SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
Download to read offline
Deputi Pengadaan Tanah Untuk
Kepentingan Umum;
! Pelaksanaan bimbingan dan pembinaan
pengadaan tanah bagi pembangunan
untuk kepentingan umum;
! Pengaturan dan penetapan hak atas
tanah instansi untuk kepentingan umum
dan hak atas tanah isntansi pemerintah;
dan
! Pelaksanaan tugas ain yang diberikan
oleh Kepala.
Perkaban 4/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kanwil BPN & Kantor Pertanahan (Pasal 56: tetap berlaku
sepanjang belum diubah dan/atau diganti dgn Perundang
undangan yang baru berdasarkan Perpres ini)
! Bidang HTPT mempunyai tugas
mengkoordinasikan, dan melaksanakan
penyusunan program, pemberian perijinan,
pengaturan tanah pemerintah, pembinaan,
pengaturan, dan penetapan hak tanah,
pembinaan pendaftaran hak atas tanah, dan
komputerisasi pelayanan (Pasal 13).
! Bidang HTPT mempunyai fungsi: Butir m.
pembinaan peralihan dan pembebanan hak
atas tanah serta Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT).
! Psl 41 :
! Seksi HTPT mempunyai tugas
menyiapkan bahan dan melakukan
penetapan hak dalam rangka
pemberian, perpanjangan dan
pembaruan hak tanah, pengadaan
tanah, perijinan, pendataan dan
penertiban bekas tanah hak;
pendaftaran, peralihan, pembebanan
hak atas tanah serta pembinaan
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Pasal 44 ayat (4):
! Sub Seksi Peralihan, Pembebanan
Hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah
mempunyai tugas menyiapkan
pelaksanaan pendaftaran, peralihan,
pembebanan hak atas hak tanah,
pembebanan hak tanggungan dan
bimbingan PPAT serta sarana daftar
isian di bidang pendaftaran peralihan
Hak
Perpres Nomor 23 Tahun 2015
! Mengatur tentang Pengalihan Kantor Wilayah
BPN Aceh dan Kantor Pertanahan Kab/Kota
menjadi Badan Pertanahan Aceh dan Kantor
Pertanahan Aceh.
! melaksanakan ketentuan Pasal 253 ayat (2)
UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh,;
! PP Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Kewenangan Pemerintah yang Bersifat
Nasional di Aceh (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 28, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5659);
Status Badan Pertanahan Aceh
! Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Aceh dialihkan menjadi Badan Pertanahan
Aceh. Dalam rangka melaksanakan pelayanan
pertanahan di Aceh, dibentuk Badan
Pertanahan Aceh yang merupakan
Perangkat Daerah Aceh.
! Ketentuan mengenai bentuk dan susunan
organisasi, tugas, dan fungsi Badan
Pertanahan Aceh sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Qanun Aceh.
! Kepala Badan Pertanahan Aceh, Kepala
Kantor Pertanahan Kab/Kota , diangkat dan
diberhentikan oleh Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
atas usul Gubernur Aceh.
RPJM ke-3 (2015-2019)
! ditujukan untuk lebih memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di
berbagai bidang dengan menekankan
pencapaian daya saing kompetitif
perekonomian berlandaskan
keunggulan sumber daya alam dan
sumber daya manusia berkualitas
serta kemampuan ilmu dan
teknologi yang terus meningkat.
Sasaran Strategis Pengelolaan
Pertanahan (Prinsip dan Azaz)
! Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat,
penciptaan sumber-sumber baru
kemakmuran rakyat, pengurangan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan,
serta peningkatan ketahanan pangan
(Prosperity).
!  Pertanahan berkontribusi secara nyata
dalam peningkatan tatanan kehidupan
bersama yang lebih berkeadilan dan
bermartabat dalam kaitannya dengan P4T
(Equity).
Sasaran Strategis Pengelolaan
Pertanahan
! Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk
mewujudkan tatanan kehidupan bersama yang
harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa,
konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah
air serta melakukan penataan perangkat hukum
dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga
tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara
di kemudian hari (Social Welfare).
!  Pertanahan berkontribusi secara nyata bagi
terciptanya keberlanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
Indonesia dengan memberikan akses
seluasluasnya pada generasi yang akan datang
terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan
masyarakat (Sustainability).


