1. SISTEM
IMUN
• ANDRE HESEL
• AUDREY PAULINA ZAINI
• FELIX SEBASTIAN
• TRY HANSEN
XI IPA
TOLONG PERHATIKAN !!
Dan Memahami...!!
2. Imun
Imunitas/kekebalan:
sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh dari
pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh
patogen
Fungsi Sistem imun :
mendeteksi pengaruh biologis luar
(infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit)
yang masuk dalam tubuh serta menghancurkan &
memusnahkan zat-zat asing lain dari sel & jaringan
organisme yang sehat agar dapat berfungsi normal
Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan
memiliki cara baru agar dapat menginfeksi organisme
5. Alami
Fisik
Kimia
Mekanis
Biologis
Kulit
* Pertahanan awal terhadap infeksi
* Kulit memberikan penghalang fisik
bagi masuknya patogen, mengandung :
# Kreatin
Menghambat pertumbuhan patogen
# Air Mata
Kelenjar lakrimal – mencuci
mikroorganisme penyebab iritasi mata
# Sebum
Asam lemak – aksi antimikrobial
# Mukus
Cairan lendir lengket – memerangkap
patogen dari udara
6. Alami
Fisik
Kimia
Mekanis
Biologis
2. Perisai Kimia
• Kulit dan sistem pernapasan
mengeluarkan peptida antimikroba
seperti β-defensin
• Air liur, Enzim seperti lisozim dan
• Air susu ibu juga antiseptik.
sementara memiliki pertahanan dan
zinc untuk membunuh patogen.
•Pada perut, asam lambung dan
protase
Melawan patogen yang tertelan
ketika dimakan.
berbentuk enzim dan asam ( Asam
Lambung )
7. Alami
Fisik
Kimia
Mekanis
Biologis
3. Perisai mekanis
• Batuk dan Bersin -
mengeluarkan patogen dan iritan
lainnya dari sistem pernapasan.
• Pengeluaran air mata dan urin –
mengeluarkan patogen
• ingus dikeluarkan oleh saluran
pernapasan dan sistem
Pencernaan untuk menangkap
mikroorganisme
8. Alami
Fisik
Kimia
Mekanis
Biologis
4. Perisai Biologis
•Ada beberapa bakteri yang tidak
berbahaya yang dapat menghambat
pertumbuhan banyak bakteri patogen
•Bakteri tidak berbahaya tersebut
akan berkompetisi dengan bakteri
nutrien untuk mendapatkan nutrien
9. Sel darah Putih
• Leukosit (sel darah putih) bergerak sebagai
organisme selular bebas dan merupakan "lengan"
kedua sistem imun bawaan.
• Leukosit bawaan termasuk fagosit (makrofag,
neutrofil, dan sel dendritik), sel mast, eosinofil,
basofil dan sel pembunuh alami.
• Fungsi :
o mengidentifikasikan dan membunuh patogen dengan
menyerang patogen yang lebih besar melalui kontak
atau dengan menelan dan lalu membunuh
mikroorganisme.
o Sel bawaan juga merupakan mediator penting pada
kativasi sistem imun adaptif.
10. • Sel Dendritik
o Fagosit pada jaringan yang berhubungan dengan lingkungan luar; oleh
karena itu, mereka terutama berada di kulit, hidung, paru-paru, perut,
dan usus.
o Mereka dinamai untuk kemiripan mereka dengan dendrit, memiliki
proyeksi mirip dengan dendrit, tetapi sel dendritik tidak terhubung
dengan sistem saraf.
o Sel dendritik merupakan hubungan antara sistem imun adaptif dan
bawaan, dengan kehadiran antigen pada sel T, salah satu kunci tipe sel
sistem imun adaptif.
