SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
METODOLOGI PENGAJARAN 
BAHASA 
Drs. Darwis Sasmedi, M.Pd. 
2006
Metodologi dan Metode Pengajaran 
Bahasa 
 Teori pembelajaran (mengajar dan belajar) bahasa pada 
umumnya didasarkan kepada empat konsep kunci: bahasa, 
belajar, mengajar bahasa, dan konteks; 
1. Pembelajaran bahasa membutuhkan suatu konsep tentang 
hakikat bahasa. 
2. Pembelajaran bahasa membutuhkan pandangan dan 
wawasan tentang pelajar dan hakikat belajar bahasa. 
3. Pembelajaran bahasa mengimplikasikan pandangan tentang 
pengajar bahasa dan pengajaran bahasa. 
4. Pembelajaran bahasa terjadi pada konteks tertentu. Penafsiran 
konteks amat penting dalam teori ini. Bahasa, belajar, dan 
mengajar pasti selalu dipandang dari satu konteks, latar, dan 
latar belakang.
Metodologi: 
 Metodologi secara ringkas dapat diartikan sebagai 
“ilmu mengenai metode”. Pengkajian metodologi 
pengajaran bahasa bersumber dari; 
(a) pemerian bahasa yang dihasilkan oleh linguistik 
umum; 
(b) (b) teori pembelajaran yang dikaji oleh psikologi; 
(c) (c) teori pembelajaran bahasa yang disumbangkan 
oleh psikolinguistik; dan 
(d) (d) teori pemakaian bahasa dalam masyarakat yang 
diambil dari sosiolinguistik.
Anthony (1963): 
 Anthony (1963) yang melahirkan istilah approach 
(pendekatan), method (metode) dan technique (teknik): 
 Approach adalah “seperangkat asumsi yang berhubungan 
dengan hakikat bahasa, belajar, dan mengajar.” 
 Method ialah “suatu rencana menyeluruh mengenai panyajian 
bahasa yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu. 
 ” Technique ialah “kegiatan-kegiatan khusus yang diwujudkan 
di dalam kelas yang konsisten dengan metode, dan olehnya itu 
juga sejalan dengan pendekatan.
Richards, dkk. (1985:177): 
 Memberikan batasan mengenai metodologi pengajaran bahasa 
sebagai kajian praktik dan prosedur yang digunakan dalam 
pengajaran, dan prinsip-prinsip dan keyakinan yang 
melandasinya. Metodologi meliputi: 
 Kajian tentang hakikat keterampilan berbahasa (yaitu listening, 
speaking, reading dan writing) dan prosedur pengajarannya 
 Kajian tentang penyiapan rencana pembelajaran, materi ajar, 
buku teks untuk pengajaran keterampilan berbahasa; 
 Evaluasi dan perbandingan metode pengajaran bahasa 
(misalnya Audiolingual method);
Richards, dkk. (1985:177): 
 Metode dalam pengajaran bahasa menurut Richards, dkk. 
(1985:176) adalah cara mengajarkan suatu bahasa yang 
didasarkan kepada prinsip dan prosedur yang sistematis, yakni 
penerapan pandangan tentang cara bahasa diajarkan dan 
dipelajari. 
 Metode pengajaran bahasa yang berbeda seperti Direct 
method, audio-lingual method, grammar translation method, the 
silent way dan communicative approach merupakan hasil dari 
pandangan yang berbeda tentang; (a) hakikat bahasa; (b) 
hakikat belajar bahasa; (c) tujuan pengajaran; (d) jenis silabus 
yang digunakan; (e) peran guru, pelajar, dan materi 
pembelajaran; dan (f) teknik dan prosedur yang digunakan.
Richards & Rodgers (1982, 1986): 
 Mengajukan hasil kajian mereka yang merumuskan kembali 
konsep metode. Istilah Anthony approach, method dan 
technique dilabel menjadi approach, design dan procedure 
secara berturut-turut dengan payung istilah method yang 
menjelaskan proses tiga-langkah ini. 
 Menurut Richards & Rodgers (1982:154), metode adalah 
“istilah yang memayungi spesifikasi dan hubungan antara teori 
dan praktik.” Approach adalah asumsi, keyakinan, dan teori 
mengenai hakikat bahasa dan belajar bahasa. 
 Procedures merupakan teknik dan praktik yang diturunkan dari 
approach dan design.
Hakikat Bahasa 
 Hakikat bahasa dalam kaitannya dengan pengajaran 
bahasa menurut aliran linguistik strukturalisme 
adalah: 
1. language is speech, not writing¸ 
2. a language is what its native speakers say, not what 
someone thinks they ought to say; 
3. languages are different; 
4. a language is a set of habit; dan 
5. teach the language, not about the language.
Aliran linguistik transformational 
mengemukakan bahwa: 
1. A living language is characterized by rule-giverned 
creativity. 
2. the rules of grammar are psychologically real. 
3. Man is specially equipped to learn languages. 
Secara biologis manusia lahir dengan suatu 
kemampuan belajar bahasa sehingga bahasa dapat 
dipelajari kapan saja sepanjang hidup manusia 
dalam situasi pemakaian yang bermakna. 
4. A living language is a language in which we can 
think. Bahasa mengikat makna dan pikiran.
Beberapa pandangan tentang hakikat 
bahasa : 
 Bahasa bersifat lisan yang telah tertata dalam 
sistem simbol pandang dan dengar. 
 Anak belajar menggunakan simbol ini secara 
kumulatif, pertama dalam mendengar (menyimak) 
dan berbicara, kemudian membaca dan menulis. 
 Oleh karena itu, program pembelajaran bahasa 
mulai dengan kegiatan komunikasi lisan. 
 Setelah anak menguasai keterampilan dalam 
aspek mendengar dan berbicara, barulah instruktur 
memulai kegiatan komunikasi tertulis.
 Bahasa mencerminkan lingkungan sosial tempat 
yang ditinggali anak, baik dari segi linguistik maupun 
tingkatan budaya serta pengaruh berbagai macam 
dialek dan geografis. 
 Oleh karena itu, pembelajaran disesuaikan dengan 
kebutuhan pribadi, sosial, dan komunikasi siswa, 
serta mempertimbangkan pengaruh regional 
terhadap wicara, kosakata, dan penggunaan.
 Bahasa mengalami proses perubahan yang tetap, 
seperti pembentukan kata baru untuk memenuhi 
tuntutan komunikasi, tekanan sosial yang 
mengakibatkan perubahan terhadap keberterimaan 
item pemakaian khusus dan konstruksi bahasa. 
 Oleh karena itu, bahasa diajarkan untuk 
mencerminkan penggunaan dan struktur 
kontemporer; alfabet, tulisan, kata dan ejaannya 
digunakan untuk merangsang minat siswa terhadap 
bahasa.
 Setiap bahasa memiliki struktur sendiri. 
 Hubungan antara kata, urutan kata, pola kalimat 
dipelajari melalui pengalaman praktis dan kajian 
khusus. 
 Oleh karena itu, program pembelajaran harus 
mencakup pembelajaran penggunaan bahasa dan 
struktur bahasa baku melalui pengalaman dalam 
percakapan, diskusi, laporan, wawancara, dan 
karangan. 
 Pembelajaran itu meliputi konstruksi kalimat dan 
