Filsafat ilmu memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam tiga hal:
1. Membiasakan berpikir secara kritis dan logis.
2. Mengembangkan semangat toleransi terhadap perbedaan pandangan.
3. Mengajarkan cara berpikir secara mendalam dan sistematis.
Kumpulan Slide PPT Pengantar Filsafat Kelompok 5.pptx
1. Opini & argumentasi, mampSebagai mahasiswa
kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat
mengembangkan semangat toleransi dalam
perbedaan pandangan, mampu membiasakan
diri untuk bersikap logis-rasional u berpikir
secara cermat dan tidak kenal lelah, serta
mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis
Bagi para filsuf masa itu, ilmu
pengetahuan adalah filsafat dan filsafat
adalah ilmu pengetahuan.
Mahasiswa diharapkan dapat menguasai
bidang ilmu yang ditekuni untuk
dimanfaatkan untuk pengembangan
kehidupan dirinya maupun kehidupan
masyarakat pada umumnya
5. Opini & argumentasi, mampSebagai mahasiswa
kita harus mempelajari filsafat ilmu agar dapat
mengembangkan semangat toleransi dalam
perbedaan pandangan, mampu membiasakan
diri untuk bersikap logis-rasional u berpikir
secara cermat dan tidak kenal lelah, serta
mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis
Bagi para filsuf masa itu, ilmu
pengetahuan adalah filsafat dan filsafat
adalah ilmu pengetahuan.
Mahasiswa diharapkan dapat menguasai
bidang ilmu yang ditekuni untuk
dimanfaatkan untuk pengembangan
kehidupan dirinya maupun kehidupan
masyarakat pada umumnya
6. Sebagai mahasiswa kita harus
mempelajari filsafat ilmu agar
dapat mengembangkan semangat
toleransi dalam perbedaan
pandangan, mampu membiasakan
diri untuk bersikap logis-rasional
Opini & argumentasi, mampu
berpikir secara cermat dan tidak
kenal lelah, serta mampu
Filsafat disebut juga sebagai ilmu
matescientiarum (induk segala
ilmu pengetahuan), hal ini
dikarenakan berbagai ilmu
pengetahuan yang telah mencapai
tingkat kedewasaan penuh yang
satu persatu mulai mandiri dan
meninggalkan filsafat yang
selama itu mendewasakan mereka
7. Filsafat disebut juga sebagai ilmu
matescientiarum (induk segala
ilmu pengetahuan), hal ini
dikarenakan berbagai ilmu
pengetahuan yang telah mencapai
tingkat kedewasaan penuh yang
satu persatu mulai mandiri dan
meninggalkan filsafat yang
selama itu mendewasakan mereka
Bagi para filsuf masa itu ilmu
pengetahuan adalah filsafat dan
filsafat adalah ilmu pengetahuan.
Seseorang yang berfilsafat selalu
berpikir dan berusaha untuk
menemukan hal-hal baru,
sehingga ditemukanlah alat-alat
canggih itu semua berkat
Filsafat ilmu tumbuh dalam dua
fungsi:
1. Sebagai Confirmatory theoris,
yaitu upaya mendeskripsikan
relasi normatif antara hipotesis
dengan evidensi
2. Theory of explanation yakni
berupaya menjelaskan berbagai
fenomena kecil ataupun besar
secara sederhan
Ciri seorang itu berfilsafat yaitu
berpikir radikal, yang memiliki arti
berpikir secara mendalam untuk
mencapai akar persoalan yang
dipermasalahkan
Thales mengatakan bahwa asas
pertama alam semesta itu adalah
air, Anaximandros mengatakan
yang tidak terbatas dan yang
8. Apabila kehidupan
berpengetahuan itu diibaratkan
sebuah pohon maka filsafat adalah
akarnya, yaitu bagian yang
berhubungan langsung dengan
sumber kehidupan pohon itu,
sedangkan batang, dahan, ranting,
daun, bunga, dan buah menjadi
bahan kajian ilmu pengetahuan.
Berdasarkan hasil penelitian, ilmu
pengetahuan berhubungan dengan
apa yang terlihat
Secara khusus, filsafat merupakan
landasan dari sesuatu apapun ,
tumpuan segala hal, jika salah
tentulah berbahaya, sedikitnya
akan merugikan.
Filsafat memang abstrak, namun
tidak berarti filsafat sama sekali
tidak bersangkut paut dengan
kehidupan sehari-hari yang
kongkret.
9. Membantu kita memahami bahwa sesuatu
tidak selalu tampak seperti apa adanya.
Membantu kita mengerti tentang diri kita
sendiri dan dunia kita, karena filsafat
mengajarkan bagaimana kita bergulat
dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
Membuat kita lebih kritis
Kita akan melihat betapa besar
sesungguhnya pengaruh filsafat terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, agama,
pemerintahan, pendidikan dan karya seni
dari mempelajari karya para pemilik besar
Filsafat memberi bekal dan kemampuan
pada kita untuk memperhatikan pandangan
kita sendiri dan pandangan orang lain
dengan kritis
Mengembangkan kemampuan kita dalam:
• menalar secara jelas
• membedakan argumen yang baik
dan yang buruk
• menyampaikan pendapat (lesan dan
tertulis) secara jelas
• melihat sesuatu melalui kacamata
yang lebih luas
• melihat dan mempertimbangkan
10. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala
fenomena yang ada
Mempertahankan, menunjang dan melawan
atau berdiri netral terhadap pandangan
filsafat lainnya
Memberikan ajaran tentang moral dan etika
yang berguna dalam kehidupan
Menjadi sumber inspirasi dan pedoman
untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi,
politik, hukum dan sebagainya. Menurut
Agraha Suhandi (1989)
Memberikan pengertian tentang cara hidup,
pandangan hidup dan pandangan dunia
Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan
keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang merupakan alat untuk
membuat hidup menjadi lebih baik
Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun
diri kita sendiri dengan berpikir secara
radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya),
kita mengalami dan menyadari keberadaan
kita
Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan
kebijaksanaan untuk memandang dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam
kehidupan sehari-hari.Orang yang hidup
secara dangkal saja, tidak mudah melihat
persoalan-persoalan, apalagi melihat
pemecahannya
11. Filsafat ilmu memberikan pandangan yang
luas, sehingga dapat membendung egoisme
dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya
melihat dan mementingkan kepentingan
dan kesenangan diri sendiri)
Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara
radikal, holistik dan sistematis, hingga kita
tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti pada
pandangan umum, percaya akan setiap
semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi
secara kritismenyelidiki apa yang
dikemukakan orang, mempunyai pendapat
sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran
Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik
untuk hidup kita sendiri (terutama dalam
etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan
dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu
mendidik, dan sebagainya
Filsafat ilmu bermanfaat sebagai pembebas.
