SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
By Noldy Hosea Pellokila, S.Sos, MM
Pengawas Pemerintahan Madya Inspektorat Provinsi NTT
by. Noldy HP
DASAR PELAKSANAAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
(UU nomor 23 Tahun 2014
by. Noldy HP
KEWENANGAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT DALAM
MELAKSANAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
by. Noldy HP
Mengoordinasikan Binawas penyelenggaraan TP di Daerah kabupaten/kota
melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota yang ada di
wilayahnya
memberdayakan dan memfasilitasi Daerah kabupaten/kota di
wilayahnya
melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Kabupaten/Kota
tentang RPJPD, RPJMD, APBD, perubahan APBD, pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD, tata ruang daerah, pajak daerah, dan retribusi
daerah
melakukan pengawasan terhadap Perda Kabupaten/Kota
melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
TUGAS
PENDANAAN PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT
DIBEBANKAN PADA APBN Pasal 91
PERANGKAT GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH
PUSAT
Pasal 93
1) Gubernur dalam menyelenggarakan tugas sebagai wakil Pemerintah Pusat
dibantu oleh perangkat gubernur.
2) Perangkat gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
sekretariat dan paling banyak 5 (lima) unit kerja.
3) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh sekretaris
gubernur.
4) Sekretaris daerah provinsi karena jabatannya ditetapkan sebagai sekretaris
gubernur.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi, tugas, dan fungsi
perangkat gubernur diatur dalam peraturan pemerintah.
by. Noldy HP
Pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
•BinawasPemerintah
Pusat
•Binawas
Gubernur
sebagai wakil
Pemerintah
Pusat
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Pasal 373by. Noldy HP
PP Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
6
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
by. Noldy HP
KEWENANGAN
PROVINSI
KABUPATEN/
KOTA
• Pembinaan Umum MENTERI
TEKNIS/KEPALA LPNK
• Pembinaan Teknis
GUBERNUR
• Pembinaan Umum
• Pembinaan Teknis
Pasal 3 Ayat (1 & 4)
Gubernur sebagai WPP dibantu oleh
perangkat gubernur sebagai WPP
by. Noldy HP
PEMBINAAN UMUM
pembagian Urusan Pemerintahan
kelembagaan Daerah
kepegawaian pada Perangkat Daerah
keuangan Daerah
pembangunan Daerah
pelayanan publik di Daerah
kerja sama Daerah
kebijakan Daerah
kepala Daerah dan DPRD
pembinaan lain sesuai ketentuan per-UU
Pasal 3 Ayat (2)
MENDAGRI GUBERNUR
by. Noldy HP
PEMBINAAN TEKNIS
Pasal 3 Ayat (3 & 4)
• Teknis penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang
diserahkan ke daerah
provinsi
• Teknis penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang
diserahkan ke daerah
Kabupaten/kota
Gubernur sebagai WPP dibantu oleh
perangkat gubernur sebagai WPP
by. Noldy HP
BENTUK PEMBINAAN
KONSULTASI
PENDIDIKAN
DAN
PELATIHAN
PENELITIAN
DAN
PENGEM
BANGAN
FASILITASI
Pasal 3 Ayat (8)by. Noldy HP
perencanaan
penganggaran
pengorganisasian
PelaksanaanPelaporan
evaluasi
Pertanggung
jawaban
Fasilitasi
Pemberdayaan
penguatan
kapasitas
bimbingan
teknis
Meningkatkan
kapasitas daerah
dalam
penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
Pasal 4by. Noldy HP
Bentuk
Konsultasi
by. Noldy HP
Provinsi
diselenggarakan
oleh Mendagri dan
menteri teknis/
kepala LPNK
Kabupaten / Kota
diselenggarakan
gubernur sebagai
WPP
Mendapatkan petunjuk,
pertimbangan, dan/atau
pendapat terhadap
permasalahan
penyelenggaraan Pemda yang
sifatnya mendesak dan/atau
menyangkut kepentingan
masyarakat luas yang belum
diatur secara tegas dalam
ketentuan per-UU
Langsung
Tidak Langsung
• berita acara hasil
konsultasi
• Secara tertulis dalam
surat jawaban.
Hasil konsultasi harus
ditindaklanjuti oleh
Pemda melalui
penyempurnaan
dan/atau penyelarasan
kebijakan daerah sesuai
dengan ketentuan Per-
UU
Pasal 5
Pendidikan dan Pelatihan
by. Noldy HP
Diklat teknis dan fungsional substantif
pemerintahan dalam negeri
Diklat kepemimpinan
pemerintahan dalam negeri
Diklat kepamongprajaan
Diklat teknis dan fungsional
substantif kementerian/LPNk
Diklat lain sesuai ketentuan Per-UU
Dalam rangka
pengembangan
kompetensi
penyelenggara
Pemerintahan
Daerah.
Pasal 6 & 7
Penelitian dan Pengembangan
by. Noldy HP
 Litbang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kebijakan dan
program penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
 Litbang termasuk pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan
pengoperasian.
 Litbang dapat dilakukan melalui kerja sama antarkementerian/lembaga
pemerintah nonkementerian, antar-Pemerintah Daerah, dan/atau dengan
perguruan tinggi serta lembaga penelitian dan pengembangan lainnya.
 Hasil Litbang dijadikan dasar perumusan kebijakan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
 Mendagri menetapkan standardisasi program penelitian dan
pengembangan untuk pembinaan umum.
 Menteri teknis/kepala LPNk menetapkan standardisasi program penelitian
dan pengembangan untuk pembinaan teknis sesuai dengan
kewenangannya
Pasal 8 & 9
Pengecualian
by. Noldy HP
a. Gubernur sebagai WPP belum mampu melakukan
pembinaan umum dan teknis, Mendagri dan menteri
teknis/kepala LPNk melakukan Pembinaan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota
sesuai dengan kewenangan masing-masing dengan
berkoordinasi kepada gubernur sebagai WPP; atau
b. Gubernur sebagai WPP tidak melakukan pembinaan
umum dan teknis, Mendagri dan menteri
teknis/kepala LPNk melakukan Pembinaan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota
sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Pasal 3 ayat (5)
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
by. Noldy HP
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Pengawasan
Umum
• Mendagri untuk Daerah
Provinsi
• Gubernur untuk daerah
Kab/Kota
Pengawasan
Teknis
• Menteri Teknis untuk
Daerah Provinsi
• Gubernur untuk daerah
Kab/Kota
Binawas oleh
Kepala Daerah
(Pasal 17)
• Gubernur untuk daerah
Provinsi
• Bupati / Walikota
untuk daerah Kab
/Kota
Revie
Monitoring
Evaluasi
Pemeriksaan
Pengawasan Lain
Pasal 10 ayat (1) , (6), (11) & (12)
Gubernur sebagai WPP dibantu oleh
perangkat gubernur sebagai WPP
Audit Revieu
Monitoring Evaluasi
Pemantauan Bimtek
Binawas lain
Inspektorat
Daerah
APBN APBD
PENGAWASAN
UMUM
Pembagian Urusan Pemerintahan
Kelembagaan Daerah
Kepegawaian pada Perangkat Daerah
Keuangan Daerah
Pembangunan Daerah
Pelayanan Publik di Daerah
Kerjasama Daerah
Kebijakan Daerah
Kepala Daerah dan DPRD
Pengawasan lain sesuai Per-UU
by. Noldy HP
Pasal 10 ayat (2)
PENGAWASAN TEKNIS
by. Noldy HP
capaian SPM atas pelayanan dasar
ketaatan terhadap ketentuan Per-UU
termasuk ketaatan pelaksanaan NSPK
dampak pelaksanaan UP konkuren
akuntabilitas pengelolaan APBN dalam
pelaksanaan UP konkuren
Pasal 10 ayat (3) dan (4)
Pengawasan
teknis dilakukan
terhadap teknis
pelaksanaan
substansi UP
yang diserahkan
ke daerah
provinsi
Kab/kota
Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan
by. Noldy HP Pasal 11
Perencanaan Pembinaan dan Pengawasan
BINAWAS PENYELENGGARAAN
PEMDA 5 (IIMA) TAHUNAN
ditetapkan Mendagri dengan
mengacu pada RPJMN
Prioritas Binawas
Penyelenggaraan Pemda
Sasaran dan target Binawas
Penyelenggaraan Pemda
BINAWAS PENYELENGGARAAN PEMDA
TAHUNAN
ditetapkan paling lambat akhir bulan
April setiap tahun oleh Mendagri
berdasarkan masukan dari menteri
teknis/kepala LPNk dan kepala daerah
fokus Binawas Penyelenggaraan
Pemda yang disusun berbasis
prioritas dan risiko
Sasaran Binawas
Penyelenggaraan Pemda
