2. 2
SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi mengubah
energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai
respons tubuh terhadap perubahan
lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang
rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya
otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi
3. 3
Sistem Rangka dan Sendi
Alat gerak tubuh manusia ⇒ sistem
muskuloskeletal: pasif→ rangka (skeletal);
aktif → otot (muscle)
Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras &
kaku (jaringan penyokong); banyak
mengandung mineral, zat perekat dan zat
kapur.
Tulang rawan, tulang, dan sendi
4. 4
Fungsi Sistem Rangka
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya
ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid
(yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ
yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot
rangka saat bergerak; adanya persendian
5. 5
Tulang rawan
Berkembang dari mesenkim membentuk sel
yg disebut kondrosit
Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna)
di dalam matriks dgn substansi dasar seperti
gel (berupa proteoglikans) yg basofilik.
Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan
tumbuh menjadi tulang (keras).
6. 6
Tulang rawan
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks,
ada 3 macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran
kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp
lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding
lakuna yg mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr
berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat
fibrosa yg berdekatan
7. 7
Pertumbuhan Tulang Rawan
Ada 2 cara:
1. Appositional growth; tumbuh dari luar → sel
pembentuk kartilago di dlm perikondrium
menyekresi matriks baru ke permukaan luar
kartilago yg sdh ada
2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam → kondrosit
yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah
& menyekresi matriks baru & memperluas
kartilago dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode
dewasa
8. 8
Tulang
Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel
osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks
Matriksnya mengandung unsur
anorganik, terutama kalsium fosfat
(hidroksiapatit)
Scr makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
Permukaan luar tulang dilapisi
selubung fibrosa (periosteum);
lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga
sumsum & meluas ke dlm
kanalikuli tulang kompak
10. 10
Struktur Mikroskopis Tulang
Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh
darah, aliran limfe)
Lamella (lempeng tulang yang tersusun
konsentris).
Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara
lempengan–lempengan yang mengandung sel
tulang).
Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan
tempat difusi makanan sampai ke osteon).
11. 11
Periosteum
Membran vaskuler fibrosa yang melapisi
tulang, banyak pembuluh darah dan
melekat erat pada tulang.
Pada tulang yang
sedang tumbuh
terdapat lapisan
sel pembentuk
tulang diantara
periosteum dan tulang.
12. 12
Tulang
Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang
rawan yang merupakan pusat osifikasi.
Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang
(diafisis) dan 2 ujung (epifisis)
13. anat_muskuloskeletal/ikun/2007 13
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran
panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga
ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg
ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os
sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth:
os maxilla
16. 16
Skull
- Os Occipitale
- Os Parietale
- Os Temporale
- Os Frontale
- Os Sphenoid
- Os Ethmoid
- Os Maxilla
- Os Palatine
- Os Nasal
- Vomer
- Concha nasal inferior
- Os Zygomatic
- Os Lacrimal
- Mandibula
- Ossicles auditori & Os Hyoid
Truncus/ Batang badan
Os Sternum
- Manubrium sterni
- Louis angle
- Corpus Sterni
- Processus Xyphoideus
Ribs/Costae
- Costae vera (1-7)
- Costae spuriae affixae (8-10)
- Costae spuriae fluctuantes (11-
12)
Vertebrae
- Cervical (7)
- Torakal (12)
- Lumbal (5)
Sacrum (1)
Coccygeal (1)
Cranium
Face
17. 17
Upper limb
Os Scapula
Os Clavicula
Os Humerus
Os Radius
Os Ulna
Os Carpals
Ossa Metacarpals
Ossa Phalanges
Lower limb
Os coxae (Os
Ilium, Os
Ischium,Os Pubis)
Os Femur
Os Patella
Os Tibia
Os Fibula
Os Tarsals
Ossa Metatarsals
Ossa phalanges
20. 20
3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan
dengan tulang rawan.
Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.
21. 21
Sendi berdasarkan jenis
persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara
kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu
jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di
antara tulang yg bersendi terdapat rongga
(cavum articulare)
22. 22
Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp
jaringan ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc.
Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachii
23. 23
Sinartrosis
2. Synchondrosis: jaringan
penghubungnya jaringan tulang rawan.