10 Kebijakan Dasar Pertanahan Nasional
a. Hubungan abadi antara kesatuan tanah, air
dengan bangsa indonesia.
b. Penguasaan (hak menguasai) sumber daya
agraria khususnya tanah oleh negara.
c. Hukum tanah nasional sumber utamanya
harus digali dari khasanah kekayaan hukum
adat yang ada.
d. Kesempatan dan aksesibilitas yang sama
bagi warga negara.
e. Fungsi sosial hak atas tanah.
f. Pembatasan pemilikan dan penguasaan
tanah.
10 Kebijakan Dasar Pertanahan
Nasional
g. Usaha dibidang agraria anti monopoli
swasta, dan keberpihakan kepada
ekonomi lemah.
h. Intensifikasi pemanfaatan tanah
pertanian dengan mencegah cara-cara
yang bersifat pemerasan.
i. Kaidah pelestarian lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan.
j. Perlunya penataan sumber daya tanah.
Program – Program Strategis
BPN RI :
❑ Pemantapan Pelaksanaan Reforma
Agraria, termasuk Redistribusi Tanah;
❑ Percepatan Legalisasi Aset (Perkaban
Nomor 2 Tahun 2013), SE No. 9/SE/VI/2013,
Perkaban Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas
Tanah Masyarakat Hukum Adat Dan
Masyarakat Yang Berada Dalam Kawasan
Tertentu, Perkaban Nomor 1 Tahun 2015
ttg PRONA), ;
❑ Penertiban Tanah Terlantar (PP Nomor 11
Tahun 2010, Jo. Perkaban Nomor 4 Tahun
2010), Perkaban Nomor 9 Tahun 2011;
Program – Program Strategis BPN
RI :
❑ Percepatan Penanganan Kasus
Pertanahan (Perkaban Nomor 3
Tahun 2011 Jo . 12 Tahun 2013);
❑ O p t i m a l i s a s i P e l a k s a n a a n
LARASITA (Perkaban Nomor 18
Tahun 2009).
❑ Geo KKP
❑ Reformasi Birokrasi;
! Kegiatan RA dan Objeknya
Reforma
Agraria
(RA)
Tanah
Negara
1) Tanah Negara Eks
Kawasan Hutan
2) Tanah Negara eks
HGB dan HGU yang
telah berkhir jangka
waktu berlakunya
hak tersebut dan
tidak dilakukan
perpanjangann
3) Tanah Negara eks
Tanah terlantar (PP
Nomor 11 Tahun
2010)
4) Tanah Negara
lainnya
Legalisa
si Asset
1) Prona)
2) UKM
3) Petani Nelayan
4). dll.
55
m. Mekanisme Reforma Agraria
56
1. Pluralisme pengaturan “batas usia dewasa”
berkaitan dengan keabsahan untuk melakukan
perbuatan hukum, (SE No. 4/SE/I/2015 tentang
Batasan Usia Dewasa Dalam Pelayanan Pertanahan)
2.Pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah :
a.Contradicture Deliminasi;
b.Perbedaan luas yang mencolok antara data yuridis
dan data fisik;
c. Batas wilayah administrasi;
d.Tumpang tindih hak atas tanah/sertipikat ganda;
3.Kapasitas teknis aparatur/sdm pertanahan Tanah
masih terbatas.
A.PERMASALAHAN PROGRAM LEGISASI
ASET
57
4. Peralatan teknis pengukuran masih terbatas;
5. Beban BPHTB yang harus dibayar oleh
masyarakat kurang mampu;
6. Tumpang tindih alas hak (munculnya klaim
baru penguasaan-penguasaan atas tanah milik
adat (girik/pipil dll.) atau atas tanah negara
(bekas eigendom Verponding/ erfpacht
verponding/opstal.)
7. Bidang tanah yang dimohon atau yang sudah
bersertipikat masuk Kawasan Hutan;
8. Lahan transmigrasi tumpang tindih dengan Ijin/
K u a s a P e r t a m b a n g a n , I j i n L o k a s i
Perkebunan.masih
Hasil Penetapan Tanah Negara Eks
Tanah Terindikasi Terlantar
Surat Keputusan Kepala BPN RI tentang
Tanah Terlantar sampai dengan Maret 2013
sebanyak 80 (delapan puluh) buah dengan
luas 54.123,2436 Ha., dan 11 (sebelas) dari
Surat Kepala BPN RI tersebut atau
seluas 34.235,3797 Ha. menjadi objek
gugatan di Peradilan Tata Usaha
Negara. dari 11 SK Kepala BPN RI yang
digugat di PTUN dinyatakan batal/tidak sah
III. PEMBANGUNAN DATA BASE PERTANAHAN
(Geo KKP)
1. Pembangunan Data Base Pertanahan (Geo-KKP),
yang merupakan kegiatan Bottom up yang sudah
berjalan untuk dapat untuk ditarik menjadi Program
Prioritas Kelembagaan BPN-RI sehingga dapat
dialokasikan anggaran baik bersumber dari dana
