SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Undang Undang 23
Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
Alma’arif
POKOK-POKOK UU PEMDA 2014
 KETENTUAN UMUM
 PEMBAGIAN WILAYAH NEGARA
 KEKUASAAN PEMERINTAHAN & URUSAN PEMERINTAHAN
 KEWENANGAN DAERAH PROVINSI DI LAUT DAN PROVINSI KEPULAUAN
 PENATAAN DAERAH
 PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH
 PERANGKAT DAERAH
 PERDA DAN PERKADA
 PEMBANGUNAN DAERAH
 KEUANGAN DAERAH
 BUMD & PELAYANAN PUBLIK
 PARTISIPASI MASYARAKAT
 PERKOTAAN
 KAWASAN KHUSUS DAN PERBATASAN NEGARA
 KERJASAMA DAERAH DAN PERSELISIHAN
 DESA
 BINWAS PEMDA
 INOVASI DAERAH
 TINDAKAN HUKUM ASN DI DAERAH
 INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH
 DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH
Kekuasaan Pemerintahan (Ps 5 – Ps 8)
Presiden
Kementerian/
LPNK
Gubernur
Bupati/Wali
kota
Garis Binwas
Pemerintah
Pemerintah Daerah
Garis Komando/Staf
SebagianUrusan
Tanggungjawab
Kemendagri
Koordinator dlm
penyelengg.
Urusan pem-an
di daerah
Garis Koordinasi
Pemegang kekuasaan
pemerintahan
Urusan Pemerintahan
Urusan
Pemerintahan
Absolut Konkuren (sbg.
Dasar pelaksanaan
otda)
Pemerintahan
Umum (Kewenangan
Presiden sbg Ka.
Pemerintahan)
Gubernur atau
Instansi Vertikal
Dekonsentrasi
Wajib Pilihan
Yan Dasar Non Yan
Dasar
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. PU dan Penataan Ruang
4. Perum Rakyat dan Kawasan Permukiman
5. Trantibum dan Linmas
6. Sosial
1. Pol Luar Negeri
2. Han
3. Kam
4. Yustisi
5. Moneter dan Fiskal Nasional
6. Agama
Tenaga Kerja; Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak; Pangan; Pertanahan;
Ling. Hidup; Adminduk Capil; Pemberdayaan
Masy. Dan Desa; KB dan Dal penduduk; Perhubungan;
Kom. & Informatika; KUMKM; Penanaman Modal;
Pemudan & Olahraga; statistic; Persandian;
Kebudayaan; Perpustakaan; Kearsipan
Kelautan dan Perikanan; Pariwisata; Pertanian;
Kehutanan; ESDM; Perdagangan; Perindustrian;
Transmigrasi
Dibagi berdasarkan kriteria
Eksternalitas, Akuntabilitas dan
Efisiensi serta Kepentingan Strategis
Nasional
Bimwas
Kewenangan Daerah Provinsi di Laut
Provinsi
12 Mil
Provinsi
12 Mil
< 24 Mil,
Maka wilayah
Dibagi 2 (dua)
Provinsi
Kewenangan Provinsi di Laut :
1. Eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan
pengelolaan kekayaan laut diluar
minyak dan gas bumi
2. Pengaturan administrative
3. Pengaturan tata ruang
4. Keamanan di laut
5. Pertahanan kedaulatan negara
Tidak berlaku
terhadap
penangkapan ikan
dan nelayan kecil
Kewenangan Daerah Provinsi Kepualauan
Pusat
Provinsi
Kepualauan
Tugas
Pembantuan
Desentralisasi
Penataan Daerah
Pembentukan
Daerah
Penyesuaian
Daerah
Pemekaran
Daerah
Penggabungan
Daerah
Peraturan Pemerintah
Penataan Daerah
Pembentukan Penggabungan
Penyesuaian
Daerah
Persiapan
(3 thn)
Daerah
Otonom
Persyaratan Dasar
& Administratif
2 kab/kota atau lebih
Dlm 1 prov. Menjadi
1 kab/kota;
2 prov atau lebih menjadi
1 provinsi baru
a. perubahan nama,
batas, cakupan
wilayah;
b. Pemindahan dan
perubahan
Ibukota; dan
c. penambahan atau
penugasan fungsi
khusus.
Penyelenggara Pemerintahan Daerah
Kepala
Daerah
DPRD
Kabupaten = Bupati
Kota = Walikota
Provinsi = Gubernur
Kabupaten = DPRD Kabupaten
Kota = DPRD Kota
Provinsi = DPRD Provinsi
Masa Jabatan
5 (lima) Tahun
dan dapat
dipilih
kembali pada
jabatan yg
sama untuk 1
(satu) kali
masa jabatan
Jika KDH tidak melaksanakan Program Strategis
Nasional dikenai sanksi berupa teguran tertulis
oleh Menter -> Gubernur/Wakil dan oleh
Gubernur(Wkl.Pemerintah) -> Kab/Kota
Jk telah disampaikan 2x berturut2 ttp tidak
berubah, maka KDH dan/atau Wakil KDH
diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan
Jk setelah menjalani pemberhentian tp tetap
melaksanakan program, maka KDH diberhentikan
sbg KDH/Wakil KDH
ITEM DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTA
SUSUNAN DAN
KEDUDUKAN
- Terdiri atas anggota partai politik peserta Pemilu
- Merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah provinsi
sbg unsur penyelenggara pemerintahan daerah
- Anggota DPRD Provinsi adalah pejabat Daerah Provinsi
- Terdiri atas anggota partai politik peserta pemilu
- Merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah kab/kota
yang berkedudukan sbg unsur penyelenggara pem daerah
- Anggota DPRD Kab/Kota adalah pejabat daerah Kab/Kota
FUNGSI - Pembentukan Perda Provinsi
- Anggaran
- Pengawasan
- Pembentukan Perda Kab/Kota
- Anggaran
- Pengawasan
KEANGGOTAAN - Paling sedikit 35 orang dan maks. 100 orang
- Diresmikan dengan Kep. Menteri
- Berdomisili di Ibukota Provinsi
- Masa Jabatan 5 thn
- Paling sedikit 20 orang dan maks. 50 orang
- Diresmikan dengan kep. Gubernur sbg wakil pemerintah
- Berdomisili di ibukota Kab/Kota
- Masa jabatan 5 thn
HAK - Interpelasi
- Angket
- Menyatakan Pendapat
- Interpelasi
- Angket
- Menyatakan pendapat
ALAT
KELENGKAPAN
- Pimpinan
- Badan Musyawarah
- Komisi
- Badan Pembentukan Perda Prov
- Badan Anggaran
- Badan Kehormatan
- Alat kelengkapan lain yang diperlukan & dibentuk oleh
rapat paripurna
- Pimpinan
- Badan Musyawarah
- Komisi
- Badan Pembentukan Perda Kab/Kota
- Badan Anggaran
- Badan Kehormatan
- Alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh
rapat paripurna
ITEM DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTA
TUGAS DAN
WEWENANG
- Membentuk perda prov bersama Gubernur
- Membahas dan memberikan persetujuan
Ranperda Prov ttg APBD Prov yang diajukan oleh
Gubernur
- Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda
Provinsi dan APBD Prov
- Memilih Gubernur
- Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian
Gubernur kpd Presiden melalui Mendagri untuk
mendapatkan pengesahan pengangkatan dan
pemberhentian
- Memberikan pendapat dan pertimbangan kpd
pemerintah daerah Prov terhadap rencana
perjanjian internasional di daerah Prov
- Memberikan persetujuan terhadap rencana
kerjasama internasional yang dilakukan oleh
pemerintah daerah provinsi
- Meminta laporan pertanggungjawaban Gubernur
dalam penyenggaraaan pemerintahan daerah
Prov
- Memberikan persetujuan terhadap rencana
kerjasama dengan daerah lain atau dengan
pihak ketiga yang membebani masyarakat atau
daerah prov.
- Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang
diatur dalam Peraturan PerUUan
- Membentuk perda Kab/kota bersama Bup/Wl Kota
- Membahas dan memberikan persetujuan Ranperda
Kab/kota ttg APBD Kab/Kota yang diajukan oleh
Bup/Wl Kota
- Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda Kab/kota
dan APBD Kab/Kota
- Memilih Bupati/Wl Kota
- Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian
Bup/Wl Kota kpd Menteri melalui Gubernur untuk
mendapatkan pengesahan pengangkatan dan
pemberhentian
- Memberikan pendapat dan pertimbangan kpd
pemerintah daerah Kab/kota terhadap rencana
perjanjian internasional di daerah
- Memberikan persetujuan terhadap rencana
kerjasama internasional yang dilakukan oleh
pemerintah daerah Kab/Kota
- Meminta laporan pertanggungjawaban Bupati/Wl
Kota dalam penyenggaraaan pemerintahan daerah
Kab/Kota
- Memberikan persetujuan terhadap rencana
kerjasama dengan daerah lain atau dengan pihak
ketiga yang membebani masyarakat atau daerah
Kab/Kota
- Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang
diatur dalam Peraturan PerUUan
ITEM DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTA
HAK ANGGOTA
DPRD
- Mengajukan Ranperda Prov
- Mengajukan pertanyaa
- Menyampaikan usul dan pendapat
- Memilih dan dipilih
- Membela diri
- Imunitas
- Mengikuti orientasi dan pendalaman tugas
- Protokoler
- Keuangan dan administratif
- Mengajukan Ranperda Kabupaten/Kota
- Mengajukan pertanyaa
- Menyampaikan usul dan pendapat
- Memilih dan dipilih
- Membela diri
- Imunitas
- Mengikuti orientasi dan pendalaman tugas
- Protokoler
- Keuangan dan administratif
KEWAJIBAN
ANGGOTA DPRD
- Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila
- Melaksanakan UUD NRI tahun 1945 dan menaati
ketentuan peraturan perUUan
- Mempertahankan dan memlihara kerukunan nasional
dan keutuhan NKRI
- Mendahulukan kepentingan Negara diatas kepentingan
pribadi, golongan dan kelompok
- Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masy
- Menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah
- Menaati tata tertib dan kode etik
- Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja
dengan lembaga lain dalam penye pemerintahan
daerah prov
- Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui
kunjungan kerja secara berkala
- Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan
pengaduan masy
- Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan
- Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila
- Melaksanakan UUD NRI tahun 1945 dan menaati ketentuan
peraturan perUUan
- Mempertahankan dan memlihara kerukunan nasional dan
keutuhan NKRI
- Mendahulukan kepentingan Negara diatas kepentingan
pribadi, golongan dan kelompok
- Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masy
- Menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah
- Menaati tata tertib dan kode etik
- Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan
lembaga lain dalam penye pemerintahan daerah Kab/Kota
- Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui
kunjungan kerja secara berkala
- Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan
masy
- Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis
kepada konstituen di daerah pemilihannya
ITEM DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTA
PERSIDANGAN - DIMULAI SEJAK ANGGOTA MENGUCAPKAN SUMPA JANJI
- TAHUN SIDANG TERBAGI ATAS 3 (TIGA) MASA : MASA
SIDANG DAN MASA RESES KECUALI PERSIDANGAN
TERAKHIR DARI SATU PERIODE KEANGGOTAAN DPRD
PROV, MASA RESES DITIADAKAN
- BERSIFAT TERBUKA KECUALI MMG DINYATAKAN
TERTUTUP
- DIMULAI SEJAK ANGGOTA MENGUCAPKAN SUMPA JANJI
- TAHUN SIDANG TERBAGI ATAS 3 (TIGA) MASA : MASA
SIDANG DAN MASA RESES KECUALI PERSIDANGAN TERAKHIR
DARI SATU PERIODE KEANGGOTAAN DPRD KAB/KOTA, MASA
RESES DITIADAKAN
- BERSIFAT TERBUKA KECUALI MMG DINYATAKAN TERTUTUP
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
- DILAKUKAN MUSYAWARAH MUFAKAT
- APABILA KESEPAKATAN TIDAK TERCAPAI MK KEPUTUSAN
DIAMBIL BERDASARKAN SUARA TERBANYAK
- SETIAP RAPAT DAPAT MENGAMBIL KEPUTUSAN JIKA
MEMENUHI KUORUM : DIHADIRI OLEH MIN ¾ DARI
JUMLAH ANGGOTA DPRD PROV (PERSETUJUAN DALAM
PELAKSANAAN HAK ANGKET DAN HAK MENYATAKAN
PENDAPAT SERTA MENGENAI USUL PEMBERHENTIAN
GUBERNUR DAN/ATAU WK. GUB; MIN 2/3 UNTUK
MEMBERHENTIKAN PIMPINAN DPRD PROV DAN
MENETAPKAN PERDA DAN APBD; ½ UNTUK RAPAT
PARIPURNA DPRD PROV SELAIN RAPAT PADA KEDUA
SYARAT SEBELUMNYA
- KEPUTUSAN SAH JK DISETUJUI OLEH MIN 2/3 ANGGOTA
YG HADIR UNTUK PERSETUJUAN HAK ANGKET; MIN ½
ANGGOTA YG HADIR UNTUK PEMBERHENTIAN PIMPINAN
DPRD DAN PENETAPAN PERDA DAN APBD; SERTA SUARA
TERBANYAK UNTUK RAPAT PARIPURNA SELAIN YG
DISEBUTKAN SEBELUMNYA.
- DILAKUKAN MUSYAWARAH MUFAKAT
- APABILA KESEPAKATAN TIDAK TERCAPAI MK KEPUTUSAN
DIAMBIL BERDASARKAN SUARA TERBANYAK
- SETIAP RAPAT DAPAT MENGAMBIL KEPUTUSAN JIKA
MEMENUHI KUORUM : DIHADIRI OLEH MIN ¾ DARI JUMLAH
ANGGOTA DPRD KAB/KOTA (PERSETUJUAN DALAM
PELAKSANAAN HAK ANGKET DAN HAK MENYATAKAN
PENDAPAT SERTA MENGENAI USUL PEMBERHENTIAN
GUBERNUR DAN/ATAU WK. GUB; MIN 2/3 UNTUK
MEMBERHENTIKAN PIMPINAN DPRD KAB/KOTA DAN
MENETAPKAN PERDA DAN APBD; ½ UNTUK RAPAT
PARIPURNA DPRD KAB/KOTA SELAIN RAPAT PADA KEDUA
SYARAT SEBELUMNYA
- KEPUTUSAN SAH JK DISETUJUI OLEH MIN 2/3 ANGGOTA YG
HADIR UNTUK PERSETUJUAN HAK ANGKET; MIN ½
ANGGOTA YG HADIR UNTUK PEMBERHENTIAN PIMPINAN
DPRD DAN PENETAPAN PERDA DAN APBD; SERTA SUARA
TERBANYAK UNTUK RAPAT PARIPURNA SELAIN YG
DISEBUTKAN SEBELUMNYA.
Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Pemda (LPPD)
GubernurMenteri
LPPD terdiri atas Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Pemda dan Pelaksanaan Tugas
Pembantuan
- LPPD disampaikan 1 (satu) kali setahun
- LPPD disampaikan plg lambat 3 (tiga) bulan
setelah tahun anggaran berakhir
- LPPD digunakan sbg bahan evaluasi dan
pembinaan (penghargaan & sanksi)
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan
Pemerintah
Larangan bg KDH dan Wakil KDH
Kepala Daerah/Wkl. KDH Sanksi jk melanggar
a. Membuat keputusan yang scr khusus memberikan
keuntungan pribadi, keluarga krooni, golongan
tertentu atau klp politiknya yg bertentangan
dengan ketentuan perUUan
b. Membuat kebijakan yg merugikan kepentingan
umum
c. Menjadi pengurus suatu perusahaan
d. Menyalahgunakan wewenang yang menguntungkan
diri sendiri dan/atau merugikan daerah yang
dipimpin
e. Melakukan KKN serta menerima uang, barang
dan/atau jasa dari pihak lain yang mempengaruhi
keputusan a/ tindakan yg dilakukan
f. Menjadi advokat/kuasa hokum
g. Menyelahgunakan wewenang dan melanggar
sumpah
h. Merangkap jabatan sebagai pejabat Negara lainnya
i. Melakukan perjalanan keluar negeri tanpa izin dari
Menteri; dsb (Ps.76)
a. Pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan
oleh Presiden untuk Gubernur serta oleh
Menteriuntuk Bupati/Walikota
b. Untuk KDH/Wakil yang meninggalkan tugas dan
wilayah kerja 7(tujuh) hari berturut-turut atau
tidak dalam waktu 1 (satu) bulan tanpa izin dikenai
sanksi teguran tertulis oleh Presiden untuk
Gubernur atau oleh Menteri untuk Bupati/Walikota
Pemberhentian KDH/Wakil KDH
Meninggal Dunia
Permintaan Sendiri
Diberhentikan a. Berakhir Masa Jabatannya
b. Tidak dpt melaksanakan tugas scr berkelanjutan atau
berhalangan tetap scr berturut-turut selama 6 (enam) bulan
c. Dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan KDH/Wkl KDH
d. Tidak melaksanakan kewajiban KDH dan Wkl KDH
e. Melakukan perbuatan tercela
f. Diberi tugas dalam jabatan tertentu oleh Presiden yang
dilarang untuk dirangkap
g. Menggunakan dokumen dan/atau keterangan palsu sbg
persyaratan pada saat pencalonan KDH/Wkl KDH berdasarkan
pembuktian dr lembaga yang menerbitkan dokumen
h. Mendapatkan sanksi pemberhentian
Pemberhentian untuk KDH/Wkl yg Meninggal Dunia;
Permintaan Sendiri; Berakhir Masa Jabatan dan Tdk dpt
melaksanakan tugas
KDH Pimp DPRD
Paripurna
Presiden
(Gub/Wkl)
Menteri
(Bup/Walkot
dan Wkl)
PenetapanPemberhentian
Pemberhentian untuk KDH/Wkl yg melanggar sumpah;
tidak melaksanakan kewajiban; melanggar larangan;
perbuatan tercela
Mahkamah
Agung
Presiden
(Gub/Wkl)
Menteri
(Bup/Walkot
dan Wkl)
Pimp DPRD
Paripurna
PenetapanPemberhentian
Gubernur sbg Wakil Pemerintah
Bimwas
1. Mengkoordinasikan Bimwas
Penyelenggaraan Tugas
Pembantuan Kab/Kota
2. Monitoring, Evaluasi dan
Supervisi thdp
Penyelenggaraan
Pemerintahan Kab/Kota
3. Memberdayakan dan
Memfasilitasi Kab/Kota
4. Evaluasi thdp Ranperda
Kab/Kota ttg RPJPD, RPJMD,
APBD, Perubahan APBD,
Pertanggungjawaban APBD,
Tata Ruang Daerah, Pajak dan
Retribusi Daerah
5. Was terhadap Perda Kab/Kota
6. Tugas Lain sesuai Peraturan
PerUUan
1. Membatalkan Perda Kab/Kota
dan PerKDH
2. Memberikan Penghargaan dan
Sanksi
3. Menyelesaikan perselisihan
dalam penyelenggaraan fungsi
pemerintahan antar-Daerah
Kab/Kota dalam 1 (satu)
Provinsi
4. Memberikan persetujuan thdp
Ranperda Kab/Kota ttg
Pembentukan dan Susunan
OPD Kab/Kota
5. Wewenang lain
Tugas Wewenang
Hubungan Kerja KDH-DPRD
Penyampaian LKPJ tdk dpt dijadikan dasar pemberhentian KDH
Perangkat Daerah
ITEM PROVINSI KAB/KOTA
KOMPONEN A.SEKRETARIAT
DAERAH
B.SEKRETARIAT DPRD
C.INSPEKTORAT
D.DINAS
E.BADAN
A.SEKRETARIAT
DAERAH
B.SEKRETARIAT DPRD
C.INSPEKTORAT
D.DINAS
E.BADAN
F.KECAMATAN
Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah
 DITETAPKAN DENGAN PERDA
 PERDA BERLAKU SETELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI
MENTERI (PROVINSI) DAN GUBERNUR SBG WK. PEMERINTAH
(KAB/KOTA)
 PERSETUJUAN DIBERIKAN BERDASARKAN PEMETAAN URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB YG TIDAK BERKAITAN DENGAN YAN
DASAR DAN URUSAN PILIHAN
 KEDUDUKAN, TUGAS, SUSUNAN ORGANISASI DAN FUNGSI
PERANGKAT DAERAH DIATUR DALAM PERKADA
DINAS DAN BADAN
ITEM DINAS BADAN
Pembentukan Untuk melaksanakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah
Untuk melaksanakan fungsi
penunjang Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah :
perencanaan, keuangan,
kepegawaian serta pendidikan dan
pelatihan, penelitian dan
pengembangan dan fungsi lain sesuai
dgn peraturan PerUUan
Klasifikasi A : untuk mewadahi urusan
pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dengan beban
kerja yang besar; B : beban kerja
sedang; C : beban kerja kecil
A : untuk mewadahi pelaksanaan
fungsi penunjang Urusan
pemerintahan dengan beban kerja
besar; B : beban kerja sedang; C :
beban kerja kecil
Pimpinan Kepala Dinas Kepala Badan
Tanggungjawab Kepada Kepala Daerah
melalui Sekda
Kepada Kepala Daerah
melalui Sekda
Kecamatan
ITEM PENJELASAN
PEMBENTUKAN PERDA KAB/KOTA BERPEDOMAN PADA PP
SYARAT DASAR - JUMLAH PENDUDUK MINIMAL
- LUAS WILAYAH MINIMAL
- JUMLAH MINIMAL DESA/KELURAHAHN YANG MENJADI CAKUPAN
- USIA MINIMAL KECAMATAN
SYARAT TEKNIS - KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH
- SARANA DAN PRASARANA PEMERINTAHAN
- PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA YANG DIATUR DALAM KETENTUAN PERATURAN PERUUAN
SYARAT ADMINISTRATIF - KESEPAKATAN MUSYAWARAH DESA DAN/ATAU KEPUTUSAN FORUM KOMUNIKASI
KELURAHAN DAN/ATAU NAMA LIAN DI KECAMATAN INDUK
- KESEPAKATAN MUSYAWARAH DESA DAN/ATAU KEPUTUSAN FORUM KOMUNIKASI
KELURAHAN ATAU NAMA LAIN DI WILAYAH KECAMATAN YANG AKAN DIBENTUK
KLASIFIKASI - TIPE A : BEBAN KERJA BESAR
- TIPE B : BEBAN KERJA KECIL
PENENTUAN BEBAN KERJA BERDASARKAN PADA JUMLAH PENDUDUK, LUAS WILAYAH DAN
JUMLAH DESA/KEL
PIMPINAN KEPALA KECAMATAN YG BERTANGGUNGJAWAB KEPADA BUPATI/WL KOTA MELALUI SEKDA DAN
PELAKSANAAN TUGASNYA DIBANTU OLEH PERANGKAT KECAMATAN
SYARAT PIMPINAN PNS YG MENGUASAI PENGETAHUAN TEKNIS PEMERINTAHAN DAN KEPEGAWAIAN
Kecamatan
ITEM PENJELASAN
WEWENANG CAMAT - MENYELENGG. URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
- KOORD KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASY
- KOORD. TRANTIBUM
- KOORD. PENERAPAN DAN PENEGAKAN PERDA DAN PERKADA
- KOORD. PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA UMUM
- KOORD. PENYELENGG. PERANGKAT DAERAH YANG ADA DI KEC
- BIMWAS PENYELENGG. KEGIATAN DESA/ KEL
- MELAKSANAKAN URUSAN PEMERIANTAHAN YG MENJADI KEWENANGAN KAB/KOTA YANG
TIDAK DILAKSANAKAN OLEH UNIT KERJA PERANGKAT DAERAH KAB/KOTA YG ADA DI KEC
- TUGAS LAIN SESUAI PERATURAN PER-UU AN
- SELAIN DIATAS, JUGA MELAKSANAKAN PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG BUP/WL KOTA
UNTUK MELAKSANAKAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YG MENJADI KEWENANGAN
DAERAH KAB/KOTA (BERDASARKAN PEMETAAN YANLIK) DAN DITETAPKAN OLEH KEP
BUPATI/WL KOTA BERPEDOMAN PADA PP
PENDANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DIBEBANKAN PADA APBN
DAN TUGAS LAIN DIBEBANKAN KEPADA YANG MENUGASI
KELURAHAN
 DIBENTUK DENGAN PERDA KAB/KOTA DGN BERPEDOMAN PADA PP
 DIPIMPIN OLEH LURAH SELAKU PERANGKAT KECAMATAN DAN BERTANGGUNGJAWAB
KEPADA CAMAT
