SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Muhibbatul Husnah
SMAS Khozainul Ulum Lamongan
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah
No.
Hasil eksplorasi
penyebab masalah
Akar penyebab
masalah
Analisis akar
penyebab masalah
1 Motivasi belajar kimia siswa yang
rendah disebabkan oleh:
• Metode/model/media
pembelajaran yang
diterapkan guru kurang
menarik dan belum tepat.
Hal itu terindikasi dengan
masih adanya siswa lebih
tertarik mengobrol dengan
temannya daripada
memperhatikan pelajaran.
• Latar belakang siswa baik
dari keluarga maupun
lingkungan sekitar yang
kurang menciptakan
semangat belajar. Dari hasil
obrolan dengan siswa
diperoleh bahwa siswa laki-
laki lebih suka begadang
dengan teman-temanya baik
teman sekolah maupun
teman kongkow di warung
kopi sambil bermain game
daripada tidur. Ketika
ditegur/dinasehati oleh
orangtua mereka abai
sehingga orangtua jenuh
mengingatkan dan pada
akhirnya hal tersebut
menjadi kebiasaaan siswa.
• Siswa kurang tepat dalam
memanfaatan kemajuan
teknologi. Hal itu
terindikasi dengan adanya
siswa yang mengantuk berat
saat pembelajaran
disebabkan saat malam hari
siswa tersebut jarang tidur
atau lebih memilih
begadang hanya untuk
bermain game dan juga
berselancar di media sosial.
• Guru belum mampu
mengimplementasikan
metode/model/media
pembelajaran di kelas.
• Siswa belum bisa membagi
waktu dengan baik dan
belum bisa memilah skala
prioritas kebutuhan dalam
hidupnya.
Guru
• Persiapan guru pada saat
akan melakukan
pembelajaran masih belum
maksimal.
• Guru jarang membuat RPP
yang disesuaikan dengan
kondisi kelas dan
lingkungan.
• Guru tidak atau jarang
melakukan assesmen
diagnostik baik kognitif
maupun non kognitif.
• Guru kurang memahami
langkah-langkah
pembelajaran sesuai sintak
yang ada pada model
pembelajaran.
• Guru belum mendapat
pelatihan secara intensif
tentang model-mdel
pembelajaran sehingga
guru dalam menentukan
model pembelajaran
kadang tidak tepat.
• Guru jarang melakukan
evaluasi.
• Guru tidak membuat jurnal
sehingga kurang
memahami perkembangan
peserta didik.
Siswa
• Siswa belum punya
gambaran atau mimpi
untuk masa depannya.
• Siswa belum menyadari
bahwa belajar itu
merupakan suatu
kewajiban.
• Siswa belum menyadari
bahwa bermain game dan
bermedia sosial itu sekedar
hiburan bukan kewajiban.
• Siswa kecanduan bermain
gadget.
• Siswa belum bisa
menentukan skala prioritas
dalam hidupnya. Skala
prioritas antara belajar
dengan bermain gadget
untuk masa depannya.
• Siswa belum sepenuhnya
memahami pentingnya
ilmu dan adab.
2 Rendahnya tingkat literasi siswa
disebabkan oleh:
• Teknologi yang makin
canggih. Siswa lebih suka
bermain dengan gawai
daripada membaca. Membaca
jadi terasa menjemukan
dibandingkan dengan bermain
gawai.
• Kurang optimalnya peran dan
fungsi perpustakaan sekolah.
Perpustakaan sekolah hanya
difungsikan hanya untuk
meminjam buku. Selain itu
buku diperpustakaan kurang
update.
• Kebiasaan membaca dan
menulis belum dimulai dari
rumah
• Kurangnya motivasi untuk
Membaca. Siswa merasa tidak
mengerti manfaat membaca
sehingga tidak tertarik untuk
melakukannya.
• Kurangnya pembiasaan
kegiatan literasi yang
dilakukan guru bersama siswa
baik membaca maupun
menulis.
• Guru yang lebih banyak
memberikan ceramah kepada
siswa. Segala informasi sudah
didapatkan dari guru sehingga
siswa kurang terbiasa
membaca. Bahkan, siswa