rupiah murni maupun PNBP;
2. BPN-RI berkewajiban mengelola:
a. Data Tekstual dan data Spasial
b. Intensitas upditing data dan riwayat tanah
c. Penyimpanan Dokumen Pertanahan/ warkah
60
3. D a t a b a s e P e r t a n a h a n ( G e o K K P ) ,
mengintegrasikan data buku tanah (data tekstual-
yuridis) dan data Surat Ukur/Gambar Situasi serta
peta pendaftaran dalam peta pendaftaran tanah
digital.
4. Data base Pertanahan (Geo KKP), sebagai sarana:
a. Informasi pertanahan yang terintegrasi;
b. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan
perkara pertanahan;
c. Penyelesaian sengketa, konflik dan perkara
pertanahan.
61
Geo KKP
1. S a at i n i a d a 4 3 0 ka n t a h y a n g
menggunakan komputer dalam kegiatan
pelayanannya, yang disebut KKP;
2. KKP dijalankan dengan dua sistem, yaitu
berbasis DESKTOP dan berbasis WEB;
3. Sejak akhir 2011 dilaksanakan Geo KKP,
dengan mengintegrasikan data tekstual
dan data spasial bidang tanah;
4. Produk dari Geo KKP adalah informasi
pertanahan berbasis bidang tanah yang
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
masyarakat dan pembangunan.
5. Untuk membangun data base Pertanahan (Geo-
KKP), diminta Kantor Pertanahan:
a. Meneliti dan menghitung secara fisik buku tanah
yang diterbitkan yang masih aktif dan yang sudah
tidak aktif (dimatikan/dihapus) sesuai dengan jenis
hak.
b. Melakukan pencocokan (validasi) data-data hasil
analog (data yuridiis dan data fisik) sebagaimana
angka 1 (satu) dengan data base aplikasi
Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP), dan
apabila ditemukan perbedaan data dilakukan
perbaikan.
c. Melakukan entry data buku tanah yang belum
masuk dalam aplikasi Komputerisasi Kantor
Pertanahan ( KKP) atau perbaikan data.
d. Melaksanakan pelayanan pendaftaran tanah
melalui aplikasi Komputerisasi Kantor Pertanahan
(KKP)
63
Pembangunan basis data melalui
KKP – Geo KKP :
a. Melanjutkan digitalisasi semua
Buku Tanah dan Peta Bidang Tanah
yang belum dikerjakan;
b. Melakukan pelayanan pertanahan
dengan menggunakan KKP-Geo
KKP yang telah tersedia di kantor
masing-masing;
a. Memanfaatkan hasil Geo KKP untuk
melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing.
PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI
MENCIPTAKAN BIROKRASI BERSIH, KOMPETEN
DAN MELAYANI:
▪ Bersih Dari KKN Dan Politisasi;
▪ Kompeten Terhadap Tugas dan Tanggung Jawab
Yang Diemban;
▪ Melayani Masyarakat Dan Dunia Usaha/Investasi.
Program
Percepatan
Reformasi
Birokrasi
65
9 PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI
1. Penataan Struktur Birokrasi
2. Penataan Jumlah Dan Distribusi PNS
3. Sistem Seleksi Dan Promosi Secara Terbuka
4. Profesionalisasi PNS
5. Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah
(e-Government)
6. Peningkatan Pelayanan Publik
7. Peningkatan Transparansi Dan Akuntabilitas
Aparatur
8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri
9. Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana Dan
Prasarana Kerja Pegawai Negeri Sipil
66
Keterkaitan Grand Design RB (Perpres 81/2010) dan
Road Map RB (Permenpan-RB No. 20/2010) dengan
Program Percepatan RB
67
KEP. Ka. BPN NO. 44/KEP-3.43/I/
2013, Tgl 21 JANUARI 2013.
! Sapta Pembaharuan Reformasi
Birokrasi, yang meliputi:
❑Pembangunan dan Penerapan Sistem
Rekrutmen.
❑Sistem Pendidikan.
❑Kode Perilaku.
❑Standar Minimum Profesi.
❑Pola Jenjang Karier.
❑Sistem Pengawasan.
❑Pembentukan Majelis Kehormatan Kode
Etik dan Profesi.
Sapta Tertib Pertanahan (SK
Ka. BPN : 277 Tahun 2012)
1. Tertib Administrasi;
2. Tertib Anggaran;
3. Tertib Perlengkapan;
4. Tertib Perkantoran;
5. Tertib Kepegawaian
6. Tertib Disiplin Kerja;
7. Tertib Moral.


