SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
‫الثانية‬ ‫اللغة‬ ‫اكتساب‬ ‫في‬ ‫اللغوية‬ ‫األبعاد‬
-‫اللغة‬ ‫طبيعية‬
-‫الثانية‬ ‫اللغة‬ ‫اكتساب‬ ‫في‬ ‫األولى‬ ‫المداخل‬
-‫العالمية‬ ‫القواعد‬:‫التوليدية‬ ‫التحويلية‬
-‫الوظيفي‬ ‫المداخل‬
Alfiyah Rizzy Afdiquni, 16150109, PBA-I
۱.‫اللغة‬ ‫طبيعية‬
1. Bahasa sistematis. Terjadi dalam pola hubungan
yang teratur). Bahasa diciptakan sesuai dengan
aturan atau prinsip yang biasanya digunakan oleh
penutur.
2. Bahasa adalah simbol. Arti simbol dalam suatu
bahasa datang melalui perjanjian diam-diam
sekelompok pembicara.
3. Bahasa bersifat sosial. Setiap bahasa
mencerminkan persyaratan sosial masyarakat yang
menggunakannya, dan tidak ada standar untuk
menilai apakah seseorang lebih efektif dalam
komunikasi, selain untuk memperkirakan
keberhasilan pengguna dalam mencapai asas-asas
sosial yang dituntut dari mereka.
1. Leksikon (kosa kata)
2. Fonologi (sistem suara)
3. Morfologi (struktur kata)
4. Sintaks (tata bahasa)
5. Wacana
Bidang pengetahuan yang
harus diperoleh setiap
pelajar L1 atau L2 :
۲.‫الثانية‬ ‫اللغة‬ ‫اكتساب‬ ‫في‬ ‫األولي‬ ‫المداخل‬
 Analisis Kontrasif (CA) adalah pendekatan untuk studi SLA yang
melibatkan memprediksi dan menjelaskan masalah pelajar berdasarkan
perbandingan L1 dan L2 untuk menentukan persamaan dan perbedaan.
 Dipengaruhi teori-teori yang dominan dalam linguistik dan psikologi
 Umumnya membandingkan fonologi L1 dan L2 pertama, kemudian
morfologi, kemudian sintaksis, dengan leksikon yang menerima perhatian
yang relatif sedikit, dan wacana masih kurang.
Analisis Kontrasif
 Pendekatan CA tahun 1940-an hingga 1960-an tidak memadai untuk
studi SLA karena teori pembelajaran behavioris yang terikat tidak dapat
menjelaskan masalah logis pembelajaran bahasa (bagaimana peserta
didik tahu lebih banyak daripada yang mereka miliki-mendengar yang
telah diajarkan). Masalah lain adalah bahwa analisis CA tidak selalu
divalidasi oleh bukti dari kesalahan pelajar yang sebenarnya. Banyak
masalah L2 yang diprediksi CA tidak muncul; CA tidak bertanggung
jawab atas banyak kesalahan pelajar; dan banyak transfer positif yang
diprediksi tidak terwujud
Analisis Kontrasif (2)
Analisis Kesalahan
 Analisis Kesalahan (EA) adalah pendekatan pertama
untuk studi SLA yang mencakup fokus internal pada
kemampuan kreatif peserta didik untuk membangun
bahasa. Ini didasarkan pada deskripsi dan analisis
kesalahan pembelajar aktual dalam L2, bukan pada
struktur linguistik ideal yang dikaitkan dengan
penutur asli L1 dan L2. EA sebagian besar menambah
atau menggantikan CA pada awal 1970-an karena
perkembangan berikut:
 Prediksi yang dibuat oleh CA tidak selalu terwujud
dalam kesalahan pelajar yang sebenarnya
 Ketika teori linguistik berubah, fokus eksklusif pada
bentuk dan pola tingkat permukaan oleh ahli bahasa
struktural bergeser ke perhatian untuk aturan yang
mendasarinya.
 Asumsi behavioris bahwa pembentukan kebiasaan
bertanggung jawab atas penguasaan bahasa
dipertanyakan secara serius oleh banyak ahli bahasa
dan psikolog.
 Studi SLA tidak lagi termotivasi dengan kuat
mengajarkan keprihatinan seperti pada CA.
Pembelajaran L2 dianggap independen terhadap
pengajaran L2 sampai batas tertentu, dan para peneliti
mulai memisahkan masalah dalam SLA dari masalah
pedagogis. Proses pembelajaran menjadi fokus penting
untuk belajar dengan cara mereka sendiri
 Koleksi sampel bahasa pelajar.
 Identifikasi kesalahan.
 Deskripsi kesalahan.
 Penjelasan kesalahan.
 Evaluasi kesalahan.
 Ambiguitas dalam klasifikasi.
 Kurangnya data positif
Prosedur Menganalisis
Kesalahan Pelajar:
Membangun konsep dan prosedur untuk EA, Larry Selinker
(1972) memperkenalkan istilah Interlanguage (IL) untuk
merujuk ke keadaan antara (atau tata bahasa sementara).
Menganggap pengembangan IL menjadi proses kreatif,
didorong oleh kekuatan batin dalam interaksi dengan faktor-
faktor lingkungan, dan dipengaruhi baik oleh L1 dan oleh
input dari bahasa target:
Antar Bahasa:
 Sistematis
 Dinamis.
 Variabel.
 Sistem berkurang.
Karakteristik antarbahasa:
Perbedaan antara perkembangan IL dalam
akuisisi SLA dan L1 oleh anak-anak,
termasuk proses kognitif yang berbeda
yang terlibat (dari McLaughlin 1987: 61):
 • Transfer bahasa dari L1 ke L2.
 • Transfer pelatihan, atau bagaimana L2
diajarkan.
 • Strategi pembelajaran bahasa kedua, atau
bagaimana peserta didik mendekati materi L2
dan tugas pembelajaran L2.
 • Strategi komunikasi bahasa kedua, atau cara
peserta didik mencoba berkomunikasi dengan
orang lain di L2.
 • Generalisasi berlebihan dari materi linguistik
bahasa target
Roger Brown (1973) memberikan informasi dasar pertama pada urutan akuisisi L1 dengan melacak urutan di mana tiga anak menguasai
