1. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
SDN PRASUNG BUDURAN
SIDOARJO
Oleh:
Nama:Lidiah Apriliah
NIM:D24180045
SEMINAR PROPOSAL
Dosen Pembimbing:
Ana Christanti, S.Pd., M.Pd
Program Studi Pendidikan Guru Sekoalah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
2021
3. BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
BATASAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN
HOME
MANFAAT PENELITIAN
DEFINISI OPRASIONAL
4. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Pasal 1 Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan , pendidikan adalah usaha dasar
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya .
Menurut Hidaya (2015) menyatakan, proses pembelajaran merupakan proses pendidikan
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dalam segala
aspek, baik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan peserta didik.
Menurut Pane (2017)Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan
dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Dalam hal ini yang berperan
penting mengatur kegiatan belajar adalah seorang guru.
Menurut Indriani (2015) Guru harus kreatif, antusias, dan mendorong dalam
mengembangkan proses pembelajaran peserta didiknya. Namun, titik acuan besarnya
ekspektasi terhadap guru. Oleh karena itu, guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk
mencapai harapan tersebut, salah satunya memiliki kompetensi dasar dalam mendidik dan
mengajar peserta didik dengan penguasaan kompetensi dasar kependidikan.
5. Latar Belakang
Menurut Sulfem (2015) menyatakan, kompetensi dimaknai sebagai hal yang mengambarkan
kualifikasi atau kemampuan seseorang. Kompetensi dimaknai juga sebagai kewenangan
(memutuskan sesuatu) . Menurut Undang-undang Republik No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen menyatakan, bahwa kompetensi guru sebagaimana yang wajib dikuasai guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Guru yang berkompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif,
menyenangkan, yang memungkinkan peserta didik belajar secara optimal.
Tanpa ingin mengabaikan kompetensi yang ada, dalam penelitian ini peneliti terfokus membahas
tentang kompetensi pedagogik, Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang secara khas
mencirikan dan membedakan profesi guru dengan profesi lainnya (Anifa, 2014) Menurut
Hoogveld, pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan
tertentu, yaitu supaya ia kelak "mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya.
6. Latar Belakang
Hasil observasi yang telah dilakukan di SDN Prasung Buduran Sidoarjo, peneliti
menemukan suasana di ruang kelas terlalu berisik dan peserta didik tidak fokus saat
proses pembelajaran dimulai. Di sisi lain, beberapa peserta didik terlihat bercanda,
melamun dan mengantuk. Hal ini menyebabkan pikiran anak menjadi tidak fokus dan tidak
aktif serta menjadikan pembelajaran kurang interaktif. Jadi guru masih belum seefektif
mungkin dalam melaksanakan pembelajaran dan menilai peserta didik. Hal ini menjadikan
proses suatu pembelajaran tidak kondusif. Dari hasil observasi inilah yang memotivasi
peneliti untuk melakukan penelitian secara mendalam dari berbagai sudut pandang yang
mempengaruhi dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil observasi yang ditemukan oleh peneliti, jelas bahwa kompetensi pedagogik
guru SDN Prasung Buduran Sidoarjo belum sepenuhnya berhasil dalam proses pembelajaran
khususnya dalam kompetensi pedagogik guru, dilihat dari sudut pandang kemampuan guru dalam
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran dan
melaksanakan penilaian hasil belajar. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Kompetensi Pedagogik Guru SDN Prasung Buduran Sidoarjo”.
7. Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian
1. Bagaimana kompetensi guru SDN Prasung
Buduran Sidoarjo dalam mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)?
2. Bagaimana kompetensi guru SDN Prasung
Buduran Sidoarjo dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas?
3. Bagaimana kompetensi guru SDN Prasung
Buduran Sidoarjo dalam melaksanakan
penilaian hasil belajar?
1. Untuk mengidentifikasi kompetensi guru
SDN Prasung Buduran Sidoarjo dalam
mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
2. Untuk mengidentifikasi kompetensi guru
SDN Prasung Buduran Sidoarjo dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas.
3. Untuk mengidentifikasi kompetensi guru
SDN Prasung Buduran Sidoarjo dalam
melaksanakan penilaian hasil belajar.
8. Manfaat Penelitian
Penelitian kompetensi pedagogik guru ini diharapkan dapat memberikan
suatu manfaat, yakni:
1. Manfaat Teoritis
diharapkan memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya yang berkaitan langsung dengan kompetensi pedagogik. Serta
sebagai bahan acuan refrensi untuk peneliti berikutnya.
