SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Pengadaan Tanah
Pengadaan
Tanah
Kegiatan menyediakan
tanah dengan cara
memberi ganti kerugian
yang layak dan adil
kepada pihak yang
berhak.
(Pasal 1 ayat 2 Undang-undang No.2
Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan untuk Kepentingan
Umum)
Pengadaan Tanah
Kepentingan Umum Kepentingan Swasta
Tanah untuk Kepentingan Umum digunakan
untuk pembangunan :
a. pertahanan dan keamanan nasional
b. jalan umum, jalan tol, terowongan
c. waduk, irigasi, saluran air minum
d. Pelabuhan, bandar udara dan lain-lain
Dasar Hukum :
• Keputusan Menteri Negara
Agraria/Kepala BPN No.21 Tahun 1994
tentang Tata Cara Perolehan Tanah bagi
perusahaan dalam rangka Penanaman
Modal
• Peraturan Menteri Dalam Negeri No.5
Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan
mengenai penyediaan dan pemberian
tanah untuk keperluan perusahaan
Obyek Pengadaan Tanah
Tanah, ruang atas tanah
dan bawah tanah,
bangunan, tanaman,
benda yang berkaitan
dengan tanah, atau
lainnya yang dapat
dinilai.
Perencanaan Persiapan
Penyerahan
Hasil Pelaksanaan
Tahapan Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan Umum
(Pasal 13 UU No.2 Tahun 2012)
Peraturan Terbaru mengenai Pengadaan Tanah berdasarkan
Peraturan Presiden No. 30 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 6 Tahun 2015
SEBELUM
Instansi yang memerlukan
tanah :
Lembaga Negara
Badan Hukum Milik
Negara/Badan Usaha Milik
Negara
SESUDAH
Instansi yang memerlukan
tanah :
Lembaga Negara
Badan Hukum Milik Negara/Badan
Usaha Milik Negara
Badan Swasta yang telah
menerima otoritas/kuasanya di
bawah perjanjian dengan Lembaga
Pemerintah terkait atau
perusahaan milik negara/BUMN
Sebelum
Pengadaan tanah untuk
kepentingan umum tidak
lebih dari 1 hektar
Pengadaan tanah dapat dilakukan
langsung oleh Instansi yang
memerlukan tanah dengan pihak
pemilik tanah melalui berbagai
kesepakatan (Jual-Beli dll)
Sesudah
Pengadaan tanah untuk
kepentingan umum tidak
lebih dari 5 hektar
Pengadaan tanah dapat dilakukan
langsung oleh Instansi yang
memerlukan tanah dengan pihak
pemilik tanah melalui berbagai
kesepakatan (Jual-Beli dll)
Peraturan Terbaru mengenai Pengadaan Tanah berdasarkan Peraturan
Presiden No. 30 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional No. 6 Tahun 2015 – Cont’d
Pada saat pemberian Ganti Kerugian
Pihak yang Berhak menerima Ganti Kerugian
wajib:
Melakukan
pelepasan
hak
Menyerahkan
bukti penguasaan
atau kepemilikan
Objek Pengadaan
Tanah kepada
Instansi yang
memerlukan
tanah melalui
Lembaga
Pertanahan
Bukti penguasaan atau kepemilikan merupakan satu-satunya alat
bukti yang sah menurut hukum dan tidak dapat diganggu gugat
di kemudian hari
Pada saat pemberian Ganti Kerugian
Pihak yang Berhak menerima Ganti Kerugian
– Cont’d
Pihak yang Berhak
menerima Ganti Kerugian
bertanggung jawab atas
kebenaran dan keabsahan
bukti penguasaan atau
kepemilikan yang diserahkan
Tuntutan pihak lain atas
Objek Pengadaan Tanah yang
telah diserahkan kepada
Instansi yang memerlukan
tanah menjadi tanggung
jawab Pihak yang Berhak
menerima Ganti Kerugian.
Setiap orang yang
melanggar ketentuan,
dikenai sanksi pidana sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
SEBELUM
Sumber Pendanaan :
- Lembaga Negara
- Badan Hukum Milik
Negara/Badan Usaha
Milik Negara
SESUDAH
Sumber Pendanaan :
- Lembaga Negara
- Badan Hukum Milik Negara/Badan
Usaha Milik Negara
- Badan Swasta yang telah
menerima otoritas/kuasanya di
bawah perjanjian dengan Lembaga
Pemerintah terkait atau perusahaan
milik negara/BUMN
- Cont’d -
Peraturan Terbaru mengenai Pengadaan Tanah berdasarkan Peraturan
Presiden No. 30 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional No. 6 Tahun 2015 – Cont’d
Sumber Pendanaan Setelah Peraturan Presiden No. 30 Tahun 2015 dan
Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 6
Tahun 2015 – Cont’d
Pendanaan Pengadaan Tanah oleh Badan Usaha dibayar
kembali oleh lembaga negara, kementerian, lembaga
pemerintah nonkementerian, pemerintah provinsi, dan/atau
pemerintah kabupaten/kota melalui APBN dan/atau APBD
setelah proses pengadaan tanah selesai. Pembayaran
kembali dapat berupa perhitungan pengembalian nilai
investasi seperti :
- Hak Pengelolaan terhadap tanah untuk Badan Hukum Milik
Negara/BUMN
- Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai di atas Hak Pengelolaan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pengadaan Tanah
untuk Kepentingan
Swasta
Perolehan Tanah bagi Kepentingan Swasta
Pasal 2 KMNA/KA
BPN No.21 Tahun
1994
Perolehan Tanah oleh
Perusahaan hanya boleh
dilaksanakan di areal yang
ditetapkan di dalam izin lokasi
Perolehan tanah
dilaksanakan secara