produksi satu set morfem tata bahasa dalam bahasa Inggris, termasuk infleksi yang menandai tegang pada kata kerja dan angka jamak pada
kata benda
STUDI URUTAN MORPHEME
Model Monitor
• Diusulkan oleh Stephen Krashen
(1978).
• Mengadopsi gagasan perangkat
akuisisi bahasa (atau LAD), yang
merupakan metafora Chomsky untuk
pengetahuan bahasa bawaan anak-
anak.
• Pendekatan Krashen adalah kumpulan
lima hipotesis yang merupakan klaim
dan asumsi utama tentang bagaimana
kode L2 diperoleh.
• Meskipun banyak dikritik oleh para
peneliti, model Krashen memiliki
pengaruh besar pada pengajaran
bahasa di AS pada 1980-an dan
1990-an, termasuk menghindari
pengajaran eksplisit tata bahasa di
ratusan ruang kelas
• Hipotesis Akuisisi-Pembelajaran.
• Hipotesis yang dipantau.
• Hipotesis Tatanan Alam.
• Hipotesis Masukan.
• Hipotesis Filter Afektif.
Hipotesis
۳.‫العالمية‬ ‫القواعد‬:‫التوليدية‬ ‫التحويلية‬
 Chomsky dan para pengikutnya telah mengklaim sejak 1950-an bahwa sifat
kompetensi penutur-pendengar dalam bahasa asli mereka hanya dapat
dipertanggungjawabkan dengan pengetahuan bawaan spesies manusia secara genetis.
 Jika fakultas bahasa memang ada, itu adalah solusi potensial untuk "masalah logis"
karena keberadaannya akan berarti bahwa anak-anak sudah memiliki sistem
pengetahuan linguistik yang kaya yang mereka bawa ke tugas pembelajaran L1.
Mereka tidak perlu mempelajari sistem yang mendasarinya ini, tetapi hanya
membangun di atasnya "berdasarkan sumber daya dalam lainnya yang diaktifkan oleh
pengalaman linguistik yang terbatas dan terpisah-pisah" (Chomsky 2002: 8).
 Salah satu masalah paling penting dalam pendekatan UG untuk studi SLA adalah
apakah sumber daya bawaan ini masih tersedia untuk individu yang memperoleh
bahasa tambahan di luar usia anak usia dini.
Tata Bahasa Universal (UG)/Universal Grammar
 Pengetahuan tentang prinsip dan parameter didalilkan sebagai bawaan, anak-anak
diasumsikan dapat menafsirkan dan secara tidak sadar menganalisis input yang mereka
terima dan membangun tata bahasa L1 yang sesuai.
 Pengaturan parameter memandu dalam menghasilkan urutan kata yang benar dalam
jumlah tak terbatas ucapan yang belum pernah mereka dengar sebelumnya, karena
prinsip umum menetapkan bahwa semua frasa dalam bahasa cenderung memiliki struktur
yang sama. (Namun tidak semua bahasa sepenuhnya konsisten.
 UG sejak lahir sebagai bagian dari kemampuan bahasa bawaan di setiap manusia,
meskipun pematangan dan pengalaman diperlukan untuk mewujudkan kemampuan ini.
Prinsip dan Parameter
 Tidak semua pelajar memiliki tingkat akses yang sama ke UG.
transfer atau gangguan diferensial.
 Beberapa pelajar dapat menerima input L2 yang berbeda secara kualitatif
dari yang lain.
 Beberapa peserta didik mungkin lebih perseptif daripada yang lain
ketidakcocokan antara input L2 dan pengaturan parameter L1 yang ada.
 Derajat spesifikasi yang berbeda untuk fitur leksikal dapat dicapai oleh
pelajar yang berbeda.
Kerangka UG
‫الوظيفي‬ ‫المداخل‬
Istilah fungsi memiliki beberapa makna dalam linguistik:
 Fungsi struktural (seperti peran yang dimainkan oleh elemen struktur bahasa sebagai subjek
atau objek, atau sebagai aktor atau tujuan)
 Fungsi pragmatis (apa yang dapat dicapai oleh penggunaan bahasa, seperti menyampaikan
informasi, mengendalikan perilaku orang lain, atau mengekspresikan emosi).
1. Linguistik Sistemik (M. A. K. Halliday; akhir 1950-an). Untuk menganalisis bahasa dalam kaitannya dengan sistem pilihan
yang saling terkait yang tersedia untuk mengekspresikan makna.
2. Fungsional Tipologi;
 Melibatkan klasifikasi bahasa dan fitur-fiturnya ke dalam kategori (atau "jenis"), untuk menggambarkan pola kesamaan
dan perbedaan di antara mereka, dan untuk menentukan jenis dan pola yang terjadi lebih / kurang sering atau bersifat
universal dalam distribusi. Analisisnya mengintegrasikan pertimbangan struktur bahasa, makna, dan penggunaan (berlaku
untuk semua tingkatan analisis linguistik; kosa kata, sintaksis, wacana).
 Menyerupai Analisis Kontrasif dalam membandingkan elemen-elemen dari bahasa yang berbeda untuk memprediksi atau
menjelaskan transfer dari L1 ke L2.
3. Pemetaan Fungsi ke-Bentuk (akuisisi L1 dan L2 melibatkan proses gramatikalisasi )
Penguasaan bahasa sangat penting mengembangkan bentuk-bentuk bahasa untuk memenuhi fungsi semantik atau
pragmatis.
4. Organisasi Informasi (berfokus pada struktur ujaran, atau “cara yang digunakan peserta didik ketika berkata-kata bersama)
Pendekatan fungsional yang berpengaruh pada SLA:
Prinsip Pengorganisasian:
 Kebutuhan komunikatif.
 Pengaruh lintas bahasa.
 Faktor ekstrinsik.
 Batasan dalam pemrosesan
 Kendala phrasal.
 Kendala semantik.
 Kendala Pragmatis
Urutan Akuisisi dan alasan
pelajar L2 yang sukses menurut
Klein dan Perdue (1993:
Sumber:
Buku Introucing Second Language Acquisition

