SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
GLAUKOMA SEKUNDER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
DR. RAHARJO KUNTOYO, SP.M(K)
Glaukoma adalah adalah neuropati optik
yang ditandai oleh ekskavasio
glaukomatosa, neuropati saraf optik, serta
kerusakan lapang pandang yang khas dan
utamanya diakibatkan oleh tekanan bola
mata yang tidak normal.
DEFINISI
1. Glaukoma primer :
• Sudut terbuka
• Sudut tertutup
2. Glaukoma sekunder
3. Glaukoma kongenital
KLASIFIKASI
● Glaukoma primer: penyebabnya belum
diketahui secara pasti dikarenakan faktor
herediter dan faktor lain.
● Glaukoma kongenital: glaukoma yang terjadi
pada bayi
● Glaukoma sekunder: glaucoma yang
diakibatkan oleh karena penyebab lain
Glaukoma sekunder dapat terjadi akibat:
• Faktor lensa (30.8%)
• Penggunaan kortikosteroid (29.5%)
• Peradangan (uveitis) (20.5%)
• Penyakit vaskular (neovaskularisasi) (15.4%)
• Trauma (6.2%)
• Komplikasi tindakan bedah dll. (3.8%)
● Diperkirakan >60,5 juta orang di
seluruh dunia terancam kebutaan.
● Jumlah ini cenderung meningkat,
mencapai 79,8 juta orang pada tahun
2020.
Epidemiologi
FISIOLOGI HUMOR AKUOS
SUDUT TERBUKA DAN TERTUTUP
Glaukoma
sekunder
Glaukoma
sekunder sudut
terbuka
Glaukoma
sekunder sudut
tertutup
Klasifikasi Glaukoma Sekunder
Pretrabekular
• Pembentukan membran yang menutup jaringan
trabekular, sudut tetap terbuka. Contoh:
glaukoma neovaskular, sindrom iridokorneal
endotel
Trabekular
• Disebabkan karena adanya sel darah merah,
makrofag, deposit pigmen atau protein yang
terakumulasi, contoh: hifema akibat trauma,
penggunaan steroid
Post-trabekular
• Disebabkan karena terjadinya peningkatan dari
tekanan vena episkleral, contoh: sindrom Sturge-
Weber
GLAUKOMA SEKUNDER SUDUT TERBUKA
Dengan pupillary block
• Sindrom aqueous misdirection (glaukoma maligna):
aliran aqueous berubah arah ke posterior
akumulasi cairan di vitreous blokade pupil
peningkatan TIO
• Glaukoma fakomorfik: hidrasi lensa pada katarak
imatur intumesensi/pembengkakan pada lensa
blokade pupil
Tanpa pupillary block
• Disebabkan: glaukoma neovaskular, sindrom
endotel iridokorneal, glaukoma inflamasi, kista
badan siliaris.
GLAUKOMA SEKUNDER SUDUT TERTUTUP
Glaukoma yang timbul akibat kondisi
lensa yang tidak normal
Glaukoma Akibat Lensa
(Lens-induced Glaucoma)
PATOFISIOLOGI
Glaukoma fakolitik
• Terjadi pada katarak hipermatur
• Kapsul lensa katarak rapuhDefek mikro pada
kapsul lensaprogresif protein lensa yang larut/lisis
ke dalam humor aqueous makrofag memfagosit
protein memblokir jaringan trabekular.
Glaukoma yang diinduksi partikel lensa
• Lisis korteks mengendap di jaringan trabekular
menimbulkan reaksi anafilaksis peradangan
jaringan trabecular yang dimediasi oleh
hipersensitivitas tipe III menghalangi outflow
aqueous
Glaukoma fakomorfik
• Terjadi pada katarak imatur
• Terjadinya hidrasi pada lensa 