langsung antara
perusahaan dengan
pemilik atau pemegang
hak atas tanah atas dasar
kesepakatan
Pemerintah melakukan
pengawasan terhadap
pelaksanaan perolehan
hak atas tanah
Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Swasta
(Kepmen Agraria/Kepala BPN No.21 Tahun 1994)
Perolehan Tanah melalui
Pemindahan Hak atas
Tanah
Perolehan Tanah melalui
Penyerahan atau Pelepasan
Hak atas Tanah
• Perolehan Tanah asal Hak Milik
• Perolehan Tanah asal Hak Guna
Bangunan
• Perolehan Tanah asal Hak Guna
Usaha
• Perolehan Tanah asal Hak Pakai
Penyerahan atau pelepasan hak
atas tanah untuk keperluan
perusahaan dalam rangka
pelaksanaan Izin Lokasi dilakukan
oleh pemegang hak atau kuasanya
dengan pernyataan penyerahan
atau pelepasan hak atas tanah
yang dibuat di hadapan Kepala
Kantor Pertanahan setempat.
Perolehan Tanah Melalui Pemindahan
Hak atas Tanah
Perolehan tanah melalui pemindahan hak dilakukan
apabila tanah yang bersangkutan sudah dipunyai
dengan hak atas tanah yang sama jenisnya dengan
hak atas tanah yang dilakukan oleh perusahaan dalam
menjalankan usahanya, dengan ketentuan bahwa
apabila perusahaan-perusahaan yang bersangkutan
menghendaki, hak atas tanah tersebut dapat juga
dilepaskan untuk kemudian dimohon hak sesuai
ketentuan yang berlaku
Perolehan Tanah Melalui Pemindahan
Hak atas Tanah
(KMNA/Kepala BPN No.21 Tahun 1994)
Perolehan
Tanah asal
Hak Milik
Perolehan
Tanah asal
Hak Guna
Bangunan
Perolehan
Tanah asal
Hak Guna
Usaha
Perolehan
Tanah asal
Hak Pakai
Perolehan Tanah asal Hak Milik
Hak Milik atas tanah yang diperlukan oleh
perusahaan dengan Hak Guna Bangunan atas
permohonan pemegang hak atau kuasanya
diubah menjadi Hak Guna Bangunan yang
berlaku sampai dengan tanggal 24 September
tahun ketigapuluh terhitung dari tahun
dikeluarkannya Izin Lokasi yang menjadi dasar
perolehan tanah yang bersangkutan dengan
ketentuan bahwa jangka waktunya tidak lebih
dari 30 (tiga puluh) tahun.
Perolehan Tanah asal Hak Guna Bangunan
Hak Guna Bangunan atas tanah negara yang
diperoleh perusahaan dengan pemindahan hak
dalam rangka penanaman modal berdasarkan Izin
Lokasi, atas permohonan pemegang hak
diperpanjang masa berlakunya atau diperbaharui,
sehingga masa berlakunya berakhir pada tanggal 24
September tahun ketigapuluh terhitung sejak
dikeluarkannya Izin Lokasi, dengan maksimum masa
berlaku tidak lebih dari pada 30 (tiga puluh) tahun,
dengan ketentuan sebagai berikut :
Perolehan Tanah asal Hak Guna Bangunan
- Cont’d
Jika berakhir pada tanggal 24
September tahun ketigapuluh sejak
dikeluarkannya Izin Lokasi,
penambahan masa berlaku, Hak
Guna Bangunan tersebut kurang dari
20 (dua puluh) tahun, maka Hak
Guna Bangunan itu diperpanjang
Jika berakhir pada tanggal 24
September tahun ketigapuluh sejak
dikeluarkannya Izin Lokasi,
penambahan masa berlaku Hak Guna
Bangunan tersebut lebih dari 20 (dua
puluh) tahun, maka Hak Guna
Bangunan itu diperbaharui.
Perolehan Tanah asal Hak Guna Usaha
Hak Guna Usaha atas tanah yang diperlukan oleh
perusahaan dengan Hak Guna Bangunan atas
permohonan pemegang hak atau kuasanya diubah
menjadi Hak Guna Bangunan yang berlaku sampai
dengan tanggal berakhirnya Hak Guna Usaha
tersebut dengan ketentuan paling lama sampai
tanggal 24 September tahun ketigapuluh terhitung
dari tahun dikeluarkannya Izin Lokasi yang menjadi
dasar perolehan tanah yang bersangkutan.
Perolehan Tanah asal Hak Guna Usaha - Cont’d
Jika hanya sebagian dari Hak Guna
Usaha yang diperlukan oleh
perusahaan dengan Hak Guna
Bangunan sesuai dengan izin lokasi,
maka sebelum diajukan permohonan
perubahan hak, untuk bagian
tersebut terlebih dahulu diterbitkan
sertipikat pemisahan haknya
Perolehan Tanah asal Hak Pakai
Hak Pakai atas tanah negara yang
diperlukan oleh perusahaan dengan Hak
Guna Bangunan atas permohonan
pemegang hak atau kuasanya diubah
menjadi Hak Guna Bangunan yang berlaku
sampai dengan tanggal berakhirnya Hak
Guna Bangunan yang berlaku sampai
dengan tanggal berakhirnya Hak Pakai yang
bersangkutan.
Penyerahan atau
Pelepasan Hak atas
Tanah
Perolehan Tanah Melalui Penyerahan
atau Pelepasan Hak atas Tanah
Penyerahan atau pelepasan hak atas tanah untuk
keperluan perusahaan dalam rangka pelaksanaan
Izin Lokasi dilakukan oleh pemegang hak atau
kuasanya dengan pernyataan penyerahan atau
pelepasan hak atas tanah yang dibuat di hadapan
Kepala Kantor Pertanahan setempat dengan
menggunakan formulir sesuai Lampiran V
Keputusan Menteri Negara Agraria No.21 Tahun
1994 sebagai contoh.
Sebelum dilaksanakan penyerahan atau
pelepasan hak atas tanah diadakan perjanjian
kesediaan menyerahkan atau melepaskan hak
atas tanah yang berisi kesepakatan bahwa,
dengan menerima ganti kerugian, pemegang hak
