SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN
PENGUKURAN KECEPATAN RESPIRASI
PADA ORGAN TUMBUHAN
Oleh :
Nama : Ekal Kurniawan
NIM : A. 1411129
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau
fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola
atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui
pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang
sepanjang hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah, memproduksi
makanannya sendiri, menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari
lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia. Hewan sebagian besar harus
bergerak, harus mencari makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu
dan harus menjaga integritas mekaniknya untuk hidup dan pertumbuhan.
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah
kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi
bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi
pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang
dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik
yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses
fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengubahan zat-zat
anorganik H2
O dan CO2
oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan
bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang
mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui
perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas.
Salah satu syarat untuk mempertahankan hidup adalah tersedianya energi
yang berkesinambungan. Energi ini diperoleh dengan cara mengambil energi
kimia yang terbentuk dalam molekul organik yang disintesis oleh proses
fotosintesis. Menurut Loveless (1991:262) Proses pelepasan energi yang
menyediakan energi untuk kebutuhan sel dalam proses mempertahankan hidup
itulah yang dikenal dengan istilah proses repirasi.
Respirasi merupakan proses oksidasi bahan organik yang terjadi di dalam
sel, berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerobik ini
diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam
proses respirasi secara anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan
dihasilkan senyawa lain karbondioksida.
2.1 Tujuan
Mengetahui jumlah CO2
yang dikeluarkan oleh jaringan/organ tumbuhan,
sebagai petunjuk kecepatan respirasi jaringan/organ tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Respirasi
Respirasi adalah proses penguraian zat-zat organik untuk membebaskan
energi. Dimana energi yang tersimpan digunakan kembali untuk proses-proses
kehidupan.
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan
jasad hidup melalui pemecahan senyawa energi tinggi (SET) untuk digunakan
dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan sehari-hari, respirasi
dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup
proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Pada dasarnya
respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpanan
energi kimia pada organisme hidup.
Lebih terinci oleh Jukri & Heru (2004:19) bahwa respirasi merupakan
reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi yang digunakan
untuk aktifitas sel dan kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP atau senyawa
berenergi tinggi lainnya. Jadi respirasi merupakan proses pembongkaran molekul
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Sedangkan fotosintesis yang
disebutkan tadi adalah kebalikannya, yakni penyusunan atau pembentukan
molekul organik kompleks dari molekul yang lebih sederhana.
Respirasi sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh oksigen
dari udara akan membentuk karbon dioksida dan air. Beberapa reaksi respirasi
yang menghasilkan energi bergabung untuk membentuk ATP dan penggabungan
inilah yang memungkinkan penyimpanan sebahagian energi yang timbul selama
respirasi, tidak hanya hilang sebagai panas. Jadi fungsi utama respirasi adalah
menghasilkan molekul-molekul ATP.
Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi dibagi menjadi dua macam yaitu
respirasi aerob dan respirasi anaerob. Untuk membandingkan perbedaan dari
kedua jenis respirasi tersebut, menurut Jukri dan Heru (2004:19) perbedaan antara
respirasi aerob dan anaerob adalah sebagai berikut:
Perbedaan
Aerob Anaerob
Umumnya terjadi setiap saat Terjadi hanya dalam keadaan husus
Berlangsung seumur hidup Terjadi hanya sementara saja, hanya
fase tertentu saja
Energi yang dihasilkan besar Energi yang dihasilkan kecil
Tidak merugikan tumbuhan Menghasilkan senyawa beracun
Memerlukan oksigen Terjadi tampa oksigen
Hasil ahir berupa CO2 dan H2O Hasil ahir C2H5OH dan CO2
Tabe 1. Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob
Respirasi sel terjadi dalam mitokondria yaitu organel yang ada di dalam
sel yang berbentuk elips dan terbungkus oleh membran rangkap. Permukaan
luarnya berlubang dan permukaan dalamnya membentuk tonjolan-tonjolan atau
krista yang masuk ke dalam stroma. Jumlah krista bervariasi, makin aktif sel
megadakan respirasi maka makin banyak krista dalam mitokondria.
2.2 Proses Respirasi
Respirasi terjadi pada seluruh sel yang hidup, khususnya di Mitokondria.
Proses ini bertujuan untuk membangkitkan energi kimia (ATP). ATP dibentuk
dari penggabungan ADP + Pi (fosfatanorganik) dengan bantuan pompa H+-ATP-
ase, dalam rantai transfer elektron yang terdapat pada membran mitokondria.
Peristiwa aliran elektron dan atau proton (H+) dalam rantai tranfer elektron pada
dasarnya adalah peristiwa Reduksi – Oksidasi (Redoks).
Gambar 1. Bagian-bagian mitokondria
Oleh sebab itu, pembentukan ATP yang digerakkan oleh energi hasil
oksidasi dan perbedaan proton antara ruang antar membran dengan membran
sebelah dalam mitokondria disebut fosfotilasi oksidatif. Teori pembentukan ATP
oleh gradient proton ini dicetuskan oleh Piter Mitchellyang dikenalkandengan
teori Chemiosmotik. Teori ini mendapatkan hadiah nobel tahun 1987.
