SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
evajiban yang tidak terdapat dalam perundang-undangan sebelumnya,
r:rtara lain hak DPRD untuk meminta pertanggungiawaban kepala daerah
.:as pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah, meminta keterangan kepada
{epala daerah atas suatu rencana kebijakan, atau atas suatu masalah yang

renurut hukum danL/atau etika yang berlaku termasuk dalam lingkup
.:tggung jawab Kepala daerah" mengadakan penyelidikan, termasuk
-.eminta pejabat dan/atau warga masyarakat yang diperlukan untuk
--emberikan keterangan tentang sesuatu hal demi kepentingan daerah,
-.:svarakat dan pemerintahan (hak sttbpoena). Mengenai kewajiban DPRD
rg ditonjolkan antata lain DPRD berkewajiban membina kehidupan
:-nokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, memajukan dan
-.;nvalurkan aspirasi, menerima keluhan dan pengaduan masyarakat sefta
:':mfasilitasi tindak lanjut penyeiesaiannya. Di samping itu, DpFtD dapat
*.rnbela kepentingan daerah dan penduduknya
di hadapan pemerintah, dan

-;mperjuangkan Kepada Dewan Perwakilan Rakyat (hak petisi).(Suara
.

:rbaharuan, 2000: 85).

Dengan demikian, sekali
*.rupakan lembaga perwakilan

lagi dapat disimpulkan bahwa
rakyat daerah dan berkedudukan

DPRD
sebagai

-,'.,rr penyelenggaman pemerintahan daerah.
DPRD sebagai badan legislatif daerah, kedudukannya berbeda dengan
: ,. an Perwakilan Rakyat. Jika Dewan Perwakilan Rakyat baik organ
* ::DUn
fungsinya sebagai lembaga legislatif, sedangkan DPRD organnya

;,,;kutif tetapi fungsinya legislatif. Oleh karena itu, produknya

berupa

::.'akan pemerintah daerah atau peraturan daerah dan bukan undang..::lng.
,lengenai ukuran atau besaran dari DPRD provinsi diatur sebagai
'::-iut. Untuk Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 1.000.000
. memperoleh alokasi 35 kursi; Provinsi dengan jumlah penduduk lebih
*. i.000.000 sampai dengan 3.000.000 jiwa memperoleh alokasi 45 kursi;
- , nsi dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000.000 sampai dengan
,,t.000 jiwa memperoleh alokasi 55 kursi; provinsi dengan jumlah
,:-:.rduk lebih dari 5.000.000 sampai dengan 7.000.000 jiwa memperoleh
' .sr 65 kursi; Provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 7.000.000
-" : ei dengan 9.000.000 jiwa memperoleh alokasi 75 kursi; provinsi dengan
.- ,h penduduk lebih dari 9.000.000 sampai dengan 11.000.000 jiwa
' : - :eroleh alokasi 85 kursi; dan Provinsi dengan jumlah penduduk lebih
r". . I 000.000 jiwa memperoleh alokasi 100 kursi.
Kabupaten/Kota ditetapka:
Lebih lanjut untuk jumlah kursi DPRD
50 kursi' jumlah kursi DPRLT
paling sedikit 20 kursi dan paling banyak
jumlah penduduk Kabupaten'{(otl
Kabupaten/Kota ditetapkan blrclasarkan
dengan jumlah pendudi
dengan rincian sebagai berikut: Kabupaten/Kota
jiwa memperoleh alokasi 20 kurst
sampai dengan 100'000 ribu
denga;

lebih dari 100'000 sampai
Kabupaten4(ota dengan jumlah p"nOudut
jumlar
kursi; Kabupaten/Kota dengan
200.000 jiwa memperolih alokasi 25

300'000 jiwa memperole'r
penduduk iebih dari 200'000 sampai dengan
jumlah lebih dari 300'000 samPe
alokasi 30 kursi; Kabupatenr/Kota dengan
Kabupaten/Kota dengan jumiat

jiwa memperoleh 35 kursi'
500'000 jiwa memperoieb'
penduduk lebih dari 400'000 sampai clengan
penduduk lebih dari 500 tr-r;
alokasi 40 kursi; KabupateniKota dengan
alokasi 45 kursi; KabupatenrKo"l
sampai dengan 1.000.000 jiwa memperoleh
j'i
1'000'000 jiwa memperoleh aiokasi
clengan jumlah penduduk iebih dari

dengan 400.000

kursi.
clisimpulkan bahwa penenrulr
Berdasar pada penjelasan di atas dapat
pada jumrah penduduk. unfuk DPR.i
besaran ukuran DPRD didasarkan

ProvitlsididasarkanpadajumlahpendudukProvinsisedangkanuntukDPRI
dasnr

jumlah penduduk Kabupaten/Kota'
Kabupaten/Kota didasarkan pada
lembaga perwakilan 1a:'5
pemikirannya adalah bahwa DPRD merupakan
unggot"nyu mewakili rakyat (penduduk)

komisi-komisi 0'm
Alat kelengkapan DPRD terdiri atas pimpinan
yang bukan merupakan aix
fiaksi-fraksi

panitia-panitia' DPRD membentuk
kelengkaPan DPRD

dikemukakan seba$'
Lebih lanjut mengenai Fungsi DPRD daPat

berikut:

1.

peraturan
fungsi legislasi, adalah fungsi untuk membentuk

daeffi'fr

Bupati/Walikota);
b.rJama dengan kepala daerah (Gubernur'

anggaran adalah fungsi DPRD Provinsi'
bersama-samadenganPemerintahdaerah(Gubernurdanjajarann'a
menyusun dan menetapkru
BupatVWalikotu dL jajarannya) untuk
yang di dalamnya termasut
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

2. fungsi

KabupatervKeet

dan wewenang DPRD;
unggurun untuk pelaksanaan fungsi' tugas

3.

Perwakilan Rakyat Provi-n-';;
fungsi pengawasan adalah fungsi Dewan
pengawasan terhadap pelaksanaem
Kabupaten/Kota untuk rnelaksa'akan
keputusan kepala daerah sen'r
undang-undang, peraturan daerah' dan
daerah'
kebijJan yang ditetapkan oleh pemerintah
5.

Kewenangan kuasi peradilan, yurisdiksi kewenangan Dewan Daerai-'
dalam hal ini menetapkan perselisihan pemilihan umum' tindakan
disiplin dan memberhentikan anggota karena melanggar aturan dar'
peraturan perundangan. Di beberapa Dewan Daerah tertentu mempunl'ar
kewenangan untuk memberhentikan kepala daerah (Muttalib,l982:12812e),

B.

TUGAS DAN WEWENANG DPRD
DPRD mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut'

L

Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan Gubemri:
Bupati/Walikota untuk mendapat persetujuan bersama'

2.

Membahas dan menyetujui rancangan peraturan daerah tentan"

3.

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah bersama dengan Kepala daerah
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah c-peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan Kepala Daera'"

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, kebijakan pemerintah daer-r"
i
dalam melaksanakan program pembangunan daerah' dan kerja sar
internasional di daerah.

4.

5.
6.

kep':r
Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah
presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD Provinsi dan kep:::r
Menteri Dalam Negeri melalui Gut'ernur bagi DPRD Kabupaten'lKota
MemilihWakilKepaladaerahdaiamhalterjadikekosonganjaba1ur
Wakil Kepala daerah.
Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah de3-1r
terhadap rencana perjanjian internasional di daerah (yang dimai':':
dengan perjanjian internasional adalah perjanjian antar pemer':-ai
dengan pihak luar negeri yang terkait dengan kepentingan daerah)'

7.

ar;
Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama intemasionai '

dilakukan oleh pemerintah daerah (yang dimaksud kerja ::r-'"r
-'
internasional adalah kerja sama claerah dengan pihak luar negen er*
meliputi kerja sama kabupaten/kota "kembar", kerja sama l'"-l lii
termasuk bantuan kemanusiaan, ker.1a sama penerusan pinjamant' :;'"
kerja sama penyertaan modal, dan kerja sama lainnya sesuai cie:'."n
peraturan perundangan)'
8.

daerah dalam

Meminta laporan keterangan pertanggungiawaban kepala
laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah (yang dimaksud

yang disampaikan oleh
keterangan pertangiungiawaban adalah laporan

DPRD yang
Kepala daerah setiap tahun dalam sidang paripurna
tugas
berkaitan dengan penyelenggaraan tugas otonomi dan
pembantuan).

Membenfuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah'
Pemilihan lJmum
10. Melakukan pengawasan dan meminta laporan Komisi
Kepala daerah'
Daerah dalam penyelenggaraan pemilihan
kerja sama antardaerah dan
I l. Memberikan persetujuan terhadap rencana

9.

daerah'
dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan

tugas
Selain tugas dan wewenang tersebut di atas, DPRD melaksanakan
(antara
lan wewenang lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
Negara dan
lain yang diatur oleh UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
dan Tanggung
L-IJ No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
Jarvab Keuangan Negara).