intumesensi/pembengkakan
pada lensa blokade pupil
aliran aqueous terhambat
Glaukoma blok pupil
• Lensa ektopik dan dislokasi lensa
anterior atau posterior menghalangi
aliran aqueous.
GEJALA DAN TANDA
Glaukoma
yang diinduksi
partikel lensa
Gejala:
• Mata merah yang
muncul mendadak,
unilateral
• Kadang disertai mual
dan muntah
• Visus turun
progresif
Glaukoma
fakomorfik
Glaukoma
fakolitik
(katarak
Morgagni)
Tanda:
• Lisis korteks
• Partikel lensa pada
permukaan posterior
kornea atau pada COA
Glaukoma yang diinduksi oleh
penggunaan kortikosteroid
topikal maupun sistemik
Glaukoma Akibat Steroid
(Steroid-induced Glaucoma)
Penggunaan
steroid
Stabilisasi
membran lisosom
dan akumulasi
glikosamino glikan
(GAG) pada
trabekulum
Menghambat
sifat
fagositosis sel
endotel
GAG terhidrasi,
terjadi akumulasi
debris aqueous
pada trabekulum
Edema di
trabekulum
Resistensi
outflow
meningkat
PATOFISIOLOG
I
• Asimptomatik, namun dapat juga nyeri
• Kasus berat penglihatan kabur kebutaan
• Tanda: ditemukan akumulasi GAG dan debris
aqueous di trabekulum
GEJALA DAN TANDA
● Glaukoma adanya inflamasi yang berakibat sinekia
anterior (perifer anterior sinekia/PAS) dan sinekia
posterior (dapat terjadi iris bombe) sehingga
menghambat aliran humor aqueous
Glaukoma Akibat Uveitis
Iris bombe
Sinekia pada uveitis
(cloverleaf pupil)
Infectious Causes Non-infectious Causes
• Tuberculosis
• Syphilis
• Herpes viruses
• Cytomegalovirus
• Lyme disease
• Toxoplasmosis
• Toxocariasis
• Trematodes
• Propionibacterium acnes
• Post-streptococcal infections
• Fungal
• Sarcoidosis
• Multiple sclerosis
• Vogt-Koyanagi-Harada disease
• Lymphoma
• Blau syndrome
• Granuloma annulare
• Lens-induced
• Drug-induced: brimonidine and
pembrolizumab,
• Idiopathic (as multifocal
choroiditis),
• Common variable immune
deficiency
• Juvenile idiopathic arthritis
MEKANISME PENINGKATAN TIO GlUKOMA
SUDUT TERBUKA SEKUNDER
Obstruksi Trabekular Meshwork
1. Gangguan sawar darah aqueous (Blood aqueous
barrier)  sel inflamasi masuk ke humor
aqueous dan komponen serum terjebak pada
system aliran aqueous
2. Pembengkakan lamella trabecular dan sel-sel
endotel  menyebabkan penyempitan pori
trabecular  obstruksi aliran keluar aqueous
MEKANISME PENINGKATAN TIO GlUKOMA
SUDUT TERBUKA SEKUNDER
Hipersekresi
PGE1 dan PGE 2 menyebabkan peningkatan
sekresi aqueous  peningkatan konsentrasi protein
encer dan viskositas aqueous
● Glaukoma yang disebabkan oleh pembentukan membran
fibrovaskular/neovaskularisasi pada jaringan trabekular
menghalangi aliran keluar aqueous humor
● Predisposisinya:
○ retinopati diabetik (33%),
○ CRVO (33%)
○ sindrom iskemik okular (13%).
Glaukoma Neovaskular
Hipoksia
retina dan
iskemia
Keseimbangan
prot dan anti
angiogenesis
terganggu
Angiogenesis
(neovaskularisasi)
Menyumbat
jaringan
trabekulum
Peningkatan
TIO
Glaukoma
PATOFISIOLOGI
Glaukoma
neovaskular
dengan