Respirasi pada tumbuhan pada dasarnya sama dengan hewan, namun juga
ada kekhasannya. Proses respirasi pada dasarnya adalah proses pembongkaran zat
makanan sumber energi (umumnya glukosa) untuk memperoleh energi kimia
berupa ATP. Namun demikian, zat sumber energi tidak selalu siap dalam bentuk
glukosa,melainkan masih dalam bentuk cadangan makanan, yaitu berupa sukrosa
atau amilum. Karena itu zat tersebut harus terlebihdahulu di bongkar
secarahidrolitik. Demikianpula bila zat cangan makanan yang hendak
dibongkaradalah lipida (lemak) atau protein. Proses pembongkaran ( degradasi )
adalah sbb :
Sukrosa/Amilum Karbohidrase
Glukosa
Lipida Lipase
Gliserol + Asam Lemak
Protein Proteinase
Asam + Asam Amino
Karbohidrase pemecah amilum terdiri dari beberapa macam enzim, di antaranya :
1) Fosforilase, memecah ujung-ujung rantai gula pada amilum,
menghasilkan glukosa-1-fosfat (G-1P). Proses pemecahan ini disebut
fosforolisis
2) Amilase, enzim pemecah rantai gula dalam amilum, menghasilkan
potongan – potongan rantai gula yang terdiri dari 2 unit glukosa, disebut
maltosa.
3) Enzim pemotong percabanganrantai gula
4) Transglukosilase, enzim pemindah sisa rantai cabang ke bagian rantai
gula yang lain, dan membentuknya menjadi rantai yang lurus (linier)
5) Maltase, pemotong gula maltosa (disakarida) menjadi unit-unit glukosa
penyusunnya.
Setelah tersedia glukosa di dalam sel, selanjutnya glukosa siap dibongkar.
Pembongkaran terjadi dalam beberapatahap, tergantung ketersediaan O2. Tahapan
pembongkaran dalam keadaan O2 cukup (aerobik) adalah seperti pada gambar
berikut :
Gambar 2. Tahapan Reaksi aerob
Tahapan:
I. Pembongkaran glukosa asam piruvat. Tahapan ini disebut Glikolisis.
Jalur pembongkaran ini disebut jalur EMPatau jalus pusat. Hal ini terjadi
di sitosol atau di matrikplastida (khusus pd tumbuhan).
II. Dekarboksilasi – Oksidasiasam Piruvar (senyawa 3-C) as. Acetil-CoA
(2-C). Proses ini berlangsung di matrik mitokondria
III. Perombakan sempurna Acetil-CoA dalam daun TCA (daur asam tri
karboksilat) atau daur Krebs. Peristiwa ini terjadi di matrik mitokondria.
IV. Oksidasi – reduksidalam rantai transfer electron pada membran
mitokondria.
Pada glikolisis terjadi 1 tahapan oksidasi substrat, yakni fosfo-gliseraldehida
(PGAL) oleh enzim dehidrogenasedan dengan bantuan ko-enzim NAD+ menjadi
asam di-fosfo-gliserat (dPGA) dan dihasilkan NADH2. Selain itu juga terjadi 2
kali pembentukanATP tingkat substrat, yaitu oleh kerja enzimkinase pada saat :
1. Pengubahan dPGA asam fosfo-Gliserat (PGA)
2. Pengubahan enol piruvat asam piruvat.
Secara skematis, tahapan glikolisis adalah sbb :
Proses fosforilasi substrat yang
membutuhkan ATP :
1. Pengubahan Glu Glu-6P
2. Pengubahan Fr-6P Fr-dP
Proses pembentukan ATP tingkat substrat :
1) Pengubahan dPGA PGA
2) Pengubahan PEP as. Piruvat
Proses oksidasi substrat dan menghasilkan
2 NADH2 , yaitu : Saat pengubahan PGAL dPGA, oleh enzim
dehidrogenasedan ko-enzim NAD+
NADH+
NADH2
Pi
PGAL d-PGAL
dehigronase
Pada kondisi cukup O2, maka asam piruvat akan dibongkar atau dioksidasi lebih
lanjut. Dengan enzim NAD+ - dehidrogenase kompleks, asam piruvat akan
dioksidasi dan dipecah (dekarboksilasi) menjadi Asam Acetil- CoA (senyawa 2-
C) dan dilepaskan CO2.
NADH+
NADH2
PIRUVAT Acetil – CoA + CO2
Bila kondisi O2 cukup (aerobik), asam Acetil-CoA akan dibakar lebih
lanjut dalam daur Krebs atau daur Asam Tri Karboksilat (TCA cycle). Pada daur
ini akan terjadi serangkaian konversi zat antaradaur Krebs. Pada beberapa tahapan
konversi zat-zat antara, akan terjadi proses oksidasi yang dikatalisis oleh enzim
dehidrogenase dengan ko-enzim dalam bentuk teroksidasi, yaitu NAD+atau
FAD+. Rangkaian tahapan reaksi perubahan (konversi) zat-zat antara daur Krebs
dapat disimak padagambar berikut. Oksidasi terjadi terhadap zat antara :
1) isositrat ,
2) asam keto-glutarat,
3) suksinat, dan
4) asam malat
Pada tiap oksidasi substrat dihasilkan NADH2, kecuali oksidasi suksinat
yang menghasilkan FADH2. Selain itu, NADH2 yang terbentuk pada saat
oksidasi PGAL menjadi dPGA akan ditranspor ke Mitokondria, untuk selanjutnya
masuk pada rantai transfer elektron pada membran mitokondria.
Pada dasarnya peristiwa yang terjadi pada rantai transfer elektron adalah
peristiwa oksidasi – reduksi (Redoks). Dalam proses ini terjadi transfer elektron
(e) dan proton (H+). Pada bagian akhir rantai transfer elektron, elektron dan
proton tersebut akan diterima oleh O2 sebagai aceptor elektron dan proton, dan
terbentuklah H2O. Adanya gradien proton antara ruang antar membran dengan
membran yang menghadap matriks mitokondria, akan menghasilkan energi untuk
menggabungkan ADP + Pi menjadi ATP, dengan bantuan ATP-Ase. Peristiwa
pembentukan ATP dengan energi hasil oksidasi pada rantai transpor elektron
disebut Fosforilasi Oksidasi.
Berdasarkan gambar, dari setiap NADH2yang masuk pada rantai transpor
elektron maka akan dihasilkan 3 ATP. Sedangkan bila FADH2 yang masuk,
makahanya akan dihasilkan 2 ATP.
Berdasarkan cara poenghitungan klasik ini, maka dari pembakaran
sempurna 1 mol glukosa ( 180 gram) akan dihasilkan ATP sbb :
1. Tahap glikolisis (di sitosol / plastida) dihasilkan 8 ATP (2 ATP dari
fosforilasi tingkat substrat+ 6 ATP dari 2 NADH2 yang masuk rantai
transpor elektron di mitokondria. Namun pada tahap awal glikolisisbutuh 2
ATP.
2. Tahap oksidasi 2 mol Piruvat menjadi Acetil-CoA (dekarboksilasi oksidasi)
dihasilkan 6 ATP, yaitu dari 2 NADH2yang terbentuk
3. Tahap Krebs, pembakaran 2 mol Acetil-CoA dihasilakan :
2 x 3 NADH2 = 6 x 3 ATP = 18 ATP
2 x 1 FADH2 = 2 x 2 ATP = 4 ATP
2 Fosforilasi tkt substrat = 2 ATP
Jumlah Total = 24 ATP
Jadi, total ATP dihasilkan dari pembakaran sempurna 1 mol glukosa =
36ATP. Pada kondisi kurang oksigen, seperti saat tanah terlalu basah atau
tergenang air, maka jaringan akar atau biji-biji yang terbenam di dalamnya akan