More Related Content

What's hot

اكتساب المعلومات والخبرات في استخدام اللغة The competition model Alternative ...
اكتساب المعلومات والخبرات في استخدام اللغة The competition model Alternative ...اكتساب المعلومات والخبرات في استخدام اللغة The competition model Alternative ...
اكتساب المعلومات والخبرات في استخدام اللغة The competition model Alternative ...amdhown
 
Bukti bukti empiris analisis kontrastif
Bukti bukti empiris analisis kontrastifBukti bukti empiris analisis kontrastif
Bukti bukti empiris analisis kontrastifMulyadi Bahri
 
الأبعاد الاجتماعية في اكتساب اللغة الثانية ( ASPEK-ASPEK SOSIAL DALAM PEMEROL...
الأبعاد الاجتماعية في اكتساب اللغة الثانية ( ASPEK-ASPEK SOSIAL DALAM PEMEROL...الأبعاد الاجتماعية في اكتساب اللغة الثانية ( ASPEK-ASPEK SOSIAL DALAM PEMEROL...
الأبعاد الاجتماعية في اكتساب اللغة الثانية ( ASPEK-ASPEK SOSIAL DALAM PEMEROL...amdhown
 
Perlakukan Modern terhadap peran bahasa asli رؤي حديثة في دور اللغات...
Perlakukan Modern terhadap peran bahasa asli رؤي حديثة في دور اللغات...Perlakukan Modern terhadap peran bahasa asli رؤي حديثة في دور اللغات...
Perlakukan Modern terhadap peran bahasa asli رؤي حديثة في دور اللغات...amdhown
 
LINGUISTIK KOGNITIF-NENSY MEGAWATI SIMANJUNTAK
LINGUISTIK KOGNITIF-NENSY MEGAWATI SIMANJUNTAKLINGUISTIK KOGNITIF-NENSY MEGAWATI SIMANJUNTAK
LINGUISTIK KOGNITIF-NENSY MEGAWATI SIMANJUNTAKNancy Rothstein
 
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية amdhown
 
Behaviourisme Bloomfield
Behaviourisme BloomfieldBehaviourisme Bloomfield
Behaviourisme BloomfieldCikgu Ib
 
الأسس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأسس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانيةالأسس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأسس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانيةAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomskykholid harras
 
Tata Bahasa Kasus: Moh Badrih FKIP UNISMA
Tata Bahasa Kasus: Moh Badrih FKIP UNISMATata Bahasa Kasus: Moh Badrih FKIP UNISMA
Tata Bahasa Kasus: Moh Badrih FKIP UNISMAmohbadrihbadrih
 
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikKelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikRicky Subagya
 
Teori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaTeori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaPhyne Phain
 
Linguistik perbandingan
Linguistik perbandinganLinguistik perbandingan
Linguistik perbandinganruzita zieta
 
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Discourse
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Discourse Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Discourse
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Discourse Alfiyah Rizzy Afdiquni
 

What's hot (20)

اكتساب المعلومات والخبرات في استخدام اللغة The competition model Alternative ...
اكتساب المعلومات والخبرات في استخدام اللغة The competition model Alternative ...اكتساب المعلومات والخبرات في استخدام اللغة The competition model Alternative ...
اكتساب المعلومات والخبرات في استخدام اللغة The competition model Alternative ...
 
Bin uas
Bin uasBin uas
Bin uas
 
Bin uas
Bin uasBin uas
Bin uas
 
Bukti bukti empiris analisis kontrastif
Bukti bukti empiris analisis kontrastifBukti bukti empiris analisis kontrastif
Bukti bukti empiris analisis kontrastif
 
الأبعاد الاجتماعية في اكتساب اللغة الثانية ( ASPEK-ASPEK SOSIAL DALAM PEMEROL...
الأبعاد الاجتماعية في اكتساب اللغة الثانية ( ASPEK-ASPEK SOSIAL DALAM PEMEROL...الأبعاد الاجتماعية في اكتساب اللغة الثانية ( ASPEK-ASPEK SOSIAL DALAM PEMEROL...
الأبعاد الاجتماعية في اكتساب اللغة الثانية ( ASPEK-ASPEK SOSIAL DALAM PEMEROL...
 
Perlakukan Modern terhadap peran bahasa asli رؤي حديثة في دور اللغات...
Perlakukan Modern terhadap peran bahasa asli رؤي حديثة في دور اللغات...Perlakukan Modern terhadap peran bahasa asli رؤي حديثة في دور اللغات...
Perlakukan Modern terhadap peran bahasa asli رؤي حديثة في دور اللغات...
 