rubeosis iridis
(tanda panah).
• Mata merah,
nyeri
• Visus turun
• Tanda:
didapatkan
neovaskularisasi
iris dan sudut
bilik mata depan
GEJALA DAN TANDA
● Glaukoma yang diakibatkan kondisi cedera
tumpul dan tembus pada okular
Glaukoma Akibat Trauma
Hifema
LUKSASI LENSA
Trauma
tumpul dan
tajam
Robekan pada iris
dan badan siliaris
(tajam) dan
pecahnya
pembuluh darah
(tumpul)
Hifema, robekan,
atau berubahnya
posisi lensa
Meningkatkan
volume COA
Menghambat
outflow humor
aqueous
Peningkatan
TIO
PATOFISIOLOGI
● Glaukoma yang terjadi akibat tindakan
operasi pada mata
● Dapat terjadi pada stadium awal dan
stadium akhir.
Glaukoma Akibat Tindakan Operatif
Stadium awal
• Akibat sudut yang tertutup dan blokade
pupil yang terjadi segera setelah
operasi
Stadium akhir
• Komplikasi adanya inflamasi pada
trabekular (trabekulitis) atau toksisitas
dari substansi yang dikeluarkan dari
vitreous
Tatalaksana Glaukoma Sekunder
1. Medikamentosa
2. Tindakan Non-invasif
3. Tindakan Pembedahan
Meningkatkan aliran aqueous
humor :
 PGA (Lavanoprost, Travosprost)
 Antagonis α1- adrenergik
(Bunazosin)
 Agonis α2- Adrenegik
(Brimonidin, Apraklonidin)
 Antagonis α1β- Adrenergik
(Nipradilol)
 Kolinergik (Pilocarpin)
Menurunkan produksi aqueous
humor :
 Beta blocker/ Antagonis β-
adrenergik (Timolol)
 Agonis α2- Adrenegik (Brimonidin,
Apraklonidin)
 Antagonis α1β- Adrenergik
(Nipradilol)
 Carbonic Anhidrase Inhibitor
(Acetazolamide)
Medikamentosa
● Laser Perifer Iridoplasti (LPI)
● Laser Trabekuloplasti:
○ Argon Laser Trabeculoplasty
○ Selective Laser
Trabeculoplasty
Non-Invasif
LASER PERIFER IRIDOPLASTI (LPI)
● Iridektomi
● Trabekulektomi
● Siklodestruktif (krio dan diatermi)
● Glaucoma Drainage Device (GDD)
Virna Glaucoma Implant (VGI),
Ahmed Glaucoma Implant, dll.
Pembedahan
Glaucoma Drainage Device (GDD)
● Sikloplegik untuk mengistirahatkan iris dan mencegah
sinekia
● Kortikosteroid topikal dan sistemik
● Injeksi steroid periokular dan sistemik
● Immonusupresan sistemik
● Pemberian obat-obatan penurun tekanan intraocular
● Tindakan pembedahan: trabekulektomi
Tatalaksana Glaukoma Akibat Uveitis
● Hentikan pemberian dan penggunaan
steroid
● Obat-obatan penurun tekanan intraocular
● Selective laser trabeculoplasty
● Tindakan pembedahan: trabekulektomi
atau GDD dengan implant
Tatalaksana Glaukoma Akibat Steroid
● Obat-obatan penurun tekanan
intraokular
● Obat hiperosmotik oral/sistemik
● Tindakan pembedahan: ekstraksi
lensa, trabekulektomi
Tatalaksana Glaukoma Akibat Lensa
● Obat-obatan penurun tekanan
intraokular
● Parasentesis pada hifema
● Tindakan pembedahan:
trabekulektomi dan operasi lain
Tatalaksana Glaukoma Akibat Trauma
● Pemberian obat-obatan penurun TIO
● Pemberian injeksi anti-vascular
endothelial growth factor (anti-VEGF)
● Panretinal photocoagulation (PRP)
● Operasi GDD
Tatalaksana Glaukoma Neovaskular
Terima
Kasih

