SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Sebagian besar orang beranggapan bahwa dalam menjalankan bisnis seorang pebisnis tidak
perlu mengindahkan aturan-aturan, norma-norma serta nilai moral yang berlaku dalam
bisnis karena bisnis merupakan suatu persaingan, sehingga pelaku bisnis harus
memfokuskan diri untuk berusaha dengan berbagai macam cara dan upaya agar bisa
menang dalam persaingan bisnis yang ketat.
Dalam bisnis terdapat aturan yang penuh dengan persaingan dan tentunya aturan-aturan
tersebut berbeda dengan aturan moral dan sosial yang biasa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Seorang pebisnis yang ingin mematuhi atau menerapkan aturan moral atau etika
akan berada pada posisi yang tidak menguntungkan.
Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena ternyata beberapa perusahaan
dapat berhasil karena memegang teguh kode etis dan komitmen moral tertentu. Bisnis
merupakan aktivitas yang penting dari masyarakat, sehingga norma dan nilai moral yang
dianggap baik dan berlaku di masyarakat dibawa dan diterapkan ke dalam kegiatan bisnis.
Sebuah perusahaan yang unggul sebaiknya tidak hanya tergantung pada kinerja yang baik,
pengaturan manejerial dan financial yang baik , keunggulan teknologi yang dimiliki, sarana
dan prasarana yang dimiliki melainkan juga harus didasari dengan etis dan etos bisnis yang
baik.
Dengan memperhatikan etos dan etis bisnis yang baik maka kepercayaan konsumen
terhadap perusahaan tetap terjaga.
Hal ini tentunya membantu perusahaan dalam menciptakan citra bisnis yang baik dan etis.
BAB II
PEMBAHASAN
II. HAK MILIK INTELEKTUAL
Pengertian hak milik dari suatu barang mudah dimengerti, akan tetapi konsep kepemilikan
dari pengetahuan atau informasi tidaklah mudah. Seorang dapat mengambil pengetahuan
atau informasi yang dimiliki seorang lainnya, akan tetapi orang tersebut tetap memiliki
pengetahuan dan informasi tersebut.
Dalam pengertian luas pengetahuan dan informasi pada sebuah perusahaan, rahasia dagang
(irade secrets) bersangkutan dengan seluruh pengetahuan yang dikembangkan oleh suatu
perusahaan yang dijaganya sebagaimiliknya.
Dalam pengertian sempitnya, trade secrets menyatakan paten dan hak cipta sebagai cara
untuk melindungi penemuan, formula, dan sebagainya.
• Tangible property, yaitu barangfisik
Memiliki Tangible property berarti memiliki hak untuk penggunaan eksklusif akan
barang-barang tersebut. Seperti menjual, memperdagangkan, menyimpan, dll.
• Real property,
Bersangkutan dengan tanah bangunan serta tambahan pada tanah. Kita
mendapatkan hak untuk menggunakan tanah semau kita tetapi ada batasnya, kita
tidak dapat menghancurkan tanah kita.
• Intangible property, seperti uang, saham, obligasi dan insrumen keuangan lainnya
Intellectual property, berbeda dengan yang lainnya, intellectual property berbentuk
seperti kepemilikan, penemuan, dll.
A. Copyright dan Paten
Bila rahasia dagang adalah hak legal untuk menyimpan informasi, idea, rencana proyek
dan sebagainya, maka Copyright dan Paten memberikan pemiliknya hak-hak yang
bersangkutan dengan produknya dengan kondisi membuatnya diketahui publik dengan
cara cara tertentu.
B. Trade Secrets
Trade secrets tidak diungkapkan ke publik karena sekali diungkapkan maka bukan
rahasia lagi dan tidak terlindungi. Ada tiga indikator apakah suatu informasi layak untuk
disebut rahasia dan dengan demikian pekerja mempunyai kewajiban kewajiban untuk
tidak mengungkapkan kepada publik (De George) : Jumlah penjagaan kerahasiaan yang
digunakan oleh perusahaan untuk menjaga rahasia informasi tersebut ; Jumlah uang
yag dibelanjakan oleh perusahaan untuk mengembangkan informasi tersebut ; Nilai
informasi tersebut untuk kompetitor.
C. Spionase Industri
Peranan teknologi dalam pengembangan produk dalam bisnis dewasa ini sangat penting
akan tetapi tidak semua perusahaan memiliki kemampuan utk mengembangkan
kemampuan teknologi sendiri. Sering lebih mudah dan biaya yang rendah mengenali
apa yang telah dikembangkan oleh perusahaan lain yang disebut spionase industri.
Spionase industri menyangkut hal-hal pengumpulan pengorganisasian dan analisa data
yang diperoleh dari artikel atau koran atau dari sumber laporan yang telah
dipublikasikan.
Dalam hal ini baik secara legal maupun moral tidak ada yang salah dengan spionase
industri. Apabila perusahaan memperoleh informasi dari pekerja perusahaan lain
sedangkan informasi tersebut untuk kepentingan perusahaan, maka hal tersebut tidak
bermoral. Begitu pula bila menggunakan metode-metode yang mengarah pada
pencurian penyadapan jelas tidal legal dan tidak bermoral.
D. Corporate Disclosure
Rahasia dagang adalah informasi dan pengetahuan yg dimiliki, perusahaan dan dapat
dilindungi baik secara legal maupun moral untuk tidak diketahui orang lain. Dilain pihak
ada banyak informasi yang secara moral perlu di beritahukan kepada masyarakat.
Landasan moral untuk pengungkapan informasi tentang perusahaan didasarkan
terutama pada prinsip moral "second order", yaitu bahwa tiap orang memiliki hak untuk
mendapatkan akses informasi yang diperlukanya untuk melakukan transaksi dengan adil
dan tiap orang memiliki hak untuk mengetahui tindakan orang lain yang
mempengaruhinya. Permasalahan Disclosure adalah kepada siapa, bentuknya, dimana
pada dasarnya pengungkapan informasi tersebut seharusnya dilakukan terhadap
mereka yang bertransaksi dan pada siapa tindakannya akan berpengaruh secara serius.
Secara umum pihak yang berpengaruh tersebut adalah : Pemegang saham (Calon
pemegang saham) Dewan Komisaris Pemerintah Pekerja Pemasok dan agen penjualan
Konsumen Masyarakat Umum
E. Insider Trading
Informasi internal perusahaan adalah informasi yg hanya diketahui oleh mereka yang
berada dalam perusahaan tetapi tidak untuk diluar perusahaan. Permasalah moral
menyangkut informasi internal yang diungkapkan pada pihak luar dimana orang dalam
perusahaan mengambil keuntungan atas pengungkapan tersebut. Ada dua aspek
pengungkapan informasi internal kepada pihak luar Menguntungkan orang dalam
secara pribadi dan merugikan perusahaan Menguntungkan orang dalam secara pribadi
