SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
BAB I
PENDAHULUAN
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan,
yang memberi kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma
adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan
(cupping) diskus optikus, pengecilan lapangan pandang, biasanya disertai
peningkatan tekanan intraokuler. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya
fungsi mata dengan terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi
berupa ekskavasi (penggaungan) serta degenerasi papil saraf optik yang dapat
berakhir dengan kebutaan.(1,2)
Glaukoma adalah penyebab kebutaan nomor 2 di Indonesia setelah
katarak, biasanya terjadi pada usia lanjut. Dibeberapa negara 2% penduduk usia
diatas 40 tahun menderita glaukoma, dan di Indonesia glaukoma sebagai
penyebab kebutaan yang tidak dapat dipulihkan. (1)
Berdasarkan etiologi, glaukoma dibagi menjadi 4 bagian yaitu glaukoma
primer, glaukoma kongenital, glaukoma sekunder dan glaukoma absolut
sedangkan berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraokular glaukoma
dibagi menjadi dua, yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup.(1)
Pada sebagian besar kasus, glaukoma tidak disertai dengan penyakit mata
lainnya (glaukoma primer). Glaukoma primer sudut terbuka merupakan bentuk
yang tersering, bersifat kronik dan bersifat progresif, menyebabkan pengecilan
lapangan pandang bilateral progresif asimptomatik yang muncul perlahan dan
sering tidak terdeteksi sampai terjadi pengecilan lapangan pandang yang ekstensif.
Diagnosa glaukoma primer sudut terbuka jika pada pemeriksaan didapatkan
adanya peningkatan tekanan intraokular, gambaran kerusakan diskus optikus dan
defek lapang pandang. Adapun bentuk lain dari glaukoma yaitu glaukoma primer
sudut tertutup, glaukoma sekunder sudut terbuka, glaukoma sekunder sudut
tertutup, glaukoma kongenital dan glaukoma absolut.(1,2,3)
Mekanisme peningkatan tekanan intraokuler pada glaukoma adalah
gangguan aliran keluar humor aqueous akibat kelainan sistem drainase sudut bilik
mata depan (glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses humor aqueous ke
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 1
sistem drainase (glaukoma sudut tertutup). Pada semua pasien glaukoma, perlu
tidaknya diberikan terapi dan efektifitas terapi ditentukan dengan melakukan
pengukuran tekanan intraokuler (tonometri), inspeksi diskus optikus dan
pengukuran lapangan pandang secara teratur.(1,2)
Pengobatan pada glaukoma terdiri atas pengobatan medis serta terapi
bedah dan laser. Pengobatan ditujukan untuk menurunkan tekanan intraokuler
dan apabila mungkin memperbaiki patogenesis yang mendasarinya.(1)
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Definisi
Low tension glaucoma atau disebut juga normal tension glaucoma adalah
suatu varian dari glaukoma sudut terbuka yang sekarang lebih sering dikenali
daripada dahulu. Diperkirakan disebabkan oleh aliran darah ke syaraf optik yang
berkurang. Kondisi ini dikarakteristikan oleh kerusakan syaraf optik yang
progresif dan kehilangan penglihatan samping/peripheral vision (visual field)
meskipun tekanan dalam mata (intraocular pressure) berada dibatas-batas normal
atau bahkan dibawah normal. Tipe glaukoma ini dapat didiagnosis dengan
pemeriksaan yang berulang-ulang oleh seorang dokter mata untuk mendeteksi
kerusakan syaraf atau kehilangan penglihatan bidang (visual field). Sekarang ini,
low tension glaucoma mendapat perhatian penelitian yang cukup banyak karena
penyebabnya dan perawatannya masih belum menentu. (2,6)
II.2. Epidemiologi
Glaukoma adalah penyebab kebutaan yang terbanyak pada penduduk
Afrika Amerika. Penyebab kebutaan terbanyak kedua pada penduduk amerika
yang berusia 18 sampai 65 tahun. Diperkirakan 130.000 penduduk Amerika
menderita kebutaan murni karena glaukoma. Diseluruh dunia 5,2 juta penduduk
menderita kebutaan karena glaukoma menurut WHO tahun 1995. Walaupun lebih
sering muncul pada usia tua, glaukoma dapat terjadi pada semua usia.(2,3)
Dalam suatu penelitian didapatkan bahwa sekitar 2,25 juta penduduk
Amerika Serikat menderita glaukoma primer sudut terbuka dengan usia di atas 45
tahun, dan sekitar 84.000-116.000 telah mengalami kebutaan atau penurunan
visus 20/200. Menurut WHO, secara global penduduk dunia yang mempunyai
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 3
tekanan intarokular lebih dari 21 mmHg yaitu sekitar 104,5 juta penduduk dan
insiden glaukoma primer sudut terbuka sekitar 2,4 juta penduduk.(3)
Bila merujuk South East Asia Glaucoma Interest Group, ada berbagai jenis
glaukoma yang paling sering menyerang manusia seperti primary open angle
glaucoma (glaukoma sudut terbuka), acute/chronic closed angle glaucoma
(glaukoma sudut tertutup), low tension glaucoma, congenital glaucoma,
pigmentary glaucoma dan secondary glaucoma. Antara orang Asia-Afrika dengan
orang Eropa berbeda jenis penyakit galukoma yang sering menyerangnya. (7)
II. 3. Etiopatogenesis
Korpus siliaris yang terletak dibelakang iris bertugas memproduksi cairan
yang disebut humour aqueous. Cairan ini akan mengalir menuju lubang pupil dan
akan meninggalkan bola mata melalui saluran kecil menuju pembuluh darah.
Normalnya antara produksi humour aquous dan aliran keluarnya adalah seimbang.
(4)
Gambar 1. Aliran humor aqueous
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 4
Jika aliran keluarnya terhambat atau produksinya berlebihan, maka
tekanan bola mata akan meninggi. Cairan mata yang berada di belakang iris tidak
dapat mengalir melalui pupil sehingga mendorong iris ke depan, mencegah
keluarnya cairan mata melalui sudut bilik mata (mekanisme blokade pupil). (5)
Tekanan bola mata ini gunanya untuk membentuk bola mata. Kalau
tekanannya normal, berarti bola mata itu terbentuk dengan baik. Kalau tekanannya
terlalu tinggi, berarti bola mata itu menjadi keras seperti kelereng. Akibatnya,
akan menekan saraf mata ke belakang dan menekan saraf papil N II dan serabut-
serabut saraf N II. Saraf-saraf yang tertekan itu dan yang menekan saraf papil II
ini terjadi penggaungan. (5)
Glaukoma terjadi ketika produksi dari cairan bola mata meningkat atau
cairan bola mata tidak mengalir dengan sempurna sehingga tekanan bola mata
tinggi, serabut-serabut saraf di dalam saraf mata menjadi terjepit dan mengalami
kematian. Besarnya kerusakan tergantung pada besarnya dan lamanya tekanan,
maupun buruknya aliran darah disaraf optik. (5)
Tekanan yang sangat tinggi akan menyebabkan kerusakan yang cepat,
sedangkan tekanan yang tidak tinggi akan menyebabkan kerusakan yang perlahan-
lahan dan akan menyebabkan kebutaan perlahan-lahan dan akan menyebabkan
kebutaan perlahan-lahan pula apabila tidak segera ditangani. (5)
Tekanan intraokuler adalah keseimbangan antara produksi humor aquous,
hambatan terhadap aliran aqueous dan tekanan vena episklera.
Ketidakseimbangan antara ketiga hal tersebut diatas dapat menyebabkan
peningkatan TIO, akan tetapi hal ini lebih sering disebabkan oleh hambatan
terhadap aliran humor aqueous. Namun pada low tension glaukoma banyak faktor
yang mempengaruhi perkembangan tidak terjadinya peningkatan TIO bahkan
selalu normal. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan glaukoma jenis
ini, namun penyebab pastinya tidak diketahui. Ketidaknormalan perfusi nervus
optik akan meningkatkan terjadinya kerusakan pada nervus optik. Tipe glaukoma
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 5
ini diperkirakan ada hubungannya, meski kecil, dengan kurangnya sirkulasi darah
di syaraf/nervus opticus, yang mana mengakibatkan kematian dari sel-sel yang
bertugas membawa impuls/rangsang tersebut dari retina menuju ke otak. Sebagai
tambahan, kerusakan yang terjadi karena hubungannya dengan tekanan dalam
bola mata juga bisa terjadi pada yang masih dalam batas normal tinggi (high
normal), jadi tekanan yang lebih rendah dari normal juga seringkali dibutuhkan
untuk mencegah hilangnya penglihatan yang lebih lanjut. Glaukoma bertekanan
normal ini paling sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit
pembuluh darah, orang Jepang atau pada wanita. Beberapa penelitian menebak
peningkatan viskositas dan hiperkoagubilitas darah, dan peningkatan TIO berada
diatas normal dipengaruhi oleh variasi diurnal postural sangat berpengaruh. (2,5,6)
II. 4. Faktor resiko
Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan perawatan dini
glaukoma adalah satu-satunya jalan untuk menghindari hilangnya penglihatan.
Beberapa faktor resiko terjadinya glaukoma sudut terbuka adalah : (3,4)
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 6
• Umur lebih dari 40 tahun
• Peningkatan tekanan intraokuler
• Keturunan Amerika-Afrika
• Riwayat trauma ocular
• Penggunaan kortikosteroid topikal, sistemik ataupun endogen
• Myopia
• Diabetes mellitus
• Penyakit vascular karotis
• Penyakit distiroid
• Kehilangan darah akut
• Anemia
• Riwayat hipertensi sistemik
• Insufisiensi vaskular
II. 5. Gejala Klinis
Pasien dengan low tension glaucoma memperlihatkan peningkatan
perubahan glaukomatosa pada diskus optik dan defek lapangan pandang tanpa
peningkatan tekanan intraokular. Kamal dan Hitchings menetapkan beberapa
kriteria yaitu:
 Tekanan intraokular rata-rata adalah 21 mmHg dan tidak pernah melebihi
24 mmHg.
 Pada pemeriksaan gonioskopi didapatkan sudut bilik mata depan terbuka.
 Gambaran kerusakan diskus optikus dengan cupping glaumatosa yang
disertai defek lapangan pandang.
 Kerusakan glaumatosa yang progresif.
Pasien-pasien ini susah diterapi karena penanganan terapinya tidak berfokus
pada kontrol tekanan intraokular. (4)
Dua keadaan yang memiliki kemiripian dengan low tension glaucoma
yaitu ischemic papillitis dan ischemic optic neuropathy. Ischemic papillitis
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 7
merupakaan keadaan akut yang memiliki karakteristik nervus optic yang tampak
bengkak dan pucat. Adanya defek lapang pandang sama seperti glaucoma.(6)
II. 6. Pemeriksaan Ophtalmologi
A. Pengukuran Tekanan Intraokular
Rentang tekanan intraokular normal adalah 10-21 mmHg. Pada usia
lanjut, rerata tekanan intraokularnya lebih tinggi sehingga batas atasnya
adalah 24 mmHg. Tekanan bola mata untuk satu mata tak selalu tetap, tetapi
dapat dipengaruhi seperti pada saat bernapas mengalami fluktuasi 1-2 mmHg
dan pada jam 5-7 pagi paling tinggi, siang hari menurun, malam hari naik
lagi. Hal ini dinamakan variasi diurnal dengan fluktuasi 3 mmHg.(1,3)
Menurut Langley dan kawan-kawan, pada glaukoma primer sudut
terbuka terdapat empat tipe variasi diurnal yaitu 1) Flat type, TIO sama
sepanjang hari; 2) Falling type, puncak TIO terdapat pada waktu bangun
tidur; 3) Rising type, puncak TIO didapat pada malam hari; 4) Double
variation; puncak TIO didapatkan pada jam 9 pagi dan malam hari. Menurut
Downey, jika pada sebuah mata didapatkan variasi diurnal melebihi 5 mmHg
ataupun selalu terdapat perbedaan TIO sebesar 4 mmHg atau lebih maka
menunjukan kemungkinan suatu glaukoma primer sudut terbuka, meskipun
TIO normal.(3,4)
Pada glaukoma sudut terbuka primer, 32-50% individu yang terkena
