SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PERENCANAAN PROGRAM
KERJA KESEHATAN
A. Latar belakang
Penyakit diare masih sering menimbulkan kejadian luar biasa dengan jumlah
penderita yang banyak dalam kurun waktu yang singkat. Biasanya masalah diare
timbul karena kurang kebersihan terhadap makanan. Saat ini banyak anak yang
terkena diare karena pada umumnya mereka sering tidak menghiraukan kebersihan
makanan yang dimakan. Anak usia sekolah pada umumnya belum paham betul akan
arti kesehatan bagi tubuhnya (Sulianti Saroso, 2009).
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana
kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak
dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan
(food security) keluarga. Oleh karenanya, sanitasi makanan juga perlu di jaga karena
bila tercemar akan menimbulkan gangguan gastrointestinal yang berakibat diare
(Slamet, Juli Soemirat, 2004: 170). Cara penyiapan dan penyimpanan bahan
makanan dapat menimbulkan akibat buruk, sebagai contoh dalam kehidupan seharihari adalah penyimpanan air di rumah, kantin, warung sekolah, penggunaan atau juga
kemungkinan kontaminasi silang dari makanan mentah ke makanan yang sudah di
masak, dari tempat pembungkus, penampung, makanan dan peralatan masak, status
kesehatan dan perilaku hygiene pada pengolah makanan. Konsumsi makanan yang
tidak dimasak secara memadai, konsumsi ikan mentah, serta pendingin yang tidak
memadai sewaktu penyimpanan. Makanan dapat terkontaminasi oleh berbagai racun
yang dapat berasal dari tanah, udara, manusia dan vektor, sehingga bisa
menimbulkan diare karena terdapat berbagai macam mikroba.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya diare adalah mengkonsumsi
makanan jajanan yang tidak terjamin kebersihannya,
lingkungan,perankeluarga,danekonomi.
Makanan atau jajanan yang sering dikonsumsi anak sekolah sangat sensitif terhadap
pencemaran, yang bersumber dari bahan tambahan pangan berupa pewarna tekstil,
zat pengawet, dan pemanis buatan. Pada umumnya murid sekolah tetap tergiur untuk
membeli jajanan tanpa menyadari bahayanya diantaranya adalah diare (Arafah
Madjid, 2004).
.
Kuman penyebab diare tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan sanitasinya
tidak baik, serta pada air minum yang tidak terpelihara kebersihannya. Faktor
lingkungan yang meliputi air bersih dan sanitasi ini memiliki peranan sangat penting
sebagai

media

penularan

dan

dominandalamsikluspenularanpenyakitdiare.

Maka jajanan yang kurang bersih dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi
terutama diare, batuk, pilek, cacingan, mual, muntah, tifus. Selain itu, jajanan kaki
lima juga dapat menimbulkan kekurangan energi dan protein, sehingga akan
berdampak pada tumbuh kembang anak yang tidak bisa optimal.

B. Tujuan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan hidup
sehat bagi setiap masyarakat agar terhindar dari penyakit Diare

melalui

terciptanya masyarakat yang hidup dengan perilaku dan lingkungan yang sehat
terbatas dari penyakit Diare, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata.
C. Kebijaksanaan
Mengingat obat dan vaksin pencegah penyakit Diare hingga dewasa
ini belum ada maka upaya pemberanyasan diare dititik beratkan pada:
1. Kewaspadaan dini terhadap penyakit Diare

dengan melaksanakan

surveilans vektor guna mencegah dan membatasi agar tidak terjadi
KLB/wabah.
2. Pemberantasan nyamuk penularnya, yaitu nyamuk dewasa dan jentik
nyamuk
D. Strategi
Karena titik berat program pemberantasan penyakit Diare adalah
penggerakan masyarakat melalui sanitasi lingkungan meliputi:
1. Menyelanggarakan penyuluhan kepada masyarakat agar mampu secara
mandiri mencegah penyakit Diare.
2. Penggerakan masyarakat dalan

membersihkan lingkungan agar

terhindari dari penyakit diare melalui kerjasama lintas program yang
dikoordinasikan oleh kepala wilayah/daerah.
3. Melakukan tindakan kewaspadaan dini kasus Diare.
4. Melaksanakan pengobatan/pertolongan penderita Diare

