SlideShare a Scribd company logo
UU CIPTA KERJA dalam lingkup PENATAAN RUANG
Disampaikan oleh:
Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, MPM
Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
2 9 O K T O B E R 2 0 2 0
2
AZAS DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Ruang menampung semua aktivitas
manusia, dari bekerja, tempat tinggal,
rekreasi bahkan sampai peristirahatan
terakhir (Tempat Pemakaman Umum)
Ukuran ruang yang
tersedia di muka bumi
tidak pernah bertambah.
RUANG TERBATAS AKTIVITAS MANUSIA TIDAK
TERBATAS
Jumlah penduduk terus mengalami
peningkatan
POPULASI MANUSIA TERUS
MENINGKAT
RUANG BUKAN HANYA
UNTUK MANUSIA
Hewan dan tumbuhan juga
memerlukan ruang
Azas Penataan Ruang:
keterpaduan; keserasian, keselarasan, dan keseimbangan; keberlanjutan; keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; keterbukaan;
kebersamaan dan kemitraan; pelindungan kepentingan umum; kepastian hukum dan keadilan; dan akuntabilitas.
Tujuan Penataan Ruang:
a. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
b. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan sumber daya manusia; dan
c. terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Mendorong Masyarakat Peduli/Melek Tata Ruang
Overview Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
3
1
Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang
2
Mendorong Publikasi Produk Tata Ruang
3
Streamlining/ Penyederhanaan Produk Rencana Tata Ruang
4
Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang
5
Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
6
7
8
Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan
Kelembagaan (Forum) Penataan Ruang
4
1 Mendorong Masyarakat Peduli/Melek Tata Ruang
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
Pasal 14 UU CK:
(3) Penyediaan RDTR dalam bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan standar
dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian
rencana lokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan RDTR.
Pasal 15 UU CK:
(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyusun dan
menyediakan RDTR sebagaimana dimaksud dalam Pasal
14 ayat (2), Pelaku Usaha mengajukan permohonan
persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
untuk kegiatan usahanya kepada Pemerintah Pusat
melalui sistem Perizinan Berusaha secara elektronik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14 UU CK:
(5) Dalam hal Pelaku Usaha mendapatkan informasi rencana
lokasi kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) telah sesuai dengan RDTR, Pelaku Usaha mengajukan
permohonan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk
kegiatan usahanya melalui sistem Perizinan Berusaha secara
elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dengan
mengisi koordinat lokasi yang diinginkan untuk memperoleh
konfirmasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang.
(6) Setelah memperoleh konfirmasi kesesuaian kegiatan
pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
Pelaku Usaha mengajukan permohonan Perizinan Berusaha.
5
2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
Platform yang tersedia untuk
menyebarluaskan informasi RTR
serta meningkatkan transparasi
dan akuntabilitas produk RTR
kepada masyarakat.
Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang
Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
(kesesuaian dengan RTR - komplementer)
Berada pada lokasi memiliki RDTR Berada pada lokasi yang belum memiliki RDTR
Pelaku usaha dapat melakukan pengecekan kesesuaian lokasi usaha
yang diinginkannya dengan tata ruang melalui sistem OSS yang
akan berhubungan dengan sistem webgis Kementerian ATR/BPN
KONSULTASI PUBLIK
ONLINE
Pasal 14 UU CK: (3) Pemerintah Daerah wajib menyusun dan menyediakan RDTR dalam bentuk digital dan sesuai standar.
Pasal 17 UU CK, Pasal 65 UU No. 26/2007:
(1) Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah dengan melibatkan peran
masyarakat.
(2) Peran masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan, antara lain, melalui:
a. partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;
b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang; dan
c. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
6
Platform Digital Konsultasi Publik dan Monitoring
Platform Digital Konsultasi Publik Tata Ruang Platform Digital Informasi untuk Masyarakat dan Monitoring
Manfaat bagi Masyarakat:
Melalui platform digital ini, masyarakat dapat berkontribusi
dengan memberikan harapan pengembangan wilayah hingga
20 tahun kedepan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
inklusifitas masyarakat dalam penyelenggaraan penataan
ruang. Platform ini juga dapat mendukung koordinasii dengan
K/L/D secara online.
Manfaat bagi Masyarakat:
Melalui platform digital ini, masyarakat dapat mengetahui
informasi dan memonitor kemajuan penyusunan RTR, serta
mengakses dokumen terkait produk RTR tersebut. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan transparansi pada proses
penyusunan RTR.
2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang
7
Penyusunan Rencana Tata Ruang Pemanfaatan Rencana Tata Ruang
Basis Data Analisis
Spasial
Konsultasi
Publik
Koordinasi
K/L, Pemda
Informasi
Produk RTR
Pemutakhiran
Produk RTR
Pemanfaatan
Produk RTR
IGT
RTR
IGTo
IGT1…n Penggunaan
Produk RTR
Sistem Informasi Tata Ruang yang Terhubung dengan Platform Lain ATR/BPN
Application
Programming
Interface
OSS
KKP
BIG DATA ARTIFICIAL
INTELLIGENCE
BLOCKCHAIN
SISTEM INFORMASI GIS TARU
+ platform lainnya
RTR Online
(platform map viewer RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan,
RTR KSN, dan RTRW)
RDTR Interaktif
(platform map viewer RDTR)
PROTARU (Platform Informasi untuk Masyarakat & Monitoring)
Peta Kerja
(platform kolaborasi
penyusunan peta RTR)
RTR Builder
(platform analisis spasial untuk penyusunan RTR)
Konsultasi Publik
(platform konsultasi publik
dalam penyusunan RTR)
Antara lain:
2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang
8
Sistem Informasi dan Transparansi Proses Perijinan Berusaha
Sebelum Implementasi Sistem Informasi RTR
Setelah Implementasi Sistem Informasi RTR
?
Produk Rencana Tata Ruang (RTR)
hanya dimiliki dan disimpan oleh
Pemerintah, sebagian besar dalam
bentuk fisik (hard copy).
Proses penerbitan izin
berusaha menjadi rumit
dan tidak transparan.
Masyarakat dan investor yang ingin
mengakses informasi RTR harus datang
langsung ke kantor pemerintah dan menempuh
proses administrasi yang rumit dan lama.
Banyak gugatan dari
masyarakat akibat RTR dan
pemanfaatan ruang yang
tumpang tindih.
Produk RTR telah dipublikasi
oleh Pemerintah melalui
berbagai platform.
Masyarakat dan pihak terkait
dapat memanfaatkan informasi
RTR secara online.
Platform produk RTR juga terkoneksi
dengan portal pelayanan perizinan,
sehingga proses penerbitan izin menjadi
lebih cepat dan transparan.
Perizinan berusaha yang telah
diterbitkan menjadi pertimbangan
dalam peningkatan kualitas
Rencana Tata Ruang.
2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang
9
3 Mendorong Publikasi Produk Tata Ruang
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
Kewenangan Pemerintah Pusat dalam
Penyelenggaraan Penataan Ruang:
Pasal 17 UU CK,
