2. 1 KONSEP KEPERAWATAN KRITIS
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang
menghadapi secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab atas
masalah yang mengancam jiwa. Perawat kritis adalah perawat profesional
yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan pasien dengan
sakit kritis dan keluargakeluarga mereka menerima kepedulian optimal
(American Association of Critical Care Nurses).
3. . . . .
Ilmu perawatan kritis adalah bidang keperawatan dengan suatu fokus pada
penyakit yang kritis atau pasien yang tidak stabil. Perawat kritis dapat ditemukan
bekerja pada lingkungan yang luas dan khusus, seperti departemen keadaan
darurat dan unit gawat darurat
Ruangan untuk mengatasi pasien kritis di rumah sakit terdiri dari: Unit Gawat
Darurat (UGD) dimana pasien diatasi untuk pertama kali, unit perawatan intensif
(ICU) adalah bagian untuk mengatasi keadaan kritis
4. Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi
yang cepat yang dapat menyebabkan kematian. Adapun
ruangan untukmengatasi pasien kritis d RS yaitu UGD, ICU, dan
ICCU
UGD, ICU, dan ICCU adalah unit perawatan pasien kritis dimana
perburukan patofisiologi dapat terjadi secara cepat yang dapat
berakhir dengan kematian
Prinsip Keperawatan Kritis
5. Prinsip Keperawatan Kritis
1
• Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien
berisiko kritis atau pasien yang berada dalam keadaan kritis dapat mencegah
perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan peluang untuk sembuh (Gwinnut, 2006)
2
• Conprehensive Critical Care Departement of Health-Inggris merekomendasikan untuk
memberikan perawatan kritis sesuai filosofi perawatan kritis tanpa batas , yaitu
kebutuhan pasien kritis harus dipenuhi dimanapun pasien tersebut secara fisik berada
di dalam rumah sakit
3
• Pasien kritis memerukan pencatatan medis yang berkesinambungan dan monitoring
penilaian setiap tindakan yang dilakukan. Dengan demikian pasien kritis erat
kaitannya dengan perawt intensif oleh karena dengan cepat dapat dipantau
perubahan fisiologi yang terjadi atau terjadinya penurunan fungsi organ –organtubuh
lainnya (Rab, 2007)
6. Sebenarnya tindakan pelyanan kritis telah dimulai di tempat
kejadian maupun dalam waktu tranportasi pasien ke RS yang
disebut dengan fase pre hospitas. Tindakan yang dilakukan
adalah resusitasi dan stabilisasi sambil memantau setiap
perubahan yang mungkin terjadi dan tindakan yang
diperlakukan