dan menguntungkan pihak - pihak yang memperoleh informasi Pada prinsipnya Insider
Trading merupakan tindakan tidak bermoral Bila insider trading dilakukan dengan
alasan efisiensi maka keadilan jauh lebih penting Tidak memberikan transaksi yang adil
Selalu ada pihak yang dirugikan.
III. TEKNOLOGI INFORMASI
Perkembangan teknologi khususnya teknologi komputer dan komunikasi telah menimbulkan
banyak perubahan dalam pengelolaan bisnis perusahaan dimana konsep yang mendasari isu
moral dalam teknologi informasi adalah privasi dan kepemilikan (De George 1999). Dampak
sosial dan penggunaan komputer menimbulkan isu moral dengan permasalahan sebagai
berikut :
A. Kejahatan Komputer.
Pencurian data dan informasi yang merupakan rahasia perusahan melalui komputer ;
B. Komputer dan tanggung jawab perusahaan.
Perusahaan bertanggung jawab moral atas segala kesalahan yang timbul karena
penggunaan komputer dan tidak dapat mengikut sertakan komputer sebagai pihak yang
bertanggung jawab ;
C. Hak milik Informasi dan software (Perangkat lunak).
Permasalahan adalah apakah program yang dikembangkan oleh pekerja untuk
penggunaan di komputer merupakan milik pekerja atau milik perusahan-perusahaan.
Bila pekerja itu memang tugasnya mengembangkan perangkat lunak jelas menjadi milik
perusahaan diluar itu sebaiknya ada aturan yang jelas dan layak.
D. Komputer dan privasi.
Permasalahannya, Komputer dengan kemampuannya untuk menyimpan dan mengolah
data sebanyak mungkin menimbulkan ketakutan akan privasi dan kerancuan data
dimana data-data privasi tersebut bisa terungkap keluar.
IV. KEAMANAN PRODUKSI
Level keamanan yang dituntut atau diharapkan oleh suatu masyarakat dalam keamanan
proses produksi berbeda-beda, tergantung pada apa yang mungkin dan level keamanan yang
mampu ditanggung masyarakat. Level keamanan dalam produksi yang dipertaruhkan adalah
keselamatan pekerja perusahaan. Terdapat level keamanan produksi yang wajib dipenuhi
perusahaan, diluar level itu secara etika tidak dapat diterima
V. BISNIS DAN PROFESI
A. Profesionalisme dan Profesi
Pengertian profesional adalah orang yang memperoleh penghasilan dengan melakukan
suatu kegiatan atau mengerjakan sesuatu yang memerlukan keterampilan (montir
mobil, tukang cukur). Pengertian profesi adalah pekerjaan yg memiliki karateristik
tertentu lajimnya pengetahuan khusus dan memiliki status dan prestise dari masyarakat
(dokter, pengacara, dosen).
B. Profesi dalam bisnis
Suatu "Profesional code of canduct" menuntut lebih dan kaum profesional dari kaum
pekerja biasa. Yang menjadi permasalahan sejauh mana profesional code conduct dapat
dilaksanakan bila para profesional itu bekerja sendiri atau bekerja pada suatu
organsisasi / perusahaan.
Dalam hal aturan profesional dan kewajiban moralnya tersebut dapat disimpulkan (De
George 1999) :
1. Profesi dan anggota dari profesi layak memunyai otonomi dalam tindakan mereka,
sejauh mereka menetapkan pada mereka sendiri dan mengikuti, tuntutan yang lebih
tinggi dari yang diminta pada orang lain.
2. Bila seorang menjadi anggota suatu profesi maka tidak hanya memiliki kewajiban
moral untuk berperan sebagai individu yang profesional, akan tetapi juga memiliki
kewajiban moral kolektif dari profesi tersebut
3. Kewajiban moral dari anggota suatu profesi melebihi aktivitas tiap individu. Anggota
suatu profesi memiliki kewajiban untuk menjaga rekannya, untuk membantu merubah
struktur profesional bila perlu perubahan dan mempertimbangkan dampak dari profesi
pada masyarakat
4. Anggota dari profesi kadang-kadang menghadapi permasalahan moral khusus dalam
bisnis, oleh karena konflik kepentingan dan konflik antara kewajiban profesional
seseorang dan tuntutan dari atasannya. Organisasi profesi dan anggotanya seharusnya
membantu membela anggota tersebut yang menjaga standard profesinya
Karena anggota dari suatu profesi pertama-tama adalah pelaku moral dan kemudian
baru profesional, maka etika profesi tidak melepaskan seseorang dari kewajiban moral
umum yang berlaku untuk semua orang. Memilih menjadi anggota suatu profesi berarti
memilih kewajiban moral yang lebih tinggi, tidak lebih rendah, dan hanya sejauh
anggotanya memenuhi kewajiban moral tersebut profesi tersebut layak dihargai.
C. Profesi sebagai bisnis
Membandingkan profesi dengan bisnis hanyalah suatu bagian saja karena dalam
kenyataannya banyak anggota profesi juga pelaku bisnis seperti pengacara, akuntan,
dokter dll. Permasalahannya adalah ada tidaknya batasan. Ada aturan yang membatasi
orang akan praktek praktek kedokteran, hukum, akutansi dll. yang apabila terlalu ketat,
cenderung menimbulkan monopoli dan merugikan masyarakat. Sebagai contoh
larangan untuk mempromosikan diri oleh dokter, pengacara, dan anggota profesi lain.
Disatu pihak promosi dianggap menurunkan penghargaan masyarakat, akan tetapi
dilain pihak larangan promosi akan menjadikan masyarakat tidak memperoleh informasi
yang selayaknya dan cenderung promosi tersebut monopoli. Peran ganda dari profesi
dan pelaku bisnis melibatkan banyak profesi konflik kepentingan dimana menghasilkan
uang berhadapan dengan pelayanan kepada masyarakat sebaik mungkin.
VI. MASALAH LINGKUNGAN
A. Krisis Lingkungan Hidup
Kegiatan bisnis salah satu diantaranya telah menyebabkan krisis lingkungan hidup
berupa pencemaran dan perusakan lingkungan sehinga kelanjutan hidup dari semua
kehidupan di bumi termasuk manusia terancam. Selama eksplorasi alam masih dalam
batas keseimbangan, maka ekosistem masih bertahan, akan tetapi fakta menunjukkan
bahwa bumi sudah dieksploitasi melewati batas, dan bila keadaan ini berlanjut
diperkirakan ekosistem dunia tidak akan dapat bertahan. Masalah lingkungan hidup
tidak terbatas pada beberapa negara saja, negara berkembang pada umumnya paling
sering disalahkan, walaupun sebetulnya dengan jelas kerusakan lingkungan terjadi dan
disebabkan oleh negara-negara industri. Kerusakan lingkungan terjadi dan terasa di
seluruh belahan dunia antara lain temperatur bumi makin panas sebagai efek rumah
kaca, perusakan lapisan ozon, perusakan hutan tropis, kelangkaan air, akumulasi bahan
