SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Prinsip Etika Dalam Keperawatan
SUDARMAN
Perawat perlu memahami
hukum untuk melindungi hak
kliennya dan dirinya sendiri dari
masalah
Perawat tidak perlu takut hukum
Tetapi lebih melihat hukum sebagai
dasar pemahaman terhadap apa
yang masyarakat harapkan dari
penyelenggara pelayanan keperawatan
yang profesional.
Aspek Legal dalam Praktik
Keperawatan
 Untuk dapat melaksanakan tugas dan
tindakan dengan aman, perawat
profesional harus memahami batasan
legal dan implikasinya dalam praktik
keperawatan sehari-hari.
• Asuhan keperawatan yang legal
diartikan sebagai praktik
keperawatan yang bermutu dan
taat pada aturan, hukum, serta
perundang-undangan yang
berlaku.
Prinsip dalam Etik Kep
Otonomi(Autonomy)
Berbuat baik (Beneficience)
Keadilan (Justice)
Tidak merugikan(Nonmaleficience)
Kejujuran (Veracity)
Menepati janji (Fidelity)
Karahasiaan (Confidentiality) Akuntabilitas (Accountability)
1. Autonomy
Otonomi
(Autonomy)
Otonomi berasal
dari bahasa latin,
yaitu autos, yang
berarti sendiri, dan
nomos yang
berarti aturan.
Prinsip otonomi
didasarkan pada
keyakinan bahwa
individu mampu
berpikir logis dan
mampu membuat
keputusan sendiri.
Orang dewasa
dianggap
kompeten dan
memiliki kekuatan
membuat
sendiri,memilih
dan memiliki
berbagai
keputusan atau
pilihan yang harus
dihargai oleh
orang lain.
Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu
yang menuntut pembedaan diri.
Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang,
atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak
secara rasional. Perawat melibatkan klien yg berhubungan dengan
askep.
Contoh tindakan yang tidak memperhatikan
memperhatikan otonomi
Melakukan sesuatu
bagi klien tanpa
mereka diberi tahu
sebelumnya
Melakukan sesuatu
tanpa memberi
informasi relevan yang
penting diketahui klien
dalam membuat suatu
pilihan
Memberitahukan klien
bahwa keadaanya
baik, padahal terdapat
gangguan atau
penyimpangan
Tidak memberikan
informasi yang lengkap
walaupun klien
menghendaki informasi
tersebut
Memaksa klien memberi
informasi tentang hal–hal
yang mereka sudah tidak
bersedia
menjelaskannya.
Menerapkan autonomi tercermin melalui
informed consent.
Persetujuan pasien/keluarga pasien
untuk mengijinkan sesuatu dilaksanakan
tindakan operasi,prosedur kep.
Perawat perlu memberikan penjelasan
yang lengkap tentang semua fakta yang
diperlukan u/ membuat keputusan yg
tepat.
HAK PASIEN
1. Pasien berhak mendapat informasi yang
cukup mengenai rencana tindakan medis
yang akan dialaminya.
Informasinya meliputi:
 Bentuk tindakan medis
 Prosedur pelaksanaannya
 Tujuan dan keuntungan dari pelaksanaannya
 Resiko dan efek samping dari pelaksanaannya
 Resiko / kerugian apabila rencana tindakan medis
itu tidak dilakukan
 Alternatif lain sebagai pengganti rencana tindakan
medis itu, termasuk keuntungan dan kerugian dari
masing-masing alternatif tersebut
Pasien berhak meminta pendapat atau penjelasan dari dokter lain
untuk membandingkan informasi
Pasien berhak menolak
Pasien diberi waktu untuk berfikir dan memperimbangkan
keputusannya
Pemberian informasi ini selayaknya bersifat obyektif, tidak
memihak, dan tanpa tekanan
KRITERIA PASIEN YANG BERHAK
1.Pasien sudah dewasa
Mulai usia 21 tahun. Pasien yang masih dibawah batas umur ini tapi
sudah menikah termasuk kriteria pasien sudah dewasa
2. Pasien dalam keadaan sadar
Hal ini mengandung pengertian bahwa pasien tidak sedang
pingsan, koma, atau terganggu kesadarannya karena pengaruh
obat, tekanan kejiwaan, atau hal lain, pasien harus bisa diajak
berkomunikasi secara wajar dan lancar.
3. Pasien dalam keadaan sehat akal
KEADAAN GAWAT
DARURAT
Proses pemberian
informasi dan
permintaan
persetujuan rencana
tindakan medis ini
bisa saja tidak
dilaksanakan
Prosedur
penyelamatan pasien
tetap harus dilakukan
sesuai dengan
standar pelayanan /
prosedur medis yang
berlaku disertai
profesionalisme yang
dijunjung tinggi.
3. Setelah masa kritis terlewati dan
pasien sudah bisa berkomunikasi,
maka pasien berhak untuk mendapat
informasi lengkap tentang tindakan
medis yang sudah dialaminya tersebut
Pengetahuan tentang resiko
yang mungkin terjadi,
keuntungan dan alternatif lain
srt konsekuensi jika tidak
dilakukan.
Perawat bertanggung jawab
memastikan klien setuju
dengan pernyataan.
Ayat yang berkaitan dengan Persetujuan
‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ٍ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ٍ‫ل‬َ‫ج‬
‫و‬ُ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ى‬ًّ‫م‬َ‫س‬ُ‫م‬
“Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu bermu’amalah tidak
secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah
kamu menuliskannya (Al Baqarah
282)
2. Beneficience
Berbuat baik (Beneficience), Beneficience berarti,
hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau
kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan
orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi
konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
Selalu mengupayakan tiap
keputusan dibuat berdasarkan
keinginan untuk melakukan yg
terbaik dan tidak merugikan
klien . bermanfaat untuk
menolong pasien
Resiko yang mungkin
timbul dikurangi
sampai seminimal
mungkin dan
memaksimalkan
manfaat bagi pasien
Contoh: Setiap perawat
harus dapat merawat
dan memperlakukan
klien dengan baik dan
benar.
Sesungguhnya Allah swt. beserta orang-orang yang bertakwa dan
orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. 16:129)
Kandungan : Allah berfirman bahwa syarat kesalehan tersebut adalah
dengan berbuat kebaikan. Allah menekankan bahwa untuk
mendapatkan Kedekatan dan Rahmat Allah taala syaratnya adalah
dengan berbuat kebaikan kepada sesama, yaitu mereka yang ingin
berhasil menemukan Allah, harus berbuat kebaikan dan penuh kasih
sayang kepada manusia.
Bukankah ganjaran
kebaikan itu tidak
lain melainkan
kebaikan ? (Q.S.
55:61)
Allah telah
menjelaskan bahwa
kita harus berinisiatif
terlebih dahulu untuk
berbuat kebaikan
kepada orang lain,
tetapi jika orang lain
yang terlebih dahulu
berbuat baik kepada
kita, kita harus
berbuat kebaikan
yang serupa.
Dan tidaklah sama kebaikan dan
keburukan.Tolaklah keburukan itu dengan cara
yang sebaik-baiknya, maka tiba-tiba ia, yang di
antara engkau dan dirinya ada permusuhan, akan
menjadi seperti seorang sahabat yang setia. Dan,
tiada yang dianugerahi taufik itu selain orang-
orang yang sabar, dan tiada yang dianugerahi
taufik itu selain orang yang mempunyai bagian
besar dalam kebaikan. (Q.S. 41: 35-36)
3.Keadilan (Justice)
Keadilan (Justice), Prinsip
keadilan dibutuhkan untuk
tercapai yang sama dan berlaku
adil, & tdk berat sebelah
terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip
moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam
prkatek profesional ketika
perawat bekerja untuk terapi
yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.
Ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang
besar, maka menurut prinsip ini harus mendapatkan sumber-
sumber yang besar pula, sebagai contoh: Tindakan
keperawatan yang dilakukan seorang perawat baik
dibangsal maupun di ruang VIP harus sama dan sesuai SAK
Contoh : seorang perawat sedang bertugas
sendirian disuatu unit RS kemudian ada
seorang klien yang baru masuk bersamaan
dengan klien yang memerlukan bantuan
perawat tersebut. Agar perawat tidak
menghindar dari satu klien, kelian yang
lainnya maka perawat seharusnya dapat
mempertimbangkan faktor - faktor dalam
situasi tersebut, kemudian bertindak
berdasarkan pada prinsip keadilan.
Ayat ke 90 An
Nahl
ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫ر‬
ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ ْ‫اْل‬ َ‫و‬‫ِي‬‫ذ‬ ِ‫اء‬َ‫ت‬‫ي‬
ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ِ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ه‬
ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫َاء‬‫ش‬ْ‫ح‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ِ‫ي‬ْ‫غ‬َ‫ب‬
َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ي‬َّ‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ون‬ُ‫ر‬
(90)
Artinya:
• Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu berlaku
adil dan berbuat
kebijakan, memberi
kepada kamu kerabat,
dan Allah melarang dari
perbuatan keji,
kemungkaran dan
permusuhan. Dia
memberi pengajaran
kepadamu agar kamu
dapat mengambil
pelajaran. (16: 90)
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
Di samping keadilan, ihsan atau kebaikan juga dianjurkan.
Sebab, ihsan akan menjaga ketulusan di tengah masyarakat.
Ajaran agama selaras dengan akal dan fitrah manusia.
Kecenderungan pada keadilan dan ihsan serta jauh dari perbuatan
munkar adalah tuntutan-tuntutan semua manusia yang sekaligus
perintah Allah Swt.
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik
dan psikologis pada klien. Johnson ( 1989 ) menyatakan bahwa prinsip untuk tidak melukai
orang lain berbeda dan lebih keras daripada prinsip untuk melakukan yang baik.
Tindakan/ perilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau membahayakan orang
lain.(Aiken, 2003).
Resiko fisik, psikologis maupun sosial akibat tindakan dan pengobatan yg akan dilakukan
hendaknya seminimal mungkin
Contoh : Bila ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.
5. Kejujuran (Veracity)
Kejujuran
(Veracity), Prinsip
veracity berarti
penuh dengan
kebenaran.
Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan
kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran
pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti.
Prinsip veracity
berhubungan dengan
kemampuan seseorang
untuk mengatakan
kebenaran. Informasi harus
ada agar menjadi akurat,
komprensensif, dan objektif
untuk memfasilitasi
pemahaman dan
penerimaan materi yang
ada,dan mengatakan yang
sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan
keadaan dirinya selama
menjalani perawatan.
Prinsip kejujuran menurut Veatch dan
Fry (1987) didefinisikan sebagai
menyatakan hal yang sebenarnya dan
tidak bohong.
Suatu kewajiban untuk mengatakan
yang sebenarnya atau untuk tidak
membohongi orang lain.
Kebenaran merupakan hal yang
fundamental dalam membangun
hubungan saling percaya dengan
pasien.
Perawat sering tidak memberitahukan
kejadian sebenarnya pada pasien yang
memang sakit parah. Namun dari hasil
penelitian pada pasien dalam keadaan
terminal menjelaskan bahwa pasien
ingin diberitahu tentang kondisinya
secara jujur (Veatch, 1978).
Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan
adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan
kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya
hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best”sebab individu
memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk
mendapatkaninformasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran
merupakan dasar dalammembangun hubungan saling percaya.
Dalam memberikan informasi disesuaikan dg tingkat pendidikan
pasien
Konflik
Ny. M seorang wanita lansia dengan usia 68 tahun, dirawatdi RS
dengan berbagai macam fraktur karena kecelakan mobil. Suaminya
yang juga ada dalam kecelakaan tersebut masuk kerumah sakit yang
sama danmeninggal. Ny. M bertanya berkali – kali kepada perawat
tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada
perawatnya untuk tidak mengatakan kematian suami NY. M kepada
Ny. M. Perawat tidak di berialasan apapun untuk petunjuk tersebut
dan mengatakan keprihatinannyakepada perawat kepala ruanga, yang
mengatakan bahwa instruksi dokter harus diikuti. Perawat dalam hal
ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
 Contoh : Tindakan pemasangan infus harus
dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku dimana
klien dirawat.
6. Menepati janji (Fidelity)
Menepati janji (Fidelity), Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk
menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain.
Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien.
Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode
etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat
adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan
Veatch dan Fry
mendifinisikan
sebagai tanggung
jawab untuk tetap
setia pada suatu
kesepakatan.
Tanggung jawab
dalam konteks
hubungan perawat-
pasien meliputi
tanggung jawab
menjaga janji,
mempertahankan
konfidensi dan
memberikan
perhatian/kepedulian.
Peduli kepada pasien
merupakan salah satu
dari prinsip
ketataatan. Peduli
pada pasien
merupakan komponen
paling penting dari
praktek keperawatan,
terutama pada pasien
dalam kondisi terminal
(Fry, 1991).
Rasa kepedulian perawat
diwujudkan dalam memberi
asuhan keperawatan dengan
pendekatan individual, bersikap
baik, memberikan kenyamanan
dan menunjukan kemampuan
profesional
Contoh: Bila perawat sudah
berjanji untuk memberikan suatu
tindakan, maka tidak boleh
mengingkari janji tersebut.
An Nahl Ayat ke 91-92
‫و‬ُ‫ض‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ َ‫و‬َ‫ج‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ِ‫د‬‫ي‬ِ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ت‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ ْ‫اْل‬ ‫ا‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ َّ‫اَّلل‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫م‬ُ‫ك‬
َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫يًل‬ِ‫ف‬َ‫ك‬(91)َ‫غ‬ ْ‫ت‬َ‫ض‬َ‫ق‬َ‫ن‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ال‬َ‫ك‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ٍ‫ة‬ َّ‫و‬ُ‫ق‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ز‬‫ا‬‫ا‬‫ث‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫أ‬
َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ا‬‫ًَل‬‫خ‬َ‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ذ‬ ِ‫خ‬َّ‫ت‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ ٌ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ي‬َ‫ل‬َّ‫ن‬
َ‫ون‬ُ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫خ‬َ‫ت‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬(92)
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu
berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-
sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu
telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap
sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat. (16: 91)
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang
menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan
kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan
sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu,
disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak
jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah
hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya
di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang
dahulu kamu perselisihkan itu. (16: 92)
Dari dua ayat tadi
terdapat tiga
pelajaran yang
dapat dipetik:
1. Melanggar janji
bukan hanya
pekerjaan yang
tidak etis, tapi
pelanggar janji juga
akan mendapat
balasan azab ilahi
di hari kiamat.
2. Janganlah
mempermainkan
nilai-nilai sakral.
3. Kekuasaan
adalah salah satu
sarana berbuat
zalim kepada orang
lain. Untuk itu, kita
harus bersikap
waspada dan
bertanggungjawab
di hadapan Allah
Swt.
7. Karahasiaan (Confidentiality)
Karahasiaan
(Confidentiality)Aturan dalam
prinsip kerahasiaan adalah
informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien meskipun
penderita telah meninggal.
Segala sesuatu yang
terdapat dalam dokumen
catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam
rangka pengobatan klien.
Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijinkan
oleh klien dengan bukti
persetujuan.
Diskusi tentang klien diluar
area pelayanan,
menyampaikan pada teman
atau keluarga tentang klien
dengan tenaga kesehatan
lain harus dihindari.
 Contoh : Perawat tidak boleh menceritakan rahasia
klien pada orang lain, kecuali seijin klien atau seijin
keluarga demi kepentingan hukum.
8. Akuntabilitas (Accountability)
 Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas
merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang
tidak jelas atau tanpa terkecuali.
 Contoh: perawat bertanggung jawab terhadap diri
sendiri, profesi, klien, sesama karyawan dan
masyarakat. Jika salah memberi dosis obat kepada
klien perawat tersebut dapat digugat oleh klien yang
menerima obat, oleh dokter yang memberi tugas
delegatif, dan masyarakat yang menuntut
kemampuan professional.
Contoh Kasus
Perawat Neny bertugas di bagian Intensive Care Unit
(ICU). Saat ini sedang merawat seorang nenek berusia
80 tahun dengan gagal jantung dan kondisinya sangat
kritis dan harus dipasang ventilator. Klien berasal dari
keluarga miskin dan tidak mempunyai dana untuk
kelangsungan perawatan di ICU, klien tidak mempunyai
keluarga dan tidak dapat di lakukan perawatan lanjutan
di rumah (nursing home). Tiba-tiba datang instruksi dari
pimpinan rumah sakit bahwa nenek tersebut harus
segera keluar dari ICU dan dipindahkan ke bangsal
perawatan umum karena tempatnya akan digunakan
oleh pejabat yang mengalami coma diabetikum dan
memerlukan perawatan di ICU.
Prinsip-prinsip etik apa saja yang
berhubungan dengan kasus tersebut?
Justice
 Setiap pasien pada dasarnya memiliki hak
yang sama, namun pada kenyataannya justru
pasien yang mampu lebih diprioritaskan
dibanding yang tidak mampu.
 Misalnya saja seperti kasus nenek yang tidak
mampu dengan seorang pejabat. Padahal
keduanya mempunyai penyakit yang sama –
sama parah. Namun pihak rumah sakit justru
lebih memprioritaskan pejabat yang dinilai
martabatnya lebih tinggi dikarenakan
martabat yang notabene mempunyai hak
untuk menjatuhkan institusi tersebut.
Autonomy
 Pasien yang tidak mampu harus kehilangan
kebebasannya dalam memilih pengobatan
yang terbaik untuk kesembuhannya justru
haknya sebagai pasien dihilangkan begitu saja
dikarenakan terbatasnya materi yang pasien
miliki. Padahal pasien dapat memanfaatkan
kebebasannya tersebut untuk kebaikan
dirinya. Namun apadaya nenek tersebut tidak
mempunyai keluarga dan dana yang
mencukupi sehingga harus mematuhi
prosedur dari rumah sakit tersebut
Beneficience-Non
malefecience
 Pelayanan di rumah sakit tidak hanya
dituntut secara intelektual melainkan
softskill perlu dimiliki setiap tenaga
medis dalam memberikan pelayanan
kepada klien atau pasien sesuai
dengan standar.
Veracity
 Dalam nilai ini, perawat
menyampaikan instruksi dengan
benar dari pimpinan rumah sakit
untuk memindahkan nenek ke
bangsal umum. Perawat
menyampaikan dengan jujur kepada
nenek apa yang harus dilakukannya
untuk mematuhi aturan dari
instansi.
ETIKA KEPERAWATAN

