2. JENIS PENYAKIT
• Hepatitis : radang pada hati (hepar~, ~itis)
• Penyakit nya bukan berasal dari virus sendiri melainkan karena
adanya respon imun dalam tubuh, sehingga menyebabkan
radang pada hati.
• Karena ditansmisi kan kebanyakan melalui fecal-oral jadi
prevalensinya cukup tinggi di negara berkembang, salah
satunya di Indonesia.
• Hepatitis sendiri merupakan penyakit yang tergolong endemis
di Indonesia. Tetapi kebanyakan hepatitis di Indonesia di
sebabkan oleh HBV. (1)
• Penyakit ini tidak bersifat kronik, dan jarang terjadi keganasan.
Memiliki prognosis yang cukup baik karena tidak bersifat
parah.
3. • Umumnya sejak kecil masing-masing orang sudah punya
vaksin alami HAV. Namun adanya perbaikan sanitasi
lingkungan di sebagian besar negara di dunia ternyata
membuat penduduk golongan dewasa muda menjadi lebih
rentan sehingga frekuensi terjadi KLB cenderung meningkat.
• Pada anak-anak biasanya bersifat tanpa gejala karena sistem
imun anak-anak masih belum sempurna. Pada orang dewasa
bisa ditemui gejala demam, mual, muntah, sakit perut, nyeri
sendi, urin berwarna seperi air teh, dan jaundice. Gejala bisa
muncul hingga 2 bulan. Dan kadang bisa sembuh sendiri. (4)
4.
5. AGENT
• Virus Hepatitis A (fam: Picornaviridae, genus:
Hepatovirus) (3)
• Virion: 27-32 nm, ikosahedral, tanpa envelope
• Materi genetiknya berupa Single Strain RNA, dengan
ukuran 7,4kb
• Heat and acid stable
• Hanya ada 1 serotype untuk HAV, memiliki viral protein
G (VPg)
• Test: deteksi antibodi HAV dalam serum,lewat IgM.
Vaksin alami terhadap virus ini sendiri memberikan
perlindungan selamanya. (biasanya vaksin diberi 2x)
• Inkubasi: 28 hari
7. HAV bereplikasi di
hepar dan
menyebabkan
radang pada hepar
http://penyakithepatitis.org/jenis-jenis-virus-hepatitis/
8. HOST
• Manusia merupakan host utama virus ini. Host
lainnya adalah beberapa hewan primata nonhuman, karena pernah ditemukan gen virus ini
dalam simpanse dan monyet dalam. Diperkirakan
karena evolusi virus ini. (9)
http://www.lifesaversyste
ms.com/_blog/LIFESAVER
_Blog/page/5/
9. POLA TRANSMISI
• Fecal oral (orang ke orang secara langsung)
• Makanan, peralatan makan,etc
• Kontak alami dengan penderita
• Hubungan seks
• Parenteral (jarang)
• Kasus Sporadik
• Feses dan air
Orang yang beresiko adalah:
• Orang yang kontak dengan penderita (keluarga, teman, etc)
• Pengguna narkoba suntik
• Wisatawan yang berpergian ke daerah endemis
• Pria homoseksual
• Pramusaji, dan pekerja di tempat penitiapan anak
10. KEBIJAKAN PEMERINTAH
• Promotif:
- Pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan Indonesia sedang
berupaya mengingatkan masyarakat Indonesia akan bahaya
Hepatitis, salah satunya dengan ikut memperingati Hari Hepatitis
Sedunia ke-4, 8 September 2013 kemarin, dengan tema "Saatnya
Peduli Hepatitis : ketahui, cegah dan obati” di Monas Jakarta. (1)
-seminar dan pembuatan media Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) Hepatitis A, B dan C.
• Preventif:
Diintegrasikan dengan penyakit lainnya, melalui program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Skrining darah donor dan vaksinasi bayi (khususnya hepatitis B)
Memang vaksin hepatitis B yang diberikan kepada bayi sebagai
salah satu imunisasi dasar, tetapi karena Hepatitis A juga sering
muncul sebagai KLB, pemberiannya pun mulai diperhatikan. (5)
11. • Melakukan integrasi degan kementerian dan lembaga terkait
yang berhubungan, seperti Kementerian pendidikan dan
perusahaan farmasi i bawah BUMN agar menyediakan obat
hepatitis dengan harga terjangkau.
