SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
KATA PENGANTAR


         Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Hepatitis”. Makalah ini
dibuat sebagai tugas Orientasi mahasiswa Baru. Makalah ini berisi tentang Pengertian,
Etiologi dan Epidemologi, Tanda dan Gejala, Patologi, Manifestasi dan Gambaran Kliis,
Patofisiologi, Komplikasi, Pengobatan.
         Demikian semoga makalah ini bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa.
Saya sadar bahwa makalah masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah
berikutnya bisa lebih sempurna.
         Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang. Terima
kasih.




                                                               Palu, September 2012


                                                                      penulis
BAB I
                                       PENDAHULUAN



1. Latar Belakang

    Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono
Hadi, 1999). Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas/ menyebar , hepatitis
virus merupakan jenis yang paling dominan. Luka pada organ liver dengan peradangan bisa
berkembang setelah pembukaan untuk sejumlah farmakologi dan bahan kimia dari inhalasi,
ingesti, atau pemberian obat secara parenteral (IV) . Toxin dan Drug induced Hepatitis
merupakan hasil dari pembukaan atau terbukanya hepatotoxin, seperti : industri toxins,
alkohol dan pengobatan yang digunakan dalam terapi medik.
    Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya
dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat
tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G.
Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik
(hepatitis B,C) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).
hepatitis yang biasanya disebabkan oleh obat-obatan, alkohol (hepatitis alkoholik), dan
obesitas serta gangguan metabolisme yang menimbulkan nonalkoholik
steatohepatitis (NASH) disebut Hepatitis Nonvirus.


2.2 Epidemologi
    Insiden hepatitis virus yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Penyakit tersebut penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang
tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang
lama. 60% sampai 90% kasus–kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa
dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus–
kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan
yang kurang dari keadaan sebenarnya. Meskipun kurang lebih 50% orang dewasa di Amerika
Serikat telah memilki antibodi terhadap virus hepatitis A, banyak orang tidak mengingat
kembali episode atau kejadian sebelumnya yang memperlihatkan gejala hepatitis
2.3 etiologi
   1. Virus hepatitis A, B, C, D, E dan G yang masing-masing menyebabkan tipe hepatitis
       yang berbeda.
   2. Alkohol
   3. Keracunan Obat-obatan


2.4 Klasifikasi

   1. Virus Hepatitis yang Ditularkan secara Parenteral dan Seksual

Hepatitis B
  Hepatitis B adalah virus yang sering dipelajari karena dapat diuji, prevalensi dari penyakit.
Morbiditas dan mortalitas berhubungan dengan penyakit.
Infeksi hepatitis B terdapat diseluruh dunia, menyebabkan 250.000 kematian per tahun. Sejak
1982, vaksin efektif dari hepatitis B tersedia dan adanya kampanye penurunan penyakit akan
memungkinkan penurunan dampak penyakit ini di masa depan.
  Penularan. Daerah dimana penyakit ini endemik ( Kutub, Afrika, Cina, Asia Selatan dan
Amazon ), bentuk penularan yang sering adalah secara perinatal dari ibu terinfeksi pada
bayinya. Di Negara berkembang dengan prevalensi penyakit lebih rendah, rute utama
penularan adalah seksual dan parenteral. Di Amerika Serikat, populasi risiko tinggi meliputi
laki – laki homoseksual, pengguna obat intravena, petugas perawatan kesehatan dan mereka
yang mendapat transfusi darah.
  Patofisiologi. Virus harus dapat masuk ke aliran darah dengan inokulasi langsung, melalui
mebran mukosa atau merusak kulit untuk mencapai hati. Di hati, replikasi perlu inkubasi 6
minggu sampai 6 bulan sebelum penjamu mengalami gejala. Beberapa infeksi tidak terlihat
untukmereka yang mengalami gejala, tingkat kerusakan hati, dan hubungannya dengan
demam yang diikuti ruam, kekuningan, arthritis, nyari perut, dan mual. Pada kasus yang
ekstrem, dapat terjadi kegagalan hati yang diikuti dengan ensefalopati. Mortalitas dikaitkan
dengan keparahan mendekati 50%..
  Vaksin. Vaksin hepatiis B dihasilkan dengan menggunakan antigen hepatitis B untuk
menstimulasi produksi antibodi dan untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi,
keamanan, dan keefektifannya mendekati 90% dari vaksinasi. Karena virus hepatitis B
mudah ditularkan dengan jarum suntik di area perawatan kesehatan. Penurunan infeksi
perinatal dan risiko penularan terjadi setelah kelahiran, vaksin hepatitis B diberikan secara
rutin pada bayi setelah lahir. Vaksinasi individual ( yang sebelumnya tidak terinfeksi ) akan
memiliki serologi hepetitis B yang positif hanya pada HBsab. Ini menjamin kekebalan yang
dihasilkan olah vaksin yang dapat dibedakan dari produksi alami, saat inti antbodi juga ada.