ak an memperlihatkan tekanan intraokular yang normal saat pertama kali
diperiksa. Sebaliknya, peningkatan tekanan intraokular semata tidak selalu
diartikan bahwa pasien mengedap glaukoma sudut terbuka primer; untuk
menegakkan diagnosis diperlukan bukti-bukti lain seperti adanya diskus
optikus glaukomatosa atau kelainan lapangan pandang. Apabila tekanan
intraokular terus-menerus meninggi sementara diskus optikus dan lapangan
pandang normal (hipertensi okular), pasien dapat diobservasi secara berkala
sebagai tersangka glaukoma.(1,4)
Ada empat macam tonometer yang dikenal yaitu tonometer schiotz,
tonometer digital, tonometer aplanasi dan tonometeri Mackay-Marg.
Pengukuran tekanan intraokular yang paling luas digunakan adalah tonometer
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 8
aplanasi Goldmann, yang dilekatkan ke slitlamp dan mengukur gaya yang
diperlukan untuk meratakan daerah kornea tertentu.(1)
Tonometer aplanasi merupakan alat yang paling tepat untuk mengukur
tekanan bola mata dan tidak dipengaruhi oleh faktor kekakuan sklera.
Tonometer schiotz merupakan alat yang paling praktis sederhana. Pengukuran
tekanan bola mata dinilai secara tidak langsung yaitu dengan melihat daya
tekan alat pada kornea, karna itu dinamakan juga tonometri indentasi schiotz.
Dengan tonometer ini dilakukan penekanan terhadap permukaan kornea
menggunakan sebuah beban tertentu. Makin rendah tekanan bola mata, makin
mudah bola mata ditekan, yang pada skala akan terlihat angka skala yang
lebih besar. Tansformasi pembacaan skala tonometer ke dalam tabel akan
menunjukan tekanan bola mata dalam mmHg. Kelemahan alat ini adalah
mengabaikan faktor kekakuan sklera. (4)
Tonometer digital adalah cara yang paling buruk dalam penilaian
terhadap tekanan bola mata oleh karena bersifat subjektif. Dasar
pemeriksaannya adalah dengan merasakan reaksi kelenturan bola mata
(balotement) pada saat melakukan penekanan bergantian dengan kedua jari
tangan. Tekanan bola mata dengan cara digital dinyatakan dengan nilai N+1,
N+2, N+3, dan sebaliknya N-1 sampai seterusnya.(4)
Pada penderita tersangka glaukoma, harus dilakukan pemeriksaan
serial tonometri. Variasi diurnal tekanan intraokular pada pada orang normal
berkisar 6 mmHg dan pada pasien glaukoma variasi dapat mencapai 30
mmHg.(4)
B. Pemeriksaan Sudut Bilik Mata Depan
Merupakan suatu cara untuk menilai lebar dan sempitnya sudut bilik
mata depan. Lebar sudut bilik mata depan dapat diperkirakan dengan
pencahayaan oblik bilik mata depan, menggunakan sebuah senter atau dengan
pengamatan kedalaman bilik mata depan perifer menggunakan slitlamp, yang
umumnya digunakan yaitu teknik Van Herick. Dengan teknik ini, berkas
cahaya langsung diarahkan ke kornea perifer, menggunakan sinar biru untuk
mencegah penyinaran yang berlebihan dan terjadinya miosis. Pada teknik ini,
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 9
kedalaman sudut bilik mata depan (PAC) dibandingkan dengan ketebalan
kornea (CT) pada limbus kornea temporal dengan sinar sudut 60º.(1)
Akan tetapi, sudut mata depan sebaiknya ditentukan dengan
gonioskopi yang memungkinkan visualisasi langsung struktur-struktur sudut.
Dengan gonioskopi juga dapat dibedakan glaukoma sudut tertutup dan
glaukoma sudut terbuka, selain itu juga dapat dilihat apakah terdapat
perlekatan iris bagian perifer ke bagian depan.(1,4)
Apabila keseluruhan anyaman trabekular, taji sklera dan processus iris
dapat terlihat, sudut dinyatakan terbuka. Apabila hanya garis Schwalbe atau
sebagian kecil dari anyaman trabekular yang terlihat, sudut dinyatakan
sempit. Apabila garis Scwalbe tidak terlihat, sudut dinyatakan tertutup.(1)
C. Penilaian Diskus Optikus
Diskus optikus normal memiliki cekungan di bagian tengahnya yang
ukurannya bervariasi bergantung pada jumlah relative serat yang menyusun
saraf optikus terhadap ukuran lubang sklera yang harus dilewati oleh serat-
serat tersebut.(1)
Pada glaukoma mula-mula terjadi pembesaran konsentrik cekungan
optik yang diikuti oleh pencekungan superior dan inferior serta disertai
pembentukan takik (notching) fokal di tepi diskus optikus. Hasil akhir proses
pencekungan pada glaukoma adalah apa yang disebut sebagai cekungan
“bean pot”, yang tidak memperlihatkan jaringan saraf di bagian tepinya.(1)
Rasio cekungan diskus adalah cara yang digunakan untuk mencatat
ukuran diskus optikus pada pasien glaukoma. Besaran tersebut adalah
perbandingan antara ukuran cekungan terhadap garis tengah diskus misalnya
cawan kecil rasionya 0,1 dan cawan besar 0,9. Apabila terdapat kehilangan
lapangan pandang atau peningkatan tekanan intraokular, rasio cawan diskus
lebih dari 0,5 atau terdapat asimetri yang bermakna antara kedua mata
diindikasikan adanya atrofi gluakomatosa. (1,4)
D. Pemeriksaan Lapangan Pandang
Lapangan pandang adalah bagian ruangan yang terlihat oleh suatu
mata dalam sikap diam memandang lurus ke depan. Lapangan pandang
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 10
normal adalah 90 derajat temporal, 50 derajat atas, 50 derajat nasal dan 65
derajat bawah.(4)
Berbagai cara untuk memeriksa lapangan pandang pada glaukoma
adalah automated perimeter (misal Humphrey, Octopus, atau Henson),
perimeter Goldmann, Friedmann field analyzer, dan layar tangent.(1,2,4)
Perimeter berupa alat berbentuk setengah bola dengan jari-jari 30 cm,
dan pada pusat parabola ini mata penderita diletakkan untuk diperiksa. Objek
digeser perlahan-lahan dari tepi ke arah titik tengah kemudian dicari batas-
batas pada seluruh lapangan pada saat benda mulai terlihat.(1)
Penurunan lapangan akibat glaukoma sendiri tidak spesifik karena
gangguan ini terjadi akibat defek berkas serat saraf yang dapat dijumpai pada
semua penyakit saraf optikus. Gangguan lapangan pandang akibat glaukoma
terutama mengenai 30 derajat lapangan pandang bagian tengah. Perubahan
paling dini adalah semakin nyatanya skotoma relative atau absolut yang
terletak pada 30 derajat sentral.. Pada stadium akhir penyakit, ketajaman
penglihatan sentral mungkin normal tetapi hanya 5 derajat lapangan pandang
di tiap-tiap mata. Pada glaukoma lanjut, pasien mungkin memiliki ketajaman
penglihatan 20/20 tetapi secara legal buta.(1)
E. Tes Provokasi
Tes ini dilakukan pada suatu keadaan yang meragukan. Pada
glaukoma primer sudut terbuka dapat dilakukan beberapa tes provakasi
sebagai berikut : (3)
• Tes minum air
Penderita disuruh berpuasa, tanpa pengobatan selama 24 jam.
Kemudian disuruh minum satu liter air dalam lima menit. Lalu diukur tiap
15 menit selama 1,5 jam. Kenaikan tensi 8 mmHg atau lebih, dianggap
mengidap glaukoma.
• Pressure Congestion Test
Pasang tensimeter pada ketinggian 50-60 mmHg selama satu
menit. Kemudian ukur tensi intraokular nya. Kenaikan 9 mmHg atau lebih
mencurigakan, sedang bila lebih 11 mmHg berarti patologis.
• Tes steroid
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 11
Pada mata pasien diteteskan larutan dexamethason 3-4 dd gtt,
selama dua minggu. Kenaikan tensi intraokular 8 mmHg menunjukan
glaukoma.
II. 7. Penatalaksanaan
Pendekatan Umum
Walaupun kerusakan syaraf dan kehilangan penglihatan dari glaukoma
umumnya tidak dapat dibalikkan, glaucoma adalah suatu penyakit yang umumnya
dapat dikontrol. Yaitu, perawatan dapat membuat tekanan intraocular normal dan,
oleh karena itu, mencegah atau memperlambat kerusakan syaraf lebih lanjut dan
kehilangan penglihatan. Perawatan dapat melibatkan pemakaian obat-obat tetes
mata, pil-pil (jarang), laser, atau operasi. (8)
Di Amerika, obat-obat tetes mata umumnya digunakan pertama-pertama
dalam merawat kebanyakan tipe-tipe dari open-angle glaucoma. Berlawanan
dengannya, di Eropa, laser atau operasi kadangkala adalah pilihan pertama,
sedikitnya lebih sering daripada di Amerika. Satu atau lebih tipe-tipe dari obat-
obat tetes mata mungkin harus dipakai sampai beberapa kali dalam sehari untuk
menurunkan tekanan intraocular. Tetes-tetes mata ini bekerjanya baik dengan
mengurangi produksi cairan aqueous (menutup kran) atau dengan meningkatkan
pengaliran cairan yang keluar dari mata. Setiap tipe terapi mempunyai
keuntungan-keuntungannya dan potensi komplikasi-komplikasinya. (8)
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 12
Obat-Obatan (Obat Tetes Mata)
 Beta-adrenergic antagonists
Bekerja melawan, atau menghalangi, unsur-unsur yang menyerupai
adrenalin. Obat-obat tetes (drops) ini bekerja pada perawatan glaucoma
dengan mengurangi produksi dari aqueous humor. Bertahun-tahun, mereka
adalah standar emas (dibandingkan dengan bahan-bahan lain) untuk
merawat glaucoma. Obat-obatan ini termasuk timolol (Timoptic),
levobunolol (Betagan), carteolol (Ocupress), dan metipranolol
(Optipranolol). (1,4)
Dipakai satu atau dua kali dalam sehari, drops ini sangat efektif.
Bagaimanapun, efek-efek samping, seperti perburukan dari asma atau
emphysema, bradycardia (denyut jantung yang lambat), tekanan darah
rendah, kelelahan, dan impoten melarang pemakaiannya pada beberapa
pasien-pasien. Betaxolol (Betoptic) adalah suatu beta-adrenergic
antagonist yang lebih selektif kerjanya hanya pada mata dan, oleh karena
itu, membawa lebih sedikit risiko efek-efek samping terhadap jantung
(cardiac) atau paru-paru (pulmonary) dari pada drops lainnya dari tipe ini.
(1)
 Prostaglandin analogs
Adalah serupa dalam struktur kimianya dengan prostaglandin-
prostaglandin tubuh. Prostaglandin-prostaglandin adalah unsur-unsur yang
menyerupai hormon yang terlibat dalam suatu cakupan lebar dari fungsi-
fungsi di seluruh tubuh. Drops ini bekerja pada glacoma dengan
meningkatkan pengeluaran (drainage) cairan dari mata. (1,4)
Prostaglandin analogs telah menggantikan timolol sebagai drops
untuk glaucoma yang paling umum diresepkan. Mereka dapat dipakai
hanya satu kali dalam sehari. Obat-obatan kelas ini mempunyai lebih
sedikit efek-efek samping sistemik (melibatkan sisa tubuh) dari pada
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 13
timolol, namun dapat merubah warna dari iris dan juga menebalkan dan
menggelapkan bulu-bulu mata. Drops ini rupanya juga menyebabkan
kemerahan mata dibanding dengan obat-obat tetes mata dari kelas-kelas
lainnya. Pada beberapa pasien-pasien, mereka juga dapat menyebabkan
peradangan didalam mata. Obat-obatan ini termasuk latanoprost (Xalatan),
travoprost (Travatan), dan brimatoprost (Lumigan). (1,4)
 Adrenergic agonists
Adalah suatu tipe dari drops yang bekerja seperti adrenalin.
Mereka bekerja pada glaucoma dengan kedua-duanya yaitu mengurangi
produksi cairan oleh mata dan meningkatkan pengeluarannya (drainage).
Adrenergic agonist yang paling populer adalah brimonidine (Alphagan).
Bahan ini rupanya melindungi syaraf optik dari kerusakan diluar hanya
menurunkan tekanan intraocular. Bagaimanapun, ada risiko sampai 12%
dari reaksi-reaksi alergi lokal (mata). Anggota-anggota lain dari obat-obat
tetes kelas ini termasuk epinephrine, dipivefrin (Propine), dan
apraclonidine (Iopidine). Carbonic anhydrase inhibitors bekerja pada
glaucoma dengan mengurangi produksi cairan didalam mata. Bentuk-
bentuk tetes mata dari obat-obatan tipe ini termasuk dorzolamide (Trusopt)