mengalami kekurangan oksigen. Dalam keadaan seperti ini maka pada jaringan
akan terjadi respirasi anaerobik. Respirasi an-aerobik pada tubuhkita akan
menghasilkan timbunan asam laktat yang menjadi tanda kelelahan otot. Pada
tumbuhan, respirasi an-aerobik akan lebih cenderung menghsilkan ethanol
daripada asam laktat. Namun demikian, bahan sisa metabolisme tersebut dapat
diubah kembali menjadi glukosa atau dapat dimanfaatkan kembali. Secara ringkas
ciri respirasi an-erobik adalah sbb :
a) Alkoholik Fermentation
b) Laktik Fermentation
Dari gambaran proses kimia pada respirasi an-aerobik diatas tampak bahwa :
1) Respirasi an-aerob merupakan pembongkaran glukosa yang tidak
sempurna,
2) Hanya menghasilkan 2 ATP dari tiap mol glukosa yang dibongkar,
3) Entropi besar karena hasil pembongkarannya menghasilkan sampah yang
berupa senyawa yang masih menyimpan energi cukup besar, yaitu :
a) Ethanol + CO2 , atau
b) Asam laktat
4) Sebagian energi terbuang dalam bentuk panas.
Dengan demikian, respirasi aerob merupakan pembongkaran yang jauh lebih
efisien, karena :
1) dapat membongkar jauh lebih sempurna dengan zat sisaberupa molekul
kecil, yaitu CO2 dan H2O
2) Dapat menghasilkan 36 ATP dari setiap pembakaran 1 mol glukosa
3) Energi yang terbuang dalam bentuk panas sangat kecil.
Pembongkaran glukosa sumber energi dalam suasana aerobik yang melibatkan
proses-proses glikolisis (di sitosol) dan daur Krebs (di matrik mitokondria)
disebut peristiwa pembakaran sempurna. Secara ringkas proses kimianya dapat
digambarkan sbb :
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan tentang Pengukuran
Kecepatan Respirasi pada Organ Tumbuhan dilaksanakan di Laboratorium
Biologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda Bogor.
3.2 Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan daun tumbuhan, larutan 0,02 N Ba (OH)2,
larutan 0,02 HCl, Phenophtalen. Dan alat - alat yang digunakan erlenmeyer,
biuret, pipet, benang, kain kasa, sumbat.
3.3 Cara Kerja
Cara kerja dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Timbang 10 gram daun tumbuhan.
2. Bungkus dengan kain kasa.
3. Masukan kedalam erlenmeyer yang berisi 20 ml 0,02 N Ba (OH)2.
4. Gantungkan bungkusan kecambah, tersebut dengan benang, lalu tutup
rapat.
5. Guncangkan/goyangkan erlenmeyer selama 5 menit, untuk menghilangkan
lapisan bariumcarbonat pada permukaan larutan, sehingga semua CO2
yang lepas dapat diikat oleh barium.
6. Buka penutup erlenmeyer dan angkat bungkusan kecambah dengan cepat,
tambahkan 3 tetes phenophtalen dan tritasi dengan larutan 0,02 N HCl
sampai terjadi perubahan warna.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Kecepatan resiprasi adalah jumlah CO2
yang dikeluarkan persatuan berat
dalam suatu waktu tertentu. Satuan kecepatan respirasi : mgr CO2
/gr
kecambah/jam.
Setiap 1 ml HCl = 0,44 mgr CO2
Dari hasil pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan diperoleh
hasil sebagai berikut :
HCL yang digunakan 2,5 ml
Kecepatan respirasi = 2,5 x 0,44
= 1,1 mgr CO2
4.2 Pembahasan
Tumbuhan adalah salah satu makluk hidup di bumi ini yang mempunyai
suatu keistimewaan. Selain berfotosintesis tumbuhan juga melakukan proses
respirasi seperti halnya mahluk hidup pada umumnya.
Pada praktikum ini kami telah mengamati proses respirasi pada daun
tanaman. Alasan mengapa bahan yang digunakan adalah daun, karena kecambah
yang seharusnya digunakan dalam praktikum tidak tersedia sebagai gantinya kami
menggunakan daun tumbuhan. Daun tumbuhan merupakan suatu organ yang
sudah berkembang dengan sempurna, hal ini terbukti dari hasil percobaan yang
telah diamati dimana daun sebagai bahan percobaan mampu melakukan respirasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organ tumbuhan
antara lain: umur, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran organ itu sendiri,
keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata
pernapasan. Untuk mengetahui bahwa daun melakukan respirasi atau tidak, maka
kita dapat mengamati reaksi yang terjadi pada erlenmeyer yang berisi 20 ml 0,02
N Ba (OH) 2. Jika daun dalam erlenmeyer berespirasi maka kita akan menemukan
uap air yang menempel dalam erlenmeyer, tetapi jika tidak ada uap air itu artinya
kecambah tidak berespirasi. Adanya uap air dijadikan indikator respirasi karena
dalam proses respirasi akan dilepaskan karbon dioksida dan uap air.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Respirasi bertujuan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk
memperoleh makanan berupa H2O dan CO2. Pada percobaan diatas daun yang
dipakai memiliki berat 10 gram, kebutuhan oksigen yang diperlukanyapun lebih
banyak. Hal ini terbukti dari laju respirasi yang dialami oleh kecambah seberat 10
gram tersebut. Hal ini juga terjadi karena daun merupakan organ yang memiliki
klorofil dan alat pernapasan lebih banyak, sehingga proses respirasi yang
dialaminya lebih cepat.
5.2 Saran
Diharapkan agar praktikan lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan
suatu percobaan dan praktikan mengharapkan buku acuan praktkum yang lebih
detail agar praktikum dapat lebih dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum. 2016. PENGUKURAN KECEPATAN RESPIRASI
PADA ORGAN TUMBUHAN. Hal 5. Universitas Djuanda : Bogor.
Anisa. 2007. RESPIRASI PADA TUMBUHAN. https://annisanfushie.wordpress.
com/2008/12/07/respirasi-pada-tumbuhan/. Diakses 19 Juni 2016
Azizah. 2010. RESPIRASI KECAMBAH. http://azizahcute13rocketmailcom.
blogspot.com/2010/12/respirasi-kecambah.html.
Ririn. W. FISIOLOGI TUMBUHAN. http://listpdf.com/re/respirasi-pada-
tumbuhan-pdf.html. Diakses 19 Juni 2016
Suyitno. 2006. RESPIRASI PADA TUMBUHAN. http://staff.uny.ac.id/sites/
default/files/pengabdian/suyitno-aloysius-drs- ms/pengayaan-materi-
respirasi-pada-tumbuhan-bagi-siswa-sma-kalasan.pdf. Diakses 20 Juni
2016.