merasa tidak perlu membaca
karena menganggap informasi
yang datang dari guru selalu
benar.
• Guru kurang memotivasi
siswa untuk membaca.
Guru
• Guru jarang memotivasi
siswa terkait manfaat
membaca dan menulis.
• Guru lebih banyak
ceramah sehingga siswa
merasa segala sumber
informasi bisa didapatkan
dari guru.
• Guru belum melakukan
pembiasaan kegiatan
literasi bersama siswa.
Baik literasi membaca
maupun menulis.
• Guru masih mengajarkan
IPA sebagai mata
pelajaran yang terpisah
(kimia, fisika, biologi),
pembelajaran yang
dilakukan dikelas lebih
berpusat pada guru
(teacher center)
sehingga pemahaman
konsep dan kemampuan
inkuiri siswa jarang
dilatihkan, guru hanya
berorientasi pada target
penguasaan materi dan
tidak mampu mengelola
pembelajaran yang
berbasis penemuan dan
pembelajaran berbasis
masalah, siswa merasa
tidak dilibatkan dalam
menemukan konsep IPA
dalam pembelajaran.
• Siswa belum terbiasa
mengerjakan soal – soal
literasi sains
3 Siswa kurang menguasai operasi
hitung matematika sederhana pada
materi termokimia dan materi
kimia yang lain yang ada
perhitungan matematikanya
disebabkan oleh:
• Dasar kemampuan operasi
hitung siswa dipengaruhi oleh
• Kemampuan dasar hitung
siswa lemah.
• Guru kesulitan
mengajarkan hitungan
termokimia karena harus
mengajarkan matematika
terlebih dahulu.
Siswa
• Siswa lemah dalam
operasi hitung
matematika yang
mungkin disebabkan oleh
pengalaman pendidikan
sebelumnya.
pengalaman di pendidikan
sebelumnya.
• Kurangnya pembiasaan siswa
dalam menghitung secara
manual.
• Siswa masih belum
memahami konsep dan
menghafal operasi hitung
matematika.
• Guru kesulitan mengajarkan
hitungan termokimia karena
harus mengajarkan
matematika terlebih dahulu.
Guru
• Guru terkadang merasa
jenuh saat mengajar
materi kimia yang ada
hitungannya karena harus
mengajar matematika
dasar terlebih dahulu.
• Guru terkadang mencari
jalan pintas dalam hitung-
hitungan matematika agar
materi kimia yang akan
disampaikan tercapai.
4 Relasi atau hubungan guru dan
orang tua terkait dengan
pembelajaran masih sangat
terbatas disebabkan oleh:
• Orangtua kurang mampu
membagi waktu antara
pekerjaan dan tugas
mendampingi anak
• Orang tua pasrah pendidikan
anak kepada pihak sekolah.
• Kurangnya pihak sekolah
mengadakan pertemuan rutin
dengan pihak orang tua
• Kurangnya program sekolah
dalam hal parenting yang
melibatkan orang tua
• Kurangnya komunikasi antara
guru dengan orang tua.
Kurangnya program parenting
dari sekolah.
Pihak sekolah kurang
membuat program parenting
yang dapat menyadarkan
tugas dan kewajiban orang tua
terhadap anak. Di sisi lain
guru juga tidak punya inisiatif
untuk mengembangkan relasi
dengan orangtua menjadi
lebih dekat sehingga progres
perkembangan siswa dapat
diketahui oleh orangtua dan
bisa saling bekerjasama.
5 Guru belum
mengimplementasikan model-
model pembelajaran inovatif
secara maksimal, disebabkan oleh:
• Pemahaman guru mengenai
pembelajaran yang inovatif
masih rendah
• Guru tidak ada kemauan untuk
merancang model
pembelajaran yang inovatif
karena butuh waktu dan
tenaga.
• Paradigma berfikir guru
bahwa “dengan pembelajaran
yang inovatif dapat
merangsang motivasi belajar
siswa dan jika siswa
termotivasi untuk belajar,
maka pembelajaran akan
berjalan dengan lebih efektif
dan efisien” itu kurang.
• Guru lebih terfokus pada
ketuntasan dan kurang foksus