2. Manfaat Praktis (Manfaat ini bisa berguna untuk memecahkan masalah
secara pratikal atau sebagai alternatif solusi suatu permasalahan)
a. Manfaat Untuk peneliti
b. Manfaat untuk pihak guru
c. Manfaat untuk kepala sekolah
9. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya melihat kompetensi guru dalam mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran dikelas, dan
melaksanakan penilaian hasil belajar yang hanya mencakup aspek kognitif
(pengetahuan). Disini peneliti tidak melihat atau terfokus pada latar belakang
guru. Namun, peneliti murni meneliti dari bagaimana guru mengembangkan RPP
yang mana langsung dilihat dari hasil prodak RPP yang dihasilkan oleh guru
selama 1 semester tahun 2021/2022, namun hanya di ambil 1 contoh RPP pada
tiap guru untuk di analisis, kemudian kompetensi guru dalam melaksanakan
pembelajaran yang dilihat dari proses belajar mengajar dikelas selama 2 (dua)
kali pertemuan, dan melaksanakan penilaian hasil belajar untuk mengetahui
perkembangan peserta didik dilihat dari prodak tes (tugas, uts, dan uas) yang
dibuat oleh guru selama 1 semester tahun 2021/2022. Namun, produk tes
(tugas, uts, dan uas) disesuaikan dengan RPP agar memudahkan analisis data.
10. Menurut Irawanto & Suryana (2016: 3) mengartikan,
kompetensi pedagogik merupakan kompetensi instruksional-
edukatif (mengajar-mendidik) yang esensial dan fundamental
bagi guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalannya,
terutama dalam tugas mendidik, mengajar, membimbing,
melatih, menilai, dan menilai hasil belajar peserta didik.
Definisi Oprasional
11. BAB II KAJIAN PUSTAKA
TEORI YANG RELEVAN
Penelitian Terdahulu
yang Relevan
KERANGKA BERFIKIR
HOME
12. Kajian Teori
KOMPETENSI
Menurut Spencer and spencer (dalam Rohida, 2018) menjelaskan, kompetensi merupakan
karakteristik dasar perilaku individu yang berhubungan dengan kriteria acuan efektif dan kinerja
unggul didalam pekerjaan atau situasi. Menurut Mulyasa (dalam Afriyani, 2017) menjelaskan,
kompetensi diartikan sebagai perangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan
investigasi, menganalisis dan memikirkan, serta memberikan perhatian, dan yang mengarahkan
seseorang menemukan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
PEDAGOGIK
Menurut Hoogveld, pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah
tujuan tertentu, yaitu supaya ia kelak "mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya."
Jadi, pedagogik adalah Ilmu mendidik anak (Sadulloh, dkk, 2010: 2) ( dalam Irwantoro & Suryana,
2016: 3).
13. Kajian Teori
KOMPETENSI PEDAGOGIK
Menurut Irawanto & Suryana (2016: 3) mengartikan, kompetensi pedagogik merupakan kompetensi
instruksional-edukatif (mengajar-mendidik) yang esensial dan fundamental bagi guru dalam
pelaksanaan tugas keprofesionalannya, terutama dalam tugas mendidik, mengajar, membimbing,
melatih, menilai, dan menilai hasil belajar peserta didik. Menurut Mulyasa (2009: 75) (dalam
Sulfemi, 2015: 77) mengemukakan, bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru
dalam pengelolaan pembelajaran.
GURU
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 2
menyatakan, bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan menilai hasil belajar peserta didik. Menurut
Perni (2019: 176) menyatakan, bahwa guru adalah orang yang memberikan suatu ilmu atau
kepandaian tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang.
14. KAJIAN PUSTAKA
Aspek-aspek Kompetensi Pedagogik
Menurut Mulyasa (2009: 75) menyatakan, bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru
dalam pengelolaan pembelajaran yang sekurang-kurangnya meliputi: (1) pemahaman wawasan
atau landasan kependidikann, (2) pemahaman terhadap peserta didik, (3) pengembangan
kurikulum, (4) perencanaan pembelajaran, (5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis, (6) pemanfaatan teknologi pembelajaran, (7) penilaian hasil belajar, (8) pengembangan
peserta didik untuk mengatualisasikan berbaga potensi yang dimilikinya.
1)Perencanaan Pembelajaran
2)Pelaksanaan Pembelajaran dan dialogis
3)Penilaian Hasil Belajar
15. Perencanaan Pembelajaran
Dalam Standart Nasional Pendidikan Nomor 57 Tahun 2021 bab 4
pasal 11 menyatakan, bahwa perencanaan pembelajaran adalah
suatu aktivitas untuk mencapai pembelajaran yang menjadi tujuan
belajar dari suatu unit pembelajaran, untuk mencapai tujuan
belajar, dan untuk menilai ketercapaian tujuan belajar.