C. HAK

DPRD

perwakilan
Hak dalam kaitan ini merupakan hak DPRD sebagai lembaga
rangka penyelenggaraan
ialam hubungannya dengan Kepala daerah dalam
remerintahan daerah. Hak dimaksud, antara lain:
I Interpelasi adalah hak DpRD untuk meminta keterangan kepada Kepala
yang penting dan strategis
daerah mengenai kebijakan pemerintah daerah
dan negara'
yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat' daerah
l. Angket, adalah pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD untuk melakukan

yang
penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu Kepala Daerah
penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat'
peraturan
daerah dan negara yang diduga bertentangan dengan
perundang-undangan.

-:

pendapat
Menyatakan penJapat, adalah hak DPRD untuk menyatakan
mengenai kejadian luar biasa
terhadap kebijakan Kepala daerah atau
atau
yang terjadi di daerah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya
hak angket'
sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan
22

DPRD' dalam UU No'
Berkenaan dengan penyidikan terhadap anggota
anggota DPRD diduga
Tahtxt2003 dijelaskan bahwa dalam hal seorang

permintaan keterangan' dan
melakukan perbuatan pidana, pemanggilan,
dari Menteri Dalam
penyidikannya harus mendapat persetujuan tertulis
persetujuan ternrlis dari
N"g"ri untuk anggota DPRD Provinsi, dan mendapat
gubernur atas nama Menteri Dalam Negeri'

DPRD melakukan
Ketentuan tersebut tidak berlaku apabila anggota
tangan melakukan
tindak pidana korupsi dan terorisme serta tertangkap
tangan yang
kegiatan korupsi dan terorisme. Tindakan yang tertangkap
Oitatcut<an anggota

agar memberikan

berwenang
DPRD, harus dilaporkan kepada pejabat yang
dalam dua kali dua puluh empat
izin selambat-lambatnya

jam. Selama anggota DPRD menjalani proses penyidikan' -p^emrntutan
tetap menerima halkpemeriksaan di depan pengadilan, yang bersangkutan
adanya putusan pengadilan
hak keuangan dan adminis=trasi sampai dengan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap'

DPRD diatur sedemikian r';rra
Tindakan penyidikan terhadap anggota

daerah dapat berjalan tertib
agar mekanisme penyelenggaraan pemerintahan

E.

DPRD'
PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA

I)ewan Perwakilan Raiq"at rm
Anggota DPRD seperti halnya anggota
dipilih melalui sistem Pemilihan warflml
anggota Dewan Perwakilan Daerah'
Perwakilan Daerah, dan DPft'II
anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dervan
dimaksud, maka dalam La {or
Berkenaan dengan sistem pemilihan umum
10 Tahun 2008 diatur sebagai berikut:

1.

Sistem Pemilihan Umum

PemilihanumumuntukmemilihanggotaDPRDdengan
proporsional terbuka. Sistem proporsional .i*t* "-":: lt::T
politik pesefta pemilihan
umum di mana perolehan kuisi partai

politik secara proporsional' S
didururkun pada perolehan suara partai
wilayah pemerintahan rn
contoh, satu daerah pemilihan (bisa satu
gabungan lebih dari satu
kecamatan atau kabupaten/kota, bisa
pemerintahan) memperebutkan I 0 kursl : JT!1ls*:" f",*

^1t:,*Y
;;;;t ;;;;n*tuo jumrah kursi di ol*? o,1]-,0:,*
ta"t" partai g memperebulkal kutt o'l*""*,

;.;t;;*;;t;;,

,n'

polrtik, yaitu: partai potit't

van

A

I
memperoleh 60% suara' partai notrdh
:3mperoleh 307o suara dan partai politik C memperoleh 10% suara, maka
:ingan sistem proporsional ini partai politik A akan memperoleh 6 kursi,
:aitai politik B akan memperoleh 3 kursi dan partai politik C memperoleh I
pemahaman terhadap
".rrsi (ini hanya sekedar contoh untuk m€mudahkan

::stem proporsional). Akan tetapi dalam prakteknya, ada persyaratan

:,erhifungan teftentu dalam menentukan perolehan kursi partai politik peserta

:tmilihan di daerah pemilihan. Mengenai sistem pemilihan umum ini,
firiam Budiardjo (2008:461) berpendapat bahwa dalam ilmu politik dikenal
:,errnacam-macam sistem pemilihan umum dengan berbagai variasinya' akan

::tapi umumnya berkisar pada dua prinsip pokok, yaitu:

:
--

Single member canstituency (satu daerah pemilihan memilih satu wakil);

biasanya disebut sistem distrik. Dalam sistem distrik, satu distrik
pemilihan memilih satu wakil tunggal
Multi member constituency (satu daerah pemilihan memilih beberapa
wakil); biasanya disebut dengan sistem perwakilan berimbang atau
sistem proporsional. Dalarn sistem proporsional, satu wilayah besar
(daerah pemilihan) rnemilih beberapa wakil.

:.

Daerah Pemilihan
Berkenaan dengan daerah pemilihan, Ramlan Surbakti (2003:8-9)
:enjelaskan bahwa srstem pemilihan umum terdiri atas empat dimensi, yaitu:
laerah pemilihan. metode pencalonan, metode pemberian suara dan
:enenfuan calon terpilih. Mengenai daerah pemilihan ini dikemukakan antara
:in lingkup dan besaran daerah pemilihan atau luas daerah pemilihan dan
-,:mlah kursi unfuk setiap daerah pemilihan; apakah daerah pemilihan
::tetapkan berdasarkan wilayah adminisfrasi (nasional atau provinsi atau
n.abupaten/kota) atau berdasarkan jumlah penduduk ataukah kombinasi
r.3duanya; dan apakah satu kursi untuk setiap daerah pemilihan (single-:entber district) atau lebih dari satu kursi untuk setiap daerah pemilihan
nulti-member distncl). Untuk Daerah pemilihan anggota DPRD Provinsi,
:aerah pernilihannya adalah kabupaten/kota atau gabungan kabupaten4<ota
;edangkan untuk anggota DPRD kabupatenlkota daerah pemilihannya adalah

r,:camatan atau gabungan kecamatan. Penentuan/pembentukan daerah
:emilihan didasarkan pada jumlah penduduk. Mengenai jumlah kursi yang

politik peserta pemilu (calon anggota DPRD) di setiap
laerah pemilihan adalah 3 - 12 kursi baik untuk daerah pemilihan calon
Jrperebutkan partai

.:sgota DPRD Provinsi maupun kabupaten/kota.
Alat Ketengkapan DpRD
melaksanakan

d) "t*.dalam merealisasikan fungsrnya mempunyai alat kelengkapan
Jt'r yang tugasnya
fungsi, tugas dan wewenang dewan.

AIat
kelengkapan dimaksud antara rain pirnpinan.
komisi, panitia"musyawarah.

badan kehormatan dan alat kelengkapan
iain.

A.

ALAT KELENGKAPAN DPITD

l.

Pimpinan
Pimpinan DPRD provinsi terdiri atas seorang
ketua dan sebanyakbanyaknya tiga orang wakil ketua yang dipilih
dari dan oleh anggota DPRD
Provinsi dalam sidang paripurna D'RD provinsi.
Sedikit

susunan pimpinan

D'RD

u"ru*au

dengan

Kabupaten,iKota, pimpinan

D'RD Kabupaten/I(ota
ketua dan dua orang wakir ketua yang dipilih
dari dan

terdiri atas seorang
oleh anggota DPRD Kabupaten/Kota. Daram prosesnya,
seterah anggota
DPRD diresmikan, sebelum ada pimpinan
D'RD secara definitif atau berun
terbentuk, maka DpRD dipimpin oleh pimpinan
sementara DpRD, yane
terdiri atas seorang ketua dan seorang o,akil
ketua yang berasal dari dua
partai politik yang memperoleh kursi
terhanyak pertama
dan kedua. Daran

hal terdapat lebih dari satu partai politik yang
memperoreh kursi terbani,,ai
sama, kefua dan wakir ketua sementara
DirRD critenfukan secara musyawarai
oleh wakil partai politik,yang bersangkuran yang
ada di D'RD. pimpinar
DPRD sebelum memangku jabatannya nrengucapkan

sumpah/janji dipand:
oleh ketua pengadilan tinggi untuk pimpinan
provinsi dan oleh ketu.
pengadilan negeri untuk pimpinan DpRD
'RRD
KabupateniKota.
Pimpinan DPRD mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. memimpin sidang-sidang dan menyimpulkan hasil sidang
keputusan;

b.
c.
d.

untuk diami

menyusun rencana kerja dan mengadakan pernbagian
kerja antara ker_:
dan wakil ketua;
menjadi juru bicara DpRD;
melaksanakan dan memasyarakatkan putusan
DpRD;

mengadakan konsultansi dengan kepala
daerah (Gubernur, Bupa
walikota dan insfansi pemerintah lainnva) sesuai
dengan putusan DpRr
DPRD di pengadilan' Dalam
mewakili DPRD dan/atau alat kelengkapan

f.

mewakiliDPRDdarlataualatkelengkapanDPRDdipengadilan,
pimpinan dapat menunjuk kuasa hukum;
dengan penetapan sanksi atau
melaksanakan putusan DPRD berkenaan

g.

peraturan perundangrehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan
undangan;

h.

dalam sidang
iawabkan pelaksanaan tugasnya
memPertanggung Jaw
pariPuma DPRD.
yang penting bahwa l<arena

