SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Pengeringan
Kelompok 3
GO!
Arum Khomis Rahmatullaily
Cindy Armeita
Enjani Kurniasari
Faiprianda Assyari Rahmatullah
Fadhilah Apriani Siregar
Laila Hamna Harahap
Novia Yolanda
Niken Triani Klaway Reza
Reza Septa Pratama
Yogi Aldie
Yopika Aspita Sari
Anggota Kelompok
Pengertian
Beberapa gas dan
cairan yang me-
ngandung sedikit air
dapat dikeringkan
dengan cara adsorpsi
Contohnya seperti kain
atau kertas dapat
dikeringkan dengan
penguapan baik
menggunakan aliran
gas ataupun secara
mekanis
Mengacu pada
penghilangan uap air dari
suatu benda atau zat
Benzena dapat “dikeringkan” dengan cara distilasi
Pengertian
● Pengeringan merupakan salah satu unit operasi energi paling intensif dalam
pengolahan pasca panen. Unit operasi ini diterapkan untuk mengurangi kadar
air produk seperti berbagai buah-buahan, sayuran, dan produk pertanian
lainnya setelah panen. Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan
uap air secara simultan yang memerlukan panas untuk menguapkan air dari
permukaan bahan tanpa mengubah sifat kimia dari bahan tersebut. Dasar dari
proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena
perbedaan kandungan uap air antara udara dan bahan yang dikeringkan. Laju
pemindahan kandungan air dari bahan akan mengakibatkan berkurangnya
kadar air dalam bahan tersebut.
Pengertian lanjutan
TUJUAN
● Tujuan pengeringan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas
perkembangan organisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan
pembusukan terhambat atau bakteri terhenti sama sekali. Dengan demikian
bahan yang dikeringkan mempunyai waktu simpan lebih lama.
Tujuan Pengeringan
INDUSTRI
● Di Industri kimia proses pengeringan adalah salah satu proses yang penting.
Proses pengeringan ini dilakukan biasanya sebagai tahap akhir sebelum
dilakukan pengepakan suatu produk ataupun proses pendahuluan agar
proses selanjutnya lebih mudah, mengurangi biaya pengemasan dan
transportasi suatu produk dan dapat menambah nilai guna dari suatu bahan.
Dalam industri makanan, proses pengeringan ini digunakan untuk
pengawetan suatu produk makanan. Mikroorganisme yang dapat
mengakibatkan pembusukan makanan tidak dapat dapat tumbuh pada bahan
yang tidak mengandung air, maka dari itu untuk mempertahankan aroma dan
nutrisi dari makanan agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama,
kandungan air dalam bahan makanan itu harus dikurangi dengan cara
pengeringan
Pengeringan Pada Industri
● Prinsipnya menyangkut proses pindah panas dan pindah massa yang terjadi
secara bersamaan (simultan).
● Pertama panas harus di transfer dari medium pemanas ke bahan. Selanjutnya
setelah terjadi penguapan air, uap air yang terbentuk harus dipindahkan
melalui struktur bahan ke medium sekitarnya. Proses ini akan menyangkut
aliran fluida di mana cairan harus di transfer melalui struktur bahan selama
proses pengeringan berlangsung. Jadi panas harus di sediakan untuk
menguapkan air dan air harus mendifusi melalui berbagai macam tahanan
agar supaya dapat lepas dari bahan dan berbentuk uap air yang bebas.
Prinsip proses pengeringan
Istilah
istilah
Istilah
istilah
Kelembaban yg
memberikan
kesetimbangan tekanan
uap yg kecil
Kelembaban yang
memberikan
kesetimbangan
tekanan uap yg
besar
Kelembaban pada
zat yg melebihi
kesetimbangan
kelembaban = X-X*
kg kelembaban/kg