beracun, hujan asam, oleh karena itu kerusakan lingkungan merupakan masalah global
yang harus diselesaikan secara global pula.
B. Kerusakan Lingkungan
Perkembangan teknologi dan Meningkatnya industrialisasi telah menimbulkan banyak
perkembangan tanpa memperhatikan dampak sampingannya yang sering memakai
biaya produksi tersembunyi. Akan tetapi dilain pihak sebetulnya perkembangan
teknologi juga memberikan kemungkin untuk memperbaiki proses produksi yang sama
efektifnya tetapi lebih aman dan bersih bagi lingkungan. Permasalah pada lingkungan
dan polusi yang ditimbulkan merupakan perdebatan serius dalam etika lingkungan.
Masalah polusi hanya dari satu aspek dari permasalahan etika lingkungan akan tetapi
polusi menimbulkan berbagai isu yang memberikan pemikiran dalam menyelesaikan
masalah lingkungan.
C. Lingkungan Hidup Sebagai Barang Umum
Secara tradisional bisnis menganggap lingkungan sebagai barang yang gratis, tidak
terbatas, sebagai barang umum. Air, udara, tanah, dan sumber daya alam dipandang
sebagai tersedia bagi bisnis untuk memanfaatkannya. Dalam konteks ini maka polusi
dan habisnya sumber daya alam adalah dua aspek dari permasalahan yang sama.
Keduanya bersangkutan dengan penggunaan tak terbatas dari sumber daya alam yang
terbatas.
Secara keseluruhan, pandangan bisnis terhadap lingkungan adalah pandangan
bahwa lingkungan adalah eksternal, dan bahwa lingkungan adalah barang geratis yang
dapat dikonsumsi tanpa batas, serta pengabaian ekologi serta saling ketergantungan
dari dunia telah menyebabkan permasalahan lingkungan yang sangat serius.
D. Hubungan Manusia dengan alam
Masalah lingkungan hidup menimbulkan suatu cabang filsafat baru yang berkembang
dengan cepat yaitu filsafat lingkungan hidup. Salah satu ciri khas sikap manusia modern
adalah usahanya untuk menguasai dan menaklukan alam. Alam dipandang sebagai
binatang buas yang perlu dijinakan oleh manusia. Tujuan itu dibantu dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sekarang perlu disadari bahwa hubungan manusia dengan
alam tidak dapat dipisahkan apalagi bertentangan dengan alam karena ia termasuk
alam itu sendiri seperti setiap makhluk hidup lainnya. Pandangan manusia modern
dengan alam adalah antroposentris karena menempatkan manusia pada pusatnya.
Pandangan baru yang kita butuhkan bila kita ingin mengatasi masalah lingkungan hidup
maka harus bersikap ekosentris dimana menempatkan alam dalam pusatnya.
E. Polusi dan Pengendaliannya
Polusi adalah kontaminasi dari air, udara, dan tanah dengan unsur-unsur yang
merugikan kita atu kepentingan kita, dan dengan pengendalian polusi artinya mencegah
kerusakan yang dapat dihindari yang desebabkan oleh kegiatan manusia. Polusi sering
merupakan suatu relatif. Beberapa gas dan bahan kimia tidak berbahaya dalam
jumlahyang sangat kecil akan tetapi berbahaya bila dalam jumlah yang banyak.
Sejumlah bahan kimia menimbulkan polusi di air minum, sedangkan jumlah yang sama
di air sungai tidak kita katakana demikian. Sebagai bahan kimia walupun dalam jumlah
sangat sedikit dapat dikatakan telah menimbulkan polusi karena sangat berbahaya atau
beracun. Oleh karena itu polusi berkaitan dengan kerusakan, maka kita ingin mencegah
tipe polusi yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian.
F. Perbaikan Lingkungan
Perbaikan lingkungan memang diperlukan, akan tetapi perlu dijelaskan lebih dulu
beberapa hal, antara lain lingkungan yang diinginkan. Selanjutnya bagaimana cara untuk
memperbaiki lingkungan tersebut, dan terakhir adalah berapa biayanya dan aspek-
aspek lain yang berkaitan dengannya. Alokasi biaya untuk menyelesaikan masalah
populasi pada lingkungan adalah pemerintah dan bisnis berkerja sama/ pemerintah
seharusnya memulai program yang akan membuat bisnis melakukan tindakan yang
bertanggung jawab.
Dari pandangan moral, standar seperti ini adil karena diterapkan pada semua
industri. Terdapat beberapa kelemahan dari pendekatan seperti ini. Pertama, standar
populasi biasanya meminta digunakannya alat untuk pengendalian populasi yang paling
kuat. Cara kedua adalah dengan cara insetif, yaitu memberikan insetif pada mereka
yang bersedia mengambil tindakan khusus untuk melestarikan lingkungan. Sedangkan
cara yang lain adalah dengan mekanisme harga, yaitu penerapan pajak perusahaan
lingkungan, sehingga biaya ini menjadi bagian dari biaya produk merreka.
BAB III
PENUTUP
VII. Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat diajukan disini untuk menunjukkan bahwa justru demi
memperoleh keuntungan etika sangat dibutuhkan , sangat relevan, dan mempunyai tempat
yang sangat strategis dalam bisnis`dewasa ini. Karena memperoleh keuntungan dari etika
menjadikan penentu perusahaan tersebut untuk bertahan atau tidaknya. Meraup keuntungan
dari hasil yang tidak menerapkan etika bisnis dalam perusahaan dan tidak adanya kejujuran
dari para pegawai perusahaan tersebut menjadi faktor penyebab terjadinya ke pailitan atau
kebangkrutan perusahaan tersebut karena tidak menerapkan etika didalam bisnis.
Dengan kata lain, bisnis memang punya etika dan karena itu etika bisnis memang relevan
untuk dibicarakan. mengenai keterkaitan antara tujuan bisnis dan mencari keuntungan dan
etika memperlihatkan bahwa dalam iklim bisnis yang terbuka dan bebas, perusahaan yang
menjalankan bisnisnya secara baik dan etis, yaitu perusahaan yang memperhatikan hak dan
kepentingan semua pihak yang terkait dengan bisnisnya, akan berhasil dan bertahan dalam
kegiatan bisnisnya.
VIII. Saran
Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang ingin
menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi
pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat
apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat
berjalan dengan baik dan lancer di perusahaan tersebut.
PAPER KELOMPOK
ETIKA DAN KASUS-KASUS MANAJEMEN
Mata kuliah :ETIKA BISNIS
Dosen Pengajar : Dra. Hj. ANITA ROOSMALINA
MATUSIN,,MM
Kelas : AI. 0509
Nama Mahasiswa : Frisella Cindy F. (022132023)
Fitri yulianti (022132021)
Gladis Patandianan (022132024)
Irene Muchtar (022132028)