Di samping tugas pimpinan DPRD' satu hal
pemberhentian pimpinan DPRD itu
posisinya, *uku p.ngungkutan maupun
pengangkatan pimpinan telah
memiliki mekanisme tlrtentu' Mengenai
marilah kita cermati
dijelaskan pada uraian sebelumnya' Sekarang'
mlkanisme pemberhentian pimpinan DPRD!

a.

dari jabatannya karena:
Pimpinan DPRD berhenti dan diberhentikan
dunia dibuktikan dengan swat
meninggal dunia: pernyataan meninggal
keterangan dokter Yang berwenang;

b.
c.

l.

secara terfulis;
mengundurkan diri atas permintaan sendiri
atau berhalangan
tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan
dengan tidak dapat
tetap sebagai pimpinan DPRD' Yang dimaksud
atau berhalangan tetap adalah
melaksanakan tugas secara berkelanjutan
fisik maupun mental tidak
menderita sakit yang mengakibatkan baik
surat keterangan dokrer
berfungsi ,r"uru norilul yang dibuktikan dengan
atau tidak hadir
yang berwenang dan/atau tiaat Oitetanui keberadaannya
selama tiga bulan berturutdalam rapat-rapat tanpa keterangan apapun

turut;
melanggar kode

etik DPRD

berdasarkan

hasil pemeriksaan badan

kehormatan DPRD;

e.
:.

pengadilan yang telah
dinyatakan bersalah berdasarkan putusan
melakukan tindak pidana
mempunyai kekuatan hukum tetap' karena

lima tahun pen]ara;
dengan ancaman hukuman serendah-rendahnya
oleh partai politik' Yang
ditarik keanggotaannya sebagai anggota DPRD

dimaksuddenganditarikkeanggotaannyaadalahdiberhentikansebagai
anggota DPRD oleh partai politik yang bersangkutan'
5 (lima) komisi' DPRD
lebih dari 75 (tujuh puluh lima) orang, membentuk
puluh) sampai dengan 35 (tiga
Kabupaten/Kota yang beranggotakan 20 (dua
beranggotakan lebih
puluh lima) orang, rnemb"ntut : (tiga) komisi dan yang
(empat) komisi'
dari 35 (tiga puluh lima) orang, membentuk 4
DPRD yang bersifat tetap dan
merupakan alat kelengkapan

Komisi

Setiap anggota DPRD
dibentuk DPRD pada permulaan melakukan kegiatan'

satu komisi'
kecuali pimpinan DPRD, wajib menjadi anggota salah
fraksi' Adapun masa
Keanggoiaan dalam komisi DPRD diusulkan oleh
setengah tahun dan dapat
keanggotaun komisi ditetapkan selama dua
sedapat-dapatnya
ditempatkan kembali. Jumlah anggota tiap komisi

menjadi anggota
seimbang dan anggota suatu komisi tidak boleh merangkap

pimpinan yang
komisi lain. Pimpinan komisi merupakan safu kesatuan
pimpinan komisi yang terdiri dari
bersifat kolektif. Komisi dipimpin oleh
ketua,wakilketua,dansekretarisyangdipilihdaridanolehanggotakomisi

ditetapkan dalam keputusan pimpinan DPRD'
perbedaan
Berkenaan dengan pembidangan komisi pada DPRD terdapat
contoh, pembidangan
antara daerah satu dengan daerah lainnya. Sebagai
komisi pada DPRD Provinsi DKI Jakarta terdiri dari:
a. Komisi A: bidang pemerintahan, tugasnya meliputi pemerintahan umum'
ketenteraman, ketertiban dan perlindungan

1'ang bersangkutan dan

kepegawaian/aparatur,

masyarakat, hubungan masyarakat, komunikasi/pers' hukum/perundangsipil' sosial
undangan, perizinan, pertanahan, kependudukan dan catatan

politik, organisasi masYarakat.
b.KomisiB:bidangperekonomian,tugasnyameliputiperindustriandan
dan
perdagangan, pertanian dan kehutanan, perikanan'. peternakan
kelautan,usahakecilmenengahdankoperasi'pariwisata'badan
perusahaan
penanaman modal, pemberdayaan aset/kekayaan daerah' dan
patungan, dan taman margasatwa Ragunan'
daerah, badan pengelola' PT
bidang keuangan, tugasnya meliputi keuangan daerah'

)

; Komisi C:

perpajakan, retribusi' perbankan, aset daerah/aset

milik

daerah'

patungan' dan
perusahaan daerah, badan, badan pengelola, perusahaan
yayasan.

:

Komisi D: bidang pembangunan, tugasnya meliputi pekerjaan umum'
pemetaandantataruangwilayah,penataandanpengawasanbangunan'

pertamanan, kebersihan, badan pengelola

yang terkait

dengan

rakyat'
perhubungan/ffansportasi, pertambangan dan energi' perumahan
j alan umum dan sarana j aringan utilitas'
lingkungan h idup, peneran gan
SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH

6.30

e. Komisi E: bidang

kesejahteraan

rakyat, lugasnya

O

meliputi

ketenagakerj aan dan transmi grasi, pendi d ikan (dasar, menen gah, tin ggi).
ilmu pengetahuan dan teknologi, kepemudaan dan olah raga, agama
kebudayaan, sosial, kesehatan dan keluarga berencana, peranan wanita.
rnseum dan cagar budaya.

Untuk mencapai daya guna dan hasil guna dalam pelaksanaan tugr:
pekerjaan DPRD, maka pimpinan dapat memutuskan untuk mengadakai
perubahan-perubahan berkenaan dengan rincian pembidangan tugas-tuga:
komisi DPRD.
Dalam melaksanakan kegiatan DPRD, komisi menjadi pelaksana utamr
dan secara terus menerus mengurusi kegiatan DPRD secara nyata. Sesuai
dengan bidang tugasnya masing-mastng komisi melaksanakan pengawasan
terhadap:

a.
b.
c.
d.

pelaksanaan peraturan daerah darr perafuran perundang-undangan lain;
pelaksanaan peraturan dan keputusan kepala daerah;
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah;
kebijakan pemerintah daerah yanq disesuaikan dengan peraturan daerah
dan pembangunan daerah;

e. pelaksanaan kerja sama internasional di daerah;
f. menerima, menampung, membahas aspirasi

masyarakat dan
menyampaikan pendapat atau saran kepada pimpinan DPRD untuk
memperoleh penyelesaian (Marbun, 2005: 1 05).

3.

Panitia Musyawarah
Panitia musyawarah adalah alat kelengkapan DPRD, yang tugasnya

membahas segala persoalan besar yang akan dibahas dan diputuskan DPRD.
Pada prinsipnya, sebelum persoalan itu dibahas dan diparipurnakan oleh

Dewan, pada awalnya diputuskan lebih dahulu di Panitia musyawarah.
Namun dalam kenyataannya fungsi dan tugas panitia musyawarah telah
bergeser ke arah hanya menentukan jadwal pembahasan rancangan peraturan
daerah, sidang paripurna dewan, yang biasanya dilakukan dengan kehadiran
pihak eksekutif.
Keanggotaan panitia musyawarah dibentuk sedemikian rupa sehingga
mencerminkan semua unsur-unsur liaksi dan komisi yang ada dalam DPRD.
Ketua dan Wakil- wakil ketua DPRD adalah ex fficio, anggota merangkap
ketua dan wakil ketua panitia musyawarah. Jumlah anggota panitia
musyawarah sebanyak-banyaknya tidak lebih dari setengah jumlah anggota
DPRD.
Secara garis besar, panitia musyawarah bertugas:
a. memberi pertimbangan atau saran-saran kepada pimpinan DPRD tentang
penetapan program kerja DPRD, baik atas permintaan pimpinan maupun
tidak;
b. menetapkanjadwal kegiatan pembahasan rancangan peraturan daerah;
c. menentukan waklu dan susunan acararapatparipurna;
l. memutuskan pilihan apabila timbul perbedaan pendapat tentang isi
risalah DPRD;

e.

memberi saran atau pendapat kepada pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah untuk memperlancar segala pembicaraan atas dasar
musyawarah untuk mufakat;

:.
:
1.

bermusyawarah dengan Kepala daerah mengenai hal-hal yang berkenaan
dengan penetapan acara Dewan serta pelaksanaannya, apabila hal ini
dianggap perlu oleh DPRD atau apabila diminta oleh Kepala daerah;
merekomendasikanpembentukanpanitiakhusus.

Panitia Anggaran
Panitia anggaran adalah alat kelengkapan tetap DPRD lainnya yang

:rdang tugasnya berkenaan dengan pengkajian dan pembahasan rancangan
:nsgaran pendapatan dan belanja daerah yang diajukan oleh Kepala daerah.

Marbun (2005:107) mengemukakan bahwa tugas panitia anggaran
iengan mengambil contoh tugas panitia anggaran yang terfuang dalam
:eraturan tata tertib DPRD Kabupaten Bogor), antara lain:

:.

memberikan laporan dan saran kepada pimpinan DPRD untuk
mengingatkan Kepala daerah tentang pengajuan rancangan anggaran
pendapatan dan belanja daerah dan perubahan anggaran pendapatan dan
belanja daerah;

:

mengadakan koreksi

:

meminta keterangan atau penjelasan Kepala dinas/lnstansi/Lembaga

dan penelitian terhadap rancangan anggaran
pendapatan dan belanja daerah dan perubahan anggaran pendapatan dan
belanja daerah serta nota keuangan yang diajukan Kepala daerah;
sebagai pelaksana program-program yang tertuang

di dalam rancangan

anggaran pendapatan belanja daerah maupun perubahan anggaran
pendapatan dan belanja daerah;
d,

memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Daerah unf,r
melaksanakan nota keuangan
'Jan rancangan anggaran pendapatan dabelanja daerah, perubahan sefia perhitungannya;

e.

menyusun/membuat anggaran belanja DPRD untuk mencantumkann-,:
dalam Anggaran pendapatan dan belanja daerah.

