SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Bab
Sumber: www.jombangkab.go.id/e-gov/posko/imgBerita/1643; 12 Desember 2007
Sistem Pertahanan Tubuh
Pertahanan
Tidak Spesifik
Pertahanan
Spesifik
Organ-Organ
yang Berperan
Alami Dapatan
Kelainan/
Penyakit
Pertahanan
Eksternal
Kulit
Membran
Mukosa
Pertahanan
Internal
Fagositosis
Peradangan
Senyawa
Antimikroba
Protein
Komplemen
Interferon
Antibodi
Sumsum tulang
Limpa
Tonsil
Kelenjar Timus
Kekebalan
Aktif
Buatan
Kekebalan
Pasif
Alami Buatan
dibagi menjadi memiliki
terdiri atas
dapat diperoleh secara
dibagi menjadi membentuk
dapat mengalami
dibedakan menjadi
macamnya
IgA
IgE
IgM
IgG
IgD
Alami
Sistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan Tubuh
A. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan Tubuh
B. AntibodiB. AntibodiB. AntibodiB. Antibodi
C. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
D. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan Tubuh
E. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
Semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk menangkal
pengaruh faktor atau zat yang berasal dari lingkungan, yang
asing bagi tubuh
Pertahanan Tubuh Tidak
Spesifik
Pertahanan Tubuh
Spesifik
Untuk menangkal
masuknya segala macam
zat atau bahan asing ke
dalam tubuh, yang dapat
menimbulkan penyakit
meliputi
Pertahanan
Eksternal
Pertahanan
Internal
Pertahanan tubuh sebelum
mikroorganisme atau zat asing masuk
ke jaringan tubuh
Pertahanan tubuh setelah
mikroorganisme atau zat asing masuk
ke jaringan tubuh
 Pertahanan fisik (kulit dan selaput
lendir
 Pertahanan kimiawi (enzim dan
keasaman lambung)
 Pertahanan mekanis (gerakan
usus dan rambut getar selaput
lendir)
 Fagositosis oleh sel-sel darah
putih
 Zat komplemen (untuk
memusnahkan kuman atau zat
asing)
Pertahanan Eksternal
KulitKulit
Melindungi tubuh dari panas, dingin,
dan sinar matahari
Melindungi tubuh dari mikroorganisme
yang merugikan
Minyak dan keringat pada kulit
mencegah tumbuhnya mikroorganisme
patogen
Bagaimana jika
kulit terluka?
Kulit terluka → sel-sel pertahanan tubuh ke daerah luka → membunuh
mikroba dan membuang jaringan rusak → produksi benang-benang
fibrin → luka menutup
Pertahanan tubuh terhadap infeksi ketika
suatu bagian kulit terluka
Terdapat pada
semua saluran yang
memiliki kontak
langsung dengan
lingkungan luar
Membran
mukosa
Membran
mukosa
Membran mukosa lambung menghasilkan asam
lambung (HCl) untuk membunuh mikroba asing
Membran mukosa trakea menghasilkan mukus untuk
menjerat mikroba atau partikel asing
Mata mengeluarkan air mata yang mengandung enzim
lisozim yang dapat merusak dinding sel bakteri
Membran mukosa trakea memiliki sel-sel epitel bersilia
yang dapat bergerak mengeluarkan mukus yang sudah
membawa mikroba
Pertahanan Internal
Mekanisme penelanan benda
asing (mikroba) oleh sel-sel darah
putih
Fagositosis bakteri oleh
makrofag
m
e
l
i
b
a
t
k
a
n
Neutrofil, Monosit, Makrofag, Eosinofil
Tanggapan atau respons cepat
setempat terhadap kerusakan
jaringan yang disebabkan oleh
teriris, tergigit, tersengat, ataupun
infeksi mikroorganisme
Tanggapan atau respons cepat
setempat terhadap kerusakan
jaringan yang disebabkan oleh
teriris, tergigit, tersengat, ataupun
infeksi mikroorganisme
Kulit kemerahan, terasa nyeri,
panas, dan membengkak
Kulit kemerahan, terasa nyeri,
panas, dan membengkak
Daerah terluka dan
terinfeksi
Daerah terluka dan
terinfeksi
Dilatasi pembuluh arteriolaDilatasi pembuluh arteriola Penyempitan pembuluh venulaPenyempitan pembuluh venula
Aliran darah di daerah terluka
meningkat
Peningkatan keluarnya cairan
dari jaringan
Aliran darah di daerah terluka
meningkat
Peningkatan keluarnya cairan
dari jaringan
Suhu meningkat, bengkak, dan
berwarna kemerahan
Suhu meningkat, bengkak, dan
berwarna kemerahan
Prosesnya
Untuk menghancurkan sel-
sel mikroba yang masuk
atau untuk menghambat
reproduksi mikroba asing
tersebut
PROTEIN
KOMPLEMEN
INTERFERON
Agen mikroba yang terdiri atas 20 protein
serum
Senyawa kimia yang dihasilkan oleh makrofag sebagai
respons adanya serangan virus ke dalam tubuh
Mekanisme interferon melawan virus
Merespons keberadaan sel-sel asing,
molekul asing, ataupun sel abnormal
dengan cara spesifik
Merespons keberadaan sel-sel asing,
molekul asing, ataupun sel abnormal
dengan cara spesifik
Sistem KekebalanSistem Kekebalan