paragraf, dan secara bertahap memperkenalkan 
prinsip dan terminologi tata bahasa.
Penggunaan Bahasa: 
 Bahasa merupakan suatu bentuk perilaku, perlambang 
konsep diri dan sikap sosial seseorang yang 
menyimbolkan pikiran, keinginan, dan kepercayaannya. 
 Kemampuan mempelajari bahasa sangat erat kaitannya 
dengan pertumbuhan pribadi dan perkembangan 
pemahaman dasar manusia. 
 Oleh karena itu, program pembelajaran bahasa 
menekankan penciptaan iklim yang hangat dan 
bersahabat yang mendorong setiap siswa berpartisipasi 
dalam kegiatan berbahasa lisan dan tulisan.
 Bahasa merupakan alat berpikir yang 
membantu siswa berasionalisasi dan 
tumbuh melalui pengalaman mereka. 
 Oleh karena itu, kegiatan berbahasa 
dikembangkan untuk membantu setiap 
siswa melihat hubungan, membuat 
klasifikasi, menarik kesimpulan, 
menanggung resiko penebakan, 
memprakirakan hasil, merumuskan 
kesimpulan, dan membuat generalisasi.
Bahasa merupakan media pengembangan dan 
pertukaran gagasan. 
 Pengalaman itu harus mendorong interaksi antara 
siswa dan orang lain, yang tentunya menekankan 
tujuan komunikasi, penataan gagasan yang logis, 
dan kesensitifan terhadap reaksi pendengar atau 
pembaca. 
Bahasa merupakan alat kekuasaan dan kekuatan 
sosial yang mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan 
tingkah laku.
Bahasa merupakan alat kekuasaan dan 
kekuatan sosial yang mempengaruhi 
kepercayaan, sikap, dan tingkah laku. 
Oleh karena itu, siswa diajarkan pentingnya 
tanggung jawab sosial dan integritas pribadi 
dalam penggunaan bahasa.
Bahasa dalam bentuk tertulis merupakan catatan 
pikiran manusia sepanjang zaman yang dapat 
memperkenalkan setiap anak kepada karya-karya 
sastra sehingga dapat menumbuhkan apresiasi 
keindahan bahasa sebagai media komunikasi. 
Oleh karena itu, program pengajaran bahasa 
melengkapi siswa dengan pengalaman dalam 
prosa dan puisi untuk menumbuhkembangkan 
pemahamannya terhadap masalah manusia dan 
seperangkat nilai pribadi.
Prinsip Pembelajaran (Belajar & 
Mengajar) Bahasa 
 Prinsip Kognitif 
Otomatisitas 
 Pembelajaran bahasa kedua melibatkan 
pemindahan kendali beberapa bentuk pada saat 
yang tepat ke dalam pemrosesan otomatis 
sejumlah bentuk bahasa yang relatif tidak terbatas. 
Menganalisis bahasa secara berlebihan, terlalu 
memikirkan bentuk-bentuk bahasa, dan secara 
sadar berlama-lama pada kaidah dan aturan-aturan 
bahasa cenderung menghambat peningkatan ke 
arah otomatisitas.
Pembelajaran Bermakna 
 Pembelajaran bermakna akan menuntun kepada retensi 
jangka panjang yang lebih baik dibandingkan dengan rote 
learning 
 Beberapa kemungkinan penerapan prinsip di atas di dalam 
kelas sebagai berikut ini. 
1. Gunakan kekuatan pembelajaran bermakna dengan menarik 
minat pelajar, tujuan akademik, dan tujuan karir pelajar; 
2. Apabila topik atau konsep baru diperkenalkan, upayakan 
untuk menanamkannya dengan mempertimbangkan 
pengetahuan dan latar belakang pelajar sehingga topik baru 
itu dapat dikaitkan dengan apa yang diketahuinya; 
3. Hindari kelemahan pembelajaran menghafal;
Antisipasi Penghargaan 
 Manusia secara umum terdorong untuk 
bertindak atau bertingkah-laku dengan 
mengharapkan semacam penghargaan 
nyata atau tidak nyata, jangka pendek atau 
jangka panjang yang akan terjadi sebagai 
akibat perilaku itu.
Prinsip Motivasi Intrinsik 
 Penghargaan yang paling kuat adalah penghargaan 
yang secara intrinsik termotivasi dalam diri pelajar. 
 Karena perilaku ini bersumber dari kebutuhan, 
keinginan, dan hasrat dalam diri seseorang. 
 Perilaku itu sendiri dapat memberikan penghargaan 
terhadap diri sendiri; karena itu, tidak perlu sama 
sekali adanya penghargaan yang diberikan secara 
eksternal.
Investasi Strategis 
 Penguasaan bahasa kedua yang sukses 
sebagian besar disebabkan oleh investasi 
perorangan pelajar sendiri dari aspek waktu, 
upaya, dan perhatian kepada bahasa kedua 
dalam bentuk deretan strategi perorangan 
guna memahami dan memproduksi bahasa.
Prinsip Afektif 
 Ego Bahasa 
 Sementara manusia belajar menggunakan bahasa 
kedua, mereka juga mengembangkan suatu modus 
baru berpikir, berperasaan dan bertindak—identitas 
kedua. 
 Ego bahasa kedua yang bergandeng dengan 
bahasa kedua dengan mudah dapat menciptakan 
dalam diri pelajar suatu perasaan kerapuhan, 
kedefensivan, dan peningkatan hambatan.
Kepercayaan Diri 
 Keberhasilan yang dicapai pelajar dalam 
suatu tugas sebahagiannya merupakan 
faktor keyakinannya bahwa mereka benar-benar 
mampu menyelesaikan tugas itu.
Pengambilan Resiko 
 Pelajar bahasa yang sukses saat menilai 
diri mereka sendiri secara realistik 
merupakan orang yang rentan namun 
mampu menyelesaikan tugas harus sudi 
menjadi “penjudi” dalam permainan bahasa, 
mencoba menghasilkan dan menafsirkan 
bahasa sedikit di luar batas keyakinan 
mutlak mereka.
Hubungan Bahasa-budaya 
 Kapanpun mengajarkan suatu bahasa, anda juga 
mengajarkan sistem budaya yang rumit, tata 
krama, nilai, dan cara berpikir, merasa, dan 
bertindak. 
 Khusus dalam konteks pembelajaran bahasa 
kedua, keberhasilan yang pelajar biasakan 
terhadap lingkungan budaya yang baru akan 
mempengaruhi keberhasilan pemerolehan 
bahasanya, begitu pula sebaliknya.
Prinsip Linguistik 
 Efek Bahasa Ibu 
 Antarbahasa 
 Kompetensi Komunikatif
Beberapa Metode Pengajaran Bahasa: 
Ciri dan Prinsipnya 
 Grammar Translation method (Metode 
Terjemahan Tata bahasa) 
 Direct Method (Metode Langsung) 
 Reading Method (Metode Membaca) 
 Audiolingual method (Medote 
audiolingual) 
 Community Language Learning (CLL)
 Cognitive Approach (Pendekatan 
Kognitif) 
 Total Physical Response (Respons Fisik 
Total) 
 The Silent Way (Metode Diam) 
 Functional-Notional Approach 
 Communicative Approach (Pendekatan 
Komunikatif)
Communicative Approach (Pendekatan 
Komunikatif) 
 Berbagai teori mengenai Pendekatan 
Komunikatif mengasumsikan bahwa bahasa 
adalah alat komunikasi. Menurut Ellis & 
Beattie (1986), penggunaan bahasa manusia 
dapat dipahami dengan baik jika dipandang 
dari konteks alaminya sebagai seperangkat 
saluran yang tersedia bagi manusia untuk 
mengirimkan dan menerima informasi
Canale (1987) memberikan karakteristik 