Jadwal pelaksanaan Binawas
Penyelenggaraan Pemda
by. Noldy HP Pasal 12
Koordinasi, Perencanaan & Penganggaran
by. Noldy HP
 Mendagri dan menteri teknis/kepala LPNk melakukan koordinasi untuk harmonisasi jadwal
pelaksanaan Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi dan disampaikan
kepada gubernur.
 Gubernur sebagai WPP melakukan koordinasi untuk harmonisasi jadwal pelaksanaan
Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kab/kota dan disampaikan kepada
bupati/walikota.
 Harmonisasi jadwal pelaksanaan Binawas dilakukan berdasarkan prinsip keserasian dan
keterpaduan serta berdasarkan prinsip efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber
daya yang tersedia.
 Menteri dan menteri teknis/kepala LPNk wajib mencantumkan program Binawas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
kementerian/LPNk sesuai dengan kewenangan masingmasing berdasarkan ketentuan Per-
UU.
 Pemerintah Daerah wajib mencantumkan program Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah sesuai dengan kewenangannya dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
daerah serta mengalokasikan anggaran Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dalam APBD
Pasal 13 & 14
Pelaksana Pengawasan
Pengawasan dilaksanakan oleh
APIP sesuai dengan fungsi dan
kewenangannya
berdasarkan kompetensi yang
dimiliki terkait dengan
pelaksanaan pengawasan UP
yang menjadi kewenangan
daerah sesuai fungsi dan
kewenangannya serta sesuai
dengan ketentuan Per-UU
PROFESIONAL
INDEPENDEN
OBJEKTIF
TIDAK TUMPANG TINDIH ANTAR
APIP
BERORIENTASI PADA PERBAIKAN
DAN PERINGATAN DINI
PRINSIP
by. Noldy HP
Pasal 10 ayat (12),
Pasal 16 ayat (1) & (1)
Pengawasan APIP
by. Noldy HP
Tahap penyusunan dokumen perencanaan dan
penganggaran daerah
Tahap pelaksanaan Pembinaan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahap pelaksanaan program strategis
nasional di daerah
berakhirnya masa jabatan kepala daerah
untuk mengevaluasi capaian RPJMD
pengawasan dalam rangka tujuan tertentu
sesuai dengan ketentuan Per-UU
Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
Pasal 16 ayat (3)
perencanaan
penganggaran
pengorganisasian
PelaksanaanPelaporan
evaluasi
Pertanggung
jawaban
Binawas Kepala Daerah
pelaksanaan
UP
TP
bersumber
APBD
Ketaatan
terhadap
Per-UU NSPK
akuntabilitas
pengelolaan
Keuda
Desa
Pasal 18, Pasal 19 ayat (1)by. Noldy HP
pemeriksaan & penilaian
atas manfaat &
keberhasilan kebijakan
serta pelaksanaan prokeg
Pemeriksaan secara
berkala atau sewaktu-
waktu maupun pemeriksaan
terpadu
reviu terhadap dokumen
atau laporan secara
berkala atau sewaktu-
waktu dari PD
pengusutan atas kebenaran
laporan mengenai adanya
indikasi terjadinya
penyimpangan, KKN
Monev terhadap program
dan kegiatan PD
sasaran
Bentuk
PENGAWASAN KEPALA DAERAH TERHADAP PERANGKAT DAERAH
pelaksanaan urusan pcmerintahan yang menjadi kewenangan daerah
pelaksanaan tugas pembantuan yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah
ketaatan terhadap ketentuan per-UU termasuk ketaatan pelaksanaan
NSPK yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalam tahap perencanaan,
penganggaran, pengorganisasian, pclaksanaan, pclaporan, evaluasi,
dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah yang bersumber dari APBD
by. Noldy HP
BENTUK PENGAWASAN KEPALA DAERAH
TERHADAP PERANGKAT DAERAH
Pemeriksaan dan panilaian
atas manfaat dan
keberhasilan kebijakan,
pelaksanaan program dan
kegiatan
Pemeriksaan berkala atau
sewaktu-waktu maupun
pemeriksaan terpadu
Pengujian dan/atau reviu
terhadap dokumen
dan/atau laporan berkala
dan/atau sewaktu-waktu
dari unit/Satuan Kerja
Pengusutan atas kebenaran
laporan mengenai adanya
indikasi terjadinya
penyimpangan KKN
Monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
pemerintahan daerah
by. Noldy HP
Pengecualian
by. Noldy HP
a. Gubernur sebagai WPP belum mampu melakukan
pengawasan umum dan teknis, Mendagri dan menteri
teknis/kepala LPNk berdasarkan permintaan bantuan
dari Gubernur sebagai WPP, melakukan
PengawasanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kab/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing
dengan berkoordinasi kepada gubernur sebagai WPP;
atau
b. Gubernur sebagai WPP tidak melakukan pengawasan
umum dan teknis, Mendagri dan menteri teknis/kepala
LPNk berdasarkan telaahan hasil Binawas, melakukan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kab/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Pasal 10 ayat (7)
Pengawasan oleh DPRD
by. Noldy HP
pelaksanaan peraturan daerah
dan peraturan kepala daerah
pelaksanaan peraturan
perundang-undangan yang
terkait dengan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
pelaksanaan tindak lanjut hasil
pemeriksaan laporan keuangan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan
Pengawasan oleh DPRD bersifat
kebijakan
Pasal 20 ayat (1) dan (2)
Hak DPRD dalam Pengawasan
by. Noldy HP
mendapatkan LHP BPK
melakukan pembahasan terhadap LHP BPK
meminta klarifikasi atas temuan LHP BPK
meminta kepada BPK untuk
melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan
ketentuan Per-UU
Pembahasan dan
klarifikasi terhadap
LHP BPK hanya
dilakukan terhadap
LKPD yang tidak
memperoleh opini
WTP
Pasal 20 ayat (3) dan (4)
Pengawasan oleh Masyarakat
by. Noldy HP
perorangan
perwakilan
kelompok
pengguna
pelayanan
Perwakilan
kelompok
pemerhati,
perwakilan
badan hukum
Pasal 21
Laporan atau pengaduan dugaan penyimpangan
by. Noldy HP
a. nama dan alamat pihak yang melaporkan;
b. nama, jabatan, dan alamat lengkap pihak yang
dilaporkan;
c. perbuatan yang diduga melanggar ketentuan Per-
UU;
d. keterangan yang memuat fakta, data, atau
petunjuk terjadinya pelanggaran
Pasal 22
Pelaporan Hasil Pengawasan
by. Noldy HP
 Laporan hasil pengawasan bersifat : rahasia, tidak boleh dibuka kepada publik, dan tidak
boleh diberikan kepada publik kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
 Bupati/walikota menyampaikan laporan hasil Binawas terhadap Perangkat Daerah
kab/kota dan Binawas terhadap desa serta Binawas lain yang terkait dengan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan Per-UU kepada
gubernur sebagai WPP.
 Gubernur menyampaikan laporan hasil Binawas terhadap Perangkat Daerah provinsi dan
Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota serta Binawas lain yang terkait
dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan Per-UU kepada
Mendagri
 Menteri teknis/kepala LPNk menyampaikan laporan hasil Binawas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing kepada Presiden melalui
Mendagri dan Mendagri menyampaikan laporan hasil Binawas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Presiden
 Menteri menyusun ikhtisar hasil Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara
nasional berdasarkan laporan hasil Binawas dengan melibatkan menteri teknis/kepala
LPNk terkait dan kepala daerah & menyampaikan kepada Presiden
Pasal 23 & 24
Tindak Lanjut Hasil Pembinaan dan
Pengawasan
by. Noldy HP
APIP wajib melakukan pemeriksaan
atas dugaan penyimpangan yang
dilaporkan atau diadukan oleh
masyarakat & melakukan koordinasi
dengan APH
APH melakukan pemeriksaan atas
laporan atau pengaduan yang
disampaikan oleh masyarakat
sesuai tata cara penanganan
laporan atau pengaduan
berdasarkan ketentuan Per-UU
setelah terlebih dahulu
berkoordinasi dengan APIP
Pemeriksaan oleh APIP dan APH
dilakukan setelah terpenuhi semua
unsur laporan atau pengaduan &
melakukan koordinasi dalam
penanganan laporan atau
pengaduan setelah terlebih dahulu
melakukan pengumpulan dan
verifikasi data awal