 LURAH DIANGKAT OLEH BUPATI/WL KOTA ATAS USUL SEKDA DARI PNS YG MEMENUHI
PERSYARATAN SESUAI DGN KETENTUAN PERATURAN PER-UU AN
 ANGGARAN KELUARAHAN BERASAL DARI ALOKASI ANGGARAN DALAM APBD KAB/KOTA
UNTUK PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA LOKAL KEL. DAN PEMBERDAYAAN
MASY DI KELURAHAN
 ALOKASI ANGGARAN KELURAHAN DIMASUKKAN KEDALAM ANGGARAN KECAMATAN
BAGIAN ANGGARAN KELURAHAN
 KOTA YG TIDAK MEMILIKI DESA, ALOKASI ANGGARAN MINIMAL 5% (APBD-DAK)
 KOTA MEMILIKI DESA, ALOKASI ANGGARAN BERPEDOMAN PADA KETENTUAN
PERATURAN PER-UU AN
 KETENTUAN DIATUR DALAM PP
PERDA
 UNTUK MENYELENGGARAKAN OTDA DAN TUGAS
PEMBANTUAN, DAERAH MEMBENTUKA PERDA
 PERDA DIBENTUK OLEH DPRD DENGAN
PERSETUJUAN KEPALA DAERAH
 PERDA MEMUAT MATERI :
PENYELENGGARAAN OTDA DAN TUGAS PEMBANTUAN
PENJABARAN LEBIH LANJUT DR PERATURAN DIATASNYA
MUATAN LOKAL SESUAI DENGAN KETENTUAN PER-UU AN
PROSES PEMBENTUKAN PERDA
Perencanaan
Penyusunan
Pembahasan
Penetapan
Pengundangan
PERENCANAAN PERDA
 PERENCANAAN PENYUSUNAN PERDA DILAKUKAN DALAM PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA
 PEMBENTUKAN PERDA DISUSUN OLEH DPRD DAN KDH UNTUK JANGKA WAKTU 1 (SATU) TAHUN
BERDASARKAN SKALA PRIORITAS PEMBENTUKAN RANPERDA
 PEMBENTUKAN PERDA DITETAPKAN DGN KEPUTUSAN DPRD
 PENYUSUNAN DAN PENETAPAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA DILAKUKAN SETIAP TAHUN SEBELUM
PENETAPAN RANPERDA TTG APBD
 PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA YANG TERDIRI ATAS :
 AKIBAT PUTUSAN MA
 APBD
 PENATAAN KECAMATAN
 PENATAAN DESA
 DPRD DAN KDH DAPAT MENGAJUKAN RANPERDA DILUAR PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA DGN
ALASAN :
 MENGATASI KEADAAN LUAR BIASA, KEADAAN KONFLIK ATAU BENCANA ALAM
 MENINDAKLANJUTI KERJASAMA DGN PIHAK LAIN
 AKIBAT PEMBATALAN OLEH MENTERI UNTUK PROVINSI DAN OLEH GUBERNUR UNTUK KAB/KOTA
PENYUSUNAN PERDA
 PENYUSUNAN RANPERDA DILAKUKAN BERDASARKAN PROGRAM
PEMBENTUKAN PERDA
 PENYUSUNAN RANPERDA DAPAT BERASAL DARI DPRD ATAU KDH
 PENYUSUNAN RANPERDA BERPEDOMAN PADA KETENTUAN
PERATURAN PER-UU AN
PEMBAHASAN PERDA
 PEMBAHASAN RANPERDA DILAKUKAN OLEH DRPD BERSAMA
KDH UNTUK MENDAPATKAN PERSETUJUAN BERSAMA
 PEMBAHASAN BERSAMA DILAKUKAN MELALUI TINGKAT
PEMBICARAAN
 PEMBAHASAN RANPERDA BERPEDOMAN PADA PERATURAN
PER-UU AN
PENETAPAN PERDA
 RANPERDA YANG TELAH DISETUJUI BERSAMA DISAMPAIKAN OLEH PIMPINAN
DPRD KEPADA KDH UNTUK DITETAPKAN MENJADI PERDA
 PENYAMPAIAN RANPERDA DILAKUKAN PLG LAMA 3 (TIGA) HARI TERHITUNG
SEJAK TANGGAL PERSETUJUAN
 GUBERNUR DAN/ATAU BUPATI/WALIKOTA MENYAMPAIKAN RANPERDA PROV
DAN/ATAU KAB/KOTA KEPADA MENTERI DAN/ATAU GUBERNUR PLG LAMA 3
(TIGA) HARI TERHITUNG SEJAK PENERIMAAN RANPERDA DARI PIMPINAN DPRD
UNTUK MENDAPATKAN NOMOR REGISTRASI PERDA
 MENTERI DAN/ATAU GUBERNUR MEMBERIKAN NOMOR REGISTER RANPERDA
KEPADA PROVINSI DAN/ATAU KAB/KOTA PLG LAMA 7 (TUJUH) HARI SEJAK
RANPERDA DITERIMA
 RANPERDA YANG TELAH MENDAPATKAN NOMOR REGISTER DITETAPKAN OLEH
KDH DENGAN MEMBUBUHKAN TTD PLG LAMA 30 (TIGA PULUH) HARI SEJAK
RANPERDA DISETUJUI BERSAMA DPRD DAN KDH
PENGUNDANGAN PERDA
 PERDA DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH
 PENGUNDANGAN DILAKUKAN OLEH SEKDA
 PERDA MULAI BERLAKU DAN MEMPUNYAI KEKUATAN
MENGIKAT PADA TANGGAL DIUNDANGKAN, KECUALI
DITENTUKAN LAIN DI PERDA YBS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PUSAT
DAERAH 20TAHUN
1TAHUN
5TAHUN
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT-DAERAH
PUSAT DAERAH
1. SUMBER PENERIMAAN
BERUPA PAJAK DAN
RETRIBUSI
2. DANA PERIMBANGAN
KEUANGAN
3. DANA OTSUS
4. PINJAMAN DAN/ATAU
HIBAH, DANA
DARURAT DAN
INSENTIF (FISKAL)
HUBUNGAN KEUANGAN ANTAR DAERAH
DAERAH DAERAH
1. BAGI HASIL PAJAK DAN
NON PAJAK ANTAR-DAERAH
(AD)
2. PENDANAAN URUSAN PEM-
AN YG MENJADI
KEWENANGAN DAERAH YG
MENJADI TANGGUNGJAWAB
BERSAMA SBG
KONSEKUENSI DARI KAD
3. PINJAMAN DAN/ATAU
HIBAH AD
4. BANTUAN KEUANGAN AD
5. PELAKSANAAN DANA
OTSUS YG DITETAPKAN UU
PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN
A. PAD TERDIRI ATAS :
• Pajak Daerah
• Retribusi Daerah
• Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang dipisahkan
• Lain PAD yang sah
B. PENDAPATAN TRANSFER, meliputi :
• Transfer Pusat-Daerah :
 Dana Perimbangan
 DBH (Pajak, Cukai dan SDA)
 DAU (Sesuai Celah Fiskal)
 DAK
 Dana Otsus
 Dana Keistimewaan
 Dana Desa
• Transfer antar Daerah :
 Pendapatan bagi Hasil
 Bantuan Keuangan
C. LAIN PENDAPATAN DAERAH YG SAH
A. BELANJA DAERAH
DIPRIORITASKAN UNTUK
PELAYANAN DASAR SESUAI
SPM
B. BELANJA DAERAH TERDIRI
ATAS BELANJA HIBAH DAN
BELANJA SOSIAL
A. DAPAT MELAKUKAN PINJAMAN DR
PUSAT, DAERAH LAIN, LEMBAGA
KEUANGAN BANK DAN/ATAU
NON BANK SERTA MASYARAKAT
B. KDH DGN PERSETUJUAN DPRD
DPT MENERBITKAN OBLIGASI
DAERAH
C. DAERAH DPT MELAKUKAN
PINJAMAN YG BERASAL DARI
PENERUSAN PINJAMAN UTANG
LUAR NEGERI
PENDAPATAN-DBH
 DBH DAPAT BERSUMBER DARI :
 PAJAK  PBB DAN PPh
 CUKAI  CUKAI HASIL TEMBAKAU SESUAI PER-UU AN
 SUMBER DAYA ALAM TERDIRI ATAS :
 PENERIMAAN KEHUTANAN YG BERASAL DR IURAN IIUPH, PROVISI SD HUTAN
DAN DANA REBOISASI
 PENERIMAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA YG BERASAL DARI
PENERIMAAN IURAN TETAP DAN IURAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI
 PENERIMAAN NEGARA DR SUMBER DAYA ALAM TABANG MINYAK BUMI DR
DAERAH YBS
 PENERIMAAN NEGARA DR SUMBER DAYA ALAM TABANG GAS BUMI DR DAERAH
YBS
 PENERIMAAN PANAS BUMI YG BERASAL DARI PENERIMAAN SETORAN BAGIAN
PEMERINTAH, IURAN TETAP DAN IURAN PRODUKSI YG DIHASILKAN DARI
WILYAHA DAERAH YBS
APBD
DPRD
DIBAHAS
APBD
JK KDH TIDAK MENGAJUKAN
MAKA DIKENAI SANKSI ADMINISTRATIF
BERUPA TIDAK DIBAYARKAN HAK-HAK
KEUANGANNYA
A. PER KDH TTG
PENJABARAN APBD
B. RANCANGAN
DOKUMEN
PELAKSANAAN
ANGGARAN
KAWASAN KHUSUS DAN KAWASAN PERKOTAAN
KAWASAN KHUSUS KAWASAN PERBATASAN
A. KW. PERDAGANGAN BEBAS DAN/ATAU PELABUHAN BEBAS
B. KW. HUTAN LINDUNG
C. KW. HUTAN KONSERVASI
D. KW.TAMAN LAUT
E. KW. BURU
F. KW. EKONOMI KHUSUS
G. KW. BERIKAT
H. DSB
KAWASAN PERBATASAN NEGARA =
KECAMATAN-KECAMATAN TERLUAR YANG
BERBATASAN LANGSUNG DENGAN NEGARA
LAIN
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN KAWASAN
PERBATASAN MENJADI KEWENANGAN
PEMERINTAH
KEWENANGAN LAIN SEPERTI PENETAPAN
DETAIL TATA RUANG; PENGENDALIAN DAN IZIN
PEMANFAATAN RUANG; DAN PEMBANGUNAN
SARANA DAN PRASARANA KAWASAN
UNTUK PEMBETUKAN KW. KHUSUS, PEMERINTAH
MENGIKUTSERTAKAN DAERAH YBS
DAERAH DAPAT MENGUSULKAN PEMBENTUKAN KW KHUSUS
KEPADA PEMERINTAH
KERJASAMA DAERAH
PIHAK KETIGA
DAERAH LAIN
LEMBAGA ATAU PEMERINTAH
DAERAH DI LUAR NEGERI
WAJIB
SUKARELA
a. Antar-Daerah Provinsi
b. Antar Daerah Provinsi
dan Kab/Kota dlm
wilayahnya
c. Antar Daerah Provinsi
dan Kab/Kota dari
Provinsi yg berbeda
d. Antar Kab/Kota dari
Provinsi yang berbeda
e. Antar-Daerah Kab/Kota
dalam satu Provinsi
Kerjasama Sukarela
dilaksanakan oleh Daerah
yang berbatasan atau tidak
berbatasan untuk
menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah namun
dipandang lebih efektif dan
efisien jika dilaksanakan
dengan bekerjasama
DESA
Desa dapat dibentuk di Kab/Kota
Pemerintah, Pemprov dan Pemkab/Kota
dapat menugaskan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangannya kepada Desa
PENDANAAN PENUGASAN SEBAGIAN URUSAN KEPADA
DESA
PUSAT
PUSAT
KAB/KOTA
DESA
APBN
APBD PROV
APBD KAB/
KOTA
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PUSAT
KAB/
KOTA
PROVINSI
MENDAGRI
PROVINSI
MENTERI TEKNIS
LPNK
BIMWASUMUM
BIMWASKHUSUS
PROVINSI
KAB/
KOTA
BIMWASUMUM
BIMWASKHUSUS
PEMBINAAN-DIKLAT KEPAMONGPRAJAAN
 DIKLAT KEPAMONGPRAJAAN DITUJUKAN UNTUK
MENGHASILKAN LULUSAN SBG ABDI NEGARA DENGAN
KARAKTERISTIK :
MEMILIKI KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN TEKNIS PENYE.
PEM-AN
MEMILIKI KEPRIBADIAN DAN KEAHLIAN KEPEMIMPINAN
KEPAMONGPRAJAAN
BERWAWASAN NUSANTARA, BERKODE ETIK DAN
BERLANDASKAN PADA BHINNEKA TUNGGAL IKA
 PENERAPAN SISTEM JARLATSUH
TINDAKAN HUKUM THDP ASN DI INSTANSI DAERAH
 PENYIDIK MEMBERITAHUKAN KPD KDH SEBELUM MELAKUKAN PENYIDIKAN KPD ASN DI INSTANSI DAERAH YG
DISANGKA MELAKUKAN PELANGGARAN HUKUM DLM TUGAS
 PEMBERITAHUAN TIDAK BERLAKU APABILA :
 TERTANGKAP TANGAN MELAKUKAN SESUATU PIDANA
 DISANGKA MELAKUKAN TINDAK PIDANA KEJAHATAN YANG DIANCAM DENGAN PIDANA PENJARA 5 (LIMA) TAHUN ATAU LEBIH
 DISANGKA TELAH MELAKUKAN TINDAK PIDANA KEJAHATAN TERHADAP KEAMANAN NEGARA
 MASYARAKAT DPT MENYAMPAIKAN PENGADUAN ATAS DUGAAN PENYIMPANGAN YG DILAKUKAN OLEH ASN DI INSTANSI
DAERAH KPD APARAT PENGAWAS INTERNAL DAN/ATAU APARAT PENEGAK HUKUM
 APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH WAJIB MELAKUKAN PEMERIKSAAN ATAS DUGAAN PENYIMPANGAN YG
DIADUKAN OLEH MASY
 APARAT PENEGAK HUKUM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ATAS PENGADUAN YG DISAMPAIKAN OLEH MASY SETELAH
BERKOORDINASI DGN APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH
 JK BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN DIEMUKAN BUKTI ADANYA PEYIMPANGAN YG BERSIFAT ADMINISTRATIF,
PROSES LBH LANJUT DISERAHKAN KPD APRAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH
 JK BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN DITEMUKAN BUKTI ADANYA PEYIMPANGAN YG BERSIFAT PIDANA, PROSES LBH
LANJUT DISERAHKAN KPD APARAT PENEGAK HUKUM SESUAI KETENTUAN PER- UU AN
INOVASI DAERAH (ID)
KEPALA DAERAH
ANGGOTA DPRD
ASN
SKPD
MASYARAKAT
PARIPURNA DPRD
IZIN TERTULIS
DARI KEPALA SKPD
ANGGOTA DPRD
PEMERINTAH DAERAH
KEPALA DAERAH
KDHlaporkanID
- Evaluasi
- Penilaian (Penghargaan dan/atau Insentif)
SEKIAN & TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Rusman R. Manik
 