bersedia:
Menyerahkan tanah Hak
Miliknya sehingga tanah
tersebut jatuh pada Negara
Melepaskan Hak Guna Usaha, Hak
Guna Bangunan, atau Hak Pakainya
sehingga tanah tersebut menjadi
Tanah Negara, untuk kemudian
diberikan kepada perusahaan dengan
hak atas tanah yang sesuai dengan
keperluan perusahaan tersebut untuk
menjalankan usahanya.
Izin Lokasi
Peraturan Menteri Negara
Agraria No. 5 Tahun 2015
tentang Izin Lokasi
Izin Lokasi
Izin Lokasi adalah izin peruntukkan penggunaan
tanah yang wajib dimiliki oleh perusahaan untuk
memperoleh tanah yang diperlukan dalam rangka
penanaman modal, yang berlaku pula sebagai izin
pemindahan hak, dan untuk menggunakan tanah,
guna keperluan usaha penanaman modalnya
Sebelum melakukan proses pengadaan tanahnya
diperlukan izin Lokasi sesuai Peraturan Menteri Negara
Agraria No. 5 Tahun 2015 tentang Izin Lokasi.
Izin Lokasi tidak diperlukan dan
dianggap sudah dipunyai oleh
perusahaan yang bersangkutan dalam hal:
1. Tanah yang akan diperoleh merupakan pemasukan (inbreng) dari
para pemegang saham.
2. Tanah yang akan diperoleh merupakan tanah yang sudah
dikuasai oleh perusahaan lain dalam rangka melanjutkan
pelaksanaan sebagian atau seluruh rencana penanaman modal
perusahaan lain tersebut dan untuk itu telah diperoleh
persetujuan dari Instansi yang berwenang.
3. Tanah yang akan diperoleh diperlukan dalam rangka
melaksanakan usaha industri dalam suatu kawasan industri.
4. Tanah yang akan diperoleh berasal dari otorita atau badan
penyelenggara pengembangan suatu kawasan sesuai dengan
rencana tata ruang kawasan pengembangan tersebut.
Izin Lokasi tidak diperlukan dan
dianggap sudah dipunyai oleh
perusahaan yang bersangkutan dalam hal –
Cont’d
5. Tanah yang akan diperoleh diperlukan untuk perluasan usaha yang
sudah berjalan dan untuk perluasan itu telah diperoleh izin perluasan
usaha sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan letak tanah tersebut
berbatasan dengan lokasi usaha yang bersangkutan.
6. Tanah yang diperlukan untuk melaksanakan rencana penanaman
modal tidak lebih dari 25 Ha untuk usaha pertanian atau tidak lebih
dari 10.000 m2 untuk usaha bukan pertanian. Tanah yang akan
dipergunakan untuk melaksanakan rencana penanaman modal adalah
tanah yang sudah dipunyai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Izin Lokasi tidak diperlukan dan dianggap
sudah dipunyai oleh perusahaan yang
bersangkutan dalam hal – Cont’d
7. Tanah yang akan dipergunakan
untuk melaksanakan rencana
penanaman modal merupakan
tanah yang sudah dipunyai oleh
perusahaan yang bersangkutan
melalui peralihan hak dari
perusahaan lain, dengan
ketentuan bahwa tanah tersebut
terletak di lokasi yang menurut
Rencana Tata Ruang Wilayah yang
berlaku diperuntukkan bagi
penggunaan yang sesuai dengan
rencana penanaman modal yang
bersangkutan
Jangka Waktu Izin Lokasi
Jangka waktu izin
lokasi :
3 tahun
Perolehan tanah oleh
pemegang Izin Lokasi harus
diselesaikan dalam jangka
waktu Izin Lokasi
Dapat diperpanjang 1 tahun, apabila
perolehan tanah telah mencapai lebih dari
50% dari luas tanah yang ditunjuk dalam
izin lokasi tersebut
Hak dan Kewajiban Pemegang Izin Lokasi
1. Pemegang Izin Lokasi diizinkan untuk
membebaskan tanah dalam areal Izin Lokasi dari
hak dan kepentingan pihak lain berdasarkan
kesepakatan dengan pemegang hak atau pihak
yang mempunyai kepentingan tersebut dengan
cara jual beli, pemberian ganti kerugian,
konsolidasi tanah, atau cara lain sesuai
ketentuan yang berlaku
Hak dan Kewajiban Pemegang Izin Lokasi –
Cont’d
2. Sebelum tanah yang bersangkutan dibebaskan oleh
pemegang Izin Lokasi, maka semua hak atau kepentingan
pihak lain yang sudah ada atas tanah yang bersangkutan
tidak berkurang dan tetap diakui haknya, termasuk
kewenangan yang menurut hukum dipunyai oleh
pemegang hak atas tanah untuk memperoleh tanda
bukti hak (sertifikat), dan kewenangan untuk
menggunakan dan memanfaatkan tanahnya bagi
keperluan pribadi atau usahanya sesuai rencana tata
ruang yang berlaku, serta kewenangan untuk
mengalihkannya ke pihak lain
Hak dan Kewajiban Pemegang Izin Lokasi – Cont’d
3. Pemegang Izin Lokasi wajib menghormati
kepentingan pihak-pihak lain atas tanah yang
belum dibebaskan, tidak menutup atau
mengurangi aksesibilitas yang dimiliki
masyarakat di sekitar lokasi, dan menjaga serta
melindungi kepentingan umum
Hak dan Kewajiban Pemegang Izin Lokasi – Cont’d
4. Sesudah tanah yang bersangkutan
dibebaskan dari hak dan kepentingan lain, maka
kepada pemegang izin lokasi dapat diberikan
hak atas tanah yang memberikan kewenangan
kepadanya untuk menggunakan tanah tersebut
sesuai dengan keperluan untuk melaksanakan
rencana penanaman modalnya
PengadaanTanah40

