3. KEWENANGAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT DALAM
MELAKSANAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
by. Noldy HP
Mengoordinasikan Binawas penyelenggaraan TP di Daerah kabupaten/kota
melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota yang ada di
wilayahnya
memberdayakan dan memfasilitasi Daerah kabupaten/kota di
wilayahnya
melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Kabupaten/Kota
tentang RPJPD, RPJMD, APBD, perubahan APBD, pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD, tata ruang daerah, pajak daerah, dan retribusi
daerah
melakukan pengawasan terhadap Perda Kabupaten/Kota
melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
TUGAS
PENDANAAN PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT
DIBEBANKAN PADA APBN Pasal 91
4. PERANGKAT GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH
PUSAT
Pasal 93
1) Gubernur dalam menyelenggarakan tugas sebagai wakil Pemerintah Pusat
dibantu oleh perangkat gubernur.
2) Perangkat gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
sekretariat dan paling banyak 5 (lima) unit kerja.
3) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh sekretaris
gubernur.
4) Sekretaris daerah provinsi karena jabatannya ditetapkan sebagai sekretaris
gubernur.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi, tugas, dan fungsi
perangkat gubernur diatur dalam peraturan pemerintah.
by. Noldy HP
5. Pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
•BinawasPemerintah
Pusat
•Binawas
Gubernur
sebagai wakil
Pemerintah
Pusat
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Pasal 373by. Noldy HP
6. PP Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
6
8. KEWENANGAN
PROVINSI
KABUPATEN/
KOTA
• Pembinaan Umum MENTERI
TEKNIS/KEPALA LPNK
• Pembinaan Teknis
GUBERNUR
• Pembinaan Umum
• Pembinaan Teknis
Pasal 3 Ayat (1 & 4)
Gubernur sebagai WPP dibantu oleh
perangkat gubernur sebagai WPP
by. Noldy HP
9. PEMBINAAN UMUM
pembagian Urusan Pemerintahan
kelembagaan Daerah
kepegawaian pada Perangkat Daerah
keuangan Daerah
pembangunan Daerah
pelayanan publik di Daerah
kerja sama Daerah
kebijakan Daerah
kepala Daerah dan DPRD
pembinaan lain sesuai ketentuan per-UU
Pasal 3 Ayat (2)
MENDAGRI GUBERNUR
by. Noldy HP
10. PEMBINAAN TEKNIS
Pasal 3 Ayat (3 & 4)
• Teknis penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang
diserahkan ke daerah
provinsi
• Teknis penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang
diserahkan ke daerah
Kabupaten/kota
Gubernur sebagai WPP dibantu oleh
perangkat gubernur sebagai WPP
by. Noldy HP
13. Konsultasi
by. Noldy HP
Provinsi
diselenggarakan
oleh Mendagri dan
menteri teknis/
kepala LPNK
Kabupaten / Kota
diselenggarakan
gubernur sebagai
WPP
Mendapatkan petunjuk,
pertimbangan, dan/atau
pendapat terhadap
permasalahan
penyelenggaraan Pemda yang
sifatnya mendesak dan/atau
menyangkut kepentingan
masyarakat luas yang belum
diatur secara tegas dalam
ketentuan per-UU
Langsung
Tidak Langsung
• berita acara hasil
konsultasi
• Secara tertulis dalam
surat jawaban.
Hasil konsultasi harus
ditindaklanjuti oleh
Pemda melalui
penyempurnaan
dan/atau penyelarasan
kebijakan daerah sesuai
dengan ketentuan Per-
UU
Pasal 5
14. Pendidikan dan Pelatihan
by. Noldy HP
Diklat teknis dan fungsional substantif
pemerintahan dalam negeri
Diklat kepemimpinan
pemerintahan dalam negeri
Diklat kepamongprajaan
Diklat teknis dan fungsional
substantif kementerian/LPNk
Diklat lain sesuai ketentuan Per-UU
Dalam rangka
pengembangan
kompetensi
penyelenggara
Pemerintahan
Daerah.
