BAB II SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK A. SYARAT SAH KONTRAK DAN KONSEKUENSI YURIDISNYA 1. Syarat sah yang umum, yang terdiri dari : a. Syarat sah umum berdasarkan pasal 1320 KUH Perdata, yang terdiri dari : - Kesepakatan Kehendak - Cakap / wenang berbuat - Hal tertentu, dan - Kausa yang halal b. Syarat sah umum di luar pasal 1338 dan 1339 KUH Perdata, yang terdiri dari : - Syarat itikad baik, - Syarat sesuai dengan kepatutan - Syarat sesuai dengan kepentingan umum a. Syarat sah yang khusus, yang terdiri dari : a. Syarat tertulis untuk kontrak-kontrak tertentu. b. Syarat akta notarisuntuk kontrak-kontrak tertentu c. Syarat akta pejabat tertentu (yang bukan notaris) untuk kontrak-kontrak tertentu. d. Syarat izin dari yang berwenang. KONSEKUENSI HUKUM TERSEBUT ADALAH SEBAGAI BERIKUT 1. Batal demi hukum (nietig, null and void) Misalnya dalam hal dilanggarnya syarat objektif dalam pasal 1320 KUH Perdata syarat objektif tersebut adalah : a. Hal tertentu, dan b. Kausa yang halal 2. Dapat dibatalkan (vernietigbaar, voidable) Misalnya dalam hal tidak terpenuhi syarat subjektif dalam pasal 1320 KUH perdata syarat subjektif tersebut adalah : a. Sepakat b. Cakap 3. Kontrak tidak dapat dilaksanakan (Unenforceable) 4. Sanksi Administratif SYARAT KESEPAKATAN KEHENDAK 1. Kesepakatan kehendak sebagai syarat sahnya Kontrak. Kesepakatan kehendak merupakan salah satu syarat sahnya suatu kontrak, seperti misalnya ditentukan dalam pasal 1320 KUH Perdata. 2. Paksaan, Penipuan, dan Kesilapan ketika kontrak ditandatangani, apabila terjadi salah satu dari unsur-unsur paksaan (dwag), penipuan (bedrog) atau kesilapan (dwaling), maka terhadap kontrak tersebut tidak terpenuhi syarat kesepakatan kehendak