Filsafat bukan hanya sekedar mendobrak
pintu penjara tradisi dan kebiasaan yang
penuh dengan berbagai mitos dan mite,
melainkan juga merenggut manusia keluar
dari penjara itu.Filsafat ilmu membebaskan
manusia dari belenggu cara berpikir yang
mistis dan dogma
Filsafat ilmu membantu agar seseorang
mampu membedakan persoalan yang ilmiah
dengan yang tidak ilmiah
Filsafat ilmu memberikan landasan historis-
filosofis bagi setiap kajian disiplin ilmu yang
ditekuni
Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi
yang jelas bagi setiap disiplin ilmu
Filsafat ilmu memberikan petunjuk dengan
metode pemikiran reflektif dan penelitian
penalaran supaya manusia dapat
menyerasikan antara logika, rasio,
pengalaman, dan agama dalam usaha
mereka dalam pemenuhan
kebutuhannyauntuk mencapai hidup yang
sejahtera
Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis
terhadap metode keilmuan. Setiap metode
ilmiah yang dikembangkan harus dapat
dipertanggungjawabkan secara logis-
rasional, agar dapat dipahami dan
dipergunakan secara umum.
Sebagai alat mencari kebenaran dari
segala fenomena yang ada.
12. Mahasiswa semakin kritis dalam sikap
ilmiahnya
Mendatangkan kegunaan bagi para
mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk
mendalami metode ilmiah dan untuk
melakukan penelitian ilmiah
Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat
praktis.
Membiasakan diri untuk bersikap logis-
rasional dalam Opini & argumentasi yang
dikemukakan
Mengembangkan semangat toleransi dalam
perbedaan pandangan (pluralitas)
Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan
tidak kenal lelah
Diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam
sikap ilmiahnya
15. artinya, manusia mampu
mengembangkan ilmu
pengetahuan yang kemudian
dijadikan senjata baginya
untuk menguasai atau
memberdayakan alam
seisinya
artinya, berpikir itu ada
manfaat, makna, tujuannya,
sehingga mudah
direalisasikan karena ada
acuan dan tujuan yang pasti
dan terplanning
Berfilsafat bisa bermula dari
suatu kesadaran akan
keterbatasan dalam diri manusia
16. untuk menyusun suatu bagian konsepsional
untuk menyuasun suatu bagan yang koheren (runtut) yang konsepsional
kebenaran yang diburu adalah kebenaran hakiki tentang seluruh realitas
berarti berpikir radikal (tidak pernah berhentihanya
pada suatu wujud realitas)
berusaha menyusun suatu bahan konsepsional yang bersifat rasional
harus bersifat komprehensif sehingga tidak ada satupun yang
ada diluar jangkauan
17. • Secara tidak sadar, kita sudah bergelut dengan suatu
permasalahan filsafat, yang dengan sendirinya menjadi
bahan pemikiran kita
• Filsafat dapat membantu individu untuk menemukan prinsip-
prinsip yang benar untuk mengarahkan hidup dan
perilakunya
• Filsafat dapat membantu individu untuk memperdalam
hidupnya
• Prinsip atau pemikiran filsafat membentuk organisasi sosial
berdasarkan basis atau fondasi yang bersifat permanen
18. • Pengetahuan sehari-hari yang menyertai kehidupan manusia
dihasilkan dari refleksi rasional, kritis, dan sistematis pikiran
manusia atas realitas
• Filsafat bertujuan merefleksikan realitas secara
mendengenainya menemukan jawaban-jawaban final
mengenainya
• Selain sebagai pandangan hidup, filsafat juga digunakan
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi
manusia dalam hidupnya
19. • Di Yunani terdapat mitologi yang kaya dan tersebar luas,
mitologi inilah yang dianggap sebagai perintis yang
mendahului filsafat
• Peran sastra Yunani dalam bentuk syair syair Ramlani Lina
Sinaulan yang digunakan untuk buku pendidikan bagi
masyarakat Yunani
• Ilmu pengetahuan yang berkembang pesat di Yunanni
• Segi kata : Tilsafat dari Yuanani 'philein' (cinta) dan 'sophia'
(kebijaksanaan), dan Philosiphia (cinta akan kebijaksanaan)
• Secara umum : hakikat fenomena hidup harus bersifat
mendalam atau mencapai tingkat kebenaran yang lebih
universal
• Secara khusus : menyelidiki tentang hakikat sesuatu untuk
memperoleh kebenaran menurut aliran filsafat tertentu
20. CABANG CABANG FILSAFAT
• Dialektika
• Fisika
• Etika
• Logika
• Filosofis teoritika
• Filosofia praktika
• Filosofia poeletika
• Logika
• Metodologi
• Metafisika
• logi
• Kosmologi
• Epistemologi
• Filsafat biologi
• Filsafat psikologi
• Ontomologi
• Filsafat sosiologi
• Etika
• Estetika
• Filsafat agama
• Filsafat Politik
• Filsafat pendidikan
• Filsafat sejarah
21. A. FILSAFAT BERSIFAT KOHERAN
Bagan konsepsional yang merupakan hasil
perenungan kefilsafatan haruslah bersifat runtut.
Contoh :
• Hujan turun.
• Tidak benar bahwa hujan turun.
B. PEMIKIRAN FILSAFAT YANG RASIONAL
Bagan yang bagian-bagiannya secara logis
berhubungan satu dengan yang lain.
D. FILSAFAT MEMILIKI PEMIKIRAN SECARA SISTEMATIS
C. FILSAFAT BERSIFAT KOMPREHENSIF
Filsafat berusaha memberi penjelasan tentang
dunia seluruhnya, termasuk dirinya sendiri
E. FILSAFAT MEMILIKI PANDANGAN YANG LURUS
Dapat merupakan karya satu orang yang dikerjakannya sendir
Kefilsafatan berusaha memahami segenap kenyataan dengan
jalan menyusun suatu pandangan duniayang memberikan
keterangan tentang dunia dan semua hal yang ada
didalamnya.
22. FILSAFAT ILMU, PENGETAHUAN DAN
ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono,MS.
BAB 3
Kelompok 5
23. D E F I N I S I
-Secara etimologi, pengetahuan adalah
knowledge,
-Dalam Encyclopedia of Philosophy
pengetahuan adalah kepercayaan yang
benar,
-Secara terminologi menurut Drs.Sidi
Gazalba pengetahuan adalah apa yang
diketahui atau hasil pekerjaan tahu
-Dalam kamus filsafat pengetahuan
adalah proses kehidupan yang diketahui
manusia secara langsung dari
kesadarannya sendiri.
Jenis Pengetahuan
A. Definisi Dan Jenis
Pengetahuan
• Pengetahuan biasa (common sense),
semua orang berpendapat sama
semuanya karena keyakinan yang
sama
• Pengetahuan ilmu (science),
pengetahuan yang berasal dari
pengalaman dan pengamatan,
• Pengetahuan filsafat, pengetahuan
yang bersifat kontemplatif dan
spekulatif (ilmu yang secara
mendalam pengupasannya).
• Pengetahuan agama, hanya diperoleh
dari Tuhan lewat utusan-Nya.
24. PENGETAHUAN ILMU
• Merupakan segala perbuatan
manusia untuk memahami suatu
objek tertentu, sehingga menjadi
pemahaman bagi diri mereka
• Common sense tidak melakukan
kajian secara kritis
• Kebenaran bersifat tetap
• Bahasa istilah mengandung
pengertian ganda dan samar
• Sumber dimana pengetahuan
tersebut berasal.
• Common sense dilakukan secara
kritis
• Menekankan ciri sistematik
• Pengetahuan menjadi konflik
sebagai pendorong demi kemajuan
ilmu pengetahuan
Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu
25. B. Hakikat Dan
Sumber
Pengetahuan
• Hakikat Pengetahuan
a. Realisme, teori pandangan realistic
terhadap alam maupun pandangan
terhadap kehidupan
b. Idealisme, penegasan bahwa untuk
mendapatkan pengetahuan yang
benar-benar sesuai dengan kenyataan
adalah mustahil
2. Sumber Pengetahuan
a. Empirisme (empirikos=Yunani),
Pengalaman.
b. Rasionalisme, menyatakan bahwa
akal adalah dasar kepastian
pengetahuan
c. Intuisi, mirip dengan insting,
memerlukan suatu usaha dalam
pengembangannya, merupakan
pengetahuan langsung yang mutlak
d. Wahyu, pengetahuan yang
disampaikan oleh Allah kepada
manusia lewat perantaraan nabi
26. C. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
Periode kedua (abad 17 sesudah masehi)
Periode pertama (abad 4 sebelum masehi))
• "Ilmu pengetahuan" dianggap mulai pada periode ini.