komunikasi melalui bahasa berikut ini: 
 Bahasa adalah suatu bentuk interaksi sosial dan oleh karena 
itu secara normal diperoleh dan digunakan dalam interaksi 
sosial; 
 Bahasa melibatkan tingkat ketidak-teramalan dan kreativitas 
yang tinggi dalam bentuk dan pesan; 
 Bahasa berlangsung dalam diskors dan konteks sosial budaya 
yang memberikan batasan tentang penggunaan bahasa yang 
baik dan sesuai dan sebagai penanda untuk mengoreksi 
interpretasi ungkapan; 
 Bahasa selalu memiliki tujuan (misalnya untuk membangun 
hubungan sosial, membujuk atau berjanji); 
 Bahasa melibatkan bahasa otentik dan dipertentangkan 
dengan bahasa yang dibuat seperti buku teks.
 Richards & Rodgers (1989) menemukan butir-butir 
penting berikut yang merupakan teori yang 
melandasi pengajaran bahasa. 
 Bahasa adalah suatu sistem pengungkapan 
gagasan; 
 Fungsi utama bahasa adalah untuk interaksi dan 
komunikasi; 
 Unit utama bahasa bukanlah semata-mata butir-butir 
tata bahasa dan strukturnya, melainkan kategori 
makna fungsi dan makna komunikatif.
Nunan (1991:279) menawarkan 5 ciri khas utama 
Pembelajaran Bahasa Komunikatif, yaitu: 
 Penekanan pada pembelajaran untuk berkomunikasi 
melalui interaksi dalam bahasa sasaran; 
 Pengenalan teks otentik dalam situasi pembelajaran; 
 Pemberian kesempatan bagi pelajar untuk berfokus 
bukan saja pada bahasa tetapi juga pada proses 
belajar itu sendiri; 
 Peningkatan pengalaman pribadi pelajar sendiri 
sebagai unsur yang memberikan sumbangan 
terhadap hasil belajar di kelas; dan 
 Upaya menghubungkan pembelajaran bahasa di 
kelas dengan pengaktifan bahasa di luar kelas.
prinsip-prinsip yang dapat dipertimbangkan dalam 
kegiatan pengajaran bahasa di kelas, antara lain: 
 Kegiatan yang melibatkan komunikasi nyata mendorong hasil 
belajar 
 Kegiatan yang di dalamnya adalah penggunaan bahasa untuk 
melakukan tugas-tugas yang bermakna meningkatkan hasil 
belajar 
 Bahasa yang bermakna bagi pelajar mendukung proses 
pembelajaran (prinsip kebermaknaan); 
 Penggunaan bahasa yang otentik menentukan tingkat 
kecepatan terbaik terhadap keberhasilan pembelajaran bahasa 
kedua/asing; 
 Penggunaan kerja pasangan atau kerja kelompok dalam situasi 
komunikatif interaktif; 
 Eksplorasi berdasarkan task-based exploration, negosiasi dan 
pemecahan masalah; 
 Penekanan pada inisiatif dan interaksi pelajar, arahan petunjuk 
bukan semata-mata memperhatikan utang.
Communicative Activities: 
1. Using drawing to assess listening 
comprehension: 
 Memberikan instruksi secara lisan kepada 
peserta untuk menggambar, misalnya: 
rumah, pemandangan 
 Kalau siswa mengerti instruksi yang 
diberikan secara lisan tersebut, maka 
menghasislkan gambar yang benar
2. Getting to know the partner 
 Dilakukan secara berkelompok,berpasangan, 
bertiga atau berempat dg berbahasa Inggris 
 Masing-masing siswa bertanya kepada 
temannya tentang sesuatu yang 
berhubungan dengan keluarga, hobby, dll. 
 Kemudian setiap siswa diminta melaporkan 
di depan kelas apa perbedaan dan 
persamaan antara ia dan temannya
3.Two vocabulary review 
 Kegiatan berkelompok, dimana sebuah kata 
diberikan kepada masing-masing kelompok, 
misalnya: “BRIGHT” 
 Peserta berikutnya harus menyebutkan pula 
kata yang berakhiran dengan T, seperti 
TENDENCY, 
 Demikian seterusnya
4. Using Mime 
 Setiap kelompok mencari suatu cerita. 
 Cerita itu tidak boleh dideskripsikan secara 
lisan, harus dengan gerakan seperti orang 
berpantomin 
 Kelompok lain memberi komentar dan 
menebak cerita itu tentang apa yang 
dipantominkan tadi
5. A trip to Fantasy Island 
 Siswa diberikan sebuah peta buta 
 Kemudian guru membacakan text descriptive 
 Siswa berusaha menemukan tempat di peta 
sesuai teks lisan yang didengar
6. How good is your memory 
 Guru memberikan gambar, siswa diberikan 
beberapa menit untuk mengamati gambar 
tersebut 
 Kemudian siswa harus menjawab 
pertanyaan atau menjelaskan isi gambar 
tersebut
7. Creating sentences from a word box 
 Siswa diberikan abjad secara acak 
 Kemudian siswa harus membuat kata 
sebanyak-banyaknya dari huruf tersebut
8. Interview role play 
 Seorang siswa berdiri, kemudian 
menyebutkan profesinya yang akan 
dipilihnya 
 Siswa yang lain bertanya dengan beragam 
pertanyaan 
 kemudian menjelaskan mengapa ia 
memilihnya dan lain sebagainya
10. What can you remember 
 Mengingat apa saja yang dapat diingat dari 
gambar yang sudah diberikan 
 Kemudian mengungkapkan dalam bahasa 
Inggris
10. Text completion 
 Diberikan sebuah teks, siswa melengkapi 
teks tersebut dengan menggunakan 
imajinasinya
11. Expanding headlines 
 Sama dengan kegiatan 10, siswa 
mengembangkan sebuah headline yang 
sudah diberikan
12. Writing haikus 
 Menulis sajak ala jepang yang terdiri dari tiga 
baris 
 Baris pertama terdiri dari 5 suku kata, baris 
kedua 7 suku kata, dan baris ke ke 3 juga 
lima suku kata
13. Pictures based writing 
 Diberikan sebuah gambar 
 Berdasar gambar tersebut, peserta harus 
membuat cerita secara tertulis
14. Writing E-mail or post card to 
friends and family 
 Latihan membuat berita singkat 
 Menulis e-mail atau postcard
15. Co-operative narrative writing 
 Sama dengan chain story, atau cerita 
berantai 
 Seseorang membuat kalimat, yang lain 
melanjutkan dengan satu kalimat lagi dan 
seterusnya hingga menjadi suatu cerita yang 
berarti
16. Helping students to develop their 
own narrative 
 Ini merupakan kegiatan guided writing yang 
dipandu secara lisan oleh guru
17. Jokes which use present 
progressive 
 Membuat cerita-cerita lucu dengan 
menggunakan present progressive
18. Body language 
 Bercerita dengan hanya menggunakan 
bahasa tubuh, kemudian siswa lain mencoba 
mendeskripsikan
19. Reading text to stimulate 
discussion 
 Siswa diberikan sebuah teks 
 Berdasarka teks tersebut, siswa 
mendiskusikan isi dari teks tersebut
20. The activities with text type recount 
 Terdiri dari dua bagian, pertama guru 
membacakan tiga buah teks secara acak 
 Kemudian mencoba menyusun teks itu 
sesuai dengan urutan yang benar 
 Kemudian membuat teks dengan 
berpedoman kepada teks yang sudah 
diberikan
21. Running dictation 
22. Jigsaw 
23. Empty chair 
24. Hot chair