Pasal 8 UU No. 26/2007:
(5) Dalam pelaksanaan wewenang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4),
Pemerintah Pusat:
a. menyebarluaskan informasi yang
berkaitan dengan:
1. rencana umum dan rencana
rinci tata ruang dalam rangka
pelaksanaan penataan ruang
wilayah nasional; dan
2. pedoman bidang penataan
ruang.
b. menetapkan standar pelayanan
minimal bidang penataan ruang.
https://gistaru.atrbpn.go.id/
Pasal 14 UU CK:
(3) Penyediaan RDTR dalam bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan sesuai dengan standar dan dapat diakses dengan mudah oleh
masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian rencana lokasi
kegiatan dan/atau usahanya dengan RDTR.
10
4 Streamlining/ Penyederhanaan Produk Rencana Tata Ruang
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
Penghapusan RTR KS Provinsi dan
Kabupaten/Kota, untuk menghindari
tumpang tindih antar produk RTR,
sehingga kedapan hanya mengenal 1
bentuk rencana umum sesuai hierarki
(nasional, provinsi dan
kabupaten/kota) dan 2 rencana rinci
tata ruang (Kawasan Strategis
Nasional dan RDTR).
UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007.
(3) Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b terdiri atas:
a. rencana tata ruang pulau/kepulauan dan rencana
tata ruang kawasan strategis nasional; dan
b.rencana detail tata ruang kabupaten/kota.
Pasal 17 UU CK, Pasal 14 UU No. 26/2007:
(2) Rencana umum tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a secara
hierarki terdiri atas:
a. rencana tata ruang wilayah nasional;
b.rencana tata ruang wilayah provinsi; dan
c. rencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencana tata ruang wilayah kota.
11
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
UU CK: Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 (ayat 10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No.
26/2007; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007
Ruang
Udara
Ruang
Darat
Ruang
Dalam
Bumi
Penataan ruang wilayah nasional meliputi ruang
wilayah yurisdiksi dan wilayah kedaulatan nasional
yang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang
udara, termasuk ruang dalam bumi menuju Satu
Produk Rencana Tata Ruang
Ruang
Laut
Pasal 17 UU CK,
Pasal 6 UU No. 26/2007:
(5) Penataan ruang wilayah
nasional meliputi ruang
wilayah yurisdiksi dan wilayah
kedaulatan nasional yang
mencakup ruang darat, ruang
laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam
bumi sebagai satu kesatuan.
(6) Penataan ruang wilayah
provinsi dan
kabupaten/kota meliputi
ruang darat, ruang laut,
dan ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi
sebagai satu kesatuan.
12
UU CK: Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 (ayat 10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No.
26/2007; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007
RTRWN
RTRW Provinsi
RTR KSN
RTRW Kabupaten/ Kota
(mengacu pada muatan
RZWP3K yang termuat pada
RTRW Provinsi di wilayahnya)
RTRLN
RZWP3K
RZ KSN
Diintegrasikan ke dalam …
Ditetapkan melalui …
Peraturan Pemerintah
Perda/Perkada/Permen
Perda/Perkada/Permen
Perpres
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
Pasal 18 UU CK, Pasal 43 UU No. 27/2007:
(1) Perencanaan tata ruang Laut nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a merupakan perencanaan untuk menghasilkan rencana tata ruang Laut nasional
yang diintegrasikan ke dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional.
Pasal 18 UU CK, Pasal 7A UU No. 27/2007:
(1) RZWP-3-K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a diintegrasikan ke dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.
(2) RZ KSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b diintegrasikan ke dalam
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.
13
Integrasi RTR dengan Rencana Zonasi Wilayah Perairan
Rencana Tata Ruang
Diintegrasikan ke dalam
Rencana Tata Ruang
Ilustrasi
Rencana Zonasi
Wilayah Perairan
+
Integrasi RTR dengan Kawasan Hutan
Rencana
Tata Ruang
Perubahan Delineasi Kawasan Hutan
Diintegrasikan ke
dalam Rencana
Tata Ruang (Revisi)
APL
SK Penunjukan Kawasan
Hutan
SK Penetapan/
Pengukuhan Kawasan
Hutan
UU CK:
Pasal 18 (ayat 2) UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007
Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014
Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007
UU CK:
Pasal 17 (ayat10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007
Pasal 36 (ayat 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
14
• Daratan yang berbatasan dengan laut ± 2,12 km
• Peruntukan ruang yang berbatasan dengan laut
sebagai ekosistem mangrove dan suaka
margasatwa
Migrasi Mamalia laut
(AL-AMB-MM)
Draft RTRW Kabupaten Banjar Tahun
2020-2040
RZWP3K Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018-2038
(Perda No. 13 tahun 2018)
ekosistem
mangrove
Suaka
margasatwa
Peruntukan ruang di darat sebagai Ekosistem Mangrove dan
Suaka Margasatwa berbatasan dengan peruntukan ruang di laut
sebagai Zona Pelabuhan (KPU-PL)
UU CK: Pasal 18 (ayat 2) UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang
Contoh Perlunya Integrasi RTRW dengan RZWP3K di Kabupaten Banjar
15
Pasal 14 UU CK:
(1)Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 huruf a merupakan kesesuaian
rencana lokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan
RDTR.
(2)Pemerintah Daerah wajib menyusun dan
menyediakan RDTR dalam bentuk digital dan sesuai
standar.
……..
(4) Pemerintah Pusat wajib mengintegrasikan RDTR dalam
bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ke
dalam sistem Perizinan Berusaha secara elektronik.
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
Pasal 15 UU CK:
(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyusun dan menyediakan RDTR sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), Pelaku Usaha mengajukan permohonan persetujuan
kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan usahanya kepada Pemerintah Pusat
melalui sistem Perizinan Berusaha secara elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pemerintah Pusat memberikan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan rencana tata ruang.
Pasal 17 UU CK, Pasal 34A UU No. 26/2007:
(1) Dalam hal terdapat perubahan kebijakan nasional yang bersifat strategis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) huruf d, Pasal 23 ayat (5) huruf d, dan Pasal 26 ayat (6) huruf d
belum dimuat dalam rencana tata ruang dan/atau rencana zonasi, pemanfaatan ruang tetap
dapat dilaksanakan.
(2) Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
setelah mendapat rekomendasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang dari Pemerintah
Pusat.
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
Dalam UU CK, Pemerintah Daerah didorong untuk memiliki RDTR sebagai acuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR). Jika RDTR tidak tersedia,
PKKPR diproses melalui mekanisme Persetujuan sesuai RTR lainnya secara berjenjang dan komplementer.
16
a. Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
Percepatan Penetapan RDTR :
Pasal 17 UU CK, Pasal 18 UU No. 26/2007:
(3) Bupati/Wali Kota wajib menetapkan rancangan peraturan kepala daerah
kabupaten/kota tentang rencana detail tata ruang paling lama 1 (satu) bulan setelah