More Related Content

What's hot

Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
Konsep sistem dan pendekatan sistem
Konsep sistem dan pendekatan sistemKonsep sistem dan pendekatan sistem
Konsep sistem dan pendekatan sistemMarwiati Najwa
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic CareCahya
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitMoch Lutvie
 
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwaKomunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwamuhtarbima1
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriArya Ningrat
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautUlfa Pradipta
 
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2tarmizitaher
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
 

What's hot (20)

Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Konsep sistem dan pendekatan sistem
Konsep sistem dan pendekatan sistemKonsep sistem dan pendekatan sistem
Konsep sistem dan pendekatan sistem
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 
Ppt pasien safety
Ppt pasien safetyPpt pasien safety
Ppt pasien safety
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
 
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
 
Makalah Malpraktek
Makalah MalpraktekMakalah Malpraktek
Makalah Malpraktek
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwaKomunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul maut
 
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 

Viewers also liked

KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
PRINSIP ETIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
PRINSIP ETIK DALAM ASUHAN KEPERAWATANPRINSIP ETIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
PRINSIP ETIK DALAM ASUHAN KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (6)

KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
PRINSIP ETIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
PRINSIP ETIK DALAM ASUHAN KEPERAWATANPRINSIP ETIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
PRINSIP ETIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 

Similar to ETIKA KEPERAWATAN

ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptxASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptxDlacxNy
 
Aspek etik dan legal dalam praktik keprawatan
Aspek  etik dan legal dalam praktik keprawatanAspek  etik dan legal dalam praktik keprawatan
Aspek etik dan legal dalam praktik keprawatanzackachan7702
 
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-296666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2Amhar Rizki
 
makalah Hak pasien nisa
makalah Hak pasien nisa makalah Hak pasien nisa
makalah Hak pasien nisa MJM Networks
 
MAKALAH Hak pasien nisa
MAKALAH Hak pasien nisa MAKALAH Hak pasien nisa
MAKALAH Hak pasien nisa MJM Networks
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...ana_sari
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptxAuliaSabila4
 
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...kurkurr
 

Similar to ETIKA KEPERAWATAN (20)

ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptxASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN.pptx
 
Caesar by request
Caesar by requestCaesar by request
Caesar by request
 
3. Etika Kesehatan Masyarakat.pptx
3. Etika Kesehatan Masyarakat.pptx3. Etika Kesehatan Masyarakat.pptx
3. Etika Kesehatan Masyarakat.pptx
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
 
Aspek etik dan legal dalam praktik keprawatan
Aspek  etik dan legal dalam praktik keprawatanAspek  etik dan legal dalam praktik keprawatan
Aspek etik dan legal dalam praktik keprawatan
 
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-296666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
 
makalah Hak pasien nisa
makalah Hak pasien nisa makalah Hak pasien nisa
makalah Hak pasien nisa
 
MAKALAH Hak pasien nisa
MAKALAH Hak pasien nisa MAKALAH Hak pasien nisa
MAKALAH Hak pasien nisa
 
Dilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatanDilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatan
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
 
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Makala etika keperawatan
Makala etika keperawatanMakala etika keperawatan
Makala etika keperawatan
 
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper rahaMakalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
 
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper rahaMakalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
 
Etika keperawatan_
Etika keperawatan_Etika keperawatan_
Etika keperawatan_
 
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
 
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (18)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