padatan basah*100%
Kg kelembaban/kg
padatan kering = X
Kadar air suatu zat
pada keadaan
setimbang
Kelembaban
terikat
Kelembaban
tak terikat
Kelembaban
Bebas
Kadar air,basis
basah
Kadar air,
basis kering
Kesetimbangan
Kelembaban X*
01
02
03
● pada umumnya kecepatan pengeringan suatu bahan terbagi dalam
empat peroide, yaitu:
● Initial adjustment, yaitu periode awal dimana kecepatan pengeringan naik atau
turun dengna cepat.
● Constan rate, yaitu periode dimana panas yang keluar dari sekeliling permukaan
pengeringan sama dengan panas yang diserap bahan sehingga kecepatan
pengeringa tetap.
● Unsaturated surface drying, yaitu periode dimana kecepatan pengeringan turun
secara linier.
● Internal movement of moisture control, yaitu periode dimana kecepatan
pengeringan turun secara tajam atau tidak beraturan
Hubungan anatara kecepatan pengeringan dan
kandungan air
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Luas
permukaan
Perbedaan suhu
dan udara sekitar
Kecepatan
aliran udara
Makin luas permukaan
bahan makin cepat bahan
menjadi kering Air menguap
melalui permukaan bahan
semakin besar perbedaan suhu antara
medium pemanas dengan bahan pangan
makin cepat pemindahan panas ke
dalam bahan
Makin tinggi kecepatan udara, makin
banyak penghilangan uap air dari
permukaan bahan sehinngga dapat
mencegah terjadinya udara jenuh di
permukaan bahan.
Tekanan
Udara
Kelembaban
Udara
Semakin kecil tekanan udara akan
semakin besar kemampuan udara
untuk mengangkut air selama
pengeringan,
Makin lembab udara maka Makin
lama kering sedangkan Makin
kering udara maka makin cepat
pengeringan.
Operasi
Pengeringan
Metode
Batch dan kontinu
Metode
penyaluran
panas
Sifat Bahan
Langsung dan tidak
langsung
Kaku atau fleksibel
atau granular
01
02
03
Operasi
Pengeringan
Pengeringan langsung
1. Lebih mudah dibuat dan biaya perawatan
rendah.
2. Biaya operasi tinggi
3. Ketika unload dan load, temperature pada
interior menurun dan harus diperbaiki
kembali
4. Konsumsi uap tidak kurang dari 2,5 kg
uap/air
Jenis Dryers
untuk proses
pengeringan beku
(freeze dryer),
digunakan untuk pengeringan
bahan berbentuk partikel atau
butiran
untuk mengeringkan
padatan bergumpal
digunakan untuk engeringkan
bahan yang berbentuk bubuk,
granula, gumpalan partikel
padat
digunakan dalam pengeringan
spry drying dapat berupa
suspensi, dispersi maupun emulsi
Freeze Dryer
Fluidized Bed
Dryer
Tray Dryers Drum (Rotary) Dryer Spray Drying
Jenis-jenis dryers
Laju Pengeringan
Integrasi dan menyusun ulang persamaan
untuk interval waktu dan perubahan
kadar air menghasilkan:
Jika pengeringan terjadi seluruhnya dalam periode
kecepatan konstan, sehingga X1 dan X2 > Xc dan N =
Nc
Laju menurun
Jika X1 dan X2 keduanya kurang dari Xc, sehingga pengeringan terjadi dalam kondisi
perubahan N
a. Kasus umum
b. Kasus spesial, N linear di X
m adalah kemiringan dari kurva dan b adalah konstanta, substitusi menghasilkan:
Karena N1 = mX1 + b, N2 = mX2 + b, dan m = (N1-N2)/(X1-X2), persamaan menjadi:
Nm adalah rata-rata logaritmik laju N1, pada kadar air X1, dan N2, pada X2
Laju Pengeringan
Menggabungkan persamaan (12.1) dan (12.10) hingga
(12.15) memungkinkan penghitungan laju pengeringan,
Suhu permukaan harus diketahui untuk menggunakan
hubungan tersebut. Itu dapat diperoleh dengan
pertimbangan bagian kiri persamaan (12.17), yang
dapat diatur ulang:
Contoh soal
Contoh soal
Thank
you