More Related Content

What's hot

RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013Bob Septian
 
Translation Principles
Translation PrinciplesTranslation Principles
Translation PrinciplesRudi Hermanto
 
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesia
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesiaAnalisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesia
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesiaSiti Purwaningsih
 
Reference, Sense, and Referring Expression in Semantics
Reference, Sense, and Referring Expression in SemanticsReference, Sense, and Referring Expression in Semantics
Reference, Sense, and Referring Expression in SemanticsErsa Dewana
 
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 RECOUNT TEXT
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 RECOUNT TEXTRPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 RECOUNT TEXT
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 RECOUNT TEXTafelia intan
 
Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional iwan setiawan
 
Arif dwi putra tugas 2.6 rpp
Arif dwi putra tugas 2.6 rppArif dwi putra tugas 2.6 rpp
Arif dwi putra tugas 2.6 rppArifDwi16
 
Ppt materi Bahasa Inggris SMP Kelas VII Introduction
Ppt materi Bahasa Inggris SMP Kelas VII IntroductionPpt materi Bahasa Inggris SMP Kelas VII Introduction
Ppt materi Bahasa Inggris SMP Kelas VII IntroductionSiti Purwaningsih
 
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikMamakFeri
 
PPT SIMPLE PAST TENSES.ppt
PPT SIMPLE PAST TENSES.pptPPT SIMPLE PAST TENSES.ppt
PPT SIMPLE PAST TENSES.pptssuserc718ca
 
Simple Present Tense
Simple Present TenseSimple Present Tense
Simple Present TenseA Faiz
 
20. theme and rheme (adip arifin)
20. theme and rheme (adip arifin)20. theme and rheme (adip arifin)
20. theme and rheme (adip arifin)Suhartini Syukrie
 

What's hot (20)

RPP narrative Text
RPP narrative TextRPP narrative Text
RPP narrative Text
 
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
 
Translation Principles
Translation PrinciplesTranslation Principles
Translation Principles
 
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesia
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesiaAnalisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesia
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesia
 
Reference, Sense, and Referring Expression in Semantics
Reference, Sense, and Referring Expression in SemanticsReference, Sense, and Referring Expression in Semantics
Reference, Sense, and Referring Expression in Semantics
 
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 RECOUNT TEXT
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 RECOUNT TEXTRPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 RECOUNT TEXT
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 RECOUNT TEXT
 
Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional
 
Arif dwi putra tugas 2.6 rpp
Arif dwi putra tugas 2.6 rppArif dwi putra tugas 2.6 rpp
Arif dwi putra tugas 2.6 rpp
 
Teori Resepsi Sastra
Teori Resepsi SastraTeori Resepsi Sastra
Teori Resepsi Sastra
 
Ppt materi Bahasa Inggris SMP Kelas VII Introduction
Ppt materi Bahasa Inggris SMP Kelas VII IntroductionPpt materi Bahasa Inggris SMP Kelas VII Introduction
Ppt materi Bahasa Inggris SMP Kelas VII Introduction
 
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
 
PPT SIMPLE PAST TENSES.ppt
PPT SIMPLE PAST TENSES.pptPPT SIMPLE PAST TENSES.ppt
PPT SIMPLE PAST TENSES.ppt
 
Analisis wacana
Analisis wacanaAnalisis wacana
Analisis wacana
 
Language Curriculum Design - Chapter 1
Language Curriculum Design - Chapter 1Language Curriculum Design - Chapter 1
Language Curriculum Design - Chapter 1
 
Theme and rheme 1
Theme and rheme 1Theme and rheme 1
Theme and rheme 1
 
Simple Present Tense
Simple Present TenseSimple Present Tense
Simple Present Tense
 
SYNTAX - head and modifiers
SYNTAX - head and modifiersSYNTAX - head and modifiers
SYNTAX - head and modifiers
 
Rpp talking about self
Rpp talking about selfRpp talking about self
Rpp talking about self
 
20. theme and rheme (adip arifin)
20. theme and rheme (adip arifin)20. theme and rheme (adip arifin)
20. theme and rheme (adip arifin)
 
past Pefect tense
past Pefect tensepast Pefect tense
past Pefect tense
 

Similar to Metodologi pengajaran-bahasa

Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMetodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMohammadSiddiq26
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSssusi
 
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piagetuniku
 
Psikolinguistik
Psikolinguistik Psikolinguistik
Psikolinguistik xue er tui
 
Metodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slametMetodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slametFaldzata Ruhiy
 
Pragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasaPragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasaKen Arok
 
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptxpdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptxsdnsukamenak
 
Pendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatifPendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatifrahmatnofian
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiSeptiana Farikha
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptxraniManggor
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptxraniManggor
 
Materi+Pokok+Pembelajaran+Power+Point.pdf
Materi+Pokok+Pembelajaran+Power+Point.pdfMateri+Pokok+Pembelajaran+Power+Point.pdf
Materi+Pokok+Pembelajaran+Power+Point.pdfMirlan4
 
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arab
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa ArabLinguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arab
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arabhibatullah92
 

Similar to Metodologi pengajaran-bahasa (20)

Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMetodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
 
Bbm 4
Bbm 4Bbm 4
Bbm 4
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
 
Bmm sem4 kk
Bmm sem4 kkBmm sem4 kk
Bmm sem4 kk
 
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
 
Psikolinguistik
Psikolinguistik Psikolinguistik
Psikolinguistik
 
Buku BBM
Buku BBMBuku BBM
Buku BBM
 
Metodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slametMetodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slamet
 
Pragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasaPragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasa
 
Bagian ii-e-peendekatan-komunikatif
Bagian ii-e-peendekatan-komunikatifBagian ii-e-peendekatan-komunikatif
Bagian ii-e-peendekatan-komunikatif
 
Pertemuan ke 15
Pertemuan ke 15Pertemuan ke 15
Pertemuan ke 15
 
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptxpdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
 
Pendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatifPendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatif
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
 
Materi+Pokok+Pembelajaran+Power+Point.pdf
Materi+Pokok+Pembelajaran+Power+Point.pdfMateri+Pokok+Pembelajaran+Power+Point.pdf
Materi+Pokok+Pembelajaran+Power+Point.pdf
 
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arab
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa ArabLinguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arab
Linguistik terapan dan Pendidikan Bahasa Arab
 