• Tokoh yang terkenal yaitu Aristoteles (dunia adalah
ontologis atau ada /eksis)
• Pandangan Aristoteles (awal perintisan "ilmu
pengetahuan")
• Perihal pengenalan
a) Pengenalan inderawi
b) Pengenalan rasional
2.Perihal metode
a) Induksi intuitif, dari fakta untuk menyusun hukum
b) Deduksi, dari pengetahuan universal menuju fakta-
fakta
• Tokoh pada periode ini yaitu Galileo Galilei
• Pada abad ini meninggalkan cara berpikir metafisis dan
beralih ke elemen-elemen dan tidak mempersoalkan
hakikat
• Menerapkan cara berpikir konstruksi suatu model yaitu
memasukkan unsur makro menjadi mikro,
mengkontruksi model yang dapat diuji coba secara
empiris, sehingga memerlukan adanya laboratorium
27. D. Filsafat Dan
Filsafat Ilmu
Pengetahuan
"Filsafat adalah refleksi kritis yang
radikal"
1. Apa yang dapat
saya ketahui
(Fenomena)
3. Apa yang dapat saya harapkan (pengetahuan
manusia ada batasnya)
1. Sumber ilmu
pengetahuan
3. Strukturnya (subjek
yang memiliki
kesadaran)
2. Apa yang harus
saya lakukan
(nilai/values)
2. Batas-batas ilmu pengetahuan
(ide kosmologis, psikologis
teologis)
4. Keabsahan (ilmu
pengetahuan-kebenaran-relasi
Kajian filsafat Immanuel Kant meliputi ruang lingkup yang
disusun berdasarkan pertanyaan, sbb:
Hakekat ilmu pengetahuan (pembahasan dari Filsafat ilmu
pengetahuan), ada 4:
28. • Ilmu pengetahuan ilmiah harus sistematis
(Piramida ilmu pengetahuan ilmiah)
a) Persepsi sehari-hari (bahasa)
b) Observasi (konsep ilmiah)
1. Definisi Speculatif (tujuan)
2.Definisioperasional (pengukuran)
3. Definisi teoritis (fakta)
4. Definisi Persuasif (anjuran)
c)Hipotesis, pernyataan yang mengandung
informasi
d)Hukum,hipotesis yang sudah diuji
kebenarannya
e)Teori, keseluruhan dalil yang menjelaskan
fenomena)
2. Ilmu pengetahuan ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan
a) Sistem axiomatis, membuktikan melalui gejala
sehari-hari dari kaidah atau rumus umum
b) Sistem emipiris, membuktikan melalui teori mulai
dari gejala/fenomena khusus menuju rumus umum
atau teori
c) Sistem semantik/ linguistik, didapatkan dengan
cara menyusun proposisi-proposisi secara ketat
E. Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan
Ilmiah
3. Ilmu pengetahuan ilmiah harus objektif atau
intersubjektif
29. F. Cara Kerja Ilmu
Pengetahuan Ilmiah
Penjelasan tentang langkah-langkah metodologis:
(1) Ada masalah yang harus dipecahkan
dan mendapatkan teori-teori
(2) Dari teori disusun hipotesis
(3) Dilakukan observasi untuk membuktikan
benar tidaknya hipotesis
(4) Melakukan pengukuran, penetapan
sampel, estimasi kriteria
(5) Generalisasi emperis, penguat ataupun
pelemah teori hipotesis
(6) Pembentukan konsep
30. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Kelompok 5 (Bab IV)
Dosen Pengampu: Dr. Sigit Sardjono,MS.
31. Berpikir Induktif
Dan Deduktif
"dimulai dari hal-hal yang khusus yang
terpikirkan sebagai kelas dari suatu
fenomena yang terdapat / ditetapkan
ciri-ciri sifat atau unsur-unsur mana
yang harus ada dan tidak dapat
dipisahkan dari fenomena itu."
Induktif
deduktif
"segala yang dipandang benar pada
semua peristiwa kelas ataupun jenis,
berlaku pula sebagai hal yang khusus,
asalkan hal yang khusus ini benar-
benar merupakan bagian/unsur dari
bagan yang umum itu, biasanya
menggunakan silogisme dalam
menyimpulkan."
32. Metode
Ilmiah
Merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam
mendapatkan ilmu/pengetahuan ilmiah
• Mencari, merumuskan dan
mengidentifikasi masalah
• Menyusun kerangka pikiran
• Merumuskan hipotesis (jawaban
rasional terhadap masalah)
• Menguji hipotesis secara empirik
• Melakukan pembahasan
• Menyimpulkan
Langkah-langkah sistematis keilmuan
33. Logika Alami
dan Logika
Scientifika
logika alami
merupakan cara berpikir manusia
yang dengan spontan mampu secara
tepat dan lurus dalam menghadapi
suatu keadaan yang tiba-tiba
sebelum dipengaruhi keinginan dan
kecenderungan yang subjektif.
logika Scientifika
adalah ilmu praktis normatif yang
mempelajari hukum-hukum, prinsip-
prinsip, bentuk-bentuk pikiran
manusia yang jika dipatuhi dapat
membimbing manusia mencapai
kesimpulan yang lurus,
34. Definisi Logika Scientifika
Dengan caranya sendiri,
manusia dapat
menangkap,
menunjukkan, dan
mencari sebab-sebab
suatu realitas yang
kemudian untuk
diketahui dan
digunakan untuk
berpikir dengan cara
yang lebih sempurna
1. ilmu 2. Praktis dan Normatif
• Praktis : ilmu yang
menuju ke
pengertian yang
benar, yang
langsung diarahkan
pada pemakaian
pengetahuan itu
• Normatif :
mengatakan
bagaimana kita
harus berbuat,
membebankan
pada kewajiban,
keharusan/larangan
3. Objek material dan formal
• Objek material :
objek atau lapangan
ilmu yakni apa yang
dipandang
• Objek Formal :
adalah prinsip
perbedaan antar
ilmu yang
menentukan sifat
ilmu, metode yang
digunakan, dan
pendekatan yang
memadai
35. Implikasi metafisik / epistemologi
pemikiran
"sering terjadi tanpa disadari oleh manusia, ia merumuskan atau
membuat suatu pernyataan yang melibatkan keputusan filsafat"
Yang secara implisit keputusan filsafat tersebut telah menentukan:
• Metode
• Logika ualidasi
• Konsekuensi-konsekuensi dan kesimpulan-kesimpulannya
• Macam kenyataan
36. logika scientifika dan psikologi
"pada hakikatnya logika berbeda dari psikologi"
Beberapa perbedaannya :
• Logika lebih mempersoalkan tentang aspek objektif dari proses
intelektual, sedangkan psikologi tentang aspek subjektifnya
• Logika berguna juga untuk mengetahui psikologi yang
berkaitan dengan proses pemikiran
• psikologisme memandang logika sekedar ilmu deskriptif
37. status epistemologis
hukum-hukum logika
"hukum-hukum yang dirumuskan adalah pedoman-pedoman"
Menurut Kant,hukum-hukum logika adalah hukum berpikir yang
menentukan syarat-syarat yang harus ada bagi terlaksananya
pengalaman empiri
Menurut George Boole dalam karyanya An Investigation of the Laws
of Thought mengatakan,hukum-hukum logika ditentukan oleh
struktur psikologis manusia
38. Logika dan
Logistika
Logistika muncul diawali karena Leibinz melihat
kekurangan pada logika Aristhoteles. Yang kemudian
saat itu mereka yang mathematical-minded juga
mematimatisasikan logika, yang kemudian pemikiran
ini dirumuskan George Boole (1815-1864)
Logistika sendiri adalah logika yang diinformasikan
Perbedaan logika dan logistika
• Logika lebih membicarakan kegiatan pemikiran
secara lengkap beserta prosesnya kearah
kebenaran, susunan konsep, nuansa term dan
segala sesuatunya yang menyangkut seluk beluk
kegiatan pemikiran
• Sedangkan Logistika sendiri tidak mempersoalkan
tentang pemikiran yang riil, seperti definisi,
pembedaan, berbagai argumentasi dan lain seluk-
beluk pemikiran
41. • PARMENI
DES
"yang ada" itu bersifat meliputi segala
sesuatu, tidak berpindah tempat, tidak
berubah, tidak terhancurkan, tidak
tergoyahkan, dan tidak dapat disangkal.