Dilakukan oleh limfositDilakukan oleh limfosit
Limfosit B (Sel B)Limfosit B (Sel B) Limfosit T (Sel T)Limfosit T (Sel T)
Dihasilkan oleh
sumsum tulang
Dihasilkan oleh
sumsum tulang
Dihasilkan oleh
kelenjar timus
Dihasilkan oleh
kelenjar timus
Limfosit (Sel) T
B. Antibodi
Biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai
respons terhadap keberadaan benda-benda asing atau antigen
(mikroorganisme, molekul-molekul asing, dan sel-sel abnormal)
yang tidak dikehendaki di dalam tubuh
Biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai
respons terhadap keberadaan benda-benda asing atau antigen
(mikroorganisme, molekul-molekul asing, dan sel-sel abnormal)
yang tidak dikehendaki di dalam tubuh
Dibentuk oleh limfosit (sel) B untuk menetralkan atau
menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh
Dibentuk oleh limfosit (sel) B untuk menetralkan atau
menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh
Contoh: pembentukan nanah pada kulit yang
terluka
Contoh: pembentukan nanah pada kulit yang
terluka
Antibodi untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang
masuk ke dalam tubuh
Antibodi untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang
masuk ke dalam tubuh
Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen
tertentu
Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen
tertentu
Mekanisme Kerja Antibodi
Setiap antigen spesifik hanya untuk satu macam antigen
Jenis-Jenis Antibodi
Immunoglobulin G
(IgG)
Immunoglobulin A
(IgA)
Immunoglobulin A
(IgA)
IgG terbentuk 2–3 bulan setelah infeksi,
kemudian kadarnya meninggi dalam satu bulan,
menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama
bertahun-tahun dengan kadar yang rendah. IgG
banyak terdapat dalam darah, sistem getah
bening, dan usus.
IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang
dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung,
mata, paru-paru, dan usus, juga di dalam darah
serta cairan tubuh lainnya. IgA melindungi janin
dalam kandungan dari berbagai penyakit.
IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang
dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung,
mata, paru-paru, dan usus, juga di dalam darah
serta cairan tubuh lainnya. IgA melindungi janin
dalam kandungan dari berbagai penyakit.
Immunoglobulin D
(IgD)
Immunoglobulin D
(IgD)
IgD terdapat dalam darah, getah bening, dan
pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah
yang sangat sedikit. IgD membantu sel-sel T
menangkap antigen.
IgD terdapat dalam darah, getah bening, dan
pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah
yang sangat sedikit. IgD membantu sel-sel T
menangkap antigen.
Immunoglobulin E
(IgE)
IgE merupakan antibodi yang beredar dalam
aliran darah. IgE kadang menimbulkan reaksi
alergi akut.
Immunoglobulin M
(IgM)
IgM terdapat dalam darah getah bening, dan
pada permukaan sel-sel B. IgM terbentuk segera
setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3
bulan, kemudian menghilang. Janin umur enam
bulan mampu memproduksi IgM.
Cara Kerja Antibodi
PenetralanPenetralan
Antibodi menetralkan racun atau toksin yang
dihasilkan oleh antigen dan menjadikannya tidak
berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh
melalui tubulus-tubulus ginjal.
Antibodi menetralkan racun atau toksin yang
dihasilkan oleh antigen dan menjadikannya tidak
berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh
melalui tubulus-tubulus ginjal.
PengendapanPengendapan
Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen
dengan cara menjadikan mereka membentuk
gumpalan-gumpalan yang tidak larut sehingga
dapat ditelan oleh sel-sel fagosit.
Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen
dengan cara menjadikan mereka membentuk
gumpalan-gumpalan yang tidak larut sehingga
dapat ditelan oleh sel-sel fagosit.
PelekatanPelekatan
Antibodi melekat pada sel-sel antigen sebagai
opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit
dan dihancurkan oleh neutrofil.
Antibodi melekat pada sel-sel antigen sebagai
opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit
dan dihancurkan oleh neutrofil.
Aktivasi Protein
Komplemen
Aktivasi Protein
Komplemen
Antibodi bekerja sama dengan protein
komplemen dalam plasma, melekat pada dinding
sel antigen, dan mengidentifkasi mereka untuk