di RS dan

puskesmas.
5. Menanggulangi secepatnya agar penyakit diare tidak berkelanjutan.
E. Sasaran, Waktu, Tempat Pelayanan, Dan Tenaga Pelaksana.
1. Sasaran
Sasaran adalah seluruh masyarakat di Desa Wakob Agung dan
Desa Komba - Komba kecamatan Abeli yang mempunyai faktor resiko
tinggi terhadap Penyakit diare.
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wakobalu Agung dan Desa
Komba - Komba Kecamatan Kabangka selama 4 minggu pada tanggal 128 Februari 2013.
3. Tempat Pelayanan
Program

penanggulangan

penyakit

diare

ini

dengan

menggunakan sanitasi lingkungan yang baik yang dilaksanakan di
seluruh kediaman warga Desa Wakobalu Agung dan Desa Komba Komba. Sedangkan tempat pelayanan penyuluhan adalah di posyandu
atau tempat-tempat lain berdasarkan kesepakatan, misalnya puskesmas,
puskesmas pembantu, polindes, dll.
4. Tenaga
Jumlah tenaga disesuaikan dengan sasaran yang ada. Tenaga
pelaksana program pemberantasa penyakit Diare ini terdiri atas tenaga
paramedis, non paramedis dan kader dengan tugas sebagai berikut:
 Tenaga paramedis untuk memeriksa kesehatan masyarakat baik
penderita Diare maupun yang belum menderita Diare.
 Tenaga non paramedis untuk mencatat, membantu mengisi kartu,
menyiapkan sarana pelayanan,dll.
 Kader untuk melakukan pendataan sasaran, penyuluhan, dan
menyiapkan tempat pelayanan
F. Kegiatan Pokok Program
Untuk mencapai keberhasilan program pemberantasan penyakit
Diare dilakuakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

No
1

Minggu

Kegiatan

I

II

III

IV

Tahap Persiapan (Kewaspadaan Dini)
a.Penyusunan rencana kerja



-

-

-
b.Mobilisasi sumber dana

-

-

-

c. Pelatihan



d. Kunjungan rumah









e. Penemuan dan pelaporan penderita









f. Penyuluhan









g.Penggerakan masyarakat









a.Gerakan 3M









b.Fogging

-

-





c.Abatisasi





-

-

3

Pembinaan (Meningkatkan SDM)









4

Monitoring dan Evaluasi









2



Tahap Pelaksanaan (Penanggulangan KLB)

Pemantauan dan Evaluasi
 Pemantauan Kegiatan
Pemantauan dilaksanakan untuk setiap tahap kegiatan sesuai dengan
rencana.
1. Pemantauan dilakukan melalui:
~ Sistem pencatatan dan pelaporan program.
~ Unit pengaduan masyarakat.
~ Kunjungan rumah
2. Tindak Lanjut Pemantauan dilakukan melalui:
~ Umpan Balik
~ Supervisi
~ Bimbingan teknis
 Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilakukan secara bertahap. Evaluasi hasil kegiatan berupa:
a. jumlah penderita Diare yang diberikan pengobatan dan penyuluhan di
desa-desa resiko tinggi.
b. Jumlah fogging yang dipakai.
c. Lokasi dan jumlah pos pelayanan.
d. Masalah pendistribusian bubuk abate.
e. Masalah-masalah lain.
G. Anggaran Kegiatan
Sumber dana dari APBN dan APBD.
- Dana dari APBN berupa penyedian Fogging dan bubuk Abate.
- Dana dari APBD berupa biaya operasional.yakni:
No.

Biaya Operasional

1

Biaya Tenaga/ Satuan Output
Rp.50.000 x 15 org x 10 hr/4 mgg

2

Rp.7.500.000

Biaya Transpor/ Satuan Output
Rp.20.000 x 15 org x 10 hr/4 mgg

3

Jumlah

Rp. 3.000.000

Biaya Snack/ Satuan Output
Rp.15.000 x 15 org x 10 hr/4 mgg

4

Rp 2.250.000

Biaya tidak tetap/ Satuan Output

Rp.500.000

Biaya Total

Rp.13.250.000
KEGIATAN PENGOBATAN PENYAKIT DIARE
A. Kunjungan Rumah Secara Berkala
Kunjungan rumah secara berkala dilaksanakan oleh Kader /
Dasawisma