Pasal 6 & 7
15. Penelitian dan Pengembangan
by. Noldy HP
Litbang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kebijakan dan
program penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Litbang termasuk pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan
pengoperasian.
Litbang dapat dilakukan melalui kerja sama antarkementerian/lembaga
pemerintah nonkementerian, antar-Pemerintah Daerah, dan/atau dengan
perguruan tinggi serta lembaga penelitian dan pengembangan lainnya.
Hasil Litbang dijadikan dasar perumusan kebijakan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Mendagri menetapkan standardisasi program penelitian dan
pengembangan untuk pembinaan umum.
Menteri teknis/kepala LPNk menetapkan standardisasi program penelitian
dan pengembangan untuk pembinaan teknis sesuai dengan
kewenangannya
Pasal 8 & 9
16. Pengecualian
by. Noldy HP
a. Gubernur sebagai WPP belum mampu melakukan
pembinaan umum dan teknis, Mendagri dan menteri
teknis/kepala LPNk melakukan Pembinaan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota
sesuai dengan kewenangan masing-masing dengan
berkoordinasi kepada gubernur sebagai WPP; atau
b. Gubernur sebagai WPP tidak melakukan pembinaan
umum dan teknis, Mendagri dan menteri
teknis/kepala LPNk melakukan Pembinaan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota
sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Pasal 3 ayat (5)
18. Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Pengawasan
Umum
• Mendagri untuk Daerah
Provinsi
• Gubernur untuk daerah
Kab/Kota
Pengawasan
Teknis
• Menteri Teknis untuk
Daerah Provinsi
• Gubernur untuk daerah
Kab/Kota
Binawas oleh
Kepala Daerah
(Pasal 17)
• Gubernur untuk daerah
Provinsi
• Bupati / Walikota
untuk daerah Kab
/Kota
Revie
Monitoring
Evaluasi
Pemeriksaan
Pengawasan Lain
Pasal 10 ayat (1) , (6), (11) & (12)
Gubernur sebagai WPP dibantu oleh
perangkat gubernur sebagai WPP
Audit Revieu
Monitoring Evaluasi
Pemantauan Bimtek
Binawas lain
Inspektorat
Daerah
APBN APBD
19. PENGAWASAN
UMUM
Pembagian Urusan Pemerintahan
Kelembagaan Daerah
Kepegawaian pada Perangkat Daerah
Keuangan Daerah
Pembangunan Daerah
Pelayanan Publik di Daerah
Kerjasama Daerah
Kebijakan Daerah
Kepala Daerah dan DPRD
Pengawasan lain sesuai Per-UU
by. Noldy HP
Pasal 10 ayat (2)
20. PENGAWASAN TEKNIS
by. Noldy HP
capaian SPM atas pelayanan dasar
ketaatan terhadap ketentuan Per-UU
termasuk ketaatan pelaksanaan NSPK
dampak pelaksanaan UP konkuren
akuntabilitas pengelolaan APBN dalam
pelaksanaan UP konkuren
Pasal 10 ayat (3) dan (4)
Pengawasan
teknis dilakukan
terhadap teknis
pelaksanaan
substansi UP
yang diserahkan
ke daerah
provinsi
Kab/kota
22. Perencanaan Pembinaan dan Pengawasan
BINAWAS PENYELENGGARAAN
PEMDA 5 (IIMA) TAHUNAN
ditetapkan Mendagri dengan
mengacu pada RPJMN
Prioritas Binawas
Penyelenggaraan Pemda
Sasaran dan target Binawas
Penyelenggaraan Pemda
BINAWAS PENYELENGGARAAN PEMDA
TAHUNAN
ditetapkan paling lambat akhir bulan
April setiap tahun oleh Mendagri
berdasarkan masukan dari menteri
teknis/kepala LPNk dan kepala daerah
fokus Binawas Penyelenggaraan
Pemda yang disusun berbasis
prioritas dan risiko
Sasaran Binawas
Penyelenggaraan Pemda
Jadwal pelaksanaan Binawas
Penyelenggaraan Pemda
by. Noldy HP Pasal 12
23. Koordinasi, Perencanaan & Penganggaran
by. Noldy HP
Mendagri dan menteri teknis/kepala LPNk melakukan koordinasi untuk harmonisasi jadwal
pelaksanaan Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi dan disampaikan
kepada gubernur.