5.

Badan Kehormatan
Badan kehormatan DPRD dibentuk dan ditetapkan dengan keputus,DPRD. Adapun anggota Badan kehormatan DpRD dipilih dari dan o.e anggota DPRD dengan ketentuan:
a. Untuk DPRD kabupaten/kota yang beranggotakan sampai dengan ,-.:
(tiga puluh empat) berjumlah 3 (tiga) orang, dan untuk DpRD ra:.
beranggotakan 35 (tiga puluh lima) sampai dengan 45 (empar pu:-:
lima) berjumlah 5 (lima) orang.

b.

Untuk DPRD provinsi yang beranggotakan sampai dengan 74 (rur_'
puluh empat) berjumlah 5 (iima) orang, dan untuk DpRD yan:
beranggotakan 75 (tujuh puluh lima) sampai dengan 100 (serar..
berjumlah 7 (tujuh) orang.

Pimpinan Badan kehormatan DPRD terdiri atas seorang ketua

da.

seorang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan kehormatar

Dalam melaksanakan tugas seharr-hari. Badan kehormatan dibantu ore:
sebuah sekretariat yang secara fungsional dilaksanakan oleh sekretan.
DPRD.

a.

Badan kehormatan DPRD mempunyai tugas:
mengamati, mengevaluasi disip!in, etika. dan moral para anggota DpRL
dalam rangka menjaga marlabal dan kehormatan sesuai dengan kode e..,

DPRD;

b.
c.
d.

meneliti dugaan pelanggaran ;rang diiakukan anggota DPRD terhadr:
peraturan tata tertib dan kode etrk DPRD serta sumpah/janji;

melakukan penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi atas pengaduapimpinan DPRD, masyarakat danratau pemilih;
menyampaikan kesimpulan atas hasil penyelidikan, dan klarifikas,
sebagaimana dimaksud sebagai rekomendasi untuk ditindaklanjuti oler
DPRD.

Dalam melaksanakan tugasnya Badan kehormatan beftanggung jaua:
kepada pimpinan DPRD
6.

Fraksi DPRD
Pada dasarnya, fraksi adarah kerompok
anggota

D'RD dari partai poritik
peserta pemilihan umum yang memperoleh
kursi di DPRD. Ada yang
berpendapat bahwa rlaksi adarah arat
kerengkapan partai poritik di DPRD,
bukan merupakan alat kelengkapan DpRD.
Dari penjelasan ini
dapat

dikemukakan bahwa fiaksi dalam meraksanakan
tugasnya, pada prakteknya
lebih banyak berorientasi pada kepentingan
partai poritik.

Jika penekanan

pada kepentingan partai politik lertebihan
tentunya berdampak negatif
terhadap

pelaksanaan fungsi dan wewenang
DPRD.
Setiap anggota DpRD wajib berhimpun
daram fraksi. Jumrah anggota
setiap fraksi sekurang-kurangnya sama
dengan jumlah

komisi

di

D'RD.
Anggota DPRD dari satu partai poritik yang
tidak memenuhi syarat untuk
membentuk satu fraksi, wajib bergabung
dengan fraksi yang ada atau
membentuk ftaksi gabrngan. Fraksi yanl

DPRD dari partai poritik rain yang
membentuk

ada, wajib meneriria anggota

iidul *"-rnuhi syarat untuk dapat
satu fraksi. Dalam trat rrami gabungan
seterah dibentuk,

kemudian tidak ragi memenuhi syarat
sebagai fraksi gabungan, maka seluruh
anggota fraksi gabungan tersebut
wajib bergabung dengan fraksi dan/atau
fraksi gabungan lain yang memenuhi
syarat. partai poritik yang memenuhi
persyaratan untuk membentuk
satu fraksi hanya dapat membentuk
satu fraksi.

Setiap fraksi mempunyai pimpinan
sendiri yang pemilihannya

diserahkan kepada fraksi itu sendiri.
Adupun susunan pimpinan fraksi sesuai
dengan jumrah

anggota meliputi p"nurihut fraksi,
ketua, beberapa wakir
ketua' sekretaris, dan wakir seketaris
serta bendahara dan sisanya menjadi
anggota fraksi' pimpinan fiaksi
melaporkan susunan pimpinan fraksi kepada
pimpinan dan juga m.emberitahukan
setiap mutasi yang

terjadi dalam
pimpinan fiaksi' Fraksi dan
susunan pimpina*ya secara.garis besarnya

rnerupakan gambaran perwakilan partai
poliiik yang adapada DpRD.
Adapun tugas ffaksi, antara lain sebagai
berikut:

z.
b'
;
:

menentukan dan mengatur segala sesuafu
yang menyangkut urusan

fraksi masing-masing;
meningkatkan kualitas' kemampuan,
disiprin, daya guna dan hasil guna
para anggotanya daram meraksanakan
tugas yang tercermin dalam setiap

kegiatan DpRD;

menyampaikan pandangan umum dan
kata akhir pada setiap pembahasan

rancangan perafuran daerah;
menerima dan menyalurkan aspirasi
masyarakat.
a.
b.
c.
d.

Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;

Penyelenggaraanrapat-rapatDPRD;
Penyediaan dan pengorganisasian tenaga
DPRD.

ahli yang diperlukan

oleh

Sekretariat DPRD provinsi dipimpin oleh sekretaris Dewan. Sekretaris
Dewan secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Sekretariat DPRD Provinsi terdiri dari bagian, sedangkan bagian terdiri
dari subbagian.

2.

Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota
Pada dasarnya, tugas dan fungsi Sekretariat DPRD Kabupaten dan Kota

sama dengan tugas dan fungsi Sekretariat DPRD Provinsi yaitu
menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan,
mendukung pelaksanaan fugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta
mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DpRD sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah.

Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugasnya,
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DpRD;
b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DpRD;

c.
d.

Penyelenggaraanrapat-rapatDPRD;

Penyediaan dan pengoordinasian tenaga

ahli yang diperlukan oleh

DPRD.

Sekretariat DPRD Kabupaten,4(ota dipimpin oleh Seketaris Dewan.
Sekretaris Dewan secara teknis operasional berada di bawah dan berlanggung
rarvab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab
kepada Bupati/Walikota melalui sekretaris daerah.
Keuangan Negara & Daerah ( Endang )

More Related Content

What's hot

Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaOperator Warnet Vast Raha
 
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)Oktavia Pramesti
 
Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
Lembaga-Lembaga Negara Republik IndonesiaLembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
Lembaga-Lembaga Negara Republik IndonesiaAriq Ridhwan Arya Putra
 
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presidenTugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presidenOperator Warnet Vast Raha
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangananik1985
 
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerahPpt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerahCha-cha Taulanys
 
Tugas dan wewenang lembaga mpr, dpr, dpd, presiden
Tugas dan wewenang lembaga mpr, dpr, dpd, presidenTugas dan wewenang lembaga mpr, dpr, dpd, presiden
Tugas dan wewenang lembaga mpr, dpr, dpd, presidenOperator Warnet Vast Raha
 
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, ky
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, kyBpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, ky
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, kyOperator Warnet Vast Raha
 
Lembaga Legislatif
Lembaga LegislatifLembaga Legislatif
Lembaga LegislatifSoya Odut
 
Legislatif di indonesia
Legislatif di indonesiaLegislatif di indonesia
Legislatif di indonesiadavigateguh
 
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkTugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkOperator Warnet Vast Raha
 
Bab7 sistempemerintahandanpentadbirannegaramalaysia-110906070120-phpapp02
Bab7 sistempemerintahandanpentadbirannegaramalaysia-110906070120-phpapp02Bab7 sistempemerintahandanpentadbirannegaramalaysia-110906070120-phpapp02
Bab7 sistempemerintahandanpentadbirannegaramalaysia-110906070120-phpapp02Aida Rahman
 
Contoh kisi dan soal uas 1 pkn kelas 5 sd
Contoh kisi dan soal uas 1 pkn kelas 5 sdContoh kisi dan soal uas 1 pkn kelas 5 sd
Contoh kisi dan soal uas 1 pkn kelas 5 sdRachmah Safitri
 

What's hot (20)

Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
 
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
 
Lembaga independen
Lembaga independenLembaga independen
Lembaga independen
 
Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
Lembaga-Lembaga Negara Republik IndonesiaLembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
 
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presidenTugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangan
 
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerahPpt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
 
Tugas dan wewenang lembaga mpr, dpr, dpd, presiden
Tugas dan wewenang lembaga mpr, dpr, dpd, presidenTugas dan wewenang lembaga mpr, dpr, dpd, presiden
Tugas dan wewenang lembaga mpr, dpr, dpd, presiden
 
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, ky
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, kyBpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, ky
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, ky
 