1. Tertib Administrasi;

➢Menjalankan Komputerisasi Kantor
Pertanahan (KKP) dengan konsisten
➢Mengembangkan Komputerisasi
Kantor Pertanahan (KKP)
➢Ketaatan menindaklanjuti Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP)
➢Pengelolaan buku tanah, surat ukur,
peta, warkah secara baik dan tertib
➢Pencatatan setiap surat masuk dan
surat keluar
1. Tertib Administrasi;

➢Menjawab surat-surat masuk sesuai
aturan
➢Terselenggaranya tata persuratan yang
tertib dan lebih efektif/efisien
➢Standarisasi naskah dinas
➢Penataan arsip pertanahan (peta, buku
tanah, surat ukur, warkah) dalam
manajemen arsip modern
➢Tersedianya Standard Operating
Procedure (SOP) dalam setiap kegiatan
➢Tersusunnya petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis dalam setiap kegiatan
2. Tertib Anggaran;
! Penertiban Rekening
! Pelaksanaan Anggaran
! Penatausahaan Keuangan
! Pelaporan Keuangan
! Pelaksanaan dan
pengelolaan anggaran yang
transparan dan efisien
3. Tertib Perlengkapan;
! Penyediaan sarana dan prasarana
perkantoran sesuai dengan kebutuhan
! Penggunaan/pemanfaatan Barang
Milik Negara sesuai dengan tujuannya
! Terlaksananya transfer Barang Milik
Negara dengan tertib
! Penghapusan Barang Milik Negara
dari daftar barang terhadap barang
yang sudah tidak mampu mendukung
tugas dan fungsi kantor
3. Tertib Perlengkapan;
!S t a n d a r i s a s i s a r a n a d a n
prasarana baik jumlah maupun
spesifikasinya
!Penatausahaan (pembukuan,
inventarisasi, dan pelaporan)
Barang Milik Negara (BMN)
m e l a l u i S i s t e m I n f o r m a s i
Manajemen dan Akuntansi Barang
Milik Negara (SIMAK BMN)
!Pembinaan, pengawasan dan
pengendalian
4. Tertib Perkantoran;
! Penataan ruang kantor yang lebih
efisien dan efektif dalam rangka
memberikan pelayanan kepada
masyarakat
! Menjaga kebersihan dan kerapian
kantor
! Standarisasi gedung kantor
! Standarisasi/penyiapan loket
p e l a y a n a n d a n p e n g a d u a n
masyarakat.
5. Tertib Kepegawaian;
! Pola karier dengan merit system
! Reward and punishment
! Rekrutmen yang transparasi
! Pendidikan Penjenjangan yang teratur
! Pembinaan jabatan secara teratur
! Peningkatan kemampuan dan
keterampilan
! Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) yang tertib.
6. Tertib Disiplin Kerja
! Mentaati jam kerja
! Penyelesaian target kerja
! Menggunakan Pakaian dinas
! Rapih
! Membuat buku kegiatan harian
! Mengisi daftar hadir
7. Tertib Moral.
! Melaksanakan kode etik BPN
(Peraturan KBPN Nomor 8 Tahun
2011)
! Mejaga kehormatan pimpinan, diri
sendiri dan keluarga
! Menjaga sikap, tingkah laku dan
etika
! Menghindarkan dari perbuatan
tercela, dan lain-lain.
11 Agenda
1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan
Pertanahan Nasional.
2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan
pendaftaran, serta sertifikasi tanah secara menyeluruh
di seluruh Indonesia.
3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah
(land tenureship).
4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah
korban bencana alam dan daerah-daerah konflik.
5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah,
sengketa, dan konflik pertanahan di seluruh Indonesia
secara sistematis.
Lanjutan 11 Agenda
1. Membangun Sistem Informasi Pertanahan Nasional
(SIMTANAS), dan sistem pengamanan dokumen
pertanahan di seluruh Indonesia.
2. Menangani masalah KKN serta meningkatkan
partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.
3. Membangun data base pemilikan dan penguasaan
tanah skala besar.
4. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan
perundang-undangan Pertanahan yang telah
ditetapkan.
5. Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional.
6. Mengembangkan dan memperbarui politik, hukum
dan kebijakan Pertanahan.

More Related Content

What's hot

Tahapan pengadaan tanah
Tahapan pengadaan tanahTahapan pengadaan tanah
Tahapan pengadaan tanah
tfknrhm
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial
Musnanda Satar
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Leks&Co
 

What's hot (20)

Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPR
 
JUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT
JUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKATJUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT
JUKNIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
 
PTSL 2023.ppt
PTSL 2023.pptPTSL 2023.ppt
PTSL 2023.ppt
 
Presentasi ptsl
Presentasi ptslPresentasi ptsl
Presentasi ptsl
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
 
Tahapan pengadaan tanah
Tahapan pengadaan tanahTahapan pengadaan tanah
Tahapan pengadaan tanah
 
PTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptxPTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptx
 
Manajemen lahan dan pertanahan
Manajemen lahan dan pertanahanManajemen lahan dan pertanahan
Manajemen lahan dan pertanahan
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Membangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanMembangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahan
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
 