Yang merupakan kebenaran yang tidak
mungkin disangkal.
"On Nature (Peri Physeos), karya utama
Parmenides yang menjelaskan
pandangan filosofinya tentang :
ONTOLOGI
"Ada hanya satu kenyataan yang abadi,
tak terbagi dan tak berubah yang disebut
dengan 'Being' atau 'The One'."
EPISTEMOLOGI
"Akal budi harus digunakan untuk
memahami realitas yang sebenarnya, dan
bahwa pikiran manusia harus dibimbing
oleh logika yang benar untuk mencapai
kebenaran."
42. 2. Johannes
Scotus Eriugena
Johannes Scotus Eriugena membagi alam semesta
dalam 4 wilayah (realm) :
• Yang tidak mencipta dan tidak mencipta (non creans
non creata)
• Yang mencipta namun tidak dicipta (creans non
creata)
• Yang tidak mencipta namun dicipta (non creans
creata)
• Yang mencipta dan dicipta (creans creata)
"De Divisione Naturae" :
• Ontologis, 'bahwa segala sesuatu berasal dari
Tuhan dan kembali kepada Tuhan
• Epistemologis, 'penekanan tentang pentingnya akal
budi dan pemahaman rasional dalam mencapai
kebenaran.
43. 3. George
Wilhem Friedrich
Hegel
"segala sesuatu di dunia ini terus
bergerak : setiap kehidupan individu,
alam, sejarah, dan masyarakat"
"Fenomenologi Roh" (The Phenomenology of
Spirit), melalui karyanya ini Hegel
memperkenalkan konsep "Dialektika", yang
merupakan metode berpikir yang menekankan
pentingnya perdebatan dan konflik dalam
mencapai kebenaran.
Pemikiran Hegel tentang sumber ilmu :
ONTOLOGI
kenyataan terdiri dari 'ide' atau 'konsep' yang
hanya dapat dipahami melalui konsep yang
berkembang dan tidak dapat dipahami secara
statis.
EPISTEMOLOGI
kebenaran dapat dicapai melalui pemahaman
rasional dan kritis
44. 3. George
Wilhem Friedrich
Hegel
Hasil dari pemikiran-pemikiran
Hegel sangat berpengaruh dalam
perkembangan filsafat modern,
terutama dibidang metafisika,
epistemolog, etika, dan politik
Konsep serta pemikirannyapun
masih menjadi topik diskusi dalam
filsafat hingga saat ini.
47. Filsafat manusia adalah cabang filsafat
yang berfokus pada pemahaman hakikat
manusia, tujuan hidup, kebebasan, etika,
serta peran manusia dalam alam semesta
PENGERTIAN
FILSAFAT MANUSIA
BG.1
49. 1.
• Dimulai pada abad ke
6
• Tokoh Thales,
Pytagoras, Heraclitus.
• Membahs tentang
kosmologi, etika, dan
eksistensi manusia
Filsafat Kuno
2.
Filsafat Helenistik
3.
Filsafat abad
pertengahan
SEJARAH
PERKEMBANGAN
BG.2
• Berkembang setelah
penaklukan
Aleksander Agung
• Alirannya seperti
stoikisme,
epikureanisme,
skeptisisme
• Berfokus pada
kebahagiaan, etika,
dan cara hidup yag
baik
• Dipengaruhi oleh
pemikiran Kristen dan
Islam
• Filosofi Kristen
didasarkan pada
karya Santo
Agustinus dan Santo
Thomas Aquinas
• Filosofi Islam
dipengarhui oleh Al-
Farabi, Avicenna, dan
Aerroes
50. 4.
• Pemikir-pemikir
Descartes, Spinoza,
dan Kant
• Menyoroti
rasionalistas, dan
pengetahuan
manusia, serta
pntingnya kebebasan
individu dan HAM
Renaisans dan
Pencerahan
5.
Abad ke-19 dan ke-
20
6.