dan brinzolamide (Azopt). Mereka dipakai dua atau tiga kali dalam sehari.
(1)
 Carbonic anhydrase inhibitors
Dipakai dengan cara lain sebagai pil-pil (secara sistimatis) untuk
menghilangkan cairan dari tubuh pada pasien-pasien dengan
pembengkakkan (edema) yang disebabkan oleh penahanan cairan. Bentuk-
bentuk oral dari obat-obatan ini yang dipakai untuk glaucoma termasuk
acetazolomide (Diamox) dan methazolamide (Neptazane). Penggunaan
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 14
mereka dalam kondisi ini, bagaimanapun, dibatasi oleh efek-efek samping
sistemik (keseluruh tubuh) mereka, termasuk pengurangan dari potassium
tubuh, batu-batu ginjal, sensasi-sensasi kekebasan (mati rasa) atau rasa
geli pada tangan-tangan dan kaki-kaki, kelelahan, dan mual. (1,4)
 Parasympathomimetic agents
Disebut miotics karena mereka menyempitkan pupil-pupil, bekerja
dengan melawan unsur-unsur yang menyerupai adrenalin. Mereka bekerja
pada glaucoma dengan meningkatkan pengeluaran aqueous dari mata.
Drops-drops ini termasuk pilocarpine, demecarium (Humorsol),
echothiophate (Phospholine Iodide), dan isoflurophate (Floropryl). (1)
Parasympathomimetics telah digunakan bertahun-tahun untuk
merawat glaucoma, namun mereka sekarang ini tidak disukai karena
mereka perlu digunakan tiga sampai empat kali dalam sehari dan
menghasilkan efek-efek samping didalam mata. Efek-efek samping ini
termasuk suatu pupil kecil, penglihatan kabur, suatu kening yang sakit,
dan suatu peningkatan risiko dari pelepasan retina (retinal detachment).
Pada saat ini, pilocarpine adalah satu-satunya dari obat-obatan ini yang
digunakan untuk glaucoma. Dipakai terutama untuk menjaga pupil tetap
kecil pada pasien-pasien dengan konfigurasi iris tertentu (plateau iris) atau
pada pasien-pasien dengan sudut sempit (narrow angle) sebelum laser
iridotomy. (1)
 Osmotic agents
Adalah suatu kelas tambahan dari obat-obatan yang digunakan
untuk merawat bentuk-bentuk mendadak (akut) dari glaucoma dimana
tekanan mata tetap sangat tinggi walaupun dengan perawatan-perawatan
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 15
lainnya. Obat-obatan ini termasuk Isosorbide (diberikan melalui mulut)
dan Mannitol (diberikan melalui vena-vena). Obat-obatan ini harus
digunakan secara hati-hati karena mereka mempunyai efek-efek samping
termasuk mual, akumulasi cairan pada jantung dan/atau pada paru-paru
(gagal jantung congestive dan/atau pulmonary edema), perdarahan di otak,
dan persoalan-persoalan ginjal. Penggunaan mereka dilarang pada pasien-
pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol, persoalan-persoalan dengan
jantung, ginjal, atau hati (hepar). (1)
Beberapa kelas-kelas baru dari obat-obat tetes glaucoma pada saat
ini sedang dalam pengembangan atau menunggu persetujuan FDA.
Laser atau Operasi
Penatalaksanaan yang dapat digunakan untuk low tension glaucoma ialah
trabeculoplasty. Sebeneranya ada beberapa bentuk-bentuk terapi laser untuk
glaukoma. Laser iridotomy melibatkan pembuatan suatu lubang pada bagian
mata yang berwarna (iris) untuk mengizinkan cairan mengalir secara normal pada
mata dengan sudut sempit atau tertutup (narrow or closed angles). Laser
trabeculoplasty adalah suatu prosedur laser dilaksanakan hanya pada mata-mata
dengan sudut-sudut terbuka (open angles). Laser trabeculoplasty tidak
menyembuhkan glaucoma, namun sering dilakukan daripada meningkatkan
jumlah obat-obat tetes mata yang berbeda-beda. Pada beberapa kasus-kasus, dia
digunakan sebagai terapi permulaan atau terapi utama untuk open-angle
glaucoma. Prosedur ini adalah metode yang cepat, tidak sakit, dan relatif aman
untuk menurunkan tekanan intraocular. Dengan mata yang dibius dengan obat-
obat tetes bius, perawatan laser dilaksanakan melalui lens kontak yang berkaca
pada sudut mata (angle of the eye). Microscopic laser yang membakar sudut
mengizinkan cairan keluar lebih leluasa dari kanal-kanal pengaliran. (1)
Laser trabeculoplasty sering dilaksanakan dalam dua sesi, minggu atau bulan
terpisah. Sayangnya, pengaliran yang diperbaiki sebagai hasil dari perawatan
mungkin berlangsung hanya kira-kira dua tahun, dimana saat itu kanal-kanal
pengaliran (drainage channels) bertendensi untuk tersumbat lagi. Ada dua tipe dari
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 16
laser trabeculoplasty: argon laser trabeculoplasty (ALT) dan selective laser
trabeculoplasty (SLT). ALT pada umumnya tidak diulang setelah sesi kedua
disebabkan oleh pembentukkan dari jaringan parut pada sudut (angle). SLT
kelihatannya tidak menghasilkan luka parut pada sudut, jadi, secara teori, dia
dapat diulang beberapa kali. Bagaimanapun, kemungkinan untuk sukses dengan
perawatan-perawatan tambahan tetap sangat kecil. Jadi, pilihan-pilhan untuk
pasien pada saat itu adalah untuk memulai lagi menggunakan obat-obat tetes mata
atau meneruskan pada operasi. (1)
Laser cilioablation (juga dikenal sebagai penghancuran badan ciliary atau
cyclophotocoagulation) adalah bentuk lain dari perawatan yang umumnya
dicadangkan untuk pasien-pasien dengan bentuk-bentuk yang parah dari glaucoma
dengan potensi penglihatan yang miskin. Prosedur ini melibatkan pelaksanaan
pembakaran laser pada bagian mata yang membuat cairan aqueous (ciliary body).
Pembakaran laser ini menghancurkan sel-sel yang membuat cairan, dengan
demikian mengurangi tekanan mata. Tipe laser ini secara khas dilaksanakan
setelah terapi-terapi lain yang lebih tradisional gagal. (1)
Operasi Glaucoma
Trabeculectomy adalah suatu prosedur operasi mikro yang sulit, digunakan untuk
merawat glaucoma. Pada operasi ini, suatu potongan kecil dari trabecular
meshwork yang tersumbat dihilangkan untuk menciptakan suatu
pembukaan dan suatu jalan kecil penyaringan yang baru dibuat untuk
cairan keluar dari mata. Untk jalan-jalan kecil baru, suatu bleb
penyaringan kecil diciptakan dari jaringan conjunctiva (conjunctival
tissue). Conjunctiva adalah penutup bening diatas putih mata. Filtering
bleb adalah suatu area yang timbul seperti bisul yang ditempatkan pada
bagian atas mata dibawah kelopak atas. Sistim pengaliran baru ini
mengizinkan cairan untuk meninggalkan mata, masuk ke bleb, dan
kemudian lewat masuk kedalam sirkulasi darah kapiler (capillary blood
circulation) dengan demikian menurunkan tekanan mata. Trabeculectomy
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 17
adalah operasi glaucoma yang paling umum dilaksanakan. Jika sukses, dia
merupakan alat paling efektif menurunkan tekanan mata. (4)
Aqueus shunt devices (Glaucoma implants or tubes) adalah alat-alat pengaliran
tiruan untuk menurunkan tekanan mata. Meraka pada dasarnya adalah tabung-
tabung mikroskopic yang dipasang pada suatu reservoir. Reservoir ini
ditempatkan dibawah jaringan conjunctiva (conjunctival tissue). Tabung yang
sesungguhnya (yang memanjang dari reservoir) ditempatkan didalam mata untuk
menciptakan suatu jalan kecil baru untuk cairan keluar dari mata. Cairan ini
berkumpul diatas reservoir dibawah conjunctiva menciptakan suatu filtering bleb.
Prosedur ini mungkin dilaksanakan sebagai suatu alternatif dari trabeculectomy
pada pasien-pasien dengan tipe-tipe tertentu glaucoma. (4)
Viscocanalostomy adalah suatu prosedur operasi alternatif yang digunakan untuk
menurunkan tekanan mata. Dia melibatkan penghilangan suatu potongan dari
sclera (dinding mata) untuk meninggalkan hanya suatu membran yang tipis dari
jaringan melaluinya cairan aqueous dapat dengan lebih mudah mengalir. Ketika
dia lebih tidak invasiv dibanding trabeculectomy dan aqueous shunt surgery, dia
juga bertendensi lebih tidak efektif. (4)
Ahli bedah kadangkala menciptakan tipe-tipe lain dari sistim pengaliran
(drainage systems). Ketika operasi glaucoma seringkali efektif, komplikasi-
komplikasi, seperti infeksi atau perdarahan, adalah mungkin. Maka, operasi
umumnya dicadangkan untuk kasus-kasus yang dengan cara lain tidak dapat
dikontrol. (4)
II. 8. Prognosis
Apabila terdeteksi dini, sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani
dengan baik secara medis. Apabila obat tetes antiglaukoma dapat mengontrol
tekanan intaokular pada mata yang belum mengalami kerusakan glaumatosa luas,
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 18
prognosis akan baik (walaupun penurunan lapangan pandang dapat terus
berlanjut).(1,4)
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 19
BAB III
KESIMPULAN
Low tension glaucoma atau disebut juga normal tension glaucoma adalah
suatu varian dari glaukoma sudut terbuka yang sekarang lebih sering dikenali
daripada dahulu. Pada low tension glaucoma banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan tidak terjadinya peningkatan TIO bahkan selalu normal, namun
penyebab pastinya tidak diketahui. Ketidaknormalan perfusi nervus optik akan
meningkatkan terjadinya kerusakan pada nervus optik. Tipe glaukoma ini
diperkirakan ada hubungannya, meski kecil, dengan kurangnya sirkulasi darah di
syaraf/nervus opticus, yang mana mengakibatkan kematian dari sel-sel yang
bertugas membawa impuls/rangsang tersebut dari retina menuju ke otak. Sebagai
tambahan, kerusakan yang terjadi karena hubungannya dengan tekanan dalam
bola mata juga bisa terjadi pada yang masih dalam batas normal tinggi (high
normal), jadi tekanan yang lebih rendah dari normal juga seringkali dibutuhkan
untuk mencegah hilangnya penglihatan yang lebih lanjut. Glaukoma bertekanan
normal ini paling sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit
pembuluh darah, orang Jepang atau pada wanita. (2,5)
Pasien dengan low tension glaucoma memperlihatkan peningkatan
perubahan glaukomatosa pada diskus optik dan defek lapangan pandang tanpa
peningkatan tekanan intraokular. Kamal dan Hitchings menetapkan beberapa
kriteria yaitu:
 Tekanan intraokular rata-rata adalah 21 mmHg dan tidak pernah melebihi
24 mmHg.
 Pada pemeriksaan gonioskopi didapatkan sudut bilik mata depan terbuka.
 Gambaran kerusakan diskus optikus dengan cupping glaumatosa yang
disertai defek lapangan pandang.
 Kerusakan glaumatosa yang progresif.
Pasien-pasien ini susah diterapi karena penanganan terapinya tidak
berfokus pada kontrol tekanan intraokular.(7)
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 20
DAFTAR PUSTAKA
1. Vaughan, Daniel G. Asbury, Taylor. Asylor. Riordan, Paul. ( 2010)
Glaukoma: Oftalmologi Umum. Penerbit Kedokteran EGC. Jakarta. 220-
238.
2. Ilyas, S. (2007) Glaukoma: Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran
Hasanudin. Jakarta. 110-115.
3. Wijana, N. (1993) Glaukoma: Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: EGC. 1993.
4. Koner, KS. (2000) Primary Open Agle Glaucoma. Clinical Pathway of
Glaucoma. Thieme. New York.780-810.
5. Dunitz, M. (2003) Anatomy, Physiology, and Patophysiology: Handbook
of Glaucoma. Second Edition. Tayor an Francis. London. 267-275.
6. Smith, Morton. (1986) Glaucoma, Lens, and Anterior Segmen Trauma:
Opthalmology Basic and Clinical Science Course. American Academy of
Ophthalmology. California. 49-54.
7. Available at: http://www.glaucomafoundation.org/about_glaucoma.htm
8. Available at: http://www.seagig.org
REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 21