More Related Content

What's hot

Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairRyan Tito
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Jaýa Mañdala
 
Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesAhmadRifaldhi
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRsartikot
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimiaKristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimianurul isnaini
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Karamelisasi gelatinisasi
Karamelisasi   gelatinisasiKaramelisasi   gelatinisasi
Karamelisasi gelatinisasiIndah Nander
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenSepriSakatsila
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikcecepisnandarsetiawan
 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanFransiska Puteri
 
Swenson Walker Crystalizer
Swenson Walker CrystalizerSwenson Walker Crystalizer
Swenson Walker Crystalizernurul isnaini
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-pptwahyuddin S.T
 

What's hot (20)

Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)
 
Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri Proses
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimiaKristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Karamelisasi gelatinisasi
Karamelisasi   gelatinisasiKaramelisasi   gelatinisasi
Karamelisasi gelatinisasi
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
 
Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
 
Swenson Walker Crystalizer
Swenson Walker CrystalizerSwenson Walker Crystalizer
Swenson Walker Crystalizer
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
 
Freeze Drying
Freeze DryingFreeze Drying
Freeze Drying
 

Similar to Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor

Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan NanasPengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan NanasErnalia Rosita
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama Pengeringan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama PengeringanITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama Pengeringan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama PengeringanFransiska Puteri
 
Freeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptxFreeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptxGioV3
 
Kuliah ke 2 transpirasi
Kuliah ke 2 transpirasiKuliah ke 2 transpirasi
Kuliah ke 2 transpirasiKustam Ktm
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Ifan Ifan
 
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...Nur Haida
 
Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)BLi' 'Abiee
 
Pengeringan (drying)
Pengeringan (drying)Pengeringan (drying)
Pengeringan (drying)Agnescia Sera
 

Similar to Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor (20)

Makalah ptp
Makalah ptpMakalah ptp
Makalah ptp
 
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan NanasPengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama Pengeringan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama PengeringanITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama Pengeringan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama Pengeringan
 
Alat pengering 2
Alat pengering 2Alat pengering 2
Alat pengering 2
 
PENGENALAN DAN OPERASIONA MESIN PENGERING PADI
PENGENALAN DAN OPERASIONA  MESIN PENGERING PADIPENGENALAN DAN OPERASIONA  MESIN PENGERING PADI
PENGENALAN DAN OPERASIONA MESIN PENGERING PADI
 
Pengeringan
PengeringanPengeringan
Pengeringan
 
makalah dryer
makalah dryermakalah dryer
makalah dryer
 
Freeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptxFreeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptx
 
Kuliah ke 2 transpirasi
Kuliah ke 2 transpirasiKuliah ke 2 transpirasi
Kuliah ke 2 transpirasi
 
2. kuliah rpa pengeringan
2. kuliah rpa pengeringan2. kuliah rpa pengeringan
2. kuliah rpa pengeringan
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
 
Liopilisasi
LiopilisasiLiopilisasi
Liopilisasi
 
Jurnal joe butt
Jurnal joe buttJurnal joe butt
Jurnal joe butt
 
Continuous Tunnel Dryer
Continuous Tunnel DryerContinuous Tunnel Dryer
Continuous Tunnel Dryer
 
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...
 
Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)
 
Pengeringan (drying)
Pengeringan (drying)Pengeringan (drying)
Pengeringan (drying)
 

More from Faiprianda Assyari Rahmatullah

Shell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar Kalor
Shell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar KalorShell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar Kalor
Shell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar KalorFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan Kalor
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan KalorPerpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan Kalor
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan KalorFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia Analitik
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia AnalitikTitrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia Analitik
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia AnalitikFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan NabatiPengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan NabatiFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanContoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanContoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan Kewarganegaraan
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan KewarganegaraanKetahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan Kewarganegaraan
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan KewarganegaraanFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia Industri
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia IndustriIndustri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia Industri
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia IndustriFaiprianda Assyari Rahmatullah
 

More from Faiprianda Assyari Rahmatullah (18)

Shell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar Kalor
Shell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar KalorShell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar Kalor
Shell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar Kalor
 
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan Kalor
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan KalorPerpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan Kalor
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan Kalor
 
Proses Industri Sabun - Industri Oleokimia
Proses Industri Sabun - Industri OleokimiaProses Industri Sabun - Industri Oleokimia
Proses Industri Sabun - Industri Oleokimia
 
Proses Industri Vinil Asetat - Industri Petrokimia
Proses Industri Vinil Asetat - Industri PetrokimiaProses Industri Vinil Asetat - Industri Petrokimia
Proses Industri Vinil Asetat - Industri Petrokimia
 
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia Analitik
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia AnalitikTitrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia Analitik
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia Analitik
 
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan NabatiPengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
 
Fluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak Bumi
Fluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak BumiFluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak Bumi
Fluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak Bumi
 