Lembaga Legislatif
Lembaga LegislatifLembaga Legislatif
Lembaga Legislatif
 
Lembaga Negara
Lembaga NegaraLembaga Negara
Lembaga Negara
 
Legislatif di indonesia
Legislatif di indonesiaLegislatif di indonesia
Legislatif di indonesia
 
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkTugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
 
Bab 4 kd 3
Bab 4 kd 3Bab 4 kd 3
Bab 4 kd 3
 
Panduan tatib dprd
Panduan tatib dprdPanduan tatib dprd
Panduan tatib dprd
 
Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif
Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatifLembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif
Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif
 
Tugas politik hukum
Tugas politik hukumTugas politik hukum
Tugas politik hukum
 
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
 
Bab7 sistempemerintahandanpentadbirannegaramalaysia-110906070120-phpapp02
Bab7 sistempemerintahandanpentadbirannegaramalaysia-110906070120-phpapp02Bab7 sistempemerintahandanpentadbirannegaramalaysia-110906070120-phpapp02
Bab7 sistempemerintahandanpentadbirannegaramalaysia-110906070120-phpapp02
 
Contoh kisi dan soal uas 1 pkn kelas 5 sd
Contoh kisi dan soal uas 1 pkn kelas 5 sdContoh kisi dan soal uas 1 pkn kelas 5 sd
Contoh kisi dan soal uas 1 pkn kelas 5 sd
 

Similar to Keuangan Negara & Daerah ( Endang )

FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxFUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxalpin14
 
Presentasi tia
Presentasi tiaPresentasi tia
Presentasi tiatia29
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerahhoseapito
 
Perkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia
Perkembangan kedaulatan rakyat di IndonesiaPerkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia
Perkembangan kedaulatan rakyat di IndonesiaDoel Eka Purnadi
 
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerahUU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerahSuprijanto Rijadi
 
1 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 20041 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 2004bappedameme
 
Uu32 2004 pemerintahan daerah
Uu32 2004 pemerintahan daerahUu32 2004 pemerintahan daerah
Uu32 2004 pemerintahan daerahSyamsul Noor
 
UU NOMOR 32 TAHUN 2004
UU NOMOR 32 TAHUN 2004 UU NOMOR 32 TAHUN 2004
UU NOMOR 32 TAHUN 2004 Parja Negara
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Penataan Ruang
 
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00M Alf
 
paparan Undang-undang 23.pptx
paparan Undang-undang 23.pptxpaparan Undang-undang 23.pptx
paparan Undang-undang 23.pptxFazaNugroho
 
slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptx
slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptxslideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptx
slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptxFazaNugroho
 

Similar to Keuangan Negara & Daerah ( Endang ) (20)

FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxFUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
 
Presentasi tia
Presentasi tiaPresentasi tia
Presentasi tia
 
Pknotonomidaerahmakalah 131013213916-phpapp01
Pknotonomidaerahmakalah 131013213916-phpapp01Pknotonomidaerahmakalah 131013213916-phpapp01
Pknotonomidaerahmakalah 131013213916-phpapp01
 
Pkn otonomi daerah makalah
Pkn otonomi daerah makalahPkn otonomi daerah makalah
Pkn otonomi daerah makalah
 
Ppt 6
Ppt 6Ppt 6
Ppt 6
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Perkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia
Perkembangan kedaulatan rakyat di IndonesiaPerkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia
Perkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia
 
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerahUU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
 
1 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 20041 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 2004
 
Uu32 2004 pemerintahan daerah
Uu32 2004 pemerintahan daerahUu32 2004 pemerintahan daerah
Uu32 2004 pemerintahan daerah
 
Uu 32 2004
Uu 32 2004Uu 32 2004
Uu 32 2004
 
Tatib bpd 2019 2025-dikonversi
Tatib bpd 2019 2025-dikonversiTatib bpd 2019 2025-dikonversi
Tatib bpd 2019 2025-dikonversi
 
Uu no 32
Uu no 32Uu no 32
Uu no 32
 
UU NOMOR 32 TAHUN 2004
UU NOMOR 32 TAHUN 2004 UU NOMOR 32 TAHUN 2004
UU NOMOR 32 TAHUN 2004
 
Uu no 32
Uu no 32Uu no 32
Uu no 32
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00
 
UU no 32_2004
UU no 32_2004UU no 32_2004
UU no 32_2004
 
paparan Undang-undang 23.pptx
paparan Undang-undang 23.pptxpaparan Undang-undang 23.pptx
paparan Undang-undang 23.pptx
 
slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptx
slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptxslideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptx
slideuupemdaedisirevisi-150105221244-conversion-gate02.pptx
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Keuangan Negara & Daerah ( Endang )