Dalam Standar Proses Pendidikan Nomor 65 Tahun 2013 dijelaskan
bahwa, perencanaan pembelajaran dirancang dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber
belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario
pembelajaran. Penyusunan RPP disesuaikan pendekatan
pembelajaran yang digunakan.
KAJIAN
PUSTAKA
16. Perencanaan Pembelajaran
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih.
KAJIAN
PUSTAKA
Menurut Mulyasa (2019: 100) bahwa, perancangan atau perancangan
pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki
guru, yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Mulyasa
menyatakan perancangan pembelajaran mencakup tiga kegiatan, berikut ini.
a) Indentifikasi kebutuhan
b) Identifikasi kompetensi
c) Penyusunan program pembelajaran
17. Perencanaan Pembelajaran
Dalam Standar Proses Pendidikan Nomor 65
Tahun 2013 dijelaskan bahwa, perencanaan
pembelajaran dirancang dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mengacu pada Standar Isi. Perencanaan
pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan
media dan sumber belajar, perangkat
penilaian pembelajaran, dan skenario
pembelajaran. Penyusunan RPP disesuaikan
pendekatan pembelajaran yang digunakan.
KAJIAN
PUSTAKA
18. Perencanaan Pembelajaran
KAJIAN
PUSTAKA
Menurut Mulyasa (2019: 100) bahwa, perancangan atau
perancangan pembelajaran merupakan salah satu
kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru, yang akan
bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Mulyasa
menyatakan perancangan pembelajaran mencakup tiga
kegiatan, berikut ini.
a. Indentifikasi kebutuhan
Identifikasi keutuhan bertujuan untuk melibatkan dan
memotivasi
b. Identifikasi kompetensi
Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh
peserta didik
c. Penyusunan program pembelajaran
Penyusunan program pembelajaran akan dilakukan dalam
RPP sebagai produk dari proses pembelajaran, dan akan
mencakup bagian dari proses pembelajaran dan pelaksanaan
program.
19. PelaksanaaPembelajaran
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 57 tahun 2021
tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 12 ayat 1 menyatakan,
bahwa pelaksanaan pembelajaran yakni suasana belajar yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, serta
memberikan ruang bagi kreativitas, kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud adalah usaha guru dalam
memberikan keteladanan, pendampingan, dan fasilitas. Adapun juga
pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang
kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
20. PelaksanaaPembelajaran
Menurut Sopian (2016: 93) (dalam Mulyasa 2019: 102-
106) Dalam pembelajaran, tugas guru adalah
mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik. Umumnya
pelaksanaan pembelajaraan mencangkup tiga hal yaitu :
1. Pre tes (Tes Awal).
2. Proses
3. Post Tes (tes akhir)
21. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 57 tahun 2021 Standar
Penilaian Pendidikan bab V pasal 16 menyatakan bahwa, penilaian hasil
belajar adalah cara untuk mengukur hasil belajar, dan salah satunya adalah
proses penentuan apakah peserta didik telah memenuhi kriteria
keberhasilan dalam perjalanan belajarnya atau tidak, yang dalam konteks ini
disebut "penilaian". Hal ini menunjukkan bahwa objek yang digunakan
merupakan hasil belajar dari peserta didik.
Menurut Mulyasa (2019: 108) mengartikan, bahwa penilaian hasil belajar
dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan
kompetensi peserta didik, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes
kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi,
benchmarking. serta penilaian program.
22. Penilaian hasil belajar ini hanya dilakukan oleh guru, penilaian hasil belajar
peserta didik ada berbagai bentuk. Seperti penilaian formatif dan penilaian
sumatif.
1. Penilaian formatif sesungguhnya merupakan penilaian acuan patokan
(criterion-referenced assessment) yang dimaksudkan dengan penilaian
formatif seperti yang diberikan pada akhir satuan pelajaran. Soal-soal
penilaian formatif ada yang mudah dan ada pula yang sukar, bergantung
kepada tugas-tugas belajar (learning tasks) dalam program pembelajaran yang
akan dinilai. Tujuan utama penilaian formatif adalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran, bukan untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik.
2. Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman
belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai. Contohnya
adalah ujian akhir semester dan ujian nasional.