pada hasil.
Guru malas untuk belajar dan
mengembangkan pembelajaran
yang inovatif.
• Guru tidak punya kemauan
untuk membuat
model/media/metode
pembelajaran yang
inovatif karena
menghabiskan waktu,
tenaga dan bahkan
mungkin biaya. Di sisi lain
guru harus bekerja
sampingan untuk
memenuhi kebutuhan
hidup.
• Guru belum menjadikan
output siswa yang
berkualitas sebagai
perioritas sehingga guru
mengajar dengan
seadanya.
• Kurangnya persiapan guru
sebelum melakukan
pembelajaran.
• Guru tidak membuat RPP
yang disssuaikan dengan
kondisi kelas.
• Guru mengandalkan
pembelajaran yang praktis
yaitu ceramah.
• Guru kurang memahami
model-model
pembelajaran.
• Guru tidak mau melakukan
mengembangan diri.
• Sekolahan membatasi
program MPGM karena
lebih memprioritaskan
kegiatan pembelajaran di
sekolah karena kerap
pertemuan MGMP
waktunya bersamaan
dengan waktu mengajar.
6 Rendahnya kemampuan
pembelajaran HOTS di kelas di
sebabkan:
• Guru belum membiasakan
siswa untuk berpikir tingkat
tinggi
• Pemahaman guru tentang
pembelajaran berbasis HOTS
masih rendah.
• Masih kurangnya guru dalam
membuat soal-soal HOTS
dalam pembelajaran.
• Guru kurang banyak
menyediakan waktu dalam
melakukan pembahasan-
pembahasan soal-soal HOTS
di luar jam mengajar.
• Guru kurang memmpercayai
kemampuan siswa
• siswa mengalami kesulitan
dalam menjawab soal HOTS
adalah karena siswa tidak
memahami materi
• siswa tidak mempercayai
dirinya sendiri dapat
menyelesaikana soal HOTS.
• Kemampuan guru dalam
mengajarkan dan
memanage pembelajaran
soal HOTS untuk siswa
kurang.
• Siswa tidak memahami
materi.
Guru
• Guru cenderung tidak
membiasakan
mengajarkan soal HOTS
pada siswa karena untuk
membahas soal HOTS
membutuhkan waktu
yang lama sedangkan
guru dituntut untuk
menuntaskan materi.
• Guru hanya menyediakan
waktu yang sedikit di luar
kelas untuk membahas
soal-soal HOTS karena
kesibukan guru.
• Guru jarang membahas
soal HOTS dalam kelas
karena menganggap
mayoritas siswa jenuh
dengan pembahasan soal
yang panjang. Di sisi lain
guru menganggap yang
dapat memahami soal
HOTS hanya anak-anak
yang punya kemampuan
lebih. Sedang siswa yang
kemmapuannya sedang
atau rendah tidak bisa
mengikuti pembelajaran
soal-soal HOTS dengan
baik.
• Guru tidak melakukan
pengembangan diri dalam
memahami pembelajaran
soal-soal HOTS.
Siswa
• Siswa kesulitan dalam
memahami materi karena
cara mengajar guru yang
tidak mudah mereka
mengerti baik itu dari
penggunaan istilah yang
masih sulit mereka
pahami, penyampaian
materi yang terkadang
tidak terlalu jelas maupun
dikarenakan terlalu cepat
dalam menjelaskan
sehingga menyebabkan
siswa kesulitan dalam
memahami materi yang
mereka pelajari.
• siswa tidak mengikuti
pembelajaran dengan
serius. Siswa banyak yang
tidak memperhatikan saat
guru mengajar di kelas.
Bahkan ada diantara
siswa yang mengantuk,
dan mengobrol sehingga
materi yang di ajarkan
oleh guru tidak bisa
mereka terima dan tidak
bisa dipahami dengan
baik. Dampaknya ketika
siswa ditanya oleh guru
mengenai materi yang
telah di ajarkan
kebanyakan dari siswa
hanya terdiam
dikarenakan mereka tidak
fokus dan tidak mengikuti
pembelajaran dengan
baik.
• Siswa kesulitan dalam
memahami soal HOTS
karena untuk memahami
soal HOTS butuh banyak
tahapan sedangakan siswa
diawal sudah merasa
putus asa karena siswa
merasa tidak percaya diri
bahwa mereka mampu
menyelesaikan soal
HOTS.