Literasi bahasa
Literasi bahasaLiterasi bahasa
Literasi bahasa
 
LINGUISTIK KOGNITIF-NENSY MEGAWATI SIMANJUNTAK
LINGUISTIK KOGNITIF-NENSY MEGAWATI SIMANJUNTAKLINGUISTIK KOGNITIF-NENSY MEGAWATI SIMANJUNTAK
LINGUISTIK KOGNITIF-NENSY MEGAWATI SIMANJUNTAK
 
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
 
Behaviourisme Bloomfield
Behaviourisme BloomfieldBehaviourisme Bloomfield
Behaviourisme Bloomfield
 
الأسس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأسس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانيةالأسس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأسس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomsky
 
Tata Bahasa Kasus: Moh Badrih FKIP UNISMA
Tata Bahasa Kasus: Moh Badrih FKIP UNISMATata Bahasa Kasus: Moh Badrih FKIP UNISMA
Tata Bahasa Kasus: Moh Badrih FKIP UNISMA
 
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikKelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
 
LINGUISTIK KOGNITIF
LINGUISTIK KOGNITIFLINGUISTIK KOGNITIF
LINGUISTIK KOGNITIF
 
Teori psikolinguistik
Teori psikolinguistikTeori psikolinguistik
Teori psikolinguistik
 
Teori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaTeori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertama
 
Linguistik perbandingan
Linguistik perbandinganLinguistik perbandingan
Linguistik perbandingan
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Discourse
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Discourse Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Discourse
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Discourse
 

Similar to الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانية

Rencana Penelitian Bahasa (IKIP-PGRI Pontianak)
Rencana Penelitian Bahasa (IKIP-PGRI Pontianak)Rencana Penelitian Bahasa (IKIP-PGRI Pontianak)
Rencana Penelitian Bahasa (IKIP-PGRI Pontianak)Rina Fadhali
 
Dimensi Sosial Dalam Pembelajaran Bahasa Kedua
Dimensi Sosial Dalam Pembelajaran Bahasa KeduaDimensi Sosial Dalam Pembelajaran Bahasa Kedua
Dimensi Sosial Dalam Pembelajaran Bahasa KeduaAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingOktari Aneliya
 
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata Kerja
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata KerjaAnalisis Kontrastif Pembentukan Kata Kerja
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata KerjaMarliena An
 
Nota Literasi Bahasa
Nota Literasi BahasaNota Literasi Bahasa
Nota Literasi BahasaVince Here
 
Linguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasaLinguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasaKamarudin Tahir
 
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piagetuniku
 
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arab
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa ArabLinguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arab
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arabhibatullah92
 
Metodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasaMetodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasaAi Rahayu
 
08aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-108aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-1Oh Jenny
 
Power point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgPower point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgAdow Blakow
 
Metodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slametMetodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slametFaldzata Ruhiy
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiaNUR DIANA
 
Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMetodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMohammadSiddiq26
 
LCD (language curriculum development)
LCD (language curriculum development)LCD (language curriculum development)
LCD (language curriculum development)Haksa Vanholick
 

Similar to الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانية (20)

Rencana Penelitian Bahasa (IKIP-PGRI Pontianak)
Rencana Penelitian Bahasa (IKIP-PGRI Pontianak)Rencana Penelitian Bahasa (IKIP-PGRI Pontianak)
Rencana Penelitian Bahasa (IKIP-PGRI Pontianak)
 
Dimensi Sosial Dalam Pembelajaran Bahasa Kedua
Dimensi Sosial Dalam Pembelajaran Bahasa KeduaDimensi Sosial Dalam Pembelajaran Bahasa Kedua
Dimensi Sosial Dalam Pembelajaran Bahasa Kedua
 
teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asing
 
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata Kerja
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata KerjaAnalisis Kontrastif Pembentukan Kata Kerja
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata Kerja
 
Nota Literasi Bahasa
Nota Literasi BahasaNota Literasi Bahasa
Nota Literasi Bahasa
 
Linguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasaLinguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasa
 
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
 
BMM3107
BMM3107BMM3107
BMM3107
 
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arab
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa ArabLinguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arab
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arab
 
Metodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasaMetodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasa
 
08aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-108aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-1
 
Power point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgPower point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppg
 
Metodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slametMetodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slamet
 
Transformasi generatif tambahan
Transformasi generatif tambahanTransformasi generatif tambahan
Transformasi generatif tambahan
 
Implikatur shintia
Implikatur shintiaImplikatur shintia
Implikatur shintia
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMetodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
 
Berpikir dan bahasa
Berpikir dan bahasaBerpikir dan bahasa
Berpikir dan bahasa
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
LCD (language curriculum development)
LCD (language curriculum development)LCD (language curriculum development)
LCD (language curriculum development)
 