MACAM-MACAM PENILAIAN
23. Fungsi formatif untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada
guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
mengadakan program remedial bagi peserta didik. Sedangkan
fungsi penilaian sumatif untuk menentukan nilai (angka)
kemajuan/hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu
sebagai bahan untuk memberikan laporan kepada berbagai pihak,
penentuan kenaiakan kelas dan penentuan lulus-tidaknya peserta
didik (Arifin, 2012).
24. Menurut Benyamen S.Bloom, dkk. (1995) (dalam Arifin, 2019: 21-23). hasil
belajar dapat dikelompokan menjadi tiga domain, yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor. Namun, hanya domai kognitif yang akan dibahas pada
penelitian ini. Domain kognitif memiliki enam jenjang kemampuan yaitu.
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
25. Keberhasilan penilaian yang ditentukan oleh keberhasilan guru
dalam membangun dan menentukan proses penilaian. Prosedur
yang dimaksud adalah langkah-langkah yang harus dicapai
dalam pokok kegiatan penilaian. Adapun kegiatan yang
dilakukan oleh guru meliputi:
1) Menyusun Tes
2) Melakukan Tes
3) Menilai Hasil Tes
26. Perbedaan yang terjadi dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Habibullah
adalah kompetensi pedagogik guru dalam pengetahuan pembelajaran, penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan kemampuan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Perbedaan yang terjadi dengan penelitian yang dilakukan oleh saudari
Nurul Sucina adalah bertujuan yang menjadi sasaran adalah kompetensi pedagogik
guru. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Sucina adalah analisis kompetensi
pedagogik guru dalam pemahaman terhadap peserta didik, pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan fokus peneliti ini adalah kompetensi pedagogik guru dalam
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakan
pembelajaran dikelas, dan melaksanakan penilaian hasil belajar. Maka perbedaan
penelitian ini dan penelitian terdahulu yang relevan terdapat pada tujuan penelitian.
Penelitian terdahulu yang Relevan
29. Metode Penelitian
Deskriptif
kualitatif
Jenis :
Pendekatan :
Jenis penelitian yang peneliti gunakan pada
penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif.
Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian
menggunakan data deskriptif berupa kata-kata
tulisan atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati (Lexy, 2014: 4).
30. BAB
III
Subjek dan Lokasi Penelitian
Your text
HOME
Subjek pada penelitian ini berjumlah 5 informan sebagai
narasumber yang akan memberikan informasi pada penelitian
ini untuk mengumpulkan data. Narasumber yang dimaksud
dalam penelitian ini guru kelas mulai dari kelas I, II, III,
IV, dan V.
Penelitian ini dilakukan di SDN Prasung Buduran Sidoarjo.
Sekolah ini terletak di Jl. Prasung Kecamatan Buduran
Kabupaten Sidoarjo. Pengambilan lokasi ini didasarkan pada
judul yang telah dipilih peneliti yaitu terkait kompetensi
pedagogik guru SDN Prasung Buduran Sidoarjo.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil-genap di
bulan oktober-maret tahun ajaran 2021/2022.
31. Merupakan langkah yang strategis dalam penelitian,
dikarenakan tujuan utama dari penelitian yaitu
mendapatkan data (Sugiyono, 2017: 224).
Teknik Pengumpulan Data
OBSERVASI
WAWANCARA
DOKUMENTASI
32. Alat penelitian yang digunakan untuk
melakukan pengumpulan data.
INSTRUMEN PENELITIAN
Panduan Wawancara
Panduan Observasi
Dokumentasi
33. BAB
III
1. Uji Keabsahan Data (keakuratan antara data )
Penelitian ini menggunakan uji kredibilitas (kepercayaan) untuk menguji
keabsahan data. Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data
hasil penelitian kualitatif. Pengujian kredibilitas dalam penelitian ini
menggunakan trigulasi data.
ANALISIS DATA
HOME
Trigulasi Sumber
Trigulasi Teknik
Trigulasi Waktu
34. BAB
III
1. Uji Keabsahan Data (keakuratan antara data )
Penelitian ini menggunakan uji kredibilitas (kepercayaan) untuk menguji
keabsahan data. Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data
hasil penelitian kualitatif. Pengujian kredibilitas dalam penelitian ini
menggunakan trigulasi data.
Analisis Data
HOME
Trigulasi Sumber
Trigulasi Teknik
Trigulasi Waktu
35. BAB
III
Peneliti menggunakan analisis data dengan model Miles dan
Huberman (dalam Sugiyono, 2017: 246) yaitu dengan tiga
tahapan, yakni data reduksi data, display data, dan penarikan
kesimpulan.
Teknik Analisis Data
HOME
Reduksi (Penyederhanaan)
Display Data (Penyajian data)
Verifikasi Data (Penarikan Kesimpulan)