  • 1. evajiban yang tidak terdapat dalam perundang-undangan sebelumnya, r:rtara lain hak DPRD untuk meminta pertanggungiawaban kepala daerah .:as pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah, meminta keterangan kepada {epala daerah atas suatu rencana kebijakan, atau atas suatu masalah yang renurut hukum danL/atau etika yang berlaku termasuk dalam lingkup .:tggung jawab Kepala daerah" mengadakan penyelidikan, termasuk -.eminta pejabat dan/atau warga masyarakat yang diperlukan untuk --emberikan keterangan tentang sesuatu hal demi kepentingan daerah, -.:svarakat dan pemerintahan (hak sttbpoena). Mengenai kewajiban DPRD rg ditonjolkan antata lain DPRD berkewajiban membina kehidupan :-nokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, memajukan dan -.;nvalurkan aspirasi, menerima keluhan dan pengaduan masyarakat sefta :':mfasilitasi tindak lanjut penyeiesaiannya. Di samping itu, DpFtD dapat *.rnbela kepentingan daerah dan penduduknya di hadapan pemerintah, dan -;mperjuangkan Kepada Dewan Perwakilan Rakyat (hak petisi).(Suara . :rbaharuan, 2000: 85). Dengan demikian, sekali *.rupakan lembaga perwakilan lagi dapat disimpulkan bahwa rakyat daerah dan berkedudukan DPRD sebagai -,'.,rr penyelenggaman pemerintahan daerah. DPRD sebagai badan legislatif daerah, kedudukannya berbeda dengan : ,. an Perwakilan Rakyat. Jika Dewan Perwakilan Rakyat baik organ * ::DUn fungsinya sebagai lembaga legislatif, sedangkan DPRD organnya ;,,;kutif tetapi fungsinya legislatif. Oleh karena itu, produknya berupa ::.'akan pemerintah daerah atau peraturan daerah dan bukan undang..::lng. ,lengenai ukuran atau besaran dari DPRD provinsi diatur sebagai '::-iut. Untuk Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 1.000.000 . memperoleh alokasi 35 kursi; Provinsi dengan jumlah penduduk lebih *. i.000.000 sampai dengan 3.000.000 jiwa memperoleh alokasi 45 kursi; - , nsi dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000.000 sampai dengan ,,t.000 jiwa memperoleh alokasi 55 kursi; provinsi dengan jumlah ,:-:.rduk lebih dari 5.000.000 sampai dengan 7.000.000 jiwa memperoleh ' .sr 65 kursi; Provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 7.000.000 -" : ei dengan 9.000.000 jiwa memperoleh alokasi 75 kursi; provinsi dengan .- ,h penduduk lebih dari 9.000.000 sampai dengan 11.000.000 jiwa ' : - :eroleh alokasi 85 kursi; dan Provinsi dengan jumlah penduduk lebih r". . I 000.000 jiwa memperoleh alokasi 100 kursi.
  • 2. Kabupaten/Kota ditetapka: Lebih lanjut untuk jumlah kursi DPRD 50 kursi' jumlah kursi DPRLT paling sedikit 20 kursi dan paling banyak jumlah penduduk Kabupaten'{(otl Kabupaten/Kota ditetapkan blrclasarkan dengan jumlah pendudi dengan rincian sebagai berikut: Kabupaten/Kota jiwa memperoleh alokasi 20 kurst sampai dengan 100'000 ribu denga; lebih dari 100'000 sampai Kabupaten4(ota dengan jumlah p"nOudut jumlar kursi; Kabupaten/Kota dengan 200.000 jiwa memperolih alokasi 25 300'000 jiwa memperole'r penduduk iebih dari 200'000 sampai dengan jumlah lebih dari 300'000 samPe alokasi 30 kursi; Kabupatenr/Kota dengan Kabupaten/Kota dengan jumiat jiwa memperoleh 35 kursi' 500'000 jiwa memperoieb' penduduk lebih dari 400'000 sampai clengan penduduk lebih dari 500 tr-r; alokasi 40 kursi; KabupateniKota dengan alokasi 45 kursi; KabupatenrKo"l sampai dengan 1.000.000 jiwa memperoleh j'i 1'000'000 jiwa memperoleh aiokasi clengan jumlah penduduk iebih dari dengan 400.000 kursi. clisimpulkan bahwa penenrulr Berdasar pada penjelasan di atas dapat pada jumrah penduduk. unfuk DPR.i besaran ukuran DPRD didasarkan ProvitlsididasarkanpadajumlahpendudukProvinsisedangkanuntukDPRI dasnr jumlah penduduk Kabupaten/Kota' Kabupaten/Kota didasarkan pada lembaga perwakilan 1a:'5 pemikirannya adalah bahwa DPRD merupakan unggot"nyu mewakili rakyat (penduduk) komisi-komisi 0'm Alat kelengkapan DPRD terdiri atas pimpinan yang bukan merupakan aix fiaksi-fraksi panitia-panitia' DPRD membentuk kelengkaPan DPRD dikemukakan seba$' Lebih lanjut mengenai Fungsi DPRD daPat berikut: 1. peraturan fungsi legislasi, adalah fungsi untuk membentuk daeffi'fr Bupati/Walikota); b.rJama dengan kepala daerah (Gubernur' anggaran adalah fungsi DPRD Provinsi' bersama-samadenganPemerintahdaerah(Gubernurdanjajarann'a menyusun dan menetapkru BupatVWalikotu dL jajarannya) untuk yang di dalamnya termasut Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2. fungsi KabupatervKeet dan wewenang DPRD; unggurun untuk pelaksanaan fungsi' tugas 3. Perwakilan Rakyat Provi-n-';; fungsi pengawasan adalah fungsi Dewan pengawasan terhadap pelaksanaem Kabupaten/Kota untuk rnelaksa'akan keputusan kepala daerah sen'r undang-undang, peraturan daerah' dan daerah' kebijJan yang ditetapkan oleh pemerintah
  • 3. 5. Kewenangan kuasi peradilan, yurisdiksi kewenangan Dewan Daerai-' dalam hal ini menetapkan perselisihan pemilihan umum' tindakan disiplin dan memberhentikan anggota karena melanggar aturan dar' peraturan perundangan. Di beberapa Dewan Daerah tertentu mempunl'ar kewenangan untuk memberhentikan kepala daerah (Muttalib,l982:12812e), B. TUGAS DAN WEWENANG DPRD DPRD mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut' L Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan Gubemri: Bupati/Walikota untuk mendapat persetujuan bersama' 2. Membahas dan menyetujui rancangan peraturan daerah tentan" 3. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah bersama dengan Kepala daerah Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah c-peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan Kepala Daera'" Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, kebijakan pemerintah daer-r" i dalam melaksanakan program pembangunan daerah' dan kerja sar internasional di daerah. 4. 5. 6. kep':r Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD Provinsi dan kep:::r Menteri Dalam Negeri melalui Gut'ernur bagi DPRD Kabupaten'lKota MemilihWakilKepaladaerahdaiamhalterjadikekosonganjaba1ur Wakil Kepala daerah. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah de3-1r terhadap rencana perjanjian internasional di daerah (yang dimai':': dengan perjanjian internasional adalah perjanjian antar pemer':-ai dengan pihak luar negeri yang terkait dengan kepentingan daerah)' 7. ar; Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama intemasionai ' dilakukan oleh pemerintah daerah (yang dimaksud kerja ::r-'"r -' internasional adalah kerja sama claerah dengan pihak luar negen er* meliputi kerja sama kabupaten/kota "kembar", kerja sama l'"-l lii termasuk bantuan kemanusiaan, ker.1a sama penerusan pinjamant' :;'" kerja sama penyertaan modal, dan kerja sama lainnya sesuai cie:'."n peraturan perundangan)'
  • 4. 8. daerah dalam Meminta laporan keterangan pertanggungiawaban kepala laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (yang dimaksud yang disampaikan oleh keterangan pertangiungiawaban adalah laporan DPRD yang Kepala daerah setiap tahun dalam sidang paripurna tugas berkaitan dengan penyelenggaraan tugas otonomi dan pembantuan). Membenfuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah' Pemilihan lJmum 10. Melakukan pengawasan dan meminta laporan Komisi Kepala daerah' Daerah dalam penyelenggaraan pemilihan kerja sama antardaerah dan I l. Memberikan persetujuan terhadap rencana 9. daerah' dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan tugas Selain tugas dan wewenang tersebut di atas, DPRD melaksanakan (antara lan wewenang lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan Negara dan lain yang diatur oleh UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan dan Tanggung L-IJ No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Jarvab Keuangan Negara). C. HAK DPRD perwakilan Hak dalam kaitan ini merupakan hak DPRD sebagai lembaga rangka penyelenggaraan ialam hubungannya dengan Kepala daerah dalam remerintahan daerah. Hak dimaksud, antara lain: I Interpelasi adalah hak DpRD untuk meminta keterangan kepada Kepala yang penting dan strategis daerah mengenai kebijakan pemerintah daerah dan negara' yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat' daerah l. Angket, adalah pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD untuk melakukan yang penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu Kepala Daerah penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat' peraturan daerah dan negara yang diduga bertentangan dengan perundang-undangan. -: pendapat Menyatakan penJapat, adalah hak DPRD untuk menyatakan mengenai kejadian luar biasa terhadap kebijakan Kepala daerah atau atau yang terjadi di daerah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya hak angket' sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan
  • 5. 22 DPRD' dalam UU No' Berkenaan dengan penyidikan terhadap anggota anggota DPRD diduga Tahtxt2003 dijelaskan bahwa dalam hal seorang permintaan keterangan' dan melakukan perbuatan pidana, pemanggilan, dari Menteri Dalam penyidikannya harus mendapat persetujuan tertulis persetujuan ternrlis dari N"g"ri untuk anggota DPRD Provinsi, dan mendapat gubernur atas nama Menteri Dalam Negeri' DPRD melakukan Ketentuan tersebut tidak berlaku apabila anggota tangan melakukan tindak pidana korupsi dan terorisme serta tertangkap tangan yang kegiatan korupsi dan terorisme. Tindakan yang tertangkap Oitatcut<an anggota agar memberikan berwenang DPRD, harus dilaporkan kepada pejabat yang dalam dua kali dua puluh empat izin selambat-lambatnya jam. Selama anggota DPRD menjalani proses penyidikan' -p^emrntutan tetap menerima halkpemeriksaan di depan pengadilan, yang bersangkutan adanya putusan pengadilan hak keuangan dan adminis=trasi sampai dengan yang mempunyai kekuatan hukum tetap' DPRD diatur sedemikian r';rra Tindakan penyidikan terhadap anggota daerah dapat berjalan tertib agar mekanisme penyelenggaraan pemerintahan E. DPRD' PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA I)ewan Perwakilan Raiq"at rm Anggota DPRD seperti halnya anggota dipilih melalui sistem Pemilihan warflml anggota Dewan Perwakilan Daerah' Perwakilan Daerah, dan DPft'II anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dervan dimaksud, maka dalam La {or Berkenaan dengan sistem pemilihan umum 10 Tahun 2008 diatur sebagai berikut: 1. Sistem Pemilihan Umum PemilihanumumuntukmemilihanggotaDPRDdengan proporsional terbuka. Sistem proporsional .i*t* "-":: lt::T politik pesefta pemilihan umum di mana perolehan kuisi partai politik secara proporsional' S didururkun pada perolehan suara partai wilayah pemerintahan rn contoh, satu daerah pemilihan (bisa satu gabungan lebih dari satu kecamatan atau kabupaten/kota, bisa pemerintahan) memperebutkan I 0 kursl : JT!1ls*:" f",* ^1t:,*Y ;;;;t ;;;;n*tuo jumrah kursi di ol*? o,1]-,0:,* ta"t" partai g memperebulkal kutt o'l*""*, ;.;t;;*;;t;;, ,n' polrtik, yaitu: partai potit't van A I memperoleh 60% suara' partai notrdh
  • 6. :3mperoleh 307o suara dan partai politik C memperoleh 10% suara, maka :ingan sistem proporsional ini partai politik A akan memperoleh 6 kursi, :aitai politik B akan memperoleh 3 kursi dan partai politik C memperoleh I pemahaman terhadap ".rrsi (ini hanya sekedar contoh untuk m€mudahkan ::stem proporsional). Akan tetapi dalam prakteknya, ada persyaratan :,erhifungan teftentu dalam menentukan perolehan kursi partai politik peserta :tmilihan di daerah pemilihan. Mengenai sistem pemilihan umum ini, firiam Budiardjo (2008:461) berpendapat bahwa dalam ilmu politik dikenal :,errnacam-macam sistem pemilihan umum dengan berbagai variasinya' akan ::tapi umumnya berkisar pada dua prinsip pokok, yaitu: : -- Single member canstituency (satu daerah pemilihan memilih satu wakil); biasanya disebut sistem distrik. Dalam sistem distrik, satu distrik pemilihan memilih satu wakil tunggal Multi member constituency (satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil); biasanya disebut dengan sistem perwakilan berimbang atau sistem proporsional. Dalarn sistem proporsional, satu wilayah besar (daerah pemilihan) rnemilih beberapa wakil. :. Daerah Pemilihan Berkenaan dengan daerah pemilihan, Ramlan Surbakti (2003:8-9) :enjelaskan bahwa srstem pemilihan umum terdiri atas empat dimensi, yaitu: laerah pemilihan. metode pencalonan, metode pemberian suara dan :enenfuan calon terpilih. Mengenai daerah pemilihan ini dikemukakan antara :in lingkup dan besaran daerah pemilihan atau luas daerah pemilihan dan -,:mlah kursi unfuk setiap daerah pemilihan; apakah daerah pemilihan ::tetapkan berdasarkan wilayah adminisfrasi (nasional atau provinsi atau n.abupaten/kota) atau berdasarkan jumlah penduduk ataukah kombinasi r.3duanya; dan apakah satu kursi untuk setiap daerah pemilihan (single-:entber district) atau lebih dari satu kursi untuk setiap daerah pemilihan nulti-member distncl). Untuk Daerah pemilihan anggota DPRD Provinsi, :aerah pernilihannya adalah kabupaten/kota atau gabungan kabupaten4<ota ;edangkan untuk anggota DPRD kabupatenlkota daerah pemilihannya adalah r,:camatan atau gabungan kecamatan. Penentuan/pembentukan daerah :emilihan didasarkan pada jumlah penduduk. Mengenai jumlah kursi yang politik peserta pemilu (calon anggota DPRD) di setiap laerah pemilihan adalah 3 - 12 kursi baik untuk daerah pemilihan calon Jrperebutkan partai .:sgota DPRD Provinsi maupun kabupaten/kota.
  • 7. Alat Ketengkapan DpRD melaksanakan d) "t*.dalam merealisasikan fungsrnya mempunyai alat kelengkapan Jt'r yang tugasnya fungsi, tugas dan wewenang dewan. AIat kelengkapan dimaksud antara rain pirnpinan. komisi, panitia"musyawarah. badan kehormatan dan alat kelengkapan iain. A. ALAT KELENGKAPAN DPITD l. Pimpinan Pimpinan DPRD provinsi terdiri atas seorang ketua dan sebanyakbanyaknya tiga orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota DPRD Provinsi dalam sidang paripurna D'RD provinsi. Sedikit susunan pimpinan D'RD u"ru*au dengan Kabupaten,iKota, pimpinan D'RD Kabupaten/I(ota ketua dan dua orang wakir ketua yang dipilih dari dan terdiri atas seorang oleh anggota DPRD Kabupaten/Kota. Daram prosesnya, seterah anggota DPRD diresmikan, sebelum ada pimpinan D'RD secara definitif atau berun terbentuk, maka DpRD dipimpin oleh pimpinan sementara DpRD, yane terdiri atas seorang ketua dan seorang o,akil ketua yang berasal dari dua partai politik yang memperoleh kursi terhanyak pertama dan kedua. Daran hal terdapat lebih dari satu partai politik yang memperoreh kursi terbani,,ai sama, kefua dan wakir ketua sementara DirRD critenfukan secara musyawarai oleh wakil partai politik,yang bersangkuran yang ada di D'RD. pimpinar DPRD sebelum memangku jabatannya nrengucapkan sumpah/janji dipand: oleh ketua pengadilan tinggi untuk pimpinan provinsi dan oleh ketu. pengadilan negeri untuk pimpinan DpRD 'RRD KabupateniKota. Pimpinan DPRD mempunyai tugas sebagai berikut: a. memimpin sidang-sidang dan menyimpulkan hasil sidang keputusan; b. c. d. untuk diami menyusun rencana kerja dan mengadakan pernbagian kerja antara ker_: dan wakil ketua; menjadi juru bicara DpRD; melaksanakan dan memasyarakatkan putusan DpRD; mengadakan konsultansi dengan kepala daerah (Gubernur, Bupa walikota dan insfansi pemerintah lainnva) sesuai dengan putusan DpRr
  • 8. DPRD di pengadilan' Dalam mewakili DPRD dan/atau alat kelengkapan f. mewakiliDPRDdarlataualatkelengkapanDPRDdipengadilan, pimpinan dapat menunjuk kuasa hukum; dengan penetapan sanksi atau melaksanakan putusan DPRD berkenaan g. peraturan perundangrehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan undangan; h. dalam sidang iawabkan pelaksanaan tugasnya memPertanggung Jaw pariPuma DPRD. yang penting bahwa l<arena Di samping tugas pimpinan DPRD' satu hal pemberhentian pimpinan DPRD itu posisinya, *uku p.ngungkutan maupun pengangkatan pimpinan telah memiliki mekanisme tlrtentu' Mengenai marilah kita cermati dijelaskan pada uraian sebelumnya' Sekarang' mlkanisme pemberhentian pimpinan DPRD! a. dari jabatannya karena: Pimpinan DPRD berhenti dan diberhentikan dunia dibuktikan dengan swat meninggal dunia: pernyataan meninggal keterangan dokter Yang berwenang; b. c. l. secara terfulis; mengundurkan diri atas permintaan sendiri atau berhalangan tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan dengan tidak dapat tetap sebagai pimpinan DPRD' Yang dimaksud atau berhalangan tetap adalah melaksanakan tugas secara berkelanjutan fisik maupun mental tidak menderita sakit yang mengakibatkan baik surat keterangan dokrer berfungsi ,r"uru norilul yang dibuktikan dengan atau tidak hadir yang berwenang dan/atau tiaat Oitetanui keberadaannya selama tiga bulan berturutdalam rapat-rapat tanpa keterangan apapun turut; melanggar kode etik DPRD berdasarkan hasil pemeriksaan badan kehormatan DPRD; e. :. pengadilan yang telah dinyatakan bersalah berdasarkan putusan melakukan tindak pidana mempunyai kekuatan hukum tetap' karena lima tahun pen]ara; dengan ancaman hukuman serendah-rendahnya oleh partai politik' Yang ditarik keanggotaannya sebagai anggota DPRD dimaksuddenganditarikkeanggotaannyaadalahdiberhentikansebagai anggota DPRD oleh partai politik yang bersangkutan'
  • 9. 5 (lima) komisi' DPRD lebih dari 75 (tujuh puluh lima) orang, membentuk puluh) sampai dengan 35 (tiga Kabupaten/Kota yang beranggotakan 20 (dua beranggotakan lebih puluh lima) orang, rnemb"ntut : (tiga) komisi dan yang (empat) komisi' dari 35 (tiga puluh lima) orang, membentuk 4 DPRD yang bersifat tetap dan merupakan alat kelengkapan Komisi Setiap anggota DPRD dibentuk DPRD pada permulaan melakukan kegiatan' satu komisi' kecuali pimpinan DPRD, wajib menjadi anggota salah fraksi' Adapun masa Keanggoiaan dalam komisi DPRD diusulkan oleh setengah tahun dan dapat keanggotaun komisi ditetapkan selama dua sedapat-dapatnya ditempatkan kembali. Jumlah anggota tiap komisi menjadi anggota seimbang dan anggota suatu komisi tidak boleh merangkap pimpinan yang komisi lain. Pimpinan komisi merupakan safu kesatuan pimpinan komisi yang terdiri dari bersifat kolektif. Komisi dipimpin oleh ketua,wakilketua,dansekretarisyangdipilihdaridanolehanggotakomisi ditetapkan dalam keputusan pimpinan DPRD' perbedaan Berkenaan dengan pembidangan komisi pada DPRD terdapat contoh, pembidangan antara daerah satu dengan daerah lainnya. Sebagai komisi pada DPRD Provinsi DKI Jakarta terdiri dari: a. Komisi A: bidang pemerintahan, tugasnya meliputi pemerintahan umum' ketenteraman, ketertiban dan perlindungan 1'ang bersangkutan dan kepegawaian/aparatur, masyarakat, hubungan masyarakat, komunikasi/pers' hukum/perundangsipil' sosial undangan, perizinan, pertanahan, kependudukan dan catatan politik, organisasi masYarakat. b.KomisiB:bidangperekonomian,tugasnyameliputiperindustriandan dan perdagangan, pertanian dan kehutanan, perikanan'. peternakan kelautan,usahakecilmenengahdankoperasi'pariwisata'badan perusahaan penanaman modal, pemberdayaan aset/kekayaan daerah' dan patungan, dan taman margasatwa Ragunan' daerah, badan pengelola' PT bidang keuangan, tugasnya meliputi keuangan daerah' ) ; Komisi C: perpajakan, retribusi' perbankan, aset daerah/aset milik daerah' patungan' dan perusahaan daerah, badan, badan pengelola, perusahaan yayasan. : Komisi D: bidang pembangunan, tugasnya meliputi pekerjaan umum' pemetaandantataruangwilayah,penataandanpengawasanbangunan' pertamanan, kebersihan, badan pengelola yang terkait dengan rakyat' perhubungan/ffansportasi, pertambangan dan energi' perumahan j alan umum dan sarana j aringan utilitas' lingkungan h idup, peneran gan