Gubernur sebagai WPP melakukan koordinasi untuk harmonisasi jadwal pelaksanaan
Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kab/kota dan disampaikan kepada
bupati/walikota.
Harmonisasi jadwal pelaksanaan Binawas dilakukan berdasarkan prinsip keserasian dan
keterpaduan serta berdasarkan prinsip efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber
daya yang tersedia.
Menteri dan menteri teknis/kepala LPNk wajib mencantumkan program Binawas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
kementerian/LPNk sesuai dengan kewenangan masingmasing berdasarkan ketentuan Per-
UU.
Pemerintah Daerah wajib mencantumkan program Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah sesuai dengan kewenangannya dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
daerah serta mengalokasikan anggaran Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dalam APBD
Pasal 13 & 14
24. Pelaksana Pengawasan
Pengawasan dilaksanakan oleh
APIP sesuai dengan fungsi dan
kewenangannya
berdasarkan kompetensi yang
dimiliki terkait dengan
pelaksanaan pengawasan UP
yang menjadi kewenangan
daerah sesuai fungsi dan
kewenangannya serta sesuai
dengan ketentuan Per-UU
PROFESIONAL
INDEPENDEN
OBJEKTIF
TIDAK TUMPANG TINDIH ANTAR
APIP
BERORIENTASI PADA PERBAIKAN
DAN PERINGATAN DINI
PRINSIP
by. Noldy HP
Pasal 10 ayat (12),
Pasal 16 ayat (1) & (1)
25. Pengawasan APIP
by. Noldy HP
Tahap penyusunan dokumen perencanaan dan
penganggaran daerah
Tahap pelaksanaan Pembinaan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahap pelaksanaan program strategis
nasional di daerah
berakhirnya masa jabatan kepala daerah
untuk mengevaluasi capaian RPJMD
pengawasan dalam rangka tujuan tertentu
sesuai dengan ketentuan Per-UU
Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
Pasal 16 ayat (3)
27. PENGAWASAN KEPALA DAERAH TERHADAP PERANGKAT DAERAH
pelaksanaan urusan pcmerintahan yang menjadi kewenangan daerah
pelaksanaan tugas pembantuan yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah
ketaatan terhadap ketentuan per-UU termasuk ketaatan pelaksanaan
NSPK yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalam tahap perencanaan,
penganggaran, pengorganisasian, pclaksanaan, pclaporan, evaluasi,
dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah yang bersumber dari APBD
by. Noldy HP
28. BENTUK PENGAWASAN KEPALA DAERAH
TERHADAP PERANGKAT DAERAH
Pemeriksaan dan panilaian
atas manfaat dan
keberhasilan kebijakan,
pelaksanaan program dan
kegiatan
Pemeriksaan berkala atau
sewaktu-waktu maupun
pemeriksaan terpadu
Pengujian dan/atau reviu
terhadap dokumen
dan/atau laporan berkala
dan/atau sewaktu-waktu
dari unit/Satuan Kerja
Pengusutan atas kebenaran
laporan mengenai adanya
indikasi terjadinya
penyimpangan KKN
Monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
pemerintahan daerah
by. Noldy HP
29. Pengecualian
by. Noldy HP
a. Gubernur sebagai WPP belum mampu melakukan
pengawasan umum dan teknis, Mendagri dan menteri
teknis/kepala LPNk berdasarkan permintaan bantuan
dari Gubernur sebagai WPP, melakukan
PengawasanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kab/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing
dengan berkoordinasi kepada gubernur sebagai WPP;
atau
b. Gubernur sebagai WPP tidak melakukan pengawasan
umum dan teknis, Mendagri dan menteri teknis/kepala
LPNk berdasarkan telaahan hasil Binawas, melakukan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kab/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Pasal 10 ayat (7)
30. Pengawasan oleh DPRD
by. Noldy HP
pelaksanaan peraturan daerah
dan peraturan kepala daerah
pelaksanaan peraturan
perundang-undangan yang
terkait dengan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
pelaksanaan tindak lanjut hasil
pemeriksaan laporan keuangan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan
Pengawasan oleh DPRD bersifat
kebijakan
Pasal 20 ayat (1) dan (2)
