Dokumen tersebut membahas tentang definisi larutan dan unsur-unsurnya seperti zat terlarut, pelarut, molalitas, molaritas, normalitas, dan fraksi mol. Selain itu juga membahas tentang faktor yang mempengaruhi kelarutan, jenis larutan, dan sifat-sifat larutan seperti tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmotik.
1. L
A
R
U
T A
N
Ahmad Abid Rahardjo (1807111545)
Aditya Aulia Rahman (1807110653)
Elshi Rahmawati (1807110745)
Faiprianda Assyari Rahmatullah (1807111319)
Fadhillah Apriani Siregar (1807111336)
Khinta Rossacensya Namora (1807111392)
Lestari Andliyani (1807111218)
Reza Dwi Atma Negara (1807111383)
Rinalsi Anesta (1807111621)
Yuni Arfah Hasibuan (1807111250)
2. DEFINISI
Larutan merupakan pencampuran
dua buah zat homogen yang tidak
bisa dipisahkan
Larutan tersusun dari zat terlarut
(solute) dan pelarut (solvent),
dimana komposisi pelarut lebih
besar dibandingkan zat terlarut
Pelarut biasanya berupa air, jika
Selain air maka pelarutnya
disebutkan
Umumnya larutan membentuk 1 fase,
yaitu fase padat / cair / gas
3. X
M
N
m
(Jumlah mol zat terlarut per liter larutan)
M =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐴𝑟
𝑥
1000
𝑉
(Jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut)
m =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐴𝑟
𝑥
1000
𝑚𝑝
(Jumlah ekuivalen zat terlarut dalam setiap liter larutan)
N =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐴𝑟
𝐸𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛
𝑥
1000
𝑉
atau N = n x M
(Perbandingan jumlah mol salah satu komponen larutan
terhadap total semua komponen dalam larutan)
XA =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐴
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
MOLARITAS MOLALITAS
NORMALITAS FRAKSI MOL
12. Hubungan antara kelarutan (s) dengan hasil kali kelarutan (Ksp)
Secara umum : AxBy ⇌ x Ay+ + y Bx-
Kelarutan s M x.s M y.s M
Maka : Ksp AxBy = [Ay+ ]x [Bx- ]y
= (x.s)x (y.s)y
= Xx . y y s (x+y)
Contoh soal:
Berapa gram kelarutan Ag2CrO4 (Mr 330)
dalam 200 mL larutan jika Ksp nya = 3,2 x
10-11
Jawab : Ag2CrO4 → x = 2 dan y = 1
= 2 x 10-4 mol/L x 330 gram/mol
= 0,066 g/L dalam 200 mL
= (200/1000) x 0,066 g = 0,013 g
13. LARUTAN BUFFER Larutan yang dapat
Mempertahankan pH
Perubahan pH sangat
kecil sehingga dapat
diabaikan
Larutan buffer dibagi
menjadi Buffer Asam
dan Buffer Basa
14. Penyangga Asam
• Setiap penambahan H+ akan
dinetralisasi oleh basa
konjugasi.
• Setiap penambahan OH–akan
dinetralisasi oleh asam lemah
Larutan buffer yang mengandung CH3COOH dan
CH3COO-
CH3COO–
(aq) + H+
(aq) → CH3COOH(aq)
Ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion
CH3COO– membentuk molekul CH3COOH
CH3COOH(aq) + OH–
(aq) → CH3COO–
(aq) + H2O(l)
Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi
dengan asam CH3COOH membentuk ion
CH3COO– dan air.
15. Penyangga Basa
• Setiap penambahan H+ akan
dinetralisasi oleh basa lemah.
• Setiap penambahan OH– akan
dinetralisasi oleh asam
konjugasi.
Larutan buffer yang mengandung NH3 dan NH4
+
NH3(aq) + H+
(aq) → NH4
+
(aq)
Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3
membentuk ion NH4
+.
NH4
+
(aq) + OH-
(aq) → NH3(aq) + H2O(l)
Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan
komponen asam (NH4
+), membentuk komponen
basa (NH3) dan air.
16. Tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut
Penurunan Tekanan Uap
Contoh soal :
Plarutan = Xpelarut x Po
pelarut
Plarutan : Tekanan uap larutan
Xpelarut : Fraksi mol pelarut
Po
pelarut : Tekanan uap pelarut murni
Po
pelarut – Plarutan = Xterlarut x Po
pelarut
∆P = Xterlarut x Po
pelarut
Diketahui 30 gram glukosa dilarutkan ke dalam 36 gram air, jika tekanan uap air pada suhu
tersebut adalah 28 mmHg, maka tentukanlah tekanan uap larutan tersebut !
Jawaban = 25,84 mmHg
17. Titik didih zat terlarut lebih tinggi daripada zat pelarut
Kenaikan Titik Didih
Contoh soal :
∆𝑇𝑏 = 𝐾𝑏 𝑥 𝑚
Kb : Tetapan kenaikan titik didih molal
m : Molalitas
Namun jika senyawa yang dilarutkan adalah senyawa elektrolit, baik lemah maupun
kuat, maka muncul tambahan pada rumusnya, yakti faktor Van’t Hoff (i)
• Untuk elektrolit kuat, i = jumlah ion (Contoh : NaCl = 2, H2SO4 = 3)
• Untuk elektrolit lemah, 𝑖 = 1 + (𝑛 − 1) ∝, dengan ∝ adalah derajat disosiasi
Berapakah perbandingan kenaikan titik didih dari 30 gram glukosa dalam 1000 gram air dengan
30 gram NaOH dalam 1000 gram air? (Kb = 0,5oC/m)
Jawaban = 1 : 9
18. Titik beku zat terlarut lebih rendah daripada zat pelarut
Penurunan Titik Beku
Contoh soal :
∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 𝑥 𝑚
Kf : Tetapan penurunan titik beku molal
m : Molalitas
• Untuk elektrolit kuat, i = jumlah ion (Contoh : NaCl = 2, H2SO4 = 3)
• Untuk elektrolit lemah, 𝑖 = 1 + (𝑛 − 1) ∝, dengan ∝ adalah derajat disosiasi
∆𝑇𝑓 = 𝐾𝑓 𝑥 𝑚 𝑥 𝑖
Untuk larutan elektrolit
Berapakah perbandingan penurunan titik beku dari 30 gram urea dalam 1000
gram air dengan 30 gram NaOH dalam 1000 gram air? (Kf = 1,86oC/m)
Jawaban = 1 : 3
19. Tekanan osmotik larutan adalah tekanan yang harus diberikan pada larutan untuk mencegah
terjadinya osmose (pada tekanan 1 atm) ke dalam larutan tersebut. Hampir mirip dengan
tekanan pada gas ideal, pada larutan ideal, besarnya tekanan osmose berbanding lurus dengan
konsentrasi zat terlarut
Tekanan Osmotik
Tentukan besarnya tekanan osmosis larutan glukosa 36 gram dalam 1 liter larutan pada suhu
27oC (R = 0,082)
Jawaban = 4.92 atm
𝜋 = 𝑀𝑅𝑇
𝜋 : Tekanan Osmotik Larutan
M : Molaritas
R : Tetapan gas ideal
T = Suhu (K)
𝜋 = 𝑀𝑅𝑇𝑖 (untuk larutan elektrolit)
• Untuk elektrolit kuat, i = jumlah ion (Contoh : NaCl =
2, H2SO4 = 3)
• Untuk elektrolit lemah, 𝑖 = 1 + (𝑛 − 1) ∝, dengan
∝ adalah derajat disosiasi
Contoh soal :