More Related Content

What's hot

ERNIMAWATI LASE - PGSD - LK 2.3 Rencana Aksi (1) Siklus 2.docx
ERNIMAWATI LASE - PGSD - LK 2.3 Rencana Aksi (1) Siklus 2.docxERNIMAWATI LASE - PGSD - LK 2.3 Rencana Aksi (1) Siklus 2.docx
ERNIMAWATI LASE - PGSD - LK 2.3 Rencana Aksi (1) Siklus 2.docxKalinggaPujaKesuma
 
Contoh KIR SMP
Contoh KIR SMPContoh KIR SMP
Contoh KIR SMPnabilads
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxRakaArga1
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxYANUARIZAI
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran DarahRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran DarahHarsidi Side
 
RPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docx
RPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docxRPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docx
RPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docxZahraHusain10
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfUlfaKhoirunisa2
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxMasDmasKusumaJati
 
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptx
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptxLK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptx
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptxIrmaWati994541
 
Lembar Kerja Siswa (LKS), Sistem Pernapasan
Lembar Kerja Siswa (LKS), Sistem PernapasanLembar Kerja Siswa (LKS), Sistem Pernapasan
Lembar Kerja Siswa (LKS), Sistem PernapasanHarsidi Side
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxMaximusCarlesSeda
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfIdaNurlaila4
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPAjeng Rizki Rahmawati
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxAndiqbal
 
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan HewanRPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewansajidintuban
 
MODUL AJAR KELAS 10.docx
MODUL AJAR KELAS 10.docxMODUL AJAR KELAS 10.docx
MODUL AJAR KELAS 10.docxnadia868813
 
Lembar Observasi PTK
Lembar Observasi PTKLembar Observasi PTK
Lembar Observasi PTKPeteka Smajos
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfMeilanieGitchuu
 

What's hot (20)

ERNIMAWATI LASE - PGSD - LK 2.3 Rencana Aksi (1) Siklus 2.docx
ERNIMAWATI LASE - PGSD - LK 2.3 Rencana Aksi (1) Siklus 2.docxERNIMAWATI LASE - PGSD - LK 2.3 Rencana Aksi (1) Siklus 2.docx
ERNIMAWATI LASE - PGSD - LK 2.3 Rencana Aksi (1) Siklus 2.docx
 
Contoh KIR SMP
Contoh KIR SMPContoh KIR SMP
Contoh KIR SMP
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran DarahRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
 
RPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docx
RPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docxRPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docx
RPP PBL kelainan pada sistem pencernaan manusia.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptx
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptxLK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptx
LK 2.1 ppt_NUR LAILY NILAM WARDAH.pptx
 
Lembar Kerja Siswa (LKS), Sistem Pernapasan
Lembar Kerja Siswa (LKS), Sistem PernapasanLembar Kerja Siswa (LKS), Sistem Pernapasan
Lembar Kerja Siswa (LKS), Sistem Pernapasan
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah_ida nurlaila.pdf
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdfLK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan HewanRPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
 
MODUL AJAR KELAS 10.docx
MODUL AJAR KELAS 10.docxMODUL AJAR KELAS 10.docx
MODUL AJAR KELAS 10.docx
 
Tugas tap
Tugas tapTugas tap
Tugas tap
 
Lembar Observasi PTK
Lembar Observasi PTKLembar Observasi PTK
Lembar Observasi PTK
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
 

Similar to LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah - PPG Dalam Jabtan-Kimia.pdf

LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdfLK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdfmutia171878
 
LK 1.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri Erwan Dimantara.docx.pdf
LK 1.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri Erwan Dimantara.docx.pdfLK 1.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri Erwan Dimantara.docx.pdf
LK 1.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri Erwan Dimantara.docx.pdfERWANDIMANTARA2
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdfssusercb2b26
 
Pendalaman Materi.pptx
Pendalaman Materi.pptxPendalaman Materi.pptx
Pendalaman Materi.pptxMamakAlamsyah
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK-1.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK-1.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK-1.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK-1.pdfThimoPanjaitan
 
GROUP 3 Interview Result Of Expert.pptx
GROUP 3 Interview Result Of Expert.pptxGROUP 3 Interview Result Of Expert.pptx
GROUP 3 Interview Result Of Expert.pptxEmiUduk
 
LK. 1-1. MUTIAH ROHMA (1).pdf
LK. 1-1. MUTIAH ROHMA (1).pdfLK. 1-1. MUTIAH ROHMA (1).pdf
LK. 1-1. MUTIAH ROHMA (1).pdfsuperriperri
 
PPT KELOMPOK 5.pptx
PPT  KELOMPOK 5.pptxPPT  KELOMPOK 5.pptx
PPT KELOMPOK 5.pptxArief443647
 