Pasal 25 ayat (1), (2), (3), (4) & (5)
Koordinasi APIP & APH dalam penanganan pengaduan
by. Noldy HP
pemberian
informasi
verifikasi
pengumpulan
data dan
keterangan
pemaparan HP
penanganan
laporan atau
pengaduan
masyarakat
dimaksud
bentuk
koordinasi
lain sesuai
dengan
ketentuan
Per-UU
Hasil
koordinasi
dituangkan
dalam
berita
acara
Ditemukan bukti adanya
penyimpangan yang bersifat
administratif, proses lebih
lanjut diserahkan kepada
APIP untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan ketentuan
ketentuan Per-UU yang
mengatur mengenai
administrasi pemerintahan
Ditemukan bukti permulaan
adanya penyimpangan yang
bersifat pidana, proses lebih
lanjut diserahkan kepada
APH untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan ketentuan
Per-UU
Bentuk dan hasil koordinasi bersifat rahasia, tidak boleh dibuka
kepada publik, dan tidak boleh diberikan kepada publik kecuali
ditentukan lain sesuai dengan ketentuan Per-UU
Pasal 25 ayat (6) s/d (10) & Pasal 26
Tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP
by. Noldy HP
 Kepala daerah, wakil kepala daerah, dan kepala Perangkat Daerah wajib
melaksanakan tindak lanjut hasil Binawas.
 Untuk membantu kepala daerah dalam melaksanakan tindak lanjut hasil Binawas, wakil
kepala daerah mengoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut hasil Binawas dengan
dibantu oleh inspektorat.
 Tindak lanjut hasil Binawas yang terkait dengan TP dan/atau TGR wajib dilakukan
proses TP dan/atau TGR sesuai dengan ketentuan Per-UU.
 Tindak lanjut hasil Binawas yang tidak terkait dengan TP dan/atau TGR dilaksanakan
paling lama 60 (enam puluh) hari kerja setelah hasil Binawas diterima.
 Selama masa tindak lanjut, hasil Binawas tidak dapat dipidanakan kecuali ditentukan
lain sesuai dengan ketentuan Per-UU.
 APIP wajib memantau dan melakukan pemutakhiran data tindak lanjut hasil Binawas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) tahun.
 Hasil pemutakhiran data tindak lanjut secara nasional dikoordinasikan oleh Mendagri.
Pasal 27 & 28
Evaluasi
by. Noldy HP
Menteri, menteri teknis/kepala LPNk terkait, dan
kepala daerah melakukan evaluasi secara berkala
terhadap pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai
dengan ketentuan Per-UU
Pasal 30
Penghargaan
by. Noldy HP
 Presiden memberikan penghargaan kepada Pemda
yang mencapai peringkat kinerja tertinggi secara
nasional dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah sesuai dengan ketentuan Per-UU
 Penghargaan diberikan berdasarkan hasil evaluasi
terhadap indeks dan peringkat kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
disusun setiap tahun oleh Mendagri.
Pasal 31
Fasilitasi Khusus
by. Noldy HP
Jika hasil evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah membuktikan daerah berkinerja rendah:
 Menteri dan menteri teknis/kepala LPNk sesuai dengan
kewenangan masing-masing melakukan pembinaan
secara berkoordinasi terhadap penyelenggaraan
urusan pemerintahan tertentu yang menjadi
kewenangan daerah provinsi; dan
 gubernur sebagai WPP melakukan pembinaan
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan
tertentu yang menjadi kewenangan daerah
kabupaten/kota.
Pasal 32
by. Noldy HP
Jika pembinaan telah dilakukan dan daerah tidak
menunjukkan perbaikan kinerja serta penyelenggaraan UP
tertentu yang telah dibina tersebut tidak berpotensi merugikan
kepentingan umum secara meluas atau tidak berpotensi
merugikan sebagian besar masyarakat di daerah yang
bersangkutan
 Menteri melakukan fasilitasi khusus terhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi, setelah
berkoordinasi dengan menteri teknis/kepala LPNk; atau
 gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan
fasilitasi khusus terhadap penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah kab/kota, setelah meminta pertimbangan Menteri.
Fasilitasi Khusus
Pasal 32
Bentuk Fasilitasi khusus
by. Noldy HP
keterlibatan secara langsung dalam perumusan
dan pengarahan pelaksanaan kebijakan
advokasi dan pengkajian urusan pemerintahan
tertentu yang menjadi kewenangan daerah
analisis kemungkinan dampak UP tertentu yang
menjadi kewenangan daerah
pilihan tindakan pengurangan risiko UP tertentu
yang menjadi kewenangan daerah
alokasi ASN yang tersedia untuk melaksanakan
UP tertentu yang menjadi kewenangan daerah
bentuk fasilitasi khusus lainnya sesuai dengan
ketentuan Per-UU
Dalam hal daerah yang sudah
dibina dan dilakukan fasilitasi
khusus tetap tidak menunjukkan
perbaikan kinerja dan berpotensi
merugikan kepentingan umum
secara meluas atau berpotensi
merugikan sebagian besar
masyarakat di daerah yang
bersangkutan, Mendagri
melakukan pengambilalihan
pelaksanaan UP tertentu yang
menjadi kewenangan daerah
provinsi dan kab/kota, setelah
berkoordinasi dengan menteri
teknis/kepala LPNk terkait,
dengan dibiayai APBD yang
bersangkutan.
Pasal 33 ayat (2) dan Pasal 33 ayat (1) & (2)
Pelaksanaan urusan pemerintahan tertentu yang
diambil alih
by. Noldy HP
pengkajian secara cepat dan tepat
terhadap kewenangan daerah
yang diambil alih
pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat yang terkena dampak
pemenuhan dengan segera
terhadap prasarana dan sarana
pemulihan dengan segera
pelayanan dan/atau
penyelenggaraan urusan pada
masyarakat yang terkena dampak
bentuk pelaksanaan lainnya sesuai
dengan ketentuan Per-UU
Pasal 33 ayat (3)
Sanksi Administratif
44
Subyek
Obyek
Jenis
Sanksi
PRINSIP PENGENAAN SANKSI
• Sanksi kepada pejabat pemerintahan esensinya agar
penggunaan kekuasaan negara terhadap warga negara atau
masyarakat haruslah sesuai dengan asas-asas umum
pemerintahan yang baik
• Apabila terdapat pejabat pemerintahan yang melanggar
sumpah, janji, larangan dan kewajiban serta bertindak tidak
berdasarkan asas-asas umum pemerintahan yang baik, harus
ddikenakan sanksi.
• APIP berada dalam posisi untuk meyakinkan dan menguji
tindakan pejabat tersebut, derajat kesalahan yang dilakukan
dan jenis sanksi yang akan dikenakan kepada penyelenggara
pemerintahan daerah
45
Sanksi Administratif
46
Jenis Sanksi Administratif
1. Teguran Tertulis;
2. Tidak Dibayarkan Hak Keuangan Selama 3 (Tiga) Bulan;
3. Tidak Dibayarkan Hak Keuangan Selama 6 (Enam) Bulan;
4. Penundaan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah;
5. Pengambilalihan Kewenangan Perizinan;
6. Penundaan Atau Pemotongan Dana Alokasi Umum dan/atau
Dana Bagi Hasil;
7. Mengikuti Program Pembinaan Khusus Pendalaman Bidang
Pemerintahan;
8. Pemberhentian Sementara Selama 3 (Tiga) Bulan; dan/atau
9. Pemberhentian.
Sanksi Administratif
47
Tahapan Sanksi Administratif
Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang
melakukan pelanggaran administratif dijatuhi sanksi
administratif secara bertahap berupa:
1. Teguran Tertulis;
2. Teguran Tertulis Kedua;
3. Pemberhentian Sementara Selama 3 (Tiga) Bulan;
dan/atau
4. Pemberhentian.
PENDANAAN
by. Noldy HP
 Pendanaan Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat bersumber
dari APBN
 Pendanaan Pembinaan dan Pengawasan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
bersumber dari APBD sesuai dengan ketentuan Per-
UU.
Pasal 49
KETENTUAN PERALIHAN
by. Noldy HP
Dalam hal perangkat gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat belum terbentuk, Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
di kabupaten/kota dilaksanakan oleh Perangkat
Daerah provinsi yang mempunyai tugas membantu
kepala daerah membina dan mengawasi
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah
Pasal 50
TERIMA KASIH
NOLDY H. PELLOKILA, S.SOS, MM
Pengawas Pemerintahan Madya
Inspektorat Provinsi NTT
by. Noldy HP