Elektrokatalis (Electrocatalyst) - Kimia Fisika
Elektrokatalis (Electrocatalyst) - Kimia FisikaElektrokatalis (Electrocatalyst) - Kimia Fisika
Elektrokatalis (Electrocatalyst) - Kimia Fisika
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara - Pancasila
Pancasila Sebagai Dasar Negara - PancasilaPancasila Sebagai Dasar Negara - Pancasila
Pancasila Sebagai Dasar Negara - Pancasila
 
Uji Aktivitas Antimikroba - Mikrobiologi Dasar
Uji Aktivitas Antimikroba - Mikrobiologi DasarUji Aktivitas Antimikroba - Mikrobiologi Dasar
Uji Aktivitas Antimikroba - Mikrobiologi Dasar
 
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanContoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
 
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanContoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
 
Larutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia DasarLarutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia Dasar
 
Larutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia DasarLarutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia Dasar
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan Kewarganegaraan
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan KewarganegaraanKetahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan Kewarganegaraan
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan Kewarganegaraan
 
Rotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
Rotasi Benda Tegar - Fisika DasarRotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
Rotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
 
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia Industri
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia IndustriIndustri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia Industri
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia Industri
 
Kesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
Kesetimbangan Kimia - Kimia DasarKesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
Kesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
 

Recently uploaded

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (9)