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Keratitis
KeratitisKeratitis
Keratitis
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
Referat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mataReferat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mata
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
GLAUKOMA
GLAUKOMAGLAUKOMA
GLAUKOMA
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
Gangguan lapang pandang by Gabriella
Gangguan lapang pandang by GabriellaGangguan lapang pandang by Gabriella
Gangguan lapang pandang by Gabriella
 
Referat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisReferat Endophtalmitis
Referat Endophtalmitis
 
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 

Similar to dr. Raharjo K, Sp.M(K)-Glaukoma Sekunder.pptx

Askep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptxAskep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptxssuser01dbde
 
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma nooraujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma nooraRFFooraa
 
Glaukoma akut ku
Glaukoma akut kuGlaukoma akut ku
Glaukoma akut kuyunuz
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukomaKANDA IZUL
 
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptxDiskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptxagungpratamaputra12
 
Presentasi WGW. 2023.pptx
Presentasi WGW. 2023.pptxPresentasi WGW. 2023.pptx
Presentasi WGW. 2023.pptxmansyah8
 
106227936 low-tension-glaucoma
106227936 low-tension-glaucoma106227936 low-tension-glaucoma
106227936 low-tension-glaucomaDimas Priyantono
 
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptx
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptxReferat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptx
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptxidawahyunimapsan
 
Asuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarakAsuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarakYesi Tika
 

Similar to dr. Raharjo K, Sp.M(K)-Glaukoma Sekunder.pptx (20)

GLAUKOMA.pptx
GLAUKOMA.pptxGLAUKOMA.pptx
GLAUKOMA.pptx
 
Askep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptxAskep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptx
 
Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma nooraujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
 
Glaukoma akut ku
Glaukoma akut kuGlaukoma akut ku
Glaukoma akut ku
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukoma
 
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptxDiskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Sap katarak
Sap katarakSap katarak
Sap katarak
 
Presentasi WGW. 2023.pptx
Presentasi WGW. 2023.pptxPresentasi WGW. 2023.pptx
Presentasi WGW. 2023.pptx
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
 
106227936 low-tension-glaucoma
106227936 low-tension-glaucoma106227936 low-tension-glaucoma
106227936 low-tension-glaucoma
 
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptx
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptxReferat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptx
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptx
 
Bab i mte
Bab i mte Bab i mte
Bab i mte
 
OFTALMOLOGI
OFTALMOLOGIOFTALMOLOGI
OFTALMOLOGI
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Asuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarakAsuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarak
 
G3 mata
G3 mataG3 mata
G3 mata
 
Copy of glaukoma (1).pptx
Copy of glaukoma (1).pptxCopy of glaukoma (1).pptx
Copy of glaukoma (1).pptx
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 