  • 10. SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH 6.30 e. Komisi E: bidang kesejahteraan rakyat, lugasnya O meliputi ketenagakerj aan dan transmi grasi, pendi d ikan (dasar, menen gah, tin ggi). ilmu pengetahuan dan teknologi, kepemudaan dan olah raga, agama kebudayaan, sosial, kesehatan dan keluarga berencana, peranan wanita. rnseum dan cagar budaya. Untuk mencapai daya guna dan hasil guna dalam pelaksanaan tugr: pekerjaan DPRD, maka pimpinan dapat memutuskan untuk mengadakai perubahan-perubahan berkenaan dengan rincian pembidangan tugas-tuga: komisi DPRD. Dalam melaksanakan kegiatan DPRD, komisi menjadi pelaksana utamr dan secara terus menerus mengurusi kegiatan DPRD secara nyata. Sesuai dengan bidang tugasnya masing-mastng komisi melaksanakan pengawasan terhadap: a. b. c. d. pelaksanaan peraturan daerah darr perafuran perundang-undangan lain; pelaksanaan peraturan dan keputusan kepala daerah; pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah; kebijakan pemerintah daerah yanq disesuaikan dengan peraturan daerah dan pembangunan daerah; e. pelaksanaan kerja sama internasional di daerah; f. menerima, menampung, membahas aspirasi masyarakat dan menyampaikan pendapat atau saran kepada pimpinan DPRD untuk memperoleh penyelesaian (Marbun, 2005: 1 05). 3. Panitia Musyawarah Panitia musyawarah adalah alat kelengkapan DPRD, yang tugasnya membahas segala persoalan besar yang akan dibahas dan diputuskan DPRD. Pada prinsipnya, sebelum persoalan itu dibahas dan diparipurnakan oleh Dewan, pada awalnya diputuskan lebih dahulu di Panitia musyawarah. Namun dalam kenyataannya fungsi dan tugas panitia musyawarah telah bergeser ke arah hanya menentukan jadwal pembahasan rancangan peraturan daerah, sidang paripurna dewan, yang biasanya dilakukan dengan kehadiran pihak eksekutif. Keanggotaan panitia musyawarah dibentuk sedemikian rupa sehingga mencerminkan semua unsur-unsur liaksi dan komisi yang ada dalam DPRD. Ketua dan Wakil- wakil ketua DPRD adalah ex fficio, anggota merangkap ketua dan wakil ketua panitia musyawarah. Jumlah anggota panitia
  • 11. musyawarah sebanyak-banyaknya tidak lebih dari setengah jumlah anggota DPRD. Secara garis besar, panitia musyawarah bertugas: a. memberi pertimbangan atau saran-saran kepada pimpinan DPRD tentang penetapan program kerja DPRD, baik atas permintaan pimpinan maupun tidak; b. menetapkanjadwal kegiatan pembahasan rancangan peraturan daerah; c. menentukan waklu dan susunan acararapatparipurna; l. memutuskan pilihan apabila timbul perbedaan pendapat tentang isi risalah DPRD; e. memberi saran atau pendapat kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk memperlancar segala pembicaraan atas dasar musyawarah untuk mufakat; :. : 1. bermusyawarah dengan Kepala daerah mengenai hal-hal yang berkenaan dengan penetapan acara Dewan serta pelaksanaannya, apabila hal ini dianggap perlu oleh DPRD atau apabila diminta oleh Kepala daerah; merekomendasikanpembentukanpanitiakhusus. Panitia Anggaran Panitia anggaran adalah alat kelengkapan tetap DPRD lainnya yang :rdang tugasnya berkenaan dengan pengkajian dan pembahasan rancangan :nsgaran pendapatan dan belanja daerah yang diajukan oleh Kepala daerah. Marbun (2005:107) mengemukakan bahwa tugas panitia anggaran iengan mengambil contoh tugas panitia anggaran yang terfuang dalam :eraturan tata tertib DPRD Kabupaten Bogor), antara lain: :. memberikan laporan dan saran kepada pimpinan DPRD untuk mengingatkan Kepala daerah tentang pengajuan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah; : mengadakan koreksi : meminta keterangan atau penjelasan Kepala dinas/lnstansi/Lembaga dan penelitian terhadap rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta nota keuangan yang diajukan Kepala daerah; sebagai pelaksana program-program yang tertuang di dalam rancangan anggaran pendapatan belanja daerah maupun perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah;
  • 12. d, memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Daerah unf,r melaksanakan nota keuangan 'Jan rancangan anggaran pendapatan dabelanja daerah, perubahan sefia perhitungannya; e. menyusun/membuat anggaran belanja DPRD untuk mencantumkann-,: dalam Anggaran pendapatan dan belanja daerah. 5. Badan Kehormatan Badan kehormatan DPRD dibentuk dan ditetapkan dengan keputus,DPRD. Adapun anggota Badan kehormatan DpRD dipilih dari dan o.e anggota DPRD dengan ketentuan: a. Untuk DPRD kabupaten/kota yang beranggotakan sampai dengan ,-.: (tiga puluh empat) berjumlah 3 (tiga) orang, dan untuk DpRD ra:. beranggotakan 35 (tiga puluh lima) sampai dengan 45 (empar pu:-: lima) berjumlah 5 (lima) orang. b. Untuk DPRD provinsi yang beranggotakan sampai dengan 74 (rur_' puluh empat) berjumlah 5 (iima) orang, dan untuk DpRD yan: beranggotakan 75 (tujuh puluh lima) sampai dengan 100 (serar.. berjumlah 7 (tujuh) orang. Pimpinan Badan kehormatan DPRD terdiri atas seorang ketua da. seorang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan kehormatar Dalam melaksanakan tugas seharr-hari. Badan kehormatan dibantu ore: sebuah sekretariat yang secara fungsional dilaksanakan oleh sekretan. DPRD. a. Badan kehormatan DPRD mempunyai tugas: mengamati, mengevaluasi disip!in, etika. dan moral para anggota DpRL dalam rangka menjaga marlabal dan kehormatan sesuai dengan kode e.., DPRD; b. c. d. meneliti dugaan pelanggaran ;rang diiakukan anggota DPRD terhadr: peraturan tata tertib dan kode etrk DPRD serta sumpah/janji; melakukan penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi atas pengaduapimpinan DPRD, masyarakat danratau pemilih; menyampaikan kesimpulan atas hasil penyelidikan, dan klarifikas, sebagaimana dimaksud sebagai rekomendasi untuk ditindaklanjuti oler DPRD. Dalam melaksanakan tugasnya Badan kehormatan beftanggung jaua: kepada pimpinan DPRD
  • 13. 6. Fraksi DPRD Pada dasarnya, fraksi adarah kerompok anggota D'RD dari partai poritik peserta pemilihan umum yang memperoleh kursi di DPRD. Ada yang berpendapat bahwa rlaksi adarah arat kerengkapan partai poritik di DPRD, bukan merupakan alat kelengkapan DpRD. Dari penjelasan ini dapat dikemukakan bahwa fiaksi dalam meraksanakan tugasnya, pada prakteknya lebih banyak berorientasi pada kepentingan partai poritik. Jika penekanan pada kepentingan partai politik lertebihan tentunya berdampak negatif terhadap pelaksanaan fungsi dan wewenang DPRD. Setiap anggota DpRD wajib berhimpun daram fraksi. Jumrah anggota setiap fraksi sekurang-kurangnya sama dengan jumlah komisi di D'RD. Anggota DPRD dari satu partai poritik yang tidak memenuhi syarat untuk membentuk satu fraksi, wajib bergabung dengan fraksi yang ada atau membentuk ftaksi gabrngan. Fraksi yanl DPRD dari partai poritik rain yang membentuk ada, wajib meneriria anggota iidul *"-rnuhi syarat untuk dapat satu fraksi. Dalam trat rrami gabungan seterah dibentuk, kemudian tidak ragi memenuhi syarat sebagai fraksi gabungan, maka seluruh anggota fraksi gabungan tersebut wajib bergabung dengan fraksi dan/atau fraksi gabungan lain yang memenuhi syarat. partai poritik yang memenuhi persyaratan untuk membentuk satu fraksi hanya dapat membentuk satu fraksi. Setiap fraksi mempunyai pimpinan sendiri yang pemilihannya diserahkan kepada fraksi itu sendiri. Adupun susunan pimpinan fraksi sesuai dengan jumrah anggota meliputi p"nurihut fraksi, ketua, beberapa wakir ketua' sekretaris, dan wakir seketaris serta bendahara dan sisanya menjadi anggota fraksi' pimpinan fiaksi melaporkan susunan pimpinan fraksi kepada pimpinan dan juga m.emberitahukan setiap mutasi yang terjadi dalam pimpinan fiaksi' Fraksi dan susunan pimpina*ya secara.garis besarnya rnerupakan gambaran perwakilan partai poliiik yang adapada DpRD. Adapun tugas ffaksi, antara lain sebagai berikut: z. b' ; : menentukan dan mengatur segala sesuafu yang menyangkut urusan fraksi masing-masing; meningkatkan kualitas' kemampuan, disiprin, daya guna dan hasil guna para anggotanya daram meraksanakan tugas yang tercermin dalam setiap kegiatan DpRD; menyampaikan pandangan umum dan kata akhir pada setiap pembahasan rancangan perafuran daerah; menerima dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
  • 14. a. b. c. d. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD; Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD; Penyelenggaraanrapat-rapatDPRD; Penyediaan dan pengorganisasian tenaga DPRD. ahli yang diperlukan oleh Sekretariat DPRD provinsi dipimpin oleh sekretaris Dewan. Sekretaris Dewan secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Sekretariat DPRD Provinsi terdiri dari bagian, sedangkan bagian terdiri dari subbagian. 2. Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota Pada dasarnya, tugas dan fungsi Sekretariat DPRD Kabupaten dan Kota sama dengan tugas dan fungsi Sekretariat DPRD Provinsi yaitu menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan fugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DpRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DpRD; b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DpRD; c. d. Penyelenggaraanrapat-rapatDPRD; Penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD. Sekretariat DPRD Kabupaten,4(ota dipimpin oleh Seketaris Dewan. Sekretaris Dewan secara teknis operasional berada di bawah dan berlanggung rarvab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui sekretaris daerah.