Hepatitis C
  Sampai saat ini, hepatitis Non- A, Non- B menunjukan gambaran virus hepatitis yang
bukan hepatitis A, B atau agens penyebab lain. Banyak dari hepatitis Non- A, Non- B
ditularkan melalui parenteral. Hal ini sebelumnya tidak diketahui dan virus ini juga tidak
diketahui dan sekarang teridentifikasidan disebut hepatitis C. Kemudian, tes antibodi untuk
memeriksa pasien terhadap agens ini telah tersedia.
  Patofisiologi. Hepatitis C sekarang diperkirakan dapat menginfeksi sekitar 150.000 orang
per tahun di Amerika Serikat. Hal ini dianggap menjadi penyakit yang ditularkan hampir
selalu melalui transfusi darah. Namun, ada bukti bahwa virus ditularkan melalui cara
perenteral lain ( menggunakan bersama jarun yang terkontaminasi oleh pengguna obat
intravena dan tusukan jarum yang tidak disengaja dan cedera lain pada petugas kesehatan ).
Terdapat bukti lanjut dimana virus ditularkan melalui kontak seksual.
  Diagnosis. Tes serologik saat bisa dilakukan untuk mendeteksi virus hepatitis C dengan
antibodi yang diinterpretasi secara terbatas. Banyak pasien yang memiliki gejala klinik dari
virus hepatitis perlu dilakukan tes.
  Tes fungsi hati digunakan untuk mendapat status hepatitis. Penyakit ini tidak terlalu
dipahami pada saat ini, tapi peningakatan dan biasanya ditemukan penurunan berulang enzim
hati. Dengan informasi ini dan tanda klinis lain, dipercaya bahwa sebanyak separuh dari
semua pasien mengalami infeksi hepatitis C yang berkembang menjadi infeksi kronik. Hal ini
telah menunjukan penyebab utama penyakit hati kronik dan sirosis di Amerika Serikat.
  Penatalaksanaan. Saat ini, tidak diketahui terapi, vaksin atau agens profilaktik pasca
pemajananyang diakui untuk hepatitis C. Petugas perawatan kesehatan harus mengikuti
prinsip kewaspadaan umum untuk meminimalkan risiko penularan karena pekerjaan. Prinsip
ini didasarkan pada pemahaman bahwa populasi yang terinfeksi adalah carrier penyakit ini.
Perhatian terhadap jarum dan kewaspadaan yang tepat harus digunakan pada semua pasien.
Hepatitis D
  Hepatitis D adalah virus yang bergantung pada virus hepatitis B yang lebih kompleks
untuk bertahan. Hepatitis D hanya merupakan risiko untuk mereka yang mempunyai antigen
permukaan hepatitis B positif
Hepatitis D dicurigai ketika pasien sakit akut dengan gejala baru atau berulang dan
sebelumnya telah mengalami hepatitis B atau sebagai carrier hepatitis B.
   Tidak ada tindakan spesifik untuk hepatitis. Pencegahan untuk virus ini dicapai sebagai
keuntungan sekunder dari vaksin hepatitis B. Perilaku preventif terhadap virus darah ini (
tidak menggunakan jarum bergantian dan menggunakan kondom pada saat berhubungan
seksual ) harus ditekankan pada orang yang terinfeksi hepatitis B yang tidak terinfeksi
hepatitis D.