Recently uploaded (19)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 

dr. Raharjo K, Sp.M(K)-Glaukoma Sekunder.pptx

  • 1. GLAUKOMA SEKUNDER FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA DR. RAHARJO KUNTOYO, SP.M(K)
  • 2. Glaukoma adalah adalah neuropati optik yang ditandai oleh ekskavasio glaukomatosa, neuropati saraf optik, serta kerusakan lapang pandang yang khas dan utamanya diakibatkan oleh tekanan bola mata yang tidak normal. DEFINISI
  • 3. 1. Glaukoma primer : • Sudut terbuka • Sudut tertutup 2. Glaukoma sekunder 3. Glaukoma kongenital KLASIFIKASI
  • 4. ● Glaukoma primer: penyebabnya belum diketahui secara pasti dikarenakan faktor herediter dan faktor lain. ● Glaukoma kongenital: glaukoma yang terjadi pada bayi ● Glaukoma sekunder: glaucoma yang diakibatkan oleh karena penyebab lain
  • 5. Glaukoma sekunder dapat terjadi akibat: • Faktor lensa (30.8%) • Penggunaan kortikosteroid (29.5%) • Peradangan (uveitis) (20.5%) • Penyakit vaskular (neovaskularisasi) (15.4%) • Trauma (6.2%) • Komplikasi tindakan bedah dll. (3.8%)
  • 6. ● Diperkirakan >60,5 juta orang di seluruh dunia terancam kebutaan. ● Jumlah ini cenderung meningkat, mencapai 79,8 juta orang pada tahun 2020. Epidemiologi
  • 8. SUDUT TERBUKA DAN TERTUTUP
  • 10. Pretrabekular • Pembentukan membran yang menutup jaringan trabekular, sudut tetap terbuka. Contoh: glaukoma neovaskular, sindrom iridokorneal endotel Trabekular • Disebabkan karena adanya sel darah merah, makrofag, deposit pigmen atau protein yang terakumulasi, contoh: hifema akibat trauma, penggunaan steroid Post-trabekular • Disebabkan karena terjadinya peningkatan dari tekanan vena episkleral, contoh: sindrom Sturge- Weber GLAUKOMA SEKUNDER SUDUT TERBUKA
  • 11. Dengan pupillary block • Sindrom aqueous misdirection (glaukoma maligna): aliran aqueous berubah arah ke posterior akumulasi cairan di vitreous blokade pupil peningkatan TIO • Glaukoma fakomorfik: hidrasi lensa pada katarak imatur intumesensi/pembengkakan pada lensa blokade pupil Tanpa pupillary block • Disebabkan: glaukoma neovaskular, sindrom endotel iridokorneal, glaukoma inflamasi, kista badan siliaris. GLAUKOMA SEKUNDER SUDUT TERTUTUP
  • 12. Glaukoma yang timbul akibat kondisi lensa yang tidak normal Glaukoma Akibat Lensa (Lens-induced Glaucoma)
  • 13. PATOFISIOLOGI Glaukoma fakolitik • Terjadi pada katarak hipermatur • Kapsul lensa katarak rapuhDefek mikro pada kapsul lensaprogresif protein lensa yang larut/lisis ke dalam humor aqueous makrofag memfagosit protein memblokir jaringan trabekular. Glaukoma yang diinduksi partikel lensa • Lisis korteks mengendap di jaringan trabekular menimbulkan reaksi anafilaksis peradangan jaringan trabecular yang dimediasi oleh hipersensitivitas tipe III menghalangi outflow aqueous
  • 14.
  • 15. Glaukoma fakomorfik • Terjadi pada katarak imatur • Terjadinya hidrasi pada lensa  intumesensi/pembengkakan pada lensa blokade pupil aliran aqueous terhambat
  • 16. Glaukoma blok pupil • Lensa ektopik dan dislokasi lensa anterior atau posterior menghalangi aliran aqueous.
  • 17. GEJALA DAN TANDA Glaukoma yang diinduksi partikel lensa Gejala: • Mata merah yang muncul mendadak, unilateral • Kadang disertai mual dan muntah • Visus turun progresif Glaukoma fakomorfik Glaukoma fakolitik (katarak Morgagni) Tanda: • Lisis korteks • Partikel lensa pada permukaan posterior kornea atau pada COA
  • 18. Glaukoma yang diinduksi oleh penggunaan kortikosteroid topikal maupun sistemik Glaukoma Akibat Steroid (Steroid-induced Glaucoma)
  • 19. Penggunaan steroid Stabilisasi membran lisosom dan akumulasi glikosamino glikan (GAG) pada trabekulum Menghambat sifat fagositosis sel endotel GAG terhidrasi, terjadi akumulasi debris aqueous pada trabekulum Edema di trabekulum Resistensi outflow meningkat PATOFISIOLOG I
  • 20. • Asimptomatik, namun dapat juga nyeri • Kasus berat penglihatan kabur kebutaan • Tanda: ditemukan akumulasi GAG dan debris aqueous di trabekulum GEJALA DAN TANDA
  • 21. ● Glaukoma adanya inflamasi yang berakibat sinekia anterior (perifer anterior sinekia/PAS) dan sinekia posterior (dapat terjadi iris bombe) sehingga menghambat aliran humor aqueous Glaukoma Akibat Uveitis Iris bombe Sinekia pada uveitis (cloverleaf pupil)
