Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Secara garis besar dibahas definisi etika bisnis, pendekatan-pendekatan dalam etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan studi kasus mengenai etika bisnis pada peternakan ayam. Dokumen ini memberikan panduan umum tentang pentingnya menerapkan etika bisnis dan tanggung jawab sosial bagi keberlanjutan usaha.
2. Apa itu Etika Bisnis?
Kita mulai dari pengertian etika.
Etika
Keyakinan mengenai tindakan benar
atau salah, tindakan baik atau buruk,
yang mempengaruhi hal lainnya.
Perilaku
Etis
Perilaku yang mencerminkan
keyakinan perseorangan dan
norma—norma sosial yang diterima
secara umum sehubungan dengan
tindakan benar dan baik.
Perilaku
Tidak Etis
Perilaku yang menurut keyakinan
perseorangan dan norma-norma sosial
dianggap salah atau buruk.
Etika
bisnis
Perilaku etis atau tidak etis yang
dilakukan oleh manajer atau pemilik
suatu organisasi.
3. Menurut Von der Embse dan R.A.
Wagley
Terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan
tingkah laku etika kita, yaitu :
1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus
didasarkan pada konsekuensinya.
2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam
tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang
harus dihormati.
3. Justice Approach : para pembuat keputusan
mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak
adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
4. Etika Individual
Perilaku etis dan tidak etis individu-individu
dalam bisnis (manajer, karyawan, agen dan
perwakilan hukum lainnya) sebagian
ditentukan oleh individu dan sebagian
ditentukan oleh budaya.
5. Etika Manajerial
Yaitu standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan
mereka.
Ada 3 kategori luas dari cara etika manajerial dapat mempengaruhi
kerja orang:Perilaku
terhadap
karyawan
Perilaku
terhadap
agen ekonomi
lainnya
Perilaku
terhadap
organisasi
•Merekrut atau
memecat
•Menentukan kondisi
upah dan kerja
•Memberikan privasi
dan respek
• Kasus-kasus yang muncul
dari perilaku karyawan
terhadap atasannya, seperti
konflik kepentingan,
kerahasiaan, dan kejujuran
•Etika juga sangat
diperlukan dalam
hubungan antara
perusahaan dan
karyawannya terutama
pelanggan, pesaing,
pemegang saham,
pemasok, penyalur dan
serikat buruh.
6. Menilai perilaku etis
Yang membedakan etis atau tidaknya suatu perilaku kadang
bersifat subjektif.
Ada 3 langkah yang disederhanakan untuk menerapkan
penilaian etis terhadap suatu situasi :
7. Saat mengumpulkan fakta yang berkaitan dengan
suatu kebijakan, muncul 4 norma dan persoalan yang
ditimbulkan
Kegunaan (utility) : Apakah suatu tindakan
mengoptimalkan keuntungan mereka yang
dipengaruhi oleh tindakan tersebut?
Hak (rights) : Apakah tindakan itu menghargai
hak-hak orang yang terlibat?
Keadilan (justice) : Apakah tindakan itu konsisten
dengan keadilan?
Kepedulian (caring) : Apakah tindakan tersebut
konsisten dengan tanggung jawab masing-
masing kepada pihak lainnya?
9. Manfaat Etika Berbisnis
Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab
social mendapatkan rasa hormat dari stakeholders.
Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan
karyawan perusahaan sewaktu berhadapan dengan
rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang
semakin kompleks.
Suatu perusahaan akan terhindar dari seluruh
pengaruh yang merusak berkaitan dengan reputasi
Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis
dan tanggung jawab social dapat menambah uang
dalam bisnis merek
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis ,
organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang
andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan
secara konsisten dan konsekuen.
10. Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Tanggung jawab sosial yaitu usaha suatu
bisnis menyeimbangkan komitmennya
terhadap kelompok dan individu dalam
lingkungannya yang meliputi konsumen,
bisnis lain, karyawan, investor dan komunitas
lokal.
11. TANGGUN
G
JAWAB
SOSIAL
1. Tanggung
Jawab
Terhadap
Pelanggan2. Tanggung
Jawab
Terhadap
Karyawan
3. Tanggung
Jawab
Terhadap
Pemegang Saham
4. Tanggung
Jawab Terhadap
Pemasok
5. Tanggung
Jawab Terhadap
Komunitas Lokal
6. Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Menyediakan produk-produk
berkualitas dan menetapkan harga-
harga secara adil.