More Related Content

What's hot

Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatanardi hansa
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahAkram Naufal
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruangushfia
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum torozzz
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHWahyu Ojan
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatan
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanah
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Kelembagaan ATR/BPN
Kelembagaan ATR/BPNKelembagaan ATR/BPN
Kelembagaan ATR/BPN
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
PTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptxPTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptx
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 

Viewers also liked

Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanPresentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanLeks&Co
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuLeks&Co
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamLeks&Co
 
Hukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunHukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunLeks&Co
 
Contoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus AkuisisiContoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus AkuisisiLeks&Co
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Leks&Co
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahLeks&Co
 
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Leks&Co
 
The Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerThe Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerLeks&Co
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasLeks&Co
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Leks&Co
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan PermukimanLeks&Co
 
Mall lease agreement
Mall lease agreementMall lease agreement
Mall lease agreementLeks&Co
 
Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Leks&Co
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganSyarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganLeks&Co
 
Mixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium LawMixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium LawLeks&Co
 
Drafting contract
Drafting contractDrafting contract
Drafting contractLeks&Co
 
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di IndonesiaKebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di IndonesiaOswar Mungkasa
 
Policy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesiaPolicy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesiaLeks&Co
 

Viewers also liked (20)

Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU PertanahanPresentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
Presentation for Quo Vadis RUU Pertanahan
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
 
Hukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunHukum Rumah Susun
Hukum Rumah Susun
 
Contoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus AkuisisiContoh Kasus Akuisisi
Contoh Kasus Akuisisi
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
 
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
 
The Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by ForeignerThe Ownership of House and Resident by Foreigner
The Ownership of House and Resident by Foreigner
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan Permukiman
 
Mall lease agreement
Mall lease agreementMall lease agreement
Mall lease agreement
 
Contract presentation day 1
Contract presentation day 1Contract presentation day 1
Contract presentation day 1
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganSyarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
 
Mixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium LawMixed use - Common Problems Under Condominium Law
Mixed use - Common Problems Under Condominium Law
 
Drafting contract
Drafting contractDrafting contract
Drafting contract
 
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di IndonesiaKebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
 
Policy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesiaPolicy and legal framework affecting real estate in indonesia
Policy and legal framework affecting real estate in indonesia
 

Similar to PengadaanTanah40

15. PPT PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.pptx
15. PPT PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.pptx15. PPT PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.pptx
15. PPT PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.pptxdaniameida
 
PP-No-40-Tahun-1996-tentang-HGU-HGB-dan-Hak-Pakai_2.pdf
PP-No-40-Tahun-1996-tentang-HGU-HGB-dan-Hak-Pakai_2.pdfPP-No-40-Tahun-1996-tentang-HGU-HGB-dan-Hak-Pakai_2.pdf
PP-No-40-Tahun-1996-tentang-HGU-HGB-dan-Hak-Pakai_2.pdfnesyanurhalimah1
 
aspek hukum hak tanggung1
aspek hukum hak tanggung1aspek hukum hak tanggung1
aspek hukum hak tanggung1Sukman Sukman
 
Kuliah-via-WA-HUKUM-PERTANAHAN-S1-versi-2020.pptx
Kuliah-via-WA-HUKUM-PERTANAHAN-S1-versi-2020.pptxKuliah-via-WA-HUKUM-PERTANAHAN-S1-versi-2020.pptx
Kuliah-via-WA-HUKUM-PERTANAHAN-S1-versi-2020.pptxsarbani19
 