More Related Content

What's hot

Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Futurum2
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Isu sosial dan etika dalam sistem informasi
Isu sosial dan etika dalam sistem informasiIsu sosial dan etika dalam sistem informasi
Isu sosial dan etika dalam sistem informasiAffan Jongkok
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamNinnasi Muttaqiin
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixDayana Florencia
 
Model REA kelompok 6
Model REA kelompok 6Model REA kelompok 6
Model REA kelompok 6Defarlina
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okWirodat Az
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publikAjeng Pipit
 

What's hot (20)

Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Sekuritas Dilutif Bag 3
Sekuritas Dilutif Bag 3Sekuritas Dilutif Bag 3
Sekuritas Dilutif Bag 3
 
Teori Pengukuran
Teori PengukuranTeori Pengukuran
Teori Pengukuran
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Isu sosial dan etika dalam sistem informasi
Isu sosial dan etika dalam sistem informasiIsu sosial dan etika dalam sistem informasi
Isu sosial dan etika dalam sistem informasi
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
 
Bab 3 risk and return
Bab 3 risk and returnBab 3 risk and return
Bab 3 risk and return
 
Model REA kelompok 6
Model REA kelompok 6Model REA kelompok 6
Model REA kelompok 6
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Kel. 9
Kel. 9Kel. 9
Kel. 9
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 

Viewers also liked

ETIKA BISNIS - Minggu 2
ETIKA BISNIS - Minggu 2ETIKA BISNIS - Minggu 2
ETIKA BISNIS - Minggu 2devinhgr
 
Etika Bisnis - Minggu 3
 Etika Bisnis - Minggu 3 Etika Bisnis - Minggu 3
Etika Bisnis - Minggu 3devinhgr
 
4 strategi implementasi
4 strategi implementasi4 strategi implementasi
4 strategi implementasiJulak Laraw
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisRizki Malinda
 
2 prinsip etika bisnis
2 prinsip etika bisnis2 prinsip etika bisnis
2 prinsip etika bisniswinda ekasari
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisFajar Jabrik
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupSari Ferviani
 
Isu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika BisnisIsu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika BisnisSylvi Ellyusman
 
Bab 1 Etika Bisnis
Bab 1 Etika BisnisBab 1 Etika Bisnis
Bab 1 Etika Bisnislisachmad
 
Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek )
Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek ) Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek )
Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek ) sulistyo wibowo
 
Etika Bisnis - Minggu 1
Etika Bisnis - Minggu 1 Etika Bisnis - Minggu 1
Etika Bisnis - Minggu 1 devinhgr
 

Viewers also liked (20)

Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
ETIKA BISNIS - Minggu 2
ETIKA BISNIS - Minggu 2ETIKA BISNIS - Minggu 2
ETIKA BISNIS - Minggu 2
 
Etika Bisnis - Minggu 3
 Etika Bisnis - Minggu 3 Etika Bisnis - Minggu 3
Etika Bisnis - Minggu 3
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
4 strategi implementasi
4 strategi implementasi4 strategi implementasi
4 strategi implementasi
 
Etika pertemuan 1_2013-2014.ppt
Etika pertemuan 1_2013-2014.pptEtika pertemuan 1_2013-2014.ppt
Etika pertemuan 1_2013-2014.ppt
 
Etika bisnis (3rd week)
Etika bisnis (3rd week)Etika bisnis (3rd week)
Etika bisnis (3rd week)
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis
 
2 prinsip etika bisnis
2 prinsip etika bisnis2 prinsip etika bisnis
2 prinsip etika bisnis
 