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan PublikOptimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan PublikDadang Solihin
 
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)boenkredho
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)Rusman R. Manik
 
PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...
PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...
PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...noldy HP
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPusdiklatpemdaPemeri
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp okihoyin rizmu
 
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDIKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDDadang Solihin
 
Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK Tri Widodo W. UTOMO
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptxSOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptxMohamadSofiyullah
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD 93220872
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Muh Saleh
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGushfia
 

What's hot (20)

Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
 
Reformasi Pelayanan Publik
Reformasi Pelayanan PublikReformasi Pelayanan Publik
Reformasi Pelayanan Publik
 
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan PublikOptimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
 
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
 
Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
 
PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...
PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...
PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan...
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
 
Lingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipLingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apip
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDIKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
 
Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK Pengembangan dan Pembinaan JFAK
Pengembangan dan Pembinaan JFAK
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptxSOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptx
 
Slide PP 43/2014
Slide PP 43/2014Slide PP 43/2014
Slide PP 43/2014
 
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
 

Viewers also liked

UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahSuprijanto Rijadi
 
Lampiran uu no 23_2014_l
Lampiran uu no 23_2014_lLampiran uu no 23_2014_l
Lampiran uu no 23_2014_lireene10
 
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014iceu novida adinata
 
Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014Teguh Aafila
 
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...01112015
 

Viewers also liked (6)

UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
Slide PP 60 Tahun 2014
Slide PP 60 Tahun 2014Slide PP 60 Tahun 2014
Slide PP 60 Tahun 2014
 
Lampiran uu no 23_2014_l
Lampiran uu no 23_2014_lLampiran uu no 23_2014_l
Lampiran uu no 23_2014_l
 
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
 
Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014
 
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
 

Similar to Slide UU 23/2014

slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptx
slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptxslideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptx
slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptxFazaNugroho
 
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxFUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxalpin14
 
permendagri-80-2015.docx
permendagri-80-2015.docxpermendagri-80-2015.docx
permendagri-80-2015.docxssuserd0787d
 