LAND LAW - Sekatan Urusniaga (Kaveat/Perintah Larangan)
LAND LAW - Sekatan Urusniaga (Kaveat/Perintah Larangan)LAND LAW - Sekatan Urusniaga (Kaveat/Perintah Larangan)
LAND LAW - Sekatan Urusniaga (Kaveat/Perintah Larangan)AmirulAfiq30
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Leks&Co
 
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanHak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanLeks&Co
 
PP 34 TAHUN 2016 ::::: TENTANG PAJAK PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TAN...
PP 34 TAHUN 2016 ::::: TENTANG PAJAK PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TAN...PP 34 TAHUN 2016 ::::: TENTANG PAJAK PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TAN...
PP 34 TAHUN 2016 ::::: TENTANG PAJAK PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TAN...Roko Subagya
 
ppt agrariaaaaaa.pptx
ppt agrariaaaaaa.pptxppt agrariaaaaaa.pptx
ppt agrariaaaaaa.pptxDRetak
 
Peraturan bupati-no.-30-ttg-izin-lokasi
Peraturan bupati-no.-30-ttg-izin-lokasiPeraturan bupati-no.-30-ttg-izin-lokasi
Peraturan bupati-no.-30-ttg-izin-lokasippbkab
 
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptxPenangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptxFaizRivaldy1
 
Makalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea Materai
Makalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea MateraiMakalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea Materai
Makalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea MateraiUniversitas Muhammadiyah Gresik
 
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiat
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiatPp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiat
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiatJimmy Agung Silitonga
 

Similar to PengadaanTanah40 (20)

bphtb-new.pdf
bphtb-new.pdfbphtb-new.pdf
bphtb-new.pdf
 
15. PPT PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.pptx
15. PPT PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.pptx15. PPT PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.pptx
15. PPT PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.pptx
 
PP-No-40-Tahun-1996-tentang-HGU-HGB-dan-Hak-Pakai_2.pdf
PP-No-40-Tahun-1996-tentang-HGU-HGB-dan-Hak-Pakai_2.pdfPP-No-40-Tahun-1996-tentang-HGU-HGB-dan-Hak-Pakai_2.pdf
PP-No-40-Tahun-1996-tentang-HGU-HGB-dan-Hak-Pakai_2.pdf
 
aspek hukum hak tanggung1
aspek hukum hak tanggung1aspek hukum hak tanggung1
aspek hukum hak tanggung1
 
Kuliah-via-WA-HUKUM-PERTANAHAN-S1-versi-2020.pptx
Kuliah-via-WA-HUKUM-PERTANAHAN-S1-versi-2020.pptxKuliah-via-WA-HUKUM-PERTANAHAN-S1-versi-2020.pptx
Kuliah-via-WA-HUKUM-PERTANAHAN-S1-versi-2020.pptx
 
Uu 21 1997
Uu 21 1997Uu 21 1997
Uu 21 1997
 
LAND LAW - Sekatan Urusniaga (Kaveat/Perintah Larangan)
LAND LAW - Sekatan Urusniaga (Kaveat/Perintah Larangan)LAND LAW - Sekatan Urusniaga (Kaveat/Perintah Larangan)
LAND LAW - Sekatan Urusniaga (Kaveat/Perintah Larangan)
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
 
UU 21 1997
UU 21 1997UU 21 1997
UU 21 1997
 
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan YayasanHak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
Hak-Hak Atas Tanah Terkait Aset Perusahaan dan Yayasan
 
PP 34 TAHUN 2016 ::::: TENTANG PAJAK PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TAN...
PP 34 TAHUN 2016 ::::: TENTANG PAJAK PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TAN...PP 34 TAHUN 2016 ::::: TENTANG PAJAK PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TAN...
PP 34 TAHUN 2016 ::::: TENTANG PAJAK PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TAN...
 
Uu 20 2000
Uu 20 2000Uu 20 2000
Uu 20 2000
 
UU 20 2000
UU 20 2000UU 20 2000
UU 20 2000
 
Pertemuan 11 pajak
Pertemuan 11 pajakPertemuan 11 pajak
Pertemuan 11 pajak
 
ppt agrariaaaaaa.pptx
ppt agrariaaaaaa.pptxppt agrariaaaaaa.pptx
ppt agrariaaaaaa.pptx
 
Peraturan bupati-no.-30-ttg-izin-lokasi
Peraturan bupati-no.-30-ttg-izin-lokasiPeraturan bupati-no.-30-ttg-izin-lokasi
Peraturan bupati-no.-30-ttg-izin-lokasi
 
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptxPenangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
 
Makalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea Materai
Makalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea MateraiMakalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea Materai
Makalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea Materai
 
Halangan Urusniaga
Halangan Urusniaga Halangan Urusniaga
Halangan Urusniaga
 
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiat
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiatPp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiat
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiat
 

More from Leks&Co

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanLeks&Co
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilLeks&Co
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusPenyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusLeks&Co
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal DraftingLeks&Co
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahLeks&Co
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerLeks&Co
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Leks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSLeks&Co
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTILeks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiLeks&Co
 

More from Leks&Co (14)

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
 
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusPenyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal Drafting
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker properti
 