Makalah etika bisnis
Makalah etika bisnisMakalah etika bisnis
Makalah etika bisnis
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
 
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidup
 
Isu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika BisnisIsu Gojek Terkait Etika Bisnis
Isu Gojek Terkait Etika Bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Bab 1 Etika Bisnis
Bab 1 Etika BisnisBab 1 Etika Bisnis
Bab 1 Etika Bisnis
 
Ppt etika bisnis 1
Ppt etika bisnis 1Ppt etika bisnis 1
Ppt etika bisnis 1
 
Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek )
Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek ) Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek )
Gojek (analisis etika bisnis perusahaan gojek )
 
Etika Bisnis - Minggu 1
Etika Bisnis - Minggu 1 Etika Bisnis - Minggu 1
Etika Bisnis - Minggu 1
 

Similar to BAB I PENDAHULUAN

Etika bisnis dalam teknologi informasi
Etika bisnis dalam teknologi informasiEtika bisnis dalam teknologi informasi
Etika bisnis dalam teknologi informasiYunita Prabowo
 
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, implikasi etis dari tekn...
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, implikasi etis dari tekn...Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, implikasi etis dari tekn...
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, implikasi etis dari tekn...ynsinaga
 
Etika Komputer E-Commerce_C2C020028_Ahmad Fauzi.pptx
Etika Komputer E-Commerce_C2C020028_Ahmad Fauzi.pptxEtika Komputer E-Commerce_C2C020028_Ahmad Fauzi.pptx
Etika Komputer E-Commerce_C2C020028_Ahmad Fauzi.pptxAhmadFauzi30362
 
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...Vidya Anggraeni
 
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...ApriliaSafitri2
 
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...Abdul Latif
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...MuhammadSuryaAlam
 
Sim bab 10 teori
Sim bab 10 teoriSim bab 10 teori
Sim bab 10 teorirainbi
 
Quiz dan forum be minggu ke v
Quiz dan forum be minggu ke vQuiz dan forum be minggu ke v
Quiz dan forum be minggu ke vCharviano Hardika
 
Materi Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan BisnisMateri Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan BisnisNurikaWulandari
 
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiEtika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiKent Ardy Sutjiadi
 
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...heru septian
 
Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02
Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02
Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02Septian Muna Barakati
 
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...dittaayua
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...wandasoraya
 

Similar to BAB I PENDAHULUAN (20)

Etika bisnis dalam teknologi informasi
Etika bisnis dalam teknologi informasiEtika bisnis dalam teknologi informasi
Etika bisnis dalam teknologi informasi
 
Etika bisnis baru
Etika bisnis baruEtika bisnis baru
Etika bisnis baru
 
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, implikasi etis dari tekn...
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, implikasi etis dari tekn...Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, implikasi etis dari tekn...
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, implikasi etis dari tekn...
 
Nama
NamaNama
Nama
 
Etika Komputer E-Commerce_C2C020028_Ahmad Fauzi.pptx
Etika Komputer E-Commerce_C2C020028_Ahmad Fauzi.pptxEtika Komputer E-Commerce_C2C020028_Ahmad Fauzi.pptx
Etika Komputer E-Commerce_C2C020028_Ahmad Fauzi.pptx
 
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
 
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
9. be gg. aprilia safitri, hapzi ali, ethical issues in financial management,...
 
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
 
Sim bab 10 teori
Sim bab 10 teoriSim bab 10 teori
Sim bab 10 teori
 
SIM TEORI BAB 10
SIM TEORI BAB 10SIM TEORI BAB 10
SIM TEORI BAB 10
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
ETIKA dan BISNIS.ppt
ETIKA  dan BISNIS.pptETIKA  dan BISNIS.ppt
ETIKA dan BISNIS.ppt
 
Quiz dan forum be minggu ke v
Quiz dan forum be minggu ke vQuiz dan forum be minggu ke v
Quiz dan forum be minggu ke v
 
Materi Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan BisnisMateri Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan Bisnis
 
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiEtika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
 
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...
Be gg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision m...
 
Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02
Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02
Makalahsiabaru 130927231410-phpapp02
 
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,implikasi etis da...
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

