SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
SI TERMASUK PENGONTROLAN,
ATMOSPHERE.
MANAGEMENT OF
ENVIROMENTAL,CONDITION
INCLUDING CONTROLLED
ATMOSPHERE
Ayu Hartinah 201410200311035
Nurhaida 201410200311047
A. Pengelolaan Suhu
Pengelolaan suhu dapat dibagi menjadi dua fase. Pertama
adalah fase pendinginan untuk melepaskan panas lapang, dan
kedua adalah menjaga produk pada suhu optimum selama
penyimpanan dan pendistribusiannya.
1. Prinsip Pendinginan
Pada dasarnya kita menginginkan laju pendingiann yang cepat dan laju
penghangatan yang lambat bila menangani produk segar. Energi panas bergerak
dari daerah dengan tingkat energi tinggi (panas) ke tingkat energi rendah (dingin).
Gambar 5.1 Prinsip pertukaran panas. Saat bahan berubah dari padat ke cair atau dari cair ke gas, panas diserap.
Bila bahan berubah dari gas ke cair atau cair ke padat, panas dilepaskan.
Selama pendinginan, air dalam produk berubah dari cair menjadi gas
(uap air), menyerap panas dari produk. Laju pendinginan sangat
ditentukan oleh:
- Perbedaan suhu produk dan pendingin atau coolant.
- Luasnya kontak yang terjadi antara produk dan coolant.
- Konduktivitas termal dari produk dan pengemas
2. Sistem Refrigerasi Mekanis
Udara hangat dalam ruang pendingin bergerak melalui refrigeran cair dalam evaporator. Refrigeran
cair menyerap panas ruang pendingin (yang datang dari produk dan sumber panas lainnya),
merubah refrigeran ke dalam bentuk gas. Gas refrigeran kemudian bergerak ke luar menuju
kompresor, di mana gas tersebut dikondensasikan lagi ke dalam bentuk cairan, melepaskan panas ke
luar ruang pendingin.
3. Teknik Pendinginan
Teknik pendinginan dan kesesuaian produk.
Room Cooling
Di dalam room cooling, ditempatkan produk yang dikemas atau curah. Pendinginan dicapai melalui
konduktivitas termal. Panas di dalam produk dan di dalam kemasan harus dialirkan melalui sel-sel
yang saling berhubungan dalam produk ke luar produk dan selanjutnya melalui permukaan-
permukaan produk dalam kemasan ke permukaan kemasan. Panas kemudian harus melalui dinding
kemasan sebelum dapat diambil keluar oleh udara dingin yang tersirkulasi dalam ruang pendingin.
Force - Air Cooling
Cara umum forced-air cooling (Gambar A dan B) yang digunakan adalah forced-air tunnel. Dua barisan kemasan
di atas palet disusun sejajar dan pada salah satu ujung tunnel ditempatkan exhaust fan. Udara dingin dihisap
oleh fan kemudian dihembuskan melalui tumpukan-tumpukan kemasan sehingga ke luar dari kemasan. Udara
yang ke luar dari kemasan ini dalam kondisi hangat karena mengambil panas produk yang dilalui sebelumnya.
Udara hangat ini ditarik oleh kipas selanjutnya disirkulasikan melalui evaporator untuk kembali didinginkan.
Udara dingin ini kembali dihisap oleh exhaust fan dan dihembuskan melalui tumpukan- tumpukan kemasan
untuk mengambil panas dari produk.
Hydrocooling
Cara ini menggunakan air dingin sebagai coolant. Karena air sebagai konduktor panas
yang sangat baik, sistem ini mampu menurunkan suhu produk (35oC) menjadi
mendekati suhu penyimpanan (5oC) secara cepat (15-45 menit).
Gambar 5.5 menunjukkan dua tipe hydrocooler. Pertama, produk yang sudah di dalam peti dimasukkan
ke dalam ruang dan dihujani dengan air dingin (tipe batch). Kedua, produk ditempatkan di atas konveyor
yang berjalan dalam air dingin (tipe kontinyu). Air dingin diatur suhunya oleh koil pendingin.
Vacuum Cooling
Pendinginan dengan cara ini dicapai melalui penguapan air. Produk dikemas dan ditempatkan dalam ruang yang
kuat dengan bentuk umum seperti tangki minyak. Di dalam tangki tersebut terdapat koil yang
mengkondensasikan uap air dari produk menjadi air yang selanjutnya dikeluarkan melalui kran. Tangki ini
harus betul-betul kuat dan kedap udara.
Package Icing
Metode ini ditentukan oleh jumlah es yang digunakan dalam
kemasan. Jumlah es yang dibutuhkan untuk mendinginkan
produk beragam, tergantung pada produknya. Karena
perbedaan suhu antara es dengan produk adalah tinggi, maka