ETIKA KEPERAWATAN

  • 1. Prinsip Etika Dalam Keperawatan SUDARMAN
  • 2. Perawat perlu memahami hukum untuk melindungi hak kliennya dan dirinya sendiri dari masalah Perawat tidak perlu takut hukum Tetapi lebih melihat hukum sebagai dasar pemahaman terhadap apa yang masyarakat harapkan dari penyelenggara pelayanan keperawatan yang profesional.
  • 3. Aspek Legal dalam Praktik Keperawatan  Untuk dapat melaksanakan tugas dan tindakan dengan aman, perawat profesional harus memahami batasan legal dan implikasinya dalam praktik keperawatan sehari-hari. • Asuhan keperawatan yang legal diartikan sebagai praktik keperawatan yang bermutu dan taat pada aturan, hukum, serta perundang-undangan yang berlaku.
  • 4. Prinsip dalam Etik Kep Otonomi(Autonomy) Berbuat baik (Beneficience) Keadilan (Justice) Tidak merugikan(Nonmaleficience) Kejujuran (Veracity) Menepati janji (Fidelity) Karahasiaan (Confidentiality) Akuntabilitas (Accountability)
  • 5. 1. Autonomy Otonomi (Autonomy) Otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri, dan nomos yang berarti aturan. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri,memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
  • 6. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Perawat melibatkan klien yg berhubungan dengan askep.
  • 7. Contoh tindakan yang tidak memperhatikan memperhatikan otonomi Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka diberi tahu sebelumnya Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi relevan yang penting diketahui klien dalam membuat suatu pilihan Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
  • 8. Tidak memberikan informasi yang lengkap walaupun klien menghendaki informasi tersebut Memaksa klien memberi informasi tentang hal–hal yang mereka sudah tidak bersedia menjelaskannya.
  • 9. Menerapkan autonomi tercermin melalui informed consent. Persetujuan pasien/keluarga pasien untuk mengijinkan sesuatu dilaksanakan tindakan operasi,prosedur kep. Perawat perlu memberikan penjelasan yang lengkap tentang semua fakta yang diperlukan u/ membuat keputusan yg tepat.
  • 10. HAK PASIEN 1. Pasien berhak mendapat informasi yang cukup mengenai rencana tindakan medis yang akan dialaminya. Informasinya meliputi:  Bentuk tindakan medis  Prosedur pelaksanaannya  Tujuan dan keuntungan dari pelaksanaannya  Resiko dan efek samping dari pelaksanaannya  Resiko / kerugian apabila rencana tindakan medis itu tidak dilakukan  Alternatif lain sebagai pengganti rencana tindakan medis itu, termasuk keuntungan dan kerugian dari masing-masing alternatif tersebut
  • 11. Pasien berhak meminta pendapat atau penjelasan dari dokter lain untuk membandingkan informasi Pasien berhak menolak Pasien diberi waktu untuk berfikir dan memperimbangkan keputusannya Pemberian informasi ini selayaknya bersifat obyektif, tidak memihak, dan tanpa tekanan
  • 12. KRITERIA PASIEN YANG BERHAK 1.Pasien sudah dewasa Mulai usia 21 tahun. Pasien yang masih dibawah batas umur ini tapi sudah menikah termasuk kriteria pasien sudah dewasa 2. Pasien dalam keadaan sadar Hal ini mengandung pengertian bahwa pasien tidak sedang pingsan, koma, atau terganggu kesadarannya karena pengaruh obat, tekanan kejiwaan, atau hal lain, pasien harus bisa diajak berkomunikasi secara wajar dan lancar. 3. Pasien dalam keadaan sehat akal
  • 13. KEADAAN GAWAT DARURAT Proses pemberian informasi dan permintaan persetujuan rencana tindakan medis ini bisa saja tidak dilaksanakan Prosedur penyelamatan pasien tetap harus dilakukan sesuai dengan standar pelayanan / prosedur medis yang berlaku disertai profesionalisme yang dijunjung tinggi.
  • 14. 3. Setelah masa kritis terlewati dan pasien sudah bisa berkomunikasi, maka pasien berhak untuk mendapat informasi lengkap tentang tindakan medis yang sudah dialaminya tersebut
  • 15. Pengetahuan tentang resiko yang mungkin terjadi, keuntungan dan alternatif lain srt konsekuensi jika tidak dilakukan. Perawat bertanggung jawab memastikan klien setuju dengan pernyataan.
  • 16. Ayat yang berkaitan dengan Persetujuan ‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ٍ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ٍ‫ل‬َ‫ج‬ ‫و‬ُ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ى‬ًّ‫م‬َ‫س‬ُ‫م‬ “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya (Al Baqarah 282)
  • 17. 2. Beneficience Berbuat baik (Beneficience), Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
  • 18. Selalu mengupayakan tiap keputusan dibuat berdasarkan keinginan untuk melakukan yg terbaik dan tidak merugikan klien . bermanfaat untuk menolong pasien Resiko yang mungkin timbul dikurangi sampai seminimal mungkin dan memaksimalkan manfaat bagi pasien Contoh: Setiap perawat harus dapat merawat dan memperlakukan klien dengan baik dan benar.
  • 19. Sesungguhnya Allah swt. beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. 16:129) Kandungan : Allah berfirman bahwa syarat kesalehan tersebut adalah dengan berbuat kebaikan. Allah menekankan bahwa untuk mendapatkan Kedekatan dan Rahmat Allah taala syaratnya adalah dengan berbuat kebaikan kepada sesama, yaitu mereka yang ingin berhasil menemukan Allah, harus berbuat kebaikan dan penuh kasih sayang kepada manusia.