INSTRUMEN WAWANCARA LK 1.2 LENNI OKTAVIANI(2).docx
INSTRUMEN WAWANCARA LK 1.2 LENNI OKTAVIANI(2).docxINSTRUMEN WAWANCARA LK 1.2 LENNI OKTAVIANI(2).docx
INSTRUMEN WAWANCARA LK 1.2 LENNI OKTAVIANI(2).docx119LennyOctaviany
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah_Kusniati.pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah_Kusniati.pdfLK 1.1 Identifikasi Masalah_Kusniati.pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah_Kusniati.pdfKusniati1
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docxLK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docxSusiloWardani5
 
LK 1.3 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023 FITRIANI NURFADILLAH, S. PD.pdf
LK 1.3 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023 FITRIANI NURFADILLAH, S. PD.pdfLK 1.3 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023 FITRIANI NURFADILLAH, S. PD.pdf
LK 1.3 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023 FITRIANI NURFADILLAH, S. PD.pdfFitriani Nurfadillah
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah.pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah.pdfLK 1.1 Identifikasi Masalah.pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah.pdfDhieSyerin
 
LK 1.1 Indentifikasi Masalah (YOPI SOLEHUDIN) .pptx
LK 1.1 Indentifikasi Masalah (YOPI SOLEHUDIN) .pptxLK 1.1 Indentifikasi Masalah (YOPI SOLEHUDIN) .pptx
LK 1.1 Indentifikasi Masalah (YOPI SOLEHUDIN) .pptxYOPISOLEHUDIN3
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxMaximusCarlesSeda
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdfAndyJs2
 
LK. 1.2 DIAN ANGGRAENI PROF LUFRI.docx
LK. 1.2 DIAN ANGGRAENI PROF LUFRI.docxLK. 1.2 DIAN ANGGRAENI PROF LUFRI.docx
LK. 1.2 DIAN ANGGRAENI PROF LUFRI.docxDianAnggraeni88
 
COMPLETE WAWANCARA TOPIK EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH BY HENDRA PURWANTO.pptx
COMPLETE WAWANCARA TOPIK EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH BY HENDRA PURWANTO.pptxCOMPLETE WAWANCARA TOPIK EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH BY HENDRA PURWANTO.pptx
COMPLETE WAWANCARA TOPIK EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH BY HENDRA PURWANTO.pptxTiara338326
 

Similar to LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah - PPG Dalam Jabtan-Kimia.pdf (20)

LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdfLK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
 
axpa.pdf
axpa.pdfaxpa.pdf
axpa.pdf
 
LK 1.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri Erwan Dimantara.docx.pdf
LK 1.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri Erwan Dimantara.docx.pdfLK 1.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri Erwan Dimantara.docx.pdf
LK 1.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri Erwan Dimantara.docx.pdf
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
 
Pendalaman Materi.pptx
Pendalaman Materi.pptxPendalaman Materi.pptx
Pendalaman Materi.pptx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK-1.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK-1.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK-1.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah pembelajaran peserta didik SMK-1.pdf
 
GROUP 3 Interview Result Of Expert.pptx
GROUP 3 Interview Result Of Expert.pptxGROUP 3 Interview Result Of Expert.pptx
GROUP 3 Interview Result Of Expert.pptx
 
LK. 1-1. MUTIAH ROHMA (1).pdf
LK. 1-1. MUTIAH ROHMA (1).pdfLK. 1-1. MUTIAH ROHMA (1).pdf
LK. 1-1. MUTIAH ROHMA (1).pdf
 
LK 1.3.docx
LK 1.3.docxLK 1.3.docx
LK 1.3.docx
 
PPT KELOMPOK 5.pptx
PPT  KELOMPOK 5.pptxPPT  KELOMPOK 5.pptx
PPT KELOMPOK 5.pptx
 
INSTRUMEN WAWANCARA LK 1.2 LENNI OKTAVIANI(2).docx
INSTRUMEN WAWANCARA LK 1.2 LENNI OKTAVIANI(2).docxINSTRUMEN WAWANCARA LK 1.2 LENNI OKTAVIANI(2).docx
INSTRUMEN WAWANCARA LK 1.2 LENNI OKTAVIANI(2).docx
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah_Kusniati.pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah_Kusniati.pdfLK 1.1 Identifikasi Masalah_Kusniati.pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah_Kusniati.pdf
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docxLK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah (SUSILO WARDANI, 201699612379).docx
 
