Dokumen tersebut membahas berbagai teori pemerolehan bahasa, di antaranya:
1. Peran bahasa pertama dalam pemerolehan bahasa kedua dan Universal Grammar
2. Hipotesis Input
3. Hipotesis Akuisisi/Pembelajaran
4. Hipotesis Urutan Alami
5. Hipotesis Monitor
6. Hipotesis Filter Afektif
7. Hipotesis Output
8. Model Pemrosesan Informasi
9. Model Multidimensi dan Operasi Pemrosesan
2. Teori Pemerolehan Bahasa berbasis Psikolinguistik dan Implementasinya dalam PBA:
Interlanguage The Role of L1 in L2 acquisition and Universal Grammar
The Input Hypothesis
The Acquisitional/ Learning Hypothesis
The Natural Order Hypothesis
The Monitor Hypothesis
Affective Filter Hypothesis
The Output Hypothesis
The Information Processing Model
The Multidimensional Model and Processing Operation
3. (البينية )اللغة
• Sistem linguistik yang digunakan oleh pembelajar bahasa kedua IL adalah
pengembangan dari EA dan studi bahasa pertama (1960-1970) menjadi sistem
pembelajaran dengan proses kreatif.
• Implementasi dalam PBA:
Dalam proses pembelajaran, koreksi kesalahan atau pemulihan
kesalahan sangat jamak dilaksanakan dan merupakan bagian dari
proses belajar mengajar. Dengan aktifitas inilah pembelajar dapat
memperbaiki pengucapan, ejaan, nahwu shorf, diksi, dll dari bahasa
terget. Sebagai contoh, pendekatan pengajaran bahasa audiolingual
method menekankan akurasi, sehingga model pemberian koreksi
kesalahan secara cepat dan langsung dalam menangani kesalahan
pembelajar menjadi pilihannya. Pembelajar diharapkan untuk
mempelajari bahasa target dalam mode yang bebas dari kesalahan.
Sementara itu, pendekatan komunikatif lebih menekankan kefasehan
(fluency) dan kurang penekanan pada akurasi, sehingga lebih memilih
untuk memberikan koreksi kesalahan secara tidak langsung (dikenal
sebagai umpan balik) dalam memberikan terapi pemulihan kesalahan
berbahasa
4. The role of L1 in L2 acquisition ( في األولى اللغة اكتساب في النظام
( الثانية اللغة -اكتسابUniversal Grammar (العمومية القواعد )نظرية
• Chomsky dan para pengikutnya telah mengklaim sejak
1950-an bahwa sifat kompetensi penutur-pendengar
dalam bahasa asli mereka hanya dapat
dipertanggungjawabkan dengan pengetahuan bawaan
spesies manusia secara genetis.
• Jika fakultas bahasa memang ada, itu adalah solusi
potensial untuk "masalah logis" bahwa anak-anak
sudah memiliki sistem pengetahuan linguistik yang
kaya yang mereka bawa ke tugas pembelajaran L1.
Mereka tidak perlu mempelajari sistem yang
mendasarinya ini, tetapi hanya membangun di atasnya
"berdasarkan sumber daya dalam lainnya yang
diaktifkan oleh pengalaman linguistik yang terbatas
dan terpisah-pisah" (Chomsky 2002: 8).
• Salah satu masalah paling penting dalam pendekatan
UG untuk studi SLA adalah apakah sumber daya
bawaan ini masih tersedia untuk individu yang
memperoleh bahasa tambahan di luar usia anak usia
dini.
Implementasi
Perkembangan ini ditandai
dengan penggunaan jumlah
dengan lebih dari dua kata.
Tahap ini umumnya dialami
oleh anak usia sekita 2 sampai
5 tahun.
5. The Input Hypothesis ( اللغوية المدخالت )فرضية
Pembelajaran B2 dianggap akan terjadi jika hanya siswa
mendapatkan informasi/pengetahuan setingkat lebih
tinggi daripada yang telah dikuasainya.
Implementasi
Pelajar bahasa Arab sebagai L2 biasanya merasa malas
dan mogok belajar disebabkan pengetahuan sebagai
input yang sudah bahkan jauh telah dikuasai siswa.
6. Akuisisi melalui alam bawah sadar, dan melibatkan
perangkat akuisisi bahasa bawaan yang menyumbang L1
anak-anak. Belajar adalah sadar dan dicontohkan oleh
pembelajaran L2 yang terjadi di banyak konteks kelas.
والتعلم االكتساب –فرضيةThe Acquisitional/ Learning Hypothesis
Implementasi: Dalam pengajaran bahasa arab, tentu ada bahasa pertama yang mendukung dan ada juga yang menyulitkan
bahasa arab untuk dipelajari, dalam arti mengubah dialek sasak yang sudah kental sasaknya sangat sulit, kesulitan terjadi
ketika melakukan alih kode, yang sering terjadi adalah campur kode sehingga membuat pebelajar merasa kesulitan, namun
umumnya masyarakat lombok telah menyerap bahasa arab sebagai bahasa kesehariannya walaupun tanpa disadari bahwa
itu merupakan bahasa arab. Adapun Pengajaran bahasa arab pada tingkat MI-MTs-MA adalah mudah-sedang-sulit.
pengajaran bahasa arab sangat membutuhkan pengkondisian lingkungan yang menunjang terciptanya intraksi bagi
pebelajar dengan lingkungannya, baik itu lingkungan maupun sesama pebelajar.
7. Hipotesis ini menyatakan bahwa unsur-unsur bahasa dan kaidah bahasa diperoleh
dalam urutan yang dapat diprediksi (Krashen, 1983:28). Selanjutnya, Krashen
menegaskan bahwa tidak setiap pemerolehan sekaligus akan
memperoleh struktur alat bahasa dalam urutan yang persis sama. Krashen dalam
hipotesis ini menyadari adanya struktur yang lebih cepat diperoleh dan lainnya lebih
lambat.