awalnya akan terjadi pendinginan yang cepat. Laju
pendinginan akan menurun nyata karena es mencair.
PENYIMPANAN DENGAN PENGENDALIAN
ATMOSFER
• Disebut juga Controlled Atmosphere Storage (CAS) =
mengatur konsentrasi atmosfer di sekeliling produk
• Prinsip kerja konsentrasi CO2 dinaikkan, konsentrasi
O2 diturunkan, udara di sekeliling produk dikontrol
terus-menerus dengan peralatan khusus
• Prinsip kerja konsentrasi CO2 dinaikkan, konsentrasi
O2 diturunkan, udara di sekeliling produk dikontrol
terus-menerus dengan peralatan khusus.gan peralatan
khusus.
PENYIMPANAN DENGAN MODIFIKASI
ATMOSFER/MAS
• Modified Atmosphere Storage (MAS) menggunakan
konsentrasi O2 lebih rendah dan konsentrasi CO2 lebih
tinggi dibandingkan dengan udara normal
• Prinsip penyimpanan ini adalah permeabilitas
memegang peranan penting karena pertukaran gas
terjadi lewat kemasan yang digunakan.
• Penyimpanan ini dilakukan dengan pengaturan melalui
kemasan yang dilakukan dengan 2 cara, penyimpanan
pasif dan aktif.
Perbedaan CAS dengan MAS
Perbedaannya : pada pengontrolan yang dilakukan
• Pada CAS, dilakukan pengontrolan udara di sekeliling
produk melalui ventilasi bahan pengemas, atau ruangan
penyimpanan atau dengan alat khusus.
• Pada MAS, tidak dilakukan pengontrolan udara di
sekeliling produk, karena susunan udara dibiarkan
berubah secara alami dengan bantuan ventilasi dari
bahan pengemas.
• Penyimpanan pasif adalah penyimpanan dengan
kesetimbangan CO2 dan O2 didapat melalui
pertukaran udara di dalam kemasan melalui film
kemasan.
• Penyimpanan aktif adalah penyimpanan dengan
memodifikasi atmosfer dimana udara dalam
kemasan dikeluarkan kemudian diisi kembali
dengan udara yang konsentrasinya sudah diatur
dengan menggunakan alat khusus, sehingga
kesetimbangan dapat dicapai.
Dalam memanipulasi gas lingkungan, yang umumnya dirubah
adalah konsentrasi oksigen (O2), karbondioksida (CO2), etilen
(C2H4) dan uap air (H2O). Dalam pengendalian dan
modifikasi gas dalam atmosfer lingkungan, yang menjadi
objek perubahan adalah penurunan gas oksigen dan
peningkatan gas karbondioksida dari kondisi normal udara
(78% Nitrogen, 21% O2 dan 0.03 % CO2)
Keuntungan :
• Menurunkan laju respirasi dan tentunya pula pemasakan (pelunakan dan
perubahan komposisi) dan pelayuan.
• Menurunkan aktivitas mikroorganisme pembusuk.
• Mengurangi produksi dan aktivitas etilen dalam jaringan tanaman.
• Mengurangi sensitivitas jaringan tanaman terhadap ekspose etilen.
• Untuk mendapatkan keuntungan lebih baik setelah periode panjang
transportasi.
• Memungkinkan akses pasar yang jauh melalui angkutan laut karena
meningkatnya masa simpan produk.
• Mengurangi kerusakan fisiologis tertentu (meliputi pengurangan
sensitivitas terhadap kerusakan chilling).
Atmosfer termodifikasi atau modified atmosphere (MA) dapat
dilakukan pada tiga tingkat:
• Tingkat produk (contohnya membungkus jeruk secara
individu dengan kertas atau plastik)
• Tingkat kemasan (contohnya menempatkan buah kiwi dalam
kemasan berlapis plastik)
• Tingkat palet (contohnya strawberry yang telah dikemas
dalam kotak karton ditumpuk dan ditutup dengan plastik di
atas palet).
Tingkat konsentrasi gas O2 dan CO2 sangat tergantung pada produk. Strawberry tahan dan
diuntungkan dengan konsentrasi CO2 tinggi, tetapi dalam kondisi konsentrasi gas yang sama selada
akan rusak. Karena itu, perlu untuk melihat rekomendasi penggunaan gas-gas tersebut untuk berbagai
produk.
Etilen dapat memberikan pengaruh menguntungkan dan juga merugikan. Etilen dapat dihilangkan dari
atmosfer sekitar produk dengan berbagai cara, yaitu dengan meminimalkan stres yang dialami produk,
tidak menyimpan produk penghasil etilen dan yang sensitif etilen di tempat yang sama, ventilasi yang
baik akan mengurangi konsentrasi etilen di atmosfer sekitar produk, dengan menggunakan
pengoksidasi kuat seperti potasium permanganat, tembaga tiosulfat dan titanium oksida.
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Buah dan Sayur