More Related Content

What's hot

Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Penataan Ruang
 
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Ardi Susanto
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017noldy HP
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahSujatmiko Wibowo
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Joy Irman
 
Evaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan PengendalianEvaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan PengendalianM Handoko
 
Penyusunan lakip
Penyusunan lakipPenyusunan lakip
Penyusunan lakipZakiah dr
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaFormasi Org
 
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratInspektorat
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Tatang Suwandi
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)Rusman R. Manik
 
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...Sutikno Tumingan
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahFKP2B Cikarang
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPSEKP - UGM
 
Buku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmdBuku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmdMus MN
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
 

What's hot (20)

Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
Evaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan PengendalianEvaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan Pengendalian
 
Penyusunan lakip
Penyusunan lakipPenyusunan lakip
Penyusunan lakip
 
02 permasalahan aset
02 permasalahan aset02 permasalahan aset
02 permasalahan aset
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
 
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektorat
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
 
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset Daerah
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBD
 
Buku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmdBuku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmd
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
 

Similar to PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah

PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...Noldy Pellokila
 
PERAN STRATEGIS GWPP.pptx
PERAN STRATEGIS GWPP.pptxPERAN STRATEGIS GWPP.pptx
PERAN STRATEGIS GWPP.pptxChairulMahsul
 
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfGambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfMahmudahLubis1
 
BAHAN PAPARAN INSPEKTORAT.pptx
BAHAN PAPARAN INSPEKTORAT.pptxBAHAN PAPARAN INSPEKTORAT.pptx
BAHAN PAPARAN INSPEKTORAT.pptxcabaeRawitz
 
CM _ peran strageis GWPP.pdf
CM _ peran strageis GWPP.pdfCM _ peran strageis GWPP.pdf
CM _ peran strageis GWPP.pdfChairulMahsul
 
