Proses pengambilan keputusan dalam organisasi melibatkan berbagai faktor seperti masukan dari berbagai pihak, manfaat keputusan bagi organisasi, dan evaluasi atas keputusan yang diambil. Proses ini membantu menghasilkan keputusan yang tepat guna meningkatkan kinerja organisasi.
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
Pengambilan Keputusan Organisasi dan Manajemen Sistem Pendukung Keputusan
1.
2. 1. Menurut pengetahuan saudara jelaskan
bentuk proses pengambilan keputusan
dalam perusahaan atau organisasi.
2. Hal apa saja yang menentukan pengambilan
keputusan dalam organisasi.
3. Apa saja manfaat proses pengambilan
keputusan dalam perusahaan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14. - Tipe 3 : Structure Transforming ODSS :
Sembarang teknologi informasi yang
merubah bentuk yang sudah ada atau membentuk
struktur organisasi yg baru.
Karakteristik ODSS :
1. Fokus pada tugas/aktivitas/keputusan
organisasi/masalah perusahaan.
2. ODSS memotong fungsi-fungsi organisasi/
layer hirarki.
3. ODSS melibatkan teknologi berbasis
komputer dan juga teknologi komunikasi.
15.
16.
17. Database Mode Base
Database Management Model Management
Case Management
Dialog Management
USER USER USER USER
Central
Information
System
Local Area
Network/
Wide Area
Network
Work
Stations’
PCs
18. Case Management :
- Case adalah proses/run (skenario) tertentu
dari model komputer.
- Case terdiri dari spesifikasi semua data input
yang digunakan dalam proses/run, nama
file output yang dihasilkan dari
penyelesaian singkat dari proses/run.
Case management mempunyai fungsi :
- Sebagai sistem akunting, mmbantu dlm
hal pembuatan, delegasi, pengcopyan,
dan pengelompokan model case.
19. - Menyediakan cara mudah buat user utk
memodifikasi data input.
- Membantu membandingkan Berbagai output dan
macam-macam jalannya (run) model.
20.
21. 2. Mengembangkan desain konseptual :
- Merupakan fase terpenting dari
pengembangan ODSS dan tak bisa diulang.
Fase ini menghasilkan cetak biru sistem.
3. Mengembangkan sistem :
- Mendesain sistem fisik
- Mengembangkan model dan database
22. 4. Mengimplementasikan dan mengelola
sistem :
- Menginstall sistem fisik
- Memprogram dan mengupdate model
sistem
- Membuat dan mengupdate database
- Mendokumentasikan modul dan database.
- Melatih user.
23.
24.
25.
26. 2. Project Team : Pembangun sistem hrs bekerja
kelompok. Anggotanya dari Berbagai unit
organisasi, termasuk juga orang luar.
Walaupun suatu tim ODSS disusun berdasarkan
kebutuhan ad hoc, tentu bisa juga
melibatkan anggota dari unit permanen ODSS
yang disebut System Management Office
(SMO).
27. 3. System Management Office :
Memainkan peran utama dalam hal
pengembangan dan pengimplementasian. Sekali
satu modul tertentu dari ODSS diimplimentasikan,
perhatian dr SMO diarahkan untuk mengelola dan
mengupdatenya.
28. 4. Conceptual Design :
Desain harus meliatkan paling tidak elemen-elemen
di bawah ini :
Desain utama, yang akan memandu semua
keputusan sebagai pengingat dlm proyek.
Fungsi-fungsi yang akan didukung.
Model dalam penyediaan dukungan
perilaku dalam hal mana bekerja (termasuk
input dan output), dan relasi diantara model
misal : flowchart yg menunjukkan koneksi
diantara model).
29. - Kebutuhan data
- Pertimbangan hardware dan software
- Pendekatan implementasi (struktur
SMO, prioritas, strategi prototyping,
aturan dokumentasi, tanggung jawab unit
organisasi yang berpartisipasi).
Model Base : keinginan akan fleksibelitas, adap-tabilitas
dan pengelolaan yg mudah pada kita
penggunaan satu sistem yg saling berhubungan
dari Berbagai model-model kecil, dimana
masing- masingnya didesain untuk satu tujuan
tertentu.
30. Satu model dapat digunakan oleh dirinya
sendiri untuk mempelajari pengaruh kepu-tusan
yang diajukan pd bagian tertentu dari organisasi,
atau secara interaktif dgn model lain untuk
mempelajari pengaruh yang lebih luas.
Database : keinginan akan koordinasi dan integrasi
kita pada spesifikasi database sistem
yang umum, konsisten, mudah diakses,
tersentralisasi.
31. Database menyediakan input ke model,
menyaring output dari model untuk laporan
manajemen, dan selalu tersedia bila user
meminta secara langsung.
Informasi dihasilkan oleh satu model
secara otomatis akan tersedia juga pada model
yg tersedia juga pada model lain. Mendukung
baik untuk data internal maupun ekternal.
Sistem tak perlu hanya satu, database,
gabungan database, ataupun data terintegrasi.
Berbagai model bisa saja memiliki
databasenya sendiri-sendiri. Namun demikian
administrasi database harus disentralisasi dan
pengaksesannya melalui enterprise-network.
32. User Interface :
Implikasi utama dari prin-sip desain untuk
antarmuka user adalah sistem mempunyai
antarmuka umum utk semua elemen; sehingga
dialog diatur dalam gaya yg seragam tanpa
memperha-tikan model-model tertentu saja yg
sedang berjalan.
Tentu saja, setiap model memi-liki layar
input dan output tertentu yang berbeda, tetapi
masing-masing mampu menjadikan user
melakukan satu gaya yg sama dalam cara yg
sama.
33. Karena user ODSS bukan para programer
maka antarmuka haruslah berbentuk menu (menu
driven), mudah dipelajari, dan mudah digunakan.
User hrs mampu untuk :
a. Meminta informasi dari database
b. Membuat perubahan sementara atau tetap
pada data dalam database (jika memiliki
kewenangan)
c. Menentukan parameter dan input data
untuk
suatu model.
34. d. Menjalankan model,
e. Mengatur laporan output (skup, agrega-si,
periode waktu).
Data : suatu ODSS lebih besar kebutuhan-nya akan
data dibandingkan dengan DSS biasa, dan harus
lebih memberi perhatian lebih pada aspek ini dalam
sistem. Secara umum terdapat 4 jenis data yang
digunakan dalam membangun suatu ODSS. Data
ini adalah data :
35. a. memahami atau mendefinisikan situasi
masalah yg akan diselesaikan.
b. Untuk mempekirakan sifat alamiah
model.
c. Untuk memvalidasi model, atau
d. Untuk menjalankan model (input data).
Integrasi dan Jaringan :
ODSS melibatkan Berbagai model dari
database, maka mengintegrasikan model,
data, dan know-ledge merupakan proes yang
kompleks