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
 

Similar to Kelembagaan ATR/BPN

Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Ethan Nagekeo
 

Similar to Kelembagaan ATR/BPN (20)

Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdfKapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
 
3. PERAN BPN PPT.pptx
3.  PERAN BPN PPT.pptx3.  PERAN BPN PPT.pptx
3. PERAN BPN PPT.pptx
 
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di IndonesiaKebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
 
Permen ATR_KBPN No. 21 Tahun 2020.pdf
Permen ATR_KBPN No. 21 Tahun 2020.pdfPermen ATR_KBPN No. 21 Tahun 2020.pdf
Permen ATR_KBPN No. 21 Tahun 2020.pdf
 
Permen 8 2015_sotk
Permen 8 2015_sotkPermen 8 2015_sotk
Permen 8 2015_sotk
 
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
 
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
Instruksi menteri-negara-agraria-kepala-badan-pertanahan-nasional-nomor-77-ke...
 
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita SariContoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
 
Artikel Kelembagaan Pengelolaan Agraria dan Pendaftaran Tanah di Kantor Perta...
Artikel Kelembagaan Pengelolaan Agraria dan Pendaftaran Tanah di Kantor Perta...Artikel Kelembagaan Pengelolaan Agraria dan Pendaftaran Tanah di Kantor Perta...
Artikel Kelembagaan Pengelolaan Agraria dan Pendaftaran Tanah di Kantor Perta...
 
Pencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.ppt
Pencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.pptPencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.ppt
Pencegahan_dan_Penanganan_Sengketa_Tana.ppt
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
 
Kepmen atr 339 penetapan luas-lahan-baku-sawah
Kepmen atr 339  penetapan luas-lahan-baku-sawahKepmen atr 339  penetapan luas-lahan-baku-sawah
Kepmen atr 339 penetapan luas-lahan-baku-sawah
 
Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018
 
Integrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahanIntegrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahan
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (3...
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (4...
 
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptxPERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
 
permen No.09-2009.pdf
permen No.09-2009.pdfpermen No.09-2009.pdf
permen No.09-2009.pdf
 

More from Fenti Anita Sari

Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar NegeriContoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Fenti Anita Sari
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
Fenti Anita Sari
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
Fenti Anita Sari
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
Fenti Anita Sari
 
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Fenti Anita Sari
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Fenti Anita Sari
 
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
Fenti Anita Sari
 

More from Fenti Anita Sari (20)

Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
 
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar NegeriContoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
 
Perwujudan Keadilan HAM
Perwujudan Keadilan HAMPerwujudan Keadilan HAM
Perwujudan Keadilan HAM
 
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
 
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
 
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu TertentuPerjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
 
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
 
Hukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi IndividuHukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi Individu
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
 