More from Alfiyah Rizzy Afdiquni

التريخ عن حضارة الإسلام فى مصر و فرسى
التريخ عن حضارة الإسلام فى مصر و فرسىالتريخ عن حضارة الإسلام فى مصر و فرسى
التريخ عن حضارة الإسلام فى مصر و فرسىAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
طريقة دخول الإسلام فى إندونيسيا
طريقة دخول الإسلام فى إندونيسياطريقة دخول الإسلام فى إندونيسيا
طريقة دخول الإسلام فى إندونيسياAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
PENGERTIAN JURNALISTIK DAN RUANG LINGKUPNYA
PENGERTIAN JURNALISTIK DAN RUANG LINGKUPNYAPENGERTIAN JURNALISTIK DAN RUANG LINGKUPNYA
PENGERTIAN JURNALISTIK DAN RUANG LINGKUPNYAAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
Manajemen Hubungan Masyarakat dan Publikasi Lembaga Pendidikan Islam
Manajemen Hubungan Masyarakat dan Publikasi Lembaga Pendidikan IslamManajemen Hubungan Masyarakat dan Publikasi Lembaga Pendidikan Islam
Manajemen Hubungan Masyarakat dan Publikasi Lembaga Pendidikan IslamAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
Pendekatan Penelitian Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya dalam PBA
Pendekatan Penelitian  Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya dalam PBAPendekatan Penelitian  Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya dalam PBA
Pendekatan Penelitian Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya dalam PBAAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
Technical Meeting LKTI Ilmu Sosial PIONIR IX 2019
Technical Meeting LKTI Ilmu Sosial PIONIR IX 2019Technical Meeting LKTI Ilmu Sosial PIONIR IX 2019
Technical Meeting LKTI Ilmu Sosial PIONIR IX 2019Alfiyah Rizzy Afdiquni
 
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Sosiolinguistk dan Implementasinya dalam PBA
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Sosiolinguistk dan Implementasinya dalam PBATeori Pemerolehan Bahasa Berbasis Sosiolinguistk dan Implementasinya dalam PBA
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Sosiolinguistk dan Implementasinya dalam PBAAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Linguistik
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis LinguistikTeori Pemerolehan Bahasa Berbasis Linguistik
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis LinguistikAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
Pemerolehan Pengetahuan Penggunaan Bahasa
Pemerolehan Pengetahuan Penggunaan BahasaPemerolehan Pengetahuan Penggunaan Bahasa
Pemerolehan Pengetahuan Penggunaan BahasaAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
الأبعاد السيكولوجية في اكتساب اللغة الثانية
الأبعاد السيكولوجية في اكتساب اللغة الثانيةالأبعاد السيكولوجية في اكتساب اللغة الثانية
الأبعاد السيكولوجية في اكتساب اللغة الثانيةAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
Qualitative vs Quantitative Research in Second Language Acquisition
Qualitative vs Quantitative Research in Second Language AcquisitionQualitative vs Quantitative Research in Second Language Acquisition
Qualitative vs Quantitative Research in Second Language AcquisitionAlfiyah Rizzy Afdiquni
 

More from Alfiyah Rizzy Afdiquni (19)

التريخ عن حضارة الإسلام فى مصر و فرسى
التريخ عن حضارة الإسلام فى مصر و فرسىالتريخ عن حضارة الإسلام فى مصر و فرسى
التريخ عن حضارة الإسلام فى مصر و فرسى
 
طريقة دخول الإسلام فى إندونيسيا
طريقة دخول الإسلام فى إندونيسياطريقة دخول الإسلام فى إندونيسيا
طريقة دخول الإسلام فى إندونيسيا
 
Dasar-dasar Penulisan Berita
Dasar-dasar Penulisan BeritaDasar-dasar Penulisan Berita
Dasar-dasar Penulisan Berita
 
Bahasa Jurnalistik
Bahasa JurnalistikBahasa Jurnalistik
Bahasa Jurnalistik
 
Kode Etik Jurnalistik
Kode Etik JurnalistikKode Etik Jurnalistik
Kode Etik Jurnalistik
 
الأخوة الإسلامية
الأخوة الإسلاميةالأخوة الإسلامية
الأخوة الإسلامية
 
Concepts of Society
Concepts of SocietyConcepts of Society
Concepts of Society
 
Sejarah Perkembangan Jurnalistik
Sejarah Perkembangan JurnalistikSejarah Perkembangan Jurnalistik
Sejarah Perkembangan Jurnalistik
 
PENGERTIAN JURNALISTIK DAN RUANG LINGKUPNYA
PENGERTIAN JURNALISTIK DAN RUANG LINGKUPNYAPENGERTIAN JURNALISTIK DAN RUANG LINGKUPNYA
PENGERTIAN JURNALISTIK DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Manajemen Hubungan Masyarakat dan Publikasi Lembaga Pendidikan Islam
Manajemen Hubungan Masyarakat dan Publikasi Lembaga Pendidikan IslamManajemen Hubungan Masyarakat dan Publikasi Lembaga Pendidikan Islam
Manajemen Hubungan Masyarakat dan Publikasi Lembaga Pendidikan Islam
 
المجاز المرسل
المجاز المرسلالمجاز المرسل
المجاز المرسل
 
Pendekatan Penelitian Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya dalam PBA
Pendekatan Penelitian  Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya dalam PBAPendekatan Penelitian  Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya dalam PBA
Pendekatan Penelitian Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya dalam PBA
 
Technical Meeting LKTI Ilmu Sosial PIONIR IX 2019
Technical Meeting LKTI Ilmu Sosial PIONIR IX 2019Technical Meeting LKTI Ilmu Sosial PIONIR IX 2019
Technical Meeting LKTI Ilmu Sosial PIONIR IX 2019
 
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Sosiolinguistk dan Implementasinya dalam PBA
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Sosiolinguistk dan Implementasinya dalam PBATeori Pemerolehan Bahasa Berbasis Sosiolinguistk dan Implementasinya dalam PBA
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Sosiolinguistk dan Implementasinya dalam PBA
 
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Linguistik
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis LinguistikTeori Pemerolehan Bahasa Berbasis Linguistik
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Linguistik
 