More Related Content

What's hot

Penyimpanan hasil – hasil pertanian
Penyimpanan hasil – hasil pertanianPenyimpanan hasil – hasil pertanian
Penyimpanan hasil – hasil pertanianagronomy
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanMekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanWidyalestarinurpratama
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganRizza Muh
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...Fransiska Puteri
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurEkal Kurniawan
 
Laporan Praktikum Kerajinan Tekstil
Laporan Praktikum Kerajinan TekstilLaporan Praktikum Kerajinan Tekstil
Laporan Praktikum Kerajinan TekstilPetrus Damar
 
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur RochimahBuku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur RochimahRian Maulana
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Brawijaya University
 

What's hot (20)

Penyimpanan hasil – hasil pertanian
Penyimpanan hasil – hasil pertanianPenyimpanan hasil – hasil pertanian
Penyimpanan hasil – hasil pertanian
 
3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Transpirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasiTranspirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasi
 
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanMekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan Pangan
 
Industri minyak jagung
Industri minyak jagungIndustri minyak jagung
Industri minyak jagung
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
1 fisiologi pasca panen
1 fisiologi pasca panen1 fisiologi pasca panen
1 fisiologi pasca panen
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan Sayur
 
Ppt metabolisme
Ppt  metabolismePpt  metabolisme
Ppt metabolisme
 
Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)
 
Laporan Praktikum Kerajinan Tekstil
Laporan Praktikum Kerajinan TekstilLaporan Praktikum Kerajinan Tekstil
Laporan Praktikum Kerajinan Tekstil
 
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur RochimahBuku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
 

Similar to Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Buah dan Sayur

Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikcecepisnandarsetiawan
 
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikpendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikazizah ramadhani
 
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)Wulan Marayani
 
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdfBuyungRizqiMaharani
 
Pemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasiPemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasifanoja
 
Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Adeyan Alfikri
 
PANDUAN PRAKTIKUM TPTU SMKN 8.docx
PANDUAN PRAKTIKUM TPTU SMKN 8.docxPANDUAN PRAKTIKUM TPTU SMKN 8.docx
PANDUAN PRAKTIKUM TPTU SMKN 8.docxAnjarKoeswara1
 
Teknologi pendinginan dan pembekuan by kiman siregar
Teknologi pendinginan dan pembekuan  by kiman siregarTeknologi pendinginan dan pembekuan  by kiman siregar
Teknologi pendinginan dan pembekuan by kiman siregarKiman Siregar
 
Freeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptxFreeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptxGioV3
 
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...Repository Ipb
 
Teori asas penyaman udara by Muhrif IKBN DT Selangor. Malaysia
Teori asas penyaman udara by Muhrif IKBN DT Selangor. MalaysiaTeori asas penyaman udara by Muhrif IKBN DT Selangor. Malaysia
Teori asas penyaman udara by Muhrif IKBN DT Selangor. MalaysiaMuhrif Maharoff
 
1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.ppt1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.pptChandraKusmaya1
 

Similar to Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Buah dan Sayur (20)

Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikpendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
 