    2. Virus hepatitis yang Ditularkan melalui Rute Fekal – Oral

Hepatitis A
   Hepatitis A adalah virus yang hampir selalu ditularkan melalui rute fekal – oral. Virus ini
menimbulkan hepatitis akut tanpa keadaan kronik atau menetap seperti yang ditunjukan oleh
virus hepatitis darah.
Pada anak,penyakit ini sering tidak dikenali atau tampak dengan keluhan tidak parah. Gejala
lebih terlihat pada orang dewasa dan dapat berupa kelemahan sampai dengan demam, ikterik,
mual dan muntah. Penyakit ini baisanya berlangung 1 sampai 3 minggu. Pasien jarang
membutuhkan perawatan di rumah sakit dan pada saat gejala timbul, sangat kecil
kemungkinan menular pada orang lain.
   Karena dapat ditularkan dengan makanan dan air yang terkontaminasi, hepatitis A dapat
menjadi potensi epidemic di Negara dengan penanganan yang buruk. Petugas penyiapan
makanan yang terinfeksi mempunyai potensi penularan penyakit pada orang lain jika
kebersihan diri tidak dilakukan dengan baik.
Tes antibodi hepatitis A yang tersedia mendeteksi IgM yang menunjukan infeksi akut atau
yang baru terjadi.atau IgG yang menunjukan infeksi yang sudah sembuh.


Hepatitis E
   Hepatitis E adalah infeksi virus yang menyebar melalui kontaminasi makanan dan air
melalui jalur fekal – oral. Sampai dengan saat ini, infeksi disebut dengan hepatitis enteric
Non- A Non- B. Diagnosa dibuat dengan menyingkirkan hepatitis A, B, dan C dan
menentukan yang paling mungkin dari sumber makanan atau air yang terkontaminasi.
Sekarang tes untuk antibodi untuk hepatitis E telah tersedia, studi epidemologi akan sangat
terfasilitasi
Hepatitis E telah jarang ditemukan di Amerika Serikat, tetapi berhubungan dengan
epidemic dari air yang terkontaminasi di Asia, Afrika, dan Republik Soviet. Di Amerika
Serikat, hepatitis E harus dipertimbangkan pada beberapa orang yang telah melakukan
perjalanan keluar negeri dan mempunyai gejala virus hepatitis tetapi serologic negative untuk
virus hepatitis lain.

5.    Gambaran klinis

     Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai penyakit
mencolok, kegagalan hati dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis:
stadium prodromal, stadium ikterus, dan periode kovalensasi (pemulihan)

     1. Stadium prodromal, disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas
         virus selesai dan pasien mulai memperlhatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini
         disebut praikterus karena ikterus belum muncul. Individu akan sangat infeksius pada
         stadium ini. Antibody terhadap virus biasanya belum dijumpai. Stadium ini
         berlangsung 1-2 minggu ditandai oleh :

                 Rasa lelah
                 Gejala-gejala infeksi saluran napas atas
                 Mialgia (nyeri otot)
                 Keengganan terhadap sebagian besar makanan

     2. Stadium ikterus adalah stadium kedua hepatitis virus, dan dapat berlangsung 2-3
         minggu atau lebih. Pada sebagian besar orang, stadium ini ditandai oleh, seperti
         diisyaratkan oleh namanya, timbulnya ikterus. Manifestasi lain adalah :

         Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodormal
         Pembesaran dan nyeri hati
         Splenimogali
         Mungkin gatal (pruritus) di kulit

     3. Stadium pemulihan dalah stadium ketiga hepatitis virus dan biasanya timbul dalam4
         bulan untuk hepatitis B dan C dan dalan 2-3 bulan untuk hepatitis A. Selama periode
         ini :
Gejala-gejala mereda, termasuk ikterus
        Nafsu makan pulih



2.6 Patofisiologi
    Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat pada
hepatocytes oleh sel mononukleous. Proses ini menyebabkan degrenerasi dan nekrosis sel
perenchyn hati.
    Respon peradangan menyebabkan pembekakan dalam memblokir sistem drainage hati,
sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan
empedu tidak dapat diekresikan kedalam kantong empedu bahkan kedalam usus, sehingga
meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan
kulit hapatoceluler jaundice.
    Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik samapi dengan timbunya sakit dengan gejala
ringan. Sel hati mengalami regenerasi secara komplit dalam 2 sampai 3 bulan lebih gawat
bila dengan nekrosis hati dan bahkan kematian. Hepattis dengan sub akut dan kronik dapat
permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu yang dengan kronik akan
sebagai karier penyakit dan resiko berkembang biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker
hati.