Pemerolehan Pengetahuan Penggunaan Bahasa
Pemerolehan Pengetahuan Penggunaan BahasaPemerolehan Pengetahuan Penggunaan Bahasa
Pemerolehan Pengetahuan Penggunaan Bahasa
 
الأبعاد السيكولوجية في اكتساب اللغة الثانية
الأبعاد السيكولوجية في اكتساب اللغة الثانيةالأبعاد السيكولوجية في اكتساب اللغة الثانية
الأبعاد السيكولوجية في اكتساب اللغة الثانية
 
Qualitative vs Quantitative Research in Second Language Acquisition
Qualitative vs Quantitative Research in Second Language AcquisitionQualitative vs Quantitative Research in Second Language Acquisition
Qualitative vs Quantitative Research in Second Language Acquisition
 
nasakh dan mansukh
nasakh dan mansukhnasakh dan mansukh
nasakh dan mansukh
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانية

  • 1. ‫الثانية‬ ‫اللغة‬ ‫اكتساب‬ ‫في‬ ‫اللغوية‬ ‫األبعاد‬ -‫اللغة‬ ‫طبيعية‬ -‫الثانية‬ ‫اللغة‬ ‫اكتساب‬ ‫في‬ ‫األولى‬ ‫المداخل‬ -‫العالمية‬ ‫القواعد‬:‫التوليدية‬ ‫التحويلية‬ -‫الوظيفي‬ ‫المداخل‬ Alfiyah Rizzy Afdiquni, 16150109, PBA-I
  • 2. ۱.‫اللغة‬ ‫طبيعية‬ 1. Bahasa sistematis. Terjadi dalam pola hubungan yang teratur). Bahasa diciptakan sesuai dengan aturan atau prinsip yang biasanya digunakan oleh penutur. 2. Bahasa adalah simbol. Arti simbol dalam suatu bahasa datang melalui perjanjian diam-diam sekelompok pembicara. 3. Bahasa bersifat sosial. Setiap bahasa mencerminkan persyaratan sosial masyarakat yang menggunakannya, dan tidak ada standar untuk menilai apakah seseorang lebih efektif dalam komunikasi, selain untuk memperkirakan keberhasilan pengguna dalam mencapai asas-asas sosial yang dituntut dari mereka.
  • 3. 1. Leksikon (kosa kata) 2. Fonologi (sistem suara) 3. Morfologi (struktur kata) 4. Sintaks (tata bahasa) 5. Wacana Bidang pengetahuan yang harus diperoleh setiap pelajar L1 atau L2 :
  • 4. ۲.‫الثانية‬ ‫اللغة‬ ‫اكتساب‬ ‫في‬ ‫األولي‬ ‫المداخل‬  Analisis Kontrasif (CA) adalah pendekatan untuk studi SLA yang melibatkan memprediksi dan menjelaskan masalah pelajar berdasarkan perbandingan L1 dan L2 untuk menentukan persamaan dan perbedaan.  Dipengaruhi teori-teori yang dominan dalam linguistik dan psikologi  Umumnya membandingkan fonologi L1 dan L2 pertama, kemudian morfologi, kemudian sintaksis, dengan leksikon yang menerima perhatian yang relatif sedikit, dan wacana masih kurang. Analisis Kontrasif
  • 5.  Pendekatan CA tahun 1940-an hingga 1960-an tidak memadai untuk studi SLA karena teori pembelajaran behavioris yang terikat tidak dapat menjelaskan masalah logis pembelajaran bahasa (bagaimana peserta didik tahu lebih banyak daripada yang mereka miliki-mendengar yang telah diajarkan). Masalah lain adalah bahwa analisis CA tidak selalu divalidasi oleh bukti dari kesalahan pelajar yang sebenarnya. Banyak masalah L2 yang diprediksi CA tidak muncul; CA tidak bertanggung jawab atas banyak kesalahan pelajar; dan banyak transfer positif yang diprediksi tidak terwujud Analisis Kontrasif (2)
  • 6. Analisis Kesalahan  Analisis Kesalahan (EA) adalah pendekatan pertama untuk studi SLA yang mencakup fokus internal pada kemampuan kreatif peserta didik untuk membangun bahasa. Ini didasarkan pada deskripsi dan analisis kesalahan pembelajar aktual dalam L2, bukan pada struktur linguistik ideal yang dikaitkan dengan penutur asli L1 dan L2. EA sebagian besar menambah atau menggantikan CA pada awal 1970-an karena perkembangan berikut:  Prediksi yang dibuat oleh CA tidak selalu terwujud dalam kesalahan pelajar yang sebenarnya  Ketika teori linguistik berubah, fokus eksklusif pada bentuk dan pola tingkat permukaan oleh ahli bahasa struktural bergeser ke perhatian untuk aturan yang mendasarinya.  Asumsi behavioris bahwa pembentukan kebiasaan bertanggung jawab atas penguasaan bahasa dipertanyakan secara serius oleh banyak ahli bahasa dan psikolog.  Studi SLA tidak lagi termotivasi dengan kuat mengajarkan keprihatinan seperti pada CA. Pembelajaran L2 dianggap independen terhadap pengajaran L2 sampai batas tertentu, dan para peneliti mulai memisahkan masalah dalam SLA dari masalah pedagogis. Proses pembelajaran menjadi fokus penting untuk belajar dengan cara mereka sendiri
  • 7.  Koleksi sampel bahasa pelajar.  Identifikasi kesalahan.  Deskripsi kesalahan.  Penjelasan kesalahan.  Evaluasi kesalahan.  Ambiguitas dalam klasifikasi.  Kurangnya data positif Prosedur Menganalisis Kesalahan Pelajar:
  • 8. Membangun konsep dan prosedur untuk EA, Larry Selinker (1972) memperkenalkan istilah Interlanguage (IL) untuk merujuk ke keadaan antara (atau tata bahasa sementara). Menganggap pengembangan IL menjadi proses kreatif, didorong oleh kekuatan batin dalam interaksi dengan faktor- faktor lingkungan, dan dipengaruhi baik oleh L1 dan oleh input dari bahasa target: Antar Bahasa:
  • 9.  Sistematis  Dinamis.  Variabel.  Sistem berkurang. Karakteristik antarbahasa: Perbedaan antara perkembangan IL dalam akuisisi SLA dan L1 oleh anak-anak, termasuk proses kognitif yang berbeda yang terlibat (dari McLaughlin 1987: 61):  • Transfer bahasa dari L1 ke L2.  • Transfer pelatihan, atau bagaimana L2 diajarkan.  • Strategi pembelajaran bahasa kedua, atau bagaimana peserta didik mendekati materi L2 dan tugas pembelajaran L2.  • Strategi komunikasi bahasa kedua, atau cara peserta didik mencoba berkomunikasi dengan orang lain di L2.  • Generalisasi berlebihan dari materi linguistik bahasa target