LK 1.3 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023 FITRIANI NURFADILLAH, S. PD.pdf
LK 1.3 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023 FITRIANI NURFADILLAH, S. PD.pdfLK 1.3 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023 FITRIANI NURFADILLAH, S. PD.pdf
LK 1.3 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023 FITRIANI NURFADILLAH, S. PD.pdf
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah.pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah.pdfLK 1.1 Identifikasi Masalah.pdf
LK 1.1 Identifikasi Masalah.pdf
 
LK 1.1 Indentifikasi Masalah (YOPI SOLEHUDIN) .pptx
LK 1.1 Indentifikasi Masalah (YOPI SOLEHUDIN) .pptxLK 1.1 Indentifikasi Masalah (YOPI SOLEHUDIN) .pptx
LK 1.1 Indentifikasi Masalah (YOPI SOLEHUDIN) .pptx
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdfLK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.pdf
 
LK. 1.2 DIAN ANGGRAENI PROF LUFRI.docx
LK. 1.2 DIAN ANGGRAENI PROF LUFRI.docxLK. 1.2 DIAN ANGGRAENI PROF LUFRI.docx
LK. 1.2 DIAN ANGGRAENI PROF LUFRI.docx
 
COMPLETE WAWANCARA TOPIK EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH BY HENDRA PURWANTO.pptx
COMPLETE WAWANCARA TOPIK EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH BY HENDRA PURWANTO.pptxCOMPLETE WAWANCARA TOPIK EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH BY HENDRA PURWANTO.pptx
COMPLETE WAWANCARA TOPIK EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH BY HENDRA PURWANTO.pptx
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah - PPG Dalam Jabtan-Kimia.pdf