Liopilisasi
LiopilisasiLiopilisasi
Liopilisasi
 
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
 
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf
 
Presentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasiPresentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasi
 
Pemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasiPemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasi
 
Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)
 
PANDUAN PRAKTIKUM TPTU SMKN 8.docx
PANDUAN PRAKTIKUM TPTU SMKN 8.docxPANDUAN PRAKTIKUM TPTU SMKN 8.docx
PANDUAN PRAKTIKUM TPTU SMKN 8.docx
 
Teknologi pendinginan dan pembekuan by kiman siregar
Teknologi pendinginan dan pembekuan  by kiman siregarTeknologi pendinginan dan pembekuan  by kiman siregar
Teknologi pendinginan dan pembekuan by kiman siregar
 
Freeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptxFreeze Drying.pptx
Freeze Drying.pptx
 
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...
 
Teori asas penyaman udara by Muhrif IKBN DT Selangor. Malaysia
Teori asas penyaman udara by Muhrif IKBN DT Selangor. MalaysiaTeori asas penyaman udara by Muhrif IKBN DT Selangor. Malaysia
Teori asas penyaman udara by Muhrif IKBN DT Selangor. Malaysia
 
Alat pengering 2
Alat pengering 2Alat pengering 2
Alat pengering 2
 
Air cond
Air condAir cond
Air cond
 
Air condition system
Air condition systemAir condition system
Air condition system
 
condensor
condensorcondensor
condensor
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
Pembekuan
PembekuanPembekuan
Pembekuan
 
1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.ppt1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.ppt
 

More from Nur Haida

Perkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
Perkembangan Jamur Konsumsi di DuniaPerkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
Perkembangan Jamur Konsumsi di DuniaNur Haida
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuNur Haida
 
Paper kompos dan pengomposan
Paper kompos dan pengomposanPaper kompos dan pengomposan
Paper kompos dan pengomposanNur Haida
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuNur Haida
 
Produksi Biodiesel dari Tanaman Jarak Pagar
Produksi Biodiesel dari Tanaman Jarak PagarProduksi Biodiesel dari Tanaman Jarak Pagar
Produksi Biodiesel dari Tanaman Jarak PagarNur Haida
 
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak PagarPertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak PagarNur Haida
 
Teknik Budidaya Jamur Tiram
Teknik Budidaya Jamur TiramTeknik Budidaya Jamur Tiram
Teknik Budidaya Jamur TiramNur Haida
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 

More from Nur Haida (8)

Perkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
Perkembangan Jamur Konsumsi di DuniaPerkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
Perkembangan Jamur Konsumsi di Dunia
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
 
Paper kompos dan pengomposan
Paper kompos dan pengomposanPaper kompos dan pengomposan
Paper kompos dan pengomposan
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
 
Produksi Biodiesel dari Tanaman Jarak Pagar
Produksi Biodiesel dari Tanaman Jarak PagarProduksi Biodiesel dari Tanaman Jarak Pagar
Produksi Biodiesel dari Tanaman Jarak Pagar
 
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak PagarPertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
 
Teknik Budidaya Jamur Tiram
Teknik Budidaya Jamur TiramTeknik Budidaya Jamur Tiram
Teknik Budidaya Jamur Tiram
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 

Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Buah dan Sayur

  • 1. SI TERMASUK PENGONTROLAN, ATMOSPHERE. MANAGEMENT OF ENVIROMENTAL,CONDITION INCLUDING CONTROLLED ATMOSPHERE Ayu Hartinah 201410200311035 Nurhaida 201410200311047
  • 2. A. Pengelolaan Suhu Pengelolaan suhu dapat dibagi menjadi dua fase. Pertama adalah fase pendinginan untuk melepaskan panas lapang, dan kedua adalah menjaga produk pada suhu optimum selama penyimpanan dan pendistribusiannya.
  • 3. 1. Prinsip Pendinginan Pada dasarnya kita menginginkan laju pendingiann yang cepat dan laju penghangatan yang lambat bila menangani produk segar. Energi panas bergerak dari daerah dengan tingkat energi tinggi (panas) ke tingkat energi rendah (dingin). Gambar 5.1 Prinsip pertukaran panas. Saat bahan berubah dari padat ke cair atau dari cair ke gas, panas diserap. Bila bahan berubah dari gas ke cair atau cair ke padat, panas dilepaskan.
  • 4. Selama pendinginan, air dalam produk berubah dari cair menjadi gas (uap air), menyerap panas dari produk. Laju pendinginan sangat ditentukan oleh: - Perbedaan suhu produk dan pendingin atau coolant. - Luasnya kontak yang terjadi antara produk dan coolant. - Konduktivitas termal dari produk dan pengemas
  • 5. 2. Sistem Refrigerasi Mekanis Udara hangat dalam ruang pendingin bergerak melalui refrigeran cair dalam evaporator. Refrigeran cair menyerap panas ruang pendingin (yang datang dari produk dan sumber panas lainnya), merubah refrigeran ke dalam bentuk gas. Gas refrigeran kemudian bergerak ke luar menuju kompresor, di mana gas tersebut dikondensasikan lagi ke dalam bentuk cairan, melepaskan panas ke luar ruang pendingin.
  • 6. 3. Teknik Pendinginan Teknik pendinginan dan kesesuaian produk.
  • 7. Room Cooling Di dalam room cooling, ditempatkan produk yang dikemas atau curah. Pendinginan dicapai melalui konduktivitas termal. Panas di dalam produk dan di dalam kemasan harus dialirkan melalui sel-sel yang saling berhubungan dalam produk ke luar produk dan selanjutnya melalui permukaan- permukaan produk dalam kemasan ke permukaan kemasan. Panas kemudian harus melalui dinding kemasan sebelum dapat diambil keluar oleh udara dingin yang tersirkulasi dalam ruang pendingin.
  • 8. Force - Air Cooling Cara umum forced-air cooling (Gambar A dan B) yang digunakan adalah forced-air tunnel. Dua barisan kemasan di atas palet disusun sejajar dan pada salah satu ujung tunnel ditempatkan exhaust fan. Udara dingin dihisap oleh fan kemudian dihembuskan melalui tumpukan-tumpukan kemasan sehingga ke luar dari kemasan. Udara yang ke luar dari kemasan ini dalam kondisi hangat karena mengambil panas produk yang dilalui sebelumnya. Udara hangat ini ditarik oleh kipas selanjutnya disirkulasikan melalui evaporator untuk kembali didinginkan. Udara dingin ini kembali dihisap oleh exhaust fan dan dihembuskan melalui tumpukan- tumpukan kemasan untuk mengambil panas dari produk.
  • 9. Hydrocooling Cara ini menggunakan air dingin sebagai coolant. Karena air sebagai konduktor panas yang sangat baik, sistem ini mampu menurunkan suhu produk (35oC) menjadi mendekati suhu penyimpanan (5oC) secara cepat (15-45 menit). Gambar 5.5 menunjukkan dua tipe hydrocooler. Pertama, produk yang sudah di dalam peti dimasukkan ke dalam ruang dan dihujani dengan air dingin (tipe batch). Kedua, produk ditempatkan di atas konveyor yang berjalan dalam air dingin (tipe kontinyu). Air dingin diatur suhunya oleh koil pendingin.
  • 10. Vacuum Cooling Pendinginan dengan cara ini dicapai melalui penguapan air. Produk dikemas dan ditempatkan dalam ruang yang kuat dengan bentuk umum seperti tangki minyak. Di dalam tangki tersebut terdapat koil yang mengkondensasikan uap air dari produk menjadi air yang selanjutnya dikeluarkan melalui kran. Tangki ini harus betul-betul kuat dan kedap udara.
  • 11. Package Icing Metode ini ditentukan oleh jumlah es yang digunakan dalam kemasan. Jumlah es yang dibutuhkan untuk mendinginkan produk beragam, tergantung pada produknya. Karena perbedaan suhu antara es dengan produk adalah tinggi, maka awalnya akan terjadi pendinginan yang cepat. Laju pendinginan akan menurun nyata karena es mencair.
  • 12. PENYIMPANAN DENGAN PENGENDALIAN ATMOSFER • Disebut juga Controlled Atmosphere Storage (CAS) = mengatur konsentrasi atmosfer di sekeliling produk • Prinsip kerja konsentrasi CO2 dinaikkan, konsentrasi O2 diturunkan, udara di sekeliling produk dikontrol terus-menerus dengan peralatan khusus • Prinsip kerja konsentrasi CO2 dinaikkan, konsentrasi O2 diturunkan, udara di sekeliling produk dikontrol terus-menerus dengan peralatan khusus.gan peralatan khusus.
  • 13. PENYIMPANAN DENGAN MODIFIKASI ATMOSFER/MAS • Modified Atmosphere Storage (MAS) menggunakan konsentrasi O2 lebih rendah dan konsentrasi CO2 lebih tinggi dibandingkan dengan udara normal • Prinsip penyimpanan ini adalah permeabilitas memegang peranan penting karena pertukaran gas terjadi lewat kemasan yang digunakan. • Penyimpanan ini dilakukan dengan pengaturan melalui kemasan yang dilakukan dengan 2 cara, penyimpanan pasif dan aktif.
  • 14. Perbedaan CAS dengan MAS Perbedaannya : pada pengontrolan yang dilakukan • Pada CAS, dilakukan pengontrolan udara di sekeliling produk melalui ventilasi bahan pengemas, atau ruangan penyimpanan atau dengan alat khusus. • Pada MAS, tidak dilakukan pengontrolan udara di sekeliling produk, karena susunan udara dibiarkan berubah secara alami dengan bantuan ventilasi dari bahan pengemas.
  • 15. • Penyimpanan pasif adalah penyimpanan dengan kesetimbangan CO2 dan O2 didapat melalui pertukaran udara di dalam kemasan melalui film kemasan. • Penyimpanan aktif adalah penyimpanan dengan memodifikasi atmosfer dimana udara dalam kemasan dikeluarkan kemudian diisi kembali dengan udara yang konsentrasinya sudah diatur dengan menggunakan alat khusus, sehingga kesetimbangan dapat dicapai.
  • 16. Dalam memanipulasi gas lingkungan, yang umumnya dirubah adalah konsentrasi oksigen (O2), karbondioksida (CO2), etilen (C2H4) dan uap air (H2O). Dalam pengendalian dan modifikasi gas dalam atmosfer lingkungan, yang menjadi objek perubahan adalah penurunan gas oksigen dan peningkatan gas karbondioksida dari kondisi normal udara (78% Nitrogen, 21% O2 dan 0.03 % CO2)
  • 17. Keuntungan : • Menurunkan laju respirasi dan tentunya pula pemasakan (pelunakan dan perubahan komposisi) dan pelayuan. • Menurunkan aktivitas mikroorganisme pembusuk. • Mengurangi produksi dan aktivitas etilen dalam jaringan tanaman. • Mengurangi sensitivitas jaringan tanaman terhadap ekspose etilen. • Untuk mendapatkan keuntungan lebih baik setelah periode panjang transportasi. • Memungkinkan akses pasar yang jauh melalui angkutan laut karena meningkatnya masa simpan produk. • Mengurangi kerusakan fisiologis tertentu (meliputi pengurangan sensitivitas terhadap kerusakan chilling).
  • 18. Atmosfer termodifikasi atau modified atmosphere (MA) dapat dilakukan pada tiga tingkat: • Tingkat produk (contohnya membungkus jeruk secara individu dengan kertas atau plastik) • Tingkat kemasan (contohnya menempatkan buah kiwi dalam kemasan berlapis plastik) • Tingkat palet (contohnya strawberry yang telah dikemas dalam kotak karton ditumpuk dan ditutup dengan plastik di atas palet).
  • 19. Tingkat konsentrasi gas O2 dan CO2 sangat tergantung pada produk. Strawberry tahan dan diuntungkan dengan konsentrasi CO2 tinggi, tetapi dalam kondisi konsentrasi gas yang sama selada akan rusak. Karena itu, perlu untuk melihat rekomendasi penggunaan gas-gas tersebut untuk berbagai produk. Etilen dapat memberikan pengaruh menguntungkan dan juga merugikan. Etilen dapat dihilangkan dari atmosfer sekitar produk dengan berbagai cara, yaitu dengan meminimalkan stres yang dialami produk, tidak menyimpan produk penghasil etilen dan yang sensitif etilen di tempat yang sama, ventilasi yang baik akan mengurangi konsentrasi etilen di atmosfer sekitar produk, dengan menggunakan pengoksidasi kuat seperti potasium permanganat, tembaga tiosulfat dan titanium oksida.