sel-sel T.
Antibodi bekerja sama dengan protein
komplemen dalam plasma, melekat pada dinding
sel antigen, dan mengidentifkasi mereka untuk
sel-sel T.
C. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan
Tubuh
Sumsum Tulang
Sumsum tulang merupakan ”pabrik”
pembuatan sel-sel penting bagi tubuh. Di
dalam sumsum tulang dihasilkan sel-sel
yang berperan dalam aksi fagositosis,
penggumpalan darah, dan penguraian
senyawa.
Kelenjar Timus
Kelenjar timus mengatur perkembangan
limpa dan nodus limfa. Di sini, limfosit T
dibentuk dan ”dilatih” untuk mengenal
identitas sel-sel di dalam tubuh dan
diprogram untuk membentuk antibodi
melawan mikroorganisme spesifik
Organ-Organ
Sistem
Pertahanan
Tubuh
Limpa
Fungsi utama limpa adalah menghancurkan sel-sel darah merah yang
rusak, bakteri, dan benda-benda asing dalam darah serta
menghasilkan limfosit dan antibodi. Limpa mengandung sel-sel
makrofag yang mengubah hemoglobin dalam sel-sel darah merah
menjadi bilirubin.
Tonsil
Tonsil yang terletak di kiri dan kanan pangkal
tenggorok disebut amandel, yang terletak di rongga
hidung disebut polip. Tonsil berperan dalam
pertahanan tubuh terhadap infeksi (sebagai penghasil
limfosit) yang dapat tersebar dari hidung, mulut, dan
tenggorok.
D. Cara Memperoleh Kekebalan Tubuh
Kekebalan
Alami
(Innate
Immunity)
Kekebalan
Dapatan
(Acquired
Immunity)
Kekebalan Alami
(Innate Immunity)
Kekebalan Alami
(Innate Immunity)
Pertahanan tubuh dasar yang kita miliki sejak lahir dan
bersifat tidak spesifik terhadap antigen tertentu
Pertahanan tubuh dasar yang kita miliki sejak lahir dan
bersifat tidak spesifik terhadap antigen tertentu
Kekebalan alami tidak memiliki kemampuan
mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam
tubuh
Kekebalan alami tidak memiliki kemampuan
mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam
tubuh
Komponen-komponen yang terlibat meliputi kulit,
mukosa, senyawa-senyawa kimia (asam lambung,
interferon, interleukin, serta enzim), protein
komplemen, serta sel-sel fagosit seperti neutrofl,
monosit, dan makrofag
Komponen-komponen yang terlibat meliputi kulit,
mukosa, senyawa-senyawa kimia (asam lambung,
interferon, interleukin, serta enzim), protein
komplemen, serta sel-sel fagosit seperti neutrofl,
monosit, dan makrofag
Kekebalan dapatan adalah kekebalan yang didapat
atau diperoleh setelah lahir
Kekebalan Dapatan
(Acquired Immunity)
Kekebalan dapatan bersifat spesifik dan memiliki
memori atau ingatan atas setiap antigen yang
ditemuinya
Komponen yang terlibat adalah limfosit B atau sel-sel B
dan limfosit T atau sel-sel T
Kekebalan Aktif
Kekebalan yang muncul karena tubuh membentuk antibodi sendiri
akibat infeksi antigen tertentu
Kekebalan yang muncul karena tubuh membentuk antibodi sendiri
akibat infeksi antigen tertentu
Kekebalan Aktif Alami
Kekebalan aktif yang diperoleh secara alamiKekebalan aktif yang diperoleh secara alami
Kekebalan Aktif Buatan
Kekebalan aktif yang diperoleh dengan cara memasukkan
sejumlah kecil antigen (vaksin) ke dalam tubuh
Kekebalan aktif yang diperoleh dengan cara memasukkan
sejumlah kecil antigen (vaksin) ke dalam tubuh
Kekebalan Pasif
Kekebalan yang diperoleh dari antibodi yang dimasukkan ke dalam
tubuh
Kekebalan yang diperoleh dari antibodi yang dimasukkan ke dalam
tubuh
Kekebalan Pasif Alami
Antibodi yang diperoleh janin dari darah ibunya melalui plasentaAntibodi yang diperoleh janin dari darah ibunya melalui plasenta
Kekebalan Pasif Buatan
Diperoleh dari antibodi siap pakai yang disuntikkan ke dalam tubuhDiperoleh dari antibodi siap pakai yang disuntikkan ke dalam tubuh
Sel T penolong (hijau)
diserang oleh HIV (merah)
AIDS
AIDS (acquired immune deficiency syndrome)
disebabkan oleh virus yang bernama human
immune deficiency virus (HIV). Virus HIV
menyerang sistem pertahanan tubuh dengan
target utama adalah sel-sel T penolong.
REAKSI
AUTOIMUN
Kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan
sel-sel atau jaringan tubuh dikenali sebagai antigen dan diserang
oleh sel-sel T. Contohnya, penyakit lupus, multiple sclerosis, dan
anemia pernisiosa
ALERGI
Suatu reaksi antigen-antibodi yang terjadi pada individu tertentu
akibat terpapar bahan-bahan yang dalam kadar tertentu tidak
berbahaya bagi individu lain dalam kondisi yang sama. Penderita
alergi memiliki IgE yang sangat banyak.

