SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Program Studi magister Manajemen
Bidang Minat Sumber Daya Manusia
Mata Kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen Pengampu Prof. Dr. HAPZI ALI, CMA
ERVANSYAH PUTRA
NIM 530015787
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan tentu menyadari bahwa penjualan memegang peranan penting dalam
usaha mencapai tujuannya. Seperti diketahui, salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk
memperoleh laba sebesar-besarnya, dimana dengan laba tersebut akan memacu
pertumbuhan perusahaan. Laba yang diharapkan tersebut direalisasikan melalui penjualan
barang atau jasa.
Dengan adanya persaingan yang ketat dalam perdagangan, maka kegiatan promosi
merupakan faktor penting untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan promosi digunakan untuk
membertahukan kepada masyarakat mengenai cirri-ciri maupun kegunaan dari barang yang
ditawarkan. Kegiatan promosi ini terdiri dari periklanan, penjualan perseorangan, penjualan
langsung, promosi penjualan, dan publisitas. Kelima instrument tersebut biasa dikenal sebagai
bauran promosi.
Dalam usahanya meningkatkan penjualan sebuah perusahan hendak memakai strategi
penjualan perseorangan. Pemberian komisi kepada tenaga penjualan merupakan insentif yang
diberikan sebagai motivasi yang bertujuan meningkatkan prestasi. Seiring dengan adanya
perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat banyak intansi yang
menggunakan sistem informasi dalam peningkatan usahanya. Dengan adanya sistem
komputerisasi, maka dapat mendukung keberhasilan suatu perusahaan atau instansi dalam
mendapatkan informasi yang tepat dan akurat demi kemajuan perusahaannya. Khususnya dalam
proses input perhitungan perolehan insentif yang diterima oleh para karyawan. Tujuan
dilakukan proses pemberian bonus terhadap karyawan-karyawan yang berkualitas adalah
sebagai tanda ucapan terima kasih perusahaan atas dedikasi dan kinerja karyawan tersebut
terhadap perusahaan.
Suatu perusahaan menetapkan adanya upah atau insentif untuk menghubungkan
keinginan karyawan akan pendapatan finansial tambahan dengan kebutuhan organisasi akan
peningkatan kualitas dan kuantitas kerjanya. Insentif atau yang disebut juga FringeBenefit
merupakan cara untuk mempertahankan karyawan organisasi (perusahaan) dalam jangka
panjang.
Pemberian insentif yang selama ini diberikan dengan cara atau dengan metode
berjenjang menurut total penjualan yang dicapai membuat para karyawan termotivasi untuk
meningkatkan penjualan mereka. Maka dengan system yang terkomputerisasi dapat dibuat
suatu system dalam perhitungan dan hak karyawan dapat terpenuhi dengan sebagaimana
mestinya. Hampir setiap organisasi bisnis menyatakan bahwa “manusia adalah aset terpenting
bisnis kami”. Secara eksplisit hal itu menghargai mereka, namum dalam kenyataannya
seringkali bertentangan dengan kenyataannya. Misalnya, bagi perusahaan yang terlalu banyak
menggunakan pola padat modal sebagai pengganti manusia, bisa jadi manusia hanya dipandang
sebagi unsur produksi yang tidak ada bedanya dengan unsur lainnya, hal ini tentunya kurang
manusiawi. Di sisi lain, masih banyak terdapat perusahaan yang menerapkan sistem upah,
iklim kerja, dan kepemimpinan yang kurang kondusif. Namun terlepas dari hal-hal tersebut,
secara umum manusia dan potensinya merupakan elemen utama dari keberhasilan suatu bisnis.
Tinggal lagi bagaimana sumber daya manusia berupa tingkat etos kerja, pendidikan,
keterampilan, pengetahuan, emosi, kejujuran, kesehatan, pengalaman, dan kepemimpinan dapat
dioptimalisasikan.
Pada saat sekarang ini, merupakan sebuah kenyataan yang tak dapat dipungkiri
lagi, bahwa era globalisasi sekarang ini, khususnya di Indonesia, menghadapi berbagai tekanan
persaingan dalam segala bidang usaha. Untuk itu, perusahaan-perusahaan mulai berusaha untuk
tetap unggul dalam persaingan yang serba kompetetif tersebut dengan berupaya menciptakan
kualitas sumber daya manusianya yang handal dan presentatif. Untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang terlatih dan terampil bagi sebuah organisasi bisnis, tentunya dapat ditempuh
dengan melakukan pelatihan, pendidikan dan bimbingan bagi sumber daya manusianya.
Seiring dengan perkembangan ekonomi, sistem informasi menjadi hal yang sangat
dibutuhkan perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem informasi yang baik
akan mendukung tersedianya informasi yang akurat, cepat dan tepat waktu. Hal inilah yang
menjadi dasar bagi suatu perusahaan dalam merancang sistem informasi yang lebih baik
dan lebih unggul dengan perusahaan sejenis dalam persaingan ekonomi.
Sistem informasi dapat memudahkan pekerjaan suatu perusahaan melalui pengolahan
data sehingga menghasilkan suatu informasi yang sudah pasti lebih baik dan berguna untuk
kebutuhan- kebutuhan tertentu. Dengan adanya sistem informasi, maka dapat mendukung
keberhasilan suatu perusahaan atau instansi dalam mendapatkan informasi yang tepat dan akurat
demi kemajuan perusahaannya.
Penjualan menjamin kelangsungan kegiatan operasional perusahaan. Penjualan yang
tinggi akan meningkatkan pendapatan dan penjualan yang rendah akan mengakibatkan kerugian.
Namun jumlah transaksi penjualan yang tinggi dapat mengakibatkan karyawan tidak dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam pencatatan, perhitungan dan membutuhkan waktu
yang lama dalam menyelesaikan tugas mereka. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
transaksi penjualan, dibutuhkan suatu Sistem Informasi yang efektif dan efisien.
Salah satu usaha perusahaan untuk meningkatkan penjualan, adalah melalui strategi
pemberian insentif/bonus kepada para karyawan, khususnya di bagian pemasaran. Pemberian
bonus yang selama ini diberikan menurut total penjualan yang dicapai akan memotivasi para
karyawan dalam meningkatkan penjualan mereka. Hal inilah yang melatarbelakangi perancangan
sistem informasi yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengkaitkan antara hasil
penjualan masing-masing karyawan dengan sistem pemberian insentif/bonus.
BAB II
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Pemasaran mulai berkembang setelah revolusi industri yang berupa industri
raksasa. Mereka mulai bingung dengan jumlah produksi yang sangat besar sehingga