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fdFrans Dione
 
PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...Noldy Pellokila
 
Orientasi dprd kota batam
Orientasi dprd kota batamOrientasi dprd kota batam
Orientasi dprd kota batamhoyin rizmu
 
Orientasi dprd kota natuna
Orientasi dprd kota natunaOrientasi dprd kota natuna
Orientasi dprd kota natunahoyin rizmu
 
DPRD Hukum Tata Negara semester 2
DPRD Hukum Tata Negara semester 2DPRD Hukum Tata Negara semester 2
DPRD Hukum Tata Negara semester 2nurfitriaprimastuti
 
Pengawasan dan Pemeriksaan oleh dprd
Pengawasan dan Pemeriksaan oleh dprdPengawasan dan Pemeriksaan oleh dprd
Pengawasan dan Pemeriksaan oleh dprdAlma'Arif Pangulu
 
PERAN STRATEGIS GWPP.pptx
PERAN STRATEGIS GWPP.pptxPERAN STRATEGIS GWPP.pptx
PERAN STRATEGIS GWPP.pptxChairulMahsul
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraAde Suerani
 
Orientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambasOrientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambashoyin rizmu
 
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.pptSINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.pptpadlah1984
 
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdf
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdfPERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdf
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdfpowder jhambazt
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangananik1985
 
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfGambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfMahmudahLubis1
 
Keuangan Negara & Daerah ( Endang )
Keuangan Negara & Daerah ( Endang )Keuangan Negara & Daerah ( Endang )
Keuangan Negara & Daerah ( Endang )Aznil Muhammad
 

Similar to Slide UU 23/2014 (20)

slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptx
slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptxslideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptx
slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptx
 
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxFUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
 
permendagri-80-2015.docx
permendagri-80-2015.docxpermendagri-80-2015.docx
permendagri-80-2015.docx
 
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
 
PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...
 
Uu perda
Uu perdaUu perda
Uu perda
 
Orientasi dprd kota batam
Orientasi dprd kota batamOrientasi dprd kota batam
Orientasi dprd kota batam
 
Orientasi dprd kota natuna
Orientasi dprd kota natunaOrientasi dprd kota natuna
Orientasi dprd kota natuna
 
DPRD Hukum Tata Negara semester 2
DPRD Hukum Tata Negara semester 2DPRD Hukum Tata Negara semester 2
DPRD Hukum Tata Negara semester 2
 
PAKAIAN PNS
PAKAIAN PNS PAKAIAN PNS
PAKAIAN PNS
 
Pengawasan dan Pemeriksaan oleh dprd
Pengawasan dan Pemeriksaan oleh dprdPengawasan dan Pemeriksaan oleh dprd
Pengawasan dan Pemeriksaan oleh dprd
 
PERAN STRATEGIS GWPP.pptx
PERAN STRATEGIS GWPP.pptxPERAN STRATEGIS GWPP.pptx
PERAN STRATEGIS GWPP.pptx
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
 
Orientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambasOrientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambas
 
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.pptSINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
 
Permendagri-No-86-TH-2017.pdf
Permendagri-No-86-TH-2017.pdfPermendagri-No-86-TH-2017.pdf
Permendagri-No-86-TH-2017.pdf
 
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdf
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdfPERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdf
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdf
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangan
 
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfGambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
 
Keuangan Negara & Daerah ( Endang )
Keuangan Negara & Daerah ( Endang )Keuangan Negara & Daerah ( Endang )
Keuangan Negara & Daerah ( Endang )
 

More from Alma'Arif Pangulu

UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU No. 6 Tahun 2014 tentang DesaUU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU No. 6 Tahun 2014 tentang DesaAlma'Arif Pangulu
 
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
UU  No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)UU  No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)Alma'Arif Pangulu
 
Teori pembagian dan pemindahan kekuasaan
Teori pembagian dan pemindahan kekuasaanTeori pembagian dan pemindahan kekuasaan
Teori pembagian dan pemindahan kekuasaanAlma'Arif Pangulu
 
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahPengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahAlma'Arif Pangulu
 
Planning Process in Asset Management for Local Government
Planning Process in Asset Management for Local GovernmentPlanning Process in Asset Management for Local Government
Planning Process in Asset Management for Local GovernmentAlma'Arif Pangulu
 

More from Alma'Arif Pangulu (8)

Sejarah pemilihan ketua MPR
Sejarah pemilihan ketua MPRSejarah pemilihan ketua MPR
Sejarah pemilihan ketua MPR
 
Perjalanan UU Pilkada
Perjalanan UU PilkadaPerjalanan UU Pilkada
Perjalanan UU Pilkada
 
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU No. 6 Tahun 2014 tentang DesaUU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
 
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
UU  No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)UU  No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Teori pembagian dan pemindahan kekuasaan
Teori pembagian dan pemindahan kekuasaanTeori pembagian dan pemindahan kekuasaan
Teori pembagian dan pemindahan kekuasaan
 
Management of disaster
Management of disasterManagement of disaster
Management of disaster
 
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahPengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
 
Planning Process in Asset Management for Local Government
Planning Process in Asset Management for Local GovernmentPlanning Process in Asset Management for Local Government
Planning Process in Asset Management for Local Government
 

Recently uploaded

Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024ssuser8905b3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 

Recently uploaded (15)

Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 

Slide UU 23/2014

  • 1. Undang Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Alma’arif
  • 2. POKOK-POKOK UU PEMDA 2014  KETENTUAN UMUM  PEMBAGIAN WILAYAH NEGARA  KEKUASAAN PEMERINTAHAN & URUSAN PEMERINTAHAN  KEWENANGAN DAERAH PROVINSI DI LAUT DAN PROVINSI KEPULAUAN  PENATAAN DAERAH  PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH  PERANGKAT DAERAH  PERDA DAN PERKADA  PEMBANGUNAN DAERAH  KEUANGAN DAERAH  BUMD & PELAYANAN PUBLIK  PARTISIPASI MASYARAKAT  PERKOTAAN  KAWASAN KHUSUS DAN PERBATASAN NEGARA  KERJASAMA DAERAH DAN PERSELISIHAN  DESA  BINWAS PEMDA  INOVASI DAERAH  TINDAKAN HUKUM ASN DI DAERAH  INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH  DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH
  • 3. Kekuasaan Pemerintahan (Ps 5 – Ps 8) Presiden Kementerian/ LPNK Gubernur Bupati/Wali kota Garis Binwas Pemerintah Pemerintah Daerah Garis Komando/Staf SebagianUrusan Tanggungjawab Kemendagri Koordinator dlm penyelengg. Urusan pem-an di daerah Garis Koordinasi Pemegang kekuasaan pemerintahan
  • 4. Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan Absolut Konkuren (sbg. Dasar pelaksanaan otda) Pemerintahan Umum (Kewenangan Presiden sbg Ka. Pemerintahan) Gubernur atau Instansi Vertikal Dekonsentrasi Wajib Pilihan Yan Dasar Non Yan Dasar 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. PU dan Penataan Ruang 4. Perum Rakyat dan Kawasan Permukiman 5. Trantibum dan Linmas 6. Sosial 1. Pol Luar Negeri 2. Han 3. Kam 4. Yustisi 5. Moneter dan Fiskal Nasional 6. Agama Tenaga Kerja; Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Pangan; Pertanahan; Ling. Hidup; Adminduk Capil; Pemberdayaan Masy. Dan Desa; KB dan Dal penduduk; Perhubungan; Kom. & Informatika; KUMKM; Penanaman Modal; Pemudan & Olahraga; statistic; Persandian; Kebudayaan; Perpustakaan; Kearsipan Kelautan dan Perikanan; Pariwisata; Pertanian; Kehutanan; ESDM; Perdagangan; Perindustrian; Transmigrasi Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi serta Kepentingan Strategis Nasional Bimwas
  • 5. Kewenangan Daerah Provinsi di Laut Provinsi 12 Mil Provinsi 12 Mil < 24 Mil, Maka wilayah Dibagi 2 (dua) Provinsi Kewenangan Provinsi di Laut : 1. Eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut diluar minyak dan gas bumi 2. Pengaturan administrative 3. Pengaturan tata ruang 4. Keamanan di laut 5. Pertahanan kedaulatan negara Tidak berlaku terhadap penangkapan ikan dan nelayan kecil Kewenangan Daerah Provinsi Kepualauan Pusat Provinsi Kepualauan Tugas Pembantuan Desentralisasi
  • 6. Penataan Daerah Pembentukan Daerah Penyesuaian Daerah Pemekaran Daerah Penggabungan Daerah Peraturan Pemerintah Penataan Daerah Pembentukan Penggabungan Penyesuaian Daerah Persiapan (3 thn) Daerah Otonom Persyaratan Dasar & Administratif 2 kab/kota atau lebih Dlm 1 prov. Menjadi 1 kab/kota; 2 prov atau lebih menjadi 1 provinsi baru a. perubahan nama, batas, cakupan wilayah; b. Pemindahan dan perubahan Ibukota; dan c. penambahan atau penugasan fungsi khusus.
  • 7. Penyelenggara Pemerintahan Daerah Kepala Daerah DPRD Kabupaten = Bupati Kota = Walikota Provinsi = Gubernur Kabupaten = DPRD Kabupaten Kota = DPRD Kota Provinsi = DPRD Provinsi Masa Jabatan 5 (lima) Tahun dan dapat dipilih kembali pada jabatan yg sama untuk 1 (satu) kali masa jabatan
  • 8. Jika KDH tidak melaksanakan Program Strategis Nasional dikenai sanksi berupa teguran tertulis oleh Menter -> Gubernur/Wakil dan oleh Gubernur(Wkl.Pemerintah) -> Kab/Kota Jk telah disampaikan 2x berturut2 ttp tidak berubah, maka KDH dan/atau Wakil KDH diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan Jk setelah menjalani pemberhentian tp tetap melaksanakan program, maka KDH diberhentikan sbg KDH/Wakil KDH
  • 9. ITEM DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTA SUSUNAN DAN KEDUDUKAN - Terdiri atas anggota partai politik peserta Pemilu - Merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah provinsi sbg unsur penyelenggara pemerintahan daerah - Anggota DPRD Provinsi adalah pejabat Daerah Provinsi - Terdiri atas anggota partai politik peserta pemilu - Merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah kab/kota yang berkedudukan sbg unsur penyelenggara pem daerah - Anggota DPRD Kab/Kota adalah pejabat daerah Kab/Kota FUNGSI - Pembentukan Perda Provinsi - Anggaran - Pengawasan - Pembentukan Perda Kab/Kota - Anggaran - Pengawasan KEANGGOTAAN - Paling sedikit 35 orang dan maks. 100 orang - Diresmikan dengan Kep. Menteri - Berdomisili di Ibukota Provinsi - Masa Jabatan 5 thn - Paling sedikit 20 orang dan maks. 50 orang - Diresmikan dengan kep. Gubernur sbg wakil pemerintah - Berdomisili di ibukota Kab/Kota - Masa jabatan 5 thn HAK - Interpelasi - Angket - Menyatakan Pendapat - Interpelasi - Angket - Menyatakan pendapat ALAT KELENGKAPAN - Pimpinan - Badan Musyawarah - Komisi - Badan Pembentukan Perda Prov - Badan Anggaran - Badan Kehormatan - Alat kelengkapan lain yang diperlukan & dibentuk oleh rapat paripurna - Pimpinan - Badan Musyawarah - Komisi - Badan Pembentukan Perda Kab/Kota - Badan Anggaran - Badan Kehormatan - Alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna
  • 10. ITEM DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTA TUGAS DAN WEWENANG - Membentuk perda prov bersama Gubernur - Membahas dan memberikan persetujuan Ranperda Prov ttg APBD Prov yang diajukan oleh Gubernur - Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda Provinsi dan APBD Prov - Memilih Gubernur - Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur kpd Presiden melalui Mendagri untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan pemberhentian - Memberikan pendapat dan pertimbangan kpd pemerintah daerah Prov terhadap rencana perjanjian internasional di daerah Prov - Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi - Meminta laporan pertanggungjawaban Gubernur dalam penyenggaraaan pemerintahan daerah Prov - Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat atau daerah prov. - Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam Peraturan PerUUan - Membentuk perda Kab/kota bersama Bup/Wl Kota - Membahas dan memberikan persetujuan Ranperda Kab/kota ttg APBD Kab/Kota yang diajukan oleh Bup/Wl Kota - Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda Kab/kota dan APBD Kab/Kota - Memilih Bupati/Wl Kota - Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Bup/Wl Kota kpd Menteri melalui Gubernur untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan pemberhentian - Memberikan pendapat dan pertimbangan kpd pemerintah daerah Kab/kota terhadap rencana perjanjian internasional di daerah - Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kab/Kota - Meminta laporan pertanggungjawaban Bupati/Wl Kota dalam penyenggaraaan pemerintahan daerah Kab/Kota - Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat atau daerah Kab/Kota - Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam Peraturan PerUUan
  • 11. ITEM DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTA HAK ANGGOTA DPRD - Mengajukan Ranperda Prov - Mengajukan pertanyaa - Menyampaikan usul dan pendapat - Memilih dan dipilih - Membela diri - Imunitas - Mengikuti orientasi dan pendalaman tugas - Protokoler - Keuangan dan administratif - Mengajukan Ranperda Kabupaten/Kota - Mengajukan pertanyaa - Menyampaikan usul dan pendapat - Memilih dan dipilih - Membela diri - Imunitas - Mengikuti orientasi dan pendalaman tugas - Protokoler - Keuangan dan administratif KEWAJIBAN ANGGOTA DPRD - Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila - Melaksanakan UUD NRI tahun 1945 dan menaati ketentuan peraturan perUUan - Mempertahankan dan memlihara kerukunan nasional dan keutuhan NKRI - Mendahulukan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi, golongan dan kelompok - Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masy - Menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah - Menaati tata tertib dan kode etik - Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain dalam penye pemerintahan daerah prov - Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala - Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masy - Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan - Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila - Melaksanakan UUD NRI tahun 1945 dan menaati ketentuan peraturan perUUan - Mempertahankan dan memlihara kerukunan nasional dan keutuhan NKRI - Mendahulukan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi, golongan dan kelompok - Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masy - Menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah - Menaati tata tertib dan kode etik - Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain dalam penye pemerintahan daerah Kab/Kota - Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala - Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masy - Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah pemilihannya