2.8 Penatalaksanaan
        Pengobatan hepatitis virus terutama bersifat suportif dan mencangkup :

        Istirahat sesuai keperluan
        Pendidikan mengenai menghindari pemakaian alcohol atau obat lain
        Pendidikan mengenai cara penularan kepada mitra seksual dan anggota keluarga
        Keluarga dan pasien hepatitis ditawarkan untuk menerima gama globulin murni yang
        spesifik terhadap HAV atau HBV yang dapat memberikan imunitas pasif terhadap
        infeksi. Imunitas ini bersifet sementara
        Baru-baru ini FDA memberikan izin untuk penberian vaksin hepatitis A. vaksin ini
        dibuat dari virus hepatitis inaktif. Penelitian-penelitian menunjukan bahwa vaksin ini
        96% efektif setelah pemberian satu dosis.
        Tersedia vaksin untuk HBV, Karena sifat virus yang sangat menular dan berpotensi
        menyebabkan kematian, maka sangat dianjurkan bahwa semua individu yang
termasuk dikelompoknya beresiko tinggi, termasuk para tenaga keshatan atau orang-
orang yang terpajan ke produk darah, vaksinasi. Yang juga dianjurkan untuk
divaksinasi dalah orang-orang yang beresiko terhadap virus, termasuk kaum
homoseksual atau heteroseksual yang aktif secara seksual, pecandu oabat bius, dan
bayi.
Vaksinasi terhadap HBV dihasilkan melalui penyuntikan intramuskulus DNA
rekombinaan sebanyak tiga kali pada interval –interval yang telah ditentukan. Dosis
pertama dan kedua diberikan terpisah satu bulan, dan dosis ketiga diberikan 6 bulan
setelah dosis ke dua. Vaksinasi ini 85% efektif dalam membentuk kekebalan.
Makalah hepatitis

More Related Content

What's hot

PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat BesiPPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat BesiUNESA
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diareDiana Ary
 
Osteoporosis
Osteoporosis Osteoporosis
Osteoporosis gustians
 
Power Point Hepatitis
Power Point HepatitisPower Point Hepatitis
Power Point HepatitisEncepal Cere
 
Diet pada penyakit hati
Diet pada penyakit hatiDiet pada penyakit hati
Diet pada penyakit hatiwokwok
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusWarnet Raha
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukJoni Iswanto
 
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologiirmalawai
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coliArini Utami
 
Makalah osteoporosis
Makalah   osteoporosisMakalah   osteoporosis
Makalah osteoporosisWarnet Raha
 
Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiRidwan
 
Fungsi dasar rumus microsoft excel
Fungsi dasar rumus microsoft excelFungsi dasar rumus microsoft excel
Fungsi dasar rumus microsoft excelBella Andreana
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Warnet Raha
 
pembentukan vit D
pembentukan vit Dpembentukan vit D
pembentukan vit Datiniea
 
oven dan ingkubator
oven dan ingkubatoroven dan ingkubator
oven dan ingkubatorcumipaus
 
Makalah tb paru
Makalah tb paruMakalah tb paru
Makalah tb paruKANDA IZUL
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriYusuf Saktian
 

What's hot (20)

PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat BesiPPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diare
 
Osteoporosis
Osteoporosis Osteoporosis
Osteoporosis
 
Power Point Hepatitis
Power Point HepatitisPower Point Hepatitis
Power Point Hepatitis
 
Diet pada penyakit hati
Diet pada penyakit hatiDiet pada penyakit hati
Diet pada penyakit hati
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang Nyamuk
 
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi  Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologi
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Makalah osteoporosis
Makalah   osteoporosisMakalah   osteoporosis
Makalah osteoporosis
 
Makalah lengkap tentang hiv aids
Makalah lengkap tentang hiv aidsMakalah lengkap tentang hiv aids
Makalah lengkap tentang hiv aids
 
Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma Gondii
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkelAskep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
 
Fungsi dasar rumus microsoft excel
Fungsi dasar rumus microsoft excelFungsi dasar rumus microsoft excel
Fungsi dasar rumus microsoft excel
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
 
pembentukan vit D
pembentukan vit Dpembentukan vit D
pembentukan vit D
 
oven dan ingkubator
oven dan ingkubatoroven dan ingkubator
oven dan ingkubator
 
Makalah tb paru
Makalah tb paruMakalah tb paru
Makalah tb paru
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
 