mendapat persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.
(4) Dalam hal bupati/wali kota tidak menetapkan rencana detail tata ruang setelah
jangka waktu sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3), rencana detail tata ruang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Pasal 17 UU CK, Pasal 23 dan 26 UU No. 26/2007:
(7) Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (6) wajib
ditetapkan paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak mendapat persetujuan substansi dari
Pemerintah Pusat.
(8) Dalam hal Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (7) belum
ditetapkan, Gubernur/Bupati/Walikota menetapkan rencana tata ruang wilayah provinsi paling
lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak mendapat persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.
(9) Dalam hal rencana tata ruang wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(8) belum ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota, rencana tata ruang wilayah provinsi
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat paling lama 4 (empat) bulan terhitung sejak mendapat
persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.
Percepatan Penetapan RTRW:
UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 18 ayat (3), Pasal 23 ayat (7), (8), (9), Pasal 26 ayat (8), (9), (10) UU No. 26/2007.
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
17
b. Keterlibatan DPRD dalam Penyusunan Produk RTR, serta Penghapusan Proses Validasi dan Rekomendasi BIG
dalam Percepatan Penyusunan dan Penetapan Produk RTR
Pengaturan pada UU CK:
 Proses penetapan produk RTR dapat
dipercepat sejak Persub ditandatangani
apabila DPRD dilibatkan dari awal
pembahasan Materi Teknis (Matek)
dan Ranperda di Daerah
 Analisis daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup yang
terintegrasi dengan kajian
lingkungan hidup strategis, termasuk
daya dukung dan daya tampung ruang
darat, ruang laut/perairan, ruang dalam
bumi, dan ruang udara, sehingga tidak
dilakukan lagi validasi KLHS.
 Rekomendasi BIG tidak
dipersyaratkan lagi karena
penyusunan RTR sendiri telah dilakukan
melalui konsultasi dengan BIG.
5
6
7
8
Wilayah Laut/Perairan pada
Ranperda telah mendapat Persetujuan
Substansi dari Menteri KKP
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
18
UU CK: Pasal 17 (poin 4) UU CK: Pasal 8 ayat (1) huruf b dan c UU No. 26/2007
c. Pengaturan Bimtek dan Bantek d. Pengaturan Peta Dasar
Untuk percepatan pemenuhan
peta dasar dalam penyusunan
RDTR, dapat mempergunakan
Peta Dasar Lainnya dengan
ketelitian detail informasi
sesuai dengan skala
perencanaan RTR, jika Peta
Dasar (dari BIG)
tidak tersedia.
Pasal 17 UU CK, Pasal 14A
UU No. 26/2007:
(4) Dalam hal Peta Dasar
sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) belum
tersedia, penyusunan
rencana tata ruang
dilakukan dengan
menggunakan Peta Dasar
lainnya.
PETA DASAR
PETA DASAR LAINNYA
Bantuan Teknis
Merupakan bantuan dari pemerintah
pusat (berupa anggaran, tenaga ahli
perencana dan GIS) kepada
pemerintah daerah dalam kegiatan
pelaksanaan dan pengawasan
penataan ruang.
Bimbingan Teknis
Merupakan proses pembinaan dari
Pemerintah Pusat kepada pemerintah
daerah dalam dalam kegiatan
pelaksanaan dan pengawasan penataan
ruang, melalui sosialisasi, klinik,
pendampingan, asistensi/ konsultansi
UU CK: Pasal 17 (poin 9) UU CK: Pasal 14A ayat (4) UU No. 26/2007
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
Pasal 17 UU CK, Pasal 8 UU No. 26/2007:
(1) Wewenang Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan penataan ruang meliputi:
a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang
wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, serta terhadap pelaksanaan
penataan ruang kawasan strategis nasional;
b. pemberian bantuan teknis bagi penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi,
wilayah kabupaten/kota, dan rencana detail tata ruang;
c. pembinaan teknis dalam kegiatan penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi,
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan rencana detail tata ruang;
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
Undang-Undang Cipta Kerja, Penyusunan RTR dan Percepatan Berusaha
19
LINGKUP PENYEDERHANAAN KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG
Sebelum UU CK
Setelah UU CK
Undang-Undang Cipta Kerja
(UU CK) telah ditetapkan pada
tanggal 6 Oktober 2020.
a. Penyederhanaan persyaratan investasi
dalam kegiatan pemanfaatan ruang dari
berbasis izin pemanfaatan ruang
menjadi berbasis kesesuaian kegiatan
pemanfaatan ruang.
b. Penerapan Perizinan Berusaha berbasis
risiko.
Pengaturan Ekosistem Investasi,
Penyederhanaan Perizinan Berusaha, dan
Penataan Ruang dalam UU CK
Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
mengacu pada RDTR. Apabila RDTR belum
tersedia, maka sistem perizinan elektronik akan
mengacu kepada RTRW Kabupaten/Kota, RTRW
Provinsi, RTR KSN, RTR Pulau/Kepulauan,
dan RTRWN.
7 Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan
20
7 Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan
Pengaturan Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Menilai kesesuaian
antara pelaksanaan
pembangunan dengan
arahan pemanfaatan
ruang berupa:
• Produk RTR (RTRWN,
RTR KSN, RTRWK,
RDTR)
• Konfirmasi KKPR
• Persetujuan KKPR
OSS
RDTR
(konfirmasi)
RDTR
RDTR
Persetujuan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Pengendalian
Penataan Ruang
RTR KSN
RTRW
Perencanaan & Pemanfaatan Ruang
atau
Kegiatan
Pemanfaatan Ruang
atau
Rekomendasi Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Apakah usulan
kegiatan merupakan
akibat dari perubahan
kebijakan nasional,
sehingga belum
termuat dalam RTR?
21
UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (poin 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007 RPP PPR: Pasal 193; Pasal 194; Pasal 195.
Pembentukan Forum Penataan Ruang
Pasal 193:
(1) Dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang secara partisipatif, Pemerintah membentuk Forum
Penataan Ruang di tingkat pusat dan/atau daerah.
(2) Forum Penataan Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas untuk memberikan masukan
dan pertimbangan dalam pelaksanaan penataan ruang.
(3) Pemerintah Pusat dapat membentuk tim koordinasi Kawasan Strategis Nasional dalam
penyelenggaraan penataan ruang di Kawasan Strategis Nasional.
Keanggotaan Forum Penataan Ruang
Pasal 194:
(1) Anggota Forum Penataan Ruang pada tingkat pusat terdiri atas perwakilan dari
Kementerian/Lembaga terkait penataan ruang.
(2) Anggota Forum Penataan Ruang di daerah terdiri atas anggota tetap dan anggota tidak tetap.
(3) Anggota tetap Forum Penataan Ruang di daerah terdiri atas Kepala OPD yang terkait penataan
ruang berikut jajarannya yang ditunjuk.
(4) Anggota tidak tetap Forum Penataan Ruang di daerah dapat terdiri atas perwakilan kalangan ahli,
masyarakat, akademisi, asosiasi profesi, dan/atau pelaku usaha setempat.
Kelembagaan Forum Penataan Ruang akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri.
8 Kelembagaan (Forum) Penataan Ruang
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal
Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