diperlukan cara yang cepat dan tepat untuk menjual barang hasil produksi tersebut.
Sementara produksi missal tetap diperlukan untuk menekan biaya produksi. Banyak
perusahaan mulai percaya, bahwa lewat usaha dan biaya yang cukup besar, seluruh
merupakan salah satu fungsi yang cukup penting dan sangat berpengaruh terhadap fungsi lain
dalam perusahaan, dan pada dasarnya tujuan perusahaan adalah untuk melayani
konsumen. Berikut pengertian pemasaran menurut para ahli.
Menurut Kotler (1997, hal. 8) :
“pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain.”
Stanton (1998, hal. 7-8) Menyatakan,
“Marketing adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-
barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat
ini maupun konsumen potensial.”
Menurut Boyd (2000, hal. 4) pengertian pemasaran yaitu :
“Pemasaran adalah suatu proses social yang melibatkan kegiatan-kegiatan yang
penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan pertukaran
dengan pihak lain untuk mengembangkan hubungan pertukaran.”
Dari definisi yang telah disebutkan di atas, dapat diketahui bahwa pemasaran
merupakan suatu proses kegiatan usaha untuk memindahkan barang/jasa dari tangan
produsen ke konsumen sebagai pembeli, sehingga konsumen akan memperoleh layanan dan
kepuasan karena kebutuhan dan keinginannya terpenuhi, yang hal ini dilakukan melalui
proses pertukaran. Dari sini dapat terlihat bahwa antara konsep penjualan dan pemasaran
terdapat perbedaan. Perusahaan yang berorientasi kepada penjualan dalam mencapai
tujuannya akan berusaha agar produk yang dihasilkan dapat terjual habis tanpa
memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan yang berorientasi
pemasaran dalam mencapai tujuannya akan memperhatikan keinginan konsumen.
Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler (1997, hal.13 ) menyatakan :
”Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.”
Assauri (1999,hal 12) mendefinisikan sebagai berikut :
“Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk,
membangun dan memelihara, keuntungan pertukaran melalui sasaran pasar
guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.”
Sedangkan menurut Cahyomo (1998 hal.4) :
“ Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan
harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi.”
Manajemen pemasaran meliputi kegiatan di bagian yang menangani pasar bahan
baku, bagian keuangan mengurus pasar uang, bagian personalia mengurus dan menghadapi
pasar tenaga kerja dan seterusnya. Setiap jabatan mengandung tugas dan tanggungjawab yang
dirumuskan secara jelas.
Sebagian dari pekerjaan ini mencakup pengelolaan sumber daya. Dilihat dari
aktivitas yang dilaksanakan ternyata manajemen pemasaran mencakup lingkungan ekstern
dan intern, misalnya : transport, perantara dan sebagainya. Dengan demikian dapat
disebutkan bahwa manajemen pemasaran mempunyai tugas untuk menggalakkan tingkat
permintaan terhadap produk.
B. Tugas Tenaga Pemasaran
Para ahli mengemukakan berbagai pendapat mengenai penjualan perseorangan ini,
antara lain dikemukakan oleh Moekijat (1998, hal.384) : “ Personal selling adalah suatu
perjanjian lisan dengan seorang calon pembeli atau lebih untuk tujuan penawaran
barang dan penjualan.”
Sedangkan pengertian lain personal selling menurut Winardi (1998, hal.113) adalah :
“…..interaksi antar pribadi, dan secara tatap muka untuk mencapai tujuan
menciptakan, memodifikasi, mengeksploitasi atau mengusahakan timbulnya suatu
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.”
Dari keterangan diatas mengenai penjualan perorangan, jelaslah bahwa dalam
kegiatan promosi jenis ini terjadi hubungan langsung yang bersifat timbal balik antara pihak
pembeli dengan pihak penjual dengan saling tukar menukar informasi, barang, jasa dan
uang yang menguntungkan kedua belah pihak, disamping itu juga dapat memuaskan
keinginan pelanggan dengan produk yang dijual dan jasa pelayanannya. Jadi penjualan
perorangan merupakan suatu kegiatan promosi secara ;angsung antara pihak penjual dan
pembeli, agar dapat merealisasikan suatu transaksi pertukaran produk baik barang maupun
jasa.
Gitosardomo (1999, hal.240) mengemukakan peranan personal selling sebagai berikut :
“ Personal selling merupakan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan
para calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi
hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya
itu.”
Tujuan umum dari suatu gugus penjualan adalah mencapai volume penjualan dan laba
tertentu serta menunjang pertumbuhan perusahaan. Tenaga penjualan merupakan sumber
daya perusahaan yang paling produktif dan mahal, dalam kaitannya dengan penjualan. Oleh
sebab itu, tenaga penjualan dalam suatu gugus penjualan haruslah sesuai dengan tujuan
penjualan. Menyambung peranan tenaga penjualnan yang disebutkan sebelumnya, maka
pendapat ini menyebutkan tugas-tugas tenaga penjualan dalam mendukung peranannya
menjual produk perusahaan. Tugas tersebut seperti meningkatkan kepuasaan konsumen
sebagai kelanjutan dari proses penjualan, menciptakan permintaan baru dan meningkatkan
permintaan dalam suatu usaha terus meningkatkan penjualan, menciptakan permintaan
inelastic yang terus meningkat dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terdiri atas
lingkungan perusahaan, lingkungan pelanggan, lingkungan calon pelanggan dan
lingkungan antar sesama tenaga penjualan diliar perusahaan.
C. Bonus Penjualan
Komisi penjualan merupakan bagian dari insentif yang diberikan kepada bagian
penjualan. Untuk mendalami komisi penjualan harus dimengerti terlebih dahulu masalah
insentif. Menurut Moekijat (1998, hal. 224) : “Insentif adalah sesuatu yang mendorong
atau yang mempunyai kecenderungan terhadap seseorenguntuk melakukan tindakan.”
Handoko (2000, hal. 176) mengatakan :
“Istilah sistem insentif mempunyai pengertian yang terbatas, karena tidak
mencakup banyak jenis perangsang yang ditawarkan kepada para karyawan untuk
melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar-standar yang telah
ditetapkan. Sebagai contoh, sistem ini tidak meliputi pembayaran upah kerja lembur,
upah untuk waktu tidak bekerja, atau upah diferensial berdasarkan shift. Begitu juga,
istilah itu pada umumnya digunakan dengan tidak mencakup pembayaran premi
untuk pelaksanaan tugas-tugas yang berbahaya.”