  • 1. Muhibbatul Husnah SMAS Khozainul Ulum Lamongan LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah 1 Motivasi belajar kimia siswa yang rendah disebabkan oleh: • Metode/model/media pembelajaran yang diterapkan guru kurang menarik dan belum tepat. Hal itu terindikasi dengan masih adanya siswa lebih tertarik mengobrol dengan temannya daripada memperhatikan pelajaran. • Latar belakang siswa baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar yang kurang menciptakan semangat belajar. Dari hasil obrolan dengan siswa diperoleh bahwa siswa laki- laki lebih suka begadang dengan teman-temanya baik teman sekolah maupun teman kongkow di warung kopi sambil bermain game daripada tidur. Ketika ditegur/dinasehati oleh orangtua mereka abai sehingga orangtua jenuh mengingatkan dan pada akhirnya hal tersebut menjadi kebiasaaan siswa. • Siswa kurang tepat dalam memanfaatan kemajuan teknologi. Hal itu terindikasi dengan adanya siswa yang mengantuk berat saat pembelajaran disebabkan saat malam hari siswa tersebut jarang tidur atau lebih memilih begadang hanya untuk bermain game dan juga berselancar di media sosial. • Guru belum mampu mengimplementasikan metode/model/media pembelajaran di kelas. • Siswa belum bisa membagi waktu dengan baik dan belum bisa memilah skala prioritas kebutuhan dalam hidupnya. Guru • Persiapan guru pada saat akan melakukan pembelajaran masih belum maksimal. • Guru jarang membuat RPP yang disesuaikan dengan kondisi kelas dan lingkungan. • Guru tidak atau jarang melakukan assesmen diagnostik baik kognitif maupun non kognitif. • Guru kurang memahami langkah-langkah pembelajaran sesuai sintak yang ada pada model pembelajaran. • Guru belum mendapat pelatihan secara intensif tentang model-mdel pembelajaran sehingga guru dalam menentukan model pembelajaran kadang tidak tepat. • Guru jarang melakukan evaluasi. • Guru tidak membuat jurnal sehingga kurang memahami perkembangan peserta didik. Siswa • Siswa belum punya gambaran atau mimpi untuk masa depannya. • Siswa belum menyadari bahwa belajar itu merupakan suatu kewajiban. • Siswa belum menyadari bahwa bermain game dan bermedia sosial itu sekedar hiburan bukan kewajiban. • Siswa kecanduan bermain gadget. • Siswa belum bisa menentukan skala prioritas dalam hidupnya. Skala prioritas antara belajar
  • 2. dengan bermain gadget untuk masa depannya. • Siswa belum sepenuhnya memahami pentingnya ilmu dan adab. 2 Rendahnya tingkat literasi siswa disebabkan oleh: • Teknologi yang makin canggih. Siswa lebih suka bermain dengan gawai daripada membaca. Membaca jadi terasa menjemukan dibandingkan dengan bermain gawai. • Kurang optimalnya peran dan fungsi perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah hanya difungsikan hanya untuk meminjam buku. Selain itu buku diperpustakaan kurang update. • Kebiasaan membaca dan menulis belum dimulai dari rumah • Kurangnya motivasi untuk Membaca. Siswa merasa tidak mengerti manfaat membaca sehingga tidak tertarik untuk melakukannya. • Kurangnya pembiasaan kegiatan literasi yang dilakukan guru bersama siswa baik membaca maupun menulis. • Guru yang lebih banyak memberikan ceramah kepada siswa. Segala informasi sudah didapatkan dari guru sehingga siswa kurang terbiasa membaca. Bahkan, siswa merasa tidak perlu membaca karena menganggap informasi yang datang dari guru selalu benar. • Guru kurang memotivasi siswa untuk membaca. Guru • Guru jarang memotivasi siswa terkait manfaat membaca dan menulis. • Guru lebih banyak ceramah sehingga siswa merasa segala sumber informasi bisa didapatkan dari guru. • Guru belum melakukan pembiasaan kegiatan literasi bersama siswa. Baik literasi membaca maupun menulis. • Guru masih mengajarkan IPA sebagai mata pelajaran yang terpisah (kimia, fisika, biologi), pembelajaran yang dilakukan dikelas lebih berpusat pada guru (teacher center) sehingga pemahaman konsep dan kemampuan inkuiri siswa jarang dilatihkan, guru hanya berorientasi pada target penguasaan materi dan tidak mampu mengelola pembelajaran yang berbasis penemuan dan pembelajaran berbasis masalah, siswa merasa tidak dilibatkan dalam menemukan konsep IPA dalam pembelajaran. • Siswa belum terbiasa mengerjakan soal – soal literasi sains 3 Siswa kurang menguasai operasi hitung matematika sederhana pada materi termokimia dan materi kimia yang lain yang ada perhitungan matematikanya disebabkan oleh: • Dasar kemampuan operasi hitung siswa dipengaruhi oleh • Kemampuan dasar hitung siswa lemah. • Guru kesulitan mengajarkan hitungan termokimia karena harus mengajarkan matematika terlebih dahulu. Siswa • Siswa lemah dalam operasi hitung matematika yang mungkin disebabkan oleh pengalaman pendidikan sebelumnya.