More Related Content

Viewers also liked

Cloud Computing Kısa Notlar
Cloud Computing Kısa NotlarCloud Computing Kısa Notlar
Cloud Computing Kısa Notlarİbrahim ATAY
 
Corporations/Business: Why you SHOULD have your own in-house Stress Expert
Corporations/Business: Why you SHOULD have your own in-house Stress ExpertCorporations/Business: Why you SHOULD have your own in-house Stress Expert
Corporations/Business: Why you SHOULD have your own in-house Stress ExpertGino Norris
 
Котко Людмила Юріївна Освіта веб 2.0, веб 3.0 …
Котко Людмила Юріївна Освіта веб 2.0, веб 3.0 …Котко Людмила Юріївна Освіта веб 2.0, веб 3.0 …
Котко Людмила Юріївна Освіта веб 2.0, веб 3.0 …Степненська Зш Степное
 
Langkah mengisi tabel di.msexcel
Langkah mengisi tabel di.msexcelLangkah mengisi tabel di.msexcel
Langkah mengisi tabel di.msexcelZulaika Nur Afifah
 
C&A afdelingsoverleg 25112014 v2
C&A afdelingsoverleg 25112014 v2C&A afdelingsoverleg 25112014 v2
C&A afdelingsoverleg 25112014 v2Arnold van Maurik
 
なぜ凸凹研究会のメンバーは発表しないといけないのか?
なぜ凸凹研究会のメンバーは発表しないといけないのか?なぜ凸凹研究会のメンバーは発表しないといけないのか?
なぜ凸凹研究会のメンバーは発表しないといけないのか?Ichiro Gushi
 

Viewers also liked (12)

User Acceptance Testing Services
User Acceptance Testing ServicesUser Acceptance Testing Services
User Acceptance Testing Services
 
How to Address Vandalism Damage
How to Address Vandalism DamageHow to Address Vandalism Damage
How to Address Vandalism Damage
 
Cloud Computing Kısa Notlar
Cloud Computing Kısa NotlarCloud Computing Kısa Notlar
Cloud Computing Kısa Notlar
 
Sealcare Brochure
Sealcare BrochureSealcare Brochure
Sealcare Brochure
 
Corporations/Business: Why you SHOULD have your own in-house Stress Expert
Corporations/Business: Why you SHOULD have your own in-house Stress ExpertCorporations/Business: Why you SHOULD have your own in-house Stress Expert
Corporations/Business: Why you SHOULD have your own in-house Stress Expert
 
Certificate
CertificateCertificate
Certificate
 
Котко Людмила Юріївна Освіта веб 2.0, веб 3.0 …
Котко Людмила Юріївна Освіта веб 2.0, веб 3.0 …Котко Людмила Юріївна Освіта веб 2.0, веб 3.0 …
Котко Людмила Юріївна Освіта веб 2.0, веб 3.0 …
 
RPB 2014 annual report
RPB 2014 annual reportRPB 2014 annual report
RPB 2014 annual report
 
Langkah mengisi tabel di.msexcel
Langkah mengisi tabel di.msexcelLangkah mengisi tabel di.msexcel
Langkah mengisi tabel di.msexcel
 
C&A afdelingsoverleg 25112014 v2
C&A afdelingsoverleg 25112014 v2C&A afdelingsoverleg 25112014 v2
C&A afdelingsoverleg 25112014 v2
 
なぜ凸凹研究会のメンバーは発表しないといけないのか?
なぜ凸凹研究会のメンバーは発表しないといけないのか?なぜ凸凹研究会のメンバーは発表しないといけないのか?
なぜ凸凹研究会のメンバーは発表しないといけないのか?
 