  • 10. Roger Brown (1973) memberikan informasi dasar pertama pada urutan akuisisi L1 dengan melacak urutan di mana tiga anak menguasai produksi satu set morfem tata bahasa dalam bahasa Inggris, termasuk infleksi yang menandai tegang pada kata kerja dan angka jamak pada kata benda STUDI URUTAN MORPHEME
  • 11. Model Monitor • Diusulkan oleh Stephen Krashen (1978). • Mengadopsi gagasan perangkat akuisisi bahasa (atau LAD), yang merupakan metafora Chomsky untuk pengetahuan bahasa bawaan anak- anak. • Pendekatan Krashen adalah kumpulan lima hipotesis yang merupakan klaim dan asumsi utama tentang bagaimana kode L2 diperoleh. • Meskipun banyak dikritik oleh para peneliti, model Krashen memiliki pengaruh besar pada pengajaran bahasa di AS pada 1980-an dan 1990-an, termasuk menghindari pengajaran eksplisit tata bahasa di ratusan ruang kelas • Hipotesis Akuisisi-Pembelajaran. • Hipotesis yang dipantau. • Hipotesis Tatanan Alam. • Hipotesis Masukan. • Hipotesis Filter Afektif. Hipotesis
  • 12. ۳.‫العالمية‬ ‫القواعد‬:‫التوليدية‬ ‫التحويلية‬  Chomsky dan para pengikutnya telah mengklaim sejak 1950-an bahwa sifat kompetensi penutur-pendengar dalam bahasa asli mereka hanya dapat dipertanggungjawabkan dengan pengetahuan bawaan spesies manusia secara genetis.  Jika fakultas bahasa memang ada, itu adalah solusi potensial untuk "masalah logis" karena keberadaannya akan berarti bahwa anak-anak sudah memiliki sistem pengetahuan linguistik yang kaya yang mereka bawa ke tugas pembelajaran L1. Mereka tidak perlu mempelajari sistem yang mendasarinya ini, tetapi hanya membangun di atasnya "berdasarkan sumber daya dalam lainnya yang diaktifkan oleh pengalaman linguistik yang terbatas dan terpisah-pisah" (Chomsky 2002: 8).  Salah satu masalah paling penting dalam pendekatan UG untuk studi SLA adalah apakah sumber daya bawaan ini masih tersedia untuk individu yang memperoleh bahasa tambahan di luar usia anak usia dini. Tata Bahasa Universal (UG)/Universal Grammar
  • 13.  Pengetahuan tentang prinsip dan parameter didalilkan sebagai bawaan, anak-anak diasumsikan dapat menafsirkan dan secara tidak sadar menganalisis input yang mereka terima dan membangun tata bahasa L1 yang sesuai.  Pengaturan parameter memandu dalam menghasilkan urutan kata yang benar dalam jumlah tak terbatas ucapan yang belum pernah mereka dengar sebelumnya, karena prinsip umum menetapkan bahwa semua frasa dalam bahasa cenderung memiliki struktur yang sama. (Namun tidak semua bahasa sepenuhnya konsisten.  UG sejak lahir sebagai bagian dari kemampuan bahasa bawaan di setiap manusia, meskipun pematangan dan pengalaman diperlukan untuk mewujudkan kemampuan ini. Prinsip dan Parameter
  • 14.  Tidak semua pelajar memiliki tingkat akses yang sama ke UG. transfer atau gangguan diferensial.  Beberapa pelajar dapat menerima input L2 yang berbeda secara kualitatif dari yang lain.  Beberapa peserta didik mungkin lebih perseptif daripada yang lain ketidakcocokan antara input L2 dan pengaturan parameter L1 yang ada.  Derajat spesifikasi yang berbeda untuk fitur leksikal dapat dicapai oleh pelajar yang berbeda. Kerangka UG
  • 15. ‫الوظيفي‬ ‫المداخل‬ Istilah fungsi memiliki beberapa makna dalam linguistik:  Fungsi struktural (seperti peran yang dimainkan oleh elemen struktur bahasa sebagai subjek atau objek, atau sebagai aktor atau tujuan)  Fungsi pragmatis (apa yang dapat dicapai oleh penggunaan bahasa, seperti menyampaikan informasi, mengendalikan perilaku orang lain, atau mengekspresikan emosi).
  • 16. 1. Linguistik Sistemik (M. A. K. Halliday; akhir 1950-an). Untuk menganalisis bahasa dalam kaitannya dengan sistem pilihan yang saling terkait yang tersedia untuk mengekspresikan makna. 2. Fungsional Tipologi;  Melibatkan klasifikasi bahasa dan fitur-fiturnya ke dalam kategori (atau "jenis"), untuk menggambarkan pola kesamaan dan perbedaan di antara mereka, dan untuk menentukan jenis dan pola yang terjadi lebih / kurang sering atau bersifat universal dalam distribusi. Analisisnya mengintegrasikan pertimbangan struktur bahasa, makna, dan penggunaan (berlaku untuk semua tingkatan analisis linguistik; kosa kata, sintaksis, wacana).  Menyerupai Analisis Kontrasif dalam membandingkan elemen-elemen dari bahasa yang berbeda untuk memprediksi atau menjelaskan transfer dari L1 ke L2. 3. Pemetaan Fungsi ke-Bentuk (akuisisi L1 dan L2 melibatkan proses gramatikalisasi ) Penguasaan bahasa sangat penting mengembangkan bentuk-bentuk bahasa untuk memenuhi fungsi semantik atau pragmatis. 4. Organisasi Informasi (berfokus pada struktur ujaran, atau “cara yang digunakan peserta didik ketika berkata-kata bersama) Pendekatan fungsional yang berpengaruh pada SLA:
  • 17. Prinsip Pengorganisasian:  Kebutuhan komunikatif.  Pengaruh lintas bahasa.  Faktor ekstrinsik.  Batasan dalam pemrosesan  Kendala phrasal.  Kendala semantik.  Kendala Pragmatis Urutan Akuisisi dan alasan pelajar L2 yang sukses menurut Klein dan Perdue (1993:
  • 18. Sumber: Buku Introucing Second Language Acquisition