• Sel Mast
o Terletak di jaringan konektif dan membran mukosa dan mengatur
respon peradangan. Berhubungan dengan alergi dan anafilaksis.
o Basofil dan eosinofil berhubungan dengan neutrofil. Mereka
mengsekresikan perantara bahan kimia yang ikut serta melindungi
tubuh terhadap parasit dan memainkan peran pada reaksi alergi, seperti
asma.
o Sel pembunuh alami adalah leukosit yang menyerang dan
menghancurkan sel tumor, atau sel yang telah terinfeksi oleh virus
11. Sel Darah Putih
Neutrofil os tos sFag i i
Eosinofil Reaksi Alergi
Basofil Reaksi Inflamasi
Limfosit Respon imun Spesifik
Monosit Fagositosis
12. Sel Darah Putih
Neutrofil Fagositosis
Eosinofil R ksea i kl re gi
Basofil Reaksi Inflamasi
Limfosit Respon imun Spesifik
Monosit Fagositosis
Neutrofil
•Ditemukan di sistem kardiovaskular
•Merupakan tipe fagosit yang paling
berlebih, normalnya sebanyak 50% sampai
60% .
•Selama fase akut radang, terutama
sebagai akibat dari infeksi bakteri, neutrofil
bermigrasi ke tempat radang pada proses
yang disebut chemotaksis, dan biasanya sel
pertama yang tiba pada saat infeksi.
•Dengan suatu kualitas antibakteri, sel-sel
darah ini melindungi organisme dari bahan
benda-benda asing. Sel-sel ini membantu
sistem pertahanan dengan kemampuan
fagositosisnya.
Neutrofil
13. Sel Darah Putih
Neutrofil os tos sFag i i
Eosinofil Reaksi Alergi
Basofil Reaksi Inflamasi
Limfosit Respon imun Spesifik
Monosit Fagositosis
Eosinofil
Sel darah ini memiliki
kemampuan untuk melakukan
fagositosis, yaitu memusnahkan
setiap sel asing yang memasuki
tubuh.
14. Sel Darah Putih
Neutrofil Fagositosis
Eosinofil Reaksi Alergi
Basofil Reaksi Inflamasi
Limfosit Respon imun Spesifik
Monosit Fagositosis
Basofil
Basofil adalah sel darah berinti
tunggal yang kasar dan besar.
Jumlahnya dalam darah hanya
sedikit, tetapi banyak di kulit, di
dalam dan di sekitar limpa, serta
di jaringan konektif usus.
15. Sel Darah Putih
Neutrofil Fagositosis
Eosinofil Reaksi Alergi
Basofil Reaksi Inflamasi
Limfosit Respon imun Spesifik
Monosit Fagositosis
Monosit
Monosit membagi fungsi
"pembersih vakum" (fagositosis) dari
neutrofil, memberikan potongan
patogen kepada sel T sehingga
patogen tersebut dapat dihafal dan
dibunuh, atau dapat membuat
tanggapan antibodi untuk menjaga.
Makrofag
Monosit dikenal juga sebagai makrofag
setelah dia meninggalkan aliran darah
serta masuk ke dalam jaringan.
beraksi sebagai pemakan,
membersihkan tubuh dari sel mati dan
debris lainnya, dan sebagai sel
penghadir antigen yang mengaktivasi
sistem imun adaptif.Monosit
Makrofag
16.
17. Sel Darah Putih
Neutrofil Fagositosis
Eosinofil Reaksi Alergi
Basofil Reaksi Inflamasi
Limfosit Respon imun Spesifik
Monosit Fagositosis
Limfosit
Limfosit merupakan sel utama dalam
sistem kekebalan. Limfosit lebih
umum dalam sistem limfa. Darah
mempunyai dua jenis limfosit:
•Limfosit B
Diperantarai antibodi
•Limfosit T
Diperantai sel
19. Non Spesifik
Respon terhadap jaringan tubuh yang rusak atau terluka, bukan terhadap
penyebab kerusakan itu sendiri.
Terdiri dari :
* Inflamasi
Pembengkakan jaringan
Tanda-tanda:
- Timbul Warna kemerahan Pembuluh darah membesar, meningkatkan
aliran darah ke daerah rusak.
- Timbul panas Aliran darah makin cepat.
- Timbul Pembengkakan Cairan jaringan banyak masuk ke Jaringan
rusak, menyebabkan jaringan
membengkak.
- Timbul Rasa sakit
Berguna untuk : - mencegah penyebaran infeksi.
- Informasi tentang adanya infeksi
20. * Fagositosis
• Dilakukan oleh sel darah putih jenis neutrofil dan monosit.
• Proses fagositosis meliputi sel darah putih menelan
patogen, membawanya ke dalam vakuola yang ada di
sitoplasma sel tersebut, lalu mencernanya dengan enzim
litik.
