Pengeringan adalah proses pengurangan kadar air pada suatu bahan agar dapat disimpan lebih lama. Terdapat beberapa metode pengeringan seperti pengeringan matahari, buatan, dan hibrid. Jenis alat pengeringan meliputi cabinet dryer, tunnel dryer, pneumatic dryer, drum dryer, dan spray dryer. Faktor yang mempengaruhi laju pengeringan antara lain suhu, kecepatan udara, dan kadar awal bahan.
2. KONSEP PENGERINGAN
• Definisi Umum
Proses pemindahan
panas dan uap air atau cairan dari suatu bahan
(produk) secara simultan yang memerlukan
energy panas
Dibidang pertanian:
• Pengeringan adlh proses pengambilan atau
pengurangan kadar air produk pertanian sampai
batas ttt shg dpt memperlambat proses: kimia,
kegiatan mikro-organisme dan aktivitas enzym
dalam produk, sebelum diolah/dipasarkan.
4. PRINSIP PENGERINGAN
• Pengeringan terdiri dari pindah
panas dan difusi air (pindah
massa)
• Perubahan cairan (atau padatan
pada freeze drying) menjadi uap
memerlukan panas laten produk
5. TUJUAN PENGERINGAN
mengurangi kadar air/ cairan dlm produk
olahan agar tahan lama kualitasnya
Kualitas :
• nilai gizi
• aroma
• rasa
• warna
6. MANFAAT PENGERINGAN
1. Mengurangi aktivitas enzym, microorganisme,
jamur, bakteri, dsb produk tidak mudah
busuk
2. Memperkeras produk produk tidak mudah
rusak akibat benturan maupun gesekan mekanis
3. Mengurangi dimensi produk ( volume ) produk
lebih ringkas, tidak memakan tempat/ ruang
4. Mengurangi bobot biaya trasportasi lebih
murah
5. Produk lebih inert dpt disimpan lebih lama
7. Faktor2 yang mempengaruhi laju
pengeringan
▫ Faktor ekstern ( luar produk )
• kadar air udara pengering
• Kecepatan volumetrik udara pengering
• suhu udara pengering
•
•
•
•
▫ Faktor intern ( dlm produk )
Dimensi ( ukuran produk )
K a awal produk
Tekanan uap partial produk ( karateristik )
Bentuk produk ( oval, pipih, bulat dsb )
8. CARA PENGERINGAN
1. Pengeringan dengan sinar matahari (sun drying)
2. Pengeringan buatan (artificial / mechanic drying)
3. Pengeringan hibrid (Kombinasi sun + art drying)
9. PEMILIHAN METODE /JENIS ALAT
PENGERING
• Bentuk bahan yang akan dikeringkan: cair,
pasta, sluri, pulp, cairan kental, agregat besar
atau kecil
• Sifat bahan: sensitif terhadap oksidasi, peka
terhadap suhu, dll
• Sifat produk yang diinginkan: bubuk, instan,
bentuk tidak berubah
• Harga produk akhir: murah, sedang, mahal
10. 1. Pengeringan dengan sinar matahari
Keuntungannya:
• Biaya murah
• Tidak memerlukan alat dan perlakuan khusus
• Tidak memerlukan keahlian khusus
• Sinar infra merah dpt menembus sampai pada
lapisan bagian dalam dari produk
• Daerah tropis ( katulistiwa) sinar matahari
tersedia sepanjang tahun
11.
12. Kelemahannya:
• Suhu pengering sulit dikontrol, shg untuk produk
tertentu sering mengalami keretakan ( sun craking)
• R H tak dapat dikontrol
• Hanya berlangsung bila ada sinar matahari
• Memerlukan tempat yang relatif luas
• Sering terjadi perubahan warna dan nilai gizi
• Produk mudah terkontaminasi dengan kotoran
• Kemungkinan kehilangan produk lebih besar, karena
dimakan serangga atau hewan
• Dapat terjadi proses oksidasi produk, shg produk
cenderung berwarna kemerahan
• Bila saat pengeringan terjadi hujan dan produk terkena
tetes hujan, dapat menurunkan kwalitas produk
13. 2. Pengeringan buatan ( artificial drying)
Keuntungannya:
• Tidak tergantung pada cuaca.