Filsafat Kontemporer
SEJARAH
PERKEMBANGAN
BG.2
• Filsafat manusia
mengalami
perkembangan yang
signifikan
• Pemikiran
positivisme, idealisme
Jerman,
eksistensialisme, dan
pragmatisme
• Tokoh Marx,
Nietsche, Srtre, dan
Wittgenstein
• Pemikir Foucault,
Derrida, Habermas
• Mereka
menyumbangkan
gagasan baru tentang
identitas, gender,
poskolonialisme, dan
berbagai isu sosial
dan plitik yang
relevan dengan
manusia masa kini
52. • PLATONISME, ajaran Plato. Menenkankan pentingnya
pengetahuan an pemahaman yang mendalam dalam
mencapai kebijaksanaan
• ARISTOTELIANISME, ajaran Aristotle. Menekankan pada
penalaran logis, pengamatan, dan analisis sistematis
• STOIKISME, aliran filsafat Helenistik. Menekankan
kebijaksanaan, ketenangan jiwa, dan kebebasan melalui
pengendalian diri
• EPIKUREANISME, ajaran Epikurus. Mengajarkan bahwa
tujuan hidup manusia adalah mencapai kebahasiaan, dan
kedamaian jiwa
• EKSISTENSIALISME,dari pemikir Soren Kiekegaard,
Friedrich Nietsche, Jean Paul Sartre, dan Albert Camus.
Menggarisbawahi eksistensi individu sebagai subjek yang
bertanggungjawab atas hidupnya sendiri
• POSITIVISME. Menekankan pentingnya metode ilmiah dalam
memahami dunia dan menolak spekulasi filosofis atau agama
sebagai sumber pengetahuan
• PRAGMATISME, pemikir Charles Sanders Peirce, William
James, dan John Dewey. Menekankan pentingnya kegunaan
dan konsekuensi praktis dalam menentukan kebenaran dan
nilai.
54. • Pemahaman diri
• Etika dan moralitas
• Pemikiran kritis
• Sumber inspirasi dan
pengembangan budaya
• Pertanyaan eksistensi
• Dialog dan pemersatu
56. adalah cabang filsafat yang mempelajari sifat,
asal-usul, metode, dan batasan pengetahuan
manusia
EPISTEMOLOGI
FILSAFAT MANUSIA
BG.5
57. Beberapa konsep dan isu epistemologi filsafat
manusia :
• Sumber pengetahuan
• Kriteria kepastian pengetahuan
• Metode pengetahuan
• Realitas dan pengetahuan
• Skeptisisme
EPISTEMOLOGI
FILSAFAT MANUSIA
BG.5
59. adalah cabang filsafat yang mempelajari
manusia dari sudut pandang filosofis
ANTROPOLOGI
FILSAFAT MANUSIA
BG.
6
60. Beberapa konsep dan isu antropologi filsafat
manusia :
• Manusia sebagai makhluk rasional
• Identitas dan individu
• Etika dan moralitas
• Hubungan manusia dengan alam
• Sosialitas manusia
ANTROPOLOGI
FILSAFAT MANUSIA
BG.6
62. adalah cabang filsafat yang mempelajari hakikat
keberadaan dan realitas
ONTOLOGI FILSAFAT
MANUSIA
BG.
7
63. Beberapa konsep dan isu ontologi filsafat
manusia :
• Sifat manusia
• Hubungan manusia dengan dunia
• Subyek dan objek
• Kesadaran dan pikiran
• Kehidupan dan kematian
ANTROPOLOGI
FILSAFAT MANUSIA
BG.6
64. FILSAFAT ILMU EKONOMI
Kelompok 5
Dosen Pngampu : Dr.Sardjono Sigit,MS.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
68. Peran
REFLEKSI KRITIS
-> pemahaman yang lebih
mendalam tentang batasan
dan kelemahan dari teori
ekonomi
01.
METODOLOGI
PENELITIAN
-> membantu dalam
mengembangkan dan
mempertanyakan implikasi
pada kegiatan ekonomi
02.
PENGEMBANGAN
KONSEP DAN TEORI
-> mengeksplorasi dan
memperdalam pemahaman
tentang konsep nilai,
keadilan, kesejahteraan,
efisiensi
03.
73. adalah pendekatan dalam ilmu pengetahuan yang berusaha
untuk menerapkan metode ilmiah yang ketat dalam
mempelajari fenomena alam dan sosial. Ada 5 :
Objektivitas, observasi dan pengukuran, falsifikasi,
penjelasan kausal, dan generalisasi.
Metode Positivisme
74. Kelebihan :
• Objektivitas
• Keakuratan empiris
• Prediksi dan kontrol
Metode Positivisme
Keterbatasan :
• Aspek subjektif yg diabaikan
• Determinisme mekanistik
• Konteks dan kompleksitas
yang diabaikan
75. merupakan pendekatan dalam analisis ekonomi yang
menekankan pemahaman dan interpretasi terhadap
fenomena ekonomi melalui pemahaman subjektivitas dan
konteks sosial yang melingkupinya. Ada 5 :
Subjektivitas, konteks dan sejarah, penafsiran dan makna,
konteks intersubjektif, serta kontinuitas dan perubahan.
Metode Harmeneutika
76. Penerapannya dalam ekonomi :
• Interpretasi teori ekonomi
• Analisis konteks sosial dan sejarah
• Analisis makna dan pemahaman subjektif
• Penafsiran data statistik
• Kritik terhadap pendekatan ekonomi tradisional
Metode Harmeneutika
77. adalah pendekatan yang berusaha untuk memahami
fenomena ekonomi dengan cara yang realistis, yaitu dengan
mempertimbangkan keberadaan entitas-entitas nyata dan
hubungan kausal antara mereka. Ada 5 : Ontologi realisme,
·kausalitas dan hubungan antar-entitas, reduksionisme,
epistemologi realisme, pengaruh institusi dan konteks.