Siagian (2001, hal. 268) menerangkan kegunaan insentif :
“Guna lebih mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak organisasi
yang menganut sistem insentif sebagai bagian dari sistem imbalan yang berlaku bagi
para karyawan organisasi.”
Sistem pemberian imbalan bagi karyawan harus tepat sebagaimana dikemukakan Cushway
(2002, hal. 164) :
“Manajemen organisasi harus mengetahui dengan jelas apa yang mereka ingin capai
dalam strategi pemberian imbalan. Ini seharusnya dihubungkan kembali dengan
rencana bisnis. Contohnya, bila suatu perusahaan ingin menaikkan sahamnya di
pasaran, salah satu cara untuk memperkuatnya adalah dengan memberikan bonus
kepada para manajer yang manaikkannya.”
Dengan demikian pemberian insentif adalah sesuatu yang fleksibel, insentif dapat
diberikan kapan dan dalam bentuk apa saja sesuai dengan tujuan Yang ingin dicapai
perusahaan dari pemberian insentif tersebut. Insentif dapat ditujukan langsung kepada
karyawan yang ditargetkan baik secara perorangan maupun secara bagian atau departemen.
Insentif akan diberikan kepada karyawan dalam jumlah tertentu apabila negosiasi yang
sedang dilaksanakan terhadap paket atau proyek tertentu berhasil dilaksanakan. Sedangkan
insentif per bagian dapat dilaksanakan misalnya target produksi bulanan yang diinginkan
apabila dapat tercapai, maka kepada seluruh staf bagian produksi akan diberikan insentif
tertentu. Apabila karyawan perusahaan menganggap bahwa pihak perusahaan memberikan
imbalan atau balas jasa yang sesuai, maka para karyawan tersebut akan dengan senang hati
bekerja untuk kepentingan perusahaan dan akan berusaha lebih giat bekerja dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya agar mendapat imbalan dan demikian juga
sebaliknya.
Agar dapat memotivasi karyawan dengan efektif, pemberian komisi haruslah
sesuai dengan individu dan situasi. Apabila perusahaan memberikan umpanbalik motivasi
dalm bentuk komisi atau pengakuan, maka gunakanlah yang paling sesuai dengan kebutuhan
dan kepentingan karyawan.
D. Manfaat Pemberian Bonus Penjualan
Suatu sistem imbalan jasa total meliputi kompensasi moneter dan nonmoneter.
Kompensasi moneter melibatkan penilaian kontribusi karyawan guna membagikan
kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung secara wajar dan adil.
Imbalan nonmoneter penting untuk diperhatikan organisasi. Misalnya rasa aman
bekerja menjadi penting pada era pertengahan 1990-an saat terjadi PHK besar-besaran dan
terus menerus oleh pengusaha-pengusaha besar. Menyadari hal ini, beberapa pengusaha
menawarkan rasa aman sebagai ganti tidak adanya peningkatan imbalan moneter.
E. Proses Pemberian Bonus
Menurut Harsono (1987 : 85) proses pemberian insentif dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Proses Pemberian Insentif berdasarkan kelompok
b. Proses Pemberian Insentif berdasarkan perorangan
Rencana insentif individu bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan selain
gaji pokok bagi individu yang dapat mencapai standar prestasi tertentu. Sedangkan
insentif akan diberikan kepada kelompok kerja apabila kinerja mereka juga melebihi standar
yang telah ditetapkan (Panggabean, 2002 :90-91).
Menurut Oangabean (2002:91) Pemberian insentif terhadap kelompok dapat
diberikan dengan cara :
a. Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan yang diterima oleh mereka
yang paling tinggi prestasi kerjanya.
b. Semua anggota kelompok menerima pembayaran yang sama dengan pembayaran yang
diterima oleh karyawan yang paling rendah prestasinya.
c. Semua anggota menerima pembayaran yang sama dengan rata-rata pembayaran yang
diterima oleh kelompok.
F. Metode Pemberian Bonus
Pentingnya pemberian insentif bagi karyawan adalah untuk meningkatkan semangat kerja
para karyawan, agar terpacu untuk bekerja lebih keras dan meningkatnya loyalitas
terhadap perusahaan. Adapun model atau metode yang dipakai oleh setiap perusahaan berbeda-
beda dalam pemberian insentif untuk para karyawannya. Berikut ini merupakan pemberian
insentif dengan metode berjenjang melalui konsep sebagai berikut :
1. Penjualan individu yang memenuhi target penjualan (setelah ppn atau dari netto penjualan
yang dibagi dengan 1,1 ).
2. Penjualan kelompok atau penjualan sesuai dengan target toko atau target yang diperoleh
oleh kelompok atau seluruh karyawan.
Insentif pada penjualan individu dibagi dua, meliputi :
a. Insentif yang di dapatkan dari satu nota nilai penjualan netto yang telah dibagi 1,1.
Dengan rincian pemberiannya, meliputi :
Penjualan senilai 10 juta – 20 juta insentif yang didapat 5.000.000,-
Penjualan senilai 20 juta – 30 juta insentif yang didapat 10.000.000,-
Penjualan senilai 30 juta – 50 juta insentif yang didapat 20.000.000,-
Penjualan senilai 50 juta – 100 juta insentif yang didapat 25.000.000,-
Penjualan diatas 100 juta insentif yang didapat 30.000.000,- atau dilihat dari
margin nilai penjualan.
b. Insentif yang didapatkan setelah target individu tercapai. Insentif sesuai target dibagi
menjadi dua, yaitu :
Target terpenuhi 100%
Target terpenuhi 100% adalah target yang diperoleh jika total pemenuhan target
dapat tercapai dengan 100%. Dengan perhitungan X =( a : 1,1) x 0,25% Keterangan
:
X = individu
a = total penjualan yang didapat perbulan
Target terpenuhi 90%
Target terpenuhi 90% adalah target yang diperoleh jika total pemenuhan target
hanya dapat tercapai 90% dari target yang telah ditentukan. Dengan perhitungan X
=( a : 1,1) x 0,125%
Keterangan :
X = individu
a = total penjualan yang didapat perbulan
Gambar Diagram Perolehan Bonus
Penjualan Karyawan
Barang
Penjualan
Customer
Nota Penjualan
Daftar Permintaan Barang
Customer
Pimpinan
Daftar Penerimaan Bonus
Bonus
Tahap analisis dari siklus pengembangan sistem adalah desain system yang
mengambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa pengambaran,
perancangan dan pembuatan sketsa. Tujuan dari desain sistem ini adalah memenuhi
kebutuhan pemakai sistem serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada
pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan pengembangan sistem, metode yang digunakan kali ini adalah metode
pengembangan sistem Waterfall atau siklus hidup pengembangan sistem merupakan tahapan-
tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analisa sistem dan programer dalam membangun suatu
sistem informasi.
Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan
sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, implementasi, pengujian dan maintenance.
a. Analisis Kebutuhan
Proses menentukan permasalahan dan menghasilkan alternative pemecahan masalah dimulai
dengan mengadakan penelitian terhadap eleme-elemen kebutuhan sistem yang bersangkutan dan
mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan tersebut dan menjabarkanya ke dalam panduan bagi
pengembangan sistem ditahap berikutnya.aspek-aspek yang berkaitan berupa elemen-elemen yang
berkitan dengan sistem baik itu sumber daya manusia, prosedur kerja organisasi maupun beragam
aspek lainnya, baik yang terkait secara langsung maupun tidak terkomputerisasi yang akan
dibangun. fase ini merupakan fase yang sangat penting untuk mendapatkan gambaran utuh sistem
guna pengembangan sistem bersangkutan ke dalam bentuk penerapan sistem yang berbasis
komputerisasi.
b. Desain Sistem
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem adalah desain sistem. Desain
mengambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa pengambaran, perancangan
dan pembuatan sketsa. Tujuan dari desain sistem ini adalah memenuhi kebutuhan pemakai sistem
serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli
teknik lainnya yang terlibat.
c. Implementasi dan Pengujian Unit
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program dengan mengunakan bahasa pemrograman
komputer yang telah ditentukan dalam tahap sebelumnya.
d. Pengujian Sistem
Setelah penulisan kode program lengkap berikutnya berupa pengujian atau test sistem. Pengetesan
sistem termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh. Pengetesan sistem ini adalah untuk
memastikan bahwa elemen-elemen atau
komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.pengetesan dilakukan untuk
mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi.
Sebelum program ditetepkan, maka program harus bebas terlebih dites untuk menentukan
kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi.
e. Perawatan/Maintenance
Fase ini merupakan fase perawatan terhadap sistem yang telah dikembangkan dan
diimplementasikan. Cakupan fase ini berupa proses perawatan terhadap sistem yang berkaitan
dengan perawatan berkala dari sistem maupun proses terhadap perbaikan sistem manakala sistem
menghadapi kendala dalam operasionalnya akibat masalah teknis dan non teknis yang tidak
terindikasi dalam proses pengembangan sistem. Proses maintenance ini juga meliputi upaya-upaya
pengembangan terhadap sistem yang telah dikembangkan sebelumnya dalam menghadapi
mengantisipasi perkembangan maupun perubahan sistem bersangkutan
Setelah semua sistem terselesaikan, maka sistem membutuhkan perawatan supaya sistem dapat
berjalan dengan baik dan data dapat tersimpan lebih aman.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Implementasi
a. Diagram Konteks
b. DFD Level 0
c. DFD Level 1
d. Data Penjualan
e. Data Insentif
f. Laporan Data Penjualan
g. Laporan data Insentif
BAB V
KESIMPULAN
Dalam memberikan insentif, perusahaan harus mengetahui kebutuhan karyawan masing-
masing. Dengan adanya kebutuhan, seseorang akan termotivasi melakukan pekerjaan dan berarti
dapat membantu dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Apabila karyawan merasa kebutuhannya
dapat terpenuhi dengan melakukan suatu pekerjaan, maka ia akan termotivasi untuk bekerja
dengan lebih baik dan secara otomatis berarti produktivitasnya meningkat. Pada hakekatnya
insentif dapat mendorong karyawan bekerja lebih baik dengan memanfaatkan unsur-unsur kerja
yang lebih optimal, karena terdorong keinginan untukmemperoleh insentif yang lebih baik dan
tinggi. Hal ini dapat dicapai bila karyawan memenuhi bahkan melarapaui target yang ditetapkan
perusahaan.
Dari uraian pada bab analisis tentang perancangan sistem infromasi bonus penjualan
diatas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam memberikan insentif/bonus, perusahaan harus mengetahui kebutuhan karyawan masing-
masing. Dengan adanya kebutuhan, seseorang akan termotivasi melakukan pekerjaan dan
berarti dapat membantu dalam upaya memenuhi kebutuhannya
2. Sistem yang dibuat dapat mempermudah perusahaan dalam perhitungan insentif/bonus.
3. Rancangan Sistem Informasi ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan transaksi
penjualan, pemberian reward untuk karyawan terbaik dan dapat menyimpan data konsumen
sehingga pengelola dapat memanfaatkan data yang telah ada menjadi informasi yang berguna
bagi kemajuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, Debby Ratna dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Universitas
Terbuka, Jakarta
Handayani, Peni. -. Sistem Informasi Pemberian Insentif Pada Toko Mer Furniture Center
Semarang Dengan Menggunakan Metode Berjenjang. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang.
Hendarti, Henny. -. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Piutang Dagang.
Universitas Bina Nusantara. Jakarta.
Soedjianto, Felicia dan Gregorius Satia Budhi. Pembuatan Sistem Informasi Multilevel Marketing
(MLM) Berbasis Web Studi Kasus Pada PT. Mediderma Indonesia. Universitas Kristen Petra.
Surabaya.
http://celotehguspri.blogspot.com/2017/09/rancangan-sistem-informasi-hasil.html
Ali, H (2010). Sistem Informasi Manajemen. HCM: Harta Cipta Mandiri
HM, Jogiyanto.(2005).Sistem Teknologi Informasi.Yogyakarta:ANDI
Kadir, Abdul.(2003).Pengenalan Sistem Informasi.Yogyakarta:ANDI
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma.(2006).Perencanaan dan Pembngunan Sistem
Informasi.Yogyakarta:ANDI
Susanto, Azhar.(2002).Sistem Informasi Manajemen.Bandung:Lingga Jaya
http://aryprasetyo79.blogspot.com/2017/09/perancangan-sistem-informasi-pemberian.html
Angipora, Marius P., Dasar – Dasar Penjualan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2002.
Assauri, Sofjan., Manajemen Penjualan : Dasar, Konsep, dan Strategi, Cetakan Keenam, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 1999.
Budiarto, Teguh dan Ciptono, Fandy., Penjualan Internasional, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
BPFE, Yogyakarta, 1997.
Handoko, T. Hani., Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Cetakan
Keempat belas, BPFE, Yogyakarta, 2000.
Nurlaila latupono, SE, UPBJJ Ternate, UT, 2017