Memperlakukan karyawannya dengan
adil, menghormati harga diri dan
kebutuhan dasar manusiawi mereka.
Para manajer memberikan informasi
yang tepat kepada pihak
berkepentingan mengenai kinerja
keuangan perusahaan.
Perusahaan menunjukkan
kepeduliannya kepada komunitas
dengan mensponsori event lokal atau
memberi donasi kepada kelompok
sosial lokal..
Perusahaan membuat perjanjian
yang sama-sama menguntungkan
kedua belah pihak.
Mengendalikan polusi/ masuknya zat
berbahaya ke dalam lingkungan.
12. Pendekatan Tanggung Jawab
Sosial
1. Sikap Obstruktif
Melibatkan tindakan seminimal mungkin dan mungkin
melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran
yang dilakukan.
2. Sikap Defensif
Ditandai dengan perusahaan hanya memenuhi persyaratan
hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok
dan individu dalam lingkungan sosialnya.
3. Sikap Akomodatif
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu
perusahaan dengan melakukannya apabila diminta, melebihi
persyaratan hukum minimum dalam komitmennya terhadap
kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.
4. Sikap Proaktif
Perusahaan aktif mencari peluang untuk memberikan
sumbangan demi kesejahteraan kelompok dan individu dalam
lingkungan sosialnya.
13. STUDI KASUS ETIKA BISNIS
Peternakan Ayam
Usaha peternakan ayam negeri atau broiler mempunyai prospek
yang baik untuk dikembangkankarena tingginya permintaan
masyarakat akan daging. Usaha peternakan ayam ini juga
memberikan keuntungan yang tinggi dan bisa menjadi sumber
pendapatan bagi peternak ayam broiler tersebut. Akan tetapi,
peternak dalam menjalankan usahanya masih mengabaikan
prinsip-prinsip etika bisnis.
Akhir-akhir ini usaha peternakan ayam dituding sebagai usaha
yang ikut mencemari lingkungan. Banyaknya peternakan ayam
yang berada di lingkungan masyarakat dirasakan mulai
mengganggu oleh warga terutama peternakan ayam yang
lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk.
Masyarakat banyak mengeluhkan dampak buruk dari kegiatan
usaha peternakan ayam karena masih banyak peternak yang
mengabaikan penanganan limbah dari usahanya. Limbah
peternakan yang berupa feses (kotoran ayam), dan sisa pakan
serta air dari pembersihan ternak dan kandang menimbulkan
pencemaran lingkungan masyarakat di sekitar lokasipeternakan
tersebut.
14. Selain itu timbulnya banyak lalat yang dikarenakan
kurang bersih dan dirawatnya kandang, masyarakat takut
lalat tersebut nantinya membawa penyakit. Dan satu lagi
dari peternakan ayam negeri masyarakat
mengkhawatirkan virus flu burung Avian Infuenza
(H5N1)yang pada saat tahun 2008 lagi sedang gempar-
gemparnya.
Oleh karena itu, peternak ayam negeri atau broiler harus
memiliki etika bisnis yang baik bukan hanya mencari
keuntungan semata namun juga harus menciptakan
lingkungan yang sehat di sekitar peternakan. Dengan cara
pengelolaan limbah yang baik misalkan dijadikan pupuk
untuk tanaman atau untuk pakan ikan lele, menjaga
kebersihan lingkungan dengan melakukan penyemprotan
kandang disinfetan secara berkala agar tidak timbul
banyak lalat & penyakit.
15. Dari contoh kasus diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, jika saja
peternakan tersebut menerapkan etika bisnis dengan baik, maka
akan mendatangkan manfaat dari penerapan etika bisnis :
1. Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen
Perusahaan yang jujur akan menciptakan konsumen yang loyal.
Bahkan konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain
untuk menggunakan produk tersebut.
2. Citra perusahaan di mata konsumen baik
Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal
oleh masyarakat dan produknya pun dapat mengalami
peningkatan penjualan.
3. Meningkatkan motivasi pekerja
Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut
memiliki citra yang baik dimata perusahaan.
4. Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.
Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat
ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak
punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah
perusahaan yang beretika.