More Related Content

What's hot

PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhNida Chofiya
 
Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Icha Medisty
 
Imunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifikImunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifikLisa Andina
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiHendro Hartono
 
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhilaSoal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhilaSyifa Dhila
 
Peta konsep fisek optik
Peta konsep fisek optikPeta konsep fisek optik
Peta konsep fisek optikakmal_zaida
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveSiti Avirda
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhSMAN 2 Indramayu
 
Sistem reproduksi wanita kelompok 3
Sistem reproduksi wanita kelompok 3Sistem reproduksi wanita kelompok 3
Sistem reproduksi wanita kelompok 3RikaSulistyawati
 
Reproduksi virus. bag.2
Reproduksi virus.  bag.2Reproduksi virus.  bag.2
Reproduksi virus. bag.2tristyanto
 
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxCindi Tri Fitikasari
 

What's hot (20)

Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
Immunoglobulin dan antibodi
Immunoglobulin dan antibodiImmunoglobulin dan antibodi
Immunoglobulin dan antibodi
 
Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3
 
Imunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifikImunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifik
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
 
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhilaSoal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 
Antigen
AntigenAntigen
Antigen
 
Peta konsep fisek optik
Peta konsep fisek optikPeta konsep fisek optik
Peta konsep fisek optik
 
Biotek kedokteran
Biotek kedokteranBiotek kedokteran
Biotek kedokteran
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Sistem reproduksi wanita kelompok 3
Sistem reproduksi wanita kelompok 3Sistem reproduksi wanita kelompok 3
Sistem reproduksi wanita kelompok 3
 