31. Hak DPRD dalam Pengawasan
by. Noldy HP
mendapatkan LHP BPK
melakukan pembahasan terhadap LHP BPK
meminta klarifikasi atas temuan LHP BPK
meminta kepada BPK untuk
melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan
ketentuan Per-UU
Pembahasan dan
klarifikasi terhadap
LHP BPK hanya
dilakukan terhadap
LKPD yang tidak
memperoleh opini
WTP
Pasal 20 ayat (3) dan (4)
32. Pengawasan oleh Masyarakat
by. Noldy HP
perorangan
perwakilan
kelompok
pengguna
pelayanan
Perwakilan
kelompok
pemerhati,
perwakilan
badan hukum
Pasal 21
33. Laporan atau pengaduan dugaan penyimpangan
by. Noldy HP
a. nama dan alamat pihak yang melaporkan;
b. nama, jabatan, dan alamat lengkap pihak yang
dilaporkan;
c. perbuatan yang diduga melanggar ketentuan Per-
UU;
d. keterangan yang memuat fakta, data, atau
petunjuk terjadinya pelanggaran
Pasal 22
34. Pelaporan Hasil Pengawasan
by. Noldy HP
Laporan hasil pengawasan bersifat : rahasia, tidak boleh dibuka kepada publik, dan tidak
boleh diberikan kepada publik kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Bupati/walikota menyampaikan laporan hasil Binawas terhadap Perangkat Daerah
kab/kota dan Binawas terhadap desa serta Binawas lain yang terkait dengan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan Per-UU kepada
gubernur sebagai WPP.
Gubernur menyampaikan laporan hasil Binawas terhadap Perangkat Daerah provinsi dan
Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota serta Binawas lain yang terkait
dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan Per-UU kepada
Mendagri
Menteri teknis/kepala LPNk menyampaikan laporan hasil Binawas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing kepada Presiden melalui
Mendagri dan Mendagri menyampaikan laporan hasil Binawas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Presiden
Menteri menyusun ikhtisar hasil Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara
nasional berdasarkan laporan hasil Binawas dengan melibatkan menteri teknis/kepala
LPNk terkait dan kepala daerah & menyampaikan kepada Presiden
Pasal 23 & 24
35. Tindak Lanjut Hasil Pembinaan dan
Pengawasan
by. Noldy HP
APIP wajib melakukan pemeriksaan
atas dugaan penyimpangan yang
dilaporkan atau diadukan oleh
masyarakat & melakukan koordinasi
dengan APH
APH melakukan pemeriksaan atas
laporan atau pengaduan yang
disampaikan oleh masyarakat
sesuai tata cara penanganan
laporan atau pengaduan
berdasarkan ketentuan Per-UU
setelah terlebih dahulu
berkoordinasi dengan APIP
Pemeriksaan oleh APIP dan APH
dilakukan setelah terpenuhi semua
unsur laporan atau pengaduan &
melakukan koordinasi dalam
penanganan laporan atau
pengaduan setelah terlebih dahulu
melakukan pengumpulan dan
verifikasi data awal
Pasal 25 ayat (1), (2), (3), (4) & (5)
36. Koordinasi APIP & APH dalam penanganan pengaduan
by. Noldy HP
pemberian
informasi
verifikasi
pengumpulan
data dan
keterangan
pemaparan HP
penanganan
laporan atau
pengaduan
masyarakat
dimaksud
bentuk
koordinasi
lain sesuai
dengan
ketentuan
Per-UU
Hasil
koordinasi
dituangkan
dalam
berita
acara
Ditemukan bukti adanya
penyimpangan yang bersifat
administratif, proses lebih
lanjut diserahkan kepada
APIP untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan ketentuan
ketentuan Per-UU yang
mengatur mengenai
administrasi pemerintahan
Ditemukan bukti permulaan
adanya penyimpangan yang
bersifat pidana, proses lebih
lanjut diserahkan kepada
APH untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan ketentuan
Per-UU
Bentuk dan hasil koordinasi bersifat rahasia, tidak boleh dibuka
kepada publik, dan tidak boleh diberikan kepada publik kecuali
ditentukan lain sesuai dengan ketentuan Per-UU
Pasal 25 ayat (6) s/d (10) & Pasal 26
37. Tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP
by. Noldy HP
Kepala daerah, wakil kepala daerah, dan kepala Perangkat Daerah wajib
melaksanakan tindak lanjut hasil Binawas.