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
 
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
 

Kelembagaan ATR/BPN

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41. Deputi Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum; ! Pelaksanaan bimbingan dan pembinaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum; ! Pengaturan dan penetapan hak atas tanah instansi untuk kepentingan umum dan hak atas tanah isntansi pemerintah; dan ! Pelaksanaan tugas ain yang diberikan oleh Kepala.
  • 42. Perkaban 4/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil BPN & Kantor Pertanahan (Pasal 56: tetap berlaku sepanjang belum diubah dan/atau diganti dgn Perundang undangan yang baru berdasarkan Perpres ini) ! Bidang HTPT mempunyai tugas mengkoordinasikan, dan melaksanakan penyusunan program, pemberian perijinan, pengaturan tanah pemerintah, pembinaan, pengaturan, dan penetapan hak tanah, pembinaan pendaftaran hak atas tanah, dan komputerisasi pelayanan (Pasal 13). ! Bidang HTPT mempunyai fungsi: Butir m. pembinaan peralihan dan pembebanan hak atas tanah serta Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
  • 43. ! Psl 41 : ! Seksi HTPT mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan dan pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penertiban bekas tanah hak; pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah serta pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
  • 44. Pasal 44 ayat (4): ! Sub Seksi Peralihan, Pembebanan Hak dan Pejabat Pembuat Akta Tanah mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas hak tanah, pembebanan hak tanggungan dan bimbingan PPAT serta sarana daftar isian di bidang pendaftaran peralihan Hak
  • 45. Perpres Nomor 23 Tahun 2015 ! Mengatur tentang Pengalihan Kantor Wilayah BPN Aceh dan Kantor Pertanahan Kab/Kota menjadi Badan Pertanahan Aceh dan Kantor Pertanahan Aceh. ! melaksanakan ketentuan Pasal 253 ayat (2) UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh,; ! PP Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kewenangan Pemerintah yang Bersifat Nasional di Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5659);
  • 46. Status Badan Pertanahan Aceh ! Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Aceh dialihkan menjadi Badan Pertanahan Aceh. Dalam rangka melaksanakan pelayanan pertanahan di Aceh, dibentuk Badan Pertanahan Aceh yang merupakan Perangkat Daerah Aceh. ! Ketentuan mengenai bentuk dan susunan organisasi, tugas, dan fungsi Badan Pertanahan Aceh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Qanun Aceh. ! Kepala Badan Pertanahan Aceh, Kepala Kantor Pertanahan Kab/Kota , diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional atas usul Gubernur Aceh.
  • 47. RPJM ke-3 (2015-2019) ! ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
  • 48. Sasaran Strategis Pengelolaan Pertanahan (Prinsip dan Azaz) ! Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta peningkatan ketahanan pangan (Prosperity). !  Pertanahan berkontribusi secara nyata dalam peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan P4T (Equity).
  • 49. Sasaran Strategis Pengelolaan Pertanahan ! Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk mewujudkan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air serta melakukan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari (Social Welfare). !  Pertanahan berkontribusi secara nyata bagi terciptanya keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluasluasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat (Sustainability).
  • 50. 
 10 Kebijakan Dasar Pertanahan Nasional a. Hubungan abadi antara kesatuan tanah, air dengan bangsa indonesia. b. Penguasaan (hak menguasai) sumber daya agraria khususnya tanah oleh negara. c. Hukum tanah nasional sumber utamanya harus digali dari khasanah kekayaan hukum adat yang ada. d. Kesempatan dan aksesibilitas yang sama bagi warga negara. e. Fungsi sosial hak atas tanah. f. Pembatasan pemilikan dan penguasaan tanah.
  • 51. 10 Kebijakan Dasar Pertanahan Nasional g. Usaha dibidang agraria anti monopoli swasta, dan keberpihakan kepada ekonomi lemah. h. Intensifikasi pemanfaatan tanah pertanian dengan mencegah cara-cara yang bersifat pemerasan. i. Kaidah pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. j. Perlunya penataan sumber daya tanah.
  • 52. Program – Program Strategis BPN RI : ❑ Pemantapan Pelaksanaan Reforma Agraria, termasuk Redistribusi Tanah; ❑ Percepatan Legalisasi Aset (Perkaban Nomor 2 Tahun 2013), SE No. 9/SE/VI/2013, Perkaban Nomor 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat Dan Masyarakat Yang Berada Dalam Kawasan Tertentu, Perkaban Nomor 1 Tahun 2015 ttg PRONA), ; ❑ Penertiban Tanah Terlantar (PP Nomor 11 Tahun 2010, Jo. Perkaban Nomor 4 Tahun 2010), Perkaban Nomor 9 Tahun 2011;