Mertens Publication
Mertens PublicationMertens Publication
Mertens Publication
 

Similar to 106227936 low-tension-glaucoma

Askep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptxAskep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptxssuser01dbde
 
Karakteristik penderita glaukoma thn 2011
Karakteristik penderita glaukoma thn 2011Karakteristik penderita glaukoma thn 2011
Karakteristik penderita glaukoma thn 2011bahtiarl
 
Presentasi WGW. 2023.pptx
Presentasi WGW. 2023.pptxPresentasi WGW. 2023.pptx
Presentasi WGW. 2023.pptxmansyah8
 
Presentasi WGW 2023.pptx
Presentasi WGW 2023.pptxPresentasi WGW 2023.pptx
Presentasi WGW 2023.pptxmansyah8
 
CR Glaukoma Simpleks.pptx
CR Glaukoma Simpleks.pptxCR Glaukoma Simpleks.pptx
CR Glaukoma Simpleks.pptxkharismaMr1
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukomaKANDA IZUL
 
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma nooraujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma nooraRFFooraa
 
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptx
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptxReferat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptx
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptxidawahyunimapsan
 
Warta diabet september 2013
Warta diabet september 2013Warta diabet september 2013
Warta diabet september 2013Maria Vita
 
Glaukoma (1).pptx PDF Kmb 2 keperawatann
Glaukoma (1).pptx PDF Kmb 2 keperawatannGlaukoma (1).pptx PDF Kmb 2 keperawatann
Glaukoma (1).pptx PDF Kmb 2 keperawatannArumAja1
 
294805506 referat-glaukoma
294805506 referat-glaukoma294805506 referat-glaukoma
294805506 referat-glaukomaIqbal Abdillah
 

Similar to 106227936 low-tension-glaucoma (20)

Askep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptxAskep glaukoma.pptx
Askep glaukoma.pptx
 
Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 
Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
 
Karakteristik penderita glaukoma thn 2011
Karakteristik penderita glaukoma thn 2011Karakteristik penderita glaukoma thn 2011
Karakteristik penderita glaukoma thn 2011
 
Presentasi WGW. 2023.pptx
Presentasi WGW. 2023.pptxPresentasi WGW. 2023.pptx
Presentasi WGW. 2023.pptx
 
Presentasi WGW 2023.pptx
Presentasi WGW 2023.pptxPresentasi WGW 2023.pptx
Presentasi WGW 2023.pptx
 
CR Glaukoma Simpleks.pptx
CR Glaukoma Simpleks.pptxCR Glaukoma Simpleks.pptx
CR Glaukoma Simpleks.pptx
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukoma
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Glaukoma cidera
Glaukoma cideraGlaukoma cidera
Glaukoma cidera
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma nooraujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
ujian glaukoma ppt tahun 2018:2019 atasnama Rahma noora
 
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptx
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptxReferat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptx
Referat_Glaukoma Sudut Tertutup_Ida wahyuni.pptx
 
Warta diabet september 2013
Warta diabet september 2013Warta diabet september 2013
Warta diabet september 2013
 
Glukoma
GlukomaGlukoma
Glukoma
 
Glaukoma (1).pptx PDF Kmb 2 keperawatann
Glaukoma (1).pptx PDF Kmb 2 keperawatannGlaukoma (1).pptx PDF Kmb 2 keperawatann
Glaukoma (1).pptx PDF Kmb 2 keperawatann
 
294805506 referat-glaukoma
294805506 referat-glaukoma294805506 referat-glaukoma
294805506 referat-glaukoma
 
Komplikasi diabetes melitus
Komplikasi diabetes melitusKomplikasi diabetes melitus
Komplikasi diabetes melitus
 

Recently uploaded

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasMuhamadIlham361836
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

