Artikel ini membahas penggunaan sistem manajemen basis data dalam perusahaan untuk mengelola data secara terstruktur dan efisien. Sistem basis data memungkinkan perusahaan menyimpan, mengakses, dan memanfaatkan data dengan mudah melalui aplikasi database management system. Artikel ini juga menjelaskan berbagai komponen penting sistem basis data seperti bahasa yang digunakan, arsitektur, keunggulan dan tantangannya.
1. Artikel Tentang Aplikasi Sistem Manajemen Basis Data
Penggunaan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan produktivitas dalam suatu
perusahaan dengan semakin banyaknya persaingan, membuat perusaahaan berpikir keras
dalam menjalankan proses bisnisnya. Untuk itu digunakanlah suatu sistem database dalam
pengelolaan data. Penggunaan database dalam perusahaan merupakan salah satu hal yang
sangat wajib untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Database
merupakan suatu kumpulan data yang saling terhubung dan dapat diakses dengan mudah.
Dengan adanya Database Management System (DBMS), perusaahan dapat dengan mudah
mengakses dan menyimpan data informasi.
Selain untuk mengakses dan menyimpan data suatu perusahaan, DBMS harus dapat memantau
apa yang terjadi pada kegiatan operasional sehingga dapat mengambil langkah yang cepat dan
tepat jika terjadi masalah. Misalnya penjualan yang cepat harus diikuti manajemen inventori
yang cepat. Bagian keuangan juga dengan cepat bisa menghitung rugi dan laba untuk
membantu manajemen dalam menentukan apakah perlu menambah produksi, membeli bahan
mentah dan lain sebagainya. Langkah pertama dari perusahaan dalam membuat database
adalah membuat standarisasi pada seluruh data-data yang ada. Kemudian menentukan jenis
aplikasi DBMS apa yang sesuai untuk dipakai dalam membantu penyusunan dan pemanfaatan
data-data tersebut.
Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikutnya adalah mengelola informasi. Hal ini
bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa melihat dan menggunakan,
bagaimana mem-backup, berapa lama harus disimpan, teknologi penyimpanan yang tepat dan
lain-lain
Aplikasi DBMS yang sering digunakan oleh suatu perusahaan adalaha adalah Microsoft Access,
MySQL, Oracle atau aplikasi yang lainnya. Aplikasi-aplikasi tersebut digunakan kebanyakan
oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin
juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat
sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah
database selesai dibuat, perusahaan skala kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk
mendukung kegiatan operasional.
2. Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat
lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-
akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk meng-
akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.
DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat
diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur yang secara umum tersedia adalah:
Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah
diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak
bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya dirancang
berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya
program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah,
program tidak perlu berubah.
Konkruensi / data sharing : data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa
pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
Integritas : DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data
selalu dalam keadaan valid dan konsisten
Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke
keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik kesalahan
perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.
Kamus / katalog sistem : DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog sistem
yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam basisdata.
Perangkat Produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas
sehingga memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat dari database, misalnya
report generator (pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit query /
pencarian informasi).
Sistem Manajemen Basis-Data(DBMS)memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan
pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.
3. Berikut beberapa keuntungan dalam penggunaan Database:
a. Mengurangi redundancy, data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekali
saja.
b. Integrity, data tersimpan secara akurat.
c. Menghindari inkonsisten, karena redundancy berkurang, maka update data jadi lebih
efisien.
d. Penggunaan data bersama, data yang sama dapat diakses oleh beberapa user pada
saat bersamaan.
e. Menyangkut keseragaman penyajian data.
f. Menyeimbangkan kebutuhan, dapat ditentukan prioritas suatu operasi, misal
antaraupdate dengan retrieval.
Kelemahan DBMS antara lain sbb:
a. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen
database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal
b. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory)
agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
c. Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
d. Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
e. Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya
pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.
f. Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi
karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini.
Untuk keamaanan database suatu perusahaan harus mempunyai seseorang yang dapat
mengontrol dan mengatur database atau biasanya disebut Administrator database. Seorang
administratorlah yang memegang peranan penting pada suatu sistem database, oleh karena itu
administrator harus mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang cukup agar dapat mengatur
suatu sistem database.