• Musim panen jatuh pada musim penghujan tidak
masalah, misal : ikan, padi, jagung, singkong dll
• Kapasitasnya dapat diatur, menurut dimensi mesin
• Suhu mudah dikontrol, misal untuk keperluan benih
+ 45o C, maupun produk lain yang peka thd
kenaikan suhu
• Tidak memerlukan tempat yang luas
• Dpt dilakukan siang dan malam
14. Kelemahannya:
• Memerlukan biaya yang besar, meliputi
pengadaan: mesin dan pemeliharaannya, bahan
bakar
• Memerlukan keahlian khusus dibidang
pengeringan. Misalnya : persyaratan suhu yang
dikehendaki, kadar air, pengaturan suhu
pengering dll.
15. 3 Pengeringan hybrid
• Merupakan perpaduan pengeringan secara alami
( tradisionil) dan langkah awal penggunaan
tehnologi pengeringan. Tenaga untuk pengeringan
masih menggunakan sinar matahari.
Keuntungan :
• Produk tidak terkontaminasi dengan kotoran
• Kehilangan produk tidak ada
• Tidak perlu pengawasan dan penanganan lanjut
terutama bila hujan tiba
16. Kelemahannya :
Penggunaan unit pengering hibrid hanya terbatas
pada produk yang berbentuk grain
Selama proses pengeringan berlangsung, tidak bisa
mengontrol suhu dan R.H udara pengering.
Proses pengeringan sangat dipengaruhi oleh
intensitas dan lama penyinaran
Laju pengeringan sangat dipengaruhi oleh faktor
luar. ( RH , suhu udara, sinar mthr )
19. 1. CABINET DRYER
• Terdiri dari almari (kabinet2 kecil), alat
pemanas, rigen pengering
• Bahan ditempatkan pada rigen-rigen tipis
• Terdapat fan untuk menghembuskan udara
• Uap panas akan kontak dengan bahan uap air
dan udara keluar ventilasi
• Sistem batch, alat sederhana
• Biasa digunakan untuk uji coba produk sebelum
scale up
• Produk yang dikeringkan umbi, buah, sayur
21. 2. TUNNEL DRYER
• Seperti cabinet drying tetapi bersifat kontinyu
• Berbentuk ruangan terowongan, empat persegi
panjang (35-50 ft)
• Pengeringan dalam suatu tunnel dimana produk
yang dikeringkan dilewatkan udara pemanas
• Bahan dimasukkan ke dalam baki dalam kereta
yang bergerak
• Pengeringan bersifat cepat, seragam tanpa
menyebabkan kerusakan bahan
• Biasa digunakan skala besar
• Produk : sayatan, irisan, butiran
25. 3. PNEUMATIC DRYER
• Terdiri dari pipa/saluran panjang yang
mengalirkan udara panas dan bahan dengan
kecepatan tinggi
• Bagian utama:
-Fan : mendorong / menghisap udara
-Alat pengumpan : memasukkan dan
mendispersikan bahan ke dalam aliran udara
pengering
- Cyclon kolektor : memisahkan bahan dan
udara
26. • Cocok untuk pengeringan bahan2 granuler
(tepung/butiran/powder)
• Mekanisme :
Bahan masuk lewat corong pengumpanan
(mengalami pengecilan ukuran sehingga bahan
menjadi halus) masuk dalam pipa
pengering,terbawa bersama-sama dengan udara
panas dari pemanas naik masuk ke cyclon
outlet
28. 4. DRUM DRYER
• Cocok untuk produk cair, sluri
• Terdiri dari 1 atau 2 drum besar berongga
(diameter 2-10 ft, panjang 2-14 ft, kec putar 1-10
rpm)
• Dibagian drum terdapat pemanas, bahan yang
akan dikeringkan di bagian permukaan drum
• Transfer panas tidak langsung
• Bagian bawah ada pisau untuk mengeruk produk
kering screw conveyor penampungan
29. • Bahan dikenakan dalam drum berupa lapisan
tipis menggunakan pengumpan drum
berputar air lepas produk kering dilepas
pisau
• Pengumpan : percikan, penyemprotan (bag
bawah, samping, kanan, atas)
• Agar lapisan tipis rol perata
31. 5. CONVEYOR DRYER
• Kontinyu
• Terdiri dari konveyor horisontal
• Diatas conveyor, ditempatkan bahan yang akan
dikeringkan sebagai lapisan
• Udara pengering dihembuskan baik dari atas
kebawah atau bawah keatas terhadap aliran bahan
di atas konveyor
• Proses terkontrol