  • 20. Bukankah ganjaran kebaikan itu tidak lain melainkan kebaikan ? (Q.S. 55:61) Allah telah menjelaskan bahwa kita harus berinisiatif terlebih dahulu untuk berbuat kebaikan kepada orang lain, tetapi jika orang lain yang terlebih dahulu berbuat baik kepada kita, kita harus berbuat kebaikan yang serupa.
  • 21. Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan.Tolaklah keburukan itu dengan cara yang sebaik-baiknya, maka tiba-tiba ia, yang di antara engkau dan dirinya ada permusuhan, akan menjadi seperti seorang sahabat yang setia. Dan, tiada yang dianugerahi taufik itu selain orang- orang yang sabar, dan tiada yang dianugerahi taufik itu selain orang yang mempunyai bagian besar dalam kebaikan. (Q.S. 41: 35-36)
  • 22. 3.Keadilan (Justice) Keadilan (Justice), Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan berlaku adil, & tdk berat sebelah terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
  • 23. Ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini harus mendapatkan sumber- sumber yang besar pula, sebagai contoh: Tindakan keperawatan yang dilakukan seorang perawat baik dibangsal maupun di ruang VIP harus sama dan sesuai SAK
  • 24. Contoh : seorang perawat sedang bertugas sendirian disuatu unit RS kemudian ada seorang klien yang baru masuk bersamaan dengan klien yang memerlukan bantuan perawat tersebut. Agar perawat tidak menghindar dari satu klien, kelian yang lainnya maka perawat seharusnya dapat mempertimbangkan faktor - faktor dalam situasi tersebut, kemudian bertindak berdasarkan pada prinsip keadilan.
  • 25. Ayat ke 90 An Nahl ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫ر‬ ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ ْ‫اْل‬ َ‫و‬‫ِي‬‫ذ‬ ِ‫اء‬َ‫ت‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ِ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ه‬ ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫َاء‬‫ش‬ْ‫ح‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ِ‫ي‬ْ‫غ‬َ‫ب‬ َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ي‬َّ‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ون‬ُ‫ر‬ (90) Artinya: • Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kamu kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (16: 90)
  • 26. Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik: Di samping keadilan, ihsan atau kebaikan juga dianjurkan. Sebab, ihsan akan menjaga ketulusan di tengah masyarakat. Ajaran agama selaras dengan akal dan fitrah manusia. Kecenderungan pada keadilan dan ihsan serta jauh dari perbuatan munkar adalah tuntutan-tuntutan semua manusia yang sekaligus perintah Allah Swt.
  • 27. 4. Tidak merugikan (Nonmaleficience) Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Johnson ( 1989 ) menyatakan bahwa prinsip untuk tidak melukai orang lain berbeda dan lebih keras daripada prinsip untuk melakukan yang baik. Tindakan/ perilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau membahayakan orang lain.(Aiken, 2003). Resiko fisik, psikologis maupun sosial akibat tindakan dan pengobatan yg akan dilakukan hendaknya seminimal mungkin Contoh : Bila ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.
  • 28. 5. Kejujuran (Veracity) Kejujuran (Veracity), Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada,dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
  • 29. Prinsip kejujuran menurut Veatch dan Fry (1987) didefinisikan sebagai menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak bohong. Suatu kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain. Kebenaran merupakan hal yang fundamental dalam membangun hubungan saling percaya dengan pasien. Perawat sering tidak memberitahukan kejadian sebenarnya pada pasien yang memang sakit parah. Namun dari hasil penelitian pada pasien dalam keadaan terminal menjelaskan bahwa pasien ingin diberitahu tentang kondisinya secara jujur (Veatch, 1978).
  • 30. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best”sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkaninformasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalammembangun hubungan saling percaya. Dalam memberikan informasi disesuaikan dg tingkat pendidikan pasien
  • 31. Konflik Ny. M seorang wanita lansia dengan usia 68 tahun, dirawatdi RS dengan berbagai macam fraktur karena kecelakan mobil. Suaminya yang juga ada dalam kecelakaan tersebut masuk kerumah sakit yang sama danmeninggal. Ny. M bertanya berkali – kali kepada perawat tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawatnya untuk tidak mengatakan kematian suami NY. M kepada Ny. M. Perawat tidak di berialasan apapun untuk petunjuk tersebut dan mengatakan keprihatinannyakepada perawat kepala ruanga, yang mengatakan bahwa instruksi dokter harus diikuti. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
  • 32.  Contoh : Tindakan pemasangan infus harus dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku dimana klien dirawat.
  • 33. 6. Menepati janji (Fidelity) Menepati janji (Fidelity), Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan
  • 34. Veatch dan Fry mendifinisikan sebagai tanggung jawab untuk tetap setia pada suatu kesepakatan. Tanggung jawab dalam konteks hubungan perawat- pasien meliputi tanggung jawab menjaga janji, mempertahankan konfidensi dan memberikan perhatian/kepedulian. Peduli kepada pasien merupakan salah satu dari prinsip ketataatan. Peduli pada pasien merupakan komponen paling penting dari praktek keperawatan, terutama pada pasien dalam kondisi terminal (Fry, 1991).
  • 35. Rasa kepedulian perawat diwujudkan dalam memberi asuhan keperawatan dengan pendekatan individual, bersikap baik, memberikan kenyamanan dan menunjukan kemampuan profesional Contoh: Bila perawat sudah berjanji untuk memberikan suatu tindakan, maka tidak boleh mengingkari janji tersebut.
  • 36. An Nahl Ayat ke 91-92 ‫و‬ُ‫ض‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ َ‫و‬َ‫ج‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ِ‫د‬‫ي‬ِ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ت‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ ْ‫اْل‬ ‫ا‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ َّ‫اَّلل‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫يًل‬ِ‫ف‬َ‫ك‬(91)َ‫غ‬ ْ‫ت‬َ‫ض‬َ‫ق‬َ‫ن‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ال‬َ‫ك‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ٍ‫ة‬ َّ‫و‬ُ‫ق‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ز‬‫ا‬‫ا‬‫ث‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ا‬‫ًَل‬‫خ‬َ‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ذ‬ ِ‫خ‬َّ‫ت‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ ٌ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ي‬َ‫ل‬َّ‫ن‬ َ‫ون‬ُ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫خ‬َ‫ت‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬(92) Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah- sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (16: 91) Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. (16: 92)
  • 37. Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik: 1. Melanggar janji bukan hanya pekerjaan yang tidak etis, tapi pelanggar janji juga akan mendapat balasan azab ilahi di hari kiamat. 2. Janganlah mempermainkan nilai-nilai sakral. 3. Kekuasaan adalah salah satu sarana berbuat zalim kepada orang lain. Untuk itu, kita harus bersikap waspada dan bertanggungjawab di hadapan Allah Swt.
  • 38. 7. Karahasiaan (Confidentiality) Karahasiaan (Confidentiality)Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien meskipun penderita telah meninggal. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
  • 39.  Contoh : Perawat tidak boleh menceritakan rahasia klien pada orang lain, kecuali seijin klien atau seijin keluarga demi kepentingan hukum.
  • 40. 8. Akuntabilitas (Accountability)  Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.  Contoh: perawat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, profesi, klien, sesama karyawan dan masyarakat. Jika salah memberi dosis obat kepada klien perawat tersebut dapat digugat oleh klien yang menerima obat, oleh dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.
  • 41. Contoh Kasus Perawat Neny bertugas di bagian Intensive Care Unit (ICU). Saat ini sedang merawat seorang nenek berusia 80 tahun dengan gagal jantung dan kondisinya sangat kritis dan harus dipasang ventilator. Klien berasal dari keluarga miskin dan tidak mempunyai dana untuk kelangsungan perawatan di ICU, klien tidak mempunyai keluarga dan tidak dapat di lakukan perawatan lanjutan di rumah (nursing home). Tiba-tiba datang instruksi dari pimpinan rumah sakit bahwa nenek tersebut harus segera keluar dari ICU dan dipindahkan ke bangsal perawatan umum karena tempatnya akan digunakan oleh pejabat yang mengalami coma diabetikum dan memerlukan perawatan di ICU.
  • 42. Prinsip-prinsip etik apa saja yang berhubungan dengan kasus tersebut?
  • 43. Justice  Setiap pasien pada dasarnya memiliki hak yang sama, namun pada kenyataannya justru pasien yang mampu lebih diprioritaskan dibanding yang tidak mampu.  Misalnya saja seperti kasus nenek yang tidak mampu dengan seorang pejabat. Padahal keduanya mempunyai penyakit yang sama – sama parah. Namun pihak rumah sakit justru lebih memprioritaskan pejabat yang dinilai martabatnya lebih tinggi dikarenakan martabat yang notabene mempunyai hak untuk menjatuhkan institusi tersebut.
  • 44. Autonomy  Pasien yang tidak mampu harus kehilangan kebebasannya dalam memilih pengobatan yang terbaik untuk kesembuhannya justru haknya sebagai pasien dihilangkan begitu saja dikarenakan terbatasnya materi yang pasien miliki. Padahal pasien dapat memanfaatkan kebebasannya tersebut untuk kebaikan dirinya. Namun apadaya nenek tersebut tidak mempunyai keluarga dan dana yang mencukupi sehingga harus mematuhi prosedur dari rumah sakit tersebut
  • 45. Beneficience-Non malefecience  Pelayanan di rumah sakit tidak hanya dituntut secara intelektual melainkan softskill perlu dimiliki setiap tenaga medis dalam memberikan pelayanan kepada klien atau pasien sesuai dengan standar.
  • 46. Veracity  Dalam nilai ini, perawat menyampaikan instruksi dengan benar dari pimpinan rumah sakit untuk memindahkan nenek ke bangsal umum. Perawat menyampaikan dengan jujur kepada nenek apa yang harus dilakukannya untuk mematuhi aturan dari instansi.