Fagositosis dalam proses. Makrofag (kuning) tengah
mencerna bakteri (biru).
22. Diperantarai Antibodi
Antibodi dihasilkan limfosit B dan teraktivasi bila mengenai antigen yang
terdapat pada permukaan sel patogen, dengan bantuan limfosit T
Saat matang dan berfungsi penuh, sebagian limfosit meninggalkan
sumsum tulang
dan diangkut darah ke jaringan limfatik.
Limfosit ini disebut sel B.
Sel B layaknya pabrik senjata di dalam tubuh. Pabrik ini
memproduksi protein, disebut antibodi, yang dimaksudkan untuk
menyerang musuh.
Limfosit sedang memerangi sel-
sel kanker.
23. b. Sel B memori
hidup dalam waktu lama
diprogram untuk mengingat suatu antigen spesifik
c. Sel B pembelah
Menghasilkan sel limfosit B
Sebuah sel B saat membelah diri.
a. Sel B plasma
mengsekresikan antibodi
antibodi bersifat spesifik terhadap satu antigen patogenik
memproduksi 2000 antibodi/sel
hidup 4-5 hari
Sel B dibagi menjadi :
Sebuah sel B diseliputi bakteri
24. Antibodi
• Antibodi adalah suatu protein yang dihasilkan oleh suatu sel dalam
tubuh kita (dinamakan dan termasuk ke dalam kelompok) sebagai
respon terhadap adanya.
• Antibodi mempunyai ciri khas, yaitu spesifik terhadap jenis tertentu
dari antigen.
• Setiap detik sekitar 2000 molekul antibodi diproduksi oleh sel
limfosit B. Salah satu contoh peristiwa yang melibatkan antibodi
adalah ketika kulit kita terkena infeksi karena luka maka akan
timbul nanah. Nanah ini merupakan sel darah putih penghasil
antibodi yang mati setelah berperang melawan antigen.
• Antibodi tersusun dari protein, disebut juga sebagai
immunoglobulin, disingkat Ig, suatu serum protein globulin
Sebuah antibodi terbuat dari dua rantai berat dan dua
rantai ringan. Variasi unik daerah membuat antibodi
mengenali antigen yang cocok.]
25. • IgM
• dibentuk terdahulu pada respons
imun primer sehingga kadar IgM
yang
tinggi menunjukkan adanya infeksi
dini.
• IgM merupakan aglutinator
antigen serta aktivator komplemen
(jalur klasik) yang poten.
• Ig G
• Terbentuk beberapa lama setelah
tubuh melakukan respons imun jika
antigennya banyak
• IgD
• Sedikit saja terbentuk,biasannya
terdapat bersama IgM dalam
darah
• berfungsi sebagai opsonin dapat
mengaglutinasikan kuman/ virus,
menetralisir toksin dan virus,
mengaktifkan komplemen.
• IgA
• Dihasilkan oleh jaringan
limfoid dan disekresi secara
local.
• Ditemukan dalam sekresi
saluran napas, cerna dan
kemih, air mata, keringat,
ludah dan air susu ibu
• Fungsi menetralisir toksin,
virus, mengagglutinasikan
kuman dan mengaktifkan
• komplemen (jalur alternatif).
• IgE
• Dihasilkan oleh sel Mask atau
basofil
• berperanan pada alergi,
infeksi cacing, skistosomiasis,
penyakit hidatid, trikinosis.
26. Antigen
• Antigen adalah suatu substansi yang merangsang sistem imun
untuk memberi respons dan reaksi dalam cara yang spesifik.
Respons imun dihasilkan oleh imunogen.
• Secara umum, karakteristik antigen meliputi:
(1) Substansi dengan berat molekul 10.000 atau lebih;
(2) Hapten, atau substansi dengan ukuran kecil yang dikombinasi
dengan substansi berukuran besar (sebagai contoh garam
metal yang diliputi protein host);
(3) Komposisi kimiawi-protein adalah sangat imunogenik,
karbohidrat imunogenik lemah, dan lipid non-imunogenik.
• Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh penyerbu atau
disebut juga antigen, seperti dengan cara mengikatkan diri pada
antigen dan menandai molekul-molekul asing tempat mereka
mengikatkan diri. Selanjutnya sel pasukan dapat membedakan dan
melumpuhkannya.