Metodologi pengajaran-bahasa

  • 1. METODOLOGI PENGAJARAN BAHASA Drs. Darwis Sasmedi, M.Pd. 2006
  • 2. Metodologi dan Metode Pengajaran Bahasa  Teori pembelajaran (mengajar dan belajar) bahasa pada umumnya didasarkan kepada empat konsep kunci: bahasa, belajar, mengajar bahasa, dan konteks; 1. Pembelajaran bahasa membutuhkan suatu konsep tentang hakikat bahasa. 2. Pembelajaran bahasa membutuhkan pandangan dan wawasan tentang pelajar dan hakikat belajar bahasa. 3. Pembelajaran bahasa mengimplikasikan pandangan tentang pengajar bahasa dan pengajaran bahasa. 4. Pembelajaran bahasa terjadi pada konteks tertentu. Penafsiran konteks amat penting dalam teori ini. Bahasa, belajar, dan mengajar pasti selalu dipandang dari satu konteks, latar, dan latar belakang.
  • 3. Metodologi:  Metodologi secara ringkas dapat diartikan sebagai “ilmu mengenai metode”. Pengkajian metodologi pengajaran bahasa bersumber dari; (a) pemerian bahasa yang dihasilkan oleh linguistik umum; (b) (b) teori pembelajaran yang dikaji oleh psikologi; (c) (c) teori pembelajaran bahasa yang disumbangkan oleh psikolinguistik; dan (d) (d) teori pemakaian bahasa dalam masyarakat yang diambil dari sosiolinguistik.
  • 4. Anthony (1963):  Anthony (1963) yang melahirkan istilah approach (pendekatan), method (metode) dan technique (teknik):  Approach adalah “seperangkat asumsi yang berhubungan dengan hakikat bahasa, belajar, dan mengajar.”  Method ialah “suatu rencana menyeluruh mengenai panyajian bahasa yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu.  ” Technique ialah “kegiatan-kegiatan khusus yang diwujudkan di dalam kelas yang konsisten dengan metode, dan olehnya itu juga sejalan dengan pendekatan.
  • 5. Richards, dkk. (1985:177):  Memberikan batasan mengenai metodologi pengajaran bahasa sebagai kajian praktik dan prosedur yang digunakan dalam pengajaran, dan prinsip-prinsip dan keyakinan yang melandasinya. Metodologi meliputi:  Kajian tentang hakikat keterampilan berbahasa (yaitu listening, speaking, reading dan writing) dan prosedur pengajarannya  Kajian tentang penyiapan rencana pembelajaran, materi ajar, buku teks untuk pengajaran keterampilan berbahasa;  Evaluasi dan perbandingan metode pengajaran bahasa (misalnya Audiolingual method);
  • 6. Richards, dkk. (1985:177):  Metode dalam pengajaran bahasa menurut Richards, dkk. (1985:176) adalah cara mengajarkan suatu bahasa yang didasarkan kepada prinsip dan prosedur yang sistematis, yakni penerapan pandangan tentang cara bahasa diajarkan dan dipelajari.  Metode pengajaran bahasa yang berbeda seperti Direct method, audio-lingual method, grammar translation method, the silent way dan communicative approach merupakan hasil dari pandangan yang berbeda tentang; (a) hakikat bahasa; (b) hakikat belajar bahasa; (c) tujuan pengajaran; (d) jenis silabus yang digunakan; (e) peran guru, pelajar, dan materi pembelajaran; dan (f) teknik dan prosedur yang digunakan.
  • 7. Richards & Rodgers (1982, 1986):  Mengajukan hasil kajian mereka yang merumuskan kembali konsep metode. Istilah Anthony approach, method dan technique dilabel menjadi approach, design dan procedure secara berturut-turut dengan payung istilah method yang menjelaskan proses tiga-langkah ini.  Menurut Richards & Rodgers (1982:154), metode adalah “istilah yang memayungi spesifikasi dan hubungan antara teori dan praktik.” Approach adalah asumsi, keyakinan, dan teori mengenai hakikat bahasa dan belajar bahasa.  Procedures merupakan teknik dan praktik yang diturunkan dari approach dan design.
  • 8. Hakikat Bahasa  Hakikat bahasa dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa menurut aliran linguistik strukturalisme adalah: 1. language is speech, not writing¸ 2. a language is what its native speakers say, not what someone thinks they ought to say; 3. languages are different; 4. a language is a set of habit; dan 5. teach the language, not about the language.
  • 9. Aliran linguistik transformational mengemukakan bahwa: 1. A living language is characterized by rule-giverned creativity. 2. the rules of grammar are psychologically real. 3. Man is specially equipped to learn languages. Secara biologis manusia lahir dengan suatu kemampuan belajar bahasa sehingga bahasa dapat dipelajari kapan saja sepanjang hidup manusia dalam situasi pemakaian yang bermakna. 4. A living language is a language in which we can think. Bahasa mengikat makna dan pikiran.
  • 10. Beberapa pandangan tentang hakikat bahasa :  Bahasa bersifat lisan yang telah tertata dalam sistem simbol pandang dan dengar.  Anak belajar menggunakan simbol ini secara kumulatif, pertama dalam mendengar (menyimak) dan berbicara, kemudian membaca dan menulis.  Oleh karena itu, program pembelajaran bahasa mulai dengan kegiatan komunikasi lisan.  Setelah anak menguasai keterampilan dalam aspek mendengar dan berbicara, barulah instruktur memulai kegiatan komunikasi tertulis.
  • 11.  Bahasa mencerminkan lingkungan sosial tempat yang ditinggali anak, baik dari segi linguistik maupun tingkatan budaya serta pengaruh berbagai macam dialek dan geografis.  Oleh karena itu, pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan pribadi, sosial, dan komunikasi siswa, serta mempertimbangkan pengaruh regional terhadap wicara, kosakata, dan penggunaan.
  • 12.  Bahasa mengalami proses perubahan yang tetap, seperti pembentukan kata baru untuk memenuhi tuntutan komunikasi, tekanan sosial yang mengakibatkan perubahan terhadap keberterimaan item pemakaian khusus dan konstruksi bahasa.  Oleh karena itu, bahasa diajarkan untuk mencerminkan penggunaan dan struktur kontemporer; alfabet, tulisan, kata dan ejaannya digunakan untuk merangsang minat siswa terhadap bahasa.
  • 13.  Setiap bahasa memiliki struktur sendiri.  Hubungan antara kata, urutan kata, pola kalimat dipelajari melalui pengalaman praktis dan kajian khusus.  Oleh karena itu, program pembelajaran harus mencakup pembelajaran penggunaan bahasa dan struktur bahasa baku melalui pengalaman dalam percakapan, diskusi, laporan, wawancara, dan karangan.  Pembelajaran itu meliputi konstruksi kalimat dan paragraf, dan secara bertahap memperkenalkan prinsip dan terminologi tata bahasa.