PengadaanTanah40

  • 2. Pengadaan Tanah Kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. (Pasal 1 ayat 2 Undang-undang No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum)
  • 3. Pengadaan Tanah Kepentingan Umum Kepentingan Swasta Tanah untuk Kepentingan Umum digunakan untuk pembangunan : a. pertahanan dan keamanan nasional b. jalan umum, jalan tol, terowongan c. waduk, irigasi, saluran air minum d. Pelabuhan, bandar udara dan lain-lain Dasar Hukum : • Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.21 Tahun 1994 tentang Tata Cara Perolehan Tanah bagi perusahaan dalam rangka Penanaman Modal • Peraturan Menteri Dalam Negeri No.5 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan mengenai penyediaan dan pemberian tanah untuk keperluan perusahaan
  • 4. Obyek Pengadaan Tanah Tanah, ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, atau lainnya yang dapat dinilai.
  • 5. Perencanaan Persiapan Penyerahan Hasil Pelaksanaan Tahapan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum (Pasal 13 UU No.2 Tahun 2012)
  • 6. Peraturan Terbaru mengenai Pengadaan Tanah berdasarkan Peraturan Presiden No. 30 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 6 Tahun 2015 SEBELUM Instansi yang memerlukan tanah : Lembaga Negara Badan Hukum Milik Negara/Badan Usaha Milik Negara SESUDAH Instansi yang memerlukan tanah : Lembaga Negara Badan Hukum Milik Negara/Badan Usaha Milik Negara Badan Swasta yang telah menerima otoritas/kuasanya di bawah perjanjian dengan Lembaga Pemerintah terkait atau perusahaan milik negara/BUMN
  • 7. Sebelum Pengadaan tanah untuk kepentingan umum tidak lebih dari 1 hektar Pengadaan tanah dapat dilakukan langsung oleh Instansi yang memerlukan tanah dengan pihak pemilik tanah melalui berbagai kesepakatan (Jual-Beli dll) Sesudah Pengadaan tanah untuk kepentingan umum tidak lebih dari 5 hektar Pengadaan tanah dapat dilakukan langsung oleh Instansi yang memerlukan tanah dengan pihak pemilik tanah melalui berbagai kesepakatan (Jual-Beli dll) Peraturan Terbaru mengenai Pengadaan Tanah berdasarkan Peraturan Presiden No. 30 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 6 Tahun 2015 – Cont’d
  • 8. Pada saat pemberian Ganti Kerugian Pihak yang Berhak menerima Ganti Kerugian wajib: Melakukan pelepasan hak Menyerahkan bukti penguasaan atau kepemilikan Objek Pengadaan Tanah kepada Instansi yang memerlukan tanah melalui Lembaga Pertanahan Bukti penguasaan atau kepemilikan merupakan satu-satunya alat bukti yang sah menurut hukum dan tidak dapat diganggu gugat di kemudian hari
  • 9. Pada saat pemberian Ganti Kerugian Pihak yang Berhak menerima Ganti Kerugian – Cont’d Pihak yang Berhak menerima Ganti Kerugian bertanggung jawab atas kebenaran dan keabsahan bukti penguasaan atau kepemilikan yang diserahkan Tuntutan pihak lain atas Objek Pengadaan Tanah yang telah diserahkan kepada Instansi yang memerlukan tanah menjadi tanggung jawab Pihak yang Berhak menerima Ganti Kerugian. Setiap orang yang melanggar ketentuan, dikenai sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 10. SEBELUM Sumber Pendanaan : - Lembaga Negara - Badan Hukum Milik Negara/Badan Usaha Milik Negara SESUDAH Sumber Pendanaan : - Lembaga Negara - Badan Hukum Milik Negara/Badan Usaha Milik Negara - Badan Swasta yang telah menerima otoritas/kuasanya di bawah perjanjian dengan Lembaga Pemerintah terkait atau perusahaan milik negara/BUMN - Cont’d - Peraturan Terbaru mengenai Pengadaan Tanah berdasarkan Peraturan Presiden No. 30 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 6 Tahun 2015 – Cont’d
  • 11. Sumber Pendanaan Setelah Peraturan Presiden No. 30 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 6 Tahun 2015 – Cont’d Pendanaan Pengadaan Tanah oleh Badan Usaha dibayar kembali oleh lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota melalui APBN dan/atau APBD setelah proses pengadaan tanah selesai. Pembayaran kembali dapat berupa perhitungan pengembalian nilai investasi seperti : - Hak Pengelolaan terhadap tanah untuk Badan Hukum Milik Negara/BUMN - Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai di atas Hak Pengelolaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 13. Perolehan Tanah bagi Kepentingan Swasta Pasal 2 KMNA/KA BPN No.21 Tahun 1994 Perolehan Tanah oleh Perusahaan hanya boleh dilaksanakan di areal yang ditetapkan di dalam izin lokasi Perolehan tanah dilaksanakan secara langsung antara perusahaan dengan pemilik atau pemegang hak atas tanah atas dasar kesepakatan Pemerintah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perolehan hak atas tanah