27. Imunitas Humoral
• Adalah imunitas yang diperantarai sel.
• Sel yang terlibat adalah sel limfosit T.
• Sel limfosit T bereaksi terhadap antigen yang
spesifik.
28. Limfosit T
• Setelah diproduksi di sumsum
tulang, sebagian limfosit bermigrasi
ke timus. Limfosit ini, yang di sini
membelah diri dan matang, disebut
sel T. Sel ini matang membentuk dua
kelompok: sel T pembunuh dan sel T
penolong. Setelah pelatihan selama
tiga minggu, sel T bermigrasi ke
limpa, nodus limfa, dan jaringan usus
untuk menunggu saat misinya.
29. JENIS-JENIS SEL T
• Sel T terdiri atas tiga kelompok: sel T penolong, sel T
pembunuh, dan sel T penekan. Setiap sel T memiliki molekul
KSU khusus yang mem-buatnya mampu mengenali musuh.
• SEL T PEMBANTU (helper)
Sebab membantu komponen respon imun spesifik lain.
Membelah dan memproduksi antibodi dan mengaktivisi dua
jenis sel T lainnya. Dan juga makrofag.
• SEL T PEMBUNUH ( killer)
Menyersang sel tubuh yang terinfeksi dan sel-sel patogen yang
relatif besar secara langsung.
• SEL T SUPRESOR
Berfunsi untuk menurunkan dan menghentikan respon imun
31. Gambar ini memperlihatkan cara sel memecah mikroba dan
menyerahkannya kepada sel T. Seperti yang ditunjukkan di bagian kanan,
sel T akan diaktivasi hanya jika reseptor antigennya cocok dengan antigen
tersebut, jika molekul CD4 menempel ke kompleks antigen, dan jika
sejumlah molekul lain (kanan) berkombinasi satu sama lain. Mekanisme
pengamanan ini mencegah agar sel T matang tidak melancarkan serangan
kekebalan terhadap tuan rumahnya.
32. Jutaan limfosit beredar di dalam
aliran darah dan mengemban
tanggung jawab untuk
menghancurkan organisme
berbahaya yang ada dalam tubuh
manusia. Pada gambar ini Anda bisa
melihat sel T-pembunuh (jingga)
menyerang sel kanker.
Sel T itu menghancurkan membran
pelindung pada sel kanker dengan
bantuan enzim asamnya dan
menghancurkan sel. Di akhir
penyerangan satu-satunya yang
bersisa adalah nukleus (inti) sel
kanker yang besar, bundar, hampir
telanjang (gambar besar)
34. Mekanisme Pertahanan
Tubuh
Respon imun primer
1. Patogen mencoba menyerang tubuh
2. Masing-masing antigen akan mengaktivasi satu sel B yang
akan membelah membentuk populasi sel yang besar
3. Sel-sel B akan mensekresikan antibodi yang spesfik terhadap
patogen
Aksi antibodi terhadap Antigen adalah sebagai berikut :
* menyebabkan antigen saling melekat
( aglutinasi )
* menstimulasi fagositosis oleh neutrofil
* berperan sebagai antitoksin dan menyebabkan
pengendapan toksin bakteri
* mencegah bakteri patogen melekat pada membran
sel tubuh
4. Infeksi berakhir, sel-sel B yang mensekresikan antibodi akan
mati
35. Respon Imun Sekunder
• Diaktivasi oleh respon bawaan.
• Disini, sistem imun mengadaptasi respon
tersebut selama infeksi untuk menambah
penyadaran patogen tersebut.
• Respon ini lalu ditahan setelah patogen
dihabiskan pada bentuk memori imunologikal .
• Patogen akan menginfeksi tubuh lebih dari
sekali, sehingga sel memori tersebut digunakan
untuk segera memusnahkannya.
38. Pencegahan Penyakit
• Kekebalan tubuh
Aktif
Pasif
Alami
Buatan
Alami
Buatan
Aktif
Kekebalan tubuh yang dihasilkan
karena limfosit teraktivasi oleh
antigen yang terdapat di
permukaan sel patogen.