الطبيعي التدرج فرضية – The Natural Order Hypothesis
Implementasi:
• Anak akan lebih dahulu memperoleh vokal-vokal (vokal panjang (mad) atau pendek (harokat
fathah, kasroh, dhommah)
• Konsonan depan lebih dahulu dikuasai oleh anak dari pada konsonan belakang (yang
meliputi huruf hijaiyah)
8. Keraguan dalam menggunakan bahasa kedua, diduga sebagai akibat kelebihan monitor
dalam proses internal berbahasa. Monitor ini muncul dalam pikiran seseorang saat
belajar B2 dan berfungsi sebagai pengedit dan pengkoreksi bahasa.
(المراقب فرضية) – The Monitor Hypothesis
Implementasi:
Dalam belajar bahasa Arab, siswa memahami penggunaan isim isyarah lil qarib
mudzakkar (hadza) dan muannats (hadzihi), maka monitor akan muncul untuk
mempertimbangkan bagaimana dan kapan siswa menggunakan ‘hadza’ dan ‘hadzihi’. Hipotesis
ini mendapatkan bantahan dari Barry McLaughlin karena dianggap memiliki ketidaktuntasan
pemantauan terhadap pemakaian B2. Salah satu kritiknya adalah bahwa monitor jarang dipakai
di dalam kondisi normal/alamiah pemakaian B2.
9. Keraguan dalam menggunakan bahasa kedua, diduga sebagai akibat kelebihan monitor
dalam proses internal berbahasa. Monitor ini muncul dalam pikiran seseorang saat
belajar B2 dan berfungsi sebagai pengedit dan pengkoreksi bahasa.
(المراقب فرضية) – The Monitor Hypothesis
Implementasi:
Dalam belajar bahasa Arab, siswa memahami penggunaan isim isyarah lil qarib
mudzakkar (hadza) dan muannats (hadzihi), maka monitor akan muncul untuk
mempertimbangkan bagaimana dan kapan siswa menggunakan ‘hadza’ dan ‘hadzihi’. Hipotesis
ini mendapatkan bantahan dari Barry McLaughlin karena dianggap memiliki ketidaktuntasan
pemantauan terhadap pemakaian B2. Salah satu kritiknya adalah bahwa monitor jarang dipakai
di dalam kondisi normal/alamiah pemakaian B2.
10. Sebuah filter yang bersifat afektif dapat menahan sehingga seseorang tidak atau kurang
berhasil dalam usahanya dalam memperoleh bahasa kedua, misalnya berupa
kepercayaan diri yang kurang, situasi yang menegangkan
(الوجداني الراشح فرضية) - Affective Filter Hypothesis
Implementasi:
Jika pelajar tidak suka dengan bahasa Arab, maka saringan afektif akan semakin ketat. Demikian
pula, saat benci dengan sang guru, takut diolok-olok jika keliru, dst. Saringan afketif menjadi
problem tersendiri bagi siswa dewasa karena perkembangan piskologisnya yang semakin peka
dengan lingkungannya.
11. • Pelajar membutuhkan kesempatan untuk menghasilkan dan menggunakan bahasa
target untuk meningkatkan kemampuan dalam bahasa target tersebut. (Mackey:
2012)
• Mackey membedakan dua jenis output:
1. Modified Output: ujaran yang telah mengalami proses perbaikan melalui pemberian
feedback atau self monitor.
2. Comphrehensive Output: berbagai ujaran yang dapat dipahami oleh teman bicara.
The Output Hypothesis (اللغوية المخرجات )فرضية
Implementasi:
Comphrehensive Output biasanya menarik bagi pelajar bahasa Arab.
12. Menempatkan banyak tuntutan pada keterampilan kognitif pelajar dan memori jangka
pendek. Memang, keterbatasan ingatan jangka pendek membatasi apa yang bisa
dipelajari secara sadar. Bahkan kalimat sederhana seperti 'Halo, nama saya Mary'
membutuhkan banyak pemrosesan yang dikontrol oleh pelajar awal (karena siapa pun
yang telah mencoba mempelajari L2 akan mengerti).
The Information Processing Model (المعلومية العملية )نموذج
Implementasi:
Pelajar bahasa Arab tidak dapat menangani terlalu banyak tarkib yang memerlukan pemikiran
sadar. Memori jangka pendek tidak bisa menanganinya. Jadi harus menunggu untuk
mengotomatiskan suatu tarkib sebelum memberi mereka tarkib baru untuk dikerjakan
13. Modifikasi urutan kata kanonik dengan memindahkan elemen dalam kalimat.
mis: Chomsky 1981-1986; mengklaim bahwa kalimat memiliki struktur-d dan struktur-s.
- s-structure here Kemana kamu pergi?
-d-struktur kamu pergi kemana?
Jadi, pergerakannya adalah hubungan antara struktur-d dan struktur-s seperti yang terlihat di atas.
The Multidimensional Model (الوجوه تعدد نموذج) and Processing Operation
Implementasi:
Biasanya perubahan harokat, misalnya ‘kayfa haluki’ menjadi ‘kayfa halik’
14. Sumber:
Kushartanti, dkk. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2005)
Mackey, Alison. Input, Interaction and Corrective Feedback in L2 Learning (UK: Oxford University)
McLaughlin (1990), Restructuring. Applied Linguistics
Murriel Saville-Troike, Introducing Second Language Acquistion
Rohmani Nur indah dan Abdurrahman, Psikolinguistik Konsep dan Isu Umum (Malang: Uin
Malang Press, 2008)