4. Salah satu contoh sukses penggunaan database dalam perusahaan adalah perusahaan
Amazon dengan cara mengelola database pelanggan. Amazon.com adalah salah satu bentuk
contoh perusahaan masa depan. Mereka memanfaatkan teknologi internet untuk membangun
database pelanggan dan komunikasi dengan para pelanggannya. Amazin memanfaatkan
teknologi untuk berkomunikasi dengan individu-individu dengan sangat efektif. Pelanggan puas
karena mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan sesuai dengan harapannya. Mengapa
demikian? Karena data-data pelangganb di Amazon sudah terorganisir dengan baik, sehingga
Amazon mengetahui kebutuhan pelanggan dengan tepat.
Perlu ditambahkan disini bahwa beberapa DBMS berbasis objek sebenarnya tetap
menggunakan file data relasional biasa, dengan kata lain, programnya berbasis objek tetapi
datanya masih model relasional biasa. Software seperti ini biasanya disebut sebagai Object
Oriented Relational DataBase Management System (OORDBMS), misalnya Visual dBase.
Arsitektur DBMS
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan sarana antar muka (interface) dalam
meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail tentang cara data
direkam dan dipelihara. DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari data sehingga
dapat diperoleh independensi data-program.
Pada tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC (American National
Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level
abstraksi dalam database, yaitu:
Level Eksternal (external level) atau Level Pandangan (view level)
Level Konseptual (conceptual level)
Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)
Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database. Pada
level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya
sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda dari user lainnya. Pada
level ini pula dimungkinkan pandangan user berbeda dengan representasi fisik dari data,
misalkan untuk data hari secara fisik data direkam dalam bentuk kode (1, 2, 3, dst) sedang
5. user melihat data dalam bentuk teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …). Data yang dilihat
oleh user seakan-akan berasal dari satu file, secara fisik mungkin diambil dari beberapa file
yang berelasi.
Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data
Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan
hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap. Para
administrator database memahami bagaimana satu view dijabarkan dari beberapa file data,
demikian pula pada saat perancangan database mereka dapat saja membagi data menjadi
beberapa file agar dapat diakses dan disimpan secara efisien
Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode, teks, angka,
bit. Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam
penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan enkripsi data (agar lebih aman).
Agar independensi data dapat dicapai maka disediakan pemetaan antar lapisan (level), yatiu
pemetaan eksternal-konseptual dan pemetaan konseptual-internal. Pada pemetaan eksternal-
konseptual, DBMS dapat memetakan field-field data dari user-view ke dalam struktur data yang
sesungguhnya. Pada pemetaan konseptual-internal, DBMS dapat menemukan rekaman fisik
dari data yang didefinisikan pada struktur logik.
Bahasa DBMS
Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi perusahaan yang merancangnya,
namun pada prinsipnya bahasa ini bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen bahasa, yaitu:
a. Data Definition/Decription Language (DDL)
b. Data Manipulation Language (DML)
c. Device Control Media Language (DCML)
DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data
antara lain perintah untuk membuat tabel baru (CREATE) dimana terdefinisi komponen/field
data dengan tipe dan panjangnya, mengubah index (INDEX, REINDEX) agar setiap rekord
dalam satu file data dapat diakses melalui indeks-nya, mengubah struktur (MODIFY STRUCT)
6. dari file data, dan sebagainya. Komponen bahasa ini banyak digunakan oleh para administrator
basisdata pada saat merencanakan atau membangun file-file basisdata.
DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data, komponen ini
diperlukan oleh para pengguna untuk memanipulasi data, antara lain perintah-perintah untuk
melakukan hal-hal berikut ini:
a. mengambil data dari basisdata (LIST, DISPLAY)
b. menambah data kedalam basisdata (INSERT, APPEND)
c. meremajakan data yang ada dalam basisdata (UPDATE)
d. menghapus data yang tidak diperlukan (DELETE)
e. meng-urutkan data (SORT)
f. menghitung frekuensi data (COUNT)
g. mencari data (SEEK, FIND)
DML dapat dibedakan atas dua macam, yaitu DML Prosedural dan DML Non-Prosedural. Pada
DML Prosedural ketika data akan dimanipulasi maka perintah harus disertai dengan perintah-
perintah bagaimana data diakses dari file database. Perintah DML Prosedural biasanya termuat
dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level programming language) seperti COBOL,
C, C++ dan sebagainya. Pada DML non-Prosedural data dapat dimanipulasi langsung tanpa
harus memerintahkan bagaimana data dibaca dari file. Perintah DML non-Prosedural biasanya
digunakan dalam bahasa-bahasa DBMS seperti pada dBase, Access, Paradox, FoxPro, SQL,
dan sebagainya.
DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur perekaman atau
penyimpanan data secara fisik. Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator
sistem basisdata didalam mengatur file-file data secara fisik. Perintah-perintah yang termuat
dalam komponen ini, antara lain perintah perintah: merekam (Write Record, Create Table),
menghapus (Drop, Delete Table).
7. Komponen basis data
Secara umum DBMS diartikan sebagai suatu program komputer ang digunakan untuk
memasukan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data / informasi dengan
praktis dan efisien.
MACAM-MACAM PERINTAH DATA BASE
1. Bahasa Definisi Data (Data Definition Language/ DDL)
DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan ileh administrator basis data (DBA) utnuk
mendefinisikan skema ke DBMS. Skema adalah deskripsi lengkap tentang struktur medan,
rekaman, dan hubungan data pada basis data
Index merupakan suatu mekanisme yang lazim digunakan pada basis data, yang
memungkinkan pengambilan data dapat dilakukan dengan cepat.
2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation laguage/ DML)
DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah , mamnipulasi dan mengambil
data pada basis data. Tindakan seperti menghapus, mengubah, dan mengambil data menjadi
bagian dari DML. DML pada dasarnya dibagi menjadi dua :
– Prosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan
bagaimana cara mendapatkannya.
– Nonprosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan, tetapi
tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
l3. DQL ( Data Query Language)
Query sesungguhnya berarti pertanyaan atau permintaan. Istilah ini tetap dipertahankan dalam
bentuk asli, karena telah populer di kalangan pengguna DBMS di Indonesia.
8. Data
Adalah unit informasi dalam format tertentu. Semua software dibagi ke dalam dua kategori: data
dan program. Program adalah sekumpulan instruksi untuk memanipulasi data. Data dapat
berupa angka, teks pada kertas, bit atau byte yang tersimpan pada memori elektronik, atau
fakta yang ada pada pikiran manusia. Istilah data juga digunakan untuk membedakan antara
informasi biner yang dapat dibaca mesin dan informasi tekstual yang dapat dibaca manusia.
Sebagai contoh, beberapa aplikasi membedakan file data (file yang mengandung data biner),
dan file teks (file yang mengandung data ASCII). Pada sistem manajemen basisdata (database
management systems), file data adalah file yang menyimpan informasi basisdata disamping file-
file lain seperti file indeks dan data dictionary yang disebut dengan metadata
BasisData
Basisdata adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara tertentu hingga sebuah program
komputer dapat dengan cepat memilih data yang diinginkan. Basisdata dapat diibaratkan
sebagai sistem pengarsipan elektronis. Basisdata tradisional terdiri dari field, record, dan file.
Field adalah item tertentu dari informasi; record adalah sekumpulan field; dan file adalah
kumpulan record. Sebagai contoh, buku telepon dapat dianalogikan sebuah file yang terdiri dari
banyak record dan setiap record terdiri dari tiga field, yaitu nama, alamat, dan nomor telepon.
Konsep alternatif rancangan basisdata disebut hypertext. Dalam basisdata hypertext, setiap
obyek, apakah itu merupakan teks, gambar atau film, dapat dihubungkan dengan obyek lainnya.
Basisdata hypertext sangat berguna untuk mengatur informasi yang sangat besar tetapi tidak
digunakan dalam analisis numerik. Untuk mengakses informasi dari basisdata, diperlukan data
base management system (DBMS). DBMS adalah kumpulan program yang memungkinkan
pengguna memasukan, mengatur, atau memilih data dari basisdata.
Bahasa Query
Bahasa query (query language) adalah bahasa khusus yang digunakan untuk melakukan query
pada basis data. Contoh penggunaan bahasa query adalah: SELECT ALL WHERE
kota=”Yogyakarta” AND umur<40. Query tersebut meminta semua record dari basis data yang
sedang digunakan (misalkan basisdata konsumen) yang bertempat tinggal di Yogyakarta dan
9. berumur lebih dari 40 tahun (kota dan umur adalah nama field yang telah didefinisikan).