  • 14. Penggunaan Bahasa:  Bahasa merupakan suatu bentuk perilaku, perlambang konsep diri dan sikap sosial seseorang yang menyimbolkan pikiran, keinginan, dan kepercayaannya.  Kemampuan mempelajari bahasa sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan pribadi dan perkembangan pemahaman dasar manusia.  Oleh karena itu, program pembelajaran bahasa menekankan penciptaan iklim yang hangat dan bersahabat yang mendorong setiap siswa berpartisipasi dalam kegiatan berbahasa lisan dan tulisan.
  • 15.  Bahasa merupakan alat berpikir yang membantu siswa berasionalisasi dan tumbuh melalui pengalaman mereka.  Oleh karena itu, kegiatan berbahasa dikembangkan untuk membantu setiap siswa melihat hubungan, membuat klasifikasi, menarik kesimpulan, menanggung resiko penebakan, memprakirakan hasil, merumuskan kesimpulan, dan membuat generalisasi.
  • 16. Bahasa merupakan media pengembangan dan pertukaran gagasan.  Pengalaman itu harus mendorong interaksi antara siswa dan orang lain, yang tentunya menekankan tujuan komunikasi, penataan gagasan yang logis, dan kesensitifan terhadap reaksi pendengar atau pembaca. Bahasa merupakan alat kekuasaan dan kekuatan sosial yang mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan tingkah laku.
  • 17. Bahasa merupakan alat kekuasaan dan kekuatan sosial yang mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan tingkah laku. Oleh karena itu, siswa diajarkan pentingnya tanggung jawab sosial dan integritas pribadi dalam penggunaan bahasa.
  • 18. Bahasa dalam bentuk tertulis merupakan catatan pikiran manusia sepanjang zaman yang dapat memperkenalkan setiap anak kepada karya-karya sastra sehingga dapat menumbuhkan apresiasi keindahan bahasa sebagai media komunikasi. Oleh karena itu, program pengajaran bahasa melengkapi siswa dengan pengalaman dalam prosa dan puisi untuk menumbuhkembangkan pemahamannya terhadap masalah manusia dan seperangkat nilai pribadi.
  • 19. Prinsip Pembelajaran (Belajar & Mengajar) Bahasa  Prinsip Kognitif Otomatisitas  Pembelajaran bahasa kedua melibatkan pemindahan kendali beberapa bentuk pada saat yang tepat ke dalam pemrosesan otomatis sejumlah bentuk bahasa yang relatif tidak terbatas. Menganalisis bahasa secara berlebihan, terlalu memikirkan bentuk-bentuk bahasa, dan secara sadar berlama-lama pada kaidah dan aturan-aturan bahasa cenderung menghambat peningkatan ke arah otomatisitas.
  • 20. Pembelajaran Bermakna  Pembelajaran bermakna akan menuntun kepada retensi jangka panjang yang lebih baik dibandingkan dengan rote learning  Beberapa kemungkinan penerapan prinsip di atas di dalam kelas sebagai berikut ini. 1. Gunakan kekuatan pembelajaran bermakna dengan menarik minat pelajar, tujuan akademik, dan tujuan karir pelajar; 2. Apabila topik atau konsep baru diperkenalkan, upayakan untuk menanamkannya dengan mempertimbangkan pengetahuan dan latar belakang pelajar sehingga topik baru itu dapat dikaitkan dengan apa yang diketahuinya; 3. Hindari kelemahan pembelajaran menghafal;
  • 21. Antisipasi Penghargaan  Manusia secara umum terdorong untuk bertindak atau bertingkah-laku dengan mengharapkan semacam penghargaan nyata atau tidak nyata, jangka pendek atau jangka panjang yang akan terjadi sebagai akibat perilaku itu.
  • 22. Prinsip Motivasi Intrinsik  Penghargaan yang paling kuat adalah penghargaan yang secara intrinsik termotivasi dalam diri pelajar.  Karena perilaku ini bersumber dari kebutuhan, keinginan, dan hasrat dalam diri seseorang.  Perilaku itu sendiri dapat memberikan penghargaan terhadap diri sendiri; karena itu, tidak perlu sama sekali adanya penghargaan yang diberikan secara eksternal.
  • 23. Investasi Strategis  Penguasaan bahasa kedua yang sukses sebagian besar disebabkan oleh investasi perorangan pelajar sendiri dari aspek waktu, upaya, dan perhatian kepada bahasa kedua dalam bentuk deretan strategi perorangan guna memahami dan memproduksi bahasa.
  • 24. Prinsip Afektif  Ego Bahasa  Sementara manusia belajar menggunakan bahasa kedua, mereka juga mengembangkan suatu modus baru berpikir, berperasaan dan bertindak—identitas kedua.  Ego bahasa kedua yang bergandeng dengan bahasa kedua dengan mudah dapat menciptakan dalam diri pelajar suatu perasaan kerapuhan, kedefensivan, dan peningkatan hambatan.
  • 25. Kepercayaan Diri  Keberhasilan yang dicapai pelajar dalam suatu tugas sebahagiannya merupakan faktor keyakinannya bahwa mereka benar-benar mampu menyelesaikan tugas itu.
  • 26. Pengambilan Resiko  Pelajar bahasa yang sukses saat menilai diri mereka sendiri secara realistik merupakan orang yang rentan namun mampu menyelesaikan tugas harus sudi menjadi “penjudi” dalam permainan bahasa, mencoba menghasilkan dan menafsirkan bahasa sedikit di luar batas keyakinan mutlak mereka.
  • 27. Hubungan Bahasa-budaya  Kapanpun mengajarkan suatu bahasa, anda juga mengajarkan sistem budaya yang rumit, tata krama, nilai, dan cara berpikir, merasa, dan bertindak.  Khusus dalam konteks pembelajaran bahasa kedua, keberhasilan yang pelajar biasakan terhadap lingkungan budaya yang baru akan mempengaruhi keberhasilan pemerolehan bahasanya, begitu pula sebaliknya.
  • 28. Prinsip Linguistik  Efek Bahasa Ibu  Antarbahasa  Kompetensi Komunikatif
  • 29. Beberapa Metode Pengajaran Bahasa: Ciri dan Prinsipnya  Grammar Translation method (Metode Terjemahan Tata bahasa)  Direct Method (Metode Langsung)  Reading Method (Metode Membaca)  Audiolingual method (Medote audiolingual)  Community Language Learning (CLL)
  • 30.  Cognitive Approach (Pendekatan Kognitif)  Total Physical Response (Respons Fisik Total)  The Silent Way (Metode Diam)  Functional-Notional Approach  Communicative Approach (Pendekatan Komunikatif)
  • 31. Communicative Approach (Pendekatan Komunikatif)  Berbagai teori mengenai Pendekatan Komunikatif mengasumsikan bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Menurut Ellis & Beattie (1986), penggunaan bahasa manusia dapat dipahami dengan baik jika dipandang dari konteks alaminya sebagai seperangkat saluran yang tersedia bagi manusia untuk mengirimkan dan menerima informasi