Cth:antara epifisis & diafisis sebelum
penulangan selesai, antara kedua ossa
pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya
jaringan tulang. Cth: antara epifisis &
diafisis setelah penulangan selesai,
antara os ilium, os pubis, dan os
ischium
24. 24
Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn
luar) & stratum synoviale (bgn dlm)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)
26. 26
Diartrosis berdasarkan kemungkinan gerak
1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
disc, pubic symphysis
2. Articulationes: kemampuan gerak luas
a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pd
arah panjang tulang. Cth: art.interphalangeae, humero-
ulnaris
(2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira
sesuai dgn arah panjang tulang. Cth: art.radioulnaris,atlantodentalis
b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung
berbentuk ellipsoid dg sumbu panjang & sumbu pendek.
Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi berbentuk
pelana; arah sumbu yg 1 permukaannya cembung &
arah sumbu yg lain cembung. Cth: art.carpo-metacarpea
27. anat_muskuloskeletal/ikun/2007 27
Diartrosis bdskn kemungkinan gerak
c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak
paling luas; kepala sendi berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ ball & socket joint (art.
Globoidea): lekuk sendi mencakup kurang
dari setengah kepala sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi buahpala (enarthrosis
spheroidea): lekuk sendi mencakup
lebih dari setengah kepala sendi. Cth:
art coxae
29. 29
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi &
ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi →
menentukan gerakan spesifik sendi
3. Adanya tulang lain, otot rangka, &
bantalan lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd
tulang yang bersendi
30. 30
Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral
31. 31
Otot
Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-
nya mrpkn protein tubuh & ½-nya tempat
terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh
istirahat
Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah,
bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya
aktivitas otot
32. 32
Fungsi Sistem Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi
tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar
saluran dlm sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh;
kontraksi otot:energi → panas
33. 33
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom
(involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di organ dalam
tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dr
metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani,
tahan thd kelelahan
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik,
awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom
(involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber Ca2+
dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi
lambat, tdk mengalami tetani, & tahan thd kelelahan
35. 35
Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon:
jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih
yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.
TENDON
36. 36
Struktur Otot Rangka
Fascia
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat
yg disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.
Sel otot→ serat otot (endomysium)→ fascicle →
fasciculus (perimysium)→ fascia (epimysium)→
otot rangka (organ)
37. 37
Struktur Otot Rangka
Sarcolemma (membran sel/serat otot) &
Sarcoplasma
Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-
0,1 mm;panjang 1-40 mm).
Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan
meningkat sejalan dengan penambahan usia.
Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg disebut
sarcolemma.
Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut
sarkoplasmA.
Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot
berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.
38. 38
Struktur Otot Rangka
Miofibril (diameter 1-2µm)
Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt
pita gelap & terang yang bersilangan.
Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin,
troponin & tropomiosin)
39. 39
Struktur Otot Rangka
Sarkomer
1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
Pita gelap (pita/ bands A∼anisotropic); pita terang (pita/bands I
∼isotropic)
Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
Filamen tebal tdp pd pita I;
garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan &
mengandung protein Connectins yg menghubungkan filamen
tiois pd sarkomer yg berdekatan.
40. 40
Struktur Otot Rangka
Retikulum sarkoplasma
Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada
jaringan otot
≈ retikulum endoplasma di sel lain.
Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis
Z dan zona H bergabung membentuk kantung (lateral
sac) yang dekat dengan sistem tubulus transversal
(Tubulus T).
Tempat penyimpanan ion Ca2+
.
Tubulus T → saluran untuk berpindahnya cairan yang
mengandung ion.
Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm
metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
41. 41
Struktur Otot Rangka
Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
Motor end plates
43. 43
Komposisi Otot Rangka
Otot merah & putih
Otot merah → bnyk mengandung pigmen pernapasan yaitu mioglobin, yg
berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah (ekstrasel) ke mitokondria
(intrasel) ⇒ kapasitas metabolisme oksidatif yang lebih tinggi dgn
aktivitas siklus Krebs dan enzim transport elektron yang kuat
Otot putih → krn kurang mioglobin ⇒ kapasitas glikolisis anaerobik yang
tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.
Ekstraktif
Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin fosfat,
ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki struktur grup fosfat
mrpkn zat yang ‘kaya energi’
Protein
Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses
glikolisis mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk struktur
otot ialah miosin, aktin, troponin, dan tropomiosin.
45. 45
Axial musculature
- melekat pd rangka aksial
- memposisikan kepala, tulang belakang;
menggerakkan tulang iga
- mencakup 60% otot rangka tubuh
Appendicular musculature
- menstabilkan atau menggerakkan
komponen rangka appendikular
- mencakup 40% otot rangka tubuh
46. 46
Sistem Integumen
Mrpkn organ terbesar, tertipis, & sangat
penting (vital, diverse, complex, extensive)
Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) &
mekanisme pertahanan tubuh pertama
(pembatas antara lingkungan luar tubuh dg
dalam tubuh)
Pd orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal=
0,05-0,3cm
47. 47
Fungsi Sistem Integumen
PELINDUNG; dr kekeringan, invasi
mikroorganisme, sinar ultraviolet, & … mekanik,
kimia, atau suhu
PENERIMA SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri,
& suhu
PENGATUR SUHU; menurunkan kehilangan
panas saat suhu dingin & meningkatkan
kehilangan panas saat suhu panas
FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi mll
cadangan lemak; sintesis vitamin D
EKSKRESI & ABSORPSI
48. 48
Struktur kulit (membran kutan)
1. Epidermis
2. Dermis
Lapisan subkutan/ hipodermis/fasia
superfisial → jaringan lemak & areolar
• Kulit tipis → kulit yg menutupi sbgn
besar permukaan tubuh
• Kulit tebal → kulit yg menutupi
telapak tangan & kaki
51. *Lapisan epidermis/ kutikel
STRATUM KORNEUM/LAP TANDUK
Lapisan kulit yang paling luar
Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
Tidak berinti
Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat tanduk
Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin
STRATUM LUSIDUM
Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
Lapisan sel terang
Lapisan sel gepeng tanpa inti
Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)
Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di
telapak tangan dan kaki
52. STRATUM GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN
Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng
Grainy (lapisan bulir padi)
Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti
diantaranya.
Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
STRATUM SPINOSUM/ STRATUM MALPHIGI/ PICKLE CELL LAYER
Terdiri dari 5-8 lapisan
Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena
adanya proses mitosis.
Terdapat sel langerhans
Lapisan ini memproduksi keratin
Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga
kelembaban kulit
53. STRATUM BASALE
Lapisan epidermis yang paling dalam,
berkontak dengan dermis
Terdiri atas sel-sel berbentuk
kubus/kolumnar
Terdiri dari sel pembentuk melanin yang
mengandung pigmen.
Sel-sel basal mengadakan mitosis dan
berfungsi reproduktif
54. Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true
skin
Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat elastis,
Otot, Saraf
Mendapat suplai darah dan saraf
Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal
daripada epidermis.
Sensori aparatus: sentuhan, tekanan,
temperatur, nyeri.
Terdiri dari 2 bagian :
Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis,
berisi ujung serabut saraf dan pemb darah
Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat,
folikel rambut, pemb darah, saraf, kolagen.
55. Lap subkutis/ hipodermis
Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya. Lapisan sel-sel lemak
disebut panikulus adiposa yang berfungsi
sebagai cadangan makanan. Dalam
lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf
tepi, pembuluh darah dan getah bening
56. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak
sama tergantung pada lokalisasinya, di
abdomen dapat mencapai ketebalan 3
cm, kelopak mata dan penis sangat
sedikit dan fungsinya sebagai Isolator
panas bagi tubuh
57. MELANOCYTES
Mampu memproduksi pigmen coklat,
melanin
Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet
(UV)
Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang
dapat merusak DNA – mutasi
Melanin dapat mencegah kerusakan DNA,
membantu mencegah kanker kulit
58. STRUKTUR ASESORIS KULIT
Kelenjar pada Kulit
Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus/ kelenjar minyak
Kelenjar keringat terbagi atas :
Kelenjar Ekrin
Kelenjar apokrin
59. Kelenjar Ekrin
Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di
lapisan dermis, bermuara di permukaan
kulit.
Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam
Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam
Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh
stres emosional, faktor paanas dan saraf
simpatis
Fungsinya untuk pengeluaran keringat,
pengaturan suhu tubuh
60. Kelenjar apokrin
Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental
Banyak terdapat pada axila, areola mamae,
pubis, dan saluran telinga luar
Fungsi belum jelas
61. KELENJAR SEBASEA (KELENJAR
MINYAK)
Terdapat di seluruh permukaan kulit
kecuali di telapak tangan dan kaki
Terletak di samping akar rambut,
bermuara pada folikel rambut
Fungsi : memberi lapisan lemak,
bakteriostatik, menahan evaporasi
Masa remaja kelenjar sabasea lebih
produktif
62. RAMBUT
Terdiri dari akar rambut dan batang
Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
Diproduksi oleh folikel rambut
Siklus pertumbuhan rambut:
Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan
kecepataan tumbuh 0,35mm/hari
Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
Fase Katogen :fase diantara kedua fase
Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15
% mengalami fase telogen
63. KUKU
Bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal
Akar kuku : bagian yang terbenam
kulit jari
Badan kuku : bagian di atas jaringan
lunak ujung jari
Tumbuh : 1 mm/minggu
Fungsi : melindungi jari tangan
64. FUNGSI KULIT
Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis
atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan,
gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol,
karbol, asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat
panas; radiasi, sengatan UV, gangguan infeksi luar;
kuman/bakteri, jamur
Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya
lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang yang
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.
Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan
benda padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih
mudah diserap. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan
uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada
fungsi respirasi.
65. Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau
sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan
ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga
menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak
menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit
menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5
Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan
subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan
ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh
badan krause yang terletak di dermis. Badan taktil meissnerr
terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan. Terhadap
tekanan diperankan oleh badan vater paccini di epidermis
66. Fungsi pengaturan suhu tbh
Kulit melakukan peranan ini dengan cara
mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot /
kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit
mendapat nutrisi yang cukup baik.
Fungsi pembtkan pigmen
Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan
basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah
melanosit menentukan warna kulit ras maupun
individu. Warna kulit tidak sepenuhnya
dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga
oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan
karoten.
67. Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai
perlindungan terhadap infeksi secara
mekanis fisiologik
Fungsi pembtkan vit D
Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol
dengan bantuan sinar matahari.
68. 68
EPIDERMIS
Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel:
1. Stratum corneum
tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung
keratinosit
2. Stratum lucidum
Tdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas batas
antar selnya; sel berisi materi spt gel (eleidin) yg akan
diubah mjd keratin; eleidin∼lemak berikatan dg
protein→menghambat masuk/keluarnya air; pd kulit
tipis lapisan ini tdk ada.
3. Stratum granulosum
Proses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis
sel yg berisi granul (keratohyalin) yg dibutuhkan untuk
pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar
enzim lysosom yg tinggi, inti sel tdk ada &
berdegenerasi. Pd kulit tipis lapisan ini tidak ada.
69. 69
4. Stratum spinosum
Tdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk teratur
(polyhedral). Sel pd lapisan ini kaya akan RNA yg
menginisiasi sintesis protein untuk produksi
keratin.
5. Stratum basale
Tdd 1 lapis sel kolumnar yg dapat mengalami
mitosis → aktivitas regenerasi → sel berpindah
dari lapisan terbawah ke paling atas
Stratum germinativum (growth layer) ⇒
stratum spinosum + stratum basale
EPIDERMIS
70. 70
DERMIS
Tdd lapis tipis papil & retikular tebal
Lapisan dermis lebih tebal drpd
epidermis
Bny tdp jaringan saraf & ujung-ujung
saraf reseptor sensori somatik
Bny tdp pembuluh darah → regulasi
suhu tubuh
71. 71
DERMIS
1. Lapisan papil (dermal papillae)
2. Lapisan retikular
- tdd retikulum→ jaringan serat kolagen
(terbanyak) & serat elastin
- tmpt menempelnya serat otot rangka
(wajah & kulit kepala) & otot polos
(arrector pili muscles/ akar rambut)
- tdpt reseptor sensori somatik (rasa
nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)
72. 72
Warna Kulit
Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg
tersimpan di dlm sel epidermis
Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di stratum
basale epidermis
Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd pigmen
melanin coklat kehitaman yg diatur oleh enzim
tyrosinase.
Konversi tyrosin mjd pigmen tgtg pd:
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari,
(3) hormon ACTH
Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit
berubah oleh perubahan volume darah yg melalui
kapiler kulit & jumlah hemoglobin yg teroksigenasi