BAB I PENDAHULUAN

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sebagian besar orang beranggapan bahwa dalam menjalankan bisnis seorang pebisnis tidak perlu mengindahkan aturan-aturan, norma-norma serta nilai moral yang berlaku dalam bisnis karena bisnis merupakan suatu persaingan, sehingga pelaku bisnis harus memfokuskan diri untuk berusaha dengan berbagai macam cara dan upaya agar bisa menang dalam persaingan bisnis yang ketat. Dalam bisnis terdapat aturan yang penuh dengan persaingan dan tentunya aturan-aturan tersebut berbeda dengan aturan moral dan sosial yang biasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang pebisnis yang ingin mematuhi atau menerapkan aturan moral atau etika akan berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena ternyata beberapa perusahaan dapat berhasil karena memegang teguh kode etis dan komitmen moral tertentu. Bisnis merupakan aktivitas yang penting dari masyarakat, sehingga norma dan nilai moral yang dianggap baik dan berlaku di masyarakat dibawa dan diterapkan ke dalam kegiatan bisnis. Sebuah perusahaan yang unggul sebaiknya tidak hanya tergantung pada kinerja yang baik, pengaturan manejerial dan financial yang baik , keunggulan teknologi yang dimiliki, sarana dan prasarana yang dimiliki melainkan juga harus didasari dengan etis dan etos bisnis yang baik. Dengan memperhatikan etos dan etis bisnis yang baik maka kepercayaan konsumen terhadap perusahaan tetap terjaga. Hal ini tentunya membantu perusahaan dalam menciptakan citra bisnis yang baik dan etis.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN II. HAK MILIK INTELEKTUAL Pengertian hak milik dari suatu barang mudah dimengerti, akan tetapi konsep kepemilikan dari pengetahuan atau informasi tidaklah mudah. Seorang dapat mengambil pengetahuan atau informasi yang dimiliki seorang lainnya, akan tetapi orang tersebut tetap memiliki pengetahuan dan informasi tersebut. Dalam pengertian luas pengetahuan dan informasi pada sebuah perusahaan, rahasia dagang (irade secrets) bersangkutan dengan seluruh pengetahuan yang dikembangkan oleh suatu perusahaan yang dijaganya sebagaimiliknya. Dalam pengertian sempitnya, trade secrets menyatakan paten dan hak cipta sebagai cara untuk melindungi penemuan, formula, dan sebagainya. • Tangible property, yaitu barangfisik Memiliki Tangible property berarti memiliki hak untuk penggunaan eksklusif akan barang-barang tersebut. Seperti menjual, memperdagangkan, menyimpan, dll. • Real property, Bersangkutan dengan tanah bangunan serta tambahan pada tanah. Kita mendapatkan hak untuk menggunakan tanah semau kita tetapi ada batasnya, kita tidak dapat menghancurkan tanah kita. • Intangible property, seperti uang, saham, obligasi dan insrumen keuangan lainnya Intellectual property, berbeda dengan yang lainnya, intellectual property berbentuk seperti kepemilikan, penemuan, dll. A. Copyright dan Paten Bila rahasia dagang adalah hak legal untuk menyimpan informasi, idea, rencana proyek dan sebagainya, maka Copyright dan Paten memberikan pemiliknya hak-hak yang
  • 3. bersangkutan dengan produknya dengan kondisi membuatnya diketahui publik dengan cara cara tertentu. B. Trade Secrets Trade secrets tidak diungkapkan ke publik karena sekali diungkapkan maka bukan rahasia lagi dan tidak terlindungi. Ada tiga indikator apakah suatu informasi layak untuk disebut rahasia dan dengan demikian pekerja mempunyai kewajiban kewajiban untuk tidak mengungkapkan kepada publik (De George) : Jumlah penjagaan kerahasiaan yang digunakan oleh perusahaan untuk menjaga rahasia informasi tersebut ; Jumlah uang yag dibelanjakan oleh perusahaan untuk mengembangkan informasi tersebut ; Nilai informasi tersebut untuk kompetitor. C. Spionase Industri Peranan teknologi dalam pengembangan produk dalam bisnis dewasa ini sangat penting akan tetapi tidak semua perusahaan memiliki kemampuan utk mengembangkan kemampuan teknologi sendiri. Sering lebih mudah dan biaya yang rendah mengenali apa yang telah dikembangkan oleh perusahaan lain yang disebut spionase industri. Spionase industri menyangkut hal-hal pengumpulan pengorganisasian dan analisa data yang diperoleh dari artikel atau koran atau dari sumber laporan yang telah dipublikasikan. Dalam hal ini baik secara legal maupun moral tidak ada yang salah dengan spionase industri. Apabila perusahaan memperoleh informasi dari pekerja perusahaan lain sedangkan informasi tersebut untuk kepentingan perusahaan, maka hal tersebut tidak bermoral. Begitu pula bila menggunakan metode-metode yang mengarah pada pencurian penyadapan jelas tidal legal dan tidak bermoral. D. Corporate Disclosure Rahasia dagang adalah informasi dan pengetahuan yg dimiliki, perusahaan dan dapat dilindungi baik secara legal maupun moral untuk tidak diketahui orang lain. Dilain pihak ada banyak informasi yang secara moral perlu di beritahukan kepada masyarakat. Landasan moral untuk pengungkapan informasi tentang perusahaan didasarkan terutama pada prinsip moral "second order", yaitu bahwa tiap orang memiliki hak untuk mendapatkan akses informasi yang diperlukanya untuk melakukan transaksi dengan adil