  • 22. Infectious Causes Non-infectious Causes • Tuberculosis • Syphilis • Herpes viruses • Cytomegalovirus • Lyme disease • Toxoplasmosis • Toxocariasis • Trematodes • Propionibacterium acnes • Post-streptococcal infections • Fungal • Sarcoidosis • Multiple sclerosis • Vogt-Koyanagi-Harada disease • Lymphoma • Blau syndrome • Granuloma annulare • Lens-induced • Drug-induced: brimonidine and pembrolizumab, • Idiopathic (as multifocal choroiditis), • Common variable immune deficiency • Juvenile idiopathic arthritis
  • 23. MEKANISME PENINGKATAN TIO GlUKOMA SUDUT TERBUKA SEKUNDER Obstruksi Trabekular Meshwork 1. Gangguan sawar darah aqueous (Blood aqueous barrier)  sel inflamasi masuk ke humor aqueous dan komponen serum terjebak pada system aliran aqueous 2. Pembengkakan lamella trabecular dan sel-sel endotel  menyebabkan penyempitan pori trabecular  obstruksi aliran keluar aqueous
  • 24. MEKANISME PENINGKATAN TIO GlUKOMA SUDUT TERBUKA SEKUNDER Hipersekresi PGE1 dan PGE 2 menyebabkan peningkatan sekresi aqueous  peningkatan konsentrasi protein encer dan viskositas aqueous
  • 25. ● Glaukoma yang disebabkan oleh pembentukan membran fibrovaskular/neovaskularisasi pada jaringan trabekular menghalangi aliran keluar aqueous humor ● Predisposisinya: ○ retinopati diabetik (33%), ○ CRVO (33%) ○ sindrom iskemik okular (13%). Glaukoma Neovaskular
  • 26. Hipoksia retina dan iskemia Keseimbangan prot dan anti angiogenesis terganggu Angiogenesis (neovaskularisasi) Menyumbat jaringan trabekulum Peningkatan TIO Glaukoma PATOFISIOLOGI
  • 27. Glaukoma neovaskular dengan rubeosis iridis (tanda panah). • Mata merah, nyeri • Visus turun • Tanda: didapatkan neovaskularisasi iris dan sudut bilik mata depan GEJALA DAN TANDA
  • 28. ● Glaukoma yang diakibatkan kondisi cedera tumpul dan tembus pada okular Glaukoma Akibat Trauma Hifema
  • 30. Trauma tumpul dan tajam Robekan pada iris dan badan siliaris (tajam) dan pecahnya pembuluh darah (tumpul) Hifema, robekan, atau berubahnya posisi lensa Meningkatkan volume COA Menghambat outflow humor aqueous Peningkatan TIO PATOFISIOLOGI
  • 31. ● Glaukoma yang terjadi akibat tindakan operasi pada mata ● Dapat terjadi pada stadium awal dan stadium akhir. Glaukoma Akibat Tindakan Operatif
  • 32. Stadium awal • Akibat sudut yang tertutup dan blokade pupil yang terjadi segera setelah operasi Stadium akhir • Komplikasi adanya inflamasi pada trabekular (trabekulitis) atau toksisitas dari substansi yang dikeluarkan dari vitreous
  • 33. Tatalaksana Glaukoma Sekunder 1. Medikamentosa 2. Tindakan Non-invasif 3. Tindakan Pembedahan
  • 34. Meningkatkan aliran aqueous humor :  PGA (Lavanoprost, Travosprost)  Antagonis α1- adrenergik (Bunazosin)  Agonis α2- Adrenegik (Brimonidin, Apraklonidin)  Antagonis α1β- Adrenergik (Nipradilol)  Kolinergik (Pilocarpin) Menurunkan produksi aqueous humor :  Beta blocker/ Antagonis β- adrenergik (Timolol)  Agonis α2- Adrenegik (Brimonidin, Apraklonidin)  Antagonis α1β- Adrenergik (Nipradilol)  Carbonic Anhidrase Inhibitor (Acetazolamide) Medikamentosa
  • 35. ● Laser Perifer Iridoplasti (LPI) ● Laser Trabekuloplasti: ○ Argon Laser Trabeculoplasty ○ Selective Laser Trabeculoplasty Non-Invasif
  • 37.
  • 38.
  • 39. ● Iridektomi ● Trabekulektomi ● Siklodestruktif (krio dan diatermi) ● Glaucoma Drainage Device (GDD) Virna Glaucoma Implant (VGI), Ahmed Glaucoma Implant, dll. Pembedahan
  • 41. ● Sikloplegik untuk mengistirahatkan iris dan mencegah sinekia ● Kortikosteroid topikal dan sistemik ● Injeksi steroid periokular dan sistemik ● Immonusupresan sistemik ● Pemberian obat-obatan penurun tekanan intraocular ● Tindakan pembedahan: trabekulektomi Tatalaksana Glaukoma Akibat Uveitis
  • 42. ● Hentikan pemberian dan penggunaan steroid ● Obat-obatan penurun tekanan intraocular ● Selective laser trabeculoplasty ● Tindakan pembedahan: trabekulektomi atau GDD dengan implant Tatalaksana Glaukoma Akibat Steroid
  • 43. ● Obat-obatan penurun tekanan intraokular ● Obat hiperosmotik oral/sistemik ● Tindakan pembedahan: ekstraksi lensa, trabekulektomi Tatalaksana Glaukoma Akibat Lensa
  • 44. ● Obat-obatan penurun tekanan intraokular ● Parasentesis pada hifema ● Tindakan pembedahan: trabekulektomi dan operasi lain Tatalaksana Glaukoma Akibat Trauma
  • 45. ● Pemberian obat-obatan penurun TIO ● Pemberian injeksi anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF) ● Panretinal photocoagulation (PRP) ● Operasi GDD Tatalaksana Glaukoma Neovaskular