More Related Content

What's hot

Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Malikul Mulki
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaWayan Permadi
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisDhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanenggalfauzia
 

What's hot (20)

Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
morfologi daun
morfologi daunmorfologi daun
morfologi daun
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Siklus sel
Siklus selSiklus sel
Siklus sel
 
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
 

Viewers also liked

Kunci lks vertebrata
Kunci lks vertebrataKunci lks vertebrata
Kunci lks vertebrataEra Tarigan
 
Lks v er tebrata
Lks v er tebrataLks v er tebrata
Lks v er tebrataEra Tarigan
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
Bab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan selBab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan selIkha Mardiyah
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanNita Mardiana
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiazia mujahidah
 
Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah Rio Prasetia
 
RPP Masalah Lingkungan
RPP Masalah LingkunganRPP Masalah Lingkungan
RPP Masalah Lingkunganzia mujahidah
 
sistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusiasistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusiaeuis_evha
 
Mengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhanMengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhanRizqi Maulana
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Jessy Damayanti
 
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2BiomaPublishing
 
Respirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanRespirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanElena Yanti
 

Viewers also liked (20)

Buku pembelahan sel
Buku pembelahan selBuku pembelahan sel
Buku pembelahan sel
 
Kunci lks vertebrata
Kunci lks vertebrataKunci lks vertebrata
Kunci lks vertebrata
 
Lks v er tebrata
Lks v er tebrataLks v er tebrata
Lks v er tebrata
 
3 respirasi
3 respirasi3 respirasi
3 respirasi
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
3 tahap respirasi
3 tahap respirasi3 tahap respirasi
3 tahap respirasi
 
Bab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan selBab 05 pembelahan sel
Bab 05 pembelahan sel
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah
 
Laporan praktikum fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis
 
RPP Masalah Lingkungan
RPP Masalah LingkunganRPP Masalah Lingkungan
RPP Masalah Lingkungan
 
sistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusiasistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusia
 
Mengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhanMengamati jaringan tumbuhan
Mengamati jaringan tumbuhan
 
Lks animalia
Lks animaliaLks animalia
Lks animalia
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
 
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
 
Respirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanRespirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhan
 
Biologi - Plantae
Biologi - PlantaeBiologi - Plantae
Biologi - Plantae
 

Similar to Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan

Respirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptxRespirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptxirhamakbar7
 