  • 12. ITEM DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTA PERSIDANGAN - DIMULAI SEJAK ANGGOTA MENGUCAPKAN SUMPA JANJI - TAHUN SIDANG TERBAGI ATAS 3 (TIGA) MASA : MASA SIDANG DAN MASA RESES KECUALI PERSIDANGAN TERAKHIR DARI SATU PERIODE KEANGGOTAAN DPRD PROV, MASA RESES DITIADAKAN - BERSIFAT TERBUKA KECUALI MMG DINYATAKAN TERTUTUP - DIMULAI SEJAK ANGGOTA MENGUCAPKAN SUMPA JANJI - TAHUN SIDANG TERBAGI ATAS 3 (TIGA) MASA : MASA SIDANG DAN MASA RESES KECUALI PERSIDANGAN TERAKHIR DARI SATU PERIODE KEANGGOTAAN DPRD KAB/KOTA, MASA RESES DITIADAKAN - BERSIFAT TERBUKA KECUALI MMG DINYATAKAN TERTUTUP PENGAMBILAN KEPUTUSAN - DILAKUKAN MUSYAWARAH MUFAKAT - APABILA KESEPAKATAN TIDAK TERCAPAI MK KEPUTUSAN DIAMBIL BERDASARKAN SUARA TERBANYAK - SETIAP RAPAT DAPAT MENGAMBIL KEPUTUSAN JIKA MEMENUHI KUORUM : DIHADIRI OLEH MIN ¾ DARI JUMLAH ANGGOTA DPRD PROV (PERSETUJUAN DALAM PELAKSANAAN HAK ANGKET DAN HAK MENYATAKAN PENDAPAT SERTA MENGENAI USUL PEMBERHENTIAN GUBERNUR DAN/ATAU WK. GUB; MIN 2/3 UNTUK MEMBERHENTIKAN PIMPINAN DPRD PROV DAN MENETAPKAN PERDA DAN APBD; ½ UNTUK RAPAT PARIPURNA DPRD PROV SELAIN RAPAT PADA KEDUA SYARAT SEBELUMNYA - KEPUTUSAN SAH JK DISETUJUI OLEH MIN 2/3 ANGGOTA YG HADIR UNTUK PERSETUJUAN HAK ANGKET; MIN ½ ANGGOTA YG HADIR UNTUK PEMBERHENTIAN PIMPINAN DPRD DAN PENETAPAN PERDA DAN APBD; SERTA SUARA TERBANYAK UNTUK RAPAT PARIPURNA SELAIN YG DISEBUTKAN SEBELUMNYA. - DILAKUKAN MUSYAWARAH MUFAKAT - APABILA KESEPAKATAN TIDAK TERCAPAI MK KEPUTUSAN DIAMBIL BERDASARKAN SUARA TERBANYAK - SETIAP RAPAT DAPAT MENGAMBIL KEPUTUSAN JIKA MEMENUHI KUORUM : DIHADIRI OLEH MIN ¾ DARI JUMLAH ANGGOTA DPRD KAB/KOTA (PERSETUJUAN DALAM PELAKSANAAN HAK ANGKET DAN HAK MENYATAKAN PENDAPAT SERTA MENGENAI USUL PEMBERHENTIAN GUBERNUR DAN/ATAU WK. GUB; MIN 2/3 UNTUK MEMBERHENTIKAN PIMPINAN DPRD KAB/KOTA DAN MENETAPKAN PERDA DAN APBD; ½ UNTUK RAPAT PARIPURNA DPRD KAB/KOTA SELAIN RAPAT PADA KEDUA SYARAT SEBELUMNYA - KEPUTUSAN SAH JK DISETUJUI OLEH MIN 2/3 ANGGOTA YG HADIR UNTUK PERSETUJUAN HAK ANGKET; MIN ½ ANGGOTA YG HADIR UNTUK PEMBERHENTIAN PIMPINAN DPRD DAN PENETAPAN PERDA DAN APBD; SERTA SUARA TERBANYAK UNTUK RAPAT PARIPURNA SELAIN YG DISEBUTKAN SEBELUMNYA.
  • 13. Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Pemda (LPPD) GubernurMenteri
  • 14. LPPD terdiri atas Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemda dan Pelaksanaan Tugas Pembantuan - LPPD disampaikan 1 (satu) kali setahun - LPPD disampaikan plg lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir - LPPD digunakan sbg bahan evaluasi dan pembinaan (penghargaan & sanksi) penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pemerintah
  • 15. Larangan bg KDH dan Wakil KDH Kepala Daerah/Wkl. KDH Sanksi jk melanggar a. Membuat keputusan yang scr khusus memberikan keuntungan pribadi, keluarga krooni, golongan tertentu atau klp politiknya yg bertentangan dengan ketentuan perUUan b. Membuat kebijakan yg merugikan kepentingan umum c. Menjadi pengurus suatu perusahaan d. Menyalahgunakan wewenang yang menguntungkan diri sendiri dan/atau merugikan daerah yang dipimpin e. Melakukan KKN serta menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang mempengaruhi keputusan a/ tindakan yg dilakukan f. Menjadi advokat/kuasa hokum g. Menyelahgunakan wewenang dan melanggar sumpah h. Merangkap jabatan sebagai pejabat Negara lainnya i. Melakukan perjalanan keluar negeri tanpa izin dari Menteri; dsb (Ps.76) a. Pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan oleh Presiden untuk Gubernur serta oleh Menteriuntuk Bupati/Walikota b. Untuk KDH/Wakil yang meninggalkan tugas dan wilayah kerja 7(tujuh) hari berturut-turut atau tidak dalam waktu 1 (satu) bulan tanpa izin dikenai sanksi teguran tertulis oleh Presiden untuk Gubernur atau oleh Menteri untuk Bupati/Walikota
  • 16. Pemberhentian KDH/Wakil KDH Meninggal Dunia Permintaan Sendiri Diberhentikan a. Berakhir Masa Jabatannya b. Tidak dpt melaksanakan tugas scr berkelanjutan atau berhalangan tetap scr berturut-turut selama 6 (enam) bulan c. Dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan KDH/Wkl KDH d. Tidak melaksanakan kewajiban KDH dan Wkl KDH e. Melakukan perbuatan tercela f. Diberi tugas dalam jabatan tertentu oleh Presiden yang dilarang untuk dirangkap g. Menggunakan dokumen dan/atau keterangan palsu sbg persyaratan pada saat pencalonan KDH/Wkl KDH berdasarkan pembuktian dr lembaga yang menerbitkan dokumen h. Mendapatkan sanksi pemberhentian
  • 17. Pemberhentian untuk KDH/Wkl yg Meninggal Dunia; Permintaan Sendiri; Berakhir Masa Jabatan dan Tdk dpt melaksanakan tugas KDH Pimp DPRD Paripurna Presiden (Gub/Wkl) Menteri (Bup/Walkot dan Wkl) PenetapanPemberhentian
  • 18. Pemberhentian untuk KDH/Wkl yg melanggar sumpah; tidak melaksanakan kewajiban; melanggar larangan; perbuatan tercela Mahkamah Agung Presiden (Gub/Wkl) Menteri (Bup/Walkot dan Wkl) Pimp DPRD Paripurna PenetapanPemberhentian
  • 19. Gubernur sbg Wakil Pemerintah Bimwas 1. Mengkoordinasikan Bimwas Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Kab/Kota 2. Monitoring, Evaluasi dan Supervisi thdp Penyelenggaraan Pemerintahan Kab/Kota 3. Memberdayakan dan Memfasilitasi Kab/Kota 4. Evaluasi thdp Ranperda Kab/Kota ttg RPJPD, RPJMD, APBD, Perubahan APBD, Pertanggungjawaban APBD, Tata Ruang Daerah, Pajak dan Retribusi Daerah 5. Was terhadap Perda Kab/Kota 6. Tugas Lain sesuai Peraturan PerUUan 1. Membatalkan Perda Kab/Kota dan PerKDH 2. Memberikan Penghargaan dan Sanksi 3. Menyelesaikan perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan antar-Daerah Kab/Kota dalam 1 (satu) Provinsi 4. Memberikan persetujuan thdp Ranperda Kab/Kota ttg Pembentukan dan Susunan OPD Kab/Kota 5. Wewenang lain Tugas Wewenang
  • 20. Hubungan Kerja KDH-DPRD Penyampaian LKPJ tdk dpt dijadikan dasar pemberhentian KDH
  • 21. Perangkat Daerah ITEM PROVINSI KAB/KOTA KOMPONEN A.SEKRETARIAT DAERAH B.SEKRETARIAT DPRD C.INSPEKTORAT D.DINAS E.BADAN A.SEKRETARIAT DAERAH B.SEKRETARIAT DPRD C.INSPEKTORAT D.DINAS E.BADAN F.KECAMATAN
  • 22. Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah  DITETAPKAN DENGAN PERDA  PERDA BERLAKU SETELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI MENTERI (PROVINSI) DAN GUBERNUR SBG WK. PEMERINTAH (KAB/KOTA)  PERSETUJUAN DIBERIKAN BERDASARKAN PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YG TIDAK BERKAITAN DENGAN YAN DASAR DAN URUSAN PILIHAN  KEDUDUKAN, TUGAS, SUSUNAN ORGANISASI DAN FUNGSI PERANGKAT DAERAH DIATUR DALAM PERKADA
  • 23. DINAS DAN BADAN ITEM DINAS BADAN Pembentukan Untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah Untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah : perencanaan, keuangan, kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan dan fungsi lain sesuai dgn peraturan PerUUan Klasifikasi A : untuk mewadahi urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dengan beban kerja yang besar; B : beban kerja sedang; C : beban kerja kecil A : untuk mewadahi pelaksanaan fungsi penunjang Urusan pemerintahan dengan beban kerja besar; B : beban kerja sedang; C : beban kerja kecil Pimpinan Kepala Dinas Kepala Badan Tanggungjawab Kepada Kepala Daerah melalui Sekda Kepada Kepala Daerah melalui Sekda
  • 24. Kecamatan ITEM PENJELASAN PEMBENTUKAN PERDA KAB/KOTA BERPEDOMAN PADA PP SYARAT DASAR - JUMLAH PENDUDUK MINIMAL - LUAS WILAYAH MINIMAL - JUMLAH MINIMAL DESA/KELURAHAHN YANG MENJADI CAKUPAN - USIA MINIMAL KECAMATAN SYARAT TEKNIS - KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH - SARANA DAN PRASARANA PEMERINTAHAN - PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA YANG DIATUR DALAM KETENTUAN PERATURAN PERUUAN SYARAT ADMINISTRATIF - KESEPAKATAN MUSYAWARAH DESA DAN/ATAU KEPUTUSAN FORUM KOMUNIKASI KELURAHAN DAN/ATAU NAMA LIAN DI KECAMATAN INDUK - KESEPAKATAN MUSYAWARAH DESA DAN/ATAU KEPUTUSAN FORUM KOMUNIKASI KELURAHAN ATAU NAMA LAIN DI WILAYAH KECAMATAN YANG AKAN DIBENTUK KLASIFIKASI - TIPE A : BEBAN KERJA BESAR - TIPE B : BEBAN KERJA KECIL PENENTUAN BEBAN KERJA BERDASARKAN PADA JUMLAH PENDUDUK, LUAS WILAYAH DAN JUMLAH DESA/KEL PIMPINAN KEPALA KECAMATAN YG BERTANGGUNGJAWAB KEPADA BUPATI/WL KOTA MELALUI SEKDA DAN PELAKSANAAN TUGASNYA DIBANTU OLEH PERANGKAT KECAMATAN SYARAT PIMPINAN PNS YG MENGUASAI PENGETAHUAN TEKNIS PEMERINTAHAN DAN KEPEGAWAIAN
  • 25. Kecamatan ITEM PENJELASAN WEWENANG CAMAT - MENYELENGG. URUSAN PEMERINTAHAN UMUM - KOORD KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASY - KOORD. TRANTIBUM - KOORD. PENERAPAN DAN PENEGAKAN PERDA DAN PERKADA - KOORD. PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA UMUM - KOORD. PENYELENGG. PERANGKAT DAERAH YANG ADA DI KEC - BIMWAS PENYELENGG. KEGIATAN DESA/ KEL - MELAKSANAKAN URUSAN PEMERIANTAHAN YG MENJADI KEWENANGAN KAB/KOTA YANG TIDAK DILAKSANAKAN OLEH UNIT KERJA PERANGKAT DAERAH KAB/KOTA YG ADA DI KEC - TUGAS LAIN SESUAI PERATURAN PER-UU AN - SELAIN DIATAS, JUGA MELAKSANAKAN PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG BUP/WL KOTA UNTUK MELAKSANAKAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YG MENJADI KEWENANGAN DAERAH KAB/KOTA (BERDASARKAN PEMETAAN YANLIK) DAN DITETAPKAN OLEH KEP BUPATI/WL KOTA BERPEDOMAN PADA PP PENDANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DIBEBANKAN PADA APBN DAN TUGAS LAIN DIBEBANKAN KEPADA YANG MENUGASI