More Related Content

What's hot

Studio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknisStudio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknis
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
henny ferniza
 
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Oswar Mungkasa
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayainfosanitasi
 
153928_PPT Revisi RTRW Jabar 25 Agustus.pdf
153928_PPT Revisi RTRW Jabar 25 Agustus.pdf153928_PPT Revisi RTRW Jabar 25 Agustus.pdf
153928_PPT Revisi RTRW Jabar 25 Agustus.pdf
RanggqRomy
 
PTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptxPTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptx
Bidang P3NP DPMPTSP Kota Madiun
 
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Nurlina Y.
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
henny ferniza
 
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptxPaparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
AndiAkbar42
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
ushfia
 
Manajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan Perkotaan
Manajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan PerkotaanManajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan Perkotaan
Manajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan Perkotaan
Himpunan Mahasiswa Planologi ITS
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SerangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Penataan Ruang
 
Integrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahanIntegrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahan
Yulianto Dwi Prasetyo
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Herman Purba
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Deki Zulkarnain
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
Bidang P3NP DPMPTSP Kota Madiun
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
Dadang Solihin
 
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laras Kun Rahmanti Putri
 

What's hot (20)

Studio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknisStudio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknis
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
 
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
 
153928_PPT Revisi RTRW Jabar 25 Agustus.pdf
153928_PPT Revisi RTRW Jabar 25 Agustus.pdf153928_PPT Revisi RTRW Jabar 25 Agustus.pdf
153928_PPT Revisi RTRW Jabar 25 Agustus.pdf
 
PTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptxPTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptx
 
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptxPaparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Manajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan Perkotaan
Manajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan PerkotaanManajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan Perkotaan
Manajemen Lahan dalam Pengelolaan dan Pendayagunaan Lahan Perkotaan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SerangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
 
Integrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahanIntegrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahan
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaan
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
 

Similar to 201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf

01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
ssuser1681ec
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
egyd welyn
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
egyd welyn
 