VIRUS
VIRUSVIRUS
VIRUS
 
Reproduksi virus. bag.2
Reproduksi virus.  bag.2Reproduksi virus.  bag.2
Reproduksi virus. bag.2
 
Biologi - Sporozoa
Biologi - SporozoaBiologi - Sporozoa
Biologi - Sporozoa
 
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
 

Viewers also liked

Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)Muhamad Toha
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaMichu OH
 
Structure and function of hemoglobin
Structure and function of hemoglobinStructure and function of hemoglobin
Structure and function of hemoglobinAsif Zeb
 

Viewers also liked (6)

Protein
Protein Protein
Protein
 
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Structure and function of hemoglobin
Structure and function of hemoglobinStructure and function of hemoglobin
Structure and function of hemoglobin
 
Haemoglobin
Haemoglobin Haemoglobin
Haemoglobin
 
Hemoglobin
HemoglobinHemoglobin
Hemoglobin
 

Similar to Buku xi bab 10 (20)

Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalan
 
Pertahanan tubuh
Pertahanan tubuhPertahanan tubuh
Pertahanan tubuh
 
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
 
Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhSistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
MATERI SISTEM IMUN PADA MANUSIA BY CHINTYA
MATERI SISTEM IMUN PADA MANUSIA BY CHINTYAMATERI SISTEM IMUN PADA MANUSIA BY CHINTYA
MATERI SISTEM IMUN PADA MANUSIA BY CHINTYA
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh ManusiaSistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
 
BAB 11 - SISTEM PERTAHANAN TUBUH - NEW-std.pptx
BAB 11 - SISTEM PERTAHANAN TUBUH - NEW-std.pptxBAB 11 - SISTEM PERTAHANAN TUBUH - NEW-std.pptx
BAB 11 - SISTEM PERTAHANAN TUBUH - NEW-std.pptx
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
 
Materi biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fixMateri biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fix
 
Imunitas
ImunitasImunitas
Imunitas
 
Imunitas .
Imunitas .Imunitas .
Imunitas .
 
Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 

More from dwihartono_62 (20)

Biologi(1)
Biologi(1)Biologi(1)
Biologi(1)
 
Buku x bab 4
Buku x bab 4Buku x bab 4
Buku x bab 4
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Buku x bab 11
Buku x bab 11Buku x bab 11
Buku x bab 11
 
Buku x bab 10
Buku x bab 10Buku x bab 10
Buku x bab 10
 
Buku x bab 9
Buku x bab 9Buku x bab 9
Buku x bab 9
 
Buku x bab 8
Buku x bab 8Buku x bab 8
Buku x bab 8
 
Buku x bab 7
Buku x bab 7Buku x bab 7
Buku x bab 7
 
Buku x bab 6
Buku x bab 6Buku x bab 6
Buku x bab 6
 
Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
 
Buku x bab 3
Buku x bab 3Buku x bab 3
Buku x bab 3
 
Buku x bab 2
Buku x bab 2Buku x bab 2
Buku x bab 2
 
Buku x bab 1
Buku x bab 1Buku x bab 1
Buku x bab 1
 
Buku xi bab 4
Buku xi bab 4Buku xi bab 4
Buku xi bab 4
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Buku xi bab 9
Buku xi bab 9Buku xi bab 9
Buku xi bab 9
 