  • 14. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Swasta (Kepmen Agraria/Kepala BPN No.21 Tahun 1994) Perolehan Tanah melalui Pemindahan Hak atas Tanah Perolehan Tanah melalui Penyerahan atau Pelepasan Hak atas Tanah • Perolehan Tanah asal Hak Milik • Perolehan Tanah asal Hak Guna Bangunan • Perolehan Tanah asal Hak Guna Usaha • Perolehan Tanah asal Hak Pakai Penyerahan atau pelepasan hak atas tanah untuk keperluan perusahaan dalam rangka pelaksanaan Izin Lokasi dilakukan oleh pemegang hak atau kuasanya dengan pernyataan penyerahan atau pelepasan hak atas tanah yang dibuat di hadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat.
  • 15. Perolehan Tanah Melalui Pemindahan Hak atas Tanah Perolehan tanah melalui pemindahan hak dilakukan apabila tanah yang bersangkutan sudah dipunyai dengan hak atas tanah yang sama jenisnya dengan hak atas tanah yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dengan ketentuan bahwa apabila perusahaan-perusahaan yang bersangkutan menghendaki, hak atas tanah tersebut dapat juga dilepaskan untuk kemudian dimohon hak sesuai ketentuan yang berlaku
  • 16. Perolehan Tanah Melalui Pemindahan Hak atas Tanah (KMNA/Kepala BPN No.21 Tahun 1994) Perolehan Tanah asal Hak Milik Perolehan Tanah asal Hak Guna Bangunan Perolehan Tanah asal Hak Guna Usaha Perolehan Tanah asal Hak Pakai
  • 17. Perolehan Tanah asal Hak Milik Hak Milik atas tanah yang diperlukan oleh perusahaan dengan Hak Guna Bangunan atas permohonan pemegang hak atau kuasanya diubah menjadi Hak Guna Bangunan yang berlaku sampai dengan tanggal 24 September tahun ketigapuluh terhitung dari tahun dikeluarkannya Izin Lokasi yang menjadi dasar perolehan tanah yang bersangkutan dengan ketentuan bahwa jangka waktunya tidak lebih dari 30 (tiga puluh) tahun.
  • 18. Perolehan Tanah asal Hak Guna Bangunan Hak Guna Bangunan atas tanah negara yang diperoleh perusahaan dengan pemindahan hak dalam rangka penanaman modal berdasarkan Izin Lokasi, atas permohonan pemegang hak diperpanjang masa berlakunya atau diperbaharui, sehingga masa berlakunya berakhir pada tanggal 24 September tahun ketigapuluh terhitung sejak dikeluarkannya Izin Lokasi, dengan maksimum masa berlaku tidak lebih dari pada 30 (tiga puluh) tahun, dengan ketentuan sebagai berikut :
  • 19. Perolehan Tanah asal Hak Guna Bangunan - Cont’d Jika berakhir pada tanggal 24 September tahun ketigapuluh sejak dikeluarkannya Izin Lokasi, penambahan masa berlaku, Hak Guna Bangunan tersebut kurang dari 20 (dua puluh) tahun, maka Hak Guna Bangunan itu diperpanjang Jika berakhir pada tanggal 24 September tahun ketigapuluh sejak dikeluarkannya Izin Lokasi, penambahan masa berlaku Hak Guna Bangunan tersebut lebih dari 20 (dua puluh) tahun, maka Hak Guna Bangunan itu diperbaharui.
  • 20. Perolehan Tanah asal Hak Guna Usaha Hak Guna Usaha atas tanah yang diperlukan oleh perusahaan dengan Hak Guna Bangunan atas permohonan pemegang hak atau kuasanya diubah menjadi Hak Guna Bangunan yang berlaku sampai dengan tanggal berakhirnya Hak Guna Usaha tersebut dengan ketentuan paling lama sampai tanggal 24 September tahun ketigapuluh terhitung dari tahun dikeluarkannya Izin Lokasi yang menjadi dasar perolehan tanah yang bersangkutan.
  • 21. Perolehan Tanah asal Hak Guna Usaha - Cont’d Jika hanya sebagian dari Hak Guna Usaha yang diperlukan oleh perusahaan dengan Hak Guna Bangunan sesuai dengan izin lokasi, maka sebelum diajukan permohonan perubahan hak, untuk bagian tersebut terlebih dahulu diterbitkan sertipikat pemisahan haknya
  • 22. Perolehan Tanah asal Hak Pakai Hak Pakai atas tanah negara yang diperlukan oleh perusahaan dengan Hak Guna Bangunan atas permohonan pemegang hak atau kuasanya diubah menjadi Hak Guna Bangunan yang berlaku sampai dengan tanggal berakhirnya Hak Guna Bangunan yang berlaku sampai dengan tanggal berakhirnya Hak Pakai yang bersangkutan.
  • 24. Perolehan Tanah Melalui Penyerahan atau Pelepasan Hak atas Tanah Penyerahan atau pelepasan hak atas tanah untuk keperluan perusahaan dalam rangka pelaksanaan Izin Lokasi dilakukan oleh pemegang hak atau kuasanya dengan pernyataan penyerahan atau pelepasan hak atas tanah yang dibuat di hadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat dengan menggunakan formulir sesuai Lampiran V Keputusan Menteri Negara Agraria No.21 Tahun 1994 sebagai contoh.
  • 25. Sebelum dilaksanakan penyerahan atau pelepasan hak atas tanah diadakan perjanjian kesediaan menyerahkan atau melepaskan hak atas tanah yang berisi kesepakatan bahwa, dengan menerima ganti kerugian, pemegang hak bersedia: Menyerahkan tanah Hak Miliknya sehingga tanah tersebut jatuh pada Negara Melepaskan Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, atau Hak Pakainya sehingga tanah tersebut menjadi Tanah Negara, untuk kemudian diberikan kepada perusahaan dengan hak atas tanah yang sesuai dengan keperluan perusahaan tersebut untuk menjalankan usahanya.