  • 4. dan tiap orang memiliki hak untuk mengetahui tindakan orang lain yang mempengaruhinya. Permasalahan Disclosure adalah kepada siapa, bentuknya, dimana pada dasarnya pengungkapan informasi tersebut seharusnya dilakukan terhadap mereka yang bertransaksi dan pada siapa tindakannya akan berpengaruh secara serius. Secara umum pihak yang berpengaruh tersebut adalah : Pemegang saham (Calon pemegang saham) Dewan Komisaris Pemerintah Pekerja Pemasok dan agen penjualan Konsumen Masyarakat Umum E. Insider Trading Informasi internal perusahaan adalah informasi yg hanya diketahui oleh mereka yang berada dalam perusahaan tetapi tidak untuk diluar perusahaan. Permasalah moral menyangkut informasi internal yang diungkapkan pada pihak luar dimana orang dalam perusahaan mengambil keuntungan atas pengungkapan tersebut. Ada dua aspek pengungkapan informasi internal kepada pihak luar Menguntungkan orang dalam secara pribadi dan merugikan perusahaan Menguntungkan orang dalam secara pribadi dan menguntungkan pihak - pihak yang memperoleh informasi Pada prinsipnya Insider Trading merupakan tindakan tidak bermoral Bila insider trading dilakukan dengan alasan efisiensi maka keadilan jauh lebih penting Tidak memberikan transaksi yang adil Selalu ada pihak yang dirugikan. III. TEKNOLOGI INFORMASI Perkembangan teknologi khususnya teknologi komputer dan komunikasi telah menimbulkan banyak perubahan dalam pengelolaan bisnis perusahaan dimana konsep yang mendasari isu moral dalam teknologi informasi adalah privasi dan kepemilikan (De George 1999). Dampak sosial dan penggunaan komputer menimbulkan isu moral dengan permasalahan sebagai berikut : A. Kejahatan Komputer. Pencurian data dan informasi yang merupakan rahasia perusahan melalui komputer ; B. Komputer dan tanggung jawab perusahaan. Perusahaan bertanggung jawab moral atas segala kesalahan yang timbul karena penggunaan komputer dan tidak dapat mengikut sertakan komputer sebagai pihak yang bertanggung jawab ;
  • 5. C. Hak milik Informasi dan software (Perangkat lunak). Permasalahan adalah apakah program yang dikembangkan oleh pekerja untuk penggunaan di komputer merupakan milik pekerja atau milik perusahan-perusahaan. Bila pekerja itu memang tugasnya mengembangkan perangkat lunak jelas menjadi milik perusahaan diluar itu sebaiknya ada aturan yang jelas dan layak. D. Komputer dan privasi. Permasalahannya, Komputer dengan kemampuannya untuk menyimpan dan mengolah data sebanyak mungkin menimbulkan ketakutan akan privasi dan kerancuan data dimana data-data privasi tersebut bisa terungkap keluar. IV. KEAMANAN PRODUKSI Level keamanan yang dituntut atau diharapkan oleh suatu masyarakat dalam keamanan proses produksi berbeda-beda, tergantung pada apa yang mungkin dan level keamanan yang mampu ditanggung masyarakat. Level keamanan dalam produksi yang dipertaruhkan adalah keselamatan pekerja perusahaan. Terdapat level keamanan produksi yang wajib dipenuhi perusahaan, diluar level itu secara etika tidak dapat diterima V. BISNIS DAN PROFESI A. Profesionalisme dan Profesi Pengertian profesional adalah orang yang memperoleh penghasilan dengan melakukan suatu kegiatan atau mengerjakan sesuatu yang memerlukan keterampilan (montir mobil, tukang cukur). Pengertian profesi adalah pekerjaan yg memiliki karateristik tertentu lajimnya pengetahuan khusus dan memiliki status dan prestise dari masyarakat (dokter, pengacara, dosen). B. Profesi dalam bisnis Suatu "Profesional code of canduct" menuntut lebih dan kaum profesional dari kaum pekerja biasa. Yang menjadi permasalahan sejauh mana profesional code conduct dapat
  • 6. dilaksanakan bila para profesional itu bekerja sendiri atau bekerja pada suatu organsisasi / perusahaan. Dalam hal aturan profesional dan kewajiban moralnya tersebut dapat disimpulkan (De George 1999) : 1. Profesi dan anggota dari profesi layak memunyai otonomi dalam tindakan mereka, sejauh mereka menetapkan pada mereka sendiri dan mengikuti, tuntutan yang lebih tinggi dari yang diminta pada orang lain. 2. Bila seorang menjadi anggota suatu profesi maka tidak hanya memiliki kewajiban moral untuk berperan sebagai individu yang profesional, akan tetapi juga memiliki kewajiban moral kolektif dari profesi tersebut 3. Kewajiban moral dari anggota suatu profesi melebihi aktivitas tiap individu. Anggota suatu profesi memiliki kewajiban untuk menjaga rekannya, untuk membantu merubah struktur profesional bila perlu perubahan dan mempertimbangkan dampak dari profesi pada masyarakat 4. Anggota dari profesi kadang-kadang menghadapi permasalahan moral khusus dalam bisnis, oleh karena konflik kepentingan dan konflik antara kewajiban profesional seseorang dan tuntutan dari atasannya. Organisasi profesi dan anggotanya seharusnya membantu membela anggota tersebut yang menjaga standard profesinya Karena anggota dari suatu profesi pertama-tama adalah pelaku moral dan kemudian baru profesional, maka etika profesi tidak melepaskan seseorang dari kewajiban moral umum yang berlaku untuk semua orang. Memilih menjadi anggota suatu profesi berarti memilih kewajiban moral yang lebih tinggi, tidak lebih rendah, dan hanya sejauh anggotanya memenuhi kewajiban moral tersebut profesi tersebut layak dihargai. C. Profesi sebagai bisnis Membandingkan profesi dengan bisnis hanyalah suatu bagian saja karena dalam kenyataannya banyak anggota profesi juga pelaku bisnis seperti pengacara, akuntan, dokter dll. Permasalahannya adalah ada tidaknya batasan. Ada aturan yang membatasi orang akan praktek praktek kedokteran, hukum, akutansi dll. yang apabila terlalu ketat, cenderung menimbulkan monopoli dan merugikan masyarakat. Sebagai contoh larangan untuk mempromosikan diri oleh dokter, pengacara, dan anggota profesi lain. Disatu pihak promosi dianggap menurunkan penghargaan masyarakat, akan tetapi
  • 7. dilain pihak larangan promosi akan menjadikan masyarakat tidak memperoleh informasi yang selayaknya dan cenderung promosi tersebut monopoli. Peran ganda dari profesi dan pelaku bisnis melibatkan banyak profesi konflik kepentingan dimana menghasilkan uang berhadapan dengan pelayanan kepada masyarakat sebaik mungkin. VI. MASALAH LINGKUNGAN A. Krisis Lingkungan Hidup Kegiatan bisnis salah satu diantaranya telah menyebabkan krisis lingkungan hidup berupa pencemaran dan perusakan lingkungan sehinga kelanjutan hidup dari semua kehidupan di bumi termasuk manusia terancam. Selama eksplorasi alam masih dalam batas keseimbangan, maka ekosistem masih bertahan, akan tetapi fakta menunjukkan bahwa bumi sudah dieksploitasi melewati batas, dan bila keadaan ini berlanjut diperkirakan ekosistem dunia tidak akan dapat bertahan. Masalah lingkungan hidup tidak terbatas pada beberapa negara saja, negara berkembang pada umumnya paling sering disalahkan, walaupun sebetulnya dengan jelas kerusakan lingkungan terjadi dan disebabkan oleh negara-negara industri. Kerusakan lingkungan terjadi dan