Buku xi bab 8
Buku xi bab 8Buku xi bab 8
Buku xi bab 8
 
Buku xi bab 7
Buku xi bab 7Buku xi bab 7
Buku xi bab 7
 
Buku xi bab 6
Buku xi bab 6Buku xi bab 6
Buku xi bab 6
 
Buku xi bab 5
Buku xi bab 5Buku xi bab 5
Buku xi bab 5
 

Buku xi bab 10

  • 2. Sistem Pertahanan Tubuh Pertahanan Tidak Spesifik Pertahanan Spesifik Organ-Organ yang Berperan Alami Dapatan Kelainan/ Penyakit Pertahanan Eksternal Kulit Membran Mukosa Pertahanan Internal Fagositosis Peradangan Senyawa Antimikroba Protein Komplemen Interferon Antibodi Sumsum tulang Limpa Tonsil Kelenjar Timus Kekebalan Aktif Buatan Kekebalan Pasif Alami Buatan dibagi menjadi memiliki terdiri atas dapat diperoleh secara dibagi menjadi membentuk dapat mengalami dibedakan menjadi macamnya IgA IgE IgM IgG IgD Alami
  • 3. Sistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan Tubuh A. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan Tubuh B. AntibodiB. AntibodiB. AntibodiB. Antibodi C. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan Tubuh D. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan Tubuh E. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan Tubuh
  • 4. Sistem Pertahanan Tubuh Semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk menangkal pengaruh faktor atau zat yang berasal dari lingkungan, yang asing bagi tubuh Pertahanan Tubuh Tidak Spesifik Pertahanan Tubuh Spesifik
  • 5. Untuk menangkal masuknya segala macam zat atau bahan asing ke dalam tubuh, yang dapat menimbulkan penyakit meliputi Pertahanan Eksternal Pertahanan Internal Pertahanan tubuh sebelum mikroorganisme atau zat asing masuk ke jaringan tubuh Pertahanan tubuh setelah mikroorganisme atau zat asing masuk ke jaringan tubuh  Pertahanan fisik (kulit dan selaput lendir  Pertahanan kimiawi (enzim dan keasaman lambung)  Pertahanan mekanis (gerakan usus dan rambut getar selaput lendir)  Fagositosis oleh sel-sel darah putih  Zat komplemen (untuk memusnahkan kuman atau zat asing)
  • 6. Pertahanan Eksternal KulitKulit Melindungi tubuh dari panas, dingin, dan sinar matahari Melindungi tubuh dari mikroorganisme yang merugikan Minyak dan keringat pada kulit mencegah tumbuhnya mikroorganisme patogen Bagaimana jika kulit terluka? Kulit terluka → sel-sel pertahanan tubuh ke daerah luka → membunuh mikroba dan membuang jaringan rusak → produksi benang-benang fibrin → luka menutup
  • 7. Pertahanan tubuh terhadap infeksi ketika suatu bagian kulit terluka
  • 8. Terdapat pada semua saluran yang memiliki kontak langsung dengan lingkungan luar Membran mukosa Membran mukosa Membran mukosa lambung menghasilkan asam lambung (HCl) untuk membunuh mikroba asing Membran mukosa trakea menghasilkan mukus untuk menjerat mikroba atau partikel asing Mata mengeluarkan air mata yang mengandung enzim lisozim yang dapat merusak dinding sel bakteri Membran mukosa trakea memiliki sel-sel epitel bersilia yang dapat bergerak mengeluarkan mukus yang sudah membawa mikroba
  • 9. Pertahanan Internal Mekanisme penelanan benda asing (mikroba) oleh sel-sel darah putih Fagositosis bakteri oleh makrofag m e l i b a t k a n Neutrofil, Monosit, Makrofag, Eosinofil
  • 10. Tanggapan atau respons cepat setempat terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh teriris, tergigit, tersengat, ataupun infeksi mikroorganisme Tanggapan atau respons cepat setempat terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh teriris, tergigit, tersengat, ataupun infeksi mikroorganisme Kulit kemerahan, terasa nyeri, panas, dan membengkak Kulit kemerahan, terasa nyeri, panas, dan membengkak Daerah terluka dan terinfeksi Daerah terluka dan terinfeksi Dilatasi pembuluh arteriolaDilatasi pembuluh arteriola Penyempitan pembuluh venulaPenyempitan pembuluh venula Aliran darah di daerah terluka meningkat Peningkatan keluarnya cairan dari jaringan Aliran darah di daerah terluka meningkat Peningkatan keluarnya cairan dari jaringan Suhu meningkat, bengkak, dan berwarna kemerahan Suhu meningkat, bengkak, dan berwarna kemerahan Prosesnya