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor

  • 2. Arum Khomis Rahmatullaily Cindy Armeita Enjani Kurniasari Faiprianda Assyari Rahmatullah Fadhilah Apriani Siregar Laila Hamna Harahap Novia Yolanda Niken Triani Klaway Reza Reza Septa Pratama Yogi Aldie Yopika Aspita Sari Anggota Kelompok
  • 4. Beberapa gas dan cairan yang me- ngandung sedikit air dapat dikeringkan dengan cara adsorpsi Contohnya seperti kain atau kertas dapat dikeringkan dengan penguapan baik menggunakan aliran gas ataupun secara mekanis Mengacu pada penghilangan uap air dari suatu benda atau zat Benzena dapat “dikeringkan” dengan cara distilasi Pengertian
  • 5. ● Pengeringan merupakan salah satu unit operasi energi paling intensif dalam pengolahan pasca panen. Unit operasi ini diterapkan untuk mengurangi kadar air produk seperti berbagai buah-buahan, sayuran, dan produk pertanian lainnya setelah panen. Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan yang memerlukan panas untuk menguapkan air dari permukaan bahan tanpa mengubah sifat kimia dari bahan tersebut. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan uap air antara udara dan bahan yang dikeringkan. Laju pemindahan kandungan air dari bahan akan mengakibatkan berkurangnya kadar air dalam bahan tersebut. Pengertian lanjutan
  • 7. ● Tujuan pengeringan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas perkembangan organisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau bakteri terhenti sama sekali. Dengan demikian bahan yang dikeringkan mempunyai waktu simpan lebih lama. Tujuan Pengeringan
  • 9. ● Di Industri kimia proses pengeringan adalah salah satu proses yang penting. Proses pengeringan ini dilakukan biasanya sebagai tahap akhir sebelum dilakukan pengepakan suatu produk ataupun proses pendahuluan agar proses selanjutnya lebih mudah, mengurangi biaya pengemasan dan transportasi suatu produk dan dapat menambah nilai guna dari suatu bahan. Dalam industri makanan, proses pengeringan ini digunakan untuk pengawetan suatu produk makanan. Mikroorganisme yang dapat mengakibatkan pembusukan makanan tidak dapat dapat tumbuh pada bahan yang tidak mengandung air, maka dari itu untuk mempertahankan aroma dan nutrisi dari makanan agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama, kandungan air dalam bahan makanan itu harus dikurangi dengan cara pengeringan Pengeringan Pada Industri
  • 10. ● Prinsipnya menyangkut proses pindah panas dan pindah massa yang terjadi secara bersamaan (simultan). ● Pertama panas harus di transfer dari medium pemanas ke bahan. Selanjutnya setelah terjadi penguapan air, uap air yang terbentuk harus dipindahkan melalui struktur bahan ke medium sekitarnya. Proses ini akan menyangkut aliran fluida di mana cairan harus di transfer melalui struktur bahan selama proses pengeringan berlangsung. Jadi panas harus di sediakan untuk menguapkan air dan air harus mendifusi melalui berbagai macam tahanan agar supaya dapat lepas dari bahan dan berbentuk uap air yang bebas. Prinsip proses pengeringan
  • 12. Istilah istilah Kelembaban yg memberikan kesetimbangan tekanan uap yg kecil Kelembaban yang memberikan kesetimbangan tekanan uap yg besar Kelembaban pada zat yg melebihi kesetimbangan kelembaban = X-X* kg kelembaban/kg padatan basah*100% Kg kelembaban/kg padatan kering = X Kadar air suatu zat pada keadaan setimbang Kelembaban terikat Kelembaban tak terikat Kelembaban Bebas Kadar air,basis basah Kadar air, basis kering Kesetimbangan Kelembaban X* 01 02 03
  • 13. ● pada umumnya kecepatan pengeringan suatu bahan terbagi dalam empat peroide, yaitu: ● Initial adjustment, yaitu periode awal dimana kecepatan pengeringan naik atau turun dengna cepat. ● Constan rate, yaitu periode dimana panas yang keluar dari sekeliling permukaan pengeringan sama dengan panas yang diserap bahan sehingga kecepatan pengeringa tetap. ● Unsaturated surface drying, yaitu periode dimana kecepatan pengeringan turun secara linier. ● Internal movement of moisture control, yaitu periode dimana kecepatan pengeringan turun secara tajam atau tidak beraturan Hubungan anatara kecepatan pengeringan dan kandungan air
  • 15. Luas permukaan Perbedaan suhu dan udara sekitar Kecepatan aliran udara Makin luas permukaan bahan makin cepat bahan menjadi kering Air menguap melalui permukaan bahan semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan pangan makin cepat pemindahan panas ke dalam bahan Makin tinggi kecepatan udara, makin banyak penghilangan uap air dari permukaan bahan sehinngga dapat mencegah terjadinya udara jenuh di permukaan bahan.
  • 16. Tekanan Udara Kelembaban Udara Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk mengangkut air selama pengeringan, Makin lembab udara maka Makin lama kering sedangkan Makin kering udara maka makin cepat pengeringan.
  • 18. Metode Batch dan kontinu Metode penyaluran panas Sifat Bahan Langsung dan tidak langsung Kaku atau fleksibel atau granular 01 02 03 Operasi Pengeringan
  • 19. Pengeringan langsung 1. Lebih mudah dibuat dan biaya perawatan rendah. 2. Biaya operasi tinggi 3. Ketika unload dan load, temperature pada interior menurun dan harus diperbaiki kembali 4. Konsumsi uap tidak kurang dari 2,5 kg uap/air
  • 21. untuk proses pengeringan beku (freeze dryer), digunakan untuk pengeringan bahan berbentuk partikel atau butiran untuk mengeringkan padatan bergumpal digunakan untuk engeringkan bahan yang berbentuk bubuk, granula, gumpalan partikel padat digunakan dalam pengeringan spry drying dapat berupa suspensi, dispersi maupun emulsi Freeze Dryer Fluidized Bed Dryer Tray Dryers Drum (Rotary) Dryer Spray Drying Jenis-jenis dryers
  • 22. Laju Pengeringan Integrasi dan menyusun ulang persamaan untuk interval waktu dan perubahan kadar air menghasilkan:
  • 23. Jika pengeringan terjadi seluruhnya dalam periode kecepatan konstan, sehingga X1 dan X2 > Xc dan N = Nc
  • 24. Laju menurun Jika X1 dan X2 keduanya kurang dari Xc, sehingga pengeringan terjadi dalam kondisi perubahan N a. Kasus umum b. Kasus spesial, N linear di X m adalah kemiringan dari kurva dan b adalah konstanta, substitusi menghasilkan: Karena N1 = mX1 + b, N2 = mX2 + b, dan m = (N1-N2)/(X1-X2), persamaan menjadi: Nm adalah rata-rata logaritmik laju N1, pada kadar air X1, dan N2, pada X2
  • 25. Laju Pengeringan Menggabungkan persamaan (12.1) dan (12.10) hingga (12.15) memungkinkan penghitungan laju pengeringan, Suhu permukaan harus diketahui untuk menggunakan hubungan tersebut. Itu dapat diperoleh dengan pertimbangan bagian kiri persamaan (12.17), yang dapat diatur ulang: