SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
KAPSUL
FORMULASI DAN EVALUASI KAPSUL ASAM MEFENAMAT
• FEDORA WIKAYANA PUTRI
• FRANSISKA RINI SUSANTI
• HILDA EDITA
• MUTIA AULIASARI
• SITI SUNDARI
• SUCI WULANDALU
Pengertian Sediaan Kapsul
Sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia
yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk
pemakaian luar. (FI edisi IV)
Sediaan kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang
kapsul Keras dan lunak. (FI edisi III)
Secara umum; Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan
padat, yang mengandung satu bahan macam obat atau lebih dan /
atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau
wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai.
Keuntungan dan Kerugian Sediaan Kapsul
1. Bentuknya menarik dan praktis
2. Cangkang kapsul tidak berasa
sehingga dapat menutupi obat
yang berasa dan berbau tidak
enak
3. Mudah di telan dan cepat hancur
atau larut dalam perut sehingga
obat cepat di absorbs
4. Dokter dapat mengkombinasikan
beberapa macam obat dan dosis
yang berbeda – beda sesuai
kebutuhan pasien
5. Kapsul dapat dimisi dengan cepat
karena tidak memerlukan bahan
zat tambahan atau penolong
seperti pada pembuatan pil dan
tablet
1. Tidak bisa untuk zat - zat yang
mudah menguap karena pori-pori
kapsul tidak dapat menahan
penguapan
2. Tidak bisa untuk zat – zat yang
mudah bereaksi dengan kapsul
3. Tidak bisa untuk balita
4. Tidak bisa dibagi - bagi
Faktor yang Merusak Sediaan Kapsul
• Bahan higroskopis dapat menyerap molekul air di udara dan molekul air yang terkandung di dalam kapsul
itu sendiri, sehingga kapsul menjadi rapuh dan mudah pecah. Penambahan lactose atau amylum akan
menghambat proses ini. Contoh: kapsul yang mengandung KI, Na, NaNO2, dsb.
1. Zat-zat yang mudah menyerap molekul air (higroskopis)
• Zat yang dicampur akan memilih titik lebur lebih rendah daripada titik lebur semula sehingga
menyebabkan kapsul rusak/lembek. Contohnya kapsul yang mengandung asetosal dengan hexamine atau
champor dengan menthol. Hal ini dapat dihambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan
inert lalu keduanya dicampur.
2. Campuran eutetik
3. Minyak menguap, kreosot, atau alcohol
• Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka karena kapsul tersebut
menghisap air dari udara yang lembab tersebut
• Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan air sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
4. Penyimpanan yang salah:
MACAM – MACAM KAPSUL
1. Capsulae Gelatinosae Operculatae (kapsul keras)
Kapsul keras terdiri dari cangkang dan tutup. Cangkang kapsul keras terbuat dari
gelatin, gula, dan air, dan merupakan cangkang kapsul yang bening tak berwarna
dan tak terasa. Kapsul harus disimpan di wadah yang berisi zat pengering.
2. Soft Capsule (kapsul lunak)
Merupakan kapsul yang tertutup dan berisi obat yang pembuatan dan pengisian
obatnya dilakukan dengan alat khusus. Cangkang kapsul lunak dibuat dari gelatin
ditambah gliserin atau alcohol polihidris, seperti sorbitol untuk melunakkan
gelatinnya. Kapsul lunak diperlukan untuk wadah obat cair atau cairan obat
seperti minyak levertran.
3. Capsule Amylaceae
Sekarang sudah tidak digunakan lagi
Cara pembuatan kapsul menurut
menurut Syamsuri (2006)
Tangan
Gunakan sarung tangan -> bagi serbuk sesuai jumlah kapsul -> masukkan ke dalam badan
kapsul -> lalu di tutup.
Alat bukan mesin (Alat dengan menggunakan tangan manusia)
Lebih cepat, lebih seragam, lebih banyak
Buka kapsul -> Badan kapsul di masukkan ke dalam lubang pada bagian obat yang tidak
bergerak /tetap -> Taburkan serbuk yang akan di masukkan ke dalam kapsul -> Ratakan dengan
bantuan kertas film -> Tutup kapsul
Alat mesin
Untuk memproduksi kapsul secara besar- besaran dan menjaga keseragaman kapsul,perlu di
gunakan alat otmatis mulai dari membuka, mengisi sampai menutup kapsul.
Cara membuat kapsul
Dengan Tangan
Alat bukan mesin
Mesin
Cara penutupan kapsul
menutupkan bagian tutup ke dalam badan kapsul tanpa
penambahan bahan perekat
Pemanasan langsung
Menggunakan energi ultrasonik
pelekatan menggunakan cairan camputan air- alcohol ( kapsul
lunak)
Cara membersihkan
kapsul
Caranya letakkan kapsul di atas sepotong kain (
linen,wol)kemudian di gosok -gosokan sampai bersih.
Ukuran cangkang kapsul
nomor paling kecil (5) s/d nomor paling besar (000), Umumnya ukuran
(00)adalah ukuran terbesar yang dapat di berikan kepada pasien
(Dirjen POM,1995)
FORMULASI DAN EVALUASI KAPSUL ASAM MEFENAMAT
No Alat Bahan
1 Kertas Perkamen Asam Mefenamat
2 Spatula Avicel
3 Sendok Laktosa
4 Baskom A,ylum maydis
5 Alat pencetak kapsul Sodium starch
6 Ayakan mesh Magnesium Stearat
7 Plastik Cangkan kapsul no. 0
8 Timbangan analitik
Zat aktif Asam Mefenamat :
Dosis lazim dewasa 500mg sebagai permulaan, diikuti dengan
250mg tiap 6 jam.
Pemerian, serbuk hablur, putih atau hampir putih melebur pada
suhu lebih kurang 230˚disertai peruraian (FI IV hal 43 )
Kelarutan, larut dalam larutan alkali hidroksida, sukar larut dalam
etanol dan praktis tidak larut dalam air
Stabilitas, simpan dalam wadah tertutup dengan temperature
dibawah 40 derajat Celcius disarankan 15-30 derajat Celcius
Khasiat, anti – inflamasi, analgesic, antipiretik. ( DI hal 1026)
Penyimpanan , dalam wadah tertutup, tidak tembus cahaya
Berat 1 kapsul = 360 mg
Dibuat 300 kapsul @ 250 mg
Bobot total = 360 mg x 300 = 108.000 mg = 108 gram
Zat aktif As. Mefenamat = 250 mg x 300 = 75 gram
Amylum maydis = 10% x 108 gr = 5,4 gram
Sodium strach = 5% x 108 gr= 5,4 gram
Mg stearat = 1% x 108 gr =1,08 gram
Avicel : lactosa (2:3) = 108 – ( 75+10,8+ 5,4+1,08 ) =15,72 gram
Avicel = 2/3 x 15,72 gr = 10,48 gram
Lactosa = 1/3 x 15,72 gr = 5,24 gram
FORMULASI KAPSUL ASAM MEFENAMAT
 Siapkan alat dan bahan, kemudian timbang semua bahan.
 masukkan bahan yang bobotnya kecil terlebih dahulu.
 campurkan Mg stearat dengan amylum di dalam plastik, aduk ad homogen
 tambahkan Sodium strach aduk ad homogen
 Tambahkan avicel aduk ad homogen
 kemudian tambahkan laktosa hingga homogen
 terakhir tambahkan asam mefenamat aduk ad homogeny di kocok dlm plastic.
 setelah semua bahan homogen, timbang kembali bahan yang sudah tercampur dan catat bobotnya.
 kemudian ayak dengan ayakan Mesh 30
 siapkan alat pencetak kapsul , kapsul kosong siap di isi.
CARA PEMBUATAN KAPSUL ASAM MEFENAMAT
 Ambil 20 kapsul hasil praktikum,timbang masing – masing isi kapsul.
 Lakukan evaluasi keseragaman bobot kapsul.
 Siapkan alat disintegrator tester.
 Masukan aqua dest 900 ml ke dalam chamber,tunggu sampai suhu 370 C .Masukan kapsul ke dalam
kereanjang alat uji dan beri cakram pemberat.Posisikan di atas chamber.
 Nyalakan alat dan mulai nyalakan stopwatch .Hentikan stopwatch saat tidak ada lagi partikel tersisia di
dalam keranjang uji.
 Catat berapa lama waktu hancur kapsul tersebut .
PROSEDUR PENGUJIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0,3085 0,3146 0,3108 0,3124 0,314 0,3080 0,3084 0,3110 0,3087 0,3084 0,3105 0,3081 0,3085 0,3084 0,308 0,3118 0,3083 0,3102 0,3082 0,3080
1. KESERAGAMAN BOBOT KAPSUL
Berat 20 kapsul + isi = 8,6364 gram
Berat 20 kapsul kosong = 2,0416 gram
Berat rata-rata = ( berat 20 kapsul + isi ) – ( berat 20 kapsul kosong)
20
= 8,6364 – 2,014 = 0.3294 gram
20
kapsul yang di pakai ukuran 0
HASIL PENGUJIAN
Bobot kapsul dalam gram :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0,3085 0,3146 0,3108 0,3124 0,314 0,3080 0,3084 0,3110 0,3087 0,3084 0,3105 0,3081 0,3085 0,3084 0,308 0,3118 0,3083 0,3102 0,3082 0,3080
5,83% 6,44% 6,52% 4,59% 6,44% 5,74% 6,47% 6,38% 5,26% 5,87% 4,59% 6,38% 6,38% 6,44% 6,52% 6,44% 6,47% 5,83% 6,38% 5,26%
2. PERBEDAAN BOBOT ISI KAPSUL (%)
Memenuhi syarat FI, karena perbedaan dalam % bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5% untuk kapsul
yang memiliki bobot lebih dari 120 mg
HASIL PENGUJIAN
Bobot kapsul dalam gram :
% Keseragaman Bobot =
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑥 100%
3. WAKTU HANCUR
Waktu hancur 6 kapsul asam mefenamat 250
mg dalam mesin disintegrator hancur dalam 2
menit sehingga memenuhi syarat . ( syarat 15
menit)
HASIL PENGUJIAN
Bobot rata- rata kapsul beserta isinya telah dihitung seberat 0,3294 gram
Dari bobot rata-rata tersebut kami dapat menghitung % keseragaman bobot kurang dari 7,5%
Pengujian juga telah dilakukan pada 6 kapsul asam mefenamat menggunakan mesin disintegrator
dan kapsul hancur dengan waktu 2 menit
PEMBAHASAN
• Memenuhi syarat FI, karena perbedaan dalam % bobot isi tiap
kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari
7,5% untuk kapsul yang memiliki bobot lebih dari 120 mg
Keseragaman Bobot
• Waktu hancur 6 kapsul asam mefenamat 250 mg dalam mesin
disintegrator hancur dalam 2 menit sehingga memenuhi syarat .
• Syarat < 15 menit
Waktu Hancur
KESIMPULAN
1. Lachman,Leon.1994.Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi III, Jakarta: UI Press
2. Ansel,U.C.1989.Pengantar Buku Sediaan Farmasi edisi IV,Jakarta: UI Press
3. Wade and Paul.J.Weller,1994.Handbook of Pharmaceutical Excipient ,London
4. Depkes RI.1979&1995.Farmakope Indonesia edisi III dan IV,Jakarta:Dirjen POM
5. Modul Praktikum Formulasi Sediaan Padat Akademi IKIFA.
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Novi Fachrunnisa
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Filania Kanja
 

What's hot (20)

Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
sediaan kapsul
sediaan kapsulsediaan kapsul
sediaan kapsul
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Makalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulMakalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsul
 

Similar to Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat (20)

Sediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptxSediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptx
 
sediaan Kapsul
sediaan Kapsul sediaan Kapsul
sediaan Kapsul
 
Kapsul kel 3
Kapsul kel 3Kapsul kel 3
Kapsul kel 3
 
Sediaan kapsul
Sediaan kapsulSediaan kapsul
Sediaan kapsul
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kelompok 2 PDT.pptx
Kelompok 2 PDT.pptxKelompok 2 PDT.pptx
Kelompok 2 PDT.pptx
 
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASIPENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
 
Laporan+tablet
Laporan+tabletLaporan+tablet
Laporan+tablet
 
Kapsul
Kapsul Kapsul
Kapsul
 
Kapsul
KapsulKapsul
Kapsul
 
4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
solida materi 1.pptx
solida materi 1.pptxsolida materi 1.pptx
solida materi 1.pptx
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasi
 
Kapsul
KapsulKapsul
Kapsul
 

Recently uploaded

PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 

Recently uploaded (20)

PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 

Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat

  • 1. KAPSUL FORMULASI DAN EVALUASI KAPSUL ASAM MEFENAMAT • FEDORA WIKAYANA PUTRI • FRANSISKA RINI SUSANTI • HILDA EDITA • MUTIA AULIASARI • SITI SUNDARI • SUCI WULANDALU
  • 2. Pengertian Sediaan Kapsul Sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. (FI edisi IV) Sediaan kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul Keras dan lunak. (FI edisi III) Secara umum; Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, yang mengandung satu bahan macam obat atau lebih dan / atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai.
  • 3. Keuntungan dan Kerugian Sediaan Kapsul 1. Bentuknya menarik dan praktis 2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang berasa dan berbau tidak enak 3. Mudah di telan dan cepat hancur atau larut dalam perut sehingga obat cepat di absorbs 4. Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda – beda sesuai kebutuhan pasien 5. Kapsul dapat dimisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan zat tambahan atau penolong seperti pada pembuatan pil dan tablet 1. Tidak bisa untuk zat - zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat menahan penguapan 2. Tidak bisa untuk zat – zat yang mudah bereaksi dengan kapsul 3. Tidak bisa untuk balita 4. Tidak bisa dibagi - bagi
  • 4. Faktor yang Merusak Sediaan Kapsul • Bahan higroskopis dapat menyerap molekul air di udara dan molekul air yang terkandung di dalam kapsul itu sendiri, sehingga kapsul menjadi rapuh dan mudah pecah. Penambahan lactose atau amylum akan menghambat proses ini. Contoh: kapsul yang mengandung KI, Na, NaNO2, dsb. 1. Zat-zat yang mudah menyerap molekul air (higroskopis) • Zat yang dicampur akan memilih titik lebur lebih rendah daripada titik lebur semula sehingga menyebabkan kapsul rusak/lembek. Contohnya kapsul yang mengandung asetosal dengan hexamine atau champor dengan menthol. Hal ini dapat dihambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan inert lalu keduanya dicampur. 2. Campuran eutetik 3. Minyak menguap, kreosot, atau alcohol • Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka karena kapsul tersebut menghisap air dari udara yang lembab tersebut • Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan air sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah. 4. Penyimpanan yang salah:
  • 5. MACAM – MACAM KAPSUL 1. Capsulae Gelatinosae Operculatae (kapsul keras) Kapsul keras terdiri dari cangkang dan tutup. Cangkang kapsul keras terbuat dari gelatin, gula, dan air, dan merupakan cangkang kapsul yang bening tak berwarna dan tak terasa. Kapsul harus disimpan di wadah yang berisi zat pengering. 2. Soft Capsule (kapsul lunak) Merupakan kapsul yang tertutup dan berisi obat yang pembuatan dan pengisian obatnya dilakukan dengan alat khusus. Cangkang kapsul lunak dibuat dari gelatin ditambah gliserin atau alcohol polihidris, seperti sorbitol untuk melunakkan gelatinnya. Kapsul lunak diperlukan untuk wadah obat cair atau cairan obat seperti minyak levertran. 3. Capsule Amylaceae Sekarang sudah tidak digunakan lagi
  • 6. Cara pembuatan kapsul menurut menurut Syamsuri (2006) Tangan Gunakan sarung tangan -> bagi serbuk sesuai jumlah kapsul -> masukkan ke dalam badan kapsul -> lalu di tutup. Alat bukan mesin (Alat dengan menggunakan tangan manusia) Lebih cepat, lebih seragam, lebih banyak Buka kapsul -> Badan kapsul di masukkan ke dalam lubang pada bagian obat yang tidak bergerak /tetap -> Taburkan serbuk yang akan di masukkan ke dalam kapsul -> Ratakan dengan bantuan kertas film -> Tutup kapsul Alat mesin Untuk memproduksi kapsul secara besar- besaran dan menjaga keseragaman kapsul,perlu di gunakan alat otmatis mulai dari membuka, mengisi sampai menutup kapsul. Cara membuat kapsul Dengan Tangan Alat bukan mesin Mesin
  • 7. Cara penutupan kapsul menutupkan bagian tutup ke dalam badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat Pemanasan langsung Menggunakan energi ultrasonik pelekatan menggunakan cairan camputan air- alcohol ( kapsul lunak) Cara membersihkan kapsul Caranya letakkan kapsul di atas sepotong kain ( linen,wol)kemudian di gosok -gosokan sampai bersih. Ukuran cangkang kapsul nomor paling kecil (5) s/d nomor paling besar (000), Umumnya ukuran (00)adalah ukuran terbesar yang dapat di berikan kepada pasien (Dirjen POM,1995)
  • 8. FORMULASI DAN EVALUASI KAPSUL ASAM MEFENAMAT No Alat Bahan 1 Kertas Perkamen Asam Mefenamat 2 Spatula Avicel 3 Sendok Laktosa 4 Baskom A,ylum maydis 5 Alat pencetak kapsul Sodium starch 6 Ayakan mesh Magnesium Stearat 7 Plastik Cangkan kapsul no. 0 8 Timbangan analitik Zat aktif Asam Mefenamat : Dosis lazim dewasa 500mg sebagai permulaan, diikuti dengan 250mg tiap 6 jam. Pemerian, serbuk hablur, putih atau hampir putih melebur pada suhu lebih kurang 230˚disertai peruraian (FI IV hal 43 ) Kelarutan, larut dalam larutan alkali hidroksida, sukar larut dalam etanol dan praktis tidak larut dalam air Stabilitas, simpan dalam wadah tertutup dengan temperature dibawah 40 derajat Celcius disarankan 15-30 derajat Celcius Khasiat, anti – inflamasi, analgesic, antipiretik. ( DI hal 1026) Penyimpanan , dalam wadah tertutup, tidak tembus cahaya
  • 9. Berat 1 kapsul = 360 mg Dibuat 300 kapsul @ 250 mg Bobot total = 360 mg x 300 = 108.000 mg = 108 gram Zat aktif As. Mefenamat = 250 mg x 300 = 75 gram Amylum maydis = 10% x 108 gr = 5,4 gram Sodium strach = 5% x 108 gr= 5,4 gram Mg stearat = 1% x 108 gr =1,08 gram Avicel : lactosa (2:3) = 108 – ( 75+10,8+ 5,4+1,08 ) =15,72 gram Avicel = 2/3 x 15,72 gr = 10,48 gram Lactosa = 1/3 x 15,72 gr = 5,24 gram FORMULASI KAPSUL ASAM MEFENAMAT