Editor's Notes

  1. Be specific and direct in the title. Use the subtitle to give the specific context of the speech. -The goal should be to capture the audience’s attention which can be done with a quote, a startling statistic, or fact. It is not necessary to include this attention getter on the slide.
  2. Use the background points to post details that are not common knowledge, or that the audience will need to understand the context of the speech. -Do not read these main points from the PowerPoint, instead elaborate on these points during the speech.
  3. Dedicate this entire slide to the thesis statement. It is the reason the speech is being given. Use this time to reveal the three main points of the speech (slides 4,5,6) as an overview for the direction of the speech: -[type main point #1 here] -[type main point #2 here] -[type main point #3 here] Be sure to transition to the first main point and the next slide.
  4. The counterargument should be the most common argument against the topic. The goal for this slide is to address the counterargument in such a way as to actually strengthen the original topic. Be sure to address each piece of evidence against the topic. As you address each piece of evidence elaborate on the text found on the slide. Remember to transition to the final slide, the action step.
  5. The counterargument should be the most common argument against the topic. The goal for this slide is to address the counterargument in such a way as to actually strengthen the original topic. Be sure to address each piece of evidence against the topic. As you address each piece of evidence elaborate on the text found on the slide. Remember to transition to the final slide, the action step.
  6. The title of main point #1 should be clear and concise. Each piece of evidence should be summarized for clarity and cited correctly. Do not simply read the pieces of evidence, but elaborate where needed. [type notes for elaboration here] Be sure to transition to main point #2 and the next slide.
  7. The title of main point #2 should be clear and concise. Each piece of evidence should be summarized for clarity and cited correctly. Do not simply read the pieces of evidence, but elaborate where needed. [type notes for elaboration here] Be sure to transition to main point #3 and the next slide.
  8. The title of main point #3 should be clear and concise. Each piece of evidence should be summarized for clarity and cited correctly. Do not simply read the pieces of evidence, but elaborate where needed. [type notes for elaboration here] Be sure to transition to the counterargument and the next slide.
  9. The title of main point #2 should be clear and concise. Each piece of evidence should be summarized for clarity and cited correctly. Do not simply read the pieces of evidence, but elaborate where needed. [type notes for elaboration here] Be sure to transition to main point #3 and the next slide.
  10. The action step is what the audience is supposed to do or think about the topic. It should be one sentence that is written clearly and with much thought. It may also be the thesis statement restated as an action. The goal of this slide is to leave the audience with a clear message as to what they are to do or think at the end of the speech. It may be a good idea to end with a powerful quote or image.
  11. The counterargument should be the most common argument against the topic. The goal for this slide is to address the counterargument in such a way as to actually strengthen the original topic. Be sure to address each piece of evidence against the topic. As you address each piece of evidence elaborate on the text found on the slide. Remember to transition to the final slide, the action step.
  12. The counterargument should be the most common argument against the topic. The goal for this slide is to address the counterargument in such a way as to actually strengthen the original topic. Be sure to address each piece of evidence against the topic. As you address each piece of evidence elaborate on the text found on the slide. Remember to transition to the final slide, the action step.
  13. The counterargument should be the most common argument against the topic. The goal for this slide is to address the counterargument in such a way as to actually strengthen the original topic. Be sure to address each piece of evidence against the topic. As you address each piece of evidence elaborate on the text found on the slide. Remember to transition to the final slide, the action step.
  14. Use the background points to post details that are not common knowledge, or that the audience will need to understand the context of the speech. -Do not read these main points from the PowerPoint, instead elaborate on these points during the speech.
  15. Use the background points to post details that are not common knowledge, or that the audience will need to understand the context of the speech. -Do not read these main points from the PowerPoint, instead elaborate on these points during the speech.