  • 26. KELURAHAN  DIBENTUK DENGAN PERDA KAB/KOTA DGN BERPEDOMAN PADA PP  DIPIMPIN OLEH LURAH SELAKU PERANGKAT KECAMATAN DAN BERTANGGUNGJAWAB KEPADA CAMAT  LURAH DIANGKAT OLEH BUPATI/WL KOTA ATAS USUL SEKDA DARI PNS YG MEMENUHI PERSYARATAN SESUAI DGN KETENTUAN PERATURAN PER-UU AN  ANGGARAN KELUARAHAN BERASAL DARI ALOKASI ANGGARAN DALAM APBD KAB/KOTA UNTUK PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA LOKAL KEL. DAN PEMBERDAYAAN MASY DI KELURAHAN  ALOKASI ANGGARAN KELURAHAN DIMASUKKAN KEDALAM ANGGARAN KECAMATAN BAGIAN ANGGARAN KELURAHAN  KOTA YG TIDAK MEMILIKI DESA, ALOKASI ANGGARAN MINIMAL 5% (APBD-DAK)  KOTA MEMILIKI DESA, ALOKASI ANGGARAN BERPEDOMAN PADA KETENTUAN PERATURAN PER-UU AN  KETENTUAN DIATUR DALAM PP
  • 27. PERDA  UNTUK MENYELENGGARAKAN OTDA DAN TUGAS PEMBANTUAN, DAERAH MEMBENTUKA PERDA  PERDA DIBENTUK OLEH DPRD DENGAN PERSETUJUAN KEPALA DAERAH  PERDA MEMUAT MATERI : PENYELENGGARAAN OTDA DAN TUGAS PEMBANTUAN PENJABARAN LEBIH LANJUT DR PERATURAN DIATASNYA MUATAN LOKAL SESUAI DENGAN KETENTUAN PER-UU AN
  • 29. PERENCANAAN PERDA  PERENCANAAN PENYUSUNAN PERDA DILAKUKAN DALAM PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA  PEMBENTUKAN PERDA DISUSUN OLEH DPRD DAN KDH UNTUK JANGKA WAKTU 1 (SATU) TAHUN BERDASARKAN SKALA PRIORITAS PEMBENTUKAN RANPERDA  PEMBENTUKAN PERDA DITETAPKAN DGN KEPUTUSAN DPRD  PENYUSUNAN DAN PENETAPAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA DILAKUKAN SETIAP TAHUN SEBELUM PENETAPAN RANPERDA TTG APBD  PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA YANG TERDIRI ATAS :  AKIBAT PUTUSAN MA  APBD  PENATAAN KECAMATAN  PENATAAN DESA  DPRD DAN KDH DAPAT MENGAJUKAN RANPERDA DILUAR PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA DGN ALASAN :  MENGATASI KEADAAN LUAR BIASA, KEADAAN KONFLIK ATAU BENCANA ALAM  MENINDAKLANJUTI KERJASAMA DGN PIHAK LAIN  AKIBAT PEMBATALAN OLEH MENTERI UNTUK PROVINSI DAN OLEH GUBERNUR UNTUK KAB/KOTA
  • 30. PENYUSUNAN PERDA  PENYUSUNAN RANPERDA DILAKUKAN BERDASARKAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA  PENYUSUNAN RANPERDA DAPAT BERASAL DARI DPRD ATAU KDH  PENYUSUNAN RANPERDA BERPEDOMAN PADA KETENTUAN PERATURAN PER-UU AN PEMBAHASAN PERDA  PEMBAHASAN RANPERDA DILAKUKAN OLEH DRPD BERSAMA KDH UNTUK MENDAPATKAN PERSETUJUAN BERSAMA  PEMBAHASAN BERSAMA DILAKUKAN MELALUI TINGKAT PEMBICARAAN  PEMBAHASAN RANPERDA BERPEDOMAN PADA PERATURAN PER-UU AN
  • 31. PENETAPAN PERDA  RANPERDA YANG TELAH DISETUJUI BERSAMA DISAMPAIKAN OLEH PIMPINAN DPRD KEPADA KDH UNTUK DITETAPKAN MENJADI PERDA  PENYAMPAIAN RANPERDA DILAKUKAN PLG LAMA 3 (TIGA) HARI TERHITUNG SEJAK TANGGAL PERSETUJUAN  GUBERNUR DAN/ATAU BUPATI/WALIKOTA MENYAMPAIKAN RANPERDA PROV DAN/ATAU KAB/KOTA KEPADA MENTERI DAN/ATAU GUBERNUR PLG LAMA 3 (TIGA) HARI TERHITUNG SEJAK PENERIMAAN RANPERDA DARI PIMPINAN DPRD UNTUK MENDAPATKAN NOMOR REGISTRASI PERDA  MENTERI DAN/ATAU GUBERNUR MEMBERIKAN NOMOR REGISTER RANPERDA KEPADA PROVINSI DAN/ATAU KAB/KOTA PLG LAMA 7 (TUJUH) HARI SEJAK RANPERDA DITERIMA  RANPERDA YANG TELAH MENDAPATKAN NOMOR REGISTER DITETAPKAN OLEH KDH DENGAN MEMBUBUHKAN TTD PLG LAMA 30 (TIGA PULUH) HARI SEJAK RANPERDA DISETUJUI BERSAMA DPRD DAN KDH
  • 32. PENGUNDANGAN PERDA  PERDA DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH  PENGUNDANGAN DILAKUKAN OLEH SEKDA  PERDA MULAI BERLAKU DAN MEMPUNYAI KEKUATAN MENGIKAT PADA TANGGAL DIUNDANGKAN, KECUALI DITENTUKAN LAIN DI PERDA YBS
  • 34. HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT-DAERAH PUSAT DAERAH 1. SUMBER PENERIMAAN BERUPA PAJAK DAN RETRIBUSI 2. DANA PERIMBANGAN KEUANGAN 3. DANA OTSUS 4. PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH, DANA DARURAT DAN INSENTIF (FISKAL)
  • 35. HUBUNGAN KEUANGAN ANTAR DAERAH DAERAH DAERAH 1. BAGI HASIL PAJAK DAN NON PAJAK ANTAR-DAERAH (AD) 2. PENDANAAN URUSAN PEM- AN YG MENJADI KEWENANGAN DAERAH YG MENJADI TANGGUNGJAWAB BERSAMA SBG KONSEKUENSI DARI KAD 3. PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH AD 4. BANTUAN KEUANGAN AD 5. PELAKSANAAN DANA OTSUS YG DITETAPKAN UU
  • 36. PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN A. PAD TERDIRI ATAS : • Pajak Daerah • Retribusi Daerah • Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan • Lain PAD yang sah B. PENDAPATAN TRANSFER, meliputi : • Transfer Pusat-Daerah :  Dana Perimbangan  DBH (Pajak, Cukai dan SDA)  DAU (Sesuai Celah Fiskal)  DAK  Dana Otsus  Dana Keistimewaan  Dana Desa • Transfer antar Daerah :  Pendapatan bagi Hasil  Bantuan Keuangan C. LAIN PENDAPATAN DAERAH YG SAH A. BELANJA DAERAH DIPRIORITASKAN UNTUK PELAYANAN DASAR SESUAI SPM B. BELANJA DAERAH TERDIRI ATAS BELANJA HIBAH DAN BELANJA SOSIAL A. DAPAT MELAKUKAN PINJAMAN DR PUSAT, DAERAH LAIN, LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN/ATAU NON BANK SERTA MASYARAKAT B. KDH DGN PERSETUJUAN DPRD DPT MENERBITKAN OBLIGASI DAERAH C. DAERAH DPT MELAKUKAN PINJAMAN YG BERASAL DARI PENERUSAN PINJAMAN UTANG LUAR NEGERI
  • 37. PENDAPATAN-DBH  DBH DAPAT BERSUMBER DARI :  PAJAK  PBB DAN PPh  CUKAI  CUKAI HASIL TEMBAKAU SESUAI PER-UU AN  SUMBER DAYA ALAM TERDIRI ATAS :  PENERIMAAN KEHUTANAN YG BERASAL DR IURAN IIUPH, PROVISI SD HUTAN DAN DANA REBOISASI  PENERIMAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA YG BERASAL DARI PENERIMAAN IURAN TETAP DAN IURAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI  PENERIMAAN NEGARA DR SUMBER DAYA ALAM TABANG MINYAK BUMI DR DAERAH YBS  PENERIMAAN NEGARA DR SUMBER DAYA ALAM TABANG GAS BUMI DR DAERAH YBS  PENERIMAAN PANAS BUMI YG BERASAL DARI PENERIMAAN SETORAN BAGIAN PEMERINTAH, IURAN TETAP DAN IURAN PRODUKSI YG DIHASILKAN DARI WILYAHA DAERAH YBS
  • 39. APBD JK KDH TIDAK MENGAJUKAN MAKA DIKENAI SANKSI ADMINISTRATIF BERUPA TIDAK DIBAYARKAN HAK-HAK KEUANGANNYA A. PER KDH TTG PENJABARAN APBD B. RANCANGAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
  • 40. KAWASAN KHUSUS DAN KAWASAN PERKOTAAN KAWASAN KHUSUS KAWASAN PERBATASAN A. KW. PERDAGANGAN BEBAS DAN/ATAU PELABUHAN BEBAS B. KW. HUTAN LINDUNG C. KW. HUTAN KONSERVASI D. KW.TAMAN LAUT E. KW. BURU F. KW. EKONOMI KHUSUS G. KW. BERIKAT H. DSB KAWASAN PERBATASAN NEGARA = KECAMATAN-KECAMATAN TERLUAR YANG BERBATASAN LANGSUNG DENGAN NEGARA LAIN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN KAWASAN PERBATASAN MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KEWENANGAN LAIN SEPERTI PENETAPAN DETAIL TATA RUANG; PENGENDALIAN DAN IZIN PEMANFAATAN RUANG; DAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN UNTUK PEMBETUKAN KW. KHUSUS, PEMERINTAH MENGIKUTSERTAKAN DAERAH YBS DAERAH DAPAT MENGUSULKAN PEMBENTUKAN KW KHUSUS KEPADA PEMERINTAH
  • 41. KERJASAMA DAERAH PIHAK KETIGA DAERAH LAIN LEMBAGA ATAU PEMERINTAH DAERAH DI LUAR NEGERI WAJIB SUKARELA a. Antar-Daerah Provinsi b. Antar Daerah Provinsi dan Kab/Kota dlm wilayahnya c. Antar Daerah Provinsi dan Kab/Kota dari Provinsi yg berbeda d. Antar Kab/Kota dari Provinsi yang berbeda e. Antar-Daerah Kab/Kota dalam satu Provinsi Kerjasama Sukarela dilaksanakan oleh Daerah yang berbatasan atau tidak berbatasan untuk menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah namun dipandang lebih efektif dan efisien jika dilaksanakan dengan bekerjasama
  • 42. DESA Desa dapat dibentuk di Kab/Kota Pemerintah, Pemprov dan Pemkab/Kota dapat menugaskan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangannya kepada Desa
  • 43. PENDANAAN PENUGASAN SEBAGIAN URUSAN KEPADA DESA PUSAT PUSAT KAB/KOTA DESA APBN APBD PROV APBD KAB/ KOTA
  • 44. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PUSAT KAB/ KOTA PROVINSI MENDAGRI PROVINSI MENTERI TEKNIS LPNK BIMWASUMUM BIMWASKHUSUS PROVINSI KAB/ KOTA BIMWASUMUM BIMWASKHUSUS
  • 45. PEMBINAAN-DIKLAT KEPAMONGPRAJAAN  DIKLAT KEPAMONGPRAJAAN DITUJUKAN UNTUK MENGHASILKAN LULUSAN SBG ABDI NEGARA DENGAN KARAKTERISTIK : MEMILIKI KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN TEKNIS PENYE. PEM-AN MEMILIKI KEPRIBADIAN DAN KEAHLIAN KEPEMIMPINAN KEPAMONGPRAJAAN BERWAWASAN NUSANTARA, BERKODE ETIK DAN BERLANDASKAN PADA BHINNEKA TUNGGAL IKA  PENERAPAN SISTEM JARLATSUH
  • 46. TINDAKAN HUKUM THDP ASN DI INSTANSI DAERAH  PENYIDIK MEMBERITAHUKAN KPD KDH SEBELUM MELAKUKAN PENYIDIKAN KPD ASN DI INSTANSI DAERAH YG DISANGKA MELAKUKAN PELANGGARAN HUKUM DLM TUGAS  PEMBERITAHUAN TIDAK BERLAKU APABILA :  TERTANGKAP TANGAN MELAKUKAN SESUATU PIDANA  DISANGKA MELAKUKAN TINDAK PIDANA KEJAHATAN YANG DIANCAM DENGAN PIDANA PENJARA 5 (LIMA) TAHUN ATAU LEBIH  DISANGKA TELAH MELAKUKAN TINDAK PIDANA KEJAHATAN TERHADAP KEAMANAN NEGARA  MASYARAKAT DPT MENYAMPAIKAN PENGADUAN ATAS DUGAAN PENYIMPANGAN YG DILAKUKAN OLEH ASN DI INSTANSI DAERAH KPD APARAT PENGAWAS INTERNAL DAN/ATAU APARAT PENEGAK HUKUM  APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH WAJIB MELAKUKAN PEMERIKSAAN ATAS DUGAAN PENYIMPANGAN YG DIADUKAN OLEH MASY  APARAT PENEGAK HUKUM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ATAS PENGADUAN YG DISAMPAIKAN OLEH MASY SETELAH BERKOORDINASI DGN APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH  JK BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN DIEMUKAN BUKTI ADANYA PEYIMPANGAN YG BERSIFAT ADMINISTRATIF, PROSES LBH LANJUT DISERAHKAN KPD APRAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH  JK BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN DITEMUKAN BUKTI ADANYA PEYIMPANGAN YG BERSIFAT PIDANA, PROSES LBH LANJUT DISERAHKAN KPD APARAT PENEGAK HUKUM SESUAI KETENTUAN PER- UU AN
  • 47. INOVASI DAERAH (ID) KEPALA DAERAH ANGGOTA DPRD ASN SKPD MASYARAKAT PARIPURNA DPRD IZIN TERTULIS DARI KEPALA SKPD ANGGOTA DPRD PEMERINTAH DAERAH KEPALA DAERAH KDHlaporkanID - Evaluasi - Penilaian (Penghargaan dan/atau Insentif)