Viewers also liked

Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisHepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisbkdBella
 
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksualOperator Warnet Vast Raha
 
Buku saku artritis reumatoid
Buku saku artritis reumatoidBuku saku artritis reumatoid
Buku saku artritis reumatoidAmee Hidayat
 
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeHasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeAmee Hidayat
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAmee Hidayat
 
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...rina0107
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiAmee Hidayat
 
Ppt emfisema
Ppt emfisemaPpt emfisema
Ppt emfisemayeliani
 
Penyakit Berjangkit
Penyakit BerjangkitPenyakit Berjangkit
Penyakit BerjangkitPuvanasri
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsipjj_kemenkes
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Amee Hidayat
 

Viewers also liked (20)

Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisHepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
 
Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
Hepatitis ppt final
Hepatitis ppt finalHepatitis ppt final
Hepatitis ppt final
 
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
 
Makalah Rabies
Makalah RabiesMakalah Rabies
Makalah Rabies
 
Buku saku artritis reumatoid
Buku saku artritis reumatoidBuku saku artritis reumatoid
Buku saku artritis reumatoid
 
demam tifoid amee
demam tifoid ameedemam tifoid amee
demam tifoid amee
 
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeHasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
 
Ppt emfisema
Ppt emfisemaPpt emfisema
Ppt emfisema
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
 
Penyakit Berjangkit
Penyakit BerjangkitPenyakit Berjangkit
Penyakit Berjangkit
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 

Similar to Makalah hepatitis

Similar to Makalah hepatitis (20)

Kelainan pada hati
Kelainan pada hatiKelainan pada hati
Kelainan pada hati
 
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademanganpenyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
 
Hepatitis b
Hepatitis bHepatitis b
Hepatitis b
 
Hepatitis b
Hepatitis bHepatitis b
Hepatitis b
 
PPT KEL7. PROMKES.pptx
PPT KEL7. PROMKES.pptxPPT KEL7. PROMKES.pptx
PPT KEL7. PROMKES.pptx
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
Hepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhfHepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhf
 
Hepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhfHepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhf
 
197435021 case-hepatitis
197435021 case-hepatitis197435021 case-hepatitis
197435021 case-hepatitis
 
Hepatitis virus
Hepatitis virusHepatitis virus
Hepatitis virus
 
Marker elisa kit untuk penyakit hepatitis dan retrovirus
Marker elisa kit untuk penyakit hepatitis dan retrovirusMarker elisa kit untuk penyakit hepatitis dan retrovirus
Marker elisa kit untuk penyakit hepatitis dan retrovirus
 
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICAAWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
 
Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
Hepatitis b
Hepatitis bHepatitis b
Hepatitis b
 
Epidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDSEpidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDS
 
Hepatitis_C.pptx
Hepatitis_C.pptxHepatitis_C.pptx
Hepatitis_C.pptx
 
Pentingnya vaksinasi hepatitis b bagi calon tenaga medis
Pentingnya vaksinasi hepatitis b bagi calon tenaga medisPentingnya vaksinasi hepatitis b bagi calon tenaga medis
Pentingnya vaksinasi hepatitis b bagi calon tenaga medis
 
Penyuluhan Hepatitis.ppt
Penyuluhan Hepatitis.pptPenyuluhan Hepatitis.ppt
Penyuluhan Hepatitis.ppt
 