Materi Kuliah Perencanaan DKTP Sesuai UU 23 2014
Materi Kuliah Perencanaan DKTP Sesuai UU 23 2014Materi Kuliah Perencanaan DKTP Sesuai UU 23 2014
Materi Kuliah Perencanaan DKTP Sesuai UU 23 2014FaishalFadli
 
Sinkronisasi PKPT rakorwasda 2023.pptx
Sinkronisasi PKPT rakorwasda 2023.pptxSinkronisasi PKPT rakorwasda 2023.pptx
Sinkronisasi PKPT rakorwasda 2023.pptxTaufiqurRohman68
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxhoyin rizmu
 
Final Paparan Pak Dir P2KD Webinar Pendanaan Pilkada 15 Feb 2023.pdf
Final Paparan Pak Dir P2KD Webinar Pendanaan Pilkada 15 Feb 2023.pdfFinal Paparan Pak Dir P2KD Webinar Pendanaan Pilkada 15 Feb 2023.pdf
Final Paparan Pak Dir P2KD Webinar Pendanaan Pilkada 15 Feb 2023.pdfMTriyogiSeptiAnggoro
 
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fdFrans Dione
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdf
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdfPAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdf
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdfssuserf8788c
 
Orientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGOrientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGhoyin rizmu
 
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdf
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdfPERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdf
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdfpowder jhambazt
 
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptx
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptxISU PENGELOLAAN KEUDA.pptx
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptxReshaNesia2
 
Orientasi dewan banyuasin
Orientasi dewan banyuasinOrientasi dewan banyuasin
Orientasi dewan banyuasinhoyin rizmu
 
Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013davidfirdha
 

Similar to PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah (20)

PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP Nomor 12 Tahun 2017 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan ...
 
PERAN STRATEGIS GWPP.pptx
PERAN STRATEGIS GWPP.pptxPERAN STRATEGIS GWPP.pptx
PERAN STRATEGIS GWPP.pptx
 
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfGambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
 
BAHAN PAPARAN INSPEKTORAT.pptx
BAHAN PAPARAN INSPEKTORAT.pptxBAHAN PAPARAN INSPEKTORAT.pptx
BAHAN PAPARAN INSPEKTORAT.pptx
 
CM _ peran strageis GWPP.pdf
CM _ peran strageis GWPP.pdfCM _ peran strageis GWPP.pdf
CM _ peran strageis GWPP.pdf
 
Materi Kuliah Perencanaan DKTP Sesuai UU 23 2014
Materi Kuliah Perencanaan DKTP Sesuai UU 23 2014Materi Kuliah Perencanaan DKTP Sesuai UU 23 2014
Materi Kuliah Perencanaan DKTP Sesuai UU 23 2014
 
Sinkronisasi PKPT rakorwasda 2023.pptx
Sinkronisasi PKPT rakorwasda 2023.pptxSinkronisasi PKPT rakorwasda 2023.pptx
Sinkronisasi PKPT rakorwasda 2023.pptx
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptx
 
peran setda.pptx
peran setda.pptxperan setda.pptx
peran setda.pptx
 
Final Paparan Pak Dir P2KD Webinar Pendanaan Pilkada 15 Feb 2023.pdf
Final Paparan Pak Dir P2KD Webinar Pendanaan Pilkada 15 Feb 2023.pdfFinal Paparan Pak Dir P2KD Webinar Pendanaan Pilkada 15 Feb 2023.pdf
Final Paparan Pak Dir P2KD Webinar Pendanaan Pilkada 15 Feb 2023.pdf
 
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
02 hubungan kerja kdh dengan dprd-fd
 
Peran Camat Binwas.pdf
Peran Camat Binwas.pdfPeran Camat Binwas.pdf
Peran Camat Binwas.pdf
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
 
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdf
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdfPAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdf
PAPARAN_JAKWAS_DAN_PENG_APIP_27_NOV_2018_(1).pdf
 
Orientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGOrientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANG
 
Permendagri-No-86-TH-2017.pdf
Permendagri-No-86-TH-2017.pdfPermendagri-No-86-TH-2017.pdf
Permendagri-No-86-TH-2017.pdf
 
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdf
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdfPERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdf
PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017.pdf
 
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptx
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptxISU PENGELOLAAN KEUDA.pptx
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptx
 
Orientasi dewan banyuasin
Orientasi dewan banyuasinOrientasi dewan banyuasin
Orientasi dewan banyuasin
 
Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013
 

Recently uploaded

Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 

Recently uploaded (16)

Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 

PP 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah

  • 1. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH By Noldy Hosea Pellokila, S.Sos, MM Pengawas Pemerintahan Madya Inspektorat Provinsi NTT by. Noldy HP
  • 2. DASAR PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (UU nomor 23 Tahun 2014 by. Noldy HP
  • 3. KEWENANGAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT DALAM MELAKSANAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN by. Noldy HP Mengoordinasikan Binawas penyelenggaraan TP di Daerah kabupaten/kota melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota yang ada di wilayahnya memberdayakan dan memfasilitasi Daerah kabupaten/kota di wilayahnya melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang RPJPD, RPJMD, APBD, perubahan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, tata ruang daerah, pajak daerah, dan retribusi daerah melakukan pengawasan terhadap Perda Kabupaten/Kota melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan TUGAS PENDANAAN PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT DIBEBANKAN PADA APBN Pasal 91
  • 4. PERANGKAT GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT Pasal 93 1) Gubernur dalam menyelenggarakan tugas sebagai wakil Pemerintah Pusat dibantu oleh perangkat gubernur. 2) Perangkat gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas sekretariat dan paling banyak 5 (lima) unit kerja. 3) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh sekretaris gubernur. 4) Sekretaris daerah provinsi karena jabatannya ditetapkan sebagai sekretaris gubernur. 5) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi, tugas, dan fungsi perangkat gubernur diatur dalam peraturan pemerintah. by. Noldy HP
  • 5. Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah •BinawasPemerintah Pusat •Binawas Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat Provinsi Kabupaten/ Kota Pasal 373by. Noldy HP
  • 6. PP Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 6
  • 8. KEWENANGAN PROVINSI KABUPATEN/ KOTA • Pembinaan Umum MENTERI TEKNIS/KEPALA LPNK • Pembinaan Teknis GUBERNUR • Pembinaan Umum • Pembinaan Teknis Pasal 3 Ayat (1 & 4) Gubernur sebagai WPP dibantu oleh perangkat gubernur sebagai WPP by. Noldy HP
  • 9. PEMBINAAN UMUM pembagian Urusan Pemerintahan kelembagaan Daerah kepegawaian pada Perangkat Daerah keuangan Daerah pembangunan Daerah pelayanan publik di Daerah kerja sama Daerah kebijakan Daerah kepala Daerah dan DPRD pembinaan lain sesuai ketentuan per-UU Pasal 3 Ayat (2) MENDAGRI GUBERNUR by. Noldy HP
  • 10. PEMBINAAN TEKNIS Pasal 3 Ayat (3 & 4) • Teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan yang diserahkan ke daerah provinsi • Teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan yang diserahkan ke daerah Kabupaten/kota Gubernur sebagai WPP dibantu oleh perangkat gubernur sebagai WPP by. Noldy HP
  • 13. Konsultasi by. Noldy HP Provinsi diselenggarakan oleh Mendagri dan menteri teknis/ kepala LPNK Kabupaten / Kota diselenggarakan gubernur sebagai WPP Mendapatkan petunjuk, pertimbangan, dan/atau pendapat terhadap permasalahan penyelenggaraan Pemda yang sifatnya mendesak dan/atau menyangkut kepentingan masyarakat luas yang belum diatur secara tegas dalam ketentuan per-UU Langsung Tidak Langsung • berita acara hasil konsultasi • Secara tertulis dalam surat jawaban. Hasil konsultasi harus ditindaklanjuti oleh Pemda melalui penyempurnaan dan/atau penyelarasan kebijakan daerah sesuai dengan ketentuan Per- UU Pasal 5
  • 14. Pendidikan dan Pelatihan by. Noldy HP Diklat teknis dan fungsional substantif pemerintahan dalam negeri Diklat kepemimpinan pemerintahan dalam negeri Diklat kepamongprajaan Diklat teknis dan fungsional substantif kementerian/LPNk Diklat lain sesuai ketentuan Per-UU Dalam rangka pengembangan kompetensi penyelenggara Pemerintahan Daerah. Pasal 6 & 7
  • 15. Penelitian dan Pengembangan by. Noldy HP  Litbang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kebijakan dan program penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.  Litbang termasuk pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan pengoperasian.  Litbang dapat dilakukan melalui kerja sama antarkementerian/lembaga pemerintah nonkementerian, antar-Pemerintah Daerah, dan/atau dengan perguruan tinggi serta lembaga penelitian dan pengembangan lainnya.  Hasil Litbang dijadikan dasar perumusan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah  Mendagri menetapkan standardisasi program penelitian dan pengembangan untuk pembinaan umum.  Menteri teknis/kepala LPNk menetapkan standardisasi program penelitian dan pengembangan untuk pembinaan teknis sesuai dengan kewenangannya Pasal 8 & 9
  • 16. Pengecualian by. Noldy HP a. Gubernur sebagai WPP belum mampu melakukan pembinaan umum dan teknis, Mendagri dan menteri teknis/kepala LPNk melakukan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing dengan berkoordinasi kepada gubernur sebagai WPP; atau b. Gubernur sebagai WPP tidak melakukan pembinaan umum dan teknis, Mendagri dan menteri teknis/kepala LPNk melakukan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing. Pasal 3 ayat (5)
  • 18. Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pengawasan Umum • Mendagri untuk Daerah Provinsi • Gubernur untuk daerah Kab/Kota Pengawasan Teknis • Menteri Teknis untuk Daerah Provinsi • Gubernur untuk daerah Kab/Kota Binawas oleh Kepala Daerah (Pasal 17) • Gubernur untuk daerah Provinsi • Bupati / Walikota untuk daerah Kab /Kota Revie Monitoring Evaluasi Pemeriksaan Pengawasan Lain Pasal 10 ayat (1) , (6), (11) & (12) Gubernur sebagai WPP dibantu oleh perangkat gubernur sebagai WPP Audit Revieu Monitoring Evaluasi Pemantauan Bimtek Binawas lain Inspektorat Daerah APBN APBD
  • 19. PENGAWASAN UMUM Pembagian Urusan Pemerintahan Kelembagaan Daerah Kepegawaian pada Perangkat Daerah Keuangan Daerah Pembangunan Daerah Pelayanan Publik di Daerah Kerjasama Daerah Kebijakan Daerah Kepala Daerah dan DPRD Pengawasan lain sesuai Per-UU by. Noldy HP Pasal 10 ayat (2)
  • 20. PENGAWASAN TEKNIS by. Noldy HP capaian SPM atas pelayanan dasar ketaatan terhadap ketentuan Per-UU termasuk ketaatan pelaksanaan NSPK dampak pelaksanaan UP konkuren akuntabilitas pengelolaan APBN dalam pelaksanaan UP konkuren Pasal 10 ayat (3) dan (4) Pengawasan teknis dilakukan terhadap teknis pelaksanaan substansi UP yang diserahkan ke daerah provinsi Kab/kota
  • 21. Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan by. Noldy HP Pasal 11
  • 22. Perencanaan Pembinaan dan Pengawasan BINAWAS PENYELENGGARAAN PEMDA 5 (IIMA) TAHUNAN ditetapkan Mendagri dengan mengacu pada RPJMN Prioritas Binawas Penyelenggaraan Pemda Sasaran dan target Binawas Penyelenggaraan Pemda BINAWAS PENYELENGGARAAN PEMDA TAHUNAN ditetapkan paling lambat akhir bulan April setiap tahun oleh Mendagri berdasarkan masukan dari menteri teknis/kepala LPNk dan kepala daerah fokus Binawas Penyelenggaraan Pemda yang disusun berbasis prioritas dan risiko Sasaran Binawas Penyelenggaraan Pemda Jadwal pelaksanaan Binawas Penyelenggaraan Pemda by. Noldy HP Pasal 12