106227936 low-tension-glaucoma

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberi kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus, pengecilan lapangan pandang, biasanya disertai peningkatan tekanan intraokuler. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi berupa ekskavasi (penggaungan) serta degenerasi papil saraf optik yang dapat berakhir dengan kebutaan.(1,2) Glaukoma adalah penyebab kebutaan nomor 2 di Indonesia setelah katarak, biasanya terjadi pada usia lanjut. Dibeberapa negara 2% penduduk usia diatas 40 tahun menderita glaukoma, dan di Indonesia glaukoma sebagai penyebab kebutaan yang tidak dapat dipulihkan. (1) Berdasarkan etiologi, glaukoma dibagi menjadi 4 bagian yaitu glaukoma primer, glaukoma kongenital, glaukoma sekunder dan glaukoma absolut sedangkan berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraokular glaukoma dibagi menjadi dua, yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup.(1) Pada sebagian besar kasus, glaukoma tidak disertai dengan penyakit mata lainnya (glaukoma primer). Glaukoma primer sudut terbuka merupakan bentuk yang tersering, bersifat kronik dan bersifat progresif, menyebabkan pengecilan lapangan pandang bilateral progresif asimptomatik yang muncul perlahan dan sering tidak terdeteksi sampai terjadi pengecilan lapangan pandang yang ekstensif. Diagnosa glaukoma primer sudut terbuka jika pada pemeriksaan didapatkan adanya peningkatan tekanan intraokular, gambaran kerusakan diskus optikus dan defek lapang pandang. Adapun bentuk lain dari glaukoma yaitu glaukoma primer sudut tertutup, glaukoma sekunder sudut terbuka, glaukoma sekunder sudut tertutup, glaukoma kongenital dan glaukoma absolut.(1,2,3) Mekanisme peningkatan tekanan intraokuler pada glaukoma adalah gangguan aliran keluar humor aqueous akibat kelainan sistem drainase sudut bilik mata depan (glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses humor aqueous ke REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 1
  • 2. sistem drainase (glaukoma sudut tertutup). Pada semua pasien glaukoma, perlu tidaknya diberikan terapi dan efektifitas terapi ditentukan dengan melakukan pengukuran tekanan intraokuler (tonometri), inspeksi diskus optikus dan pengukuran lapangan pandang secara teratur.(1,2) Pengobatan pada glaukoma terdiri atas pengobatan medis serta terapi bedah dan laser. Pengobatan ditujukan untuk menurunkan tekanan intraokuler dan apabila mungkin memperbaiki patogenesis yang mendasarinya.(1) REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 2
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Definisi Low tension glaucoma atau disebut juga normal tension glaucoma adalah suatu varian dari glaukoma sudut terbuka yang sekarang lebih sering dikenali daripada dahulu. Diperkirakan disebabkan oleh aliran darah ke syaraf optik yang berkurang. Kondisi ini dikarakteristikan oleh kerusakan syaraf optik yang progresif dan kehilangan penglihatan samping/peripheral vision (visual field) meskipun tekanan dalam mata (intraocular pressure) berada dibatas-batas normal atau bahkan dibawah normal. Tipe glaukoma ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan yang berulang-ulang oleh seorang dokter mata untuk mendeteksi kerusakan syaraf atau kehilangan penglihatan bidang (visual field). Sekarang ini, low tension glaucoma mendapat perhatian penelitian yang cukup banyak karena penyebabnya dan perawatannya masih belum menentu. (2,6) II.2. Epidemiologi Glaukoma adalah penyebab kebutaan yang terbanyak pada penduduk Afrika Amerika. Penyebab kebutaan terbanyak kedua pada penduduk amerika yang berusia 18 sampai 65 tahun. Diperkirakan 130.000 penduduk Amerika menderita kebutaan murni karena glaukoma. Diseluruh dunia 5,2 juta penduduk menderita kebutaan karena glaukoma menurut WHO tahun 1995. Walaupun lebih sering muncul pada usia tua, glaukoma dapat terjadi pada semua usia.(2,3) Dalam suatu penelitian didapatkan bahwa sekitar 2,25 juta penduduk Amerika Serikat menderita glaukoma primer sudut terbuka dengan usia di atas 45 tahun, dan sekitar 84.000-116.000 telah mengalami kebutaan atau penurunan visus 20/200. Menurut WHO, secara global penduduk dunia yang mempunyai REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 3
  • 4. tekanan intarokular lebih dari 21 mmHg yaitu sekitar 104,5 juta penduduk dan insiden glaukoma primer sudut terbuka sekitar 2,4 juta penduduk.(3) Bila merujuk South East Asia Glaucoma Interest Group, ada berbagai jenis glaukoma yang paling sering menyerang manusia seperti primary open angle glaucoma (glaukoma sudut terbuka), acute/chronic closed angle glaucoma (glaukoma sudut tertutup), low tension glaucoma, congenital glaucoma, pigmentary glaucoma dan secondary glaucoma. Antara orang Asia-Afrika dengan orang Eropa berbeda jenis penyakit galukoma yang sering menyerangnya. (7) II. 3. Etiopatogenesis Korpus siliaris yang terletak dibelakang iris bertugas memproduksi cairan yang disebut humour aqueous. Cairan ini akan mengalir menuju lubang pupil dan akan meninggalkan bola mata melalui saluran kecil menuju pembuluh darah. Normalnya antara produksi humour aquous dan aliran keluarnya adalah seimbang. (4) Gambar 1. Aliran humor aqueous REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 4
  • 5. Jika aliran keluarnya terhambat atau produksinya berlebihan, maka tekanan bola mata akan meninggi. Cairan mata yang berada di belakang iris tidak dapat mengalir melalui pupil sehingga mendorong iris ke depan, mencegah keluarnya cairan mata melalui sudut bilik mata (mekanisme blokade pupil). (5) Tekanan bola mata ini gunanya untuk membentuk bola mata. Kalau tekanannya normal, berarti bola mata itu terbentuk dengan baik. Kalau tekanannya terlalu tinggi, berarti bola mata itu menjadi keras seperti kelereng. Akibatnya, akan menekan saraf mata ke belakang dan menekan saraf papil N II dan serabut- serabut saraf N II. Saraf-saraf yang tertekan itu dan yang menekan saraf papil II ini terjadi penggaungan. (5) Glaukoma terjadi ketika produksi dari cairan bola mata meningkat atau cairan bola mata tidak mengalir dengan sempurna sehingga tekanan bola mata tinggi, serabut-serabut saraf di dalam saraf mata menjadi terjepit dan mengalami kematian. Besarnya kerusakan tergantung pada besarnya dan lamanya tekanan, maupun buruknya aliran darah disaraf optik. (5) Tekanan yang sangat tinggi akan menyebabkan kerusakan yang cepat, sedangkan tekanan yang tidak tinggi akan menyebabkan kerusakan yang perlahan- lahan dan akan menyebabkan kebutaan perlahan-lahan dan akan menyebabkan kebutaan perlahan-lahan pula apabila tidak segera ditangani. (5) Tekanan intraokuler adalah keseimbangan antara produksi humor aquous, hambatan terhadap aliran aqueous dan tekanan vena episklera. Ketidakseimbangan antara ketiga hal tersebut diatas dapat menyebabkan peningkatan TIO, akan tetapi hal ini lebih sering disebabkan oleh hambatan terhadap aliran humor aqueous. Namun pada low tension glaukoma banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan tidak terjadinya peningkatan TIO bahkan selalu normal. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan glaukoma jenis ini, namun penyebab pastinya tidak diketahui. Ketidaknormalan perfusi nervus optik akan meningkatkan terjadinya kerusakan pada nervus optik. Tipe glaukoma REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 5
  • 6. ini diperkirakan ada hubungannya, meski kecil, dengan kurangnya sirkulasi darah di syaraf/nervus opticus, yang mana mengakibatkan kematian dari sel-sel yang bertugas membawa impuls/rangsang tersebut dari retina menuju ke otak. Sebagai tambahan, kerusakan yang terjadi karena hubungannya dengan tekanan dalam bola mata juga bisa terjadi pada yang masih dalam batas normal tinggi (high normal), jadi tekanan yang lebih rendah dari normal juga seringkali dibutuhkan untuk mencegah hilangnya penglihatan yang lebih lanjut. Glaukoma bertekanan normal ini paling sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit pembuluh darah, orang Jepang atau pada wanita. Beberapa penelitian menebak peningkatan viskositas dan hiperkoagubilitas darah, dan peningkatan TIO berada diatas normal dipengaruhi oleh variasi diurnal postural sangat berpengaruh. (2,5,6) II. 4. Faktor resiko Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan perawatan dini glaukoma adalah satu-satunya jalan untuk menghindari hilangnya penglihatan. Beberapa faktor resiko terjadinya glaukoma sudut terbuka adalah : (3,4) REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 6
  • 7. • Umur lebih dari 40 tahun • Peningkatan tekanan intraokuler • Keturunan Amerika-Afrika • Riwayat trauma ocular • Penggunaan kortikosteroid topikal, sistemik ataupun endogen • Myopia • Diabetes mellitus • Penyakit vascular karotis • Penyakit distiroid • Kehilangan darah akut • Anemia • Riwayat hipertensi sistemik • Insufisiensi vaskular II. 5. Gejala Klinis Pasien dengan low tension glaucoma memperlihatkan peningkatan perubahan glaukomatosa pada diskus optik dan defek lapangan pandang tanpa peningkatan tekanan intraokular. Kamal dan Hitchings menetapkan beberapa kriteria yaitu:  Tekanan intraokular rata-rata adalah 21 mmHg dan tidak pernah melebihi 24 mmHg.  Pada pemeriksaan gonioskopi didapatkan sudut bilik mata depan terbuka.  Gambaran kerusakan diskus optikus dengan cupping glaumatosa yang disertai defek lapangan pandang.  Kerusakan glaumatosa yang progresif. Pasien-pasien ini susah diterapi karena penanganan terapinya tidak berfokus pada kontrol tekanan intraokular. (4) Dua keadaan yang memiliki kemiripian dengan low tension glaucoma yaitu ischemic papillitis dan ischemic optic neuropathy. Ischemic papillitis REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 7
  • 8. merupakaan keadaan akut yang memiliki karakteristik nervus optic yang tampak bengkak dan pucat. Adanya defek lapang pandang sama seperti glaucoma.(6) II. 6. Pemeriksaan Ophtalmologi A. Pengukuran Tekanan Intraokular Rentang tekanan intraokular normal adalah 10-21 mmHg. Pada usia lanjut, rerata tekanan intraokularnya lebih tinggi sehingga batas atasnya adalah 24 mmHg. Tekanan bola mata untuk satu mata tak selalu tetap, tetapi dapat dipengaruhi seperti pada saat bernapas mengalami fluktuasi 1-2 mmHg dan pada jam 5-7 pagi paling tinggi, siang hari menurun, malam hari naik lagi. Hal ini dinamakan variasi diurnal dengan fluktuasi 3 mmHg.(1,3) Menurut Langley dan kawan-kawan, pada glaukoma primer sudut terbuka terdapat empat tipe variasi diurnal yaitu 1) Flat type, TIO sama sepanjang hari; 2) Falling type, puncak TIO terdapat pada waktu bangun tidur; 3) Rising type, puncak TIO didapat pada malam hari; 4) Double variation; puncak TIO didapatkan pada jam 9 pagi dan malam hari. Menurut Downey, jika pada sebuah mata didapatkan variasi diurnal melebihi 5 mmHg ataupun selalu terdapat perbedaan TIO sebesar 4 mmHg atau lebih maka menunjukan kemungkinan suatu glaukoma primer sudut terbuka, meskipun TIO normal.(3,4) Pada glaukoma sudut terbuka primer, 32-50% individu yang terkena ak an memperlihatkan tekanan intraokular yang normal saat pertama kali diperiksa. Sebaliknya, peningkatan tekanan intraokular semata tidak selalu diartikan bahwa pasien mengedap glaukoma sudut terbuka primer; untuk menegakkan diagnosis diperlukan bukti-bukti lain seperti adanya diskus optikus glaukomatosa atau kelainan lapangan pandang. Apabila tekanan intraokular terus-menerus meninggi sementara diskus optikus dan lapangan pandang normal (hipertensi okular), pasien dapat diobservasi secara berkala sebagai tersangka glaukoma.(1,4) Ada empat macam tonometer yang dikenal yaitu tonometer schiotz, tonometer digital, tonometer aplanasi dan tonometeri Mackay-Marg. Pengukuran tekanan intraokular yang paling luas digunakan adalah tonometer REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 8