terasa di seluruh belahan dunia antara lain temperatur bumi makin panas sebagai efek rumah kaca, perusakan lapisan ozon, perusakan hutan tropis, kelangkaan air, akumulasi bahan beracun, hujan asam, oleh karena itu kerusakan lingkungan merupakan masalah global yang harus diselesaikan secara global pula. B. Kerusakan Lingkungan Perkembangan teknologi dan Meningkatnya industrialisasi telah menimbulkan banyak perkembangan tanpa memperhatikan dampak sampingannya yang sering memakai biaya produksi tersembunyi. Akan tetapi dilain pihak sebetulnya perkembangan teknologi juga memberikan kemungkin untuk memperbaiki proses produksi yang sama efektifnya tetapi lebih aman dan bersih bagi lingkungan. Permasalah pada lingkungan dan polusi yang ditimbulkan merupakan perdebatan serius dalam etika lingkungan. Masalah polusi hanya dari satu aspek dari permasalahan etika lingkungan akan tetapi polusi menimbulkan berbagai isu yang memberikan pemikiran dalam menyelesaikan masalah lingkungan.
  • 8. C. Lingkungan Hidup Sebagai Barang Umum Secara tradisional bisnis menganggap lingkungan sebagai barang yang gratis, tidak terbatas, sebagai barang umum. Air, udara, tanah, dan sumber daya alam dipandang sebagai tersedia bagi bisnis untuk memanfaatkannya. Dalam konteks ini maka polusi dan habisnya sumber daya alam adalah dua aspek dari permasalahan yang sama. Keduanya bersangkutan dengan penggunaan tak terbatas dari sumber daya alam yang terbatas. Secara keseluruhan, pandangan bisnis terhadap lingkungan adalah pandangan bahwa lingkungan adalah eksternal, dan bahwa lingkungan adalah barang geratis yang dapat dikonsumsi tanpa batas, serta pengabaian ekologi serta saling ketergantungan dari dunia telah menyebabkan permasalahan lingkungan yang sangat serius. D. Hubungan Manusia dengan alam Masalah lingkungan hidup menimbulkan suatu cabang filsafat baru yang berkembang dengan cepat yaitu filsafat lingkungan hidup. Salah satu ciri khas sikap manusia modern adalah usahanya untuk menguasai dan menaklukan alam. Alam dipandang sebagai binatang buas yang perlu dijinakan oleh manusia. Tujuan itu dibantu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekarang perlu disadari bahwa hubungan manusia dengan alam tidak dapat dipisahkan apalagi bertentangan dengan alam karena ia termasuk alam itu sendiri seperti setiap makhluk hidup lainnya. Pandangan manusia modern dengan alam adalah antroposentris karena menempatkan manusia pada pusatnya. Pandangan baru yang kita butuhkan bila kita ingin mengatasi masalah lingkungan hidup maka harus bersikap ekosentris dimana menempatkan alam dalam pusatnya. E. Polusi dan Pengendaliannya Polusi adalah kontaminasi dari air, udara, dan tanah dengan unsur-unsur yang merugikan kita atu kepentingan kita, dan dengan pengendalian polusi artinya mencegah kerusakan yang dapat dihindari yang desebabkan oleh kegiatan manusia. Polusi sering merupakan suatu relatif. Beberapa gas dan bahan kimia tidak berbahaya dalam jumlahyang sangat kecil akan tetapi berbahaya bila dalam jumlah yang banyak. Sejumlah bahan kimia menimbulkan polusi di air minum, sedangkan jumlah yang sama di air sungai tidak kita katakana demikian. Sebagai bahan kimia walupun dalam jumlah
  • 9. sangat sedikit dapat dikatakan telah menimbulkan polusi karena sangat berbahaya atau beracun. Oleh karena itu polusi berkaitan dengan kerusakan, maka kita ingin mencegah tipe polusi yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian. F. Perbaikan Lingkungan Perbaikan lingkungan memang diperlukan, akan tetapi perlu dijelaskan lebih dulu beberapa hal, antara lain lingkungan yang diinginkan. Selanjutnya bagaimana cara untuk memperbaiki lingkungan tersebut, dan terakhir adalah berapa biayanya dan aspek- aspek lain yang berkaitan dengannya. Alokasi biaya untuk menyelesaikan masalah populasi pada lingkungan adalah pemerintah dan bisnis berkerja sama/ pemerintah seharusnya memulai program yang akan membuat bisnis melakukan tindakan yang bertanggung jawab. Dari pandangan moral, standar seperti ini adil karena diterapkan pada semua industri. Terdapat beberapa kelemahan dari pendekatan seperti ini. Pertama, standar populasi biasanya meminta digunakannya alat untuk pengendalian populasi yang paling kuat. Cara kedua adalah dengan cara insetif, yaitu memberikan insetif pada mereka yang bersedia mengambil tindakan khusus untuk melestarikan lingkungan. Sedangkan cara yang lain adalah dengan mekanisme harga, yaitu penerapan pajak perusahaan lingkungan, sehingga biaya ini menjadi bagian dari biaya produk merreka.
  • 10. BAB III PENUTUP VII. Kesimpulan Ada beberapa kesimpulan yang dapat diajukan disini untuk menunjukkan bahwa justru demi memperoleh keuntungan etika sangat dibutuhkan , sangat relevan, dan mempunyai tempat yang sangat strategis dalam bisnis`dewasa ini. Karena memperoleh keuntungan dari etika menjadikan penentu perusahaan tersebut untuk bertahan atau tidaknya. Meraup keuntungan dari hasil yang tidak menerapkan etika bisnis dalam perusahaan dan tidak adanya kejujuran dari para pegawai perusahaan tersebut menjadi faktor penyebab terjadinya ke pailitan atau kebangkrutan perusahaan tersebut karena tidak menerapkan etika didalam bisnis. Dengan kata lain, bisnis memang punya etika dan karena itu etika bisnis memang relevan untuk dibicarakan. mengenai keterkaitan antara tujuan bisnis dan mencari keuntungan dan etika memperlihatkan bahwa dalam iklim bisnis yang terbuka dan bebas, perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara baik dan etis, yaitu perusahaan yang memperhatikan hak dan kepentingan semua pihak yang terkait dengan bisnisnya, akan berhasil dan bertahan dalam kegiatan bisnisnya. VIII. Saran Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancer di perusahaan tersebut.
  • 11. PAPER KELOMPOK ETIKA DAN KASUS-KASUS MANAJEMEN Mata kuliah :ETIKA BISNIS Dosen Pengajar : Dra. Hj. ANITA ROOSMALINA MATUSIN,,MM Kelas : AI. 0509 Nama Mahasiswa : Frisella Cindy F. (022132023) Fitri yulianti (022132021) Gladis Patandianan (022132024)