  • 23. Koordinasi, Perencanaan & Penganggaran by. Noldy HP  Mendagri dan menteri teknis/kepala LPNk melakukan koordinasi untuk harmonisasi jadwal pelaksanaan Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi dan disampaikan kepada gubernur.  Gubernur sebagai WPP melakukan koordinasi untuk harmonisasi jadwal pelaksanaan Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kab/kota dan disampaikan kepada bupati/walikota.  Harmonisasi jadwal pelaksanaan Binawas dilakukan berdasarkan prinsip keserasian dan keterpaduan serta berdasarkan prinsip efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya yang tersedia.  Menteri dan menteri teknis/kepala LPNk wajib mencantumkan program Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam dokumen perencanaan dan penganggaran kementerian/LPNk sesuai dengan kewenangan masingmasing berdasarkan ketentuan Per- UU.  Pemerintah Daerah wajib mencantumkan program Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan kewenangannya dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah serta mengalokasikan anggaran Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam APBD Pasal 13 & 14
  • 24. Pelaksana Pengawasan Pengawasan dilaksanakan oleh APIP sesuai dengan fungsi dan kewenangannya berdasarkan kompetensi yang dimiliki terkait dengan pelaksanaan pengawasan UP yang menjadi kewenangan daerah sesuai fungsi dan kewenangannya serta sesuai dengan ketentuan Per-UU PROFESIONAL INDEPENDEN OBJEKTIF TIDAK TUMPANG TINDIH ANTAR APIP BERORIENTASI PADA PERBAIKAN DAN PERINGATAN DINI PRINSIP by. Noldy HP Pasal 10 ayat (12), Pasal 16 ayat (1) & (1)
  • 25. Pengawasan APIP by. Noldy HP Tahap penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah Tahap pelaksanaan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahap pelaksanaan program strategis nasional di daerah berakhirnya masa jabatan kepala daerah untuk mengevaluasi capaian RPJMD pengawasan dalam rangka tujuan tertentu sesuai dengan ketentuan Per-UU Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pasal 16 ayat (3)
  • 26. perencanaan penganggaran pengorganisasian PelaksanaanPelaporan evaluasi Pertanggung jawaban Binawas Kepala Daerah pelaksanaan UP TP bersumber APBD Ketaatan terhadap Per-UU NSPK akuntabilitas pengelolaan Keuda Desa Pasal 18, Pasal 19 ayat (1)by. Noldy HP pemeriksaan & penilaian atas manfaat & keberhasilan kebijakan serta pelaksanaan prokeg Pemeriksaan secara berkala atau sewaktu- waktu maupun pemeriksaan terpadu reviu terhadap dokumen atau laporan secara berkala atau sewaktu- waktu dari PD pengusutan atas kebenaran laporan mengenai adanya indikasi terjadinya penyimpangan, KKN Monev terhadap program dan kegiatan PD sasaran Bentuk
  • 27. PENGAWASAN KEPALA DAERAH TERHADAP PERANGKAT DAERAH pelaksanaan urusan pcmerintahan yang menjadi kewenangan daerah pelaksanaan tugas pembantuan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah ketaatan terhadap ketentuan per-UU termasuk ketaatan pelaksanaan NSPK yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalam tahap perencanaan, penganggaran, pengorganisasian, pclaksanaan, pclaporan, evaluasi, dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah yang bersumber dari APBD by. Noldy HP
  • 28. BENTUK PENGAWASAN KEPALA DAERAH TERHADAP PERANGKAT DAERAH Pemeriksaan dan panilaian atas manfaat dan keberhasilan kebijakan, pelaksanaan program dan kegiatan Pemeriksaan berkala atau sewaktu-waktu maupun pemeriksaan terpadu Pengujian dan/atau reviu terhadap dokumen dan/atau laporan berkala dan/atau sewaktu-waktu dari unit/Satuan Kerja Pengusutan atas kebenaran laporan mengenai adanya indikasi terjadinya penyimpangan KKN Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemerintahan daerah by. Noldy HP
  • 29. Pengecualian by. Noldy HP a. Gubernur sebagai WPP belum mampu melakukan pengawasan umum dan teknis, Mendagri dan menteri teknis/kepala LPNk berdasarkan permintaan bantuan dari Gubernur sebagai WPP, melakukan PengawasanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing dengan berkoordinasi kepada gubernur sebagai WPP; atau b. Gubernur sebagai WPP tidak melakukan pengawasan umum dan teknis, Mendagri dan menteri teknis/kepala LPNk berdasarkan telaahan hasil Binawas, melakukan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing. Pasal 10 ayat (7)
  • 30. Pengawasan oleh DPRD by. Noldy HP pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Pengawasan oleh DPRD bersifat kebijakan Pasal 20 ayat (1) dan (2)
  • 31. Hak DPRD dalam Pengawasan by. Noldy HP mendapatkan LHP BPK melakukan pembahasan terhadap LHP BPK meminta klarifikasi atas temuan LHP BPK meminta kepada BPK untuk melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan ketentuan Per-UU Pembahasan dan klarifikasi terhadap LHP BPK hanya dilakukan terhadap LKPD yang tidak memperoleh opini WTP Pasal 20 ayat (3) dan (4)
  • 32. Pengawasan oleh Masyarakat by. Noldy HP perorangan perwakilan kelompok pengguna pelayanan Perwakilan kelompok pemerhati, perwakilan badan hukum Pasal 21
  • 33. Laporan atau pengaduan dugaan penyimpangan by. Noldy HP a. nama dan alamat pihak yang melaporkan; b. nama, jabatan, dan alamat lengkap pihak yang dilaporkan; c. perbuatan yang diduga melanggar ketentuan Per- UU; d. keterangan yang memuat fakta, data, atau petunjuk terjadinya pelanggaran Pasal 22
  • 34. Pelaporan Hasil Pengawasan by. Noldy HP  Laporan hasil pengawasan bersifat : rahasia, tidak boleh dibuka kepada publik, dan tidak boleh diberikan kepada publik kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan  Bupati/walikota menyampaikan laporan hasil Binawas terhadap Perangkat Daerah kab/kota dan Binawas terhadap desa serta Binawas lain yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan Per-UU kepada gubernur sebagai WPP.  Gubernur menyampaikan laporan hasil Binawas terhadap Perangkat Daerah provinsi dan Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kab/kota serta Binawas lain yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan Per-UU kepada Mendagri  Menteri teknis/kepala LPNk menyampaikan laporan hasil Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing kepada Presiden melalui Mendagri dan Mendagri menyampaikan laporan hasil Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Presiden  Menteri menyusun ikhtisar hasil Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara nasional berdasarkan laporan hasil Binawas dengan melibatkan menteri teknis/kepala LPNk terkait dan kepala daerah & menyampaikan kepada Presiden Pasal 23 & 24
  • 35. Tindak Lanjut Hasil Pembinaan dan Pengawasan by. Noldy HP APIP wajib melakukan pemeriksaan atas dugaan penyimpangan yang dilaporkan atau diadukan oleh masyarakat & melakukan koordinasi dengan APH APH melakukan pemeriksaan atas laporan atau pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat sesuai tata cara penanganan laporan atau pengaduan berdasarkan ketentuan Per-UU setelah terlebih dahulu berkoordinasi dengan APIP Pemeriksaan oleh APIP dan APH dilakukan setelah terpenuhi semua unsur laporan atau pengaduan & melakukan koordinasi dalam penanganan laporan atau pengaduan setelah terlebih dahulu melakukan pengumpulan dan verifikasi data awal Pasal 25 ayat (1), (2), (3), (4) & (5)