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimiasela06
 
Biokimia glikolisis
Biokimia glikolisisBiokimia glikolisis
Biokimia glikolisisRifkaZahira
 
Biokimia glikolisis
Biokimia glikolisisBiokimia glikolisis
Biokimia glikolisisRifkaZahira
 
4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolisms4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolismsNur Hidayat
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Ayu Kharisma
 
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdfKelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdfMarshandaBp1035
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanmarwahmoniCha
 
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfbab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfPringgoWillyPraputra1
 
7 IPA - BAB 6. ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN.pptx
7 IPA - BAB 6. ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN.pptx7 IPA - BAB 6. ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN.pptx
7 IPA - BAB 6. ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN.pptxAntonetaPriskaSardjo
 

Similar to Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan (20)

Respirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptxRespirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptx
 
Respirasi fistum1
Respirasi fistum1Respirasi fistum1
Respirasi fistum1
 
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
 
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Enzim dan Fotosintesis
Enzim dan FotosintesisEnzim dan Fotosintesis
Enzim dan Fotosintesis
 
Respirasi sel
Respirasi selRespirasi sel
Respirasi sel
 
Respirasi sel
Respirasi selRespirasi sel
Respirasi sel
 
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptxPPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
Biokimia glikolisis
Biokimia glikolisisBiokimia glikolisis
Biokimia glikolisis
 
Biokimia glikolisis
Biokimia glikolisisBiokimia glikolisis
Biokimia glikolisis
 
4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolisms4 biology energy and metabolisms
4 biology energy and metabolisms
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme
 
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdfKelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhan
 
Makalah oksidasi biologi
Makalah oksidasi biologiMakalah oksidasi biologi
Makalah oksidasi biologi
 
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
 
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfbab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
 
7 IPA - BAB 6. ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN.pptx
7 IPA - BAB 6. ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN.pptx7 IPA - BAB 6. ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN.pptx
7 IPA - BAB 6. ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN.pptx
 

More from Ekal Kurniawan

Laporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pameloLaporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pameloEkal Kurniawan
 
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaLaporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaEkal Kurniawan
 
Laporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringLaporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringEkal Kurniawan
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukEkal Kurniawan
 
Margin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman panganMargin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman panganEkal Kurniawan
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Ekal Kurniawan
 
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)Ekal Kurniawan
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiEkal Kurniawan
 
Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaEkal Kurniawan
 
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahPengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahEkal Kurniawan
 
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Ekal Kurniawan
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurEkal Kurniawan
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...Ekal Kurniawan
 

More from Ekal Kurniawan (20)

Laporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pameloLaporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pamelo
 
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaLaporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
 
Laporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringLaporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puring
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katuk
 
Margin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman panganMargin pemasaran tanaman pangan
Margin pemasaran tanaman pangan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
 
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
Kmb persentations (Peran Mahasiswa)
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori Akuntansi
 
Nutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik fNutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik f
 
Perbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniagaPerbaikan sistem tataniaga
Perbaikan sistem tataniaga
 
Hidroponik
HidroponikHidroponik
Hidroponik
 
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahPengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
 
Genetika mendel
Genetika mendelGenetika mendel
Genetika mendel
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
 