guna

menyampaikan

informasi

tentang

Diare

dan

pencegahannya kepada keluarga serta melakukan pemeriksaan lingkungan.
Hasil pemeriksaan

lingkungan yang ada disetiap rumah dan pada

buku/formulir catatan kader. Selanjutnya, catatan hasil pemeriksaan
lingkungan disampaikan kepada ketua RT yang bersangkutan untuk tindak
lanjut sepenuhnya.
B. Penyuluhan Kesehatan
1. Tujuan
a) Menyebarluaskan pengetahuan/ pengertian yang tepat dan benar
tentang penyakit Diare.
b) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit Diare
c) Meningkatkan kerjasama antar penderita, keluarga, masyarakat dan
petugas kesehatan kesehatan tentang penanggulangan penyakit
Diare.
2. Sasaran
a) Penderita penyakit Diare
b) Keluarga penderita penyakit Diare
c) Masyarakat
d) Petugas kesehatan
3. Materi-materi penyuluhan
a. Pengertian Diare
Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah
defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir
dalam tinja. Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare
merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus.
Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan
dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk
encer atau cair.
b. Penyebab Diare
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari
sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan
yaitu:
1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh:
a) Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella,
salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings,
stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahanbahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang
pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf,
hawa dingin, alergi dan sebagainya.
b) Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang
mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur
terutama canalida.
2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea) disebabkan oleh:
a) malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan
mineral.
b) Kurang kalori protein.
c) Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.
Sedangkan menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam
beberapa faktor yaitu:
1. Faktor infeksi
a) Infeksi enteral
Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi
bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie).
Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris,
trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia
lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous).
b) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti
otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia,
ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan
anak berumur dibawah dua (2) tahun.
2. Faktor malaborsi
Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein.
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis
c.

Patofisiologi Diare
Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan

osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang
berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul
diare.
Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan
sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan
mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan
diare pula.
Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup
ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung,
mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan
akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan
diare.
Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal sebagai berikut:
1. Kehilangan air (dehidrasi)
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari
pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare.
2. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis)
Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja.
Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam
tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan.
Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat
dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya pemindahan ion
Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler.

3. Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering
pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena
adanya gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan adanya
gangguan absorbsi glukosa.Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar
glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak.
4. Gangguan gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini disebabkan
oleh:
- Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau muntah
yang

bertambah hebat.

- Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengeluaran dan susu yang
encer ini diberikan terlalu lama.
- Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi dengan baik
karena adanya hiperperistaltik.

5. Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik, akibatnya
perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat
mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak segera
diatasi klien akan meninggal.
d. Penatalaksanaan
1. Medis
Dasar pengobatan diare adalah:
a. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah
pemberiannya.
1) Cairan per oral
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa
cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan
kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah
umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l.
Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin
disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan
sukrosa.

2) Cairan parentral
Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai
berikut:
- Untuk anak umur 1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg
• 1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1
ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
• 7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset berukuran
1 ml=15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
• 16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit
- Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
• 1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
- Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
• 1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
• 7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
• 16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.
- Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg
• Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis
cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1½ %.
Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml =
15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).
• Untuk bayi berat badan lahir rendah
Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa
10% + 1 bagian NaHCO3 1½ %).
e. Pencegahan

terdapat genangan air hujan, untuk mencegah masuknya kuman melalui kulit.

bersih setiap sebelum dan sesudah mengolah makanan, sebelum makan,
setelah bepergian, dan setelah dari toilet.

dengan membuang sampah pada tempatnya, dan membersihkan selokan yang
tersumbat oleh sampah, dan sebagainya.

yang mentah dengan yang matang dengan alat masak yang sama, untuk
mencegah kontaminasi silang.
atang, terutama bahan makanan seperti daging,
ayam, ikan maupun telur, minimal hingga suhu 70 derajat Celcius.

lemari es dan panaskan kembali terlebih dahulu jika ingin dikonsumsi
kembali.

atau sudah dimasak hingga mendidih, agar bakteri yang terdapat dalam air
tersebut mati.

mineral, dan air untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat sehingga
terlindungi dari infeksi kuman penyakit.
- See
TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS III