HIV
HIVHIV
HIV
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 

Makalah hepatitis

  • 1. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Hepatitis”. Makalah ini dibuat sebagai tugas Orientasi mahasiswa Baru. Makalah ini berisi tentang Pengertian, Etiologi dan Epidemologi, Tanda dan Gejala, Patologi, Manifestasi dan Gambaran Kliis, Patofisiologi, Komplikasi, Pengobatan. Demikian semoga makalah ini bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa. Saya sadar bahwa makalah masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah berikutnya bisa lebih sempurna. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang. Terima kasih. Palu, September 2012 penulis
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999). Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas/ menyebar , hepatitis virus merupakan jenis yang paling dominan. Luka pada organ liver dengan peradangan bisa berkembang setelah pembukaan untuk sejumlah farmakologi dan bahan kimia dari inhalasi, ingesti, atau pemberian obat secara parenteral (IV) . Toxin dan Drug induced Hepatitis merupakan hasil dari pembukaan atau terbukanya hepatotoxin, seperti : industri toxins, alkohol dan pengobatan yang digunakan dalam terapi medik. Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik (hepatitis B,C) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ). hepatitis yang biasanya disebabkan oleh obat-obatan, alkohol (hepatitis alkoholik), dan obesitas serta gangguan metabolisme yang menimbulkan nonalkoholik steatohepatitis (NASH) disebut Hepatitis Nonvirus. 2.2 Epidemologi Insiden hepatitis virus yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit tersebut penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60% sampai 90% kasus–kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus– kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. Meskipun kurang lebih 50% orang dewasa di Amerika Serikat telah memilki antibodi terhadap virus hepatitis A, banyak orang tidak mengingat kembali episode atau kejadian sebelumnya yang memperlihatkan gejala hepatitis
  • 3. 2.3 etiologi 1. Virus hepatitis A, B, C, D, E dan G yang masing-masing menyebabkan tipe hepatitis yang berbeda. 2. Alkohol 3. Keracunan Obat-obatan 2.4 Klasifikasi 1. Virus Hepatitis yang Ditularkan secara Parenteral dan Seksual Hepatitis B Hepatitis B adalah virus yang sering dipelajari karena dapat diuji, prevalensi dari penyakit. Morbiditas dan mortalitas berhubungan dengan penyakit. Infeksi hepatitis B terdapat diseluruh dunia, menyebabkan 250.000 kematian per tahun. Sejak 1982, vaksin efektif dari hepatitis B tersedia dan adanya kampanye penurunan penyakit akan memungkinkan penurunan dampak penyakit ini di masa depan. Penularan. Daerah dimana penyakit ini endemik ( Kutub, Afrika, Cina, Asia Selatan dan Amazon ), bentuk penularan yang sering adalah secara perinatal dari ibu terinfeksi pada bayinya. Di Negara berkembang dengan prevalensi penyakit lebih rendah, rute utama penularan adalah seksual dan parenteral. Di Amerika Serikat, populasi risiko tinggi meliputi laki – laki homoseksual, pengguna obat intravena, petugas perawatan kesehatan dan mereka yang mendapat transfusi darah. Patofisiologi. Virus harus dapat masuk ke aliran darah dengan inokulasi langsung, melalui mebran mukosa atau merusak kulit untuk mencapai hati. Di hati, replikasi perlu inkubasi 6 minggu sampai 6 bulan sebelum penjamu mengalami gejala. Beberapa infeksi tidak terlihat untukmereka yang mengalami gejala, tingkat kerusakan hati, dan hubungannya dengan demam yang diikuti ruam, kekuningan, arthritis, nyari perut, dan mual. Pada kasus yang ekstrem, dapat terjadi kegagalan hati yang diikuti dengan ensefalopati. Mortalitas dikaitkan dengan keparahan mendekati 50%.. Vaksin. Vaksin hepatiis B dihasilkan dengan menggunakan antigen hepatitis B untuk menstimulasi produksi antibodi dan untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi, keamanan, dan keefektifannya mendekati 90% dari vaksinasi. Karena virus hepatitis B mudah ditularkan dengan jarum suntik di area perawatan kesehatan. Penurunan infeksi perinatal dan risiko penularan terjadi setelah kelahiran, vaksin hepatitis B diberikan secara