  • 36. Koordinasi APIP & APH dalam penanganan pengaduan by. Noldy HP pemberian informasi verifikasi pengumpulan data dan keterangan pemaparan HP penanganan laporan atau pengaduan masyarakat dimaksud bentuk koordinasi lain sesuai dengan ketentuan Per-UU Hasil koordinasi dituangkan dalam berita acara Ditemukan bukti adanya penyimpangan yang bersifat administratif, proses lebih lanjut diserahkan kepada APIP untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan ketentuan Per-UU yang mengatur mengenai administrasi pemerintahan Ditemukan bukti permulaan adanya penyimpangan yang bersifat pidana, proses lebih lanjut diserahkan kepada APH untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan Per-UU Bentuk dan hasil koordinasi bersifat rahasia, tidak boleh dibuka kepada publik, dan tidak boleh diberikan kepada publik kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan Per-UU Pasal 25 ayat (6) s/d (10) & Pasal 26
  • 37. Tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP by. Noldy HP  Kepala daerah, wakil kepala daerah, dan kepala Perangkat Daerah wajib melaksanakan tindak lanjut hasil Binawas.  Untuk membantu kepala daerah dalam melaksanakan tindak lanjut hasil Binawas, wakil kepala daerah mengoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut hasil Binawas dengan dibantu oleh inspektorat.  Tindak lanjut hasil Binawas yang terkait dengan TP dan/atau TGR wajib dilakukan proses TP dan/atau TGR sesuai dengan ketentuan Per-UU.  Tindak lanjut hasil Binawas yang tidak terkait dengan TP dan/atau TGR dilaksanakan paling lama 60 (enam puluh) hari kerja setelah hasil Binawas diterima.  Selama masa tindak lanjut, hasil Binawas tidak dapat dipidanakan kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan Per-UU.  APIP wajib memantau dan melakukan pemutakhiran data tindak lanjut hasil Binawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.  Hasil pemutakhiran data tindak lanjut secara nasional dikoordinasikan oleh Mendagri. Pasal 27 & 28
  • 38. Evaluasi by. Noldy HP Menteri, menteri teknis/kepala LPNk terkait, dan kepala daerah melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan Per-UU Pasal 30
  • 39. Penghargaan by. Noldy HP  Presiden memberikan penghargaan kepada Pemda yang mencapai peringkat kinerja tertinggi secara nasional dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan Per-UU  Penghargaan diberikan berdasarkan hasil evaluasi terhadap indeks dan peringkat kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang disusun setiap tahun oleh Mendagri. Pasal 31
  • 40. Fasilitasi Khusus by. Noldy HP Jika hasil evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah membuktikan daerah berkinerja rendah:  Menteri dan menteri teknis/kepala LPNk sesuai dengan kewenangan masing-masing melakukan pembinaan secara berkoordinasi terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan tertentu yang menjadi kewenangan daerah provinsi; dan  gubernur sebagai WPP melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan tertentu yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota. Pasal 32
  • 41. by. Noldy HP Jika pembinaan telah dilakukan dan daerah tidak menunjukkan perbaikan kinerja serta penyelenggaraan UP tertentu yang telah dibina tersebut tidak berpotensi merugikan kepentingan umum secara meluas atau tidak berpotensi merugikan sebagian besar masyarakat di daerah yang bersangkutan  Menteri melakukan fasilitasi khusus terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi, setelah berkoordinasi dengan menteri teknis/kepala LPNk; atau  gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan fasilitasi khusus terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kab/kota, setelah meminta pertimbangan Menteri. Fasilitasi Khusus Pasal 32
  • 42. Bentuk Fasilitasi khusus by. Noldy HP keterlibatan secara langsung dalam perumusan dan pengarahan pelaksanaan kebijakan advokasi dan pengkajian urusan pemerintahan tertentu yang menjadi kewenangan daerah analisis kemungkinan dampak UP tertentu yang menjadi kewenangan daerah pilihan tindakan pengurangan risiko UP tertentu yang menjadi kewenangan daerah alokasi ASN yang tersedia untuk melaksanakan UP tertentu yang menjadi kewenangan daerah bentuk fasilitasi khusus lainnya sesuai dengan ketentuan Per-UU Dalam hal daerah yang sudah dibina dan dilakukan fasilitasi khusus tetap tidak menunjukkan perbaikan kinerja dan berpotensi merugikan kepentingan umum secara meluas atau berpotensi merugikan sebagian besar masyarakat di daerah yang bersangkutan, Mendagri melakukan pengambilalihan pelaksanaan UP tertentu yang menjadi kewenangan daerah provinsi dan kab/kota, setelah berkoordinasi dengan menteri teknis/kepala LPNk terkait, dengan dibiayai APBD yang bersangkutan. Pasal 33 ayat (2) dan Pasal 33 ayat (1) & (2)
  • 43. Pelaksanaan urusan pemerintahan tertentu yang diambil alih by. Noldy HP pengkajian secara cepat dan tepat terhadap kewenangan daerah yang diambil alih pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terkena dampak pemenuhan dengan segera terhadap prasarana dan sarana pemulihan dengan segera pelayanan dan/atau penyelenggaraan urusan pada masyarakat yang terkena dampak bentuk pelaksanaan lainnya sesuai dengan ketentuan Per-UU Pasal 33 ayat (3)
  • 45. PRINSIP PENGENAAN SANKSI • Sanksi kepada pejabat pemerintahan esensinya agar penggunaan kekuasaan negara terhadap warga negara atau masyarakat haruslah sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik • Apabila terdapat pejabat pemerintahan yang melanggar sumpah, janji, larangan dan kewajiban serta bertindak tidak berdasarkan asas-asas umum pemerintahan yang baik, harus ddikenakan sanksi. • APIP berada dalam posisi untuk meyakinkan dan menguji tindakan pejabat tersebut, derajat kesalahan yang dilakukan dan jenis sanksi yang akan dikenakan kepada penyelenggara pemerintahan daerah 45
  • 46. Sanksi Administratif 46 Jenis Sanksi Administratif 1. Teguran Tertulis; 2. Tidak Dibayarkan Hak Keuangan Selama 3 (Tiga) Bulan; 3. Tidak Dibayarkan Hak Keuangan Selama 6 (Enam) Bulan; 4. Penundaan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah; 5. Pengambilalihan Kewenangan Perizinan; 6. Penundaan Atau Pemotongan Dana Alokasi Umum dan/atau Dana Bagi Hasil; 7. Mengikuti Program Pembinaan Khusus Pendalaman Bidang Pemerintahan; 8. Pemberhentian Sementara Selama 3 (Tiga) Bulan; dan/atau 9. Pemberhentian.
  • 47. Sanksi Administratif 47 Tahapan Sanksi Administratif Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang melakukan pelanggaran administratif dijatuhi sanksi administratif secara bertahap berupa: 1. Teguran Tertulis; 2. Teguran Tertulis Kedua; 3. Pemberhentian Sementara Selama 3 (Tiga) Bulan; dan/atau 4. Pemberhentian.
  • 48. PENDANAAN by. Noldy HP  Pendanaan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat bersumber dari APBN  Pendanaan Pembinaan dan Pengawasan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah bersumber dari APBD sesuai dengan ketentuan Per- UU. Pasal 49
  • 49. KETENTUAN PERALIHAN by. Noldy HP Dalam hal perangkat gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat belum terbentuk, Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di kabupaten/kota dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi yang mempunyai tugas membantu kepala daerah membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Pasal 50
  • 50. TERIMA KASIH NOLDY H. PELLOKILA, S.SOS, MM Pengawas Pemerintahan Madya Inspektorat Provinsi NTT by. Noldy HP