More Related Content

What's hot

Makalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaranMakalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaran
Asep Sahwani
 
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuMakalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
ranger11
 
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
Yasmin Al-Hakim
 
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
ajie prayoga
 
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Hikmah Siti Nazwah
 

What's hot (19)

Slide Chapter 14
Slide Chapter 14Slide Chapter 14
Slide Chapter 14
 
Manajemen bisnis
Manajemen bisnisManajemen bisnis
Manajemen bisnis
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaranMakalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaran
 
Presentasi seminar manajemen
Presentasi seminar manajemenPresentasi seminar manajemen
Presentasi seminar manajemen
 
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuMakalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
 
Sim, listiyono, prof. dr. ir. hapzi, cma, mm, sistem informasi manajemen dan ...
Sim, listiyono, prof. dr. ir. hapzi, cma, mm, sistem informasi manajemen dan ...Sim, listiyono, prof. dr. ir. hapzi, cma, mm, sistem informasi manajemen dan ...
Sim, listiyono, prof. dr. ir. hapzi, cma, mm, sistem informasi manajemen dan ...
 
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
 
118811832 pemasaran
118811832 pemasaran118811832 pemasaran
118811832 pemasaran
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
 
Makalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaranMakalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaran
 
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
 
Marketing mix
Marketing mixMarketing mix
Marketing mix
 
Lingkungan pemasaran ( makalah )
Lingkungan pemasaran ( makalah )Lingkungan pemasaran ( makalah )
Lingkungan pemasaran ( makalah )
 
Pengantar bisnis karangan euis rosidah dan nana sahroni
Pengantar bisnis karangan euis rosidah dan nana sahroniPengantar bisnis karangan euis rosidah dan nana sahroni
Pengantar bisnis karangan euis rosidah dan nana sahroni
 
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen pemasaran,universitas mercu buana,...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen pemasaran,universitas mercu buana,...Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen pemasaran,universitas mercu buana,...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen pemasaran,universitas mercu buana,...
 
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
 
4, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, marketing ethics, universitas me...
4, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, marketing ethics, universitas me...4, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, marketing ethics, universitas me...
4, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, marketing ethics, universitas me...
 

Similar to Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, ut, 2018

Manajemen pemasaran wikipedia
Manajemen pemasaran wikipediaManajemen pemasaran wikipedia
Manajemen pemasaran wikipedia
Irvan Malvinas
 
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
Dea Yulia Kristy
 

Similar to Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, ut, 2018 (20)

Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA, Rancangan Sistem Informa...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA, Rancangan Sistem Informa...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA, Rancangan Sistem Informa...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA, Rancangan Sistem Informa...
 
Pengertian pemasaran
Pengertian pemasaranPengertian pemasaran
Pengertian pemasaran
 
Manajemen pemasaran wikipedia
Manajemen pemasaran wikipediaManajemen pemasaran wikipedia
Manajemen pemasaran wikipedia
 
MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARANMANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN
 
Minggu ke 12 manajemen pemasaran
Minggu ke 12   manajemen pemasaranMinggu ke 12   manajemen pemasaran
Minggu ke 12 manajemen pemasaran
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
 
Makalah_20 Laporan makalah kel 4
Makalah_20 Laporan makalah kel 4Makalah_20 Laporan makalah kel 4
Makalah_20 Laporan makalah kel 4
 
Marketing management
Marketing managementMarketing management
Marketing management
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARANMANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN
 
Riska 6
Riska 6Riska 6
Riska 6
 
Promosi
PromosiPromosi
Promosi
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
Norma dan etika dalam pemasaran, produksi, Manajemen sumber daya manusia dan ...
 
Bidang Kajian Manajemen
Bidang Kajian ManajemenBidang Kajian Manajemen
Bidang Kajian Manajemen
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisn...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisn...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisn...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisn...
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
 
Marketing strategy2
Marketing strategy2Marketing strategy2
Marketing strategy2
 
118811832 pemasaran
118811832 pemasaran118811832 pemasaran
118811832 pemasaran
 
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
 

More from Universitas Terbuka (6)

Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
 
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018
 
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
 
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
 
Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, ut, 2018

  • 1. Program Studi magister Manajemen Bidang Minat Sumber Daya Manusia Mata Kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Pengampu Prof. Dr. HAPZI ALI, CMA ERVANSYAH PUTRA NIM 530015787 2018
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan tentu menyadari bahwa penjualan memegang peranan penting dalam usaha mencapai tujuannya. Seperti diketahui, salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, dimana dengan laba tersebut akan memacu pertumbuhan perusahaan. Laba yang diharapkan tersebut direalisasikan melalui penjualan barang atau jasa. Dengan adanya persaingan yang ketat dalam perdagangan, maka kegiatan promosi merupakan faktor penting untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan promosi digunakan untuk membertahukan kepada masyarakat mengenai cirri-ciri maupun kegunaan dari barang yang ditawarkan. Kegiatan promosi ini terdiri dari periklanan, penjualan perseorangan, penjualan langsung, promosi penjualan, dan publisitas. Kelima instrument tersebut biasa dikenal sebagai bauran promosi. Dalam usahanya meningkatkan penjualan sebuah perusahan hendak memakai strategi penjualan perseorangan. Pemberian komisi kepada tenaga penjualan merupakan insentif yang diberikan sebagai motivasi yang bertujuan meningkatkan prestasi. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat banyak intansi yang menggunakan sistem informasi dalam peningkatan usahanya. Dengan adanya sistem komputerisasi, maka dapat mendukung keberhasilan suatu perusahaan atau instansi dalam mendapatkan informasi yang tepat dan akurat demi kemajuan perusahaannya. Khususnya dalam proses input perhitungan perolehan insentif yang diterima oleh para karyawan. Tujuan dilakukan proses pemberian bonus terhadap karyawan-karyawan yang berkualitas adalah sebagai tanda ucapan terima kasih perusahaan atas dedikasi dan kinerja karyawan tersebut terhadap perusahaan. Suatu perusahaan menetapkan adanya upah atau insentif untuk menghubungkan keinginan karyawan akan pendapatan finansial tambahan dengan kebutuhan organisasi akan peningkatan kualitas dan kuantitas kerjanya. Insentif atau yang disebut juga FringeBenefit
  • 3. merupakan cara untuk mempertahankan karyawan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang. Pemberian insentif yang selama ini diberikan dengan cara atau dengan metode berjenjang menurut total penjualan yang dicapai membuat para karyawan termotivasi untuk meningkatkan penjualan mereka. Maka dengan system yang terkomputerisasi dapat dibuat suatu system dalam perhitungan dan hak karyawan dapat terpenuhi dengan sebagaimana mestinya. Hampir setiap organisasi bisnis menyatakan bahwa “manusia adalah aset terpenting bisnis kami”. Secara eksplisit hal itu menghargai mereka, namum dalam kenyataannya seringkali bertentangan dengan kenyataannya. Misalnya, bagi perusahaan yang terlalu banyak menggunakan pola padat modal sebagai pengganti manusia, bisa jadi manusia hanya dipandang sebagi unsur produksi yang tidak ada bedanya dengan unsur lainnya, hal ini tentunya kurang manusiawi. Di sisi lain, masih banyak terdapat perusahaan yang menerapkan sistem upah, iklim kerja, dan kepemimpinan yang kurang kondusif. Namun terlepas dari hal-hal tersebut, secara umum manusia dan potensinya merupakan elemen utama dari keberhasilan suatu bisnis. Tinggal lagi bagaimana sumber daya manusia berupa tingkat etos kerja, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, emosi, kejujuran, kesehatan, pengalaman, dan kepemimpinan dapat dioptimalisasikan. Pada saat sekarang ini, merupakan sebuah kenyataan yang tak dapat dipungkiri lagi, bahwa era globalisasi sekarang ini, khususnya di Indonesia, menghadapi berbagai tekanan persaingan dalam segala bidang usaha. Untuk itu, perusahaan-perusahaan mulai berusaha untuk tetap unggul dalam persaingan yang serba kompetetif tersebut dengan berupaya menciptakan kualitas sumber daya manusianya yang handal dan presentatif. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang terlatih dan terampil bagi sebuah organisasi bisnis, tentunya dapat ditempuh dengan melakukan pelatihan, pendidikan dan bimbingan bagi sumber daya manusianya. Seiring dengan perkembangan ekonomi, sistem informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem informasi yang baik akan mendukung tersedianya informasi yang akurat, cepat dan tepat waktu. Hal inilah yang menjadi dasar bagi suatu perusahaan dalam merancang sistem informasi yang lebih baik dan lebih unggul dengan perusahaan sejenis dalam persaingan ekonomi. Sistem informasi dapat memudahkan pekerjaan suatu perusahaan melalui pengolahan data sehingga menghasilkan suatu informasi yang sudah pasti lebih baik dan berguna untuk kebutuhan- kebutuhan tertentu. Dengan adanya sistem informasi, maka dapat mendukung
  • 4. keberhasilan suatu perusahaan atau instansi dalam mendapatkan informasi yang tepat dan akurat demi kemajuan perusahaannya. Penjualan menjamin kelangsungan kegiatan operasional perusahaan. Penjualan yang tinggi akan meningkatkan pendapatan dan penjualan yang rendah akan mengakibatkan kerugian. Namun jumlah transaksi penjualan yang tinggi dapat mengakibatkan karyawan tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam pencatatan, perhitungan dan membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan tugas mereka. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi transaksi penjualan, dibutuhkan suatu Sistem Informasi yang efektif dan efisien. Salah satu usaha perusahaan untuk meningkatkan penjualan, adalah melalui strategi pemberian insentif/bonus kepada para karyawan, khususnya di bagian pemasaran. Pemberian bonus yang selama ini diberikan menurut total penjualan yang dicapai akan memotivasi para karyawan dalam meningkatkan penjualan mereka. Hal inilah yang melatarbelakangi perancangan sistem informasi yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengkaitkan antara hasil penjualan masing-masing karyawan dengan sistem pemberian insentif/bonus.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pemasaran mulai berkembang setelah revolusi industri yang berupa industri raksasa. Mereka mulai bingung dengan jumlah produksi yang sangat besar sehingga diperlukan cara yang cepat dan tepat untuk menjual barang hasil produksi tersebut. Sementara produksi missal tetap diperlukan untuk menekan biaya produksi. Banyak perusahaan mulai percaya, bahwa lewat usaha dan biaya yang cukup besar, seluruh merupakan salah satu fungsi yang cukup penting dan sangat berpengaruh terhadap fungsi lain dalam perusahaan, dan pada dasarnya tujuan perusahaan adalah untuk melayani konsumen. Berikut pengertian pemasaran menurut para ahli. Menurut Kotler (1997, hal. 8) : “pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.” Stanton (1998, hal. 7-8) Menyatakan, “Marketing adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.” Menurut Boyd (2000, hal. 4) pengertian pemasaran yaitu : “Pemasaran adalah suatu proses social yang melibatkan kegiatan-kegiatan yang penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan pertukaran dengan pihak lain untuk mengembangkan hubungan pertukaran.” Dari definisi yang telah disebutkan di atas, dapat diketahui bahwa pemasaran merupakan suatu proses kegiatan usaha untuk memindahkan barang/jasa dari tangan produsen ke konsumen sebagai pembeli, sehingga konsumen akan memperoleh layanan dan kepuasan karena kebutuhan dan keinginannya terpenuhi, yang hal ini dilakukan melalui proses pertukaran. Dari sini dapat terlihat bahwa antara konsep penjualan dan pemasaran