RENCANA PROGRAM KERJA KESEHATAN
“PENGOBATAN DIARE”

DISUSUN OLEH :
1. FILTA KARIM
2. WA ODE GUSNAWATI KADIR
3. NURMAYANTI

AKPER PEMKAB MUNA
2014

More Related Content

What's hot

Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatan
Kb 1 advokasi dalam  promosi kesehatanKb 1 advokasi dalam  promosi kesehatan
Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisKebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisOca Malawat
 
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatanAgus Candra
 
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatAdvokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatrsd kol abundjani
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumsanggede
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanWarung Bidan
 
Konsep dan prinsip promkes
Konsep dan prinsip promkesKonsep dan prinsip promkes
Konsep dan prinsip promkesWarung Bidan
 
Perencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanPerencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanUFDK
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Promkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerjaPromkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerjaom_wiez
 
Penyakit kecacingan
Penyakit kecacinganPenyakit kecacingan
Penyakit kecacinganAchmad Nur
 
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanKb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiUpi_raharjo
 
Promkes di sekolah
Promkes di sekolahPromkes di sekolah
Promkes di sekolahom_wiez
 

What's hot (20)

Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatan
Kb 1 advokasi dalam  promosi kesehatanKb 1 advokasi dalam  promosi kesehatan
Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatan
 
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisKebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
 
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan
 
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatAdvokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
 
PHBS di Tatanan Sekolah
PHBS di Tatanan SekolahPHBS di Tatanan Sekolah
PHBS di Tatanan Sekolah
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Diare - penyuluhan
Diare -  penyuluhan Diare -  penyuluhan
Diare - penyuluhan
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umum
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
 
Konsep dan prinsip promkes
Konsep dan prinsip promkesKonsep dan prinsip promkes
Konsep dan prinsip promkes
 
Perencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanPerencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatan
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Promkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerjaPromkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerja
 
Penyakit kecacingan
Penyakit kecacinganPenyakit kecacingan
Penyakit kecacingan
 
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanKb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
 
Konsep dasar promkes
Konsep dasar promkesKonsep dasar promkes
Konsep dasar promkes
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
 
Promkes di sekolah
Promkes di sekolahPromkes di sekolah
Promkes di sekolah
 

Similar to PENYAKIT DIARE

196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balitahomeworkping3
 
GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA RUMAH PENDERITA (1) (1).pptx
GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA RUMAH PENDERITA (1) (1).pptxGAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA RUMAH PENDERITA (1) (1).pptx
GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA RUMAH PENDERITA (1) (1).pptxMichaelAngeloTandiay2
 
Askep disentri
Askep disentriAskep disentri
Askep disentriSri Nala
 
Diareeeeeeeeeee
DiareeeeeeeeeeeDiareeeeeeeeeee
Diareeeeeeeeeeemas_ega
 
12. naskah publikasi
12. naskah publikasi12. naskah publikasi
12. naskah publikasiAdi Pusaka
 
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptxppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptxiqbal29537
 
64-Article Text-175-1-10-20200730.pdf
64-Article Text-175-1-10-20200730.pdf64-Article Text-175-1-10-20200730.pdf
64-Article Text-175-1-10-20200730.pdfAgungAbadi1
 
197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2homeworkping3
 
Makalah diare 1
Makalah diare 1Makalah diare 1
Makalah diare 1ranirunnie
 
Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak
Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anakSatuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak
Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anakHalim Pranata
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasJoni Iswanto
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 

Similar to PENYAKIT DIARE (20)

196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
 
GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA RUMAH PENDERITA (1) (1).pptx
GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA RUMAH PENDERITA (1) (1).pptxGAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA RUMAH PENDERITA (1) (1).pptx
GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA RUMAH PENDERITA (1) (1).pptx
 
Askep disentri
Askep disentriAskep disentri
Askep disentri
 
Diareeeeeeeeeee
DiareeeeeeeeeeeDiareeeeeeeeeee
Diareeeeeeeeeee
 
12. naskah publikasi
12. naskah publikasi12. naskah publikasi
12. naskah publikasi
 
diare 1.pdf
diare 1.pdfdiare 1.pdf
diare 1.pdf
 
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptxppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
ppt YUSRIL AWAL SEMPRO.pptx
 