39. Pencegahan Penyakit
• Kekebalan tubuh
Aktif
Pasif
Alami
Buatan
Alami
Buatan
Aktif Alami
Proses aktivasi limfosit
pada saat infeksi
patogen secara alami
40. Pencegahan Penyakit
• Kekebalan tubuh
Aktif
Pasif
Alami
Buatan
Alami
Buatan
Aktif Buatan
Kekebalan tubuh yang
dipicu secara buatan yang
biasannya melibatkan
penyuntikan (injeksi)
antigen ke dalam tubuh
Contoh : Vaksinasi
41. Pencegahan Penyakit
• Kekebalan tubuh
Aktif
Pasif
Alami
Buatan
Alami
Buatan
Pasif
Kekebalan tubuh yang
timbul ketika
seseorang menjadi
kebal untuk sementara
terhadap suatu antigen,
karena menerima
antibodi dari orang lain
42. Pencegahan Penyakit
• Kekebalan tubuh
Aktif
Pasif
Alami
Buatan
Alami
Buatan
Pasif Alami
Kekebalan tubuh yang
timbul ketika seseorang
menerima antibodi dari
orang lain secara alami
Contoh :
Pemberian antibodi oleh ibu
kepada bayinnya melalui
plasenta dan ASI
43. Pencegahan Penyakit
• Kekebalan tubuh
Aktif
Pasif
Alami
Buatan
Alami
Buatan
Pasif Buatan
Kekebalan tubuh yang
timbul ketika antibodi
yang diekstrak dari satu
individu dan disuntikkan
ke tubuh orang lain
sebagai Serum
Namun kekebalan tubuh
yang dihasilkan sangat
singkat tetapi berguna
untuk penyembuhan
secara cepat
44. Jika diperlukan, dengan penuh
disiplin sel akan bunuh diri.
Sel-sel di dalam tubuh manusia yang menyadari (!) bahwa ada
penyimpangan dalam struktur mereka sendiri yang mengancam tubuh
manusia, memulai kematiannya sendiri untuk memperpanjang
kehidupan manusia.
46. 1. Timus
• Tempat pelatihan limfosit
• Mereka mempelajari cara mengenali karakteristik khusus sel tubuh.
Dapat dikatakan bahwa limfosit diajarkan mengenai identitas sel-sel di
dalam tubuh. Terakhir, sel-sel limfosit meninggalkan timus dengan
bermuatan informasi. Dengan demikian, ketika limfosit bekerja dalam
tubuh, mereka tidak menyerang sel-sel yang identitasnya pernah
diajarkan, melainkan hanya menyerang dan membinasakan sel-sel lainnya
yang bersifat asing.
2 . Limpa
Fungsi limpa :
• Mengandung sejumlah besar makrofag (sel pembersih).
• GUDANG SEL DARAH MERAH
Limpa menyimpan sejumlah ter-tentu sel darah (sel darah merah dan
trombosit).
• Ketika ada penyakit yang membahayakan tubuh, Limpa menambah
produksi limfosit dan makrofag. Jadi, limpa juga
berpartisipasi dalam “keadaan darurat"
47. Gangguan pada
imunitas
AIDS
• Virus HIV menimbulkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada
tubuh manusia dengan menyebabkan runtuhnya sistem
pertahanan.
• Virus ini merusak sel T, elemen vital dari sistem pertahanan
tertangkap, sistem pertahanan kekurangan tim pemikirnya, dan
tak lagi mampu mengenali musuh
• Memang pasien AIDS terus memproduksi antibodi, tetapi tak lagi efektif
tanpa adanya sel T
• Keadaan ini membuat manusia sangat mudah diserang oleh
segala jenis penyakit, yang akhirnya menyebabkan berbagai
kondisi fatal.
48. Virus AIDS (jingga) berusaha
memasuki sel T dengan merobek
membrannya Sel T sehat. (kiri)
Sel T yang telah dirusak oleh musuh (virus
AIDS) dan kini memiliki profil bundar dan
lumah (kanan). Citra ini diperbesar lebih
dari 3.000 kali.
49. Sebelum berpindah menginfeksi sel lain, sepotong kecil virus HIV
(biru) menggandakan diri dalam sel pertahanan. Meskipun pada
awalnya sel pertahanan mampu menangai virus HIV, si virus
akhirnya mengambil alih. Penyebab munculnya fenomena ini masih
tidak jelas