  • 4. rutin pada bayi setelah lahir. Vaksinasi individual ( yang sebelumnya tidak terinfeksi ) akan memiliki serologi hepetitis B yang positif hanya pada HBsab. Ini menjamin kekebalan yang dihasilkan olah vaksin yang dapat dibedakan dari produksi alami, saat inti antbodi juga ada. Hepatitis C Sampai saat ini, hepatitis Non- A, Non- B menunjukan gambaran virus hepatitis yang bukan hepatitis A, B atau agens penyebab lain. Banyak dari hepatitis Non- A, Non- B ditularkan melalui parenteral. Hal ini sebelumnya tidak diketahui dan virus ini juga tidak diketahui dan sekarang teridentifikasidan disebut hepatitis C. Kemudian, tes antibodi untuk memeriksa pasien terhadap agens ini telah tersedia. Patofisiologi. Hepatitis C sekarang diperkirakan dapat menginfeksi sekitar 150.000 orang per tahun di Amerika Serikat. Hal ini dianggap menjadi penyakit yang ditularkan hampir selalu melalui transfusi darah. Namun, ada bukti bahwa virus ditularkan melalui cara perenteral lain ( menggunakan bersama jarun yang terkontaminasi oleh pengguna obat intravena dan tusukan jarum yang tidak disengaja dan cedera lain pada petugas kesehatan ). Terdapat bukti lanjut dimana virus ditularkan melalui kontak seksual. Diagnosis. Tes serologik saat bisa dilakukan untuk mendeteksi virus hepatitis C dengan antibodi yang diinterpretasi secara terbatas. Banyak pasien yang memiliki gejala klinik dari virus hepatitis perlu dilakukan tes. Tes fungsi hati digunakan untuk mendapat status hepatitis. Penyakit ini tidak terlalu dipahami pada saat ini, tapi peningakatan dan biasanya ditemukan penurunan berulang enzim hati. Dengan informasi ini dan tanda klinis lain, dipercaya bahwa sebanyak separuh dari semua pasien mengalami infeksi hepatitis C yang berkembang menjadi infeksi kronik. Hal ini telah menunjukan penyebab utama penyakit hati kronik dan sirosis di Amerika Serikat. Penatalaksanaan. Saat ini, tidak diketahui terapi, vaksin atau agens profilaktik pasca pemajananyang diakui untuk hepatitis C. Petugas perawatan kesehatan harus mengikuti prinsip kewaspadaan umum untuk meminimalkan risiko penularan karena pekerjaan. Prinsip ini didasarkan pada pemahaman bahwa populasi yang terinfeksi adalah carrier penyakit ini. Perhatian terhadap jarum dan kewaspadaan yang tepat harus digunakan pada semua pasien. Hepatitis D Hepatitis D adalah virus yang bergantung pada virus hepatitis B yang lebih kompleks untuk bertahan. Hepatitis D hanya merupakan risiko untuk mereka yang mempunyai antigen permukaan hepatitis B positif
  • 5. Hepatitis D dicurigai ketika pasien sakit akut dengan gejala baru atau berulang dan sebelumnya telah mengalami hepatitis B atau sebagai carrier hepatitis B. Tidak ada tindakan spesifik untuk hepatitis. Pencegahan untuk virus ini dicapai sebagai keuntungan sekunder dari vaksin hepatitis B. Perilaku preventif terhadap virus darah ini ( tidak menggunakan jarum bergantian dan menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual ) harus ditekankan pada orang yang terinfeksi hepatitis B yang tidak terinfeksi hepatitis D. 2. Virus hepatitis yang Ditularkan melalui Rute Fekal – Oral Hepatitis A Hepatitis A adalah virus yang hampir selalu ditularkan melalui rute fekal – oral. Virus ini menimbulkan hepatitis akut tanpa keadaan kronik atau menetap seperti yang ditunjukan oleh virus hepatitis darah. Pada anak,penyakit ini sering tidak dikenali atau tampak dengan keluhan tidak parah. Gejala lebih terlihat pada orang dewasa dan dapat berupa kelemahan sampai dengan demam, ikterik, mual dan muntah. Penyakit ini baisanya berlangung 1 sampai 3 minggu. Pasien jarang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan pada saat gejala timbul, sangat kecil kemungkinan menular pada orang lain. Karena dapat ditularkan dengan makanan dan air yang terkontaminasi, hepatitis A dapat menjadi potensi epidemic di Negara dengan penanganan yang buruk. Petugas penyiapan makanan yang terinfeksi mempunyai potensi penularan penyakit pada orang lain jika kebersihan diri tidak dilakukan dengan baik. Tes antibodi hepatitis A yang tersedia mendeteksi IgM yang menunjukan infeksi akut atau yang baru terjadi.atau IgG yang menunjukan infeksi yang sudah sembuh. Hepatitis E Hepatitis E adalah infeksi virus yang menyebar melalui kontaminasi makanan dan air melalui jalur fekal – oral. Sampai dengan saat ini, infeksi disebut dengan hepatitis enteric Non- A Non- B. Diagnosa dibuat dengan menyingkirkan hepatitis A, B, dan C dan menentukan yang paling mungkin dari sumber makanan atau air yang terkontaminasi. Sekarang tes untuk antibodi untuk hepatitis E telah tersedia, studi epidemologi akan sangat terfasilitasi