  • 10.  Siapkan alat dan bahan, kemudian timbang semua bahan.  masukkan bahan yang bobotnya kecil terlebih dahulu.  campurkan Mg stearat dengan amylum di dalam plastik, aduk ad homogen  tambahkan Sodium strach aduk ad homogen  Tambahkan avicel aduk ad homogen  kemudian tambahkan laktosa hingga homogen  terakhir tambahkan asam mefenamat aduk ad homogeny di kocok dlm plastic.  setelah semua bahan homogen, timbang kembali bahan yang sudah tercampur dan catat bobotnya.  kemudian ayak dengan ayakan Mesh 30  siapkan alat pencetak kapsul , kapsul kosong siap di isi. CARA PEMBUATAN KAPSUL ASAM MEFENAMAT
  • 11.  Ambil 20 kapsul hasil praktikum,timbang masing – masing isi kapsul.  Lakukan evaluasi keseragaman bobot kapsul.  Siapkan alat disintegrator tester.  Masukan aqua dest 900 ml ke dalam chamber,tunggu sampai suhu 370 C .Masukan kapsul ke dalam kereanjang alat uji dan beri cakram pemberat.Posisikan di atas chamber.  Nyalakan alat dan mulai nyalakan stopwatch .Hentikan stopwatch saat tidak ada lagi partikel tersisia di dalam keranjang uji.  Catat berapa lama waktu hancur kapsul tersebut . PROSEDUR PENGUJIAN
  • 12. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0,3085 0,3146 0,3108 0,3124 0,314 0,3080 0,3084 0,3110 0,3087 0,3084 0,3105 0,3081 0,3085 0,3084 0,308 0,3118 0,3083 0,3102 0,3082 0,3080 1. KESERAGAMAN BOBOT KAPSUL Berat 20 kapsul + isi = 8,6364 gram Berat 20 kapsul kosong = 2,0416 gram Berat rata-rata = ( berat 20 kapsul + isi ) – ( berat 20 kapsul kosong) 20 = 8,6364 – 2,014 = 0.3294 gram 20 kapsul yang di pakai ukuran 0 HASIL PENGUJIAN Bobot kapsul dalam gram :
  • 13. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0,3085 0,3146 0,3108 0,3124 0,314 0,3080 0,3084 0,3110 0,3087 0,3084 0,3105 0,3081 0,3085 0,3084 0,308 0,3118 0,3083 0,3102 0,3082 0,3080 5,83% 6,44% 6,52% 4,59% 6,44% 5,74% 6,47% 6,38% 5,26% 5,87% 4,59% 6,38% 6,38% 6,44% 6,52% 6,44% 6,47% 5,83% 6,38% 5,26% 2. PERBEDAAN BOBOT ISI KAPSUL (%) Memenuhi syarat FI, karena perbedaan dalam % bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5% untuk kapsul yang memiliki bobot lebih dari 120 mg HASIL PENGUJIAN Bobot kapsul dalam gram : % Keseragaman Bobot = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 100%
  • 14. 3. WAKTU HANCUR Waktu hancur 6 kapsul asam mefenamat 250 mg dalam mesin disintegrator hancur dalam 2 menit sehingga memenuhi syarat . ( syarat 15 menit) HASIL PENGUJIAN
  • 15. Bobot rata- rata kapsul beserta isinya telah dihitung seberat 0,3294 gram Dari bobot rata-rata tersebut kami dapat menghitung % keseragaman bobot kurang dari 7,5% Pengujian juga telah dilakukan pada 6 kapsul asam mefenamat menggunakan mesin disintegrator dan kapsul hancur dengan waktu 2 menit PEMBAHASAN
  • 16. • Memenuhi syarat FI, karena perbedaan dalam % bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5% untuk kapsul yang memiliki bobot lebih dari 120 mg Keseragaman Bobot • Waktu hancur 6 kapsul asam mefenamat 250 mg dalam mesin disintegrator hancur dalam 2 menit sehingga memenuhi syarat . • Syarat < 15 menit Waktu Hancur KESIMPULAN
  • 17. 1. Lachman,Leon.1994.Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi III, Jakarta: UI Press 2. Ansel,U.C.1989.Pengantar Buku Sediaan Farmasi edisi IV,Jakarta: UI Press 3. Wade and Paul.J.Weller,1994.Handbook of Pharmaceutical Excipient ,London 4. Depkes RI.1979&1995.Farmakope Indonesia edisi III dan IV,Jakarta:Dirjen POM 5. Modul Praktikum Formulasi Sediaan Padat Akademi IKIFA. DAFTAR PUSTAKA