Untuk membantu kepala daerah dalam melaksanakan tindak lanjut hasil Binawas, wakil
kepala daerah mengoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut hasil Binawas dengan
dibantu oleh inspektorat.
Tindak lanjut hasil Binawas yang terkait dengan TP dan/atau TGR wajib dilakukan
proses TP dan/atau TGR sesuai dengan ketentuan Per-UU.
Tindak lanjut hasil Binawas yang tidak terkait dengan TP dan/atau TGR dilaksanakan
paling lama 60 (enam puluh) hari kerja setelah hasil Binawas diterima.
Selama masa tindak lanjut, hasil Binawas tidak dapat dipidanakan kecuali ditentukan
lain sesuai dengan ketentuan Per-UU.
APIP wajib memantau dan melakukan pemutakhiran data tindak lanjut hasil Binawas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) tahun.
Hasil pemutakhiran data tindak lanjut secara nasional dikoordinasikan oleh Mendagri.
Pasal 27 & 28
38. Evaluasi
by. Noldy HP
Menteri, menteri teknis/kepala LPNk terkait, dan
kepala daerah melakukan evaluasi secara berkala
terhadap pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai
dengan ketentuan Per-UU
Pasal 30
39. Penghargaan
by. Noldy HP
Presiden memberikan penghargaan kepada Pemda
yang mencapai peringkat kinerja tertinggi secara
nasional dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah sesuai dengan ketentuan Per-UU
Penghargaan diberikan berdasarkan hasil evaluasi
terhadap indeks dan peringkat kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
disusun setiap tahun oleh Mendagri.
Pasal 31
40. Fasilitasi Khusus
by. Noldy HP
Jika hasil evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah membuktikan daerah berkinerja rendah:
Menteri dan menteri teknis/kepala LPNk sesuai dengan
kewenangan masing-masing melakukan pembinaan
secara berkoordinasi terhadap penyelenggaraan
urusan pemerintahan tertentu yang menjadi
kewenangan daerah provinsi; dan
gubernur sebagai WPP melakukan pembinaan
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan
tertentu yang menjadi kewenangan daerah
kabupaten/kota.
Pasal 32
41. by. Noldy HP
Jika pembinaan telah dilakukan dan daerah tidak
menunjukkan perbaikan kinerja serta penyelenggaraan UP
tertentu yang telah dibina tersebut tidak berpotensi merugikan
kepentingan umum secara meluas atau tidak berpotensi
merugikan sebagian besar masyarakat di daerah yang
bersangkutan
Menteri melakukan fasilitasi khusus terhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi, setelah
berkoordinasi dengan menteri teknis/kepala LPNk; atau
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan
fasilitasi khusus terhadap penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah kab/kota, setelah meminta pertimbangan Menteri.