• Program Cuci Tangan Pakai Sabun.
• Vaksin Hepatitis A sudah tersedia, terutama diberikan kepada
yang beresiko. Seperti pengguna menyuntik narkoba
ilegal, pramusaji, terutama mereka yang memiliki makanan yang
kurang hygienitas, orang yang tinggal di asrama atau kontak
dekat dengan orang lain, anak-anak yang tinggal di masyarakat
yang memiliki tingkat tinggi hepatitis, anak-anak dan pekerja di
pusat-pusat penitipan, orang yang melakukan anal oral
seks, orang dengan penyakit hati kronis dan mereka yang sering
jajan di luar rumah. Orang yang bepergian ke negara-negara
berkembang dimana kondisi sanitasi yang buruk harus divaksinasi
dua bulan sebelum keberangkatan.
12. • Kemenkes
melakukan
perawatan,
dukungan
dan
pengobatan, dengan melakukan pengembangan buku
pedoman pengendalian Hepatitis, Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran (PNPK) Diagnosis dan Pengobatan
Hepatitis B (berkolaborasi dengan asosiasi profesi), modul
pelatihan deteksi dini Hepatitis B. Selain itu pemenuhan
ketersediaan obat-obatan anti virus di PT. Askes.
• Kemenkes juga melakukan jejaring dan kemitraan, bersama
dengan ikatan profesi PPHI, IDAI, Patklin, POGI, LSM (Peduli
AIDS,
Penasun),
Lintas
Program
di
lingkungan
Kemenkes, Dinkes Propinsi, LSM Internasional (HCPI, FHI), dan
WHO, untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian
akibat Virus Hepatitis.
13. 5 TIPS UNTUK MENGHINDARI HEPATITIS A YANG
DIKELUARKAN KEMENKES:
• 1. menjaga kebersihan dengan cuci tangan sebelum masak dan setelah
keluar toilet, cuci alat-alat masak dan alat makan, dapur harus
bersih, tidak ada binatang, serangga dll.
2. pisahkan bahan makanan matang dan mentah dengan
menggunakan alat dapur dan alat makan yang berbeda serta simpan
di tempat berbeda.
3. masak makanan hingga matang. Masak sampai matang, terutama
daging, ayam, telur, seafood, rebus sup hingga 70 derajat Celcius. Untuk
daging dan ayam, pastikan tidak masih berwarna pink serta panaskan
makanan yang sudah matang dengan benar.
4. simpan makanan di suhu aman. Jangan simpan makanan matang di
suhu ruangan terlalu lama, masukan makanan ke dalam lemari es bila
ingin disimpan, sebelum dihidangkan, panaskan sampai lebih dari 60
derajat celcius, serta jangan simpan terlalu lama di lemari es
5. gunakan air yang bersih dan bahan makanan yang baik. Pilih bahan
makanan yang segar, air yang bersih, proses memasak yang baik, cuci
buah dan sayur dengan baik, serta tidak menggunakan bahan
makanan yang sudah kadaluarsa
14.
15. PERKEMBANGAN KASUS SETELAH DIKELUARKAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH
• Kasus hepatitis A hingga saat ini masih merupakan
kasus Kejadian Luar Biasa (KLB), datanya tidak
terlalu banyak dipublikasikan seperti Hepatitis B.
• Tetapi pencegahan nya terus dilakukan dengan
harapan angka morbiditas maupun mortalitasnya
tidak bertambah sehingga tidak menjadi penyakit
endemis di Indonesia.
16. DAFTAR PUSTAKA
• (1) http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2401
• (2) http://pathmicro.med.sc.edu/virol/hepatitis-virus.htm
• (3) Brooks G, Butel J, Morse S. Jawetz, Melnick and Adelberg’s.
Medical Microbiology. Lange. 26th. Mc GrawHill.USA.2013
• (4) http://www.cdc.gov/hepatitis/HAV/HAVfaq.htm#general
• (5) http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2271
• (6) http://growupclinic.com/2012/05/01/penanganan-terkinihepatitis-a/
• (7) http://www.public.health.wa.gov.au
• (8) Balayan MS, Natural host of hepatitis A virus. Vaccine. 1992; 10
Suppl 1: S27-31. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1335654)