  • 6. terdapat perbedaan. Perusahaan yang berorientasi kepada penjualan dalam mencapai tujuannya akan berusaha agar produk yang dihasilkan dapat terjual habis tanpa memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan yang berorientasi pemasaran dalam mencapai tujuannya akan memperhatikan keinginan konsumen. Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler (1997, hal.13 ) menyatakan : ”Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.” Assauri (1999,hal 12) mendefinisikan sebagai berikut : “Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun dan memelihara, keuntungan pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.” Sedangkan menurut Cahyomo (1998 hal.4) : “ Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi.” Manajemen pemasaran meliputi kegiatan di bagian yang menangani pasar bahan baku, bagian keuangan mengurus pasar uang, bagian personalia mengurus dan menghadapi pasar tenaga kerja dan seterusnya. Setiap jabatan mengandung tugas dan tanggungjawab yang dirumuskan secara jelas. Sebagian dari pekerjaan ini mencakup pengelolaan sumber daya. Dilihat dari aktivitas yang dilaksanakan ternyata manajemen pemasaran mencakup lingkungan ekstern dan intern, misalnya : transport, perantara dan sebagainya. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa manajemen pemasaran mempunyai tugas untuk menggalakkan tingkat permintaan terhadap produk. B. Tugas Tenaga Pemasaran Para ahli mengemukakan berbagai pendapat mengenai penjualan perseorangan ini, antara lain dikemukakan oleh Moekijat (1998, hal.384) : “ Personal selling adalah suatu perjanjian lisan dengan seorang calon pembeli atau lebih untuk tujuan penawaran barang dan penjualan.” Sedangkan pengertian lain personal selling menurut Winardi (1998, hal.113) adalah : “…..interaksi antar pribadi, dan secara tatap muka untuk mencapai tujuan
  • 7. menciptakan, memodifikasi, mengeksploitasi atau mengusahakan timbulnya suatu hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.” Dari keterangan diatas mengenai penjualan perorangan, jelaslah bahwa dalam kegiatan promosi jenis ini terjadi hubungan langsung yang bersifat timbal balik antara pihak pembeli dengan pihak penjual dengan saling tukar menukar informasi, barang, jasa dan uang yang menguntungkan kedua belah pihak, disamping itu juga dapat memuaskan keinginan pelanggan dengan produk yang dijual dan jasa pelayanannya. Jadi penjualan perorangan merupakan suatu kegiatan promosi secara ;angsung antara pihak penjual dan pembeli, agar dapat merealisasikan suatu transaksi pertukaran produk baik barang maupun jasa. Gitosardomo (1999, hal.240) mengemukakan peranan personal selling sebagai berikut : “ Personal selling merupakan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu.” Tujuan umum dari suatu gugus penjualan adalah mencapai volume penjualan dan laba tertentu serta menunjang pertumbuhan perusahaan. Tenaga penjualan merupakan sumber daya perusahaan yang paling produktif dan mahal, dalam kaitannya dengan penjualan. Oleh sebab itu, tenaga penjualan dalam suatu gugus penjualan haruslah sesuai dengan tujuan penjualan. Menyambung peranan tenaga penjualnan yang disebutkan sebelumnya, maka pendapat ini menyebutkan tugas-tugas tenaga penjualan dalam mendukung peranannya menjual produk perusahaan. Tugas tersebut seperti meningkatkan kepuasaan konsumen sebagai kelanjutan dari proses penjualan, menciptakan permintaan baru dan meningkatkan permintaan dalam suatu usaha terus meningkatkan penjualan, menciptakan permintaan inelastic yang terus meningkat dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terdiri atas lingkungan perusahaan, lingkungan pelanggan, lingkungan calon pelanggan dan lingkungan antar sesama tenaga penjualan diliar perusahaan. C. Bonus Penjualan Komisi penjualan merupakan bagian dari insentif yang diberikan kepada bagian penjualan. Untuk mendalami komisi penjualan harus dimengerti terlebih dahulu masalah insentif. Menurut Moekijat (1998, hal. 224) : “Insentif adalah sesuatu yang mendorong
  • 8. atau yang mempunyai kecenderungan terhadap seseorenguntuk melakukan tindakan.” Handoko (2000, hal. 176) mengatakan : “Istilah sistem insentif mempunyai pengertian yang terbatas, karena tidak mencakup banyak jenis perangsang yang ditawarkan kepada para karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar-standar yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, sistem ini tidak meliputi pembayaran upah kerja lembur, upah untuk waktu tidak bekerja, atau upah diferensial berdasarkan shift. Begitu juga, istilah itu pada umumnya digunakan dengan tidak mencakup pembayaran premi untuk pelaksanaan tugas-tugas yang berbahaya.” Siagian (2001, hal. 268) menerangkan kegunaan insentif : “Guna lebih mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak organisasi yang menganut sistem insentif sebagai bagian dari sistem imbalan yang berlaku bagi para karyawan organisasi.” Sistem pemberian imbalan bagi karyawan harus tepat sebagaimana dikemukakan Cushway (2002, hal. 164) : “Manajemen organisasi harus mengetahui dengan jelas apa yang mereka ingin capai dalam strategi pemberian imbalan. Ini seharusnya dihubungkan kembali dengan rencana bisnis. Contohnya, bila suatu perusahaan ingin menaikkan sahamnya di pasaran, salah satu cara untuk memperkuatnya adalah dengan memberikan bonus kepada para manajer yang manaikkannya.” Dengan demikian pemberian insentif adalah sesuatu yang fleksibel, insentif dapat diberikan kapan dan dalam bentuk apa saja sesuai dengan tujuan Yang ingin dicapai perusahaan dari pemberian insentif tersebut. Insentif dapat ditujukan langsung kepada karyawan yang ditargetkan baik secara perorangan maupun secara bagian atau departemen. Insentif akan diberikan kepada karyawan dalam jumlah tertentu apabila negosiasi yang sedang dilaksanakan terhadap paket atau proyek tertentu berhasil dilaksanakan. Sedangkan insentif per bagian dapat dilaksanakan misalnya target produksi bulanan yang diinginkan apabila dapat tercapai, maka kepada seluruh staf bagian produksi akan diberikan insentif tertentu. Apabila karyawan perusahaan menganggap bahwa pihak perusahaan memberikan imbalan atau balas jasa yang sesuai, maka para karyawan tersebut akan dengan senang hati bekerja untuk kepentingan perusahaan dan akan berusaha lebih giat bekerja dalam
  • 9. melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya agar mendapat imbalan dan demikian juga sebaliknya. Agar dapat memotivasi karyawan dengan efektif, pemberian komisi haruslah sesuai dengan individu dan situasi. Apabila perusahaan memberikan umpanbalik motivasi dalm bentuk komisi atau pengakuan, maka gunakanlah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan karyawan. D. Manfaat Pemberian Bonus Penjualan Suatu sistem imbalan jasa total meliputi kompensasi moneter dan nonmoneter. Kompensasi moneter melibatkan penilaian kontribusi karyawan guna membagikan kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung secara wajar dan adil. Imbalan nonmoneter penting untuk diperhatikan organisasi. Misalnya rasa aman bekerja menjadi penting pada era pertengahan 1990-an saat terjadi PHK besar-besaran dan terus menerus oleh pengusaha-pengusaha besar. Menyadari hal ini, beberapa pengusaha menawarkan rasa aman sebagai ganti tidak adanya peningkatan imbalan moneter. E. Proses Pemberian Bonus Menurut Harsono (1987 : 85) proses pemberian insentif dapat dibagi menjadi 2, yaitu : a. Proses Pemberian Insentif berdasarkan kelompok b. Proses Pemberian Insentif berdasarkan perorangan Rencana insentif individu bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan selain gaji pokok bagi individu yang dapat mencapai standar prestasi tertentu. Sedangkan insentif akan diberikan kepada kelompok kerja apabila kinerja mereka juga melebihi standar yang telah ditetapkan (Panggabean, 2002 :90-91). Menurut Oangabean (2002:91) Pemberian insentif terhadap kelompok dapat diberikan dengan cara : a. Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan yang diterima oleh mereka yang paling tinggi prestasi kerjanya. b. Semua anggota kelompok menerima pembayaran yang sama dengan pembayaran yang diterima oleh karyawan yang paling rendah prestasinya. c. Semua anggota menerima pembayaran yang sama dengan rata-rata pembayaran yang diterima oleh kelompok.