Metode Realisme
Kritis
78. Implikasinya dalam pemahaman ekonomi :
• Menyadari kompleksitas sosial
• Mengkritisi gagasan kesetaraan informasi
• ·Menghadapi ketidakpastian dan kompleksitas
• ·Memperhatikan dimensi etika dan nilai
• ·Mengakui peran agen dan transformasi sosial
Metode Realisme
Kritis
82. • Efisiensi dan keadilan
• Tanggungjawab sosial perusahaan
• Transparansi dan integritas
• Pemberdayaan dan keberlanjutan
• Dampak sosial dan lingkungan
84. • Epistemologi dan metodologi
• Teori ekonomi
• Etika ekonomi
• Keberlanjutan dan lingkungan
• Tanggungjawab sosial perusahaan
• Kritikalitas dan refleksi
86. Tokoh-tokoh
memperkenalkan konsep
tangan tak terlihat
Adam Smith
John Maynard Keynes
mengemukakan teori bahwa
pemerintah dapat berperan
dalam mengatasi depresi
ekonomi melalui intervensi
87. Tokoh-tokoh
menekankan pentingnya
kebebasan individu dan pasar
bebas
Friedrich Hayek Milton Friedman
mengadvokasi kebijakan
moneter yang konservatif,
bahwa stabilitas harga adalah
tujuan utama kebijakan
moneter
88. Tokoh-tokoh
memberi pemahaman
mendalam tentang eksploitasi
ekonomi dan ketidaksetaraan
sosial
Karl Marx
Joseph
Schumpete
menggambarkan inovasi dan
perubahan teknologi dapat
mengguncang dan mengubah
struktur ekonomi
91. Filsafat Manajemen adalah studi tentang
konsep, prinsip, dan pandangan filosofis
yang membentuk dasar pemikiran dan
tindakan dalam praktik manajerial
94. 3.KONTEMPORER
-Muncul pada tahun 1950-
an
-Menekankan pentingnya
faktor-faktor psikologis,
sosial, dan budaya dalam
praktik manajemen
4.GLOBAL
-Berfokus pada tantangan
dan kompleksitas
manajemen dalam konteks
global
96. • Mengembangkan Pemahaman
yang Lebih Dalam
• Refleksi Kritis terhadap Praktik
Manajerial
• Etika dan Tanggung Jawab
• Pengaruh Budaya Organisasi
• Pengambilan Keputusan yang
Lebih Bijaksana
98. • Prinsip Keselarasan dengan Alam (Wu
Wei)
• Pengembangan Kualitas Pemimpin yang
Rendah Kunci (De)
• Fleksibilitas dan Adaptasi (Ziran)
• Pendekatan Sederhana dan Minimilis (Pu)
• Keseimbangan Yin dan Yang
100. • Hierarki dan Struktur Organisasi yang Tegas
• Nilai-nilai Kebersamaan dan Solidaritas
• Etika Kerja yang Tinggi
• Penghargaan terhadap Senioritas dan
Pengalaman
• Orientasi pada Pembelajaran dan Peningkatan
Diri
102. • Konsep Keadilan
• Pembagian Tugas dan Spesialisasi
• Pemikiran Sistematis dan Analisis
Kritis
• Pemimpin Filosof-Raja
• Pendidikan dan Pembelajaran Seumur
Hidup
106. • Prinsip Kewajiban dan Moralitas Universal
• Perlakuan Manusia sebagai Tujuan dalam
Dirinya Sendiri
• Prinsip Rasionalitas dan Logika
• Prinsip Kesetaraan dan Pembedaan yang
Adil
• Prinsip Transparansi dan Keterbukaan
108. • Rasionalisme dan Empirisme dalam Pengambilan Keputusan, adalah
pendekatan yang berfokus pada penggunaan akal budi dan pemikiran rasional
dalam pengambilan keputusan dan pengetahuan
• Pendekatan Sains dan Filsafat Manajemen, menekankan penggunaan metode
empiris, pengumpulan data, pengujian hipotesis, dan analisis statistik dalam
pengambilan keputusan.
• Positivisme dan Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Manajemen,
pengetahuan yang valid dapat diperoleh melalui pengamatan dan pengujian
hipotesis secara empiris
• Hermeneutika dan Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Manajemen,
digunakan untuk memahami konteks, makna, dan pengalaman manusia dalam
konteks organisasi
.
110. • Idealisme dan Materialisme dalam Pengambilan
Keputusan Manajerial, pandangan yang menekankan
peran pemikiran, gagasan, dan pikiran sebagai sumber
utama pengetahuan dan pengalaman
• Konsep Holistik dan Reduksionistik dalam Manajemen,
menekankan pandangan yang menyeluruh dan integratif
terhadap organisasi sebagai suatu kesatuan yang
kompleks
117. KONSEP DASAR
SILA PERTAMA
menegaskan bahwa bangsa
Indonesia mengakui dan
menghormati keberadaan
Tuhan sebagai sumber segala
kehidupan, kekuatan, dan
kebijaksanaan
SILA KEDUA
menekankan bahwa setiap
manusia memiliki martabat
yang sama dan hak yang sama
di hadapan hukum, tanpa
diskriminasi berdasarkan suku,
agama, ras, dan jenis kelamin
118. KONSEP DASAR
SILA KETIGA
menekankan bahwa
meskipun Indonesia terdiri
dari beragam suku, agama,
ras, dan budaya, kita harus
tetap bersatu sebagai satu
bangsa yang memiliki tujuan
dan kepentingan bersama
SILA KEEMPAT
menekankan bahwa
kekuasaan berada di tangan
rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi
119. KONSEP DASAR
SILA KELIMA
menekankan bahwa setiap
individu memiliki hak yang
sama untuk memperoleh
kesejahteraan, keadilan, dan
perlindungan sosial
123. PEMIKIRAN
Ir. Soekarno
·Ia mengemukakan konsep ketuhanan yang terkait dengan
kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa, namun tidak terikat
pada agama tertentu.