Editor's Notes

  1. Pretrabekular: proses neovaskularisasi pada tahap awal glaukoma neovaskular, atau inflamasi yang disebabkan penumpukan fibrin dan protein pada uveitis, sel endotelial, seperti pada sindrom iridokorneal endotel, atau minyak silikon setelah operasi retina. Post: fistula karotis-kavernus, trombosis sinus kavernus, dan sindrom Sturge-Weber
  2. Pretrabekular: proses neovaskularisasi pada tahap awal glaukoma neovaskular, atau inflamasi yang disebabkan penumpukan fibrin dan protein pada uveitis, sel endotelial, seperti pada sindrom iridokorneal endotel, atau minyak silikon setelah operasi retina. Post: fistula karotis-kavernus, trombosis sinus kavernus, dan sindrom Sturge-Weber
  3. NVI, pada pemeriksaan slit-lamp, tampak sebagai pembuluh tipis, berliku-liku, berorientasi acak pada permukaan iris, margin pupil yang sempit, dan lebih jelas pada iris berwarna terang.
  4. Hipoksia retina dan iskemia Keseimbangan pro dan anti angiogenesis terganggu Angiogenesis Menyumbat jaringan trabekula Peningkatan TIO Neuropati optik glaukoma
  5. NVI, pada pemeriksaan slit-lamp, tampak sebagai pembuluh tipis, berliku-liku, berorientasi acak pada permukaan iris, margin pupil yang sempit, dan lebih jelas pada iris berwarna terang.
  6. NVI, pada pemeriksaan slit-lamp, tampak sebagai pembuluh tipis, berliku-liku, berorientasi acak pada permukaan iris, margin pupil yang sempit, dan lebih jelas pada iris berwarna terang.
  7. Kno kasih steroid? Bukannya seteroid juga bisa bikin glaucoma?