Standar bahasa query yang banyak digunakan adalah SQL (structured query language).
Metode ini paling rumit tetapi paling fleksibel dibandingkan metode query yang lain, query
dengan parameter yang telah tersedia dan query by example
DBMS
DBMS (database management system) adalah sekumpulan program yang digunakan untuk
menyimpan, memodifikasi, dan mengekstrak informasi dari sebuah basisdata. Terdapat berbagai
DBMS, mulai dari yang dapat dijalankan pada PC sampai yang harus dijalankan pada
mainframe. Untuk mendapatkan informasi dari basisdata, digunakan bahasa khusus dalam
bentuk query. Setiap DBMS mendukung bahasa query yang berbeda-beda.
Field
Field adalah item tertentu dari informasi. Data mahasiswa, misalnya, mempunyai beberapa field
yang diantaranya adalah nama, nomor mahasiswa, tanggal lahir, dan alamat. Setiap field
mempunyai nama dan tipe (numerik atau teks). Dalam sistem manajemen basisdata, terdapat
tiga macam field: harus diisi (required), dapat diabaikan (optional), dan merupakan
penghitungan dari field lainnya (calculated). Pengguna tidak dapat memasukan data pada jenis
field yang terakhir (calculated). Kumpulan field disebut record.
Query
Query adalah pertanyaan atau permintaan informasi tertentu dari sebuah basisdata yang ditulis
dalam format tertentu. Terdapat tiga metode utama untuk membuat query:
1. dengan memilih parameter yang telah disediakan pada menu. Metode ini paling mudah
digunakan namun paling tidak fleksibel karena pengguna hanya dapat menggunakan pilihan
parameter yang terbatas.
2. query by example (QBE) adalah metode query yang disediakan sistem dalam bentuk record
kosong dan pengguna dapat menentukan field dan nilai tertentu yang akan digunakan dalam
query.
3. bahasa query (query language) adalah bahasa khusus yang digunakan untuk melakukan
query pada sebuah basisdata. Metode ini paling rumit tetapi paling fleksibel.
10. SQL
SQL structured query language adalah bahasa query yang di standarisasi untuk meminta
informasi dari sebuah basisdata. versi awal SQL adalah SQUEL Structured English Query
Language yang di rancang oleg IBM pada tahun 1974 dan 1975. SQL pertama kali di
perkenalkan sebagai system basisdata komersial pada tahun 1979 oleh oracle corporation.
awalnya, SQL merupakan bahasa query untuk sistem manajemen bnasisdata yang berjalan
pada minikomputer dan mainframe. namun sekarang, SQL juga dapat di gunakan pada sistem
manajemen basisdata pada PC karena mendukung basisdata tersebar distributed database hal
ini memungkinkan beberapa pengguna pada local area network (LAN) mengakses basisdata
yang sama secara simultan.
Tantangan dan solusi yang dihadapi perusahaan dalam penggunaan perangkat DBSM
1. Tantangan: Pemetaan data tidak terstruktur dengan baik
Pengkategorian yang kurang tepat, format data tidak konsisten, dan adanya duplikat, dapat
mempersulit dan memperlambat proses pencarian data.
Solusi: Buat rencana secara detail sejak awal. Fokus membangun sistem struktur dasar terlebih
dahulu untuk memudahkan dalam menemukan, mengakses, dan menganalisis data di kemudian
hari.
2. Tantangan: Entri data tidak akurat dan terpercaya, serta inkonsisten
Data berasal dari berbagai sumber dan administrator. Kemajemukan ini menciptakan tumpukan
data dengan bermacam tipe yang memiliki standarnya sendiri, yang dapat berdampak pada
integritas data.
Solusi: Otomatisasi, atau pengaturan pekerjaan dengan mesin dalam industri, adalah cara yang
dapat diandalkan untuk mengelola data jika dibandingkan dengan proses manual, karena
manusia pada dasarnya rentan terhadap kesalahan. Mengelola data yang akurat dan
terstandardisasi adalah upaya yang rumit, namun jika dilakukan dengan benar, otomatisasi data
dapat merevolusi cara perusahaan mengelola data jadi lebih rapi dan terstruktur.