  • 10. F. Metode Pemberian Bonus Pentingnya pemberian insentif bagi karyawan adalah untuk meningkatkan semangat kerja para karyawan, agar terpacu untuk bekerja lebih keras dan meningkatnya loyalitas terhadap perusahaan. Adapun model atau metode yang dipakai oleh setiap perusahaan berbeda- beda dalam pemberian insentif untuk para karyawannya. Berikut ini merupakan pemberian insentif dengan metode berjenjang melalui konsep sebagai berikut : 1. Penjualan individu yang memenuhi target penjualan (setelah ppn atau dari netto penjualan yang dibagi dengan 1,1 ). 2. Penjualan kelompok atau penjualan sesuai dengan target toko atau target yang diperoleh oleh kelompok atau seluruh karyawan. Insentif pada penjualan individu dibagi dua, meliputi : a. Insentif yang di dapatkan dari satu nota nilai penjualan netto yang telah dibagi 1,1. Dengan rincian pemberiannya, meliputi : Penjualan senilai 10 juta – 20 juta insentif yang didapat 5.000.000,- Penjualan senilai 20 juta – 30 juta insentif yang didapat 10.000.000,- Penjualan senilai 30 juta – 50 juta insentif yang didapat 20.000.000,- Penjualan senilai 50 juta – 100 juta insentif yang didapat 25.000.000,- Penjualan diatas 100 juta insentif yang didapat 30.000.000,- atau dilihat dari margin nilai penjualan. b. Insentif yang didapatkan setelah target individu tercapai. Insentif sesuai target dibagi menjadi dua, yaitu : Target terpenuhi 100% Target terpenuhi 100% adalah target yang diperoleh jika total pemenuhan target dapat tercapai dengan 100%. Dengan perhitungan X =( a : 1,1) x 0,25% Keterangan : X = individu a = total penjualan yang didapat perbulan
  • 11. Target terpenuhi 90% Target terpenuhi 90% adalah target yang diperoleh jika total pemenuhan target hanya dapat tercapai 90% dari target yang telah ditentukan. Dengan perhitungan X =( a : 1,1) x 0,125% Keterangan : X = individu a = total penjualan yang didapat perbulan Gambar Diagram Perolehan Bonus Penjualan Karyawan Barang Penjualan Customer Nota Penjualan Daftar Permintaan Barang Customer Pimpinan Daftar Penerimaan Bonus Bonus Tahap analisis dari siklus pengembangan sistem adalah desain system yang mengambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa pengambaran, perancangan dan pembuatan sketsa. Tujuan dari desain sistem ini adalah memenuhi kebutuhan pemakai sistem serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
  • 12. BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan pengembangan sistem, metode yang digunakan kali ini adalah metode pengembangan sistem Waterfall atau siklus hidup pengembangan sistem merupakan tahapan- tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analisa sistem dan programer dalam membangun suatu sistem informasi. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, implementasi, pengujian dan maintenance. a. Analisis Kebutuhan Proses menentukan permasalahan dan menghasilkan alternative pemecahan masalah dimulai dengan mengadakan penelitian terhadap eleme-elemen kebutuhan sistem yang bersangkutan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan tersebut dan menjabarkanya ke dalam panduan bagi pengembangan sistem ditahap berikutnya.aspek-aspek yang berkaitan berupa elemen-elemen yang berkitan dengan sistem baik itu sumber daya manusia, prosedur kerja organisasi maupun beragam aspek lainnya, baik yang terkait secara langsung maupun tidak terkomputerisasi yang akan dibangun. fase ini merupakan fase yang sangat penting untuk mendapatkan gambaran utuh sistem guna pengembangan sistem bersangkutan ke dalam bentuk penerapan sistem yang berbasis komputerisasi. b. Desain Sistem Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem adalah desain sistem. Desain mengambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa pengambaran, perancangan dan pembuatan sketsa. Tujuan dari desain sistem ini adalah memenuhi kebutuhan pemakai sistem serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. c. Implementasi dan Pengujian Unit Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program dengan mengunakan bahasa pemrograman komputer yang telah ditentukan dalam tahap sebelumnya.
  • 13. d. Pengujian Sistem Setelah penulisan kode program lengkap berikutnya berupa pengujian atau test sistem. Pengetesan sistem termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh. Pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.pengetesan dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi. Sebelum program ditetepkan, maka program harus bebas terlebih dites untuk menentukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi. e. Perawatan/Maintenance Fase ini merupakan fase perawatan terhadap sistem yang telah dikembangkan dan diimplementasikan. Cakupan fase ini berupa proses perawatan terhadap sistem yang berkaitan dengan perawatan berkala dari sistem maupun proses terhadap perbaikan sistem manakala sistem menghadapi kendala dalam operasionalnya akibat masalah teknis dan non teknis yang tidak terindikasi dalam proses pengembangan sistem. Proses maintenance ini juga meliputi upaya-upaya pengembangan terhadap sistem yang telah dikembangkan sebelumnya dalam menghadapi mengantisipasi perkembangan maupun perubahan sistem bersangkutan Setelah semua sistem terselesaikan, maka sistem membutuhkan perawatan supaya sistem dapat berjalan dengan baik dan data dapat tersimpan lebih aman.
  • 14. BAB IV PEMBAHASAN 1. Implementasi a. Diagram Konteks b. DFD Level 0
  • 15. c. DFD Level 1 d. Data Penjualan e. Data Insentif f. Laporan Data Penjualan
  • 16. g. Laporan data Insentif
  • 17. BAB V KESIMPULAN Dalam memberikan insentif, perusahaan harus mengetahui kebutuhan karyawan masing- masing. Dengan adanya kebutuhan, seseorang akan termotivasi melakukan pekerjaan dan berarti dapat membantu dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Apabila karyawan merasa kebutuhannya dapat terpenuhi dengan melakukan suatu pekerjaan, maka ia akan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik dan secara otomatis berarti produktivitasnya meningkat. Pada hakekatnya insentif dapat mendorong karyawan bekerja lebih baik dengan memanfaatkan unsur-unsur kerja yang lebih optimal, karena terdorong keinginan untukmemperoleh insentif yang lebih baik dan tinggi. Hal ini dapat dicapai bila karyawan memenuhi bahkan melarapaui target yang ditetapkan perusahaan. Dari uraian pada bab analisis tentang perancangan sistem infromasi bonus penjualan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam memberikan insentif/bonus, perusahaan harus mengetahui kebutuhan karyawan masing- masing. Dengan adanya kebutuhan, seseorang akan termotivasi melakukan pekerjaan dan berarti dapat membantu dalam upaya memenuhi kebutuhannya 2. Sistem yang dibuat dapat mempermudah perusahaan dalam perhitungan insentif/bonus. 3. Rancangan Sistem Informasi ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan transaksi penjualan, pemberian reward untuk karyawan terbaik dan dapat menyimpan data konsumen sehingga pengelola dapat memanfaatkan data yang telah ada menjadi informasi yang berguna bagi kemajuan perusahaan.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Daniel, Debby Ratna dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Universitas Terbuka, Jakarta Handayani, Peni. -. Sistem Informasi Pemberian Insentif Pada Toko Mer Furniture Center Semarang Dengan Menggunakan Metode Berjenjang. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang. Hendarti, Henny. -. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Piutang Dagang. Universitas Bina Nusantara. Jakarta. Soedjianto, Felicia dan Gregorius Satia Budhi. Pembuatan Sistem Informasi Multilevel Marketing (MLM) Berbasis Web Studi Kasus Pada PT. Mediderma Indonesia. Universitas Kristen Petra. Surabaya. http://celotehguspri.blogspot.com/2017/09/rancangan-sistem-informasi-hasil.html Ali, H (2010). Sistem Informasi Manajemen. HCM: Harta Cipta Mandiri HM, Jogiyanto.(2005).Sistem Teknologi Informasi.Yogyakarta:ANDI Kadir, Abdul.(2003).Pengenalan Sistem Informasi.Yogyakarta:ANDI Oetomo, Budi Sutedjo Dharma.(2006).Perencanaan dan Pembngunan Sistem Informasi.Yogyakarta:ANDI Susanto, Azhar.(2002).Sistem Informasi Manajemen.Bandung:Lingga Jaya http://aryprasetyo79.blogspot.com/2017/09/perancangan-sistem-informasi-pemberian.html Angipora, Marius P., Dasar – Dasar Penjualan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. Assauri, Sofjan., Manajemen Penjualan : Dasar, Konsep, dan Strategi, Cetakan Keenam, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999. Budiarto, Teguh dan Ciptono, Fandy., Penjualan Internasional, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1997. Handoko, T. Hani., Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Cetakan Keempat belas, BPFE, Yogyakarta, 2000. Nurlaila latupono, SE, UPBJJ Ternate, UT, 2017