• Produk : dari pasta, butiran, irisan, lempengan
32. • Proses otomatis
• Keuntungan:
Sedikit tenaga kerja
Pengeringan dalam skala besar
• Kelemahan:
Satu komoditas
Tidak cocok untuk produk yang harus
mengalami kondisi pengeringan berubahubah
34. 6. FREEZE DRYER
• Air dihilangkan dari bahan melalui proses
sublimasi
• Tidak terjadi perpindahan cairan dari bagian
dalam produk ke permukaan
• Pada proses pengeringan kristal es menguap
menyebabkan rongga di dalam produk
• Tidak terjadi pengerutan produk
• Struktur porous: mudah rehidrasi
36. • Dapat mempertahankan flavor
• Dua tahap utama:
Pembekuan bahan
Pengeringan dari bahan beku sampai k.a <2%
• Kelemahan:
Mahal
Perlu pengemasan khusus
Cocok untuk produk-produk yang mahal
37. • Pengerutan minimal
• Aplikasi: teh instan, kopi, udang, buahbuhaan tertentu seperti berry, sayuran
• Produk yang dikeringkan yaitu produk
dimana flavor dan daya rekonstitusi
merupakan parameter mutu yang penting
39. 7. FLUID BED DRYER
• Terdiri dari bejana/silinder yang terbagi
menjadi 2 bagian:
- bag atas: ruang pengering
- bag bawah : ruang udara panas
• Proses: bahan masuk lewat hopper udara
pengering panas dihembuskan dgn tekanan
cukup tinggi massa bahan mengambang
melewati aliran keluar melalui outlet
• Contoh produk yang dikeringkan dengan
metode ini adalah granula pati kentang dan
kacang kapri
40.
41. 8. BIN DRYING
• Berupa bin dengan bentuk yang bermacammacam
• Terpisah antara ruang pengering dengan
sumber panas, dilengkapi fan/blower
• Digunakan sebagai tahap akhir pengeringan
dari fluidized bed dryer atau berfungsi
menyempurnakan
proses
pengeringan
setelah sebagian besar air menguap dari
proses pengeringan lain
• Biasanya kadar air menurun dari 10-15%
menjadi 3-6% atau lebih rendah lagi
43. Mekanisme bekerja Bin Dryer
Udara yg dihembus oleh blower dipanasi oleh heater,
mengalir menuju camber yg berfungsi utk
mendistribusikan udara panas menuju produk.
Setelah produk panas, dan tekanan udara disekitar
produk lebih rendah dibanding tekan partial uap air
dlm produk, akhirnya uap air yg berada dlm produk
keluar. Karena hembusan blower terus menerus,
maka uap air yang berada disekitar produk mengalir
menuju cerobong uap. Besar kecilnya debit udara
dapat diatur oleh katup, sedang besar kecilnya suhu
diatur dalam heater sesuai dengan suhu yg
dikehendaki.
45. 9. SPRAY DRYER
• Cocok untuk pembuatan produk bubuk
• Proses :
- Atomisasi cairan
- Pencampuran udara panas dengan tetes-tetes
cairan
- Pengeringan tetes2 cairan
• Pengeringan terjadi ketika dispersi cairan atau sluri
dikeringkan oleh aliran udara panas
• Biasa digunakan untuk mengeringkan susu, jus
buah
46. Bagian dari spray dryer
• Pemanas dan fan untuk menghasilkan udara
panas pada suhu dan kecepatan tertentu
• Atomizer atau jet untuk menghasilkan
partikel-partikel cair dengan ukuran tertentu
nozel (2 mikron)
• Chamber dimana partikel cair kontak dengan
udara panas
• Tempat produk kering
50. Mekanisme
• Produk yang berasal dari tangki (7) disemprotkan dengan
tekanan 2 – 5 Kg/Cm2 kedalam boom pengering oleh nozzle (1)
yg berputar dengan kecepatan tinggi. Produk yg telah menjadi
kabut dilawan arahnya dengan udara pemanas dg suhu >100 oC
(atau yg disyaratkan) Udara pemanas berasal dari hembusan
kipas ( 10 ) yg kemudian dipanasi oleh heater (9) dan
didistribusikan oleh head dstributor ( 3 ). Produk yg telah
kering (mejadi tepung) turun menuju outlet ( 4 ). Untuk
mengurangi kehilangan produk, pada cerobong uap ( 6 )
dipasang filter/saringan ( 5 ). Pengaturan besar kecilnya debid
hembusan udara, dilakukan dengan mengatur katub (11).