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan Sayur
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
Present
PresentPresent
Present
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN KECEPATAN RESPIRASI PADA ORGAN TUMBUHAN Oleh : Nama : Ekal Kurniawan NIM : A. 1411129 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR 2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia. Hewan sebagian besar harus bergerak, harus mencari makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga integritas mekaniknya untuk hidup dan pertumbuhan. Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2 O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Salah satu syarat untuk mempertahankan hidup adalah tersedianya energi yang berkesinambungan. Energi ini diperoleh dengan cara mengambil energi kimia yang terbentuk dalam molekul organik yang disintesis oleh proses fotosintesis. Menurut Loveless (1991:262) Proses pelepasan energi yang menyediakan energi untuk kebutuhan sel dalam proses mempertahankan hidup itulah yang dikenal dengan istilah proses repirasi.
  • 3. Respirasi merupakan proses oksidasi bahan organik yang terjadi di dalam sel, berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerobik ini diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam proses respirasi secara anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa lain karbondioksida. 2.1 Tujuan Mengetahui jumlah CO2 yang dikeluarkan oleh jaringan/organ tumbuhan, sebagai petunjuk kecepatan respirasi jaringan/organ tersebut.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Respirasi Respirasi adalah proses penguraian zat-zat organik untuk membebaskan energi. Dimana energi yang tersimpan digunakan kembali untuk proses-proses kehidupan. Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa energi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Pada dasarnya respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpanan energi kimia pada organisme hidup. Lebih terinci oleh Jukri & Heru (2004:19) bahwa respirasi merupakan reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk aktifitas sel dan kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi lainnya. Jadi respirasi merupakan proses pembongkaran molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Sedangkan fotosintesis yang disebutkan tadi adalah kebalikannya, yakni penyusunan atau pembentukan molekul organik kompleks dari molekul yang lebih sederhana. Respirasi sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh oksigen dari udara akan membentuk karbon dioksida dan air. Beberapa reaksi respirasi yang menghasilkan energi bergabung untuk membentuk ATP dan penggabungan inilah yang memungkinkan penyimpanan sebahagian energi yang timbul selama respirasi, tidak hanya hilang sebagai panas. Jadi fungsi utama respirasi adalah menghasilkan molekul-molekul ATP. Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi dibagi menjadi dua macam yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Untuk membandingkan perbedaan dari
  • 5. kedua jenis respirasi tersebut, menurut Jukri dan Heru (2004:19) perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob adalah sebagai berikut: Perbedaan Aerob Anaerob Umumnya terjadi setiap saat Terjadi hanya dalam keadaan husus Berlangsung seumur hidup Terjadi hanya sementara saja, hanya fase tertentu saja Energi yang dihasilkan besar Energi yang dihasilkan kecil Tidak merugikan tumbuhan Menghasilkan senyawa beracun Memerlukan oksigen Terjadi tampa oksigen Hasil ahir berupa CO2 dan H2O Hasil ahir C2H5OH dan CO2 Tabe 1. Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob Respirasi sel terjadi dalam mitokondria yaitu organel yang ada di dalam sel yang berbentuk elips dan terbungkus oleh membran rangkap. Permukaan luarnya berlubang dan permukaan dalamnya membentuk tonjolan-tonjolan atau krista yang masuk ke dalam stroma. Jumlah krista bervariasi, makin aktif sel megadakan respirasi maka makin banyak krista dalam mitokondria. 2.2 Proses Respirasi Respirasi terjadi pada seluruh sel yang hidup, khususnya di Mitokondria. Proses ini bertujuan untuk membangkitkan energi kimia (ATP). ATP dibentuk dari penggabungan ADP + Pi (fosfatanorganik) dengan bantuan pompa H+-ATP- ase, dalam rantai transfer elektron yang terdapat pada membran mitokondria. Peristiwa aliran elektron dan atau proton (H+) dalam rantai tranfer elektron pada dasarnya adalah peristiwa Reduksi – Oksidasi (Redoks). Gambar 1. Bagian-bagian mitokondria
  • 6. Oleh sebab itu, pembentukan ATP yang digerakkan oleh energi hasil oksidasi dan perbedaan proton antara ruang antar membran dengan membran sebelah dalam mitokondria disebut fosfotilasi oksidatif. Teori pembentukan ATP oleh gradient proton ini dicetuskan oleh Piter Mitchellyang dikenalkandengan teori Chemiosmotik. Teori ini mendapatkan hadiah nobel tahun 1987. Respirasi pada tumbuhan pada dasarnya sama dengan hewan, namun juga ada kekhasannya. Proses respirasi pada dasarnya adalah proses pembongkaran zat makanan sumber energi (umumnya glukosa) untuk memperoleh energi kimia berupa ATP. Namun demikian, zat sumber energi tidak selalu siap dalam bentuk glukosa,melainkan masih dalam bentuk cadangan makanan, yaitu berupa sukrosa atau amilum. Karena itu zat tersebut harus terlebihdahulu di bongkar secarahidrolitik. Demikianpula bila zat cangan makanan yang hendak dibongkaradalah lipida (lemak) atau protein. Proses pembongkaran ( degradasi ) adalah sbb : Sukrosa/Amilum Karbohidrase Glukosa Lipida Lipase Gliserol + Asam Lemak Protein Proteinase Asam + Asam Amino Karbohidrase pemecah amilum terdiri dari beberapa macam enzim, di antaranya : 1) Fosforilase, memecah ujung-ujung rantai gula pada amilum, menghasilkan glukosa-1-fosfat (G-1P). Proses pemecahan ini disebut fosforolisis 2) Amilase, enzim pemecah rantai gula dalam amilum, menghasilkan potongan – potongan rantai gula yang terdiri dari 2 unit glukosa, disebut maltosa. 3) Enzim pemotong percabanganrantai gula 4) Transglukosilase, enzim pemindah sisa rantai cabang ke bagian rantai gula yang lain, dan membentuknya menjadi rantai yang lurus (linier)
