Fenilefrina hidroklorida mempunyai nama Benzenemethanol,3-hydroxy-α-[(methylamino)methyl]-,hydrochloride (R), mengandung tidak kurang dari 97,5% dan tidak lebih dari 102,5% C9H13NO2.HCl, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian: kristal putih atau praktis putih, tidak berbau, berasa pahit. Kelarutan: mudah larut dalam air dan dalam etanol. pKi nilai 4.87, 4.70 dan 5.86. Wadah dan penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya (DIRJEN POM, 1995).
Fenilefrina merupakan agonis alpha-reseptor yang secara struktur mirip dengan epinefrin. Fenilefrin ditandai dengan struktur fenil-2-amino-etanol (Ophtalmic Drug Fact, 2009).
Zat ini berasal dari adrenalin, yang membedakan hanya tidak adanya fungsi 4-hidroksi. Fenilefrin hidroklorida harus disimpan dalam asli, tertutup rapat kontainer.
Ini harus ditempatkan dalam berventilasi, kamar dingin pada suhu tidak melebihi
25 ° C dan terlindung dari sinar matahari langsung. Umumnya, Phenylephrine Hidroklorida dikenal zat yang stabil (BASF chemical company, 2013).
1. R/ Loco Fitto
mf. Tetes mata No III
I. Komposisi
Resep yang akan digunakan
Alasan: karena resep standart fitto terdapat dalam ISO, dan karena ISO memuat resep standart dari
merek dagang fitto.
II. Tinjauan Pustaka
a. Sifat Fisiska-kimia
Fenilefrina Hidroklorida
Fenilefrina hidroklorida mempunyai nama Benzenemethanol,3-hydroxy-α-
[(methylamino)methyl]-,hydrochloride (R), mengandung tidak kurang dari 97,5% dan tidak lebih
dari 102,5% C9H13NO2.HCl, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian: kristal putih
atau praktis putih, tidak berbau, berasa pahit. Kelarutan: mudah larut dalam air dan dalam etanol.
Iso Volume 41 tahun 2006 halaman 456
Fitto Kimia Farma
Titiap ml tetes mata mengandung:
Seng sulfat 0,16%
Fenilefrina hidroklorida 0,12%
Indikasi: iritasi mata ringan seperti mata merah, rasa gatal, dan perih
KI: Glaukoma sudut mata tertutup
Dosis: 3-4x sehari 1-2 tetes pada mata yang sakit
Kemasan: botol plastik 13 ml tetes mata
The Art of Compounding hal: 250
Neo-Synephrine hidrochloride 0,08%
ZincSulphate 0,06%
Boric Acid 2,20%
Chlorobutanol 0,5%
AquaPro injeksi ad 10ml
Sig. Digunakan sebagai tetes mata. Teteskan 2-5 kali tetes mata tiap hari 3-4
jam ketikadibutuhkan.
Formularium Nasional Ed II. Tahun 1978 hal : 241
Tetes mata fenilefrina
Komposisi : tiap 10ml mengandung:
Phenylephrine Hydrochloridum 1g
Dinatrii Edetas 5 mg
Natrii purosulfis 10mg
Benzalkonii Chloridum 1mcg
Aqua proinjeksi ad 10ml
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,
Dosis : sehari 1-2 tetes.
Catatan : 1. PH 4-7,5
2. Disterilakan dengan cara sterilisasi C
2. pKi nilai 4.87, 4.70 dan 5.86. Wadah dan penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat dan tidak
tembus cahaya (DIRJEN POM, 1995).
Fenilefrina merupakan agonis alpha-reseptor yang secara struktur mirip dengan epinefrin.
Fenilefrin ditandai dengan struktur fenil-2-amino-etanol (Ophtalmic Drug Fact, 2009).
Zat ini berasal dari adrenalin, yang membedakan hanya tidak adanya fungsi 4-hidroksi.
Fenilefrin hidroklorida harus disimpan dalam asli, tertutup rapat kontainer.
Ini harus ditempatkan dalam berventilasi, kamar dingin pada suhu tidak melebihi
25 ° C dan terlindung dari sinar matahari langsung. Umumnya, Phenylephrine Hidroklorida dikenal
zat yang stabil (BASF chemical company, 2013).
fenilefrina disiapkan dari m-hidroksifenasil bromida yang direaksikan dengan amina, yang
diselanjutnya dengan katalis hidrogen menjadi fenilefrina selanjutnya direaksikan dengan asam
klorida menjadi fenilefrina hidroklorida. Melebur pada suhu 140-145derajat selsius (remington’s
pharmaceutical sciences, 1970).
3. Zink sulfat
Pemerian : hablur transparan atau jarum-jarum kecil, serbuk hablur atau butir, tidak berwarna,
tidak berbau, larutan memberikan rasa asam terhadap lakmus. Kelarutan: sangat mudah larut dalam
air, mudah larut dalam gliserol, tidak larut dalam etanol. Wadah dan pemyimpanan: simpan dalam
wadah tertutup rapat (DIRJEN POM, 1995).