  • 11. Untuk menghancurkan sel- sel mikroba yang masuk atau untuk menghambat reproduksi mikroba asing tersebut PROTEIN KOMPLEMEN INTERFERON Agen mikroba yang terdiri atas 20 protein serum Senyawa kimia yang dihasilkan oleh makrofag sebagai respons adanya serangan virus ke dalam tubuh
  • 13. Merespons keberadaan sel-sel asing, molekul asing, ataupun sel abnormal dengan cara spesifik Merespons keberadaan sel-sel asing, molekul asing, ataupun sel abnormal dengan cara spesifik Sistem KekebalanSistem Kekebalan Dilakukan oleh limfositDilakukan oleh limfosit Limfosit B (Sel B)Limfosit B (Sel B) Limfosit T (Sel T)Limfosit T (Sel T) Dihasilkan oleh sumsum tulang Dihasilkan oleh sumsum tulang Dihasilkan oleh kelenjar timus Dihasilkan oleh kelenjar timus Limfosit (Sel) T
  • 14. B. Antibodi Biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai respons terhadap keberadaan benda-benda asing atau antigen (mikroorganisme, molekul-molekul asing, dan sel-sel abnormal) yang tidak dikehendaki di dalam tubuh Biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai respons terhadap keberadaan benda-benda asing atau antigen (mikroorganisme, molekul-molekul asing, dan sel-sel abnormal) yang tidak dikehendaki di dalam tubuh Dibentuk oleh limfosit (sel) B untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh Dibentuk oleh limfosit (sel) B untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh Contoh: pembentukan nanah pada kulit yang terluka Contoh: pembentukan nanah pada kulit yang terluka Antibodi untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh Antibodi untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen tertentu Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen tertentu
  • 15. Mekanisme Kerja Antibodi Setiap antigen spesifik hanya untuk satu macam antigen
  • 16. Jenis-Jenis Antibodi Immunoglobulin G (IgG) Immunoglobulin A (IgA) Immunoglobulin A (IgA) IgG terbentuk 2–3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi dalam satu bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar yang rendah. IgG banyak terdapat dalam darah, sistem getah bening, dan usus. IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus, juga di dalam darah serta cairan tubuh lainnya. IgA melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit. IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus, juga di dalam darah serta cairan tubuh lainnya. IgA melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit.
  • 17. Immunoglobulin D (IgD) Immunoglobulin D (IgD) IgD terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD membantu sel-sel T menangkap antigen. IgD terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD membantu sel-sel T menangkap antigen. Immunoglobulin E (IgE) IgE merupakan antibodi yang beredar dalam aliran darah. IgE kadang menimbulkan reaksi alergi akut. Immunoglobulin M (IgM) IgM terdapat dalam darah getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. IgM terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang. Janin umur enam bulan mampu memproduksi IgM.
  • 18. Cara Kerja Antibodi PenetralanPenetralan Antibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh antigen dan menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-tubulus ginjal. Antibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh antigen dan menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-tubulus ginjal. PengendapanPengendapan Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut sehingga dapat ditelan oleh sel-sel fagosit. Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut sehingga dapat ditelan oleh sel-sel fagosit. PelekatanPelekatan Antibodi melekat pada sel-sel antigen sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil. Antibodi melekat pada sel-sel antigen sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil. Aktivasi Protein Komplemen Aktivasi Protein Komplemen Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan mengidentifkasi mereka untuk sel-sel T. Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan mengidentifkasi mereka untuk sel-sel T.