Fasilitasi Khusus
Pasal 32
42. Bentuk Fasilitasi khusus
by. Noldy HP
keterlibatan secara langsung dalam perumusan
dan pengarahan pelaksanaan kebijakan
advokasi dan pengkajian urusan pemerintahan
tertentu yang menjadi kewenangan daerah
analisis kemungkinan dampak UP tertentu yang
menjadi kewenangan daerah
pilihan tindakan pengurangan risiko UP tertentu
yang menjadi kewenangan daerah
alokasi ASN yang tersedia untuk melaksanakan
UP tertentu yang menjadi kewenangan daerah
bentuk fasilitasi khusus lainnya sesuai dengan
ketentuan Per-UU
Dalam hal daerah yang sudah
dibina dan dilakukan fasilitasi
khusus tetap tidak menunjukkan
perbaikan kinerja dan berpotensi
merugikan kepentingan umum
secara meluas atau berpotensi
merugikan sebagian besar
masyarakat di daerah yang
bersangkutan, Mendagri
melakukan pengambilalihan
pelaksanaan UP tertentu yang
menjadi kewenangan daerah
provinsi dan kab/kota, setelah
berkoordinasi dengan menteri
teknis/kepala LPNk terkait,
dengan dibiayai APBD yang
bersangkutan.
Pasal 33 ayat (2) dan Pasal 33 ayat (1) & (2)
43. Pelaksanaan urusan pemerintahan tertentu yang
diambil alih
by. Noldy HP
pengkajian secara cepat dan tepat
terhadap kewenangan daerah
yang diambil alih
pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat yang terkena dampak
pemenuhan dengan segera
terhadap prasarana dan sarana
pemulihan dengan segera
pelayanan dan/atau
penyelenggaraan urusan pada
masyarakat yang terkena dampak
bentuk pelaksanaan lainnya sesuai
dengan ketentuan Per-UU
Pasal 33 ayat (3)
45. PRINSIP PENGENAAN SANKSI
• Sanksi kepada pejabat pemerintahan esensinya agar
penggunaan kekuasaan negara terhadap warga negara atau
masyarakat haruslah sesuai dengan asas-asas umum
pemerintahan yang baik
• Apabila terdapat pejabat pemerintahan yang melanggar
sumpah, janji, larangan dan kewajiban serta bertindak tidak
berdasarkan asas-asas umum pemerintahan yang baik, harus
ddikenakan sanksi.
• APIP berada dalam posisi untuk meyakinkan dan menguji
tindakan pejabat tersebut, derajat kesalahan yang dilakukan
dan jenis sanksi yang akan dikenakan kepada penyelenggara
pemerintahan daerah
45
46. Sanksi Administratif
46
Jenis Sanksi Administratif
1. Teguran Tertulis;
2. Tidak Dibayarkan Hak Keuangan Selama 3 (Tiga) Bulan;
3. Tidak Dibayarkan Hak Keuangan Selama 6 (Enam) Bulan;
4. Penundaan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah;
5. Pengambilalihan Kewenangan Perizinan;
6. Penundaan Atau Pemotongan Dana Alokasi Umum dan/atau
Dana Bagi Hasil;
7. Mengikuti Program Pembinaan Khusus Pendalaman Bidang
Pemerintahan;
8. Pemberhentian Sementara Selama 3 (Tiga) Bulan; dan/atau
9. Pemberhentian.
47. Sanksi Administratif
47
Tahapan Sanksi Administratif
Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang
melakukan pelanggaran administratif dijatuhi sanksi
administratif secara bertahap berupa:
1. Teguran Tertulis;
2. Teguran Tertulis Kedua;
3. Pemberhentian Sementara Selama 3 (Tiga) Bulan;
dan/atau
4. Pemberhentian.
48. PENDANAAN
by. Noldy HP
Pendanaan Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat bersumber
dari APBN
Pendanaan Pembinaan dan Pengawasan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
bersumber dari APBD sesuai dengan ketentuan Per-
UU.
Pasal 49
49. KETENTUAN PERALIHAN
by. Noldy HP
Dalam hal perangkat gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat belum terbentuk, Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
di kabupaten/kota dilaksanakan oleh Perangkat
Daerah provinsi yang mempunyai tugas membantu
kepala daerah membina dan mengawasi
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah
Pasal 50
50. TERIMA KASIH
NOLDY H. PELLOKILA, S.SOS, MM
Pengawas Pemerintahan Madya
Inspektorat Provinsi NTT
by. Noldy HP