Zink sulfat terbuat dari reaksi logam zink atau zink oksid dengan asam sulfat (Scoville’s The
Art of Compounding, 1957 ).
ZnO + H2SO4 + 6 H2O → ZnSO4(H2O)7
Asam Borat
Serbuk padat yang tidak berbentuk, berwarna putih, tidak berbau, rasa pahit,
berat molekul 61,83, rumus molekul H3BO3,tekanan uap 2,6 pada 20C, titik
didih 300C, titik leleh 171C, pH 5,1 (0,1 M), gravitasi spesifik 1,435 pada 15C,
kelarutan dalam air 63,4 g/L pada 30C (ik.POM.go.id, 2013).
Asam borat larut dalam air mendidih. Ketika dipanaskan di atas 170 °C, asam
borat akan terdehidrasi, membentuk asam metaborat
Asam borat dapat dibuat dengan mereaksikan boraks (sodium tetraborat dekahidrat) dengan asam
mineral, seperti asam klorida:
Na2B4O7·10H2O + 2 HCl → 4 B(OH)3 [or H3BO3] + 2 NaCl + 5 H2O
Zat ini juga terbentuk sebagai produk hidrolisis trihalides boron dan diboran:[2]
B2H6 + 6 H2O → 2 B(OH)3 + 6 H2
BX3 + 3 H2O → B(OH)3 + 3 HX (X = Cl, Br, I)
Dengan alkohol polihidrat seperti gliserol dan manitol, keasaman asam borat meningkat. Dengan
manitol misalnya pK menurun menjadi 5,15. Hal ini disebabkan pembentukan kelat,
[((OH)4C6H8O2)2B]−, dan fitur ini digunakan dalam kimia analitik.[9]
Asam borat larut dalam asam sulfat anhidrat dan bersifat asam kuat:[9]
B(OH)3 + 6H2SO4 → 3H3O+ + 2HSO4
− + B(HSO4)4
−
Asam borat bereaksi dengan alkohol membentuk ester borat, B(OR)3 dimana R merupakan alkil
atau aril. Suatu agen dehidrasi, seperti asam sulfat pekat biasanya ditambahkan:[10]
B(OH)3 + 3 ROH → B(OR)3 +3 H2O
Stabilitas dan Reaktivitas
Stabil pada tekanan dan suhu normal (4,6,8). Kondisi yang harus dihindarkan: Panas, nyala,
percikan, debu, dan sumber nyala lain. Hindarkan kontak dengan bahan tak tercampurkan. Bahan
tak tercampurkan:Potasium, anhidrat asetat, bahan dasar pembentuk garam borat, alkali karbonat,
pengoksidasi kuat, ammonium hydroxide, calcium hydroxide, potassium hydroxide, sodium
hydroxide. Bahaya dekomposisi: Produk dekomposisi termal: boron oksida, karbon monoksida,
karbon dioksida. Polimerisasi: Tidak akan terpolimerisasi. Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan
berventilasi baik (ik.POM.go.id, 2013).
Zn+H2SO4 ZnSO4+H2+H2O
4. Aqua pro injectio
Adalah air untuk injeksi yang disterilkan dan dikemas dengan cara yang sesuai. Tidak
mengandung bahan antimikroba atau abahan tambahan lainnya. Pemerian: cairan, jernih, tidak
berwarna, tidak berbau (DIRJEM POM, 1995).
b. Persyaratan yang harus dipenuhi sediaan
Tetes mata harus berupa larutan jernih, bebas partikel asing, serat dan benang. Kejernihan
harus memenuhi syarat kejernihan yang tertera pada injectiones. Sterilitas memenuhi uji sterilisasi
seperti yang tertera pada uji keamanan hayati (DIRJEN POM, 1979).
Farmasis seharusnya menyiapkan larutan mata yang :
1. Steril
2. Dalam pembawa yang mengadung bahan-bahan germisidal untuk meningkatkan sterilitas;
3. Bebas dari partikel asing
4. Isotonik atau sangat mendekati isotonic;
5. Dibuffer sebagaimana mestinya;
6. Dimasukkan dalam wadah yang steril (Scoville’s The art of compounding, 1969).
c. Dasar Pemilihan Cara
Kecuali dinyatakan lain, tetes mata dibuat dengan salah satu cara berikut:
- Obat yang dilarutkan kedalam cairan pembawa yang mengandung salah satu zat pengawet
tersebut atau zat pengawet lain yang cocok dan larutan dijernihkan dengan penyaringan,
masukkan kedalam wadah, tutup wadah dan disterilkan dengan cara sterilisasi A yang tertera
pada Injectiones.
- Obat dilarutkan dalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu pengawet tersebut
atau zat pengawet yang lain yang cocok dan larutan disterilkan dengan cara sterilisasi C yang
tertera pada Injectiones, masukkan kedalam wadah secara aseptis dan tutup rapat (DIRJEN
POM, 1979).
d. Indikasi
Iritasi mata ringan seperti mata merah, rasa gatal dan perih (ISO vol 41, 2006).
III.
a.Pembawa
Aqua Proinjectio
b.Bahan tambahan
Asam Borat
c.Pengawasan Selama Proses
- Sterilisasa -tonisitas
d.Kemasan
Botol tetes mata 13 ml yang terbuat dari plastik yang terlindung cahaya dan tahan pemanasan
(ISO vol 41, 2006).
e.Peralatan yang digunakan
- Spatula - Erlenmeyer - Kertas Saring - Botol Tetes mata Plastik
- Corong - beaker glass - Pipet Tetes - Batang Pengaduk
5. - Karet Pipet tetes - Oven - Autoklaf - Spuit
f.Cara Sterilisasi
- Alat
Nama Alat Sterilisasi
Beaker Glass Panas kering, Oven 170C selama 1 jam
Erlenmeyer Panas Kering, Oven 170C selama 1 jam
Corong Panas Kering, Oven 170C selama 1 jam
Kertas Saring Panas basah, otoklaf 121C selama 15 menit
Pipet Tetes Panas kering, Oven 170C selama 1 jam
Karet Pites Panas basah, Otoklaf 121C selama 15 menit
Batang Pengaduk Panas Kering, Oven 170C selama 1 jam
Spatula Panas Kering, Oven 170C selama 1 jam
Botol Tetes mata
Plastik
Panas Basah, otoklaf 121C selama 15 menit
Spuit Panas Basah, Otoklaf 121C selama 15 menit
- Sediaan
Sediaan disterilkan di otoklaf pada 121C selama 15 menit
g.Perhitungan
jumlah sediaan yang akan dibuat: 3 botol sediaan tetes mata
volume 1 botol : 13 ml
volume 3 botol : 3x13ml = 39 ml
Jumlah bahan yang diperlukan :
- Fenilefrina Hidroklorida : 0,12% x 39ml = 0,0468 g
- Zink Sulfat: 0,16% x 39ml = 0,0624 g
- Asam Borat: 1,9% x 39ml = 0,741 g
Tonisitas :
- Fenilefrina hidroklorida; E=0,34
Artinya 1 gram fenilefrina hidroklorida setara 0,34 gram NaCl
=0,34 x 0,0468g = 0,015g
- Zink Sulfat; E=0,16
Artinya 1 gram zink sulfat setara dengan 0,16 gram NaCl
=0,16 x 0,0624g = 0,009984g
- Asam Borat; E=0,52
Artinya 1 g Asam Borat setara dengan 0,52 NaCl
=0,52 x 0,741g = 0,38532g
- NaCl 0,9% = 0,9% x 39 = 0,351 g
Tonisitas bahan = 0,38532+0,009984+0,015 = 0,41034
Tonisitas bahan > dari NaCl, maka larutan bersifat hipertonis
6. IV. Pengolahan
a. Dikerjakan diruang
Pengolahan dikerjakan diruang bersih dikarenakan sediaan disterilkan diakhir
b. Prosedur
- Dibersihkan ruangan dengan desinfektan dan diberisihkan alat-alat yang akan digunakan.
- Dikalibrasi erlenmeyer sebanyak 39 ml.
- Disterilkan alat-alat gelas di oven pada suhu 170C selama 1 jam, botol tetes mata plastik dan
karet pites di otoklaf pada 121C selama 15 menit.
- Ditimbang bahan (fenilefrina HCl, zink sulfat, dan asam borat).
- Dilarutkan fenilefrina HCl dengan sebagaian Aqua pro injeksi kedalam erlenmeyer,
ditambahkan dengan zink sulfat kedalam erlenmeyer dan sebagaian aqua proinjeksi, dan
ditambahkan dengan asam borat kedalam erlenmeyer, dilarutkan dan diadd kan dengan aqua
pro injeksi sampai mendekati batas tanda kalibrasi.
- Dicek PH (PH= kurang sedikit dari 5) (DIRJEN POM, 19
- Diaddkan dengan aqua proinjeksi samapai matas tanda
- Disaring larutan kedalam beaker glass dengan menggunakan kertas saring
- Dimasukkan larutan yang telah disaring kedalam 3 botol tetes mata dengan menggunakan
spuit masing-masing sebanyak 13ml.
- Ditutup botol tetes mata, dan disterilkan sediaan didalam otoklaf pada 121C selama 15 15
menit.
- Diberi label dan etiket.
V. Pengemasan
Pengemasan dilakukan diruang bersih karena sediaan disterilkan diakhir.