  • 7. 5) Maltase, pemotong gula maltosa (disakarida) menjadi unit-unit glukosa penyusunnya. Setelah tersedia glukosa di dalam sel, selanjutnya glukosa siap dibongkar. Pembongkaran terjadi dalam beberapatahap, tergantung ketersediaan O2. Tahapan pembongkaran dalam keadaan O2 cukup (aerobik) adalah seperti pada gambar berikut : Gambar 2. Tahapan Reaksi aerob Tahapan: I. Pembongkaran glukosa asam piruvat. Tahapan ini disebut Glikolisis. Jalur pembongkaran ini disebut jalur EMPatau jalus pusat. Hal ini terjadi di sitosol atau di matrikplastida (khusus pd tumbuhan). II. Dekarboksilasi – Oksidasiasam Piruvar (senyawa 3-C) as. Acetil-CoA (2-C). Proses ini berlangsung di matrik mitokondria III. Perombakan sempurna Acetil-CoA dalam daun TCA (daur asam tri karboksilat) atau daur Krebs. Peristiwa ini terjadi di matrik mitokondria. IV. Oksidasi – reduksidalam rantai transfer electron pada membran mitokondria.
  • 8. Pada glikolisis terjadi 1 tahapan oksidasi substrat, yakni fosfo-gliseraldehida (PGAL) oleh enzim dehidrogenasedan dengan bantuan ko-enzim NAD+ menjadi asam di-fosfo-gliserat (dPGA) dan dihasilkan NADH2. Selain itu juga terjadi 2 kali pembentukanATP tingkat substrat, yaitu oleh kerja enzimkinase pada saat : 1. Pengubahan dPGA asam fosfo-Gliserat (PGA) 2. Pengubahan enol piruvat asam piruvat. Secara skematis, tahapan glikolisis adalah sbb : Proses fosforilasi substrat yang membutuhkan ATP : 1. Pengubahan Glu Glu-6P 2. Pengubahan Fr-6P Fr-dP Proses pembentukan ATP tingkat substrat : 1) Pengubahan dPGA PGA 2) Pengubahan PEP as. Piruvat
  • 9. Proses oksidasi substrat dan menghasilkan 2 NADH2 , yaitu : Saat pengubahan PGAL dPGA, oleh enzim dehidrogenasedan ko-enzim NAD+ NADH+ NADH2 Pi PGAL d-PGAL dehigronase Pada kondisi cukup O2, maka asam piruvat akan dibongkar atau dioksidasi lebih lanjut. Dengan enzim NAD+ - dehidrogenase kompleks, asam piruvat akan dioksidasi dan dipecah (dekarboksilasi) menjadi Asam Acetil- CoA (senyawa 2- C) dan dilepaskan CO2. NADH+ NADH2 PIRUVAT Acetil – CoA + CO2
  • 10. Bila kondisi O2 cukup (aerobik), asam Acetil-CoA akan dibakar lebih lanjut dalam daur Krebs atau daur Asam Tri Karboksilat (TCA cycle). Pada daur ini akan terjadi serangkaian konversi zat antaradaur Krebs. Pada beberapa tahapan konversi zat-zat antara, akan terjadi proses oksidasi yang dikatalisis oleh enzim dehidrogenase dengan ko-enzim dalam bentuk teroksidasi, yaitu NAD+atau FAD+. Rangkaian tahapan reaksi perubahan (konversi) zat-zat antara daur Krebs dapat disimak padagambar berikut. Oksidasi terjadi terhadap zat antara : 1) isositrat , 2) asam keto-glutarat, 3) suksinat, dan 4) asam malat Pada tiap oksidasi substrat dihasilkan NADH2, kecuali oksidasi suksinat yang menghasilkan FADH2. Selain itu, NADH2 yang terbentuk pada saat oksidasi PGAL menjadi dPGA akan ditranspor ke Mitokondria, untuk selanjutnya masuk pada rantai transfer elektron pada membran mitokondria. Pada dasarnya peristiwa yang terjadi pada rantai transfer elektron adalah peristiwa oksidasi – reduksi (Redoks). Dalam proses ini terjadi transfer elektron (e) dan proton (H+). Pada bagian akhir rantai transfer elektron, elektron dan proton tersebut akan diterima oleh O2 sebagai aceptor elektron dan proton, dan terbentuklah H2O. Adanya gradien proton antara ruang antar membran dengan membran yang menghadap matriks mitokondria, akan menghasilkan energi untuk menggabungkan ADP + Pi menjadi ATP, dengan bantuan ATP-Ase. Peristiwa pembentukan ATP dengan energi hasil oksidasi pada rantai transpor elektron disebut Fosforilasi Oksidasi. Berdasarkan gambar, dari setiap NADH2yang masuk pada rantai transpor elektron maka akan dihasilkan 3 ATP. Sedangkan bila FADH2 yang masuk, makahanya akan dihasilkan 2 ATP. Berdasarkan cara poenghitungan klasik ini, maka dari pembakaran sempurna 1 mol glukosa ( 180 gram) akan dihasilkan ATP sbb :
  • 11. 1. Tahap glikolisis (di sitosol / plastida) dihasilkan 8 ATP (2 ATP dari fosforilasi tingkat substrat+ 6 ATP dari 2 NADH2 yang masuk rantai transpor elektron di mitokondria. Namun pada tahap awal glikolisisbutuh 2 ATP. 2. Tahap oksidasi 2 mol Piruvat menjadi Acetil-CoA (dekarboksilasi oksidasi) dihasilkan 6 ATP, yaitu dari 2 NADH2yang terbentuk 3. Tahap Krebs, pembakaran 2 mol Acetil-CoA dihasilakan : 2 x 3 NADH2 = 6 x 3 ATP = 18 ATP 2 x 1 FADH2 = 2 x 2 ATP = 4 ATP 2 Fosforilasi tkt substrat = 2 ATP Jumlah Total = 24 ATP Jadi, total ATP dihasilkan dari pembakaran sempurna 1 mol glukosa = 36ATP. Pada kondisi kurang oksigen, seperti saat tanah terlalu basah atau tergenang air, maka jaringan akar atau biji-biji yang terbenam di dalamnya akan mengalami kekurangan oksigen. Dalam keadaan seperti ini maka pada jaringan akan terjadi respirasi anaerobik. Respirasi an-aerobik pada tubuhkita akan menghasilkan timbunan asam laktat yang menjadi tanda kelelahan otot. Pada tumbuhan, respirasi an-aerobik akan lebih cenderung menghsilkan ethanol daripada asam laktat. Namun demikian, bahan sisa metabolisme tersebut dapat diubah kembali menjadi glukosa atau dapat dimanfaatkan kembali. Secara ringkas ciri respirasi an-erobik adalah sbb : a) Alkoholik Fermentation