  • 26. Izin Lokasi Peraturan Menteri Negara Agraria No. 5 Tahun 2015 tentang Izin Lokasi
  • 27. Izin Lokasi Izin Lokasi adalah izin peruntukkan penggunaan tanah yang wajib dimiliki oleh perusahaan untuk memperoleh tanah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal, yang berlaku pula sebagai izin pemindahan hak, dan untuk menggunakan tanah, guna keperluan usaha penanaman modalnya Sebelum melakukan proses pengadaan tanahnya diperlukan izin Lokasi sesuai Peraturan Menteri Negara Agraria No. 5 Tahun 2015 tentang Izin Lokasi.
  • 28. Izin Lokasi tidak diperlukan dan dianggap sudah dipunyai oleh perusahaan yang bersangkutan dalam hal: 1. Tanah yang akan diperoleh merupakan pemasukan (inbreng) dari para pemegang saham. 2. Tanah yang akan diperoleh merupakan tanah yang sudah dikuasai oleh perusahaan lain dalam rangka melanjutkan pelaksanaan sebagian atau seluruh rencana penanaman modal perusahaan lain tersebut dan untuk itu telah diperoleh persetujuan dari Instansi yang berwenang. 3. Tanah yang akan diperoleh diperlukan dalam rangka melaksanakan usaha industri dalam suatu kawasan industri. 4. Tanah yang akan diperoleh berasal dari otorita atau badan penyelenggara pengembangan suatu kawasan sesuai dengan rencana tata ruang kawasan pengembangan tersebut.
  • 29. Izin Lokasi tidak diperlukan dan dianggap sudah dipunyai oleh perusahaan yang bersangkutan dalam hal – Cont’d 5. Tanah yang akan diperoleh diperlukan untuk perluasan usaha yang sudah berjalan dan untuk perluasan itu telah diperoleh izin perluasan usaha sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan letak tanah tersebut berbatasan dengan lokasi usaha yang bersangkutan. 6. Tanah yang diperlukan untuk melaksanakan rencana penanaman modal tidak lebih dari 25 Ha untuk usaha pertanian atau tidak lebih dari 10.000 m2 untuk usaha bukan pertanian. Tanah yang akan dipergunakan untuk melaksanakan rencana penanaman modal adalah tanah yang sudah dipunyai oleh perusahaan yang bersangkutan.
  • 30. Izin Lokasi tidak diperlukan dan dianggap sudah dipunyai oleh perusahaan yang bersangkutan dalam hal – Cont’d 7. Tanah yang akan dipergunakan untuk melaksanakan rencana penanaman modal merupakan tanah yang sudah dipunyai oleh perusahaan yang bersangkutan melalui peralihan hak dari perusahaan lain, dengan ketentuan bahwa tanah tersebut terletak di lokasi yang menurut Rencana Tata Ruang Wilayah yang berlaku diperuntukkan bagi penggunaan yang sesuai dengan rencana penanaman modal yang bersangkutan
  • 31. Jangka Waktu Izin Lokasi Jangka waktu izin lokasi : 3 tahun Perolehan tanah oleh pemegang Izin Lokasi harus diselesaikan dalam jangka waktu Izin Lokasi Dapat diperpanjang 1 tahun, apabila perolehan tanah telah mencapai lebih dari 50% dari luas tanah yang ditunjuk dalam izin lokasi tersebut
  • 32. Hak dan Kewajiban Pemegang Izin Lokasi 1. Pemegang Izin Lokasi diizinkan untuk membebaskan tanah dalam areal Izin Lokasi dari hak dan kepentingan pihak lain berdasarkan kesepakatan dengan pemegang hak atau pihak yang mempunyai kepentingan tersebut dengan cara jual beli, pemberian ganti kerugian, konsolidasi tanah, atau cara lain sesuai ketentuan yang berlaku
  • 33. Hak dan Kewajiban Pemegang Izin Lokasi – Cont’d 2. Sebelum tanah yang bersangkutan dibebaskan oleh pemegang Izin Lokasi, maka semua hak atau kepentingan pihak lain yang sudah ada atas tanah yang bersangkutan tidak berkurang dan tetap diakui haknya, termasuk kewenangan yang menurut hukum dipunyai oleh pemegang hak atas tanah untuk memperoleh tanda bukti hak (sertifikat), dan kewenangan untuk menggunakan dan memanfaatkan tanahnya bagi keperluan pribadi atau usahanya sesuai rencana tata ruang yang berlaku, serta kewenangan untuk mengalihkannya ke pihak lain
  • 34. Hak dan Kewajiban Pemegang Izin Lokasi – Cont’d 3. Pemegang Izin Lokasi wajib menghormati kepentingan pihak-pihak lain atas tanah yang belum dibebaskan, tidak menutup atau mengurangi aksesibilitas yang dimiliki masyarakat di sekitar lokasi, dan menjaga serta melindungi kepentingan umum
  • 35. Hak dan Kewajiban Pemegang Izin Lokasi – Cont’d 4. Sesudah tanah yang bersangkutan dibebaskan dari hak dan kepentingan lain, maka kepada pemegang izin lokasi dapat diberikan hak atas tanah yang memberikan kewenangan kepadanya untuk menggunakan tanah tersebut sesuai dengan keperluan untuk melaksanakan rencana penanaman modalnya

Editor's Notes

  1. w
  2. w