  • 32. Canale (1987) memberikan karakteristik komunikasi melalui bahasa berikut ini:  Bahasa adalah suatu bentuk interaksi sosial dan oleh karena itu secara normal diperoleh dan digunakan dalam interaksi sosial;  Bahasa melibatkan tingkat ketidak-teramalan dan kreativitas yang tinggi dalam bentuk dan pesan;  Bahasa berlangsung dalam diskors dan konteks sosial budaya yang memberikan batasan tentang penggunaan bahasa yang baik dan sesuai dan sebagai penanda untuk mengoreksi interpretasi ungkapan;  Bahasa selalu memiliki tujuan (misalnya untuk membangun hubungan sosial, membujuk atau berjanji);  Bahasa melibatkan bahasa otentik dan dipertentangkan dengan bahasa yang dibuat seperti buku teks.
  • 33.  Richards & Rodgers (1989) menemukan butir-butir penting berikut yang merupakan teori yang melandasi pengajaran bahasa.  Bahasa adalah suatu sistem pengungkapan gagasan;  Fungsi utama bahasa adalah untuk interaksi dan komunikasi;  Unit utama bahasa bukanlah semata-mata butir-butir tata bahasa dan strukturnya, melainkan kategori makna fungsi dan makna komunikatif.
  • 34. Nunan (1991:279) menawarkan 5 ciri khas utama Pembelajaran Bahasa Komunikatif, yaitu:  Penekanan pada pembelajaran untuk berkomunikasi melalui interaksi dalam bahasa sasaran;  Pengenalan teks otentik dalam situasi pembelajaran;  Pemberian kesempatan bagi pelajar untuk berfokus bukan saja pada bahasa tetapi juga pada proses belajar itu sendiri;  Peningkatan pengalaman pribadi pelajar sendiri sebagai unsur yang memberikan sumbangan terhadap hasil belajar di kelas; dan  Upaya menghubungkan pembelajaran bahasa di kelas dengan pengaktifan bahasa di luar kelas.
  • 35. prinsip-prinsip yang dapat dipertimbangkan dalam kegiatan pengajaran bahasa di kelas, antara lain:  Kegiatan yang melibatkan komunikasi nyata mendorong hasil belajar  Kegiatan yang di dalamnya adalah penggunaan bahasa untuk melakukan tugas-tugas yang bermakna meningkatkan hasil belajar  Bahasa yang bermakna bagi pelajar mendukung proses pembelajaran (prinsip kebermaknaan);  Penggunaan bahasa yang otentik menentukan tingkat kecepatan terbaik terhadap keberhasilan pembelajaran bahasa kedua/asing;  Penggunaan kerja pasangan atau kerja kelompok dalam situasi komunikatif interaktif;  Eksplorasi berdasarkan task-based exploration, negosiasi dan pemecahan masalah;  Penekanan pada inisiatif dan interaksi pelajar, arahan petunjuk bukan semata-mata memperhatikan utang.
  • 36. Communicative Activities: 1. Using drawing to assess listening comprehension:  Memberikan instruksi secara lisan kepada peserta untuk menggambar, misalnya: rumah, pemandangan  Kalau siswa mengerti instruksi yang diberikan secara lisan tersebut, maka menghasislkan gambar yang benar
  • 37. 2. Getting to know the partner  Dilakukan secara berkelompok,berpasangan, bertiga atau berempat dg berbahasa Inggris  Masing-masing siswa bertanya kepada temannya tentang sesuatu yang berhubungan dengan keluarga, hobby, dll.  Kemudian setiap siswa diminta melaporkan di depan kelas apa perbedaan dan persamaan antara ia dan temannya
  • 38. 3.Two vocabulary review  Kegiatan berkelompok, dimana sebuah kata diberikan kepada masing-masing kelompok, misalnya: “BRIGHT”  Peserta berikutnya harus menyebutkan pula kata yang berakhiran dengan T, seperti TENDENCY,  Demikian seterusnya
  • 39. 4. Using Mime  Setiap kelompok mencari suatu cerita.  Cerita itu tidak boleh dideskripsikan secara lisan, harus dengan gerakan seperti orang berpantomin  Kelompok lain memberi komentar dan menebak cerita itu tentang apa yang dipantominkan tadi
  • 40. 5. A trip to Fantasy Island  Siswa diberikan sebuah peta buta  Kemudian guru membacakan text descriptive  Siswa berusaha menemukan tempat di peta sesuai teks lisan yang didengar
  • 41. 6. How good is your memory  Guru memberikan gambar, siswa diberikan beberapa menit untuk mengamati gambar tersebut  Kemudian siswa harus menjawab pertanyaan atau menjelaskan isi gambar tersebut
  • 42. 7. Creating sentences from a word box  Siswa diberikan abjad secara acak  Kemudian siswa harus membuat kata sebanyak-banyaknya dari huruf tersebut
  • 43. 8. Interview role play  Seorang siswa berdiri, kemudian menyebutkan profesinya yang akan dipilihnya  Siswa yang lain bertanya dengan beragam pertanyaan  kemudian menjelaskan mengapa ia memilihnya dan lain sebagainya
  • 44. 10. What can you remember  Mengingat apa saja yang dapat diingat dari gambar yang sudah diberikan  Kemudian mengungkapkan dalam bahasa Inggris
  • 45. 10. Text completion  Diberikan sebuah teks, siswa melengkapi teks tersebut dengan menggunakan imajinasinya
  • 46. 11. Expanding headlines  Sama dengan kegiatan 10, siswa mengembangkan sebuah headline yang sudah diberikan
  • 47. 12. Writing haikus  Menulis sajak ala jepang yang terdiri dari tiga baris  Baris pertama terdiri dari 5 suku kata, baris kedua 7 suku kata, dan baris ke ke 3 juga lima suku kata
  • 48. 13. Pictures based writing  Diberikan sebuah gambar  Berdasar gambar tersebut, peserta harus membuat cerita secara tertulis
  • 49. 14. Writing E-mail or post card to friends and family  Latihan membuat berita singkat  Menulis e-mail atau postcard
  • 50. 15. Co-operative narrative writing  Sama dengan chain story, atau cerita berantai  Seseorang membuat kalimat, yang lain melanjutkan dengan satu kalimat lagi dan seterusnya hingga menjadi suatu cerita yang berarti
  • 51. 16. Helping students to develop their own narrative  Ini merupakan kegiatan guided writing yang dipandu secara lisan oleh guru
  • 52. 17. Jokes which use present progressive  Membuat cerita-cerita lucu dengan menggunakan present progressive
  • 53. 18. Body language  Bercerita dengan hanya menggunakan bahasa tubuh, kemudian siswa lain mencoba mendeskripsikan
  • 54. 19. Reading text to stimulate discussion  Siswa diberikan sebuah teks  Berdasarka teks tersebut, siswa mendiskusikan isi dari teks tersebut
  • 55. 20. The activities with text type recount  Terdiri dari dua bagian, pertama guru membacakan tiga buah teks secara acak  Kemudian mencoba menyusun teks itu sesuai dengan urutan yang benar  Kemudian membuat teks dengan berpedoman kepada teks yang sudah diberikan
  • 56. 21. Running dictation 22. Jigsaw 23. Empty chair 24. Hot chair