  • 12. b) Laktik Fermentation Dari gambaran proses kimia pada respirasi an-aerobik diatas tampak bahwa : 1) Respirasi an-aerob merupakan pembongkaran glukosa yang tidak sempurna, 2) Hanya menghasilkan 2 ATP dari tiap mol glukosa yang dibongkar, 3) Entropi besar karena hasil pembongkarannya menghasilkan sampah yang berupa senyawa yang masih menyimpan energi cukup besar, yaitu : a) Ethanol + CO2 , atau b) Asam laktat 4) Sebagian energi terbuang dalam bentuk panas. Dengan demikian, respirasi aerob merupakan pembongkaran yang jauh lebih efisien, karena : 1) dapat membongkar jauh lebih sempurna dengan zat sisaberupa molekul kecil, yaitu CO2 dan H2O 2) Dapat menghasilkan 36 ATP dari setiap pembakaran 1 mol glukosa 3) Energi yang terbuang dalam bentuk panas sangat kecil. Pembongkaran glukosa sumber energi dalam suasana aerobik yang melibatkan proses-proses glikolisis (di sitosol) dan daur Krebs (di matrik mitokondria) disebut peristiwa pembakaran sempurna. Secara ringkas proses kimianya dapat digambarkan sbb :
  • 13. BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan tentang Pengukuran Kecepatan Respirasi pada Organ Tumbuhan dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda Bogor. 3.2 Bahan dan Alat Adapun bahan yang digunakan daun tumbuhan, larutan 0,02 N Ba (OH)2, larutan 0,02 HCl, Phenophtalen. Dan alat - alat yang digunakan erlenmeyer, biuret, pipet, benang, kain kasa, sumbat. 3.3 Cara Kerja Cara kerja dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1. Timbang 10 gram daun tumbuhan. 2. Bungkus dengan kain kasa. 3. Masukan kedalam erlenmeyer yang berisi 20 ml 0,02 N Ba (OH)2. 4. Gantungkan bungkusan kecambah, tersebut dengan benang, lalu tutup rapat. 5. Guncangkan/goyangkan erlenmeyer selama 5 menit, untuk menghilangkan lapisan bariumcarbonat pada permukaan larutan, sehingga semua CO2 yang lepas dapat diikat oleh barium. 6. Buka penutup erlenmeyer dan angkat bungkusan kecambah dengan cepat, tambahkan 3 tetes phenophtalen dan tritasi dengan larutan 0,02 N HCl sampai terjadi perubahan warna.
  • 14. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Kecepatan resiprasi adalah jumlah CO2 yang dikeluarkan persatuan berat dalam suatu waktu tertentu. Satuan kecepatan respirasi : mgr CO2 /gr kecambah/jam. Setiap 1 ml HCl = 0,44 mgr CO2 Dari hasil pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan diperoleh hasil sebagai berikut : HCL yang digunakan 2,5 ml Kecepatan respirasi = 2,5 x 0,44 = 1,1 mgr CO2 4.2 Pembahasan Tumbuhan adalah salah satu makluk hidup di bumi ini yang mempunyai suatu keistimewaan. Selain berfotosintesis tumbuhan juga melakukan proses respirasi seperti halnya mahluk hidup pada umumnya. Pada praktikum ini kami telah mengamati proses respirasi pada daun tanaman. Alasan mengapa bahan yang digunakan adalah daun, karena kecambah yang seharusnya digunakan dalam praktikum tidak tersedia sebagai gantinya kami menggunakan daun tumbuhan. Daun tumbuhan merupakan suatu organ yang sudah berkembang dengan sempurna, hal ini terbukti dari hasil percobaan yang telah diamati dimana daun sebagai bahan percobaan mampu melakukan respirasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organ tumbuhan antara lain: umur, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran organ itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata
  • 15. pernapasan. Untuk mengetahui bahwa daun melakukan respirasi atau tidak, maka kita dapat mengamati reaksi yang terjadi pada erlenmeyer yang berisi 20 ml 0,02 N Ba (OH) 2. Jika daun dalam erlenmeyer berespirasi maka kita akan menemukan uap air yang menempel dalam erlenmeyer, tetapi jika tidak ada uap air itu artinya kecambah tidak berespirasi. Adanya uap air dijadikan indikator respirasi karena dalam proses respirasi akan dilepaskan karbon dioksida dan uap air.
  • 16. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Respirasi bertujuan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk memperoleh makanan berupa H2O dan CO2. Pada percobaan diatas daun yang dipakai memiliki berat 10 gram, kebutuhan oksigen yang diperlukanyapun lebih banyak. Hal ini terbukti dari laju respirasi yang dialami oleh kecambah seberat 10 gram tersebut. Hal ini juga terjadi karena daun merupakan organ yang memiliki klorofil dan alat pernapasan lebih banyak, sehingga proses respirasi yang dialaminya lebih cepat. 5.2 Saran Diharapkan agar praktikan lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan suatu percobaan dan praktikan mengharapkan buku acuan praktkum yang lebih detail agar praktikum dapat lebih dimengerti.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Modul Praktikum. 2016. PENGUKURAN KECEPATAN RESPIRASI PADA ORGAN TUMBUHAN. Hal 5. Universitas Djuanda : Bogor. Anisa. 2007. RESPIRASI PADA TUMBUHAN. https://annisanfushie.wordpress. com/2008/12/07/respirasi-pada-tumbuhan/. Diakses 19 Juni 2016 Azizah. 2010. RESPIRASI KECAMBAH. http://azizahcute13rocketmailcom. blogspot.com/2010/12/respirasi-kecambah.html. Ririn. W. FISIOLOGI TUMBUHAN. http://listpdf.com/re/respirasi-pada- tumbuhan-pdf.html. Diakses 19 Juni 2016 Suyitno. 2006. RESPIRASI PADA TUMBUHAN. http://staff.uny.ac.id/sites/ default/files/pengabdian/suyitno-aloysius-drs- ms/pengayaan-materi- respirasi-pada-tumbuhan-bagi-siswa-sma-kalasan.pdf. Diakses 20 Juni 2016.