Sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. (FI edisiIV)
Sediaankapsuladalahbentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul Keras dan lunak.(FI edisiIII)
Secara umum;Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, yang mengandungsatu bahan macam obat atau lebih dan / atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai.
1. KAPSUL
FORMULASI DAN EVALUASI KAPSUL ASAM MEFENAMAT
• FEDORA WIKAYANA PUTRI
• FRANSISKA RINI SUSANTI
• HILDA EDITA
• MUTIA AULIASARI
• SITI SUNDARI
• SUCI WULANDALU
2. Pengertian Sediaan Kapsul
Sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia
yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk
pemakaian luar. (FI edisi IV)
Sediaan kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang
kapsul Keras dan lunak. (FI edisi III)
Secara umum; Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan
padat, yang mengandung satu bahan macam obat atau lebih dan /
atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau
wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai.
3. Keuntungan dan Kerugian Sediaan Kapsul
1. Bentuknya menarik dan praktis
2. Cangkang kapsul tidak berasa
sehingga dapat menutupi obat
yang berasa dan berbau tidak
enak
3. Mudah di telan dan cepat hancur
atau larut dalam perut sehingga
obat cepat di absorbs
4. Dokter dapat mengkombinasikan
beberapa macam obat dan dosis
yang berbeda – beda sesuai
kebutuhan pasien
5. Kapsul dapat dimisi dengan cepat
karena tidak memerlukan bahan
zat tambahan atau penolong
seperti pada pembuatan pil dan
tablet
1. Tidak bisa untuk zat - zat yang
mudah menguap karena pori-pori
kapsul tidak dapat menahan
penguapan
2. Tidak bisa untuk zat – zat yang
mudah bereaksi dengan kapsul
3. Tidak bisa untuk balita
4. Tidak bisa dibagi - bagi
4. Faktor yang Merusak Sediaan Kapsul
• Bahan higroskopis dapat menyerap molekul air di udara dan molekul air yang terkandung di dalam kapsul
itu sendiri, sehingga kapsul menjadi rapuh dan mudah pecah. Penambahan lactose atau amylum akan
menghambat proses ini. Contoh: kapsul yang mengandung KI, Na, NaNO2, dsb.
1. Zat-zat yang mudah menyerap molekul air (higroskopis)
• Zat yang dicampur akan memilih titik lebur lebih rendah daripada titik lebur semula sehingga
menyebabkan kapsul rusak/lembek. Contohnya kapsul yang mengandung asetosal dengan hexamine atau
champor dengan menthol. Hal ini dapat dihambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan
inert lalu keduanya dicampur.
2. Campuran eutetik
3. Minyak menguap, kreosot, atau alcohol
• Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka karena kapsul tersebut
menghisap air dari udara yang lembab tersebut
• Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan air sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
4. Penyimpanan yang salah:
5. MACAM – MACAM KAPSUL
1. Capsulae Gelatinosae Operculatae (kapsul keras)
Kapsul keras terdiri dari cangkang dan tutup. Cangkang kapsul keras terbuat dari
gelatin, gula, dan air, dan merupakan cangkang kapsul yang bening tak berwarna
dan tak terasa. Kapsul harus disimpan di wadah yang berisi zat pengering.
2. Soft Capsule (kapsul lunak)
Merupakan kapsul yang tertutup dan berisi obat yang pembuatan dan pengisian
obatnya dilakukan dengan alat khusus. Cangkang kapsul lunak dibuat dari gelatin
ditambah gliserin atau alcohol polihidris, seperti sorbitol untuk melunakkan
gelatinnya. Kapsul lunak diperlukan untuk wadah obat cair atau cairan obat
seperti minyak levertran.
3. Capsule Amylaceae
Sekarang sudah tidak digunakan lagi
6. Cara pembuatan kapsul menurut
menurut Syamsuri (2006)
Tangan
Gunakan sarung tangan -> bagi serbuk sesuai jumlah kapsul -> masukkan ke dalam badan
kapsul -> lalu di tutup.
Alat bukan mesin (Alat dengan menggunakan tangan manusia)
Lebih cepat, lebih seragam, lebih banyak
Buka kapsul -> Badan kapsul di masukkan ke dalam lubang pada bagian obat yang tidak
bergerak /tetap -> Taburkan serbuk yang akan di masukkan ke dalam kapsul -> Ratakan dengan
bantuan kertas film -> Tutup kapsul
Alat mesin
Untuk memproduksi kapsul secara besar- besaran dan menjaga keseragaman kapsul,perlu di
gunakan alat otmatis mulai dari membuka, mengisi sampai menutup kapsul.
Cara membuat kapsul
Dengan Tangan
Alat bukan mesin
Mesin
7. Cara penutupan kapsul
menutupkan bagian tutup ke dalam badan kapsul tanpa
penambahan bahan perekat
Pemanasan langsung
Menggunakan energi ultrasonik
pelekatan menggunakan cairan camputan air- alcohol ( kapsul
lunak)
Cara membersihkan
kapsul
Caranya letakkan kapsul di atas sepotong kain (
linen,wol)kemudian di gosok -gosokan sampai bersih.
Ukuran cangkang kapsul
nomor paling kecil (5) s/d nomor paling besar (000), Umumnya ukuran
(00)adalah ukuran terbesar yang dapat di berikan kepada pasien
(Dirjen POM,1995)
8. FORMULASI DAN EVALUASI KAPSUL ASAM MEFENAMAT
No Alat Bahan
1 Kertas Perkamen Asam Mefenamat
2 Spatula Avicel
3 Sendok Laktosa
4 Baskom A,ylum maydis
5 Alat pencetak kapsul Sodium starch
6 Ayakan mesh Magnesium Stearat
7 Plastik Cangkan kapsul no. 0
8 Timbangan analitik
Zat aktif Asam Mefenamat :
Dosis lazim dewasa 500mg sebagai permulaan, diikuti dengan
250mg tiap 6 jam.
Pemerian, serbuk hablur, putih atau hampir putih melebur pada
suhu lebih kurang 230˚disertai peruraian (FI IV hal 43 )
Kelarutan, larut dalam larutan alkali hidroksida, sukar larut dalam
etanol dan praktis tidak larut dalam air
Stabilitas, simpan dalam wadah tertutup dengan temperature
dibawah 40 derajat Celcius disarankan 15-30 derajat Celcius
Khasiat, anti – inflamasi, analgesic, antipiretik. ( DI hal 1026)
Penyimpanan , dalam wadah tertutup, tidak tembus cahaya
9. Berat 1 kapsul = 360 mg
Dibuat 300 kapsul @ 250 mg
Bobot total = 360 mg x 300 = 108.000 mg = 108 gram
Zat aktif As. Mefenamat = 250 mg x 300 = 75 gram
Amylum maydis = 10% x 108 gr = 5,4 gram
Sodium strach = 5% x 108 gr= 5,4 gram
Mg stearat = 1% x 108 gr =1,08 gram
Avicel : lactosa (2:3) = 108 – ( 75+10,8+ 5,4+1,08 ) =15,72 gram
Avicel = 2/3 x 15,72 gr = 10,48 gram
Lactosa = 1/3 x 15,72 gr = 5,24 gram
FORMULASI KAPSUL ASAM MEFENAMAT
10. Siapkan alat dan bahan, kemudian timbang semua bahan.
masukkan bahan yang bobotnya kecil terlebih dahulu.
campurkan Mg stearat dengan amylum di dalam plastik, aduk ad homogen
tambahkan Sodium strach aduk ad homogen
Tambahkan avicel aduk ad homogen
kemudian tambahkan laktosa hingga homogen
terakhir tambahkan asam mefenamat aduk ad homogeny di kocok dlm plastic.
setelah semua bahan homogen, timbang kembali bahan yang sudah tercampur dan catat bobotnya.
kemudian ayak dengan ayakan Mesh 30
siapkan alat pencetak kapsul , kapsul kosong siap di isi.