  • 19. C. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan Tubuh Sumsum Tulang Sumsum tulang merupakan ”pabrik” pembuatan sel-sel penting bagi tubuh. Di dalam sumsum tulang dihasilkan sel-sel yang berperan dalam aksi fagositosis, penggumpalan darah, dan penguraian senyawa. Kelenjar Timus Kelenjar timus mengatur perkembangan limpa dan nodus limfa. Di sini, limfosit T dibentuk dan ”dilatih” untuk mengenal identitas sel-sel di dalam tubuh dan diprogram untuk membentuk antibodi melawan mikroorganisme spesifik Organ-Organ Sistem Pertahanan Tubuh
  • 20. Limpa Fungsi utama limpa adalah menghancurkan sel-sel darah merah yang rusak, bakteri, dan benda-benda asing dalam darah serta menghasilkan limfosit dan antibodi. Limpa mengandung sel-sel makrofag yang mengubah hemoglobin dalam sel-sel darah merah menjadi bilirubin. Tonsil Tonsil yang terletak di kiri dan kanan pangkal tenggorok disebut amandel, yang terletak di rongga hidung disebut polip. Tonsil berperan dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi (sebagai penghasil limfosit) yang dapat tersebar dari hidung, mulut, dan tenggorok.
  • 21. D. Cara Memperoleh Kekebalan Tubuh Kekebalan Alami (Innate Immunity) Kekebalan Dapatan (Acquired Immunity)
  • 22. Kekebalan Alami (Innate Immunity) Kekebalan Alami (Innate Immunity) Pertahanan tubuh dasar yang kita miliki sejak lahir dan bersifat tidak spesifik terhadap antigen tertentu Pertahanan tubuh dasar yang kita miliki sejak lahir dan bersifat tidak spesifik terhadap antigen tertentu Kekebalan alami tidak memiliki kemampuan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh Kekebalan alami tidak memiliki kemampuan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh Komponen-komponen yang terlibat meliputi kulit, mukosa, senyawa-senyawa kimia (asam lambung, interferon, interleukin, serta enzim), protein komplemen, serta sel-sel fagosit seperti neutrofl, monosit, dan makrofag Komponen-komponen yang terlibat meliputi kulit, mukosa, senyawa-senyawa kimia (asam lambung, interferon, interleukin, serta enzim), protein komplemen, serta sel-sel fagosit seperti neutrofl, monosit, dan makrofag
  • 23. Kekebalan dapatan adalah kekebalan yang didapat atau diperoleh setelah lahir Kekebalan Dapatan (Acquired Immunity) Kekebalan dapatan bersifat spesifik dan memiliki memori atau ingatan atas setiap antigen yang ditemuinya Komponen yang terlibat adalah limfosit B atau sel-sel B dan limfosit T atau sel-sel T
  • 24. Kekebalan Aktif Kekebalan yang muncul karena tubuh membentuk antibodi sendiri akibat infeksi antigen tertentu Kekebalan yang muncul karena tubuh membentuk antibodi sendiri akibat infeksi antigen tertentu Kekebalan Aktif Alami Kekebalan aktif yang diperoleh secara alamiKekebalan aktif yang diperoleh secara alami Kekebalan Aktif Buatan Kekebalan aktif yang diperoleh dengan cara memasukkan sejumlah kecil antigen (vaksin) ke dalam tubuh Kekebalan aktif yang diperoleh dengan cara memasukkan sejumlah kecil antigen (vaksin) ke dalam tubuh
  • 25. Kekebalan Pasif Kekebalan yang diperoleh dari antibodi yang dimasukkan ke dalam tubuh Kekebalan yang diperoleh dari antibodi yang dimasukkan ke dalam tubuh Kekebalan Pasif Alami Antibodi yang diperoleh janin dari darah ibunya melalui plasentaAntibodi yang diperoleh janin dari darah ibunya melalui plasenta Kekebalan Pasif Buatan Diperoleh dari antibodi siap pakai yang disuntikkan ke dalam tubuhDiperoleh dari antibodi siap pakai yang disuntikkan ke dalam tubuh
  • 26. Sel T penolong (hijau) diserang oleh HIV (merah) AIDS AIDS (acquired immune deficiency syndrome) disebabkan oleh virus yang bernama human immune deficiency virus (HIV). Virus HIV menyerang sistem pertahanan tubuh dengan target utama adalah sel-sel T penolong. REAKSI AUTOIMUN Kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan sel-sel atau jaringan tubuh dikenali sebagai antigen dan diserang oleh sel-sel T. Contohnya, penyakit lupus, multiple sclerosis, dan anemia pernisiosa ALERGI Suatu reaksi antigen-antibodi yang terjadi pada individu tertentu akibat terpapar bahan-bahan yang dalam kadar tertentu tidak berbahaya bagi individu lain dalam kondisi yang sama. Penderita alergi memiliki IgE yang sangat banyak.