  • 53. Program – Program Strategis BPN RI : ❑ Percepatan Penanganan Kasus Pertanahan (Perkaban Nomor 3 Tahun 2011 Jo . 12 Tahun 2013); ❑ O p t i m a l i s a s i P e l a k s a n a a n LARASITA (Perkaban Nomor 18 Tahun 2009). ❑ Geo KKP ❑ Reformasi Birokrasi;
  • 54. ! Kegiatan RA dan Objeknya Reforma Agraria (RA) Tanah Negara 1) Tanah Negara Eks Kawasan Hutan 2) Tanah Negara eks HGB dan HGU yang telah berkhir jangka waktu berlakunya hak tersebut dan tidak dilakukan perpanjangann 3) Tanah Negara eks Tanah terlantar (PP Nomor 11 Tahun 2010) 4) Tanah Negara lainnya Legalisa si Asset 1) Prona) 2) UKM 3) Petani Nelayan 4). dll.
  • 56. 56 1. Pluralisme pengaturan “batas usia dewasa” berkaitan dengan keabsahan untuk melakukan perbuatan hukum, (SE No. 4/SE/I/2015 tentang Batasan Usia Dewasa Dalam Pelayanan Pertanahan) 2.Pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah : a.Contradicture Deliminasi; b.Perbedaan luas yang mencolok antara data yuridis dan data fisik; c. Batas wilayah administrasi; d.Tumpang tindih hak atas tanah/sertipikat ganda; 3.Kapasitas teknis aparatur/sdm pertanahan Tanah masih terbatas. A.PERMASALAHAN PROGRAM LEGISASI ASET
  • 57. 57 4. Peralatan teknis pengukuran masih terbatas; 5. Beban BPHTB yang harus dibayar oleh masyarakat kurang mampu; 6. Tumpang tindih alas hak (munculnya klaim baru penguasaan-penguasaan atas tanah milik adat (girik/pipil dll.) atau atas tanah negara (bekas eigendom Verponding/ erfpacht verponding/opstal.) 7. Bidang tanah yang dimohon atau yang sudah bersertipikat masuk Kawasan Hutan; 8. Lahan transmigrasi tumpang tindih dengan Ijin/ K u a s a P e r t a m b a n g a n , I j i n L o k a s i Perkebunan.masih
  • 58.
  • 59. Hasil Penetapan Tanah Negara Eks Tanah Terindikasi Terlantar Surat Keputusan Kepala BPN RI tentang Tanah Terlantar sampai dengan Maret 2013 sebanyak 80 (delapan puluh) buah dengan luas 54.123,2436 Ha., dan 11 (sebelas) dari Surat Kepala BPN RI tersebut atau seluas 34.235,3797 Ha. menjadi objek gugatan di Peradilan Tata Usaha Negara. dari 11 SK Kepala BPN RI yang digugat di PTUN dinyatakan batal/tidak sah
  • 60. III. PEMBANGUNAN DATA BASE PERTANAHAN (Geo KKP) 1. Pembangunan Data Base Pertanahan (Geo-KKP), yang merupakan kegiatan Bottom up yang sudah berjalan untuk dapat untuk ditarik menjadi Program Prioritas Kelembagaan BPN-RI sehingga dapat dialokasikan anggaran baik bersumber dari dana rupiah murni maupun PNBP; 2. BPN-RI berkewajiban mengelola: a. Data Tekstual dan data Spasial b. Intensitas upditing data dan riwayat tanah c. Penyimpanan Dokumen Pertanahan/ warkah 60
  • 61. 3. D a t a b a s e P e r t a n a h a n ( G e o K K P ) , mengintegrasikan data buku tanah (data tekstual- yuridis) dan data Surat Ukur/Gambar Situasi serta peta pendaftaran dalam peta pendaftaran tanah digital. 4. Data base Pertanahan (Geo KKP), sebagai sarana: a. Informasi pertanahan yang terintegrasi; b. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan perkara pertanahan; c. Penyelesaian sengketa, konflik dan perkara pertanahan. 61
  • 62. Geo KKP 1. S a at i n i a d a 4 3 0 ka n t a h y a n g menggunakan komputer dalam kegiatan pelayanannya, yang disebut KKP; 2. KKP dijalankan dengan dua sistem, yaitu berbasis DESKTOP dan berbasis WEB; 3. Sejak akhir 2011 dilaksanakan Geo KKP, dengan mengintegrasikan data tekstual dan data spasial bidang tanah; 4. Produk dari Geo KKP adalah informasi pertanahan berbasis bidang tanah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan.
  • 63. 5. Untuk membangun data base Pertanahan (Geo- KKP), diminta Kantor Pertanahan: a. Meneliti dan menghitung secara fisik buku tanah yang diterbitkan yang masih aktif dan yang sudah tidak aktif (dimatikan/dihapus) sesuai dengan jenis hak. b. Melakukan pencocokan (validasi) data-data hasil analog (data yuridiis dan data fisik) sebagaimana angka 1 (satu) dengan data base aplikasi Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP), dan apabila ditemukan perbedaan data dilakukan perbaikan. c. Melakukan entry data buku tanah yang belum masuk dalam aplikasi Komputerisasi Kantor Pertanahan ( KKP) atau perbaikan data. d. Melaksanakan pelayanan pendaftaran tanah melalui aplikasi Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) 63
  • 64. Pembangunan basis data melalui KKP – Geo KKP : a. Melanjutkan digitalisasi semua Buku Tanah dan Peta Bidang Tanah yang belum dikerjakan; b. Melakukan pelayanan pertanahan dengan menggunakan KKP-Geo KKP yang telah tersedia di kantor masing-masing; a. Memanfaatkan hasil Geo KKP untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
  • 65. PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI MENCIPTAKAN BIROKRASI BERSIH, KOMPETEN DAN MELAYANI: ▪ Bersih Dari KKN Dan Politisasi; ▪ Kompeten Terhadap Tugas dan Tanggung Jawab Yang Diemban; ▪ Melayani Masyarakat Dan Dunia Usaha/Investasi. Program Percepatan Reformasi Birokrasi 65