  • 9. aplanasi Goldmann, yang dilekatkan ke slitlamp dan mengukur gaya yang diperlukan untuk meratakan daerah kornea tertentu.(1) Tonometer aplanasi merupakan alat yang paling tepat untuk mengukur tekanan bola mata dan tidak dipengaruhi oleh faktor kekakuan sklera. Tonometer schiotz merupakan alat yang paling praktis sederhana. Pengukuran tekanan bola mata dinilai secara tidak langsung yaitu dengan melihat daya tekan alat pada kornea, karna itu dinamakan juga tonometri indentasi schiotz. Dengan tonometer ini dilakukan penekanan terhadap permukaan kornea menggunakan sebuah beban tertentu. Makin rendah tekanan bola mata, makin mudah bola mata ditekan, yang pada skala akan terlihat angka skala yang lebih besar. Tansformasi pembacaan skala tonometer ke dalam tabel akan menunjukan tekanan bola mata dalam mmHg. Kelemahan alat ini adalah mengabaikan faktor kekakuan sklera. (4) Tonometer digital adalah cara yang paling buruk dalam penilaian terhadap tekanan bola mata oleh karena bersifat subjektif. Dasar pemeriksaannya adalah dengan merasakan reaksi kelenturan bola mata (balotement) pada saat melakukan penekanan bergantian dengan kedua jari tangan. Tekanan bola mata dengan cara digital dinyatakan dengan nilai N+1, N+2, N+3, dan sebaliknya N-1 sampai seterusnya.(4) Pada penderita tersangka glaukoma, harus dilakukan pemeriksaan serial tonometri. Variasi diurnal tekanan intraokular pada pada orang normal berkisar 6 mmHg dan pada pasien glaukoma variasi dapat mencapai 30 mmHg.(4) B. Pemeriksaan Sudut Bilik Mata Depan Merupakan suatu cara untuk menilai lebar dan sempitnya sudut bilik mata depan. Lebar sudut bilik mata depan dapat diperkirakan dengan pencahayaan oblik bilik mata depan, menggunakan sebuah senter atau dengan pengamatan kedalaman bilik mata depan perifer menggunakan slitlamp, yang umumnya digunakan yaitu teknik Van Herick. Dengan teknik ini, berkas cahaya langsung diarahkan ke kornea perifer, menggunakan sinar biru untuk mencegah penyinaran yang berlebihan dan terjadinya miosis. Pada teknik ini, REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 9
  • 10. kedalaman sudut bilik mata depan (PAC) dibandingkan dengan ketebalan kornea (CT) pada limbus kornea temporal dengan sinar sudut 60º.(1) Akan tetapi, sudut mata depan sebaiknya ditentukan dengan gonioskopi yang memungkinkan visualisasi langsung struktur-struktur sudut. Dengan gonioskopi juga dapat dibedakan glaukoma sudut tertutup dan glaukoma sudut terbuka, selain itu juga dapat dilihat apakah terdapat perlekatan iris bagian perifer ke bagian depan.(1,4) Apabila keseluruhan anyaman trabekular, taji sklera dan processus iris dapat terlihat, sudut dinyatakan terbuka. Apabila hanya garis Schwalbe atau sebagian kecil dari anyaman trabekular yang terlihat, sudut dinyatakan sempit. Apabila garis Scwalbe tidak terlihat, sudut dinyatakan tertutup.(1) C. Penilaian Diskus Optikus Diskus optikus normal memiliki cekungan di bagian tengahnya yang ukurannya bervariasi bergantung pada jumlah relative serat yang menyusun saraf optikus terhadap ukuran lubang sklera yang harus dilewati oleh serat- serat tersebut.(1) Pada glaukoma mula-mula terjadi pembesaran konsentrik cekungan optik yang diikuti oleh pencekungan superior dan inferior serta disertai pembentukan takik (notching) fokal di tepi diskus optikus. Hasil akhir proses pencekungan pada glaukoma adalah apa yang disebut sebagai cekungan “bean pot”, yang tidak memperlihatkan jaringan saraf di bagian tepinya.(1) Rasio cekungan diskus adalah cara yang digunakan untuk mencatat ukuran diskus optikus pada pasien glaukoma. Besaran tersebut adalah perbandingan antara ukuran cekungan terhadap garis tengah diskus misalnya cawan kecil rasionya 0,1 dan cawan besar 0,9. Apabila terdapat kehilangan lapangan pandang atau peningkatan tekanan intraokular, rasio cawan diskus lebih dari 0,5 atau terdapat asimetri yang bermakna antara kedua mata diindikasikan adanya atrofi gluakomatosa. (1,4) D. Pemeriksaan Lapangan Pandang Lapangan pandang adalah bagian ruangan yang terlihat oleh suatu mata dalam sikap diam memandang lurus ke depan. Lapangan pandang REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 10
  • 11. normal adalah 90 derajat temporal, 50 derajat atas, 50 derajat nasal dan 65 derajat bawah.(4) Berbagai cara untuk memeriksa lapangan pandang pada glaukoma adalah automated perimeter (misal Humphrey, Octopus, atau Henson), perimeter Goldmann, Friedmann field analyzer, dan layar tangent.(1,2,4) Perimeter berupa alat berbentuk setengah bola dengan jari-jari 30 cm, dan pada pusat parabola ini mata penderita diletakkan untuk diperiksa. Objek digeser perlahan-lahan dari tepi ke arah titik tengah kemudian dicari batas- batas pada seluruh lapangan pada saat benda mulai terlihat.(1) Penurunan lapangan akibat glaukoma sendiri tidak spesifik karena gangguan ini terjadi akibat defek berkas serat saraf yang dapat dijumpai pada semua penyakit saraf optikus. Gangguan lapangan pandang akibat glaukoma terutama mengenai 30 derajat lapangan pandang bagian tengah. Perubahan paling dini adalah semakin nyatanya skotoma relative atau absolut yang terletak pada 30 derajat sentral.. Pada stadium akhir penyakit, ketajaman penglihatan sentral mungkin normal tetapi hanya 5 derajat lapangan pandang di tiap-tiap mata. Pada glaukoma lanjut, pasien mungkin memiliki ketajaman penglihatan 20/20 tetapi secara legal buta.(1) E. Tes Provokasi Tes ini dilakukan pada suatu keadaan yang meragukan. Pada glaukoma primer sudut terbuka dapat dilakukan beberapa tes provakasi sebagai berikut : (3) • Tes minum air Penderita disuruh berpuasa, tanpa pengobatan selama 24 jam. Kemudian disuruh minum satu liter air dalam lima menit. Lalu diukur tiap 15 menit selama 1,5 jam. Kenaikan tensi 8 mmHg atau lebih, dianggap mengidap glaukoma. • Pressure Congestion Test Pasang tensimeter pada ketinggian 50-60 mmHg selama satu menit. Kemudian ukur tensi intraokular nya. Kenaikan 9 mmHg atau lebih mencurigakan, sedang bila lebih 11 mmHg berarti patologis. • Tes steroid REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 11
  • 12. Pada mata pasien diteteskan larutan dexamethason 3-4 dd gtt, selama dua minggu. Kenaikan tensi intraokular 8 mmHg menunjukan glaukoma. II. 7. Penatalaksanaan Pendekatan Umum Walaupun kerusakan syaraf dan kehilangan penglihatan dari glaukoma umumnya tidak dapat dibalikkan, glaucoma adalah suatu penyakit yang umumnya dapat dikontrol. Yaitu, perawatan dapat membuat tekanan intraocular normal dan, oleh karena itu, mencegah atau memperlambat kerusakan syaraf lebih lanjut dan kehilangan penglihatan. Perawatan dapat melibatkan pemakaian obat-obat tetes mata, pil-pil (jarang), laser, atau operasi. (8) Di Amerika, obat-obat tetes mata umumnya digunakan pertama-pertama dalam merawat kebanyakan tipe-tipe dari open-angle glaucoma. Berlawanan dengannya, di Eropa, laser atau operasi kadangkala adalah pilihan pertama, sedikitnya lebih sering daripada di Amerika. Satu atau lebih tipe-tipe dari obat- obat tetes mata mungkin harus dipakai sampai beberapa kali dalam sehari untuk menurunkan tekanan intraocular. Tetes-tetes mata ini bekerjanya baik dengan mengurangi produksi cairan aqueous (menutup kran) atau dengan meningkatkan pengaliran cairan yang keluar dari mata. Setiap tipe terapi mempunyai keuntungan-keuntungannya dan potensi komplikasi-komplikasinya. (8) REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 12
  • 13. Obat-Obatan (Obat Tetes Mata)  Beta-adrenergic antagonists Bekerja melawan, atau menghalangi, unsur-unsur yang menyerupai adrenalin. Obat-obat tetes (drops) ini bekerja pada perawatan glaucoma dengan mengurangi produksi dari aqueous humor. Bertahun-tahun, mereka adalah standar emas (dibandingkan dengan bahan-bahan lain) untuk merawat glaucoma. Obat-obatan ini termasuk timolol (Timoptic), levobunolol (Betagan), carteolol (Ocupress), dan metipranolol (Optipranolol). (1,4) Dipakai satu atau dua kali dalam sehari, drops ini sangat efektif. Bagaimanapun, efek-efek samping, seperti perburukan dari asma atau emphysema, bradycardia (denyut jantung yang lambat), tekanan darah rendah, kelelahan, dan impoten melarang pemakaiannya pada beberapa pasien-pasien. Betaxolol (Betoptic) adalah suatu beta-adrenergic antagonist yang lebih selektif kerjanya hanya pada mata dan, oleh karena itu, membawa lebih sedikit risiko efek-efek samping terhadap jantung (cardiac) atau paru-paru (pulmonary) dari pada drops lainnya dari tipe ini. (1)  Prostaglandin analogs Adalah serupa dalam struktur kimianya dengan prostaglandin- prostaglandin tubuh. Prostaglandin-prostaglandin adalah unsur-unsur yang menyerupai hormon yang terlibat dalam suatu cakupan lebar dari fungsi- fungsi di seluruh tubuh. Drops ini bekerja pada glacoma dengan meningkatkan pengeluaran (drainage) cairan dari mata. (1,4) Prostaglandin analogs telah menggantikan timolol sebagai drops untuk glaucoma yang paling umum diresepkan. Mereka dapat dipakai hanya satu kali dalam sehari. Obat-obatan kelas ini mempunyai lebih sedikit efek-efek samping sistemik (melibatkan sisa tubuh) dari pada REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 13
  • 14. timolol, namun dapat merubah warna dari iris dan juga menebalkan dan menggelapkan bulu-bulu mata. Drops ini rupanya juga menyebabkan kemerahan mata dibanding dengan obat-obat tetes mata dari kelas-kelas lainnya. Pada beberapa pasien-pasien, mereka juga dapat menyebabkan peradangan didalam mata. Obat-obatan ini termasuk latanoprost (Xalatan), travoprost (Travatan), dan brimatoprost (Lumigan). (1,4)  Adrenergic agonists Adalah suatu tipe dari drops yang bekerja seperti adrenalin. Mereka bekerja pada glaucoma dengan kedua-duanya yaitu mengurangi produksi cairan oleh mata dan meningkatkan pengeluarannya (drainage). Adrenergic agonist yang paling populer adalah brimonidine (Alphagan). Bahan ini rupanya melindungi syaraf optik dari kerusakan diluar hanya menurunkan tekanan intraocular. Bagaimanapun, ada risiko sampai 12% dari reaksi-reaksi alergi lokal (mata). Anggota-anggota lain dari obat-obat tetes kelas ini termasuk epinephrine, dipivefrin (Propine), dan apraclonidine (Iopidine). Carbonic anhydrase inhibitors bekerja pada glaucoma dengan mengurangi produksi cairan didalam mata. Bentuk- bentuk tetes mata dari obat-obatan tipe ini termasuk dorzolamide (Trusopt) dan brinzolamide (Azopt). Mereka dipakai dua atau tiga kali dalam sehari. (1)  Carbonic anhydrase inhibitors Dipakai dengan cara lain sebagai pil-pil (secara sistimatis) untuk menghilangkan cairan dari tubuh pada pasien-pasien dengan pembengkakkan (edema) yang disebabkan oleh penahanan cairan. Bentuk- bentuk oral dari obat-obatan ini yang dipakai untuk glaucoma termasuk acetazolomide (Diamox) dan methazolamide (Neptazane). Penggunaan REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 14