CARA PEMBUATAN KAPSUL ASAM MEFENAMAT
11. Ambil 20 kapsul hasil praktikum,timbang masing – masing isi kapsul.
Lakukan evaluasi keseragaman bobot kapsul.
Siapkan alat disintegrator tester.
Masukan aqua dest 900 ml ke dalam chamber,tunggu sampai suhu 370 C .Masukan kapsul ke dalam
kereanjang alat uji dan beri cakram pemberat.Posisikan di atas chamber.
Nyalakan alat dan mulai nyalakan stopwatch .Hentikan stopwatch saat tidak ada lagi partikel tersisia di
dalam keranjang uji.
Catat berapa lama waktu hancur kapsul tersebut .
PROSEDUR PENGUJIAN
12. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0,3085 0,3146 0,3108 0,3124 0,314 0,3080 0,3084 0,3110 0,3087 0,3084 0,3105 0,3081 0,3085 0,3084 0,308 0,3118 0,3083 0,3102 0,3082 0,3080
1. KESERAGAMAN BOBOT KAPSUL
Berat 20 kapsul + isi = 8,6364 gram
Berat 20 kapsul kosong = 2,0416 gram
Berat rata-rata = ( berat 20 kapsul + isi ) – ( berat 20 kapsul kosong)
20
= 8,6364 – 2,014 = 0.3294 gram
20
kapsul yang di pakai ukuran 0
HASIL PENGUJIAN
Bobot kapsul dalam gram :
13. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0,3085 0,3146 0,3108 0,3124 0,314 0,3080 0,3084 0,3110 0,3087 0,3084 0,3105 0,3081 0,3085 0,3084 0,308 0,3118 0,3083 0,3102 0,3082 0,3080
5,83% 6,44% 6,52% 4,59% 6,44% 5,74% 6,47% 6,38% 5,26% 5,87% 4,59% 6,38% 6,38% 6,44% 6,52% 6,44% 6,47% 5,83% 6,38% 5,26%
2. PERBEDAAN BOBOT ISI KAPSUL (%)
Memenuhi syarat FI, karena perbedaan dalam % bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5% untuk kapsul
yang memiliki bobot lebih dari 120 mg
HASIL PENGUJIAN
Bobot kapsul dalam gram :
% Keseragaman Bobot =
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑥 100%
14. 3. WAKTU HANCUR
Waktu hancur 6 kapsul asam mefenamat 250
mg dalam mesin disintegrator hancur dalam 2
menit sehingga memenuhi syarat . ( syarat 15
menit)
HASIL PENGUJIAN
15. Bobot rata- rata kapsul beserta isinya telah dihitung seberat 0,3294 gram
Dari bobot rata-rata tersebut kami dapat menghitung % keseragaman bobot kurang dari 7,5%
Pengujian juga telah dilakukan pada 6 kapsul asam mefenamat menggunakan mesin disintegrator
dan kapsul hancur dengan waktu 2 menit
PEMBAHASAN
16. • Memenuhi syarat FI, karena perbedaan dalam % bobot isi tiap
kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari
7,5% untuk kapsul yang memiliki bobot lebih dari 120 mg
Keseragaman Bobot
• Waktu hancur 6 kapsul asam mefenamat 250 mg dalam mesin
disintegrator hancur dalam 2 menit sehingga memenuhi syarat .
• Syarat < 15 menit
Waktu Hancur
KESIMPULAN
17. 1. Lachman,Leon.1994.Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi III, Jakarta: UI Press
2. Ansel,U.C.1989.Pengantar Buku Sediaan Farmasi edisi IV,Jakarta: UI Press
3. Wade and Paul.J.Weller,1994.Handbook of Pharmaceutical Excipient ,London
4. Depkes RI.1979&1995.Farmakope Indonesia edisi III dan IV,Jakarta:Dirjen POM
5. Modul Praktikum Formulasi Sediaan Padat Akademi IKIFA.
DAFTAR PUSTAKA