  • 66. 9 PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI 1. Penataan Struktur Birokrasi 2. Penataan Jumlah Dan Distribusi PNS 3. Sistem Seleksi Dan Promosi Secara Terbuka 4. Profesionalisasi PNS 5. Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah (e-Government) 6. Peningkatan Pelayanan Publik 7. Peningkatan Transparansi Dan Akuntabilitas Aparatur 8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri 9. Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana Dan Prasarana Kerja Pegawai Negeri Sipil 66
  • 67. Keterkaitan Grand Design RB (Perpres 81/2010) dan Road Map RB (Permenpan-RB No. 20/2010) dengan Program Percepatan RB 67
  • 68. KEP. Ka. BPN NO. 44/KEP-3.43/I/ 2013, Tgl 21 JANUARI 2013. ! Sapta Pembaharuan Reformasi Birokrasi, yang meliputi: ❑Pembangunan dan Penerapan Sistem Rekrutmen. ❑Sistem Pendidikan. ❑Kode Perilaku. ❑Standar Minimum Profesi. ❑Pola Jenjang Karier. ❑Sistem Pengawasan. ❑Pembentukan Majelis Kehormatan Kode Etik dan Profesi.
  • 69. Sapta Tertib Pertanahan (SK Ka. BPN : 277 Tahun 2012) 1. Tertib Administrasi; 2. Tertib Anggaran; 3. Tertib Perlengkapan; 4. Tertib Perkantoran; 5. Tertib Kepegawaian 6. Tertib Disiplin Kerja; 7. Tertib Moral.
  • 70. 
 1. Tertib Administrasi;
 ➢Menjalankan Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) dengan konsisten ➢Mengembangkan Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) ➢Ketaatan menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) ➢Pengelolaan buku tanah, surat ukur, peta, warkah secara baik dan tertib ➢Pencatatan setiap surat masuk dan surat keluar
  • 71. 1. Tertib Administrasi;
 ➢Menjawab surat-surat masuk sesuai aturan ➢Terselenggaranya tata persuratan yang tertib dan lebih efektif/efisien ➢Standarisasi naskah dinas ➢Penataan arsip pertanahan (peta, buku tanah, surat ukur, warkah) dalam manajemen arsip modern ➢Tersedianya Standard Operating Procedure (SOP) dalam setiap kegiatan ➢Tersusunnya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dalam setiap kegiatan
  • 72. 2. Tertib Anggaran; ! Penertiban Rekening ! Pelaksanaan Anggaran ! Penatausahaan Keuangan ! Pelaporan Keuangan ! Pelaksanaan dan pengelolaan anggaran yang transparan dan efisien
  • 73. 3. Tertib Perlengkapan; ! Penyediaan sarana dan prasarana perkantoran sesuai dengan kebutuhan ! Penggunaan/pemanfaatan Barang Milik Negara sesuai dengan tujuannya ! Terlaksananya transfer Barang Milik Negara dengan tertib ! Penghapusan Barang Milik Negara dari daftar barang terhadap barang yang sudah tidak mampu mendukung tugas dan fungsi kantor
  • 74. 3. Tertib Perlengkapan; !S t a n d a r i s a s i s a r a n a d a n prasarana baik jumlah maupun spesifikasinya !Penatausahaan (pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan) Barang Milik Negara (BMN) m e l a l u i S i s t e m I n f o r m a s i Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) !Pembinaan, pengawasan dan pengendalian
  • 75. 4. Tertib Perkantoran; ! Penataan ruang kantor yang lebih efisien dan efektif dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat ! Menjaga kebersihan dan kerapian kantor ! Standarisasi gedung kantor ! Standarisasi/penyiapan loket p e l a y a n a n d a n p e n g a d u a n masyarakat.
  • 76. 5. Tertib Kepegawaian; ! Pola karier dengan merit system ! Reward and punishment ! Rekrutmen yang transparasi ! Pendidikan Penjenjangan yang teratur ! Pembinaan jabatan secara teratur ! Peningkatan kemampuan dan keterampilan ! Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) yang tertib.
  • 77. 6. Tertib Disiplin Kerja ! Mentaati jam kerja ! Penyelesaian target kerja ! Menggunakan Pakaian dinas ! Rapih ! Membuat buku kegiatan harian ! Mengisi daftar hadir
  • 78. 7. Tertib Moral. ! Melaksanakan kode etik BPN (Peraturan KBPN Nomor 8 Tahun 2011) ! Mejaga kehormatan pimpinan, diri sendiri dan keluarga ! Menjaga sikap, tingkah laku dan etika ! Menghindarkan dari perbuatan tercela, dan lain-lain.
  • 79. 11 Agenda 1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional. 2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran, serta sertifikasi tanah secara menyeluruh di seluruh Indonesia. 3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah (land tenureship). 4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban bencana alam dan daerah-daerah konflik. 5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa, dan konflik pertanahan di seluruh Indonesia secara sistematis.
  • 80. Lanjutan 11 Agenda 1. Membangun Sistem Informasi Pertanahan Nasional (SIMTANAS), dan sistem pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia. 2. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. 3. Membangun data base pemilikan dan penguasaan tanah skala besar. 4. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan Pertanahan yang telah ditetapkan. 5. Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional. 6. Mengembangkan dan memperbarui politik, hukum dan kebijakan Pertanahan.