  • 15. mereka dalam kondisi ini, bagaimanapun, dibatasi oleh efek-efek samping sistemik (keseluruh tubuh) mereka, termasuk pengurangan dari potassium tubuh, batu-batu ginjal, sensasi-sensasi kekebasan (mati rasa) atau rasa geli pada tangan-tangan dan kaki-kaki, kelelahan, dan mual. (1,4)  Parasympathomimetic agents Disebut miotics karena mereka menyempitkan pupil-pupil, bekerja dengan melawan unsur-unsur yang menyerupai adrenalin. Mereka bekerja pada glaucoma dengan meningkatkan pengeluaran aqueous dari mata. Drops-drops ini termasuk pilocarpine, demecarium (Humorsol), echothiophate (Phospholine Iodide), dan isoflurophate (Floropryl). (1) Parasympathomimetics telah digunakan bertahun-tahun untuk merawat glaucoma, namun mereka sekarang ini tidak disukai karena mereka perlu digunakan tiga sampai empat kali dalam sehari dan menghasilkan efek-efek samping didalam mata. Efek-efek samping ini termasuk suatu pupil kecil, penglihatan kabur, suatu kening yang sakit, dan suatu peningkatan risiko dari pelepasan retina (retinal detachment). Pada saat ini, pilocarpine adalah satu-satunya dari obat-obatan ini yang digunakan untuk glaucoma. Dipakai terutama untuk menjaga pupil tetap kecil pada pasien-pasien dengan konfigurasi iris tertentu (plateau iris) atau pada pasien-pasien dengan sudut sempit (narrow angle) sebelum laser iridotomy. (1)  Osmotic agents Adalah suatu kelas tambahan dari obat-obatan yang digunakan untuk merawat bentuk-bentuk mendadak (akut) dari glaucoma dimana tekanan mata tetap sangat tinggi walaupun dengan perawatan-perawatan REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 15
  • 16. lainnya. Obat-obatan ini termasuk Isosorbide (diberikan melalui mulut) dan Mannitol (diberikan melalui vena-vena). Obat-obatan ini harus digunakan secara hati-hati karena mereka mempunyai efek-efek samping termasuk mual, akumulasi cairan pada jantung dan/atau pada paru-paru (gagal jantung congestive dan/atau pulmonary edema), perdarahan di otak, dan persoalan-persoalan ginjal. Penggunaan mereka dilarang pada pasien- pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol, persoalan-persoalan dengan jantung, ginjal, atau hati (hepar). (1) Beberapa kelas-kelas baru dari obat-obat tetes glaucoma pada saat ini sedang dalam pengembangan atau menunggu persetujuan FDA. Laser atau Operasi Penatalaksanaan yang dapat digunakan untuk low tension glaucoma ialah trabeculoplasty. Sebeneranya ada beberapa bentuk-bentuk terapi laser untuk glaukoma. Laser iridotomy melibatkan pembuatan suatu lubang pada bagian mata yang berwarna (iris) untuk mengizinkan cairan mengalir secara normal pada mata dengan sudut sempit atau tertutup (narrow or closed angles). Laser trabeculoplasty adalah suatu prosedur laser dilaksanakan hanya pada mata-mata dengan sudut-sudut terbuka (open angles). Laser trabeculoplasty tidak menyembuhkan glaucoma, namun sering dilakukan daripada meningkatkan jumlah obat-obat tetes mata yang berbeda-beda. Pada beberapa kasus-kasus, dia digunakan sebagai terapi permulaan atau terapi utama untuk open-angle glaucoma. Prosedur ini adalah metode yang cepat, tidak sakit, dan relatif aman untuk menurunkan tekanan intraocular. Dengan mata yang dibius dengan obat- obat tetes bius, perawatan laser dilaksanakan melalui lens kontak yang berkaca pada sudut mata (angle of the eye). Microscopic laser yang membakar sudut mengizinkan cairan keluar lebih leluasa dari kanal-kanal pengaliran. (1) Laser trabeculoplasty sering dilaksanakan dalam dua sesi, minggu atau bulan terpisah. Sayangnya, pengaliran yang diperbaiki sebagai hasil dari perawatan mungkin berlangsung hanya kira-kira dua tahun, dimana saat itu kanal-kanal pengaliran (drainage channels) bertendensi untuk tersumbat lagi. Ada dua tipe dari REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 16
  • 17. laser trabeculoplasty: argon laser trabeculoplasty (ALT) dan selective laser trabeculoplasty (SLT). ALT pada umumnya tidak diulang setelah sesi kedua disebabkan oleh pembentukkan dari jaringan parut pada sudut (angle). SLT kelihatannya tidak menghasilkan luka parut pada sudut, jadi, secara teori, dia dapat diulang beberapa kali. Bagaimanapun, kemungkinan untuk sukses dengan perawatan-perawatan tambahan tetap sangat kecil. Jadi, pilihan-pilhan untuk pasien pada saat itu adalah untuk memulai lagi menggunakan obat-obat tetes mata atau meneruskan pada operasi. (1) Laser cilioablation (juga dikenal sebagai penghancuran badan ciliary atau cyclophotocoagulation) adalah bentuk lain dari perawatan yang umumnya dicadangkan untuk pasien-pasien dengan bentuk-bentuk yang parah dari glaucoma dengan potensi penglihatan yang miskin. Prosedur ini melibatkan pelaksanaan pembakaran laser pada bagian mata yang membuat cairan aqueous (ciliary body). Pembakaran laser ini menghancurkan sel-sel yang membuat cairan, dengan demikian mengurangi tekanan mata. Tipe laser ini secara khas dilaksanakan setelah terapi-terapi lain yang lebih tradisional gagal. (1) Operasi Glaucoma Trabeculectomy adalah suatu prosedur operasi mikro yang sulit, digunakan untuk merawat glaucoma. Pada operasi ini, suatu potongan kecil dari trabecular meshwork yang tersumbat dihilangkan untuk menciptakan suatu pembukaan dan suatu jalan kecil penyaringan yang baru dibuat untuk cairan keluar dari mata. Untk jalan-jalan kecil baru, suatu bleb penyaringan kecil diciptakan dari jaringan conjunctiva (conjunctival tissue). Conjunctiva adalah penutup bening diatas putih mata. Filtering bleb adalah suatu area yang timbul seperti bisul yang ditempatkan pada bagian atas mata dibawah kelopak atas. Sistim pengaliran baru ini mengizinkan cairan untuk meninggalkan mata, masuk ke bleb, dan kemudian lewat masuk kedalam sirkulasi darah kapiler (capillary blood circulation) dengan demikian menurunkan tekanan mata. Trabeculectomy REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 17
  • 18. adalah operasi glaucoma yang paling umum dilaksanakan. Jika sukses, dia merupakan alat paling efektif menurunkan tekanan mata. (4) Aqueus shunt devices (Glaucoma implants or tubes) adalah alat-alat pengaliran tiruan untuk menurunkan tekanan mata. Meraka pada dasarnya adalah tabung- tabung mikroskopic yang dipasang pada suatu reservoir. Reservoir ini ditempatkan dibawah jaringan conjunctiva (conjunctival tissue). Tabung yang sesungguhnya (yang memanjang dari reservoir) ditempatkan didalam mata untuk menciptakan suatu jalan kecil baru untuk cairan keluar dari mata. Cairan ini berkumpul diatas reservoir dibawah conjunctiva menciptakan suatu filtering bleb. Prosedur ini mungkin dilaksanakan sebagai suatu alternatif dari trabeculectomy pada pasien-pasien dengan tipe-tipe tertentu glaucoma. (4) Viscocanalostomy adalah suatu prosedur operasi alternatif yang digunakan untuk menurunkan tekanan mata. Dia melibatkan penghilangan suatu potongan dari sclera (dinding mata) untuk meninggalkan hanya suatu membran yang tipis dari jaringan melaluinya cairan aqueous dapat dengan lebih mudah mengalir. Ketika dia lebih tidak invasiv dibanding trabeculectomy dan aqueous shunt surgery, dia juga bertendensi lebih tidak efektif. (4) Ahli bedah kadangkala menciptakan tipe-tipe lain dari sistim pengaliran (drainage systems). Ketika operasi glaucoma seringkali efektif, komplikasi- komplikasi, seperti infeksi atau perdarahan, adalah mungkin. Maka, operasi umumnya dicadangkan untuk kasus-kasus yang dengan cara lain tidak dapat dikontrol. (4) II. 8. Prognosis Apabila terdeteksi dini, sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani dengan baik secara medis. Apabila obat tetes antiglaukoma dapat mengontrol tekanan intaokular pada mata yang belum mengalami kerusakan glaumatosa luas, REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 18
  • 19. prognosis akan baik (walaupun penurunan lapangan pandang dapat terus berlanjut).(1,4) REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 19
  • 20. BAB III KESIMPULAN Low tension glaucoma atau disebut juga normal tension glaucoma adalah suatu varian dari glaukoma sudut terbuka yang sekarang lebih sering dikenali daripada dahulu. Pada low tension glaucoma banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan tidak terjadinya peningkatan TIO bahkan selalu normal, namun penyebab pastinya tidak diketahui. Ketidaknormalan perfusi nervus optik akan meningkatkan terjadinya kerusakan pada nervus optik. Tipe glaukoma ini diperkirakan ada hubungannya, meski kecil, dengan kurangnya sirkulasi darah di syaraf/nervus opticus, yang mana mengakibatkan kematian dari sel-sel yang bertugas membawa impuls/rangsang tersebut dari retina menuju ke otak. Sebagai tambahan, kerusakan yang terjadi karena hubungannya dengan tekanan dalam bola mata juga bisa terjadi pada yang masih dalam batas normal tinggi (high normal), jadi tekanan yang lebih rendah dari normal juga seringkali dibutuhkan untuk mencegah hilangnya penglihatan yang lebih lanjut. Glaukoma bertekanan normal ini paling sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit pembuluh darah, orang Jepang atau pada wanita. (2,5) Pasien dengan low tension glaucoma memperlihatkan peningkatan perubahan glaukomatosa pada diskus optik dan defek lapangan pandang tanpa peningkatan tekanan intraokular. Kamal dan Hitchings menetapkan beberapa kriteria yaitu:  Tekanan intraokular rata-rata adalah 21 mmHg dan tidak pernah melebihi 24 mmHg.  Pada pemeriksaan gonioskopi didapatkan sudut bilik mata depan terbuka.  Gambaran kerusakan diskus optikus dengan cupping glaumatosa yang disertai defek lapangan pandang.  Kerusakan glaumatosa yang progresif. Pasien-pasien ini susah diterapi karena penanganan terapinya tidak berfokus pada kontrol tekanan intraokular.(7) REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 20
  • 21. DAFTAR PUSTAKA 1. Vaughan, Daniel G. Asbury, Taylor. Asylor. Riordan, Paul. ( 2010) Glaukoma: Oftalmologi Umum. Penerbit Kedokteran EGC. Jakarta. 220- 238. 2. Ilyas, S. (2007) Glaukoma: Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Hasanudin. Jakarta. 110-115. 3. Wijana, N. (1993) Glaukoma: Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: EGC. 1993. 4. Koner, KS. (2000) Primary Open Agle Glaucoma. Clinical Pathway of Glaucoma. Thieme. New York.780-810. 5. Dunitz, M. (2003) Anatomy, Physiology, and Patophysiology: Handbook of Glaucoma. Second Edition. Tayor an Francis. London. 267-275. 6. Smith, Morton. (1986) Glaucoma, Lens, and Anterior Segmen Trauma: Opthalmology Basic and Clinical Science Course. American Academy of Ophthalmology. California. 49-54. 7. Available at: http://www.glaucomafoundation.org/about_glaucoma.htm 8. Available at: http://www.seagig.org REFERAT LOW TENSION GLAUCOMA 21