3. PERAN BPN PPT.pptx
3.  PERAN BPN PPT.pptx3.  PERAN BPN PPT.pptx
3. PERAN BPN PPT.pptx
sutrisno831
 
Permen pu15 2012
Permen pu15 2012Permen pu15 2012
Permen pu15 2012
Fitri Indra Wardhono
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Penataan Ruang
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
Fitri Indra Wardhono
 
RUTRK GARUT
RUTRK GARUTRUTRK GARUT
RUTRK GARUT
Yudha Asharie
 
Permenpu012014
Permenpu012014Permenpu012014
Permenpu012014
Aspul Hidayat
 
Permen pu no.1 prt m 2014
Permen pu no.1 prt m 2014Permen pu no.1 prt m 2014
Permen pu no.1 prt m 2014
Herminingrum Andana Warih
 
Permen pu01 2014
Permen pu01 2014Permen pu01 2014
Permen pu01 2014
rifhid
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
Achmad Wahid
 
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Nur Hilaliyah
 
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.pptKelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
ritch4
 
TABEL PERSANDINGAN DELI SERDANG 7Desember2020_versi kawasan transportasi_para...
TABEL PERSANDINGAN DELI SERDANG 7Desember2020_versi kawasan transportasi_para...TABEL PERSANDINGAN DELI SERDANG 7Desember2020_versi kawasan transportasi_para...
TABEL PERSANDINGAN DELI SERDANG 7Desember2020_versi kawasan transportasi_para...
SariWinoto
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
ushfia
 
Permen ATR KBPN Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi_Garuda_upload.pdf
Permen ATR KBPN Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi_Garuda_upload.pdfPermen ATR KBPN Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi_Garuda_upload.pdf
Permen ATR KBPN Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi_Garuda_upload.pdf
CahyonoSusetyo2
 
Kak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaKak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggala
Danang Abrori
 
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptxRTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
jisajisajis
 
Peraturan kepala-bpn-ri-nomor-2-tahun-2011
Peraturan kepala-bpn-ri-nomor-2-tahun-2011Peraturan kepala-bpn-ri-nomor-2-tahun-2011
Peraturan kepala-bpn-ri-nomor-2-tahun-2011
Ismed Nur
 

Similar to 201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf (20)

01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
 
3. PERAN BPN PPT.pptx
3.  PERAN BPN PPT.pptx3.  PERAN BPN PPT.pptx
3. PERAN BPN PPT.pptx
 
Permen pu15 2012
Permen pu15 2012Permen pu15 2012
Permen pu15 2012
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
 
RUTRK GARUT
RUTRK GARUTRUTRK GARUT
RUTRK GARUT
 
Permenpu012014
Permenpu012014Permenpu012014
Permenpu012014
 
Permen pu no.1 prt m 2014
Permen pu no.1 prt m 2014Permen pu no.1 prt m 2014
Permen pu no.1 prt m 2014
 
Permen pu01 2014
Permen pu01 2014Permen pu01 2014
Permen pu01 2014
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
 
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
 
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.pptKelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
 
TABEL PERSANDINGAN DELI SERDANG 7Desember2020_versi kawasan transportasi_para...
TABEL PERSANDINGAN DELI SERDANG 7Desember2020_versi kawasan transportasi_para...TABEL PERSANDINGAN DELI SERDANG 7Desember2020_versi kawasan transportasi_para...
TABEL PERSANDINGAN DELI SERDANG 7Desember2020_versi kawasan transportasi_para...
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
Permen ATR KBPN Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi_Garuda_upload.pdf
Permen ATR KBPN Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi_Garuda_upload.pdfPermen ATR KBPN Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi_Garuda_upload.pdf
Permen ATR KBPN Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi_Garuda_upload.pdf
 
Kak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaKak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggala
 
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptxRTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
 
Peraturan kepala-bpn-ri-nomor-2-tahun-2011
Peraturan kepala-bpn-ri-nomor-2-tahun-2011Peraturan kepala-bpn-ri-nomor-2-tahun-2011
Peraturan kepala-bpn-ri-nomor-2-tahun-2011
 

Recently uploaded

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 

Recently uploaded (11)

