2. Konsep keperawatan gadar
Konsep keperawatan pre hospital dan
kegawatdaruratan
Peran dan fungsi perawat gadar
Masalah-masalah pada keperawatan gadar
Rencana asuhan keperawatan gawat darurat
Efek kondisi gadar pada pasien dan keluarga
BAHAN BAHASAN
4. Keperawatan Gawat Darurat/Kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu
perawatan yang menghadapi secara rinci dengan manusia yang bertanggung
jawab atas masalah yang mengancam jiwa. Perawat kritis adalah perawat
profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan pasien
dengan sakit kritis dan keluarga keluarga mereka menerima kepedulian optimal
(American Association of Critical Care Nurses).
Pengertian
Ilmu perawatan gawat darurat/kritis adalah bidang keperawatan dengan suatu
fokus pada penyakit yang kritis atau pasien yang tidak stabil. Perawat kritis
dapat ditemukan bekerja pada lingkungan yang luas dan khusus, seperti
departemen keadaan darurat dan unit gawat darurat.
Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat yang
dapat menyebabkan kematian.
Ruang perawatan kritis : IGD, ICU, ICCU (Intensive Care Coronary Unit)
6. Tindakan kegawatdaruratan dimulai di tempat
kejadian maupun saat perjalanan sebelum
pasien tiba di rumah sakit → fase PRE
HOSPITAL
Tindakan awal yang tepat → menurunkan
angka kematian dan tingkat kecacatan pada
pasien
Tindakan yg dilakukan: resusitasi dan
stabilisasi
7. Mati Klinis :
Otak kekurangan Oksigen dlm 6-8 mnt
Terjadi gangguan fungsi
Sifat Reversible
Mati Biologis :
Otak kekurangan Oksigen dlm 8-10 mnt
Terjadi kerusakan sel
Sifat Ireversible
KEMATIAN
8. Kematian dapat terjadi bila :
Kerusakan/ gangguan
satu/lebih sistem organ sbb:
1. Susunan saraf pusat
2. Pernapasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas
Mekanisme penyebab
kerusakan sistem organ:
1. Trauma/cedera
2. lnfeksi
3. Keracunan (poisoning)
4. Degenerasi (failure)
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan
elektrolit dalam jumlah
besar (excessive loss of
wafer and electrolit)
7. Dan lain-lain.
9. Kategori Kasus Penyebab Kematian dan
Kecacatan
immediately life
threatening
•Obstruksi Total
jalan Napas
•Asphixia
•Keracunan CO
•Tension
Pneumothorax
•Henti jantung
•Tamponade
Jantung
potentially life
threatening
•Ruptura
Tracheobronkial
•Kontusio
Jantung / Paru
•Perdarahan
Masif
•Koma
potentially limb
threatening
•Fraktur tulang
disertai cedera
syaraf
•Crush injury
•Sindroma
kompartemen
10. 1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2. Kecepatan meminta pertolongan
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan di
tempat kejadian, dalam perjalanan ke rumah sakit dan
pertolongan selanjutnya di puskesmas atau rumah
sakit
Faktor Penentu Keberhasilan Pertolongan
Pada Pasien Gawat Darurat
11. 1. Universal
2. Penanganan oleh siapa saja
3. Penyelesaian berdasarkan masalah
Filosofi Dasar Pertolongan Pasien
Gawat Darurat
12. 1. Penanganan cepat dan tepat
2. Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang
menemukan pasien tersebut ( awam, perawat,
dokter)
Meliputi tindakan :
Non medis : Cara meminta pertolongan, transportasi,
menyiapkan alat-alat.
Medis : Kemampuan medis berupa pengetahuan
maupun ketrampilan : BLS.
Prinsip
14. 1. Fungsi Independen → Fungsi mandiri berkaitan
dengan pemberian asuhan (Care)
2. Fungsi Dependen → Fungsi yang didelegasikan
sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain
3. Fungsi Kolaboratif → Kerjasama saling membantu
dlm program kes. (Perawat sebagai anggota Tim Kes.)
Peran & Fungsi Perawat Gadar
15. 1. Mengenal klasifikasi pasien
2. Mampu mengatasi pasien : syok, gawat nafas, gagal
jantung paru otak, kejang, koma, perdarahan, kolik,
status asthmatikus, nyeri hebat daerah pinggul &
kasus ortopedi.
3. Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan
keperawatan gawat darurat
4. Mampu melaksanakan komunikasi eksternal dan
internal
Kemampuan Minimal Perawat UGD
(Depkes, 1990)
16. Pemahaman terhadap aspek hukum dalam KGD bertujuan
meningkatkan kualitas penanganan pasien dan menjamin
keamanan serta keselamatan pasien.
Aspek hukum menjadi penting karena konsensus universal
menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etika
tidak dapat dipisahkan dari pelayanan medik yang baik.
Tuntutan hukum dalam praktek Keperawatan Gadar
biasanya berasal dari :
1. Kegagalan komunikasi
2. Ketidakmampuan mengatasi dillema dalam profesi
Aspek Hukum Dalam Keperawatan
Gawat Darurat
17. Permasalahan etik dan hukum Keperawatn Gadar
merupakan isu yang juga terjadi pada etika dan
hukum dalam kegawatdaruratan medik yaitu :
1. Diagnosis keadaan gawat darurat
2. Standar Operating Procedure
3. Kualifikasi tenaga medis
4. Hak otonomi pasien : informed consent (dewasa,
anak)
5. Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya pada
pasien
6. Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada pasien
(rasa sakit, menyelamatkan)
18. 7. Kewajiban untuk merahasiakan (etika >< hukum)
8. Prinsip keadilan dan fairness
9. Kelalaian
10. Malpraktek akibat salah diagnosis, tulisan yang
buruk dan kesalahan terapi : salah obat, salah dosis
11. Diagnosis kematian
12. Surat Keterangan Kematian
13. Penyidikan medikolegal untuk forensik klinik:
kejahatan susila, child abuse, aborsi dan
kerahasiaan informasi pasien
19. Permasalahan dalam Keperawatan Gadar dapat
dicegah dengan :
1. Mematuhi standar operating procedure (SOP)
2. Melakukan pencatatan dengan benar meliputi
mencatat segala tindakan, mencatat segala instruksi
dan mencatat serah terima
20. Cemas
Takut
Panik
Marah
Perasaan bersalah
Distres spiritual
→ Perawat gawat darurat harus dapat memahami
Respon individu dan keluarga terhadap
pengalaman keperawatan kritis
21. Asuhan Keperawatan Gadar
Tujuan Untuk mempertahankan hidup (maintaining life).
1.Pengkajian Dilakukan pada semua sistem tubuh untuk menopang dan mempertahankan
sistem-sistem tersebut tetap sehat dan tidak terjadi kegagalan.
2. Diagnosa Ditegakkan untuk mencari perbedaan serta mencari tanda dan gejala yang
sulit diketahui untuk mencegah kerusakan/ gangguan yang lebih luas.
3. Perencanaan
keperawatan
Ditujukan pada penerimaan dan adaptasi pasien secara konstan terhadap
status yang selalu berubah.
4. Intervensi Terapi gejala-gejala yang muncul untuk pencegahan krisis
5.Evaluasi Dasar pertimbangan u/ menilai keberhasilan tindakan dan pengkajian ulang
7.Dokumentasi Melakukan pencatatan tindakan keperawatan dan respon pasien thd
tindakan