PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
Be and gcg, desy dharmawati,prof.dr.ir. hapzi ali,mm,cma, philosophical ethics and business, umb, 2017
1. Jawaban Quiz
Resume Philosophical Ethics and Business
1. Teori Etika dapat membantu kita untuk menilai keputusan etis, secara konkret
teori etika sering difokuskan pada perbuatan baik dan buruk. (dari Sudut Moral),
dan juga dapat membantu memecahkan masalah dilema etika.
a. Utilitarisme
Menurut teori ini suatu perbuatan dikatakan baik jika membawa manfaat,
bukan hanya manfaat untuk satu atau dua orang saja, melainkan juga untuk
masyarakat keseluruhan.
Teori ini menekankan pentingnya konsekuensi perbuatan dalam menilai baik
buruknya. Hubungan paham utilitarisme dengan bisnis yaitu menurut paham
utilitarisme bisnis dikatakan etisapabila kegiatan yang dilakukannya dapat
memberikan manfaat yang besar pada konsumen & masyarakat.
Ada 2 macam Utilitarisme yaitu :
1. Utilitarisme perbuatan
Prinsip dasar utilitarisme diterapkan pada perbuatan (kualitas moral suatu
perbuatan)
2. Utilitarisme aturan
Prinsip dasar Utilitarisme diterapkan/dilihat dari aturan moral bersama
dalam masyarakat (dijadikan pegangan)
b. 1. Deontology (Rights and Duties)
Pada konsep ini yang menjadi dasar bagi baik dan buruknya perbuatan
adalah kewajiban.
Perbedaan konsep Deontology dengan konsep Utilitarisme adalah jika
pada Utilitarisme mementingkan konsekuensi perbuatan, sedangkan pada
deontology, perbuatan tidak berperan sama sekali.
2.Teori Hak
Teori hak merupakan satu aspek dari teori deontology karena hak
berkaitan dengan kewajiban. Menurut teori hak perbuatan adalah baik jika
sesuai dengan hak manusia.
c. Teori Keutamaan (Virtue)
Menekankan pada sikap atau akhlak seseorang, hidup yang baik adalah
hidup menurut keutamaan, ada banyak keutamaan dan keutamaan tidak
sama pentingnya untuk setiap orang atau setiap bidang kegiatan.
Ada 4 keutamaan :
1. Kejujuran
2. Keadilan
2. 3. Kepercayaan
4. Keuletan
Keutamaan lain yang perlu diterapkan dalam aktivitas bisnis diantaranya :
keramahan, loyalitas, kehormatan dan rasa malu.
Walaupun setiap teori menekankan aspek yang berbeda tentang moral, akan tetapi
teori-teori tsb, memiliki beberapa persamaan khususnya yang berfokus tentang apa
yang seharusnya atau tidak seharusnya dilakukan.
Didalam bisnis, ada banyak faktor yang mempengaruhi seorang pembuat keputusan
dalam membuat keputusan yang benar.
Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi kendala organisasional dan karakter
personal. Kendala organisasional meliputi : system reward, budaya organisasi, sifat
manajemen puncak dalam perusahaan tsb, orang akan melakukan pekerjaan sesuai
dengan upah yang diterimanya, jika system reward meningkatkan keraguan atau
menurunkan semangat untuk melakukan diskusi etis tentang tindakan yang dianjurkan,
maka karyawan tidak akan mempertimbangkan faktor etika dalam pembuatan
keputusan.
Nilai organisasi mempengaruhi perilaku karyawan dan Manajer Senior, jika karyawan
mengetahui bahwa perusahaan memilih atau mendukung konsumen yang melakukan
tindakan tidak etis namun Dewan Direktur menunjukan tingkah laku yang “Bossy” maka
karyawan junior akan berfikir bahwa etika dan melakukan tindakan yang benar adalah
tidak penting dalam bisnis.
Karakteristik Personal mempengaruhi apa yang sebenarnya dianggap benar misalnya
terkait dengan pemahaman bisnis yang menyesatkan, komitmen yang berlebihan
terhadap perusahaan dan ketidak dewasaan etika. Beberapa karyawan memliki
pemikiran yang keliru yaitu tujuan bisnis adalah hanya untuk mendapatkan laba.
Tinjauan Pustaka :
http : blog.stie-mce.ac.id/sriati/2012/05/09/implementasi-etika-dalam-bisnis/
(17/03/2017, 13.37)
3. Jawaban Forum
Menurut saya implementasi dari philosophical ethics dan bisnis pada perusahaan-
perusahaan di Indonesia masih relatif rendah, masih belum semua perusahaan-
perusahaan di Indonesia yang menerapkan philosophy Ethics melalui Good Corporate
Governance ini, tidak semua pengusaha memegang teguh integritas dan kepercayaan
pihak lain.
Masih banyak kasus-kasus yang timbul sebagai akibat gambaran bahwa perusahaan-
perusahaan di Indonesia belum dapat menerapkan philosophical Ethic didalam
berbisnis, dengan menerapkan Good Corporate Governance di dalam lingkungan
perusahaan. karena itu peran masyarakat, terutama melalui pemerintah, LSM, Media
dan konsumen yang kritis amat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan penerapan
penerapan business ethics melalui kebijakan Good Corporate Governance di berbagai
perusahaan di Indonesia.
Salah satu contoh implementasi dari kebijakan Good Corporate Governance yang
sesuai dengan philosophical Ethics/Business Ethics adalah adanya nilai etika
perusahaan/kode ethic dalam aktivitas berbisnis di perusahaan, yang bermuara pada
perilaku bermoral. kode ethic tersebut menuntut segenap karyawan dan pimpinan
perusahaan untuk melakukan praktek-praktek ethic bisnis yang terbaik di dalam semua
hal, yang dilaksanakan atas nama perusahaan. Apabila corporate culture ini telah
mengakar di dalam budaya perusahaan maka seluruh karyawan dan pimpinan
perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi "mana yang boleh"
dan "mana yang tidak boleh" dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan. yang
akhirnya dapat dilaksanakan dalam bentuk "tindakan" (action).
yang bertujuan untuk menggugah moral para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis
dengan baik dan bersih.