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 

201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf

  • 1. UU CIPTA KERJA dalam lingkup PENATAAN RUANG Disampaikan oleh: Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, MPM Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN 2 9 O K T O B E R 2 0 2 0
  • 2. 2 AZAS DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG Ruang menampung semua aktivitas manusia, dari bekerja, tempat tinggal, rekreasi bahkan sampai peristirahatan terakhir (Tempat Pemakaman Umum) Ukuran ruang yang tersedia di muka bumi tidak pernah bertambah. RUANG TERBATAS AKTIVITAS MANUSIA TIDAK TERBATAS Jumlah penduduk terus mengalami peningkatan POPULASI MANUSIA TERUS MENINGKAT RUANG BUKAN HANYA UNTUK MANUSIA Hewan dan tumbuhan juga memerlukan ruang Azas Penataan Ruang: keterpaduan; keserasian, keselarasan, dan keseimbangan; keberlanjutan; keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; keterbukaan; kebersamaan dan kemitraan; pelindungan kepentingan umum; kepastian hukum dan keadilan; dan akuntabilitas. Tujuan Penataan Ruang: a. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan; b. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan sumber daya manusia; dan c. terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
  • 3. Mendorong Masyarakat Peduli/Melek Tata Ruang Overview Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK 3 1 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang 2 Mendorong Publikasi Produk Tata Ruang 3 Streamlining/ Penyederhanaan Produk Rencana Tata Ruang 4 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang 5 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR 6 7 8 Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan Kelembagaan (Forum) Penataan Ruang
  • 4. 4 1 Mendorong Masyarakat Peduli/Melek Tata Ruang Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK Pasal 14 UU CK: (3) Penyediaan RDTR dalam bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan standar dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian rencana lokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan RDTR. Pasal 15 UU CK: (1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyusun dan menyediakan RDTR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), Pelaku Usaha mengajukan permohonan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan usahanya kepada Pemerintah Pusat melalui sistem Perizinan Berusaha secara elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pasal 14 UU CK: (5) Dalam hal Pelaku Usaha mendapatkan informasi rencana lokasi kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah sesuai dengan RDTR, Pelaku Usaha mengajukan permohonan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan usahanya melalui sistem Perizinan Berusaha secara elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dengan mengisi koordinat lokasi yang diinginkan untuk memperoleh konfirmasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang. (6) Setelah memperoleh konfirmasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Pelaku Usaha mengajukan permohonan Perizinan Berusaha.
  • 5. 5 2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK Platform yang tersedia untuk menyebarluaskan informasi RTR serta meningkatkan transparasi dan akuntabilitas produk RTR kepada masyarakat. Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (kesesuaian dengan RTR - komplementer) Berada pada lokasi memiliki RDTR Berada pada lokasi yang belum memiliki RDTR Pelaku usaha dapat melakukan pengecekan kesesuaian lokasi usaha yang diinginkannya dengan tata ruang melalui sistem OSS yang akan berhubungan dengan sistem webgis Kementerian ATR/BPN KONSULTASI PUBLIK ONLINE Pasal 14 UU CK: (3) Pemerintah Daerah wajib menyusun dan menyediakan RDTR dalam bentuk digital dan sesuai standar. Pasal 17 UU CK, Pasal 65 UU No. 26/2007: (1) Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan melibatkan peran masyarakat. (2) Peran masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan, antara lain, melalui: a. partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang; b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang; dan c. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
  • 6. 6 Platform Digital Konsultasi Publik dan Monitoring Platform Digital Konsultasi Publik Tata Ruang Platform Digital Informasi untuk Masyarakat dan Monitoring Manfaat bagi Masyarakat: Melalui platform digital ini, masyarakat dapat berkontribusi dengan memberikan harapan pengembangan wilayah hingga 20 tahun kedepan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan inklusifitas masyarakat dalam penyelenggaraan penataan ruang. Platform ini juga dapat mendukung koordinasii dengan K/L/D secara online. Manfaat bagi Masyarakat: Melalui platform digital ini, masyarakat dapat mengetahui informasi dan memonitor kemajuan penyusunan RTR, serta mengakses dokumen terkait produk RTR tersebut. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi pada proses penyusunan RTR. 2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang
  • 7. 7 Penyusunan Rencana Tata Ruang Pemanfaatan Rencana Tata Ruang Basis Data Analisis Spasial Konsultasi Publik Koordinasi K/L, Pemda Informasi Produk RTR Pemutakhiran Produk RTR Pemanfaatan Produk RTR IGT RTR IGTo IGT1…n Penggunaan Produk RTR Sistem Informasi Tata Ruang yang Terhubung dengan Platform Lain ATR/BPN Application Programming Interface OSS KKP BIG DATA ARTIFICIAL INTELLIGENCE BLOCKCHAIN SISTEM INFORMASI GIS TARU + platform lainnya RTR Online (platform map viewer RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN, dan RTRW) RDTR Interaktif (platform map viewer RDTR) PROTARU (Platform Informasi untuk Masyarakat & Monitoring) Peta Kerja (platform kolaborasi penyusunan peta RTR) RTR Builder (platform analisis spasial untuk penyusunan RTR) Konsultasi Publik (platform konsultasi publik dalam penyusunan RTR) Antara lain: 2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang
  • 8. 8 Sistem Informasi dan Transparansi Proses Perijinan Berusaha Sebelum Implementasi Sistem Informasi RTR Setelah Implementasi Sistem Informasi RTR ? Produk Rencana Tata Ruang (RTR) hanya dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah, sebagian besar dalam bentuk fisik (hard copy). Proses penerbitan izin berusaha menjadi rumit dan tidak transparan. Masyarakat dan investor yang ingin mengakses informasi RTR harus datang langsung ke kantor pemerintah dan menempuh proses administrasi yang rumit dan lama. Banyak gugatan dari masyarakat akibat RTR dan pemanfaatan ruang yang tumpang tindih. Produk RTR telah dipublikasi oleh Pemerintah melalui berbagai platform. Masyarakat dan pihak terkait dapat memanfaatkan informasi RTR secara online. Platform produk RTR juga terkoneksi dengan portal pelayanan perizinan, sehingga proses penerbitan izin menjadi lebih cepat dan transparan. Perizinan berusaha yang telah diterbitkan menjadi pertimbangan dalam peningkatan kualitas Rencana Tata Ruang. 2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang
  • 9. 9 3 Mendorong Publikasi Produk Tata Ruang Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK Kewenangan Pemerintah Pusat dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang: Pasal 17 UU CK, Pasal 8 UU No. 26/2007: (5) Dalam pelaksanaan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), Pemerintah Pusat: a. menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan: 1. rencana umum dan rencana rinci tata ruang dalam rangka pelaksanaan penataan ruang wilayah nasional; dan 2. pedoman bidang penataan ruang. b. menetapkan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang. https://gistaru.atrbpn.go.id/ Pasal 14 UU CK: (3) Penyediaan RDTR dalam bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan standar dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian rencana lokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan RDTR.
  • 10. 10 4 Streamlining/ Penyederhanaan Produk Rencana Tata Ruang Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK Penghapusan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk menghindari tumpang tindih antar produk RTR, sehingga kedapan hanya mengenal 1 bentuk rencana umum sesuai hierarki (nasional, provinsi dan kabupaten/kota) dan 2 rencana rinci tata ruang (Kawasan Strategis Nasional dan RDTR). UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007. (3) Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas: a. rencana tata ruang pulau/kepulauan dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional; dan b.rencana detail tata ruang kabupaten/kota. Pasal 17 UU CK, Pasal 14 UU No. 26/2007: (2) Rencana umum tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a secara hierarki terdiri atas: a. rencana tata ruang wilayah nasional; b.rencana tata ruang wilayah provinsi; dan c. rencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencana tata ruang wilayah kota.
  • 11. 11 5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK UU CK: Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 (ayat 10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007 Ruang Udara Ruang Darat Ruang Dalam Bumi Penataan ruang wilayah nasional meliputi ruang wilayah yurisdiksi dan wilayah kedaulatan nasional yang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang dalam bumi menuju Satu Produk Rencana Tata Ruang Ruang Laut Pasal 17 UU CK, Pasal 6 UU No. 26/2007: (5) Penataan ruang wilayah nasional meliputi ruang wilayah yurisdiksi dan wilayah kedaulatan nasional yang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan. (6) Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan.
  • 12. 12 UU CK: Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 (ayat 10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007 RTRWN RTRW Provinsi RTR KSN RTRW Kabupaten/ Kota (mengacu pada muatan RZWP3K yang termuat pada RTRW Provinsi di wilayahnya) RTRLN RZWP3K RZ KSN Diintegrasikan ke dalam … Ditetapkan melalui … Peraturan Pemerintah Perda/Perkada/Permen Perda/Perkada/Permen Perpres 5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK Pasal 18 UU CK, Pasal 43 UU No. 27/2007: (1) Perencanaan tata ruang Laut nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan perencanaan untuk menghasilkan rencana tata ruang Laut nasional yang diintegrasikan ke dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional. Pasal 18 UU CK, Pasal 7A UU No. 27/2007: (1) RZWP-3-K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. (2) RZ KSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.
  • 13. 13 Integrasi RTR dengan Rencana Zonasi Wilayah Perairan Rencana Tata Ruang Diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Ilustrasi Rencana Zonasi Wilayah Perairan + Integrasi RTR dengan Kawasan Hutan Rencana Tata Ruang Perubahan Delineasi Kawasan Hutan Diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang (Revisi) APL SK Penunjukan Kawasan Hutan SK Penetapan/ Pengukuhan Kawasan Hutan UU CK: Pasal 18 (ayat 2) UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007 Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014 Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007 UU CK: Pasal 17 (ayat10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007 Pasal 36 (ayat 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999 5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
  • 14. 14 • Daratan yang berbatasan dengan laut ± 2,12 km • Peruntukan ruang yang berbatasan dengan laut sebagai ekosistem mangrove dan suaka margasatwa Migrasi Mamalia laut (AL-AMB-MM) Draft RTRW Kabupaten Banjar Tahun 2020-2040 RZWP3K Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018-2038 (Perda No. 13 tahun 2018) ekosistem mangrove Suaka margasatwa Peruntukan ruang di darat sebagai Ekosistem Mangrove dan Suaka Margasatwa berbatasan dengan peruntukan ruang di laut sebagai Zona Pelabuhan (KPU-PL) UU CK: Pasal 18 (ayat 2) UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007 5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang Contoh Perlunya Integrasi RTRW dengan RZWP3K di Kabupaten Banjar
  • 15. 15 Pasal 14 UU CK: (1)Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a merupakan kesesuaian rencana lokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan RDTR. (2)Pemerintah Daerah wajib menyusun dan menyediakan RDTR dalam bentuk digital dan sesuai standar. …….. (4) Pemerintah Pusat wajib mengintegrasikan RDTR dalam bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ke dalam sistem Perizinan Berusaha secara elektronik. Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK Pasal 15 UU CK: (1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyusun dan menyediakan RDTR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), Pelaku Usaha mengajukan permohonan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan usahanya kepada Pemerintah Pusat melalui sistem Perizinan Berusaha secara elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pemerintah Pusat memberikan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan rencana tata ruang. Pasal 17 UU CK, Pasal 34A UU No. 26/2007: (1) Dalam hal terdapat perubahan kebijakan nasional yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) huruf d, Pasal 23 ayat (5) huruf d, dan Pasal 26 ayat (6) huruf d belum dimuat dalam rencana tata ruang dan/atau rencana zonasi, pemanfaatan ruang tetap dapat dilaksanakan. (2) Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan setelah mendapat rekomendasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang dari Pemerintah Pusat. 6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR Dalam UU CK, Pemerintah Daerah didorong untuk memiliki RDTR sebagai acuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR). Jika RDTR tidak tersedia, PKKPR diproses melalui mekanisme Persetujuan sesuai RTR lainnya secara berjenjang dan komplementer.