·Soekarno juga menekankan pentingnya nasionalisme,
kebangsaan, dan persatuan sebagai landasan utama dalam
membangun negara Indonesia.
·Ia mengusulkan konsep demokrasi yang didasarkan pada
kepemimpinan yang kuat dan keterlibatan aktif rakyat dalam
pengambilan keputusan.
124. PEMIKIRAN
·Hatta menyoroti pentingnya keadilan sosial dalam mewujudkan
keadilan ekonomi dan perlindungan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
·Ia mengusulkan prinsip permusyawaratan dan perwakilan
sebagai cara untuk memastikan partisipasi rakyat dalam
pengambilan keputusan politik.
·Hatta juga menekankan pentingnya persaudaraan antarbangsa
dan hubungan yang adil dengan negara-negara lain.
M.Hatta
125. PEMIKIRAN
·Ia berpendapat bahwa pendidikan harus mencakup
pembentukan karakter, nilai-nilai moral, dan
keterampilan yang diperlukan untuk membangun
masyarakat yang adil dan beradab.
Ki Hadjar Dewantara
130. PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NASIONAL
• Identitas Bangsa
• Kepemimpinan
• Kesatuan dan Kerukunan
• Pedoman Pembangunan
• Pemersatu Masyarakat
• Kewarganegaraan yang
Bertanggungjawab
132. PANCASILA DALAM
PEMBANGUNAN
NASIONAL
• Visi dan Tujuan Pembangunan
• Keadilan dan Kesejahteraan
Sosial
• Partisipasi dan Musyawarah
• Keberagaman dan Kerukunan
• Pendidikan dan Kebudayaan
• Keberlanjutan dan Kelestarian
Lingkungan
134. Tantangan dan
Relevansi
• Globalisasi dan
Modernisasi
• Pluralitas dan Diveritas
• Radikalisme dan
Ekstremisme
• Ketimpangan Sosial dan
Ekonomi
• Teknologi dan Informasi
135. Dosen Pengampu: Sardjono Sigit,MS.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Kelompok 5
136.
137. adalah cabang filsafat yang mempelajari sifat, tujuan, dan metode ilmu pengetahuan,
yang berusaha memahami dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang
alam semesta, pengetahuan manusia, dan cara manusia memperoleh pengetahuan
tersebut.
138. Pemikiran filosofis tentang ilmu pengetahuan dimulai di zaman kuno dengan
filsuf-filsuf seperti Thales, Pythagoras, dan Parmenides. Mereka
mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang asal-usul alam semesta dan
mencoba mencari penjelasan rasional terhadap fenomena alam.
139. Filsafat ilmu mencapai puncaknya pada periode Yunani Klasik, terutama
dengan pemikiran Aristoteles. Aristoteles mengembangkan teori-teori tentang
logika, penalaran deduktif, dan metode ilmiah yang menjadi dasar bagi
pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.
140. Pada periode Zaman Pertengahan, filsafat ilmu terutama dipengaruhi oleh
pemikiran Santo Thomas Aquinas, yang mencoba menyatukan pemikiran
Aristotelian dengan pandangan agama Kristen.
141. Pada abad ke-17 dan ke-18, filsafat ilmu mengalami perkembangan yang
signifikan selama Zaman Pencerahan. Tokoh-tokoh seperti Francis Bacon,
René Descartes, dan John Locke mengusulkan metode-metode baru untuk
memperoleh pengetahuan yang berdasarkan pengamatan dan penalaran yang
rasional.
142. Pada abad ke-19, filsafat ilmu terus berkembang dengan pemikiran Auguste
Comte yang memperkenalkan positivisme, yang menekankan pentingnya
pengamatan dan metode ilmiah dalam memperoleh pengetahuan.
143. Pada abad ke-20, filsafat ilmu mengalami perkembangan yang pesat.
Pemikiran Karl Popper tentang falsifikasi dan Thomas Kuhn tentang
revolusi ilmiah memberikan kontribusi besar dalam memahami sifat dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
144. Filsafat ilmu terus berkembang dan menghadapi tantangan baru seiring
dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan yang semakin pesat. Ada
pemikiran yang berkembang tentang interdisiplinaritas, etika ilmiah, dan
hubungan antara sains dan masyarakat.
145. • Objektivitas
• Kebenaran
• Verifikasi dan Fasifikasi
• Paradigma ilmiah
• Induksi dan deduksi
• TRealisme dan antirealisme
• Reduksionisme dan holisme
• Kausalitas
146.
147. adalah serangkaian langkah sistematis dan prosedur yang digunakan untuk
merencanakan, melaksanakan, dan menganalisis penelitian. untuk membantu peneliti
dalam merumuskan pendekatan yang tepat untuk mengumpulkan data, menganalisis
informasi, dan mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
148. • Mendapatkan Jawaban yang Akurat
• Meningkatkan Keandalan Penelitian
• Menentukan Pendekatan yang Tepat
• Memberikan Struktur dan Kerangka Kerja
149. • Memastikan Validitas Penelitian
• Meminimalkan Bias dan Kesalahan
• Meningkatkan Reproduktibilitas Penelitian
• Meningkatkan Kepercayaan Terhadap Penelitian
150. • Identifikasi Masalah Penelitian
• Tinjauan Literatur
• Perumusan Tujuan dan Hipotesis
• Desain Penelitian
• Pengumpulan Data
• Analisis Data
• Interpretasi Hasil
• Penyusunan Laporan Penelitian
151.
152. • Landasan Epistemologi
• Pengaruh Filosofis pada Metode Penelitian
• Refleksi dan Kritisisme
• Etika Penelitian