  • 3. pengalaman di pendidikan sebelumnya. • Kurangnya pembiasaan siswa dalam menghitung secara manual. • Siswa masih belum memahami konsep dan menghafal operasi hitung matematika. • Guru kesulitan mengajarkan hitungan termokimia karena harus mengajarkan matematika terlebih dahulu. Guru • Guru terkadang merasa jenuh saat mengajar materi kimia yang ada hitungannya karena harus mengajar matematika dasar terlebih dahulu. • Guru terkadang mencari jalan pintas dalam hitung- hitungan matematika agar materi kimia yang akan disampaikan tercapai. 4 Relasi atau hubungan guru dan orang tua terkait dengan pembelajaran masih sangat terbatas disebabkan oleh: • Orangtua kurang mampu membagi waktu antara pekerjaan dan tugas mendampingi anak • Orang tua pasrah pendidikan anak kepada pihak sekolah. • Kurangnya pihak sekolah mengadakan pertemuan rutin dengan pihak orang tua • Kurangnya program sekolah dalam hal parenting yang melibatkan orang tua • Kurangnya komunikasi antara guru dengan orang tua. Kurangnya program parenting dari sekolah. Pihak sekolah kurang membuat program parenting yang dapat menyadarkan tugas dan kewajiban orang tua terhadap anak. Di sisi lain guru juga tidak punya inisiatif untuk mengembangkan relasi dengan orangtua menjadi lebih dekat sehingga progres perkembangan siswa dapat diketahui oleh orangtua dan bisa saling bekerjasama. 5 Guru belum mengimplementasikan model- model pembelajaran inovatif secara maksimal, disebabkan oleh: • Pemahaman guru mengenai pembelajaran yang inovatif masih rendah • Guru tidak ada kemauan untuk merancang model pembelajaran yang inovatif karena butuh waktu dan tenaga. • Paradigma berfikir guru bahwa “dengan pembelajaran yang inovatif dapat merangsang motivasi belajar siswa dan jika siswa termotivasi untuk belajar, maka pembelajaran akan berjalan dengan lebih efektif dan efisien” itu kurang. • Guru lebih terfokus pada ketuntasan dan kurang foksus pada hasil. Guru malas untuk belajar dan mengembangkan pembelajaran yang inovatif. • Guru tidak punya kemauan untuk membuat model/media/metode pembelajaran yang inovatif karena menghabiskan waktu, tenaga dan bahkan mungkin biaya. Di sisi lain guru harus bekerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup. • Guru belum menjadikan output siswa yang berkualitas sebagai perioritas sehingga guru mengajar dengan seadanya. • Kurangnya persiapan guru sebelum melakukan pembelajaran. • Guru tidak membuat RPP yang disssuaikan dengan kondisi kelas.
  • 4. • Guru mengandalkan pembelajaran yang praktis yaitu ceramah. • Guru kurang memahami model-model pembelajaran. • Guru tidak mau melakukan mengembangan diri. • Sekolahan membatasi program MPGM karena lebih memprioritaskan kegiatan pembelajaran di sekolah karena kerap pertemuan MGMP waktunya bersamaan dengan waktu mengajar. 6 Rendahnya kemampuan pembelajaran HOTS di kelas di sebabkan: • Guru belum membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi • Pemahaman guru tentang pembelajaran berbasis HOTS masih rendah. • Masih kurangnya guru dalam membuat soal-soal HOTS dalam pembelajaran. • Guru kurang banyak menyediakan waktu dalam melakukan pembahasan- pembahasan soal-soal HOTS di luar jam mengajar. • Guru kurang memmpercayai kemampuan siswa • siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal HOTS adalah karena siswa tidak memahami materi • siswa tidak mempercayai dirinya sendiri dapat menyelesaikana soal HOTS. • Kemampuan guru dalam mengajarkan dan memanage pembelajaran soal HOTS untuk siswa kurang. • Siswa tidak memahami materi. Guru • Guru cenderung tidak membiasakan mengajarkan soal HOTS pada siswa karena untuk membahas soal HOTS membutuhkan waktu yang lama sedangkan guru dituntut untuk menuntaskan materi. • Guru hanya menyediakan waktu yang sedikit di luar kelas untuk membahas soal-soal HOTS karena kesibukan guru. • Guru jarang membahas soal HOTS dalam kelas karena menganggap mayoritas siswa jenuh dengan pembahasan soal yang panjang. Di sisi lain guru menganggap yang dapat memahami soal HOTS hanya anak-anak yang punya kemampuan lebih. Sedang siswa yang kemmapuannya sedang atau rendah tidak bisa mengikuti pembelajaran soal-soal HOTS dengan baik. • Guru tidak melakukan pengembangan diri dalam memahami pembelajaran soal-soal HOTS. Siswa • Siswa kesulitan dalam memahami materi karena cara mengajar guru yang tidak mudah mereka mengerti baik itu dari penggunaan istilah yang masih sulit mereka pahami, penyampaian materi yang terkadang tidak terlalu jelas maupun
  • 5. dikarenakan terlalu cepat dalam menjelaskan sehingga menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi yang mereka pelajari. • siswa tidak mengikuti pembelajaran dengan serius. Siswa banyak yang tidak memperhatikan saat guru mengajar di kelas. Bahkan ada diantara siswa yang mengantuk, dan mengobrol sehingga materi yang di ajarkan oleh guru tidak bisa mereka terima dan tidak bisa dipahami dengan baik. Dampaknya ketika siswa ditanya oleh guru mengenai materi yang telah di ajarkan kebanyakan dari siswa hanya terdiam dikarenakan mereka tidak fokus dan tidak mengikuti pembelajaran dengan baik. • Siswa kesulitan dalam memahami soal HOTS karena untuk memahami soal HOTS butuh banyak tahapan sedangakan siswa diawal sudah merasa putus asa karena siswa merasa tidak percaya diri bahwa mereka mampu menyelesaikan soal HOTS.