sederhana namun
membutuhkan waktu yang tidak
sedikit, ini juga tergantung dari
kemampuan individu itu sendiri
b. Bagi konselor yang kurang dapat
mengkombinasikannya dengan
teknik lainnya, pelatihan asertif
ini kurang dapat berjalan dengan
baik atau bahkan akan membuat
jenuh dan bosan
konseli/peserta, atau juga
membutuhkan waktu yang
cukup lama.
11. Kesimpilan hasil
wawancara:
• Untuk mengatasi
perilaku membolos
karena peserta didik
tidak bisa tegas
menolak ajakan
teman (nongkrong di
cafe) dapat
menggunakan
konseling individu
dengan teknik latihan
asertif, karena
dengan latihan asertif
dapat mengubah
perilaku tertentu
konseli dari yang
tidak bisa tegas
menolak menjadi bisa
tegas menolak ajakan
teman untuk
membolos.