Diare AKPER PEMKAB MUNA
Diare AKPER PEMKAB MUNA Diare AKPER PEMKAB MUNA
Diare AKPER PEMKAB MUNA
 
64-Article Text-175-1-10-20200730.pdf
64-Article Text-175-1-10-20200730.pdf64-Article Text-175-1-10-20200730.pdf
64-Article Text-175-1-10-20200730.pdf
 
197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diare
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Askep ge bab 1 5
Askep ge bab 1 5Askep ge bab 1 5
Askep ge bab 1 5
 
Makalah diare 1
Makalah diare 1Makalah diare 1
Makalah diare 1
 
Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak
Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anakSatuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak
Satuan acara penyuluhan pencegahan diare pada anak
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmas
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Bab 2 fater
Bab 2 faterBab 2 fater
Bab 2 fater
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

PENYAKIT DIARE

  • 1. PERENCANAAN PROGRAM KERJA KESEHATAN A. Latar belakang Penyakit diare masih sering menimbulkan kejadian luar biasa dengan jumlah penderita yang banyak dalam kurun waktu yang singkat. Biasanya masalah diare timbul karena kurang kebersihan terhadap makanan. Saat ini banyak anak yang terkena diare karena pada umumnya mereka sering tidak menghiraukan kebersihan makanan yang dimakan. Anak usia sekolah pada umumnya belum paham betul akan arti kesehatan bagi tubuhnya (Sulianti Saroso, 2009). Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan (food security) keluarga. Oleh karenanya, sanitasi makanan juga perlu di jaga karena bila tercemar akan menimbulkan gangguan gastrointestinal yang berakibat diare (Slamet, Juli Soemirat, 2004: 170). Cara penyiapan dan penyimpanan bahan makanan dapat menimbulkan akibat buruk, sebagai contoh dalam kehidupan seharihari adalah penyimpanan air di rumah, kantin, warung sekolah, penggunaan atau juga kemungkinan kontaminasi silang dari makanan mentah ke makanan yang sudah di masak, dari tempat pembungkus, penampung, makanan dan peralatan masak, status kesehatan dan perilaku hygiene pada pengolah makanan. Konsumsi makanan yang tidak dimasak secara memadai, konsumsi ikan mentah, serta pendingin yang tidak memadai sewaktu penyimpanan. Makanan dapat terkontaminasi oleh berbagai racun yang dapat berasal dari tanah, udara, manusia dan vektor, sehingga bisa menimbulkan diare karena terdapat berbagai macam mikroba. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya diare adalah mengkonsumsi makanan jajanan yang tidak terjamin kebersihannya, lingkungan,perankeluarga,danekonomi. Makanan atau jajanan yang sering dikonsumsi anak sekolah sangat sensitif terhadap pencemaran, yang bersumber dari bahan tambahan pangan berupa pewarna tekstil, zat pengawet, dan pemanis buatan. Pada umumnya murid sekolah tetap tergiur untuk membeli jajanan tanpa menyadari bahayanya diantaranya adalah diare (Arafah Madjid, 2004). .
  • 2. Kuman penyebab diare tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan sanitasinya tidak baik, serta pada air minum yang tidak terpelihara kebersihannya. Faktor lingkungan yang meliputi air bersih dan sanitasi ini memiliki peranan sangat penting sebagai media penularan dan dominandalamsikluspenularanpenyakitdiare. Maka jajanan yang kurang bersih dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi terutama diare, batuk, pilek, cacingan, mual, muntah, tifus. Selain itu, jajanan kaki lima juga dapat menimbulkan kekurangan energi dan protein, sehingga akan berdampak pada tumbuh kembang anak yang tidak bisa optimal. B. Tujuan Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan hidup sehat bagi setiap masyarakat agar terhindar dari penyakit Diare melalui terciptanya masyarakat yang hidup dengan perilaku dan lingkungan yang sehat terbatas dari penyakit Diare, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata. C. Kebijaksanaan Mengingat obat dan vaksin pencegah penyakit Diare hingga dewasa ini belum ada maka upaya pemberanyasan diare dititik beratkan pada: 1. Kewaspadaan dini terhadap penyakit Diare dengan melaksanakan surveilans vektor guna mencegah dan membatasi agar tidak terjadi KLB/wabah. 2. Pemberantasan nyamuk penularnya, yaitu nyamuk dewasa dan jentik nyamuk D. Strategi Karena titik berat program pemberantasan penyakit Diare adalah penggerakan masyarakat melalui sanitasi lingkungan meliputi: 1. Menyelanggarakan penyuluhan kepada masyarakat agar mampu secara mandiri mencegah penyakit Diare. 2. Penggerakan masyarakat dalan membersihkan lingkungan agar terhindari dari penyakit diare melalui kerjasama lintas program yang dikoordinasikan oleh kepala wilayah/daerah. 3. Melakukan tindakan kewaspadaan dini kasus Diare. 4. Melaksanakan pengobatan/pertolongan penderita Diare di RS dan puskesmas. 5. Menanggulangi secepatnya agar penyakit diare tidak berkelanjutan.
  • 3. E. Sasaran, Waktu, Tempat Pelayanan, Dan Tenaga Pelaksana. 1. Sasaran Sasaran adalah seluruh masyarakat di Desa Wakob Agung dan Desa Komba - Komba kecamatan Abeli yang mempunyai faktor resiko tinggi terhadap Penyakit diare. 2. Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wakobalu Agung dan Desa Komba - Komba Kecamatan Kabangka selama 4 minggu pada tanggal 128 Februari 2013. 3. Tempat Pelayanan Program penanggulangan penyakit diare ini dengan menggunakan sanitasi lingkungan yang baik yang dilaksanakan di seluruh kediaman warga Desa Wakobalu Agung dan Desa Komba Komba. Sedangkan tempat pelayanan penyuluhan adalah di posyandu atau tempat-tempat lain berdasarkan kesepakatan, misalnya puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, dll. 4. Tenaga Jumlah tenaga disesuaikan dengan sasaran yang ada. Tenaga pelaksana program pemberantasa penyakit Diare ini terdiri atas tenaga paramedis, non paramedis dan kader dengan tugas sebagai berikut:  Tenaga paramedis untuk memeriksa kesehatan masyarakat baik penderita Diare maupun yang belum menderita Diare.  Tenaga non paramedis untuk mencatat, membantu mengisi kartu, menyiapkan sarana pelayanan,dll.  Kader untuk melakukan pendataan sasaran, penyuluhan, dan menyiapkan tempat pelayanan F. Kegiatan Pokok Program Untuk mencapai keberhasilan program pemberantasan penyakit Diare dilakuakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: No 1 Minggu Kegiatan I II III IV Tahap Persiapan (Kewaspadaan Dini) a.Penyusunan rencana kerja  - - -
  • 4. b.Mobilisasi sumber dana - - - c. Pelatihan  d. Kunjungan rumah     e. Penemuan dan pelaporan penderita     f. Penyuluhan     g.Penggerakan masyarakat     a.Gerakan 3M     b.Fogging - -   c.Abatisasi   - - 3 Pembinaan (Meningkatkan SDM)     4 Monitoring dan Evaluasi     2  Tahap Pelaksanaan (Penanggulangan KLB) Pemantauan dan Evaluasi  Pemantauan Kegiatan Pemantauan dilaksanakan untuk setiap tahap kegiatan sesuai dengan rencana. 1. Pemantauan dilakukan melalui: ~ Sistem pencatatan dan pelaporan program. ~ Unit pengaduan masyarakat. ~ Kunjungan rumah 2. Tindak Lanjut Pemantauan dilakukan melalui: ~ Umpan Balik ~ Supervisi ~ Bimbingan teknis  Evaluasi Kegiatan Evaluasi dilakukan secara bertahap. Evaluasi hasil kegiatan berupa: a. jumlah penderita Diare yang diberikan pengobatan dan penyuluhan di desa-desa resiko tinggi. b. Jumlah fogging yang dipakai. c. Lokasi dan jumlah pos pelayanan. d. Masalah pendistribusian bubuk abate. e. Masalah-masalah lain.
  • 5. G. Anggaran Kegiatan Sumber dana dari APBN dan APBD. - Dana dari APBN berupa penyedian Fogging dan bubuk Abate. - Dana dari APBD berupa biaya operasional.yakni: No. Biaya Operasional 1 Biaya Tenaga/ Satuan Output Rp.50.000 x 15 org x 10 hr/4 mgg 2 Rp.7.500.000 Biaya Transpor/ Satuan Output Rp.20.000 x 15 org x 10 hr/4 mgg 3 Jumlah Rp. 3.000.000 Biaya Snack/ Satuan Output Rp.15.000 x 15 org x 10 hr/4 mgg 4 Rp 2.250.000 Biaya tidak tetap/ Satuan Output Rp.500.000 Biaya Total Rp.13.250.000
  • 6. KEGIATAN PENGOBATAN PENYAKIT DIARE A. Kunjungan Rumah Secara Berkala Kunjungan rumah secara berkala dilaksanakan oleh Kader / Dasawisma guna menyampaikan informasi tentang Diare dan pencegahannya kepada keluarga serta melakukan pemeriksaan lingkungan. Hasil pemeriksaan lingkungan yang ada disetiap rumah dan pada buku/formulir catatan kader. Selanjutnya, catatan hasil pemeriksaan lingkungan disampaikan kepada ketua RT yang bersangkutan untuk tindak lanjut sepenuhnya. B. Penyuluhan Kesehatan 1. Tujuan a) Menyebarluaskan pengetahuan/ pengertian yang tepat dan benar tentang penyakit Diare. b) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit Diare c) Meningkatkan kerjasama antar penderita, keluarga, masyarakat dan petugas kesehatan kesehatan tentang penanggulangan penyakit Diare. 2. Sasaran a) Penderita penyakit Diare b) Keluarga penderita penyakit Diare c) Masyarakat d) Petugas kesehatan 3. Materi-materi penyuluhan a. Pengertian Diare Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus. Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.
  • 7. b. Penyebab Diare Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu: 1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh: a) Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahanbahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya. b) Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida. 2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea) disebabkan oleh: a) malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral. b) Kurang kalori protein. c) Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir. Sedangkan menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu: 1. Faktor infeksi a) Infeksi enteral Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous). b) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun. 2. Faktor malaborsi Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein. 3. Faktor makanan 4. Faktor psikologis
  • 8. c. Patofisiologi Diare Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare. Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal sebagai berikut: 1. Kehilangan air (dehidrasi) Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare. 2. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis) Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja. Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler. 3. Hipoglikemia Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena adanya gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan adanya
  • 9. gangguan absorbsi glukosa.Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak. 4. Gangguan gizi Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini disebabkan oleh: - Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau muntah yang bertambah hebat. - Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengeluaran dan susu yang encer ini diberikan terlalu lama. - Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik. 5. Gangguan sirkulasi Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik, akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak segera diatasi klien akan meninggal. d. Penatalaksanaan 1. Medis Dasar pengobatan diare adalah: a. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya. 1) Cairan per oral Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa. 2) Cairan parentral Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut: - Untuk anak umur 1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg
  • 10. • 1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1 ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes). • 7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset berukuran 1 ml=15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes). • 16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit - Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg • 1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes). - Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg • 1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes). • 7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes). • 16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral. - Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg • Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1½ %. Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts). • Untuk bayi berat badan lahir rendah Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 1½ %). e. Pencegahan terdapat genangan air hujan, untuk mencegah masuknya kuman melalui kulit. bersih setiap sebelum dan sesudah mengolah makanan, sebelum makan, setelah bepergian, dan setelah dari toilet. dengan membuang sampah pada tempatnya, dan membersihkan selokan yang tersumbat oleh sampah, dan sebagainya. yang mentah dengan yang matang dengan alat masak yang sama, untuk mencegah kontaminasi silang.
  • 11. atang, terutama bahan makanan seperti daging, ayam, ikan maupun telur, minimal hingga suhu 70 derajat Celcius. lemari es dan panaskan kembali terlebih dahulu jika ingin dikonsumsi kembali. atau sudah dimasak hingga mendidih, agar bakteri yang terdapat dalam air tersebut mati. mineral, dan air untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat sehingga terlindungi dari infeksi kuman penyakit. - See
  • 12. TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS III RENCANA PROGRAM KERJA KESEHATAN “PENGOBATAN DIARE” DISUSUN OLEH : 1. FILTA KARIM 2. WA ODE GUSNAWATI KADIR 3. NURMAYANTI AKPER PEMKAB MUNA 2014