  • 6. Hepatitis E telah jarang ditemukan di Amerika Serikat, tetapi berhubungan dengan epidemic dari air yang terkontaminasi di Asia, Afrika, dan Republik Soviet. Di Amerika Serikat, hepatitis E harus dipertimbangkan pada beberapa orang yang telah melakukan perjalanan keluar negeri dan mempunyai gejala virus hepatitis tetapi serologic negative untuk virus hepatitis lain. 5. Gambaran klinis Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai penyakit mencolok, kegagalan hati dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis: stadium prodromal, stadium ikterus, dan periode kovalensasi (pemulihan) 1. Stadium prodromal, disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan pasien mulai memperlhatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus belum muncul. Individu akan sangat infeksius pada stadium ini. Antibody terhadap virus biasanya belum dijumpai. Stadium ini berlangsung 1-2 minggu ditandai oleh : Rasa lelah Gejala-gejala infeksi saluran napas atas Mialgia (nyeri otot) Keengganan terhadap sebagian besar makanan 2. Stadium ikterus adalah stadium kedua hepatitis virus, dan dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih. Pada sebagian besar orang, stadium ini ditandai oleh, seperti diisyaratkan oleh namanya, timbulnya ikterus. Manifestasi lain adalah : Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodormal Pembesaran dan nyeri hati Splenimogali Mungkin gatal (pruritus) di kulit 3. Stadium pemulihan dalah stadium ketiga hepatitis virus dan biasanya timbul dalam4 bulan untuk hepatitis B dan C dan dalan 2-3 bulan untuk hepatitis A. Selama periode ini :
  • 7. Gejala-gejala mereda, termasuk ikterus Nafsu makan pulih 2.6 Patofisiologi Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat pada hepatocytes oleh sel mononukleous. Proses ini menyebabkan degrenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati. Respon peradangan menyebabkan pembekakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu tidak dapat diekresikan kedalam kantong empedu bahkan kedalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatoceluler jaundice. Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik samapi dengan timbunya sakit dengan gejala ringan. Sel hati mengalami regenerasi secara komplit dalam 2 sampai 3 bulan lebih gawat bila dengan nekrosis hati dan bahkan kematian. Hepattis dengan sub akut dan kronik dapat permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu yang dengan kronik akan sebagai karier penyakit dan resiko berkembang biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati. 2.8 Penatalaksanaan Pengobatan hepatitis virus terutama bersifat suportif dan mencangkup : Istirahat sesuai keperluan Pendidikan mengenai menghindari pemakaian alcohol atau obat lain Pendidikan mengenai cara penularan kepada mitra seksual dan anggota keluarga Keluarga dan pasien hepatitis ditawarkan untuk menerima gama globulin murni yang spesifik terhadap HAV atau HBV yang dapat memberikan imunitas pasif terhadap infeksi. Imunitas ini bersifet sementara Baru-baru ini FDA memberikan izin untuk penberian vaksin hepatitis A. vaksin ini dibuat dari virus hepatitis inaktif. Penelitian-penelitian menunjukan bahwa vaksin ini 96% efektif setelah pemberian satu dosis. Tersedia vaksin untuk HBV, Karena sifat virus yang sangat menular dan berpotensi menyebabkan kematian, maka sangat dianjurkan bahwa semua individu yang
  • 8. termasuk dikelompoknya beresiko tinggi, termasuk para tenaga keshatan atau orang- orang yang terpajan ke produk darah, vaksinasi. Yang juga dianjurkan untuk divaksinasi dalah orang-orang yang beresiko terhadap virus, termasuk kaum homoseksual atau heteroseksual yang aktif secara seksual, pecandu oabat bius, dan bayi. Vaksinasi terhadap HBV dihasilkan melalui penyuntikan intramuskulus DNA rekombinaan sebanyak tiga kali pada interval –interval yang telah ditentukan. Dosis pertama dan kedua diberikan terpisah satu bulan, dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis ke dua. Vaksinasi ini 85% efektif dalam membentuk kekebalan.