  • 16. 16 a. Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR Percepatan Penetapan RDTR : Pasal 17 UU CK, Pasal 18 UU No. 26/2007: (3) Bupati/Wali Kota wajib menetapkan rancangan peraturan kepala daerah kabupaten/kota tentang rencana detail tata ruang paling lama 1 (satu) bulan setelah mendapat persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat. (4) Dalam hal bupati/wali kota tidak menetapkan rencana detail tata ruang setelah jangka waktu sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3), rencana detail tata ruang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Pasal 17 UU CK, Pasal 23 dan 26 UU No. 26/2007: (7) Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (6) wajib ditetapkan paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak mendapat persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat. (8) Dalam hal Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (7) belum ditetapkan, Gubernur/Bupati/Walikota menetapkan rencana tata ruang wilayah provinsi paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak mendapat persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat. (9) Dalam hal rencana tata ruang wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (8) belum ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota, rencana tata ruang wilayah provinsi ditetapkan oleh Pemerintah Pusat paling lama 4 (empat) bulan terhitung sejak mendapat persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat. Percepatan Penetapan RTRW: UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 18 ayat (3), Pasal 23 ayat (7), (8), (9), Pasal 26 ayat (8), (9), (10) UU No. 26/2007. Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK 6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
  • 17. 17 b. Keterlibatan DPRD dalam Penyusunan Produk RTR, serta Penghapusan Proses Validasi dan Rekomendasi BIG dalam Percepatan Penyusunan dan Penetapan Produk RTR Pengaturan pada UU CK:  Proses penetapan produk RTR dapat dipercepat sejak Persub ditandatangani apabila DPRD dilibatkan dari awal pembahasan Materi Teknis (Matek) dan Ranperda di Daerah  Analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang terintegrasi dengan kajian lingkungan hidup strategis, termasuk daya dukung dan daya tampung ruang darat, ruang laut/perairan, ruang dalam bumi, dan ruang udara, sehingga tidak dilakukan lagi validasi KLHS.  Rekomendasi BIG tidak dipersyaratkan lagi karena penyusunan RTR sendiri telah dilakukan melalui konsultasi dengan BIG. 5 6 7 8 Wilayah Laut/Perairan pada Ranperda telah mendapat Persetujuan Substansi dari Menteri KKP Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK 6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
  • 18. 18 UU CK: Pasal 17 (poin 4) UU CK: Pasal 8 ayat (1) huruf b dan c UU No. 26/2007 c. Pengaturan Bimtek dan Bantek d. Pengaturan Peta Dasar Untuk percepatan pemenuhan peta dasar dalam penyusunan RDTR, dapat mempergunakan Peta Dasar Lainnya dengan ketelitian detail informasi sesuai dengan skala perencanaan RTR, jika Peta Dasar (dari BIG) tidak tersedia. Pasal 17 UU CK, Pasal 14A UU No. 26/2007: (4) Dalam hal Peta Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (3) belum tersedia, penyusunan rencana tata ruang dilakukan dengan menggunakan Peta Dasar lainnya. PETA DASAR PETA DASAR LAINNYA Bantuan Teknis Merupakan bantuan dari pemerintah pusat (berupa anggaran, tenaga ahli perencana dan GIS) kepada pemerintah daerah dalam kegiatan pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang. Bimbingan Teknis Merupakan proses pembinaan dari Pemerintah Pusat kepada pemerintah daerah dalam dalam kegiatan pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang, melalui sosialisasi, klinik, pendampingan, asistensi/ konsultansi UU CK: Pasal 17 (poin 9) UU CK: Pasal 14A ayat (4) UU No. 26/2007 Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK Pasal 17 UU CK, Pasal 8 UU No. 26/2007: (1) Wewenang Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan penataan ruang meliputi: a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, serta terhadap pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis nasional; b. pemberian bantuan teknis bagi penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, dan rencana detail tata ruang; c. pembinaan teknis dalam kegiatan penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan rencana detail tata ruang; 6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
  • 19. Undang-Undang Cipta Kerja, Penyusunan RTR dan Percepatan Berusaha 19 LINGKUP PENYEDERHANAAN KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG Sebelum UU CK Setelah UU CK Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK) telah ditetapkan pada tanggal 6 Oktober 2020. a. Penyederhanaan persyaratan investasi dalam kegiatan pemanfaatan ruang dari berbasis izin pemanfaatan ruang menjadi berbasis kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang. b. Penerapan Perizinan Berusaha berbasis risiko. Pengaturan Ekosistem Investasi, Penyederhanaan Perizinan Berusaha, dan Penataan Ruang dalam UU CK Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang mengacu pada RDTR. Apabila RDTR belum tersedia, maka sistem perizinan elektronik akan mengacu kepada RTRW Kabupaten/Kota, RTRW Provinsi, RTR KSN, RTR Pulau/Kepulauan, dan RTRWN. 7 Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan
  • 20. 20 7 Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan Pengaturan Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Menilai kesesuaian antara pelaksanaan pembangunan dengan arahan pemanfaatan ruang berupa: • Produk RTR (RTRWN, RTR KSN, RTRWK, RDTR) • Konfirmasi KKPR • Persetujuan KKPR OSS RDTR (konfirmasi) RDTR RDTR Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Pengendalian Penataan Ruang RTR KSN RTRW Perencanaan & Pemanfaatan Ruang atau Kegiatan Pemanfaatan Ruang atau Rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Apakah usulan kegiatan merupakan akibat dari perubahan kebijakan nasional, sehingga belum termuat dalam RTR?
  • 21. 21 UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (poin 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007 RPP PPR: Pasal 193; Pasal 194; Pasal 195. Pembentukan Forum Penataan Ruang Pasal 193: (1) Dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang secara partisipatif, Pemerintah membentuk Forum Penataan Ruang di tingkat pusat dan/atau daerah. (2) Forum Penataan Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas untuk memberikan masukan dan pertimbangan dalam pelaksanaan penataan ruang. (3) Pemerintah Pusat dapat membentuk tim koordinasi Kawasan Strategis Nasional dalam penyelenggaraan penataan ruang di Kawasan Strategis Nasional. Keanggotaan Forum Penataan Ruang Pasal 194: (1) Anggota Forum Penataan Ruang pada tingkat pusat terdiri atas perwakilan dari Kementerian/Lembaga terkait penataan ruang. (2) Anggota Forum Penataan Ruang di daerah terdiri atas anggota tetap dan anggota tidak tetap. (3) Anggota tetap Forum Penataan Ruang di daerah terdiri atas Kepala OPD yang terkait penataan ruang berikut jajarannya yang ditunjuk. (4) Anggota tidak tetap Forum Penataan Ruang di daerah dapat terdiri atas perwakilan kalangan ahli, masyarakat, akademisi, asosiasi profesi, dan/atau pelaku usaha setempat. Kelembagaan Forum Penataan Ruang akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri. 8 Kelembagaan (Forum) Penataan Ruang Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
  • 22. TERIMA KASIH Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional