SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
SHELL AND TUBE TYPE
Tipe alat pertukaran panas yang paling banyak digunakan di
pabrik adalah tipe shell and tube.
Kelebihan pemilihan tipe ini :
• Luas persatuan volume (A/V) besar : A > 200 ft2
• Susunan pipa (lay out) cukup banyak dan baik : untuk operasi
dengan tekanan relatif tinggi
• Pembuatan di pabrik sudah umum
• Mudah dibersihkan
• Prosedur dan teknologi perancangan telah dikenal dengan baik
dan terbukti
PEMILIHAN ALIRAN FLUIDA
 Fluida yang bersih biasanya dialirkan di shell dan fluida yang kotor
melalui tube karena pembersihan shell jauh lebih sulit. jika ada
kebocoran shell maka HE harus diganti. Jika ada pipa / tube yang
bocor maka dapat ditutup dan HE masih dapat berfungsi.
 Shell yang bertekanan tinggi dan diameter yang besar akan
diperlukan dinding yang tebal dan biaya yang mahal. Untuk
mengatasinya, fluida bertekanan tinggi lebih baik dialirkan di tube.
Kekuatan dari small diameter tube melebihi shell dan tahan korosif.
 Lebih ekonomis meletakkan fluida dengan temperature lebih tinggi
pada tube side, karena panasnya ditransfer ke arah permukaan luar
tube sehingga diserap sepenuhnya oleh fluida di shell side.
Shell-and-Tube Heat Exchangers
One Shell Passes,
Two Tube Passes
Two Shell Passes,
Four Tube Passes
One Shell Pass and One
Tube Pass
Baffles (penghalang)
berfungsi untuk
memperluas dan
memperlama kontak
antara fluida sisi
shell dan tube
sehingga kontak dan
transfer panas lebih
efektif
The Tubular Element
Suatu contoh sederhana dan umum ditunjukkan pada Fig 7.1.
Lubang tube dibor pada tube sheet dengan diameter yang
agak lebih besar daripada diameter luar tube, dua atau lebih
groove dipotong pada dinding lubang. Tube ditempatkan
dibagian dalam lubang tube, gulungan tube dimasukkan ke
ujung tube.
Dalam penggunaannya pada sebagian besar industry diharapkan
memasang tube dalam tube sheet sehingga mereka (tube) dapat
diambil dengan mudah seperti dalam Fig 7.2. Tube sebenarnya
dipak padatube sheet dengan cara ferrule (digelang) menggunakan
logam cincin packing yang lunak.
Heat-exchanger Tubes
Tube – tube exchanger juga dinyatakan
sebagai tube – tube kondenser dan jangan
dibingungkan degan pipa baja atau tipe pipa
lainnya yang mengabaikan ukuran pipa besi.
Diameter luar tube heat exchanger atau
condenser adalah diameter actual dalam inchi
dengan toleransi yang sangat teliti.
Tube – tube heat exchanger ada dengan
bermacam – macam logam meliputi baja,
tembaga, admiralty, logam muntz, kuningan,
70-30 tembaga-nikel, aluminium perunggu,
aluminium dan stainless steel.
Tube Pitch
Tube – tube direncanakan dengan pola bujur sangkar
atau segi tiga sama sisi seperti yang ditunjukkan
pada Fig. 7.3a dan 7.3b.
Lubang tube tidak dapat dibor sangat dekat, karena
lebar logam diantara tube – tube yang berdekatan
terlalu kecil yang secara struktur memperlemah tube
sheet. Jarak diantara dua lubang tube berdekatan
yang sangat kecil adalah clearance (jarak ruangan)
atau ligament, dan ini sekarang hamper standar.
• Dalam Fig. 7.3c layout square
pitch telah diputar 45°, tetapi pada
dasarnya sama seperti Fig. 7.3a.
• Dalam Fig 7.3d ditunjukkan
modifikasi triangular pitch yang
secara mekanik dapat dibersihkan.
• keuntungan square pitch yaitu tube dapat
diambil untuk pembersihan diluar dan
menyebabkan pressure drop lebih rendah
bila fluida mengalir dengan arah yang
ditunjukan pada Fig. 7.3a
• Pitch yang lazim untuk layout square
adalah 3/4 in OD pada 1 in square pitch
dan 1 in OD pada 1¼ in square pitch.
Untuk layout triangular adalah 3/4 in OD
dengan 15/16 in triangular pitch, 3/4 in
OD dengan 1 in triangular pitch, dan 1 in
OD dengan 1¼ in triangular pitch.
Shells
• Shell dibuat dari pipa baja dengan diameter
nominal IPS hingga 12 in seperti yang diberikan
dalam Table 11. Diameter luar actual diatas 12 in
sampai dengan 24 in dan diameter nominalnya
adalah sama.
• Tebal dinding standar untuk shell dengan diameter
dalam dari 12 sampai 24 in adalah 3/8 in, yang
memenuhi untuk tekanan operasi shell side
hingga 300 psi.
• Dinding yang lebih tebal dapat diperoleh untuk
tekanan yang lebih besar. Diameter shell diatas 24
in dibuat dengan pelat baja yang digulung.
Stationary Tube-sheet
Exchangers
• Tube exchanger yang paling sederhana
adalah fixed atau stationary tube sheet
exchanger yang ditunjukkan pada Fig.
7.4.
• Bagian – bagian utamanya adalah shell
(1), dilengkapi dengan 2 nozzel dan
mempunyai tube sheet (2) pada kedua
ujungnya, yang juga bertindak sebagai
flange untuk melengkapi kedua channel
(4). Tube – tube diperluas hingga kedua
tube sheet dilengkapi dengan baffle
yang melintang (5) pada shell side.
Baffles
• Terlihat bahwa koefisien perpindahan panas yang
dihasilkan lebih tinggi bila liquid dipertahankan dalam
keadaan turbulen. Untuk menimbulkan turbulensi dibagian
luar tibe biasanya digunakan baffle yang menyebabkan
liquid mengalir melalui shell pada sudut siku –siku ke
sumbu tube. Ini menyebabkan turbulensi tetap terjadi bila
jumlah liquid yang mengalir melalui shel kecil.
• Ada beberapa tipe baffle yang digunakan dalam heat
exchanger, tetapi sangat jelas yang paling sering
digunakan adalah segmental baffle yang ditunjukkan pada
Fig. 7.5. segmental baffle adalah pelat yang dibor dengan
tinggi yang biasanya 75% dari diameter dalam shell. Ini
dikenal sebagai 25% cut baffle dan digunakan diseluruh
buku ini walaupun cut baffle fraksional lainnya digunakan
dalam industry
Fixed-tube-sheet Exchanger
with Integral Channels
• Beberapa variasi fixed tube sheet
exchanger lainnya ditunjukkan dalam Fig.
7.9, dimana tube sheet dipasang pada
shell.
• Dalam menggunakan stationary tube-
sheet exchanger seringkali perlu
memberikan diferensial ekspansi termal
diantara tube dan shell selama operasi,
atau tegangan termal yang akan
mengembang melintasi tube sheet.
• Ini dapat dilakukan dengan menggunakan
sambungan ekspansi pada shell, dimana
terdapat sejumlah sambungan yang
fleksibel.
Fixed-tube-sheet 1-2
Exchanger
• Contoh fixed tube sheet dua pass yang
ditunjukkan pada Fig. 7.10, dimana
seluruh fluida tube mengalir melalui 2
tube yang terbagi dua secara berturut –
turut.
• Exchanger dimana fluida shell side
mengalir dalam 1 pass shell dan fluida
tube dalam 2 pass atau lebih adalah 1-2
exchanger. Suatu channel tunggal yang
digunakan dengan sekat pemisah untuk
mengizinkan fluida tube masuk dan
keluar dari channel yang sama. Pada
ujung exchanger lainnya dilengkapi
suatu penutup untuk mengizinkan fluida
tube mengalir dari pass pertama ke
pass kedua.
Fixed-tube-sheet 1-2
Exchanger
• Seperti pada seluruh fixed tube sheet exchanger,
bagian luar tube tidak dapat digunakan untuk
inspeksi atau pembersihan mekanik. Bagian dalam
tube dapat dibersihkan pada tempatnya dengan
hanya mengambil tutup channel dan menggunakan
pembersih yang berputar (rotary) atau sikat kawat.
• Problem ekspansi sangat kritis pada 1-2 fixed tube
sheet exchanger, karena pass dan juga shell sendiri
cenderung berekspansi secara berbeda dan
menimbulkan tegangan pada stationary tube sheet.
Removable-bundle
Exchangers
• Fig. 7.11 menunjukkan imbangan 1-2
exchanger yang mempunyai bundle
tube yang dpat dipisahkan dari shell.
• Terdiri dari tube sheet stationary,
yang dapat dijepit diantara channel
dlange tunggal dan shell flange
• Pada ujung lainnya bundle tube
diekspansikan secara bebas diatas
floating tube sheet atau floating
head.
• Floating head cover dibaut ke tube
sheet, dan seluruh bundle dapat
diambil dari ujung channel.
• Shell ditutup dengan tutup shell.
• Floating head yang diilustrasikan
pada umumnya menghilangkan
masalah ekspansi yang berbeda dan
disebut pull through floating head.
Removable-bundle
Exchangers
• Keberatan tersebut dapat diatasi dengan
cincin-belah floating head 1-2 exchanger
yang lebih konvensional yang ditunjukkan
pada Fig. 7.12.
• Walaupun ini relative mahal untuk dibuat,
tetapi mempunyai sejumlah besar
keuntungan mekanik. Perbedaannya
dengan tipe pull through ialah
digunakannya cincin belah pada floating
tube sheet dan ukuran tutup shell yang
menampungnya dilebihkan.
• Detail cincin belah ditunjukkan pada Fig.
7.13. Floating rube sheet dijepit diantara
floating head cover dan ring penjepit
ditempatkan dibelakang tube sheet yang
dibagi menjadi 2 untuk mengizinkan
pembongkaran.
• Pabrik – pabrik yang berbeda mempunyai
modifikasi desain yang berbeda yang
ditunjukkan disini, tetapi mereka seluruhnya
mempunyai tujuan untuk memberikan
pertambahan permukaan pada pull through
floating head dengan ukuran shell yang
sama.
Split Ring
• Suatu contoh khusus layout tube untuk
exchanger dengan cincin belah floating
head ditunjukkan padda Fig. 7.14.
• Layout actual adalah untuk 13¼ in ID
shell dengan 1 in OD tube pada 1¼ in
triangular pitch disusun untuk 6 tube
pass.
• Ruang masuk ekstra biasanya diberikan
dalam shell dengan mengabaikan tube
secara langsung pada inlet nozzle agar
meminimumkan pengaruh kontraksi
fluida yang masuk nozzle.
• Packing Floating Head. Modifikasi floating
head 1-2 exchanger lainnya adalah packing
floating head exchanger yang ditunjukkan
pada Fig. 7.15.
• Exchanger ini mempunyai perluasan pada
floating tube sheet dengan cara packing gland
(penahan packing).
• U-ben exchanger. 1-2 Exchanger yang
ditunjukkan pada Fig. 7.16 terdiri dari tube
yang dibengkokkan dengan bentuk U dan
digulung dalam tube sheet.
• Suatu modifikasi U-bend exchanger
ditunjukkan dalam gambar 7.17. Ini
menggunakan tube sheet stationary ganda dan
diigunakan bila kebocoran suatu stream fluida
ke stream lainnya pada gulungan tube yang
dapat menimbulkan korosi yang serius.
LANGKAH
PERHITUNGAN
Hitung Heat Duty (Q)
Heat Duty (Q) : merupakan sejumlah panas yang harus ditransfer oleh HE
01
Panas yang dilepas oleh fluida panas (Qh) = panas yang diterima oleh fluida dingin (Qc)
Qh = Qc
m. cp. (Th,i – Th,o) = m. cp. (tc,o – tc,i)
Hitung ΔTLMTD dan ΔTLMTD, koreksi
ΔTLMTD : Log Mean Temperatur Difference / Perbedaan
temperatur rata-rata logaritmik
02








1
2
1
2
LMTD
Δt
Δt
ln
Δt
Δt
ΔT
Hitung ΔTLMTD dan ΔTLMTD, koreksi
Koreksi terhadap ΔTLMTD
02
ΔTLMTD hasil perhitungan perlu dikorekasi disesuaikan dengan type HE
ΔTLMTD,koreksi = ΔTLMTD . FT
Harga FT diperoleh dari Fig 18 – 20 Kern
Hitung Caloric Temperatur (Tc dan tc) dan Tavg
Adalah temperatur rata-rata fluida masuk dan keluar. Temperatur ini
berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat fluida seperti c, k, μ, s dll.
03
1. Caloric temperatur
Tc = T2 + Fc (T1 – T2)
tc = t1 + Fc (t2 – t1)
Fc : faktor koreksi, dapat diperoleh dari grafik 12 Kern, sebagai
fungsi Δtc/ Δth dan kc
2. Temperatur average
Tavg = ½ (T1 + T2)
tavg = ½ (t1 + t2)
Koefisien Perpindahan Panas Overall (U)
Merupakan koefisien perpindahan panas yang melibatkan konduksi dan
konveksi
04
Ada dua harga U, UD koefisien PP overall dirty dan UC koefisien PP
overall clean
Pada tahap awal perancangan harga UD ditentukan harganya dari tabel 8
Kern. Misal : untuk sistem steam – medium organics berkisar antara
50 – 100.
maka ambil harga awal UD = 75
Harga Uc dihitung dari sifat-sifat fluida
1 1
U h
r
r
r
k
A
h A
c o
o
o
i o
i i
 


 



ln
Hitung Luas Perpindahan Panas (A)
Harga A diperoleh dari persamaan
05
Jika harga A > 200 ft2 dipilih jenis shell and tube
Jika harga A < 200 ft2 dipilih jenis double pipe
LMTD
D T
U
Q
A


.
Tentukan jenis dan Spesifikasi Tube dan shell)
06
Spesifikasi tube dapat dipilih dari tabel 10 Kern,
meliputi OD, BWG, ID, a’(flow area per tube), a” (Surface per lin ft).
L (panjang tube : 12, 16, 20 ft)
Tube disusun menurut susunan :
Hitung jumlah kebutuhan tube
Sesuaikan Nt hasil perhitungan dengan Nt standard pada tabel 9 Kern.
Dari tabel 9 juga akan diperoleh spesisikasi shell : ID, PT, c’
07
A koreksi = Nt tabel . a”. L
L
a
A
Nt
.
"

Hitung luas PP koreksi (A koreksi)
08
Hitung UD koreksi
Koefisien PP ini diperoleh dari sifat aliran dan sifat fluida
09
Hitung PP overall clean (UC)
11
LMTD
koreksi
koreksi
D
T
A
Q
U


.
,
Hitung koefisien PP konveksi pada shell and tube
(hio dan ho)
10
ho
hio
ho
hio
UC



Hitung fouling factor (Rd)
12
D
C
D
C
U
U
U
U
Rd



Perancangan dianggap benar jika harga Rd perhitungan
lebih besar dari harga Rd minimal yang dapat dilihat
pada tabel
Hitung pressure drop pada shell dan tube
13 pressure drop pada shell (ΔPs)
s
D
N
G
f
P
e
s
s








 10
2
10
22
,
5
)
1
(
5
,
0
pressure drop pada tube (Δ Pt)
s
D
n
L
G
f
P t
t







 10
2
10
22
,
5
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

More Related Content

What's hot

Reactor volume konstan
Reactor volume konstanReactor volume konstan
Reactor volume konstansartikot
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahanEzron Wenggo
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaIskandar Tambunan
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukLeo Simanjuntak
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairRyan Tito
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Intan Dian Heryani
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaKhoridatun Nafisah
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
 
Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)FKIP UHO
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesAhmadRifaldhi
 
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docxAnnisaSeptiana14
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Gayuh Permadi
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaAli Hasimi Pane
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetrisgalih
 
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1GGM Spektafest
 

What's hot (20)

Reactor volume konstan
Reactor volume konstanReactor volume konstan
Reactor volume konstan
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Batch Reactor
Batch ReactorBatch Reactor
Batch Reactor
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
 
Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri Proses
 
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetris
 
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
 

Similar to Shell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar Kalor

fdokumen.com_alat2-penukar-panas.ppt
fdokumen.com_alat2-penukar-panas.pptfdokumen.com_alat2-penukar-panas.ppt
fdokumen.com_alat2-penukar-panas.pptRifqiSufra
 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaanAmirul AmMu
 
S3 Lec 2 (Pemeluwap) Note
S3 Lec 2 (Pemeluwap) NoteS3 Lec 2 (Pemeluwap) Note
S3 Lec 2 (Pemeluwap) Noteno suhaila
 
WORKOVER WELL SERVICE_______________________
WORKOVER WELL SERVICE_______________________WORKOVER WELL SERVICE_______________________
WORKOVER WELL SERVICE_______________________ssuser4325a3
 
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptxdokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptxFerryHariPrasetyo1
 
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 SemarangAlat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 SemarangOkky Prasetiyo
 
Presentasi Pak Bisma Banding Atau Pembengkokan.pptx
Presentasi Pak Bisma Banding Atau Pembengkokan.pptxPresentasi Pak Bisma Banding Atau Pembengkokan.pptx
Presentasi Pak Bisma Banding Atau Pembengkokan.pptxFirdausFikri3
 
piping simbol-fitting
piping simbol-fittingpiping simbol-fitting
piping simbol-fittingabanghaji
 
Shell and Tube Heat Exchanger
Shell and Tube Heat ExchangerShell and Tube Heat Exchanger
Shell and Tube Heat ExchangerOlivia Cesarah
 
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Rekayasa Sistem
Rekayasa SistemRekayasa Sistem
Rekayasa SistemFitriah27
 
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfBab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfYouMe81
 
pipeline components
pipeline componentspipeline components
pipeline componentsHERI PRIONO
 

Similar to Shell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar Kalor (20)

fdokumen.com_alat2-penukar-panas.ppt
fdokumen.com_alat2-penukar-panas.pptfdokumen.com_alat2-penukar-panas.ppt
fdokumen.com_alat2-penukar-panas.ppt
 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaan
 
S3 Lec 2 (Pemeluwap) Note
S3 Lec 2 (Pemeluwap) NoteS3 Lec 2 (Pemeluwap) Note
S3 Lec 2 (Pemeluwap) Note
 
Ppt perpan shell and tube
Ppt perpan shell and tubePpt perpan shell and tube
Ppt perpan shell and tube
 
WORKOVER WELL SERVICE_______________________
WORKOVER WELL SERVICE_______________________WORKOVER WELL SERVICE_______________________
WORKOVER WELL SERVICE_______________________
 
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptxdokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
 
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 SemarangAlat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
 
Presentasi Pak Bisma Banding Atau Pembengkokan.pptx
Presentasi Pak Bisma Banding Atau Pembengkokan.pptxPresentasi Pak Bisma Banding Atau Pembengkokan.pptx
Presentasi Pak Bisma Banding Atau Pembengkokan.pptx
 
Chapter ii 4
Chapter ii 4Chapter ii 4
Chapter ii 4
 
Tugas 2 kelompok (1)
Tugas 2 kelompok (1)Tugas 2 kelompok (1)
Tugas 2 kelompok (1)
 
Tugas 2 kelompok
Tugas 2 kelompokTugas 2 kelompok
Tugas 2 kelompok
 
Forming
FormingForming
Forming
 
piping simbol-fitting
piping simbol-fittingpiping simbol-fitting
piping simbol-fitting
 
Shell and Tube Heat Exchanger
Shell and Tube Heat ExchangerShell and Tube Heat Exchanger
Shell and Tube Heat Exchanger
 
Macam macam katup
Macam macam katupMacam macam katup
Macam macam katup
 
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2
teknik-konstruksi-bangunan-gedung-jilid-2
 
Rekayasa Sistem
Rekayasa SistemRekayasa Sistem
Rekayasa Sistem
 
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfBab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
 
pipeline components
pipeline componentspipeline components
pipeline components
 
PERSIAPAN PEMBORAN.pptx
PERSIAPAN PEMBORAN.pptxPERSIAPAN PEMBORAN.pptx
PERSIAPAN PEMBORAN.pptx
 

More from Faiprianda Assyari Rahmatullah

Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan Kalor
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan KalorPerpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan Kalor
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan KalorFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia Analitik
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia AnalitikTitrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia Analitik
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia AnalitikFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan NabatiPengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan NabatiFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanContoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanContoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan Kewarganegaraan
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan KewarganegaraanKetahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan Kewarganegaraan
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan KewarganegaraanFaiprianda Assyari Rahmatullah
 
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia Industri
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia IndustriIndustri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia Industri
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia IndustriFaiprianda Assyari Rahmatullah
 

More from Faiprianda Assyari Rahmatullah (18)

Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan KalorPengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
Pengeringan / Drying - Operasi Perpindahan Kalor
 
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan Kalor
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan KalorPerpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan Kalor
Perpindahan Panas Pada Dinding Lapis Bola - Operasi Perpindahan Kalor
 
Proses Industri Sabun - Industri Oleokimia
Proses Industri Sabun - Industri OleokimiaProses Industri Sabun - Industri Oleokimia
Proses Industri Sabun - Industri Oleokimia
 
Proses Industri Vinil Asetat - Industri Petrokimia
Proses Industri Vinil Asetat - Industri PetrokimiaProses Industri Vinil Asetat - Industri Petrokimia
Proses Industri Vinil Asetat - Industri Petrokimia
 
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia Analitik
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia AnalitikTitrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia Analitik
Titrasi Argentometri (Presitipimetri) - Kimia Analitik
 
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan NabatiPengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
Pengilangan Minyak Nabati - Pengilangan Minyak Bumi dan Nabati
 
Fluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak Bumi
Fluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak BumiFluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak Bumi
Fluid Catalytic Cracking - Pengilangan Minyak Bumi
 
Elektrokatalis (Electrocatalyst) - Kimia Fisika
Elektrokatalis (Electrocatalyst) - Kimia FisikaElektrokatalis (Electrocatalyst) - Kimia Fisika
Elektrokatalis (Electrocatalyst) - Kimia Fisika
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara - Pancasila
Pancasila Sebagai Dasar Negara - PancasilaPancasila Sebagai Dasar Negara - Pancasila
Pancasila Sebagai Dasar Negara - Pancasila
 
Uji Aktivitas Antimikroba - Mikrobiologi Dasar
Uji Aktivitas Antimikroba - Mikrobiologi DasarUji Aktivitas Antimikroba - Mikrobiologi Dasar
Uji Aktivitas Antimikroba - Mikrobiologi Dasar
 
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanContoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
 
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - KewirausahaanContoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
Contoh Usaha Pembuatan Aplikasi Sederhana - Kewirausahaan
 
Larutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia DasarLarutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia Dasar
 
Larutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia DasarLarutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia Dasar
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan Kewarganegaraan
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan KewarganegaraanKetahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan Kewarganegaraan
Ketahanan Nasional dan Bela Negara - Pendidikan Kewarganegaraan
 
Rotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
Rotasi Benda Tegar - Fisika DasarRotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
Rotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
 
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia Industri
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia IndustriIndustri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia Industri
Industri Pembuatan Mie Instan - Pengantar Teknik Kimia Industri
 
Kesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
Kesetimbangan Kimia - Kimia DasarKesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
Kesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
 

Shell and Tube Exchanger - Perancangan Alat Penukar Kalor

  • 1. SHELL AND TUBE TYPE Tipe alat pertukaran panas yang paling banyak digunakan di pabrik adalah tipe shell and tube. Kelebihan pemilihan tipe ini : • Luas persatuan volume (A/V) besar : A > 200 ft2 • Susunan pipa (lay out) cukup banyak dan baik : untuk operasi dengan tekanan relatif tinggi • Pembuatan di pabrik sudah umum • Mudah dibersihkan • Prosedur dan teknologi perancangan telah dikenal dengan baik dan terbukti
  • 2. PEMILIHAN ALIRAN FLUIDA  Fluida yang bersih biasanya dialirkan di shell dan fluida yang kotor melalui tube karena pembersihan shell jauh lebih sulit. jika ada kebocoran shell maka HE harus diganti. Jika ada pipa / tube yang bocor maka dapat ditutup dan HE masih dapat berfungsi.  Shell yang bertekanan tinggi dan diameter yang besar akan diperlukan dinding yang tebal dan biaya yang mahal. Untuk mengatasinya, fluida bertekanan tinggi lebih baik dialirkan di tube. Kekuatan dari small diameter tube melebihi shell dan tahan korosif.  Lebih ekonomis meletakkan fluida dengan temperature lebih tinggi pada tube side, karena panasnya ditransfer ke arah permukaan luar tube sehingga diserap sepenuhnya oleh fluida di shell side.
  • 3. Shell-and-Tube Heat Exchangers One Shell Passes, Two Tube Passes Two Shell Passes, Four Tube Passes One Shell Pass and One Tube Pass Baffles (penghalang) berfungsi untuk memperluas dan memperlama kontak antara fluida sisi shell dan tube sehingga kontak dan transfer panas lebih efektif
  • 4. The Tubular Element Suatu contoh sederhana dan umum ditunjukkan pada Fig 7.1. Lubang tube dibor pada tube sheet dengan diameter yang agak lebih besar daripada diameter luar tube, dua atau lebih groove dipotong pada dinding lubang. Tube ditempatkan dibagian dalam lubang tube, gulungan tube dimasukkan ke ujung tube. Dalam penggunaannya pada sebagian besar industry diharapkan memasang tube dalam tube sheet sehingga mereka (tube) dapat diambil dengan mudah seperti dalam Fig 7.2. Tube sebenarnya dipak padatube sheet dengan cara ferrule (digelang) menggunakan logam cincin packing yang lunak.
  • 5. Heat-exchanger Tubes Tube – tube exchanger juga dinyatakan sebagai tube – tube kondenser dan jangan dibingungkan degan pipa baja atau tipe pipa lainnya yang mengabaikan ukuran pipa besi. Diameter luar tube heat exchanger atau condenser adalah diameter actual dalam inchi dengan toleransi yang sangat teliti. Tube – tube heat exchanger ada dengan bermacam – macam logam meliputi baja, tembaga, admiralty, logam muntz, kuningan, 70-30 tembaga-nikel, aluminium perunggu, aluminium dan stainless steel.
  • 6. Tube Pitch Tube – tube direncanakan dengan pola bujur sangkar atau segi tiga sama sisi seperti yang ditunjukkan pada Fig. 7.3a dan 7.3b. Lubang tube tidak dapat dibor sangat dekat, karena lebar logam diantara tube – tube yang berdekatan terlalu kecil yang secara struktur memperlemah tube sheet. Jarak diantara dua lubang tube berdekatan yang sangat kecil adalah clearance (jarak ruangan) atau ligament, dan ini sekarang hamper standar.
  • 7. • Dalam Fig. 7.3c layout square pitch telah diputar 45°, tetapi pada dasarnya sama seperti Fig. 7.3a. • Dalam Fig 7.3d ditunjukkan modifikasi triangular pitch yang secara mekanik dapat dibersihkan. • keuntungan square pitch yaitu tube dapat diambil untuk pembersihan diluar dan menyebabkan pressure drop lebih rendah bila fluida mengalir dengan arah yang ditunjukan pada Fig. 7.3a • Pitch yang lazim untuk layout square adalah 3/4 in OD pada 1 in square pitch dan 1 in OD pada 1¼ in square pitch. Untuk layout triangular adalah 3/4 in OD dengan 15/16 in triangular pitch, 3/4 in OD dengan 1 in triangular pitch, dan 1 in OD dengan 1¼ in triangular pitch.
  • 8. Shells • Shell dibuat dari pipa baja dengan diameter nominal IPS hingga 12 in seperti yang diberikan dalam Table 11. Diameter luar actual diatas 12 in sampai dengan 24 in dan diameter nominalnya adalah sama. • Tebal dinding standar untuk shell dengan diameter dalam dari 12 sampai 24 in adalah 3/8 in, yang memenuhi untuk tekanan operasi shell side hingga 300 psi. • Dinding yang lebih tebal dapat diperoleh untuk tekanan yang lebih besar. Diameter shell diatas 24 in dibuat dengan pelat baja yang digulung.
  • 9. Stationary Tube-sheet Exchangers • Tube exchanger yang paling sederhana adalah fixed atau stationary tube sheet exchanger yang ditunjukkan pada Fig. 7.4. • Bagian – bagian utamanya adalah shell (1), dilengkapi dengan 2 nozzel dan mempunyai tube sheet (2) pada kedua ujungnya, yang juga bertindak sebagai flange untuk melengkapi kedua channel (4). Tube – tube diperluas hingga kedua tube sheet dilengkapi dengan baffle yang melintang (5) pada shell side.
  • 10. Baffles • Terlihat bahwa koefisien perpindahan panas yang dihasilkan lebih tinggi bila liquid dipertahankan dalam keadaan turbulen. Untuk menimbulkan turbulensi dibagian luar tibe biasanya digunakan baffle yang menyebabkan liquid mengalir melalui shell pada sudut siku –siku ke sumbu tube. Ini menyebabkan turbulensi tetap terjadi bila jumlah liquid yang mengalir melalui shel kecil. • Ada beberapa tipe baffle yang digunakan dalam heat exchanger, tetapi sangat jelas yang paling sering digunakan adalah segmental baffle yang ditunjukkan pada Fig. 7.5. segmental baffle adalah pelat yang dibor dengan tinggi yang biasanya 75% dari diameter dalam shell. Ini dikenal sebagai 25% cut baffle dan digunakan diseluruh buku ini walaupun cut baffle fraksional lainnya digunakan dalam industry
  • 11. Fixed-tube-sheet Exchanger with Integral Channels • Beberapa variasi fixed tube sheet exchanger lainnya ditunjukkan dalam Fig. 7.9, dimana tube sheet dipasang pada shell. • Dalam menggunakan stationary tube- sheet exchanger seringkali perlu memberikan diferensial ekspansi termal diantara tube dan shell selama operasi, atau tegangan termal yang akan mengembang melintasi tube sheet. • Ini dapat dilakukan dengan menggunakan sambungan ekspansi pada shell, dimana terdapat sejumlah sambungan yang fleksibel.
  • 12. Fixed-tube-sheet 1-2 Exchanger • Contoh fixed tube sheet dua pass yang ditunjukkan pada Fig. 7.10, dimana seluruh fluida tube mengalir melalui 2 tube yang terbagi dua secara berturut – turut. • Exchanger dimana fluida shell side mengalir dalam 1 pass shell dan fluida tube dalam 2 pass atau lebih adalah 1-2 exchanger. Suatu channel tunggal yang digunakan dengan sekat pemisah untuk mengizinkan fluida tube masuk dan keluar dari channel yang sama. Pada ujung exchanger lainnya dilengkapi suatu penutup untuk mengizinkan fluida tube mengalir dari pass pertama ke pass kedua.
  • 13. Fixed-tube-sheet 1-2 Exchanger • Seperti pada seluruh fixed tube sheet exchanger, bagian luar tube tidak dapat digunakan untuk inspeksi atau pembersihan mekanik. Bagian dalam tube dapat dibersihkan pada tempatnya dengan hanya mengambil tutup channel dan menggunakan pembersih yang berputar (rotary) atau sikat kawat. • Problem ekspansi sangat kritis pada 1-2 fixed tube sheet exchanger, karena pass dan juga shell sendiri cenderung berekspansi secara berbeda dan menimbulkan tegangan pada stationary tube sheet.
  • 14. Removable-bundle Exchangers • Fig. 7.11 menunjukkan imbangan 1-2 exchanger yang mempunyai bundle tube yang dpat dipisahkan dari shell. • Terdiri dari tube sheet stationary, yang dapat dijepit diantara channel dlange tunggal dan shell flange • Pada ujung lainnya bundle tube diekspansikan secara bebas diatas floating tube sheet atau floating head. • Floating head cover dibaut ke tube sheet, dan seluruh bundle dapat diambil dari ujung channel. • Shell ditutup dengan tutup shell. • Floating head yang diilustrasikan pada umumnya menghilangkan masalah ekspansi yang berbeda dan disebut pull through floating head.
  • 15. Removable-bundle Exchangers • Keberatan tersebut dapat diatasi dengan cincin-belah floating head 1-2 exchanger yang lebih konvensional yang ditunjukkan pada Fig. 7.12. • Walaupun ini relative mahal untuk dibuat, tetapi mempunyai sejumlah besar keuntungan mekanik. Perbedaannya dengan tipe pull through ialah digunakannya cincin belah pada floating tube sheet dan ukuran tutup shell yang menampungnya dilebihkan.
  • 16. • Detail cincin belah ditunjukkan pada Fig. 7.13. Floating rube sheet dijepit diantara floating head cover dan ring penjepit ditempatkan dibelakang tube sheet yang dibagi menjadi 2 untuk mengizinkan pembongkaran. • Pabrik – pabrik yang berbeda mempunyai modifikasi desain yang berbeda yang ditunjukkan disini, tetapi mereka seluruhnya mempunyai tujuan untuk memberikan pertambahan permukaan pada pull through floating head dengan ukuran shell yang sama. Split Ring
  • 17. • Suatu contoh khusus layout tube untuk exchanger dengan cincin belah floating head ditunjukkan padda Fig. 7.14. • Layout actual adalah untuk 13¼ in ID shell dengan 1 in OD tube pada 1¼ in triangular pitch disusun untuk 6 tube pass. • Ruang masuk ekstra biasanya diberikan dalam shell dengan mengabaikan tube secara langsung pada inlet nozzle agar meminimumkan pengaruh kontraksi fluida yang masuk nozzle.
  • 18. • Packing Floating Head. Modifikasi floating head 1-2 exchanger lainnya adalah packing floating head exchanger yang ditunjukkan pada Fig. 7.15. • Exchanger ini mempunyai perluasan pada floating tube sheet dengan cara packing gland (penahan packing). • U-ben exchanger. 1-2 Exchanger yang ditunjukkan pada Fig. 7.16 terdiri dari tube yang dibengkokkan dengan bentuk U dan digulung dalam tube sheet. • Suatu modifikasi U-bend exchanger ditunjukkan dalam gambar 7.17. Ini menggunakan tube sheet stationary ganda dan diigunakan bila kebocoran suatu stream fluida ke stream lainnya pada gulungan tube yang dapat menimbulkan korosi yang serius.
  • 20. Hitung Heat Duty (Q) Heat Duty (Q) : merupakan sejumlah panas yang harus ditransfer oleh HE 01 Panas yang dilepas oleh fluida panas (Qh) = panas yang diterima oleh fluida dingin (Qc) Qh = Qc m. cp. (Th,i – Th,o) = m. cp. (tc,o – tc,i)
  • 21.
  • 22.
  • 23. Hitung ΔTLMTD dan ΔTLMTD, koreksi ΔTLMTD : Log Mean Temperatur Difference / Perbedaan temperatur rata-rata logaritmik 02         1 2 1 2 LMTD Δt Δt ln Δt Δt ΔT
  • 24. Hitung ΔTLMTD dan ΔTLMTD, koreksi Koreksi terhadap ΔTLMTD 02 ΔTLMTD hasil perhitungan perlu dikorekasi disesuaikan dengan type HE ΔTLMTD,koreksi = ΔTLMTD . FT Harga FT diperoleh dari Fig 18 – 20 Kern
  • 25.
  • 26.
  • 27. Hitung Caloric Temperatur (Tc dan tc) dan Tavg Adalah temperatur rata-rata fluida masuk dan keluar. Temperatur ini berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat fluida seperti c, k, μ, s dll. 03 1. Caloric temperatur Tc = T2 + Fc (T1 – T2) tc = t1 + Fc (t2 – t1) Fc : faktor koreksi, dapat diperoleh dari grafik 12 Kern, sebagai fungsi Δtc/ Δth dan kc 2. Temperatur average Tavg = ½ (T1 + T2) tavg = ½ (t1 + t2)
  • 28.
  • 29. Koefisien Perpindahan Panas Overall (U) Merupakan koefisien perpindahan panas yang melibatkan konduksi dan konveksi 04 Ada dua harga U, UD koefisien PP overall dirty dan UC koefisien PP overall clean Pada tahap awal perancangan harga UD ditentukan harganya dari tabel 8 Kern. Misal : untuk sistem steam – medium organics berkisar antara 50 – 100. maka ambil harga awal UD = 75 Harga Uc dihitung dari sifat-sifat fluida 1 1 U h r r r k A h A c o o o i o i i          ln
  • 30.
  • 31.
  • 32. Hitung Luas Perpindahan Panas (A) Harga A diperoleh dari persamaan 05 Jika harga A > 200 ft2 dipilih jenis shell and tube Jika harga A < 200 ft2 dipilih jenis double pipe LMTD D T U Q A   .
  • 33. Tentukan jenis dan Spesifikasi Tube dan shell) 06 Spesifikasi tube dapat dipilih dari tabel 10 Kern, meliputi OD, BWG, ID, a’(flow area per tube), a” (Surface per lin ft). L (panjang tube : 12, 16, 20 ft) Tube disusun menurut susunan :
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Hitung jumlah kebutuhan tube Sesuaikan Nt hasil perhitungan dengan Nt standard pada tabel 9 Kern. Dari tabel 9 juga akan diperoleh spesisikasi shell : ID, PT, c’ 07 A koreksi = Nt tabel . a”. L L a A Nt . "  Hitung luas PP koreksi (A koreksi) 08
  • 39. Hitung UD koreksi Koefisien PP ini diperoleh dari sifat aliran dan sifat fluida 09 Hitung PP overall clean (UC) 11 LMTD koreksi koreksi D T A Q U   . , Hitung koefisien PP konveksi pada shell and tube (hio dan ho) 10 ho hio ho hio UC    Hitung fouling factor (Rd) 12 D C D C U U U U Rd   
  • 40. Perancangan dianggap benar jika harga Rd perhitungan lebih besar dari harga Rd minimal yang dapat dilihat pada tabel Hitung pressure drop pada shell dan tube 13 pressure drop pada shell (ΔPs) s D N G f P e s s          10 2 10 22 , 5 ) 1 ( 5 , 0 pressure drop